SlideShare a Scribd company logo
TEORI GRUP
SUMANANG MUHTAR GOZALI
KBK ALJABAR & ANALISIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2010
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam bagi Rasulul-
lah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Tulisan ini memuat ringkasan penting
materi kuliah Struktur Aljabar 1. Topik utama buku ini adalah teori grup. Ura-
ian dibuat seringkas mungkin dan diharapkan mudah dicerna oleh para mahasiawa.
Terakhir, Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi para
pembaca yang berminat dalam bidang aljabar.
Bandung, Maret 2010
Penulis,
Sumanang Muhtar Gozali
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
1 Grup 1
1.1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Subgrup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
1.3 Grup Hingga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
1.4 Grup Permutasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
1.5 Grup Siklis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
2 Grup Faktor 15
3 Homomorfisma Grup 17
DAFTAR PUSTAKA 19
3
BAB 1
Grup
Pada bab 1 ini kita akan mempelajari definisi dan contoh-contoh grup. Pemba-
hasan disambung dengan definisi subgrup serta kriteria dasar subgrup. Selain itu
akan dibahas pula grup permutasi dan grup siklis. Beberapa teorema penting per-
ihal sifat-sifat grup akan dikemukakan secara lugas dan diperkaya dengan ilustrasi
contoh.
1.1 Pendahuluan
Perhatikan himpunan bilangan bulat Z. Untuk sebarang dua bilangan bulat penjum-
lahan keduanya juga ada di Z. Untuk hal ini kita mengatakan Z tertutup terhadap
penjumlahan (+). Tidak hanya itu kita juga mempunyai fakta bahwa untuk semua
x, y, z ∈ Z berlaku sifat-sifat:
1. (x + y) + z = x + (y + z).
2. Terdapat 0 ∈ Z sehingga x + 0 = x = 0 + x.
3. Terdapat −x ∈ Z sehingga x + (−x) = 0 = (−x) + x.
Kita melihat bahwa jika penjumlahan ini diterapkan pada himpunan bilangan bulat
nonnegatif saja maka sifat yang ketiga tidaklah terpenuhi. Dari pengamatan ini
kita bisa mengatakan bahwa Z mempunyai struktur yang menarik dan penting.
Oleh karena itu, kita terdorong untuk memperumum struktur yang kita temui pada
himpunan bilangan bulat di atas.
1
2 BAB 1. GRUP
Sekarang, perhatikan himpunan tak kosong G. Operasi biner pada G adalah
suatu pemetaan ◦ : G × G → G. Himpunan G disebut grup terhadap operasi ◦,
dinotasikan (G, ◦), jika untuk semua a, b, c ∈ G berlaku semua sifat berikut:
1. Sifat ketertutupan: a ◦ b ∈ G .
2. Sifat asosiatif: (a ◦ b) ◦ c = a ◦ (b ◦ c).
3. Eksistensi elemen identitas: Terdapat e ∈ G sehingga a ◦ e = e ◦ a = a.
Selanjutnya e disebut elemen identitas di G.
4. Eksistensi elemen invers: Terdapat a−1
∈ G sehingga a◦a−1
= a−1
◦a = e.
Dalam hal ini a−1
disebut invers dari a.
Lebih lanjut, jika untuk semua a, b ∈ G berlaku a ◦ b = b ◦ a maka (G, ◦) disebut
grup komutatif atau grup abelian.
Contoh. (Z, +) adalah suatu grup. Tidak hanya itu, (Z, +) bahkan suatu grup
komutatif karena untuk sebarang x, y ∈ Z berlaku x + y = y + x.
Contoh. Perhatikan himpunan R∗
= R  {0}. Jelas bahwa (R∗
, ×) suatu grup
komutatif, dimana × adalah perkalian biasa di bilangan real.
Contoh. Perhatikan himpunan fungsi linear
L = {f : R → R | f(x) = ax + b, a = 0}.
Kita akan memeriksa apakah L suatu grup terhadap operasi komposisi.
Misalkan f = ax + b, g = cx + d, h = ex + f dengan a, c, e semuanya tidak
nol.
i. Jelas bahwa f ◦ g = (ac)x + (ad + b) ∈ L.
ii. Perhatikan bahwa kita mempunyai,
(f ◦ g) ◦ h = (ac)h + (ad + b)
= (ace)x + (acf + ad + b)
.
Sementara itu g ◦ h = (ce)x + (cf + d), sehingga
f ◦ (g ◦ h) = a(cex + cf + d) + b
= (ace)x + (acf + ad + b)
.
1.1. PENDAHULUAN 3
Dengan demikian operasi komposisi bersifat asosiatif.
iii. Perhatikan i = x ∈ L, kita mempunyai f ◦ i = f = i ◦ f. Jadi i = x sebagai
elemen identitas di L.
iv. Terakhir, perhatikan bahwa f = x−b
a
memenuhi f ◦ f = i = f ◦ f.
Dengan demikian kita telah membuktikan bahwa (L, ◦) suatu grup. Jika kita ambil
f = 2x+1, g = x−2 kita dapatkan f ◦g = 2x−3 sementara g ◦f = 2x−1. Semua
ini cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa grup (L, ◦) tidak komutatif.
Contoh. Perhatikan himpunan hingga K = {a, b, c}. Selanjutnya, kita definisikan
1. a ◦ a = a a ◦ b = b a ◦ c = c
2. b ◦ a = b b ◦ b = c b ◦ c = a
3. c ◦ a = c c ◦ b = a c ◦ c = b
Dalam bentuk diagram kita mempunyai
o a b c
a a b c
b b c a
c c a b
Jelas bahwa (K, ◦) suatu grup dengan elemen identitas a.
Contoh. Perhatikan ruang matriks
M∗
2 =





a b
c d

 | ad − bc = 0



.
Dapat diperiksa bahwa (M∗
2 , ·) suatu grup dimana (·) adalah operasi perkalian ma-
triks biasa.
Contoh. Perhatikan himpunan bilangan bulat Z. Definisikan:
a ⊕ b = a + b + 2, untuk setiap a, b ∈ Z.
Dapat diperiksa bahwa (Z, ⊕) suatu grup.
4 BAB 1. GRUP
Orde grup
Misalkan (G, ◦) suatu grup. Banyaknya seluruh elemen di G disebut orde dari G,
dinotasikan |G|. Jika |G| < ∞ kita katakan G berorde hingga dan G disebut grup
hingga. Jika tidak demikian maka kita katakan G berorde tak hingga dan G disebut
grup tak hingga.
Dengan melihat contoh-contoh di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Z, R∗
,
L, M∗
2 semuanya adalah grup tak hingga, sementara K adalah grup hingga dengan
orde |K| = 3.
Notasi pangkat
Misalkan (G, ◦) suatu grup dan a ∈ G. Untuk sebarang bilangan asli n kita
mendefinisikan
an
= a ◦ a ◦ ... ◦ a
sebanyak n suku
.
Jika G adalah grup terhadap penjumlahan maka kita mempunyai
an
= a + a + ... + a
sebanyak n suku
= na.
Contoh. Perhatikan himpunan bilangan modulo Zn = {¯0, ¯1, ..., n − 1}. Definisikan
¯a + ¯b = a + b, untuk setiap ¯a,¯b ∈ Zn.
Dapat diperiksa bhwa (Zn, +) membentuk grup dengan elemen identitas ¯0. Selan-
jutnya perhatikan bahwa untuk setiap ¯a ∈ Zn berlaku
(¯a)n
= n¯a = ¯0.
Contoh. Perhatikan kembali grup L = {f : R → R | f(x) = ax + b, a = 0}
terhadap operasi komposisi. Misalkan f = 2x + 1, dengan mengacu pada komposisi
fungsi kita mempunyai
f3
= f ◦ f ◦ f = 8x + 7.
Sifat pembatalan
Sekarang, misalkan (G, ◦) suatu grup. Asumsikan bahwa a, b, c ∈ G dan memenuhi
persamaan
a ◦ b = a ◦ c.
1.1. PENDAHULUAN 5
Perhatikan bahwa dengan ’mengalikan’ kedua ruas persamaan dengan a−1
di sebelah
kiri serta menggunakan sifat asosiatif maka kita peroleh
(a−1
◦ a) ◦ b = (a−1
◦ a) ◦ c ⇒ b = c.
Inilah yang kita sebut sebagai sifat pembatalan kiri. Dengan cara serupa kita dapat
menunjukkan sifat pembatalan kanan, yaitu bahwa
b ◦ a = c ◦ a ⇒ b = c.
Hasil ini kita nyatakan dalam teorema berikut.
Teorema. Jika (G, ◦) suatu grup dan a, b, c ∈ G maka berlaku
i. a ◦ b = a ◦ c ⇒ b = c
ii. b ◦ a = c ◦ a ⇒ b = c
Ketunggalan elemen identitas dan invers
Kita mengakhiri bagian pendahuluan ini dengan sebuah teorema penting berikut.
Teorema. Jika (G, ◦) suatu grup maka berlaku
i. Elemen identitas di G adalah tunggal
ii. Setiap elemen di G mempunyai invers tunggal
bukti (i) Asumsikan bahwa e, f ∈ G dimana keduanya memenuhi
a ◦ e = a = e ◦ a dan a ◦ f = a = f ◦ a,
untuk setiap a ∈ G. Berdasarkan hubungan pertama, f ◦ e = f = e ◦ f dan
berdasarkan hubungan kedua e ◦ f = e = f ◦ e. Oleh karena itu kita peroleh e = f,
ini berarti elemen identitas di G adalah tunggal.
(ii) Ambil a ∈ G sebarang. Asumsikan b, c ∈ G dan memenuhi
a ◦ b = e = b ◦ a dan a ◦ c = e = c ◦ a,
6 BAB 1. GRUP
dimana e adalah elemen identitas di G. Perhatikan bahwa
b = b ◦ e
= b ◦ (a ◦ c)
= (b ◦ a) ◦ c
= e ◦ c
= c
Latihan
1.
2.
3.
1.2. SUBGRUP 7
1.2 Subgrup
Kita sudah melihat beberapa contoh grup dengan elemen dan operasi yang bermacam-
macam. Semua itu ditujukan untuk memberikan ilustrasi yang cukup lengkap per-
ihal definisi grup serta kaitannya dengan himpunan serta operasi yang sudah kita
kenal sebelumnya.
1.3 Grup Hingga
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa grup hingga adalah grup dengan banyaknya
elemen yang berhingga. Perhatikan kembali contoh grup K = {a, b, c} terhadap
operasi ◦ sebagaimana terlihat pada ilustrasi di bawah ini
1. a ◦ a = a a ◦ b = b a ◦ c = c
2. b ◦ a = b b ◦ b = c b ◦ c = a
3. c ◦ a = c c ◦ b = a c ◦ c = b
8 BAB 1. GRUP
1.4 Grup Permutasi
Pada bagian ini kita akan melihat salah satu jenis grup yaitu grup permutasi. Per-
hatikan himpunan hingga S = {1, 2, 3}, kita akan mengidentifikasi semua pemetaan
bijektif πi : S → S. Dalam hal ini kita hanya mempunyai enam buah pemetaan
bijektif, yaitu:
1. π1 : 1 → 1 2 → 2 3 → 3
2. π2 : 1 → 1 2 → 3 3 → 2
3. π3 : 1 → 2 2 → 3 3 → 1
4. π4 : 1 → 2 2 → 1 3 → 3
5. π5 : 1 → 3 2 → 2 3 → 1
6. π6 : 1 → 3 2 → 1 3 → 2
Notasi siklik
Perhatikan himpunan {a, b, c, d}, kita menotasikan (a, b, c, d) untuk permutasi
a → b b → c c → d d → a.
Bentuk (a, b, c, d) disebut notasi siklik. Jika ada elemen yang hilang pada notasi
siklik maka kita artikan elemen itu dipetakan pada dirinya sendiri. Sebagai contoh,
(a, b) berarti
a → b b → a c → c d → d.
Untuk permutasi identitas
e : a → a b → b c → c d → d,
kita dapat menggunakan salah satu elemen sebagai wakil. Jadi kita bisa menuliskan
e = (a) = (b) = (c) = (d).
Grup permutasi S4
Latihan
1.4. GRUP PERMUTASI 9
1.
2.
3.
10 BAB 1. GRUP
1.5 Grup Siklis
Sekarang kita akan membahas grup siklis. Untuk itu lihat kembali grup (Zn, +).
Perhatikan bahwa untuk setiap ¯k ∈ Zn kita dapat menuliskan
¯k = ¯1 + ¯1 + ... + ¯1
sebanyak k suku
.
Dalam hal ini kita mengatakan (Zn, +) dibangun oleh ¯1, atau bahwa ¯1 membangun
(Zn, +).
Dalam pengertian yang lebih umum, elemen a ∈ (G, ◦) dikatakan memban-
gun G jika untuk setiap b ∈ G terdapat bilangan bulat k sehingga ak
= b. Dalam
keadaan demikian kita akan menuliskan G = a . Konsep ini kita rumuskan dalam
definisi berikut.
Definisi. Grup (G, ◦) dikatakan siklis jika terdapat a ∈ G sehingga
G = a = { ak
| k ∈ Z }.
Contoh. Perhatikan bahwa grup C = {1, −1, i, −i} terhadap perkalian di bilan-
gan kompleks dibangun oleh i dan −i. Kita lihat bahwa i = (−i)3
, i2
= −1 =
(−i)2
, i3
= −i, i4
= 1 = (−i)4
. Jadi kita menotasikan C = i = −i .
Contoh. Tinjau kembali grup (K = {a, b, c}, ◦) dengan operasi antar masing-
masing elemen
o a b c
a a b c
b b c a
c c a b
Kita mendapati fakta bahwa K = b = c . Latihan
1.
2.
3.
BAB 2
Grup Faktor
Latihan
1.
2.
3.
11
12 BAB 2. GRUP FAKTOR
BAB 3
Homomorfisma Grup
13
14 BAB 3. HOMOMORFISMA GRUP
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gallian, J.A. (1985), Contemporary Abstract Algebra, John Wiley & Sons.
Inc.
[2] Durbin, Erwin. (1978), Modern Algebra, John Wiley & Sons. Inc.
[3] Herstein, W.R. (2000), Topics in Algebra, Prentice Hall.
[4] Adkins, William (1995), Algebra via Module Theory, Springer-Verlag New
York, Inc.
15

More Related Content

What's hot

Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 

What's hot (20)

Koset
KosetKoset
Koset
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Ring
RingRing
Ring
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
2.pencerminan
2.pencerminan2.pencerminan
2.pencerminan
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Operasi Biner
Operasi BinerOperasi Biner
Operasi Biner
 
Operasi pada himpunan
Operasi pada himpunanOperasi pada himpunan
Operasi pada himpunan
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Aturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variableAturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variable
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Makalah Erick matematika diskrit 2013
Makalah Erick matematika diskrit 2013Makalah Erick matematika diskrit 2013
Makalah Erick matematika diskrit 2013
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 

Similar to Teori grup

VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997HabibisSaleh1
 
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdfTeori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdfmariomore
 
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers Joey Leomanz B
 
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptxKELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptxAmir917685
 
PPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptx
PPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptxPPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptx
PPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptxNoorIzzaKamila
 
68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hingga68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hinggaOyan Siemens
 

Similar to Teori grup (20)

Grup
GrupGrup
Grup
 
05 Materi Subgrup.pdf
05 Materi Subgrup.pdf05 Materi Subgrup.pdf
05 Materi Subgrup.pdf
 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
 
Grup Siklik
Grup SiklikGrup Siklik
Grup Siklik
 
Semigrup
SemigrupSemigrup
Semigrup
 
struktur aljabar
struktur aljabarstruktur aljabar
struktur aljabar
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
 
Grup siklik makalah
Grup siklik makalahGrup siklik makalah
Grup siklik makalah
 
Ek107 002003-565-6
Ek107 002003-565-6Ek107 002003-565-6
Ek107 002003-565-6
 
Teori probabilitas
Teori probabilitasTeori probabilitas
Teori probabilitas
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdfTeori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
 
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
 
TEORI GRUP.pptx
TEORI GRUP.pptxTEORI GRUP.pptx
TEORI GRUP.pptx
 
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptxKELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
 
PPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptx
PPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptxPPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptx
PPT DEFINISI RING & CONTOHNYA_K.1 (1).pptx
 
68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hingga68157929 lapangan-hingga
68157929 lapangan-hingga
 

More from Safran Nasoha

kib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdfkib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdfSafran Nasoha
 
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdfLiterasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdfSafran Nasoha
 
PRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptxPRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptxSafran Nasoha
 
Coloring book styleislam
Coloring book styleislamColoring book styleislam
Coloring book styleislamSafran Nasoha
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksSafran Nasoha
 
Modul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baruModul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baruSafran Nasoha
 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSafran Nasoha
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriksSafran Nasoha
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanSafran Nasoha
 
Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014
Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014
Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014Safran Nasoha
 

More from Safran Nasoha (20)

kib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdfkib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
kib-b-peralatan-dan-mesin.pdf
 
kib-a-tanah.pdf
kib-a-tanah.pdfkib-a-tanah.pdf
kib-a-tanah.pdf
 
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdfLiterasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
Literasi-Fase D (Kelas 7-8SMP)-Teks Informasi-SOAL.pdf
 
PRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptxPRAKTIK KATALOGISASI.pptx
PRAKTIK KATALOGISASI.pptx
 
Kalender pendidikan
Kalender pendidikanKalender pendidikan
Kalender pendidikan
 
Coloring book styleislam
Coloring book styleislamColoring book styleislam
Coloring book styleislam
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Fisika Mekanika I
Fisika Mekanika IFisika Mekanika I
Fisika Mekanika I
 
Fisika Matematika 2
Fisika Matematika 2Fisika Matematika 2
Fisika Matematika 2
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriks
 
Modul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baruModul matematika matriks_baru
Modul matematika matriks_baru
 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linear
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Al-Jabar Dasar
Al-Jabar DasarAl-Jabar Dasar
Al-Jabar Dasar
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
 
Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014
Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014
Materi Pengayaan UN MatematikaSMP/MTs 2014
 
Limas edisi 23
Limas edisi 23Limas edisi 23
Limas edisi 23
 

Recently uploaded

Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdfZulkhaidirZulkhaidir
 

Recently uploaded (20)

Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 

Teori grup

  • 1. TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2010
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam bagi Rasulul- lah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Tulisan ini memuat ringkasan penting materi kuliah Struktur Aljabar 1. Topik utama buku ini adalah teori grup. Ura- ian dibuat seringkas mungkin dan diharapkan mudah dicerna oleh para mahasiawa. Terakhir, Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi para pembaca yang berminat dalam bidang aljabar. Bandung, Maret 2010 Penulis, Sumanang Muhtar Gozali
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 1 Grup 1 1.1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1.2 Subgrup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 1.3 Grup Hingga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 1.4 Grup Permutasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 1.5 Grup Siklis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13 2 Grup Faktor 15 3 Homomorfisma Grup 17 DAFTAR PUSTAKA 19 3
  • 4. BAB 1 Grup Pada bab 1 ini kita akan mempelajari definisi dan contoh-contoh grup. Pemba- hasan disambung dengan definisi subgrup serta kriteria dasar subgrup. Selain itu akan dibahas pula grup permutasi dan grup siklis. Beberapa teorema penting per- ihal sifat-sifat grup akan dikemukakan secara lugas dan diperkaya dengan ilustrasi contoh. 1.1 Pendahuluan Perhatikan himpunan bilangan bulat Z. Untuk sebarang dua bilangan bulat penjum- lahan keduanya juga ada di Z. Untuk hal ini kita mengatakan Z tertutup terhadap penjumlahan (+). Tidak hanya itu kita juga mempunyai fakta bahwa untuk semua x, y, z ∈ Z berlaku sifat-sifat: 1. (x + y) + z = x + (y + z). 2. Terdapat 0 ∈ Z sehingga x + 0 = x = 0 + x. 3. Terdapat −x ∈ Z sehingga x + (−x) = 0 = (−x) + x. Kita melihat bahwa jika penjumlahan ini diterapkan pada himpunan bilangan bulat nonnegatif saja maka sifat yang ketiga tidaklah terpenuhi. Dari pengamatan ini kita bisa mengatakan bahwa Z mempunyai struktur yang menarik dan penting. Oleh karena itu, kita terdorong untuk memperumum struktur yang kita temui pada himpunan bilangan bulat di atas. 1
  • 5. 2 BAB 1. GRUP Sekarang, perhatikan himpunan tak kosong G. Operasi biner pada G adalah suatu pemetaan ◦ : G × G → G. Himpunan G disebut grup terhadap operasi ◦, dinotasikan (G, ◦), jika untuk semua a, b, c ∈ G berlaku semua sifat berikut: 1. Sifat ketertutupan: a ◦ b ∈ G . 2. Sifat asosiatif: (a ◦ b) ◦ c = a ◦ (b ◦ c). 3. Eksistensi elemen identitas: Terdapat e ∈ G sehingga a ◦ e = e ◦ a = a. Selanjutnya e disebut elemen identitas di G. 4. Eksistensi elemen invers: Terdapat a−1 ∈ G sehingga a◦a−1 = a−1 ◦a = e. Dalam hal ini a−1 disebut invers dari a. Lebih lanjut, jika untuk semua a, b ∈ G berlaku a ◦ b = b ◦ a maka (G, ◦) disebut grup komutatif atau grup abelian. Contoh. (Z, +) adalah suatu grup. Tidak hanya itu, (Z, +) bahkan suatu grup komutatif karena untuk sebarang x, y ∈ Z berlaku x + y = y + x. Contoh. Perhatikan himpunan R∗ = R {0}. Jelas bahwa (R∗ , ×) suatu grup komutatif, dimana × adalah perkalian biasa di bilangan real. Contoh. Perhatikan himpunan fungsi linear L = {f : R → R | f(x) = ax + b, a = 0}. Kita akan memeriksa apakah L suatu grup terhadap operasi komposisi. Misalkan f = ax + b, g = cx + d, h = ex + f dengan a, c, e semuanya tidak nol. i. Jelas bahwa f ◦ g = (ac)x + (ad + b) ∈ L. ii. Perhatikan bahwa kita mempunyai, (f ◦ g) ◦ h = (ac)h + (ad + b) = (ace)x + (acf + ad + b) . Sementara itu g ◦ h = (ce)x + (cf + d), sehingga f ◦ (g ◦ h) = a(cex + cf + d) + b = (ace)x + (acf + ad + b) .
  • 6. 1.1. PENDAHULUAN 3 Dengan demikian operasi komposisi bersifat asosiatif. iii. Perhatikan i = x ∈ L, kita mempunyai f ◦ i = f = i ◦ f. Jadi i = x sebagai elemen identitas di L. iv. Terakhir, perhatikan bahwa f = x−b a memenuhi f ◦ f = i = f ◦ f. Dengan demikian kita telah membuktikan bahwa (L, ◦) suatu grup. Jika kita ambil f = 2x+1, g = x−2 kita dapatkan f ◦g = 2x−3 sementara g ◦f = 2x−1. Semua ini cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa grup (L, ◦) tidak komutatif. Contoh. Perhatikan himpunan hingga K = {a, b, c}. Selanjutnya, kita definisikan 1. a ◦ a = a a ◦ b = b a ◦ c = c 2. b ◦ a = b b ◦ b = c b ◦ c = a 3. c ◦ a = c c ◦ b = a c ◦ c = b Dalam bentuk diagram kita mempunyai o a b c a a b c b b c a c c a b Jelas bahwa (K, ◦) suatu grup dengan elemen identitas a. Contoh. Perhatikan ruang matriks M∗ 2 =      a b c d   | ad − bc = 0    . Dapat diperiksa bahwa (M∗ 2 , ·) suatu grup dimana (·) adalah operasi perkalian ma- triks biasa. Contoh. Perhatikan himpunan bilangan bulat Z. Definisikan: a ⊕ b = a + b + 2, untuk setiap a, b ∈ Z. Dapat diperiksa bahwa (Z, ⊕) suatu grup.
  • 7. 4 BAB 1. GRUP Orde grup Misalkan (G, ◦) suatu grup. Banyaknya seluruh elemen di G disebut orde dari G, dinotasikan |G|. Jika |G| < ∞ kita katakan G berorde hingga dan G disebut grup hingga. Jika tidak demikian maka kita katakan G berorde tak hingga dan G disebut grup tak hingga. Dengan melihat contoh-contoh di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Z, R∗ , L, M∗ 2 semuanya adalah grup tak hingga, sementara K adalah grup hingga dengan orde |K| = 3. Notasi pangkat Misalkan (G, ◦) suatu grup dan a ∈ G. Untuk sebarang bilangan asli n kita mendefinisikan an = a ◦ a ◦ ... ◦ a sebanyak n suku . Jika G adalah grup terhadap penjumlahan maka kita mempunyai an = a + a + ... + a sebanyak n suku = na. Contoh. Perhatikan himpunan bilangan modulo Zn = {¯0, ¯1, ..., n − 1}. Definisikan ¯a + ¯b = a + b, untuk setiap ¯a,¯b ∈ Zn. Dapat diperiksa bhwa (Zn, +) membentuk grup dengan elemen identitas ¯0. Selan- jutnya perhatikan bahwa untuk setiap ¯a ∈ Zn berlaku (¯a)n = n¯a = ¯0. Contoh. Perhatikan kembali grup L = {f : R → R | f(x) = ax + b, a = 0} terhadap operasi komposisi. Misalkan f = 2x + 1, dengan mengacu pada komposisi fungsi kita mempunyai f3 = f ◦ f ◦ f = 8x + 7. Sifat pembatalan Sekarang, misalkan (G, ◦) suatu grup. Asumsikan bahwa a, b, c ∈ G dan memenuhi persamaan a ◦ b = a ◦ c.
  • 8. 1.1. PENDAHULUAN 5 Perhatikan bahwa dengan ’mengalikan’ kedua ruas persamaan dengan a−1 di sebelah kiri serta menggunakan sifat asosiatif maka kita peroleh (a−1 ◦ a) ◦ b = (a−1 ◦ a) ◦ c ⇒ b = c. Inilah yang kita sebut sebagai sifat pembatalan kiri. Dengan cara serupa kita dapat menunjukkan sifat pembatalan kanan, yaitu bahwa b ◦ a = c ◦ a ⇒ b = c. Hasil ini kita nyatakan dalam teorema berikut. Teorema. Jika (G, ◦) suatu grup dan a, b, c ∈ G maka berlaku i. a ◦ b = a ◦ c ⇒ b = c ii. b ◦ a = c ◦ a ⇒ b = c Ketunggalan elemen identitas dan invers Kita mengakhiri bagian pendahuluan ini dengan sebuah teorema penting berikut. Teorema. Jika (G, ◦) suatu grup maka berlaku i. Elemen identitas di G adalah tunggal ii. Setiap elemen di G mempunyai invers tunggal bukti (i) Asumsikan bahwa e, f ∈ G dimana keduanya memenuhi a ◦ e = a = e ◦ a dan a ◦ f = a = f ◦ a, untuk setiap a ∈ G. Berdasarkan hubungan pertama, f ◦ e = f = e ◦ f dan berdasarkan hubungan kedua e ◦ f = e = f ◦ e. Oleh karena itu kita peroleh e = f, ini berarti elemen identitas di G adalah tunggal. (ii) Ambil a ∈ G sebarang. Asumsikan b, c ∈ G dan memenuhi a ◦ b = e = b ◦ a dan a ◦ c = e = c ◦ a,
  • 9. 6 BAB 1. GRUP dimana e adalah elemen identitas di G. Perhatikan bahwa b = b ◦ e = b ◦ (a ◦ c) = (b ◦ a) ◦ c = e ◦ c = c Latihan 1. 2. 3.
  • 10. 1.2. SUBGRUP 7 1.2 Subgrup Kita sudah melihat beberapa contoh grup dengan elemen dan operasi yang bermacam- macam. Semua itu ditujukan untuk memberikan ilustrasi yang cukup lengkap per- ihal definisi grup serta kaitannya dengan himpunan serta operasi yang sudah kita kenal sebelumnya. 1.3 Grup Hingga Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa grup hingga adalah grup dengan banyaknya elemen yang berhingga. Perhatikan kembali contoh grup K = {a, b, c} terhadap operasi ◦ sebagaimana terlihat pada ilustrasi di bawah ini 1. a ◦ a = a a ◦ b = b a ◦ c = c 2. b ◦ a = b b ◦ b = c b ◦ c = a 3. c ◦ a = c c ◦ b = a c ◦ c = b
  • 11. 8 BAB 1. GRUP 1.4 Grup Permutasi Pada bagian ini kita akan melihat salah satu jenis grup yaitu grup permutasi. Per- hatikan himpunan hingga S = {1, 2, 3}, kita akan mengidentifikasi semua pemetaan bijektif πi : S → S. Dalam hal ini kita hanya mempunyai enam buah pemetaan bijektif, yaitu: 1. π1 : 1 → 1 2 → 2 3 → 3 2. π2 : 1 → 1 2 → 3 3 → 2 3. π3 : 1 → 2 2 → 3 3 → 1 4. π4 : 1 → 2 2 → 1 3 → 3 5. π5 : 1 → 3 2 → 2 3 → 1 6. π6 : 1 → 3 2 → 1 3 → 2 Notasi siklik Perhatikan himpunan {a, b, c, d}, kita menotasikan (a, b, c, d) untuk permutasi a → b b → c c → d d → a. Bentuk (a, b, c, d) disebut notasi siklik. Jika ada elemen yang hilang pada notasi siklik maka kita artikan elemen itu dipetakan pada dirinya sendiri. Sebagai contoh, (a, b) berarti a → b b → a c → c d → d. Untuk permutasi identitas e : a → a b → b c → c d → d, kita dapat menggunakan salah satu elemen sebagai wakil. Jadi kita bisa menuliskan e = (a) = (b) = (c) = (d). Grup permutasi S4 Latihan
  • 12. 1.4. GRUP PERMUTASI 9 1. 2. 3.
  • 13. 10 BAB 1. GRUP 1.5 Grup Siklis Sekarang kita akan membahas grup siklis. Untuk itu lihat kembali grup (Zn, +). Perhatikan bahwa untuk setiap ¯k ∈ Zn kita dapat menuliskan ¯k = ¯1 + ¯1 + ... + ¯1 sebanyak k suku . Dalam hal ini kita mengatakan (Zn, +) dibangun oleh ¯1, atau bahwa ¯1 membangun (Zn, +). Dalam pengertian yang lebih umum, elemen a ∈ (G, ◦) dikatakan memban- gun G jika untuk setiap b ∈ G terdapat bilangan bulat k sehingga ak = b. Dalam keadaan demikian kita akan menuliskan G = a . Konsep ini kita rumuskan dalam definisi berikut. Definisi. Grup (G, ◦) dikatakan siklis jika terdapat a ∈ G sehingga G = a = { ak | k ∈ Z }. Contoh. Perhatikan bahwa grup C = {1, −1, i, −i} terhadap perkalian di bilan- gan kompleks dibangun oleh i dan −i. Kita lihat bahwa i = (−i)3 , i2 = −1 = (−i)2 , i3 = −i, i4 = 1 = (−i)4 . Jadi kita menotasikan C = i = −i . Contoh. Tinjau kembali grup (K = {a, b, c}, ◦) dengan operasi antar masing- masing elemen o a b c a a b c b b c a c c a b Kita mendapati fakta bahwa K = b = c . Latihan 1. 2. 3.
  • 15. 12 BAB 2. GRUP FAKTOR
  • 17. 14 BAB 3. HOMOMORFISMA GRUP
  • 18. DAFTAR PUSTAKA [1] Gallian, J.A. (1985), Contemporary Abstract Algebra, John Wiley & Sons. Inc. [2] Durbin, Erwin. (1978), Modern Algebra, John Wiley & Sons. Inc. [3] Herstein, W.R. (2000), Topics in Algebra, Prentice Hall. [4] Adkins, William (1995), Algebra via Module Theory, Springer-Verlag New York, Inc. 15