SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TUGAS : STRUKTUR ALAJABAR 1
MATERI : GRUP SIKLIK
DOSEN : Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd
Disusun Oleh :
IRWANSYAH BATUBARA
NIM : 8106172034
KELAS : Dikmat-B.2
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN(UNIMED)
2011
Definisi 4.1
Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, . >. Didefinisikan :
a1
= a
a2
= a . a
a3
= a .a . a
dan secara induksi , untuk sebarang bilangan bulat positif k,
ak+1
= a . ak
Hal ini berarti bahwa an dimaksudkan sebagai perkalian a dengan a
sampai n
kali. Dalam hal ini suatu identitas dan invers dapat juga dinyatakan dengan
menggunakan perpangkatan.
Teorema 4.1
Misalkan < G , . > grup dan misalkan a sebarang anggota tertentu dari G.Jika
( a ) = { ak | k ∈ Z }
maka himpunan ( a ) merupakan subgrup dari G.
Bukti :
Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, + >.
Pergandaan n .a didefinisikan ssebagai berikut :
1. a = a,
2. a = a + a,
3. a = a + 2 . a
dan secara induksi untuk sebarang integer positif k,
( k + 1 ) . a = a + k . a.
Lebih jauh ,
0 . a = 0 ( elemen identitas )
- n . a = n . ( -a ) = ( -a ) + (-a ) +…+ ( -a ) sebanyak n suku.
Perlu dicatat bahwa dalam an dan n . a , bukan anggota grup. Disamping itu
berlaku sifat berikut :
n . a + m . a = ( n + m ). a,
n .( m . a ) = (nm) . a,
n . ( a + b ) = n . a + n . b Jika a + b = b + a.
Definisi 4.2
Perjanjian bahwa a0 = e dan untuk sebarang integer positif n berlaku
a-n = ( a-1 )n = ( a-1 ) ( a-1 ) … ( a-1 ) sebanyak n faktor .
Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa
an am = am+n
(am )n = a mn
Jika ab = ab maka ( ab ) n = an bn
Catatan : Biasanya ( ab ) n ≠ an bn . Jika a b = b a maka (ab) n = an bn.
Notasi an digunakan dalam grup dengan operasi penggandaan, sedangkan dalam
grup dengan operasi penjumlahan digunakan definisi berikut ini .
Teorema 4.2
Misalkan a sebarang anggota grup < G , . >
Sifat – sifat berikut ini berlaku :
1. Jika untuk semua bilangan bulat positif m didapat am ≠ e maka berbagai
kuasa dari a akan berbeda dan (a) = { …, a-2, a-1, a0, a1, a2, … } tak
hingga.
2. Jika terdapat bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e
Maka (a) = {a1, a2, … , am } mempunyai tepat m anggota.
Bukti
1. Misalkan k dan n bilangan bulat dengan k > n.
Karena k > n maka k – n positif dan dengan anggapan didapat a k-n ≠ e sehingga
ak = an .
Hal ini berarti bahwa kuasa berbagai bilangan bulat positif akan berbeda.
Akibatnya (a) mempunyai anggota tak hingga banyak.
2. Misalkan bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e dan ak sebarang
kuasa bilangan bulat positif dari a.
Dengan menggunakan algoritma pembagian maka untuk k dan m dalam Z
terdapatlah Q dan r dalam Z sehingga k = m q + r,
dengan 0 ≤ r < m.
Akibatnya ak = a mq+r = a mq a r = (am)q ar = aq ar = e ar = ar.
Hal ini berarti bahwa sebarang kuasa ak dapat mereduksi menjadi ar dengan
0 ≤ r < m .
Bila r = 0 maka ar = a0 = e = am.
Jika 0 < r < s ≤ m maka 0 < s - r < m sehingga ar-s ≠ e dan akibatnya
ar ≠as .
Jadi a1, a2, …, am semuanya berbeda dan (a) mempunyai m anggota.
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diberikan sifat-sifat
berikut ini :
1. Order dari grup G adalah banyak anggota dalam G..
2. Grup G dikatakan abelian jika ab = ba untuk semua a, b ∈ G.
3. Grup G dikatakan siklik asalkan G = (a) untuk suatu anggota a dalam G yaitu
G = {an | n ∈Z }
Berarti G dibangun oleh a.
4. Order dari anggota a dalam suatu grup G didefinisikan sebagai banyak
anggota dalam Grup bagian siklik (a).
Definisi 4. 3
Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, + >.
Pergandaan n .a didefinisikan ssebagai berikut :
1. a = a,
2. a = a + a,
3. a = a + 2 . a
dan secara induksi untuk sebarang integer positif k,
( k + 1 ) . a = a + k . a.
Lebih jauh ,
0 . a = 0 ( elemen identitas )
- n . a = n . ( -a ) = ( -a ) + (-a ) +…+ ( -a ) sebanyak n suku.
Perlu dicatat bahwa dalam an dan n . a , bukan anggota grup. Disamping itu
berlaku sifat berikut :
n . a + m . a = ( n + m ). a,
n .( m . a ) = (nm) . a,
n . ( a + b ) = n . a + n . b Jika a + b = b + a.
Teorema 4.3
Jika G grup siklik maka G abelian.
Bukti:
Misalkan G grup siklik. karena G siklik maka G = (a) untuk suatu a ∈ G.
Misalkan G = {ak | k ∈ Z }
Akan ditunjukkan bahwa xy = yx untuk setiap x, y ∈ G.
Ambil sebarang x, y dalam G. karena x, y dalam G maka : x = am dan y = an
untuk suatu m dan n dalam Z, sehingga am an = a m+n dan
yx = an am = a n+m = a m+n = am an = xy.
Terbukti G grup abelian.
Definisi 4.4
Grup bagian ( a ) seperti yang didefinisikan dalam teorema diatas dinamakan
grup bagian siklik yang dibangun oleh a.
Catatan : Subgrup (a) merupakan subgrup terkecil yang mengandung a.
Algoritma berikut ini dikenal dengan nama algoritma pembagian dan sangat
penting dalam aljabar.
Algoritma pembagian
Untuk sebarang dua bilangan bulat a dan b dengan b > 0 terdapatlah
dengan tunggal q dan r sehingga a = bq + r dengan 0 ≤ r < b. Lebih jauh b
merupakan factor dari a jika dan hanya jika r = 0.
Bukti:
Bila diamati barisan bilangan b, 2b, 3b, …. Maka pada suatu saat barisan itu
akan melampaui a.
Misalkan q + 1 adalah bilangan positif terkecil sehingga (q + 1)b > a sehingga
qb ≤ a < (q + 1)b , dan berarti qb ≤ a < qb + b atau 0 ≤a – qb < b.
Misalkan ditulis r = a – qb.
Akibatnya a = qb + r dengan 0 ≤ r < b.
Akan ditunjukkan bahwa q dan r yang terpilih adalah tunggal.
Misalkan a = bq1 + r1 dan dianggap bahwa r1 ≤ r .
Karena bq1 + r1 = bq + r maka b(q1 – q) = r – r1.
Tetapi r – r1 lebih kecil dari b dan r – r1 tidak negatif karena r1 ≤ r .
Oleh karena itu q1 – q ≥ 0.
Tetapi jika q1 – q ≥ 1 maka r –r1 akan melampaui atau sama dengan b dan
berarti timbul suatu kontradiksi sehingga didapat q –q = 0 dan juga r – r1 = 0.
Berarti r1 = r dan q = q.
Kejadian a = bq untuk suatu bilangan bulat q jika dan hanya jika r = 0 sehingga
b dan q merupakan faktor dari a.
Teorema 4.4
Jika G grup siklik maka setiap subgrup G merupakan grup siklik.
Bukti:
Misalkan G = { ak | k ∈ Z }dan S sebarang subgrup dari G.
Kasus 1
Jika S = {e} maka jelas bahwa S siklik karena dibangun oleh e sendiri.
Kasus 2
Jika S mengandung anggota lain selain e maka ada suatu j tidak nol sehigga aj
dalam S. Diasumsikan bahwa j positif karena untuk j negative dapat diamati
pada a-j. Karena S Sub Grup maka mengandung invers dari aj yaitu a-j
Akan dibuktikan bahwa S siklik sehinggab diperlukan suatu pembangkit S.
Misalkan L bilangan bulat positif terkecil sehingga aL dalam S.
Akan ditunjukan bahwa S= (aL).
Karena aL anggota dari grup S maka jelas bahwa (aL) ⊆S.
Misalkan at ∈ S, akan ditunjukan bahwa at merupakan kuasa dari aL .
Karena t dan L dalam Z maka dengan mengingat algoritma pembagian
terdapatlah q dan r, sehingga t = Lq + r dengan 0 ≤ r < L.
Karena at = aLq+r maka at = aLq ar.
Karena a-Lq = (aL)q merupakan suatu kuasa dari aLmaka a-Lq juga berada dalam S.
Lebih lanjut, a-Lq at = a-Lq aLq+r.sehingga a-Lq at = ar.
Karena ruas kiri dalam persamaan (*) merupakan pergandaan dari dua anggota
S maka ar dalam S.
Karena L merupakan bilangan bulat positif terkecil sehingga aL dalam S dan
mengingat 0 ≤ r < L maka r = 0.
Akibatnya t = Lq , sehingga at =aLq = (aL)q .
Hal ini berarti sebarang anggota at dalam merupakan kuasa dari aL .
Soal dan Penyelesaian:
1. Tentukan subgrup dari M2x2 * yang dibangun oleh matriks A = [
0 1
−1 0
]
Penyelesaian:
Akan dihitung kuasa-kuasa (powers) dari A.
A2 = [
0 1
−1 0
][
0 1
−1 0
]=[
−1 0
0 −1
]
A3 = A2 A = [
−1 0
0 −1
][
0 1
−1 0
]=[
0 −1
1 0
]
.A4 = A3 A = [
0 −1
1 0
][
0 1
−1 0
]=[
1 0
0 1
]
Oleh karena itu dalam M2x2* subgrup yang dibangun oleh A adalah
{ A, A2, A3, A4 }.
Perlu dicatat bahwa karena { A, A2, A3, A4 } dibangun oleh A maka juga
merupakan subgrup siklik.
2. Misalkan A suatu anggota tertentu dari grup G. Jika didefinisikan
T = {x ∈G | ax = xa }
Maka T subgrup dari G.
Penyelesaian:
1. T mengandung identitas e karena ea = a = ae.
2. Akan dibuktikan bahwa T tertutup.
Jika dimisalkan x, y dalam T maka
(xy) a = x(ya) = x(ay) = (ax)y = a(xy).
Berarti xy dalam T.
3. Jika dimisalkan x dalam T maka
ax = xa
x-1(ax) = x-1 (xa)
x-1ax = a
x-1 ax x-1 = a x-1
x-1a = a x-1
Berarti x-1 dalam T.
Terbukti bahwa T subgrup G.
3. Jika S = {x ∈ R | x <1 } maka tunjukkan bahwa S bukan grup bagian dari R.
Penyelesaian:
Karena 1/2 dan 3/4 dalam S tetapi jumlah dari keduanya tidak berada dalam S
maka S bukan grup bagian dari R.
4. T = { 0, 2, 6 } himpunan bagian dari Z8 tetapi bukan grup bagian dari Z8.
Penyelesaian :
Karena 2 anggota dari T sedangkan 2 + 2 tidak berada dalam T maka T bukan
grup
bagian dari T.
5. Z4 = {0,1,2,3} : * = Operasi penjumlahan modulo 4
Apakah < Z4, * > merupakan grup siklik , dan tentukan generator Z4
Penyelesaian
1. Z4 ≠ ∅ ( dari defenisi)
2. Karena anggota dari Z4 berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada
table Cayley berikut ini :
* 0 1 2 3
0 0 1 2 3
1 1 2 3 0
2 2 3 0 1
3 3 0 1 2
Dengan melihat table diatas diperoleh :
a. Sifat tertutup dipenuhi
b. Sifat assosiatif pada penjumlahan modulo 4 dipenuhi pada bilangan bulat
c. Unsur identitas yaitu 0
d. Unsur invers dipenuhi yaitu :
0 inversnya 01 inversnya 3, 2 inversnya 2, 3 inversnya 1
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Z4 terhadap operasi penjumlahan
bilangan modulo 4 membentuk grup.
Kita selediki unsur-unsur yang merupakan generator
Unsur 0
01 = 0 0-1 = ( 0 -1)`1 = 0
02 = 0 + 0 =0 0-2 = ( 0 -1)`2 = 0 + 0 =0, dst….
{0 𝑛
I n ∈ Z} = { 0 }, dengan demikian 0 bukan generator
Unsur 1
11 = 1 1-1 = (1-1)1 = ( 3 )1 = 3
12 = 1+1=2 1-2 =(1-1)2 = (3 )2 = 3+3 = 2
13 = 1+1+1 =3 1-3 =(1-1)3 = (3 )3 = 3+3+3=1
14 = 1+1+1+1=0 1-4 =(1-1)4 = (3 )4 = 3+3+3+3=0
Dst
<1> = {1 𝑛
I n ∈ Z} = Z4 , sehingga 1 merupakan generator, selanjutnya 3 juga
merupakan generator ( dari invers 1 adalah 3 )
6. U(10) = { 1, 3, 7, 9 } dengan operasi perkalian modulo 10 merupakan grup,
apakah U(10) merupakan grup siklik, jika ya tentukan generator-generatornya.
Penyelesaian
1. U(10) ≠ ∅ ( dari defenisi )
2. Karena anggota dari U(10) berhingga maka hasil operasi dapat dilihat
pada table Cayley berikut ini :
* 1 3 7 9
1 1 3 7 9
3 3 9 1 7
7 7 1 9 3
9 9 7 3 1
Dengan melihat table diatas diperoleh :
a. Sifat tertutup dipenuhi
b. Sifat assosiatif pada perkalian modulo 10 dipenuhi pada bilangan
bulat
c. Unsur identitas yaitu 1
d. Unsur invers dipenuhi yaitu :
3 inversnya 7, 7 inversnya 3
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa U(10) terhadap operasi perkalian
bilangan modulo 10 membentuk grup siklik
Sebagai generator U(10) adalah 3 dan 7
Bukti :
31 = 3 3-1 = ( 3-1 )1 = ( 7 )1 = 7
32 = 3.3 = 9 3-2 = ( 3-1)2 = ( 7 )2 = 7.7 = 49 = 9
33 = 3.3.3 = 27 =7 3-3 = ( 3-1)3 = ( 7 )3 = 7.7.7 = 343 = 3
34 = 3.3.3.3= 81=1 3-4 = (3-1)4 = ( 7 )4 = 7.7.7.7 = 2401 = 1
dan
71 =7 7-1 = ( 7-1 )1 = (3 )1 = 3
72 = 7.7 = 49 =9 7-2 = ( 7-1)2 = ( 3 )2 = 3.3 = 9 = 9
73 = 7.7.7 =343 =3 7-3 = ( 7-1)3 = (3 )3 = 3.3.3 = 27 = 7
74 = 7.7.7.7= 2401=1 7-4 = (7-1)4 = ( 3 )4 = 3.3.3.3 =81 = 1
Terbukti 3 dan 7 merupakan generator
7.

More Related Content

What's hot

Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARNailul Hasibuan
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 

What's hot (20)

Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 

Similar to Grup Siklik (20)

Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Ring
RingRing
Ring
 
Ring
RingRing
Ring
 
Teori grup
Teori grupTeori grup
Teori grup
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Kel 1 bilangan
Kel 1 bilanganKel 1 bilangan
Kel 1 bilangan
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Prinsip Inklusi dan Eksklusi
Prinsip Inklusi dan EksklusiPrinsip Inklusi dan Eksklusi
Prinsip Inklusi dan Eksklusi
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdfPengantar_Analisis_Real_I.pdf
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Analisis Riel 1
Analisis Riel 1Analisis Riel 1
Analisis Riel 1
 
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptxKELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtkSistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
 

More from Nailul Hasibuan

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Nailul Hasibuan
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaNailul Hasibuan
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989Nailul Hasibuan
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century LearningNailul Hasibuan
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogyNailul Hasibuan
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususNailul Hasibuan
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobilNailul Hasibuan
 

More from Nailul Hasibuan (20)

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Kurikulum di USA
Kurikulum di USAKurikulum di USA
Kurikulum di USA
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Grup Siklik

  • 1. TUGAS : STRUKTUR ALAJABAR 1 MATERI : GRUP SIKLIK DOSEN : Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd Disusun Oleh : IRWANSYAH BATUBARA NIM : 8106172034 KELAS : Dikmat-B.2 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN(UNIMED) 2011
  • 2. Definisi 4.1 Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, . >. Didefinisikan : a1 = a a2 = a . a a3 = a .a . a dan secara induksi , untuk sebarang bilangan bulat positif k, ak+1 = a . ak Hal ini berarti bahwa an dimaksudkan sebagai perkalian a dengan a sampai n kali. Dalam hal ini suatu identitas dan invers dapat juga dinyatakan dengan menggunakan perpangkatan. Teorema 4.1 Misalkan < G , . > grup dan misalkan a sebarang anggota tertentu dari G.Jika ( a ) = { ak | k ∈ Z } maka himpunan ( a ) merupakan subgrup dari G. Bukti : Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, + >. Pergandaan n .a didefinisikan ssebagai berikut : 1. a = a, 2. a = a + a, 3. a = a + 2 . a dan secara induksi untuk sebarang integer positif k, ( k + 1 ) . a = a + k . a. Lebih jauh , 0 . a = 0 ( elemen identitas ) - n . a = n . ( -a ) = ( -a ) + (-a ) +…+ ( -a ) sebanyak n suku.
  • 3. Perlu dicatat bahwa dalam an dan n . a , bukan anggota grup. Disamping itu berlaku sifat berikut : n . a + m . a = ( n + m ). a, n .( m . a ) = (nm) . a, n . ( a + b ) = n . a + n . b Jika a + b = b + a. Definisi 4.2 Perjanjian bahwa a0 = e dan untuk sebarang integer positif n berlaku a-n = ( a-1 )n = ( a-1 ) ( a-1 ) … ( a-1 ) sebanyak n faktor . Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa an am = am+n (am )n = a mn Jika ab = ab maka ( ab ) n = an bn Catatan : Biasanya ( ab ) n ≠ an bn . Jika a b = b a maka (ab) n = an bn. Notasi an digunakan dalam grup dengan operasi penggandaan, sedangkan dalam grup dengan operasi penjumlahan digunakan definisi berikut ini . Teorema 4.2 Misalkan a sebarang anggota grup < G , . > Sifat – sifat berikut ini berlaku : 1. Jika untuk semua bilangan bulat positif m didapat am ≠ e maka berbagai kuasa dari a akan berbeda dan (a) = { …, a-2, a-1, a0, a1, a2, … } tak hingga. 2. Jika terdapat bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e Maka (a) = {a1, a2, … , am } mempunyai tepat m anggota.
  • 4. Bukti 1. Misalkan k dan n bilangan bulat dengan k > n. Karena k > n maka k – n positif dan dengan anggapan didapat a k-n ≠ e sehingga ak = an . Hal ini berarti bahwa kuasa berbagai bilangan bulat positif akan berbeda. Akibatnya (a) mempunyai anggota tak hingga banyak. 2. Misalkan bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e dan ak sebarang kuasa bilangan bulat positif dari a. Dengan menggunakan algoritma pembagian maka untuk k dan m dalam Z terdapatlah Q dan r dalam Z sehingga k = m q + r, dengan 0 ≤ r < m. Akibatnya ak = a mq+r = a mq a r = (am)q ar = aq ar = e ar = ar. Hal ini berarti bahwa sebarang kuasa ak dapat mereduksi menjadi ar dengan 0 ≤ r < m . Bila r = 0 maka ar = a0 = e = am. Jika 0 < r < s ≤ m maka 0 < s - r < m sehingga ar-s ≠ e dan akibatnya ar ≠as . Jadi a1, a2, …, am semuanya berbeda dan (a) mempunyai m anggota. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diberikan sifat-sifat berikut ini : 1. Order dari grup G adalah banyak anggota dalam G.. 2. Grup G dikatakan abelian jika ab = ba untuk semua a, b ∈ G. 3. Grup G dikatakan siklik asalkan G = (a) untuk suatu anggota a dalam G yaitu G = {an | n ∈Z } Berarti G dibangun oleh a. 4. Order dari anggota a dalam suatu grup G didefinisikan sebagai banyak anggota dalam Grup bagian siklik (a).
  • 5. Definisi 4. 3 Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, + >. Pergandaan n .a didefinisikan ssebagai berikut : 1. a = a, 2. a = a + a, 3. a = a + 2 . a dan secara induksi untuk sebarang integer positif k, ( k + 1 ) . a = a + k . a. Lebih jauh , 0 . a = 0 ( elemen identitas ) - n . a = n . ( -a ) = ( -a ) + (-a ) +…+ ( -a ) sebanyak n suku. Perlu dicatat bahwa dalam an dan n . a , bukan anggota grup. Disamping itu berlaku sifat berikut : n . a + m . a = ( n + m ). a, n .( m . a ) = (nm) . a, n . ( a + b ) = n . a + n . b Jika a + b = b + a. Teorema 4.3 Jika G grup siklik maka G abelian. Bukti: Misalkan G grup siklik. karena G siklik maka G = (a) untuk suatu a ∈ G. Misalkan G = {ak | k ∈ Z } Akan ditunjukkan bahwa xy = yx untuk setiap x, y ∈ G. Ambil sebarang x, y dalam G. karena x, y dalam G maka : x = am dan y = an untuk suatu m dan n dalam Z, sehingga am an = a m+n dan yx = an am = a n+m = a m+n = am an = xy. Terbukti G grup abelian.
  • 6. Definisi 4.4 Grup bagian ( a ) seperti yang didefinisikan dalam teorema diatas dinamakan grup bagian siklik yang dibangun oleh a. Catatan : Subgrup (a) merupakan subgrup terkecil yang mengandung a. Algoritma berikut ini dikenal dengan nama algoritma pembagian dan sangat penting dalam aljabar. Algoritma pembagian Untuk sebarang dua bilangan bulat a dan b dengan b > 0 terdapatlah dengan tunggal q dan r sehingga a = bq + r dengan 0 ≤ r < b. Lebih jauh b merupakan factor dari a jika dan hanya jika r = 0. Bukti: Bila diamati barisan bilangan b, 2b, 3b, …. Maka pada suatu saat barisan itu akan melampaui a. Misalkan q + 1 adalah bilangan positif terkecil sehingga (q + 1)b > a sehingga qb ≤ a < (q + 1)b , dan berarti qb ≤ a < qb + b atau 0 ≤a – qb < b. Misalkan ditulis r = a – qb. Akibatnya a = qb + r dengan 0 ≤ r < b. Akan ditunjukkan bahwa q dan r yang terpilih adalah tunggal. Misalkan a = bq1 + r1 dan dianggap bahwa r1 ≤ r . Karena bq1 + r1 = bq + r maka b(q1 – q) = r – r1. Tetapi r – r1 lebih kecil dari b dan r – r1 tidak negatif karena r1 ≤ r . Oleh karena itu q1 – q ≥ 0. Tetapi jika q1 – q ≥ 1 maka r –r1 akan melampaui atau sama dengan b dan berarti timbul suatu kontradiksi sehingga didapat q –q = 0 dan juga r – r1 = 0. Berarti r1 = r dan q = q.
  • 7. Kejadian a = bq untuk suatu bilangan bulat q jika dan hanya jika r = 0 sehingga b dan q merupakan faktor dari a. Teorema 4.4 Jika G grup siklik maka setiap subgrup G merupakan grup siklik. Bukti: Misalkan G = { ak | k ∈ Z }dan S sebarang subgrup dari G. Kasus 1 Jika S = {e} maka jelas bahwa S siklik karena dibangun oleh e sendiri. Kasus 2 Jika S mengandung anggota lain selain e maka ada suatu j tidak nol sehigga aj dalam S. Diasumsikan bahwa j positif karena untuk j negative dapat diamati pada a-j. Karena S Sub Grup maka mengandung invers dari aj yaitu a-j Akan dibuktikan bahwa S siklik sehinggab diperlukan suatu pembangkit S. Misalkan L bilangan bulat positif terkecil sehingga aL dalam S. Akan ditunjukan bahwa S= (aL). Karena aL anggota dari grup S maka jelas bahwa (aL) ⊆S. Misalkan at ∈ S, akan ditunjukan bahwa at merupakan kuasa dari aL . Karena t dan L dalam Z maka dengan mengingat algoritma pembagian terdapatlah q dan r, sehingga t = Lq + r dengan 0 ≤ r < L. Karena at = aLq+r maka at = aLq ar. Karena a-Lq = (aL)q merupakan suatu kuasa dari aLmaka a-Lq juga berada dalam S. Lebih lanjut, a-Lq at = a-Lq aLq+r.sehingga a-Lq at = ar. Karena ruas kiri dalam persamaan (*) merupakan pergandaan dari dua anggota S maka ar dalam S. Karena L merupakan bilangan bulat positif terkecil sehingga aL dalam S dan mengingat 0 ≤ r < L maka r = 0. Akibatnya t = Lq , sehingga at =aLq = (aL)q . Hal ini berarti sebarang anggota at dalam merupakan kuasa dari aL .
  • 8. Soal dan Penyelesaian: 1. Tentukan subgrup dari M2x2 * yang dibangun oleh matriks A = [ 0 1 −1 0 ] Penyelesaian: Akan dihitung kuasa-kuasa (powers) dari A. A2 = [ 0 1 −1 0 ][ 0 1 −1 0 ]=[ −1 0 0 −1 ] A3 = A2 A = [ −1 0 0 −1 ][ 0 1 −1 0 ]=[ 0 −1 1 0 ] .A4 = A3 A = [ 0 −1 1 0 ][ 0 1 −1 0 ]=[ 1 0 0 1 ] Oleh karena itu dalam M2x2* subgrup yang dibangun oleh A adalah { A, A2, A3, A4 }. Perlu dicatat bahwa karena { A, A2, A3, A4 } dibangun oleh A maka juga merupakan subgrup siklik. 2. Misalkan A suatu anggota tertentu dari grup G. Jika didefinisikan T = {x ∈G | ax = xa } Maka T subgrup dari G. Penyelesaian: 1. T mengandung identitas e karena ea = a = ae. 2. Akan dibuktikan bahwa T tertutup. Jika dimisalkan x, y dalam T maka (xy) a = x(ya) = x(ay) = (ax)y = a(xy). Berarti xy dalam T. 3. Jika dimisalkan x dalam T maka ax = xa x-1(ax) = x-1 (xa) x-1ax = a
  • 9. x-1 ax x-1 = a x-1 x-1a = a x-1 Berarti x-1 dalam T. Terbukti bahwa T subgrup G. 3. Jika S = {x ∈ R | x <1 } maka tunjukkan bahwa S bukan grup bagian dari R. Penyelesaian: Karena 1/2 dan 3/4 dalam S tetapi jumlah dari keduanya tidak berada dalam S maka S bukan grup bagian dari R. 4. T = { 0, 2, 6 } himpunan bagian dari Z8 tetapi bukan grup bagian dari Z8. Penyelesaian : Karena 2 anggota dari T sedangkan 2 + 2 tidak berada dalam T maka T bukan grup bagian dari T. 5. Z4 = {0,1,2,3} : * = Operasi penjumlahan modulo 4 Apakah < Z4, * > merupakan grup siklik , dan tentukan generator Z4 Penyelesaian 1. Z4 ≠ ∅ ( dari defenisi) 2. Karena anggota dari Z4 berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada table Cayley berikut ini : * 0 1 2 3 0 0 1 2 3 1 1 2 3 0 2 2 3 0 1 3 3 0 1 2
  • 10. Dengan melihat table diatas diperoleh : a. Sifat tertutup dipenuhi b. Sifat assosiatif pada penjumlahan modulo 4 dipenuhi pada bilangan bulat c. Unsur identitas yaitu 0 d. Unsur invers dipenuhi yaitu : 0 inversnya 01 inversnya 3, 2 inversnya 2, 3 inversnya 1 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Z4 terhadap operasi penjumlahan bilangan modulo 4 membentuk grup. Kita selediki unsur-unsur yang merupakan generator Unsur 0 01 = 0 0-1 = ( 0 -1)`1 = 0 02 = 0 + 0 =0 0-2 = ( 0 -1)`2 = 0 + 0 =0, dst…. {0 𝑛 I n ∈ Z} = { 0 }, dengan demikian 0 bukan generator Unsur 1 11 = 1 1-1 = (1-1)1 = ( 3 )1 = 3 12 = 1+1=2 1-2 =(1-1)2 = (3 )2 = 3+3 = 2 13 = 1+1+1 =3 1-3 =(1-1)3 = (3 )3 = 3+3+3=1 14 = 1+1+1+1=0 1-4 =(1-1)4 = (3 )4 = 3+3+3+3=0 Dst <1> = {1 𝑛 I n ∈ Z} = Z4 , sehingga 1 merupakan generator, selanjutnya 3 juga merupakan generator ( dari invers 1 adalah 3 ) 6. U(10) = { 1, 3, 7, 9 } dengan operasi perkalian modulo 10 merupakan grup, apakah U(10) merupakan grup siklik, jika ya tentukan generator-generatornya. Penyelesaian 1. U(10) ≠ ∅ ( dari defenisi ) 2. Karena anggota dari U(10) berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada table Cayley berikut ini :
  • 11. * 1 3 7 9 1 1 3 7 9 3 3 9 1 7 7 7 1 9 3 9 9 7 3 1 Dengan melihat table diatas diperoleh : a. Sifat tertutup dipenuhi b. Sifat assosiatif pada perkalian modulo 10 dipenuhi pada bilangan bulat c. Unsur identitas yaitu 1 d. Unsur invers dipenuhi yaitu : 3 inversnya 7, 7 inversnya 3 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa U(10) terhadap operasi perkalian bilangan modulo 10 membentuk grup siklik Sebagai generator U(10) adalah 3 dan 7 Bukti : 31 = 3 3-1 = ( 3-1 )1 = ( 7 )1 = 7 32 = 3.3 = 9 3-2 = ( 3-1)2 = ( 7 )2 = 7.7 = 49 = 9 33 = 3.3.3 = 27 =7 3-3 = ( 3-1)3 = ( 7 )3 = 7.7.7 = 343 = 3 34 = 3.3.3.3= 81=1 3-4 = (3-1)4 = ( 7 )4 = 7.7.7.7 = 2401 = 1 dan 71 =7 7-1 = ( 7-1 )1 = (3 )1 = 3 72 = 7.7 = 49 =9 7-2 = ( 7-1)2 = ( 3 )2 = 3.3 = 9 = 9 73 = 7.7.7 =343 =3 7-3 = ( 7-1)3 = (3 )3 = 3.3.3 = 27 = 7 74 = 7.7.7.7= 2401=1 7-4 = (7-1)4 = ( 3 )4 = 3.3.3.3 =81 = 1 Terbukti 3 dan 7 merupakan generator
  • 12. 7.