Dokumen tersebut membahas tentang teori grup, meliputi definisi dan contoh dari grupoid, semigrup, monoid, dan grup. Juga dibahas sifat-sifat penting grup seperti tertutup, asosiatif, komutatif, unsur kesatuan, dan invers.
Materi ini menjelaskan pengertian matetika ekonomi, ruang lingkup matematika ekonomi dan materi-materi yang akan dibahas pada peretemuan-pertemuan berikutnya.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Materi ini menjelaskan pengertian matetika ekonomi, ruang lingkup matematika ekonomi dan materi-materi yang akan dibahas pada peretemuan-pertemuan berikutnya.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
3. (ℕ, +) : Tertutup, asosiatif, komutatif, tidak
memiliki unsur kesatuan, dan tidak memiliki
invers
(ℕ, -) : Tidak Tertutup, asosiatif,
tidak komutatif, tidak memiliki
unsur kesatuan, dan tidak memiliki
invers
(ℤ, +) : Tertutup, asosiatif,
komutatif, memiliki unsur kesatuan,
dan memiliki invers
(ℤ, -) : Tertutup,
asosiatif, tidak
komutatif, memiliki
unsur kesatuan, dan
memiliki invers
(ℝ, ×) : Tertutup,
asosiatif, komutatif,
memiliki unsur
kesatuan, dan tidak
memiliki invers
4. Struktur Aljabar DEFINISI 1
OPERASI BINER
Andaikan A suatu himpunan dan ∗ suatu operasi
dalam A. Operasi ∗ disebut operasi biner dalam
A bila ∗∶ 𝐀 × 𝐀 → 𝐀 adalah suatu pemetaan (suatu
pemetaan dari 𝐀 × 𝐀 𝐤𝐞 𝐀, yaitu :
Himpunan Tak
kosong
OPERASI BINER
∀ a, b ∈ A × A ∗ a, b = a ∗ b
5. GRUPOID Sesuai dengan
konsep pemetaan,
pasangan terurut
(a,b) ϵ S x S
dikaitkan dengan
c dan ditulis
(a,b) c. Operasi
biner (*) ditulis
a * b = c.
Tertutup
Definisi 2
S suatu himpunan tidak
kosong. Suatu KOMPOSISI BINER
atau OPERASI TERTUTUP dalam S
adalah suatu pemetaan
S
SxS
:
Contoh
1.Z= himpunan semua bilangan bulat. Operasi * dalam Z
didefinisikan sebagai a*b = a+b- ab. Karena a+b ε Z, ab ε Z
maka a+b-ab ε Z
2.Operasi tambah dan operasi kali biasa dalam himpunan
bilangan juga merupakan suatu komposisi biner.
3.Penjumlahan dan perkalian matriks ordo m x n juga merupakan
suatu komposisi biner.
6. Definisi 3
Suatu himpunan tidak kosong dengan satu komposisi
biner atau lebih dinamakan SUATU STRUKTUR ALJABAR.
Definisi 4
Suatu struktur aljabar dengan satu komposisi biner
disebut GRUPOID.
Contoh
1.Dalam ℕ (himpunan semua bilangan asli) bila
didefinisikan operasi x * y = x + y + xy maka (ℕ,*)
adalah suatu grupoid.
2.Operasi ◦ dalam yang didefinisikan sebagai
x ◦ y = │ x – y │ untuk dan x ◦ y = 1 untuk x = y maka
(ℕ, ◦ ) juga merupakan grupoid.
3. Ambil suatu himpunan S dan didefinisikan x # y = y,
untuk setiap x,y ε S maka (S,#) adalah grupois
9. Unsur Kesatuan
Teorema 1
Jika suatu grupoid G memliliki unsur kesatuan kiri e dan suatu unsur kesatuan kanan f
maka e=f
10.
11.
12.
13. Monoid
1
,
3
2
1
2
1
,
3
2
1
2
1
3
2
1 w
i
w
i
w
A
5
× w1 w2 w3
w1 w2 w3 w1
w2 w1 w1 w2
w3 w1 w2 w3
i. Perkalian dua unsur A menghasilkan unsur didalam A
berarti (A,×) grupoid.
ii. Unsur A simetris pada diagonal utama maka (A,×)
asosiatif.Maka (A,×) semigrup.
iii. w3 adalah unkes di A karena setiap anggota A dikali
w3 baik dari kiri maupun dari kanan menghasilkan
dirinya sendiri. Dengan demikian (A,×) adalah
monoid.
iv. (A,×) memiliki invers?
Kesimpulannya, berdasarkan i, ii, iii, iv maka (A,×)
adalah sebuah grup.
14. Add your title
Periksa apakah A= {-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3}
Dengan operasi panambahan
merupakan grup?
6
Apakah (A.+) grupoid?
15. 7 Diberikan G = {1, -1, I, -i} dan G’ =
{1,-1} dengan operasi kali.
Periksa apakah G, G’ adalah grup.
i. Apakah (G,×) dan (G’,×)
grupoid?
ii. Apakah (G,×) dan (G’,×)
semigrup?
iii. Apakah (G,×) dan (G’,×)
memiliki unsur kesatuan?
iv. Apakah setiap unsur di (G,×)
dan (G’,×) memiliki invers?
16. 8
I/(3) adalah himpunan sisa modulo 3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian
seperti pada tabel.
Apakah (I/(3) ,+) dan (I/(3) ,×) grup?
17. SIFAT-SIFAT GRUP
Pada bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
membuktikan teorema-teorema terkait sifat-sifat grup
Solusi tunggal
Invers diperluas
Hukum Pencoretan
Invers
OFIRENTY
ELYADA
NUBATONIS,
M.Pd
18. Hukum Pencoretan Kiri dan Kanan
Teorema 2 : Dalam grup berlaku hukum pencoretan kiri maupun kanan.
Bukti
Misal G grup a,b,c ϵ G, yang memenuhi ab=ac
Bila kedua ruas persamaan di atas dioperasikan dengan a-1 ϵ G diperoleh
a-1 ab= a-1 ac
(a-1 a)b= (a-1 a)c
eb = ec
b = c
yang memenuhi hukum pencoretan kiri.
Untuk hukum pencoretan kanan dicoba sendiri.
19. TEOREMA 3
Teorema 3 : Dalam grup setiap persamaan kiri maupun kanan dapat
dipecahkan dan jawabnya tunggal. Teorema ini berarti jika a,b ϵ G maka
terdapat x,y ϵ G sedemikian hingga ax=b dan ya = b.
Hal ini mudah ditunjukkan dengan mengalikan kedua ruas persamaan di atas
masing-masing dari sebelah kiri dan dari sebelah kanan dengan a-1
20. TEOREMA 4 G
a
a
a
,
1
1
Bukti :
a-1 adalah invers dari a dan berlaku a-1a = e.
Bila kedua ruas persamaan *) dikalikan dengan (a-1)-1 dari sebelah
kiri diperoleh
(a-1)-1 (a-1a) =(a-1)-1 atau
[(a-1)-1 (a-1)]a =(a-1)-1 atau
ea =(a-1)-1 atau
a=(a-1)-1
21. TEOREMA 5 1
1
1
a
b
ab
Bukti :
Misal G grup, a,b ϵ G, dan (ab)-1(ab)= e
Bila kedua ruas persamaan di atas dikalikan dengan b-1 dari
sebelah kanan diperoleh (ab)-1(ab)b-1= e b-1 atau (ab)-1 a. = b-1 .
Lalu persamaan yang terakhir dikalikan dengan a-1 , yaitu, (ab)-1 a
a-1 = b-1 a-1 atau (ab)-1= b-1 a-1