Terapi client-centered berlandaskan pandangan bahwa manusia memiliki dorongan untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers, manusia menyusun diri berdasarkan persepsinya sendiri tentang kenyataan. Klien memiliki kemampuan untuk memahami penyebab ketidakbahagiaan dan melakukan perubahan diri. Perubahan akan terjadi jika terapis membangun hubungan yang ditandai kehangatan, penerimaan, dan empati.
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Ppt client centered
1. CLIENT CENTERED THERAPY
Nama Kelompok :
Nur Azizah Zahro (1112500032)
Kurniatun Khasanah (1112500098)
Ardian Perwira Negara (1112500070)
Trio Nur Afani (1112500206)
2. A. Prinsip Dasar
1. Pandangan tentang sifat manusia
Pendekatan konseling client centered menekankan pada
kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan
pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah
hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi
diri, teori kepribadian, dan hakekat kecemasan. Menurut Roger
konsep inti konseling berpusat pada klien adalah konsep tentang diri
dan konsep menjadi diri atau pertumbuhan perwujudan diri.
2.Latar Belakang Historis Terapi Client Centered
Terapi Client Centered dipelopori oleh Carl R . Rogers sebagai reaksi
terhadap apa yang disebutnya sebagai keterbatasan-keterbatasan
mendasari dari psikoanalisis.
Pada hakikatnya pendekatan Client Centered merupakan cabang
khusus dari terapi Humanistik yang menggaris bawahi tindakan
mengalami klien berikut dunia subjektif dan fenomenalnya.
3. B. Konsep Dasar
1.Pandangan Menurut Rogers
Client Centered (Konseling Berpusat Klien) – Model konseling
berpusat pribadi dikembangkan oleh Carl R. Rogers. Sebagai
hampiran keilmuan merupakan cabang dari psikologi humanistik
yang menekankan model fenomenologis. Konseling person-centered
mula-mula dikembangkan pada 1940 an sebagai reaksi terhadap
konseling psychoanalytic. Semula dikenal sebagai model nondirektif,
kemudian diubah menjadi client-centered.
2. Ciri-Ciri Pendekatan Client Centered
1. Client dapat bertanggung jawab
2. Menekankang dunia fenomenal client
3.Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkana bahwa hasrat
kematangan psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri
4. Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan,
kehangatan, penerimaan nonposesif dan empati yang akurat
5. Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik
4. C. Tujuan Pendekatan Client Centered Therapy yaitu :
1. Keterbukaan pada Pengalaman
2. Kepercayaan pada Organisme Sendiri
3. Tempat Evaluasi Internal
4. Kesediaan untuk menjadi Satu Proses
D. Hubungan Terapis Dengan Klien
1. Keselarasana/kesejatian
2. Perhatian positif tak bersayarat
3. Pengertian empatik yang akurat
5. E. Proses Konseling
Proses-proses yang terjadi dalam konseling dengan
menggunakan pendekatan Client Centered adalah sebagai
berikut :
1. Konseling memusatkan pada pengalaman individual.
2.Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam,
dan memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri.
3. Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu
untuk menyatakan, mengkaji dan memadukan
pengalaman-pengalaman sebelunya ke dalam konsep diri.
4.Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai
penerimaan diri dan menerima orang lain dan menjadi
orang yang berkembang penuh.
Wawancara merupakan alat utama dalam konseling
untuk menumbuhkan hubungan timbal balik.
6. F. Kelebihan dan kekurangan pendekatan client-centered
a. Kelebihan pendekatan client-centered :
1. Memberikan landasan humanistik bagi usaha memahami dunia
subyektif klien, memberikan peluang yang jarang kepada klien
untuk sungguh-sungguh didengar dan mendengar.
2. Mereka bisa menjadi diri sendiri, sebab mereka tahu bahwa
mereka tidak akan di evaluasi dan dihakimi.
3. Mereka akan merasa bebas untuk bereksperimen dengan tingkah
laku baru.
4. Mereka dapat diharapkan memikul tanggung jawab atas diri
mereka sendiri, dan merekalah yang memasang langkah dalam
konseling.
5. Mereka yang menetapkan bidang-bidang apa yang mereka ingin
mengeksplorasinya di atas landasan tujuan-tujuan bagi perubahan.
6. Pendekatan Client-Centered menyajikan kepada klien umpan
balik langsung dan khas dari apa yang baru dikomunikasikannya.
7. Terapis bertindak sebagai cermin, mereflesikan perasaan-
perasaan kliennya yang lebih dalam.
7. b.Kekurangan Pendekatan Client-centered
1.Cara sejumlah pemratek menyalahtafsirkan atau
menyederhanakan sikap-sikap sentral dari posisi Client-Centered.
2.Tidak semua konselor bisa mempraktekan terapi Client-Centered,
sebab banyak konselor yang tidak mempercayai filsafat yang
melandasinya.
3.Membatasi lingkup tanggapan dan gaya konseling mereka sendiri
pada refleksi-refleksi dan mendengar secara empatik.
4.Adanya jalan yang menyebabkan sejumlah pemraktek menjadi
terlalu terpusat pada klien sehingga mereka sendiri kehilangan rasa
sebagai pribadi yang unik.
8. SIMPULAN
Terapi client-centered berlandaskan suatu filsafat tentang
manusia yang menekankan bahwa kita memiliki dorongan
bawaan kepada aktualisasi diri. Selain itu, Rogers memandang
manusia secara fenomenologis, yakni ia baranggapan bahwa
manusia menyusun dirinya sendiri menurut persepsinya-
persepsinya tentang kenyataan. Orang termotivasi untuk
mengaktualkan diri dalam kenyataan yang dipersepsinya.
Teori Rogers berlandaskan dalil bahwa klien memiliki
kesanggupan untuk memahami faktor-faktor yang ada dalam
hidupnya yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan. Klien juga
memiliki kesanggupan untuk mengarahka diri dan melakukan
perubahan pribadi yang konstruktif. Perubahan pribadi akan
timbul jika terapis yang selaras bisa membangun hubungan
dengan kliennya, suatu hubungan yang ditandai oleh
kehangatan, penerimaan, dan pengertian empatik yang akurat.