SlideShare a Scribd company logo
PRESENTASI
TENTANG
PENAGIHAN PAJAK
(STP)
KELOMPOK 7
1406043057 [I WAYAN GEDE YOSSA V.R]
1406043067 [I GUSTI NGURAH ARYA DWIPAYANA]
1406043068 [IMANUEL EFA YABES HULU]
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN PERPAJAKAN
• Pengertian STP
• Fungsi STP dan
Penerapannya
• Tata cara pembayaran dan
kewajiban WP
• Sanksi perpajakan
• Kasus
RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian STP (surat penagihan pajak)
Berdasarkan Pasal 1 angka 20 UU KUP, Surat Tagihan
Pajak (disingkat STP) adalah surat untuk melakukan tagihan
pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau
denda. Yang menerbitkan STP adalah Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) tempat seseorang atau badan terdaftar sebagai Wajib
Pajak.
Jenis-jenis penagihan pajak
a. Penagihan Pajak Pasif
b. Penagihan Pajak Aktif
PENGERTIAN STP
Hal-hal yang menyebabkan terbitnya STP diatur dalam Pasal 14 Ayat (1) UU KUP
yaitu :
1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar.
2. dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah
tulis dan/atau salah hitung.
3. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga.
4. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak
membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu
5. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak
mengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(5) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
6. Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa
penerbitan faktur pajak
7. Pengusaha Kena Pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian
Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6a) Undang-Undang
Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
Penyebab Terbitnya STP
Setiap Surat Tagihan Pajak memiliki nomor unik atau
disebut nomor kohir. Penomoran STP ini sama persis dengan
penomoran SKP dengan format sebagai berikut :
AAAAA/BBB/CC/DDD/EE. AAAAA menunjukkan nomor
urut dalam lima digit. Misalnya 00202. BBB meunjukkan kode
untuk jenis pajak. Misalnya 106 untuk PPh Badan atau 107
untuk PPN. CC menunjukkan tahun pajak. Misal untuk tahun
pajak 2007 kodenya adalah 07. DDD adalah kode KPP yang
menerbitkan. Misalnya angka 059 menunjukkan KPP PMA
Enam. EE menunjukkan tahun diterbitkannya STP tersebut.
Misalnya jika STP diterbitkan tahun 2008 maka kodenya adalah
08. Nah, apabila semua kode di atas dirangkai maka penomoran
STP tersebut adalah 00202/106/07/059/08.
Penomoran STP
1) Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang
terutan menurut Surat Pemberitahuan
(SPT) Wajib Pajak
2) Sarana untuk mengenakan sanksi
berupa bunga atau denda .
3) Sarana untuk menagih pajak
Fungsi Surat Tagihan Pajak adalah:
TATA CARA PEMBAYARAN
Menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) melalui bank
persepsi atau kantor pos persepsi. Tentu ada pembaca yang
bertanya apa itu SSP, dan bank persepsi. SSP itu adalah
formulir bukti pembayaran ( jika di bank kita mengenalnya
sebagai slip) yang terdiri atas 5 rangkap kertas. Untuk
memperolehnya dapat anda unduh di www.pajak.go.id di
menu download -lainnya. Bank biasanya meminta SSP yang
berkarbon, jika WP mencetak dari website informasikan untuk
membawa kertas karbon sendiri. Ada pun bank persepsi
adalah bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menerima
pembayaran pajak. Berikut ini adalah ketentuan jika
membayar dengan menggunakan SSP
• Bank persepsi: SSP lembar ke-1 dan ke-3 yang didalamnya sudah tertera
NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTB (Nomor Transaksi
Bank).
– SSP baru dianggap sah jika sudah tercantum NTPN dan NTB (Pasal 2
ayat (5) PER 148/PJ/2007). tetapi utk beberapa Bank terkadang validasi
NTPN diberikan di lembaran tersendiri yang terpisah dari SSP.
Untuk WP yang membayar PPh pasal 25, maka SSP yang didalamnya sudah
tertera NTPN tersebut dianggap sebagai pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25,
sehingga WP tidak perlu lagi melaporkan SSP yang sudah diterakan NTPN
tsb ke KPP tempat WP terdaftar. (Pasal 4 ayat (1) PER 22/PJ/2008) Kantor
• Pos Persepsi : SSP lembar ke-1 dan ke-3 yang yang didalamnya sudah
tertera NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTP (Nomor
Transaksi Pos) (Pasal 2 ayat (5) PER 148/PJ/2007).
– Untuk WP yang membayar PPh pasal 25, maka SSP yang didalamnya
sudah tertera NTPN tersebut dianggap sebagai pelaporan SPT Masa
PPh Pasal 25, sehingga WP tidak perlu lagi melaporkan SSP yang sudah
diterakan NTPN tsb ke KPP tempat WP terdaftar. (Pasal 4 ayat (1)
PER 22/PJ/2008)
1. Mendaftarkan diri dan/atau melaporkan usahanya (Pasal 2 ayat (1), (2)
Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000)
2. Mengambil dan mengisi SPT secara benar, lengkap, jelas serta
menandatangani dan menyampaikannya ke KPP pada waktunya (Pasal 3
ayat (1), (2), (3), Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000)
3. Menyampaikan penghitungan sementara pajak terutang dan bukti
pelunasan kekurangan pembayaran pajak dalam hal Wajib Pajak
menyampaikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan
(Pasal 3 ayat (5) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000)
4. Dalam hal Wajib Pajak adalah badan, SPT harus ditandatangani oleh
pengurus atau direksi (Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN
2000)
5. Dalam hal SPT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan Wajib Pajak,
harus dilampiri surat kuasa khusus (Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 16 TAHUN 2000)
6. Dan Seterusnya
KEWAJIBANWAJIBPAJAK
Jenis sanksi Dasar hukum dan besaran sanksi
Denda Ps. 7 ayat (1) UU KUP
Terlambat melapor SPT
Rp. 500.000 SPT Masa PPN
Rp. 100.000 SPT Masa Lainnya
Rp. 100.000 SPT Tahunan PPh OP
Rp. 1.000.000 SPT Tahunan Badan
Ps. 14 ayat (4) UU KUP
Tidak membuat FP atau tidak tepat waktu
Tidak mengisi FP dengan lengkap
Melaporkan FP tidak sesuai masa
2% DDP Faktur Pajak
Ps. 25 ayat (9) UU KUP
Permohonan keberatan ditolak
50% dari pajak yg masih harus dibayar
Ps. 27 ayat (5d) UU KUP
Permohonan Banding ditolak
Sanksi
Bunga 2% per bulan Ps. 9 ayat (2a) UU KUP
Terlambat membayar SPT Masa Normal
Ps. 9 ayat (2b) UU KUP
Terlambat membayar SPT Tahunan Normal
Ps. 8 ayat (2a) UU KUP
Terlambat membayar SPT Masa Pembetulan
Ps. 14 ayat (3) UU KUP maksimal 24 bulan
PPh pasal 25 tidak/ kurang dibayar
PPh pasal 29 salah tulis/hitung
Ps. 14 ayat (5) UU KUP
PKP gagal berproduksi dan telah diberikan pengambilan Pajak Masukan
Ps. 19 ayat (1) UU KUP
Terlambat melunasi Ketetapan/Keputusan/Putusan
Ps. 19 ayat (2) UU KUP
Mengangsur pembayaran pajak
Ps. 19 ayat (3) UU KUP
SPT Tahunan penundaan kurang bayar
Dasar hukum pengenaan STP
Bunga/Denda Penagihan
1. Pasal 19 Ayat (1)
2. Pasal 19 Ayat (2)
3. Pasal 25 ayat (9)
4. Pasal 27 Ayat (5d)
KASUS
Contoh berdasarkan penjelasan Pasal 19 Ayat (1) KUP
Jumlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar sebesar Rp 10.000.000,00 yang diterbitkan tanggal 7
Oktober 2008, dengan batas akhir pelunasan tanggal 6 November 2008.
Jumlah pembayaran sampai dengan tanggal 6 November 2008 Rp
6.000.000,00. Pada tanggal 1 Desember 2008 diterbitkan Surat Tagihan
Pajak dengan perhitungan sebagai berikut:
Pajak yang masih harus dibayar = Rp 10.000.000,00
Dibayar sampai dengan jatuh tempo pelunasan = Rp 6.000.000.00
Kurang dibayar = Rp 4.000.000,00
Bunga 1 (satu) bulan (1 x 2% x Rp4.000.000,00) = Rp 80.000,00
Dalam hal terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
sebagaimana tersebut pada huruf a, Wajib Pajak membayar
Rp10.000.000,00 pada tanggal 3 Desember 2008 dan pada
tanggal 5 Desember 2008 diterbitkan Surat Tagihan Pajak,
sanksi administrasi berupa bunga dihitung sebagai berikut:
Pajak yang masih harus dibayar = Rp 10.000.000.00
Dibayar setelah jatuh tempo pelunasan = Rp 10.000.000.00
Kurang dibayar = Rp 0,00
Bunga 1 (satu) bulan (1 x 2% x Rp10.000.000,00)
=Rp 200.000,00
Contoh berdasarkan penjelasan Pasal 19 Ayat (2) KUP
Wajib Pajak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar sebesar Rp 1.120.000.00 yang diterbitkan pada tanggal
2 Januari 2009 dengan batas akhir pelunasan tanggal 1
Februari 2009. Wajib Pajak tersebut diperbolehkan untuk
mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 5 (lima)
bulan dengan jumlah yang tetap sebesar Rp 224.000,00.
Sanksi administrasi berupa bunga untuk setiap angsuran
dihitung sebagai berikut:
angsuran ke-1 : 2% x Rp1.120.000.00 = Rp
22.400,00.
angsuran ke-2 : 2% x Rp 896.000.00 = Rp 17.920,00.
angsuran ke-3 : 2% x Rp 672.000,00 = Rp 13.440,00.
angsuran ke-4 : 2% x Rp 448.000.00 = Rp 8.960.00.
angsuran ke-5 : 2% x Rp 224.000,00 = Rp 4.480,00.
Contoh berdasarkan penjelasan Pasal 25 Ayat
(9) KUP
Untuk tahun pajak 2008, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar
Rp1.000.000.000,00 diterbitkan terhadap PT A. Dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib Pajak hanya
menyetujui pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp
200.000.000.00. Wajib Pajak telah melunasi sebagian SKPKB
tersebut sebesar Rp200.000.000,00 dan kemudian mengajukan
keberatan atas koreksi lainnya. Direktur Jenderal Pajak
mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak dengan jumlah
pajak yang masih harus dibayar menjadi sebesar
Rp750.000.000,00. Dalam hal ini, Wajib Pajak tidak dikenai sanksi
administrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 19, tetapi dikenai
sanksi sesuai dengan ayat ini, yaitu sebesar 50% x
(Rp750.000.000.00-Rp200.000.000,00) = Rp275.000.000,00.
www.themegallery.com
SURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAK

More Related Content

What's hot

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
karomah95
 
PPN dan PPnBM
PPN dan PPnBMPPN dan PPnBM
PPN dan PPnBM
Icha Icha
 
Paradigma akuntansi
Paradigma akuntansiParadigma akuntansi
Paradigma akuntansi
Muhammad Faisal AR Pelu
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
ranioktalia
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
aris armunanto
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
karomah95
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
aninchuy
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Tentang KUP
Tentang KUPTentang KUP
Tentang KUP
Sunarto Saputra
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
mas karebet
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
Kppkp Bangil
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
Ye Si
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
Cep Fathurrahman
 
Surat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan PajakSurat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak
Fair Nurfachrizi
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
Supri yanto
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
Membangun city
 

What's hot (20)

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
PPN dan PPnBM
PPN dan PPnBMPPN dan PPnBM
PPN dan PPnBM
 
Paradigma akuntansi
Paradigma akuntansiParadigma akuntansi
Paradigma akuntansi
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
 
Tentang KUP
Tentang KUPTentang KUP
Tentang KUP
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Surat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan PajakSurat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 

Viewers also liked

Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
Rosliana Silali
 
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan JaminanSurat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
Ridwan Firmansyah
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
Firdha Aryati
 
Kode pajak
Kode pajakKode pajak
surat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaran
surat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaransurat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaran
surat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaranLegal Akses
 
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajakPertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Magdalena - Nommensen university
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
rizan kusuma
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
gusfrendi
 
Jenis-Jenis Template Pada Microsoft Word
Jenis-Jenis Template Pada Microsoft WordJenis-Jenis Template Pada Microsoft Word
Jenis-Jenis Template Pada Microsoft Word
Rahmawatimomot
 
eSPT PPN versi 1.4
eSPT PPN versi 1.4eSPT PPN versi 1.4
eSPT PPN versi 1.4
Tobagus Makmun
 
Penilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air LimbahPenilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Joy Irman
 
Penagihan pajak doc
Penagihan pajak  docPenagihan pajak  doc
Penagihan pajak doc
ranne ramfinelli
 
Perda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerah
Perda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerahPerda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerah
Perda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerah
jufrikarim
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
sischayank
 
Surat masuk
Surat masukSurat masuk
Surat masuk
niaagustindamayanti
 
10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)
meinirmalasari
 

Viewers also liked (19)

Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
PENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAKPENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK
 
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan JaminanSurat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Kode pajak
Kode pajakKode pajak
Kode pajak
 
surat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaran
surat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaransurat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaran
surat peringatan (somasi) untuk melakukan pembayaran
 
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajakPertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
 
Penyidikan Pajak
Penyidikan PajakPenyidikan Pajak
Penyidikan Pajak
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
 
Jenis-Jenis Template Pada Microsoft Word
Jenis-Jenis Template Pada Microsoft WordJenis-Jenis Template Pada Microsoft Word
Jenis-Jenis Template Pada Microsoft Word
 
eSPT PPN versi 1.4
eSPT PPN versi 1.4eSPT PPN versi 1.4
eSPT PPN versi 1.4
 
Penilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air LimbahPenilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penilaian Kelayakan Teknis Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Penagihan pajak doc
Penagihan pajak  docPenagihan pajak  doc
Penagihan pajak doc
 
Perda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerah
Perda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerahPerda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerah
Perda no.-16-thn-2013 ret-penj-produksi-usaha-daerah
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Surat masuk
Surat masukSurat masuk
Surat masuk
 
10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)
 
Surat perjanjian cicilan hutang
Surat perjanjian cicilan hutangSurat perjanjian cicilan hutang
Surat perjanjian cicilan hutang
 

Similar to SURAT TAGIHAN PAJAK

PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
sischayank
 
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakPembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Nadia Eva
 
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran PajakSurat Setoran Pajak
Surat Setoran Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015 Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Pajak Sumenep
 
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxMateri 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
zefriwau
 
tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakan tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakan
sucifauziyah
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
Surya Getsemani
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
Surya Getsemani
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
Budi Septiawan
 
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pet-pet
 
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKANSANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
Airlangga University , Indonesia
 
Administrasi pajak (ssp).pptx
Administrasi pajak (ssp).pptxAdministrasi pajak (ssp).pptx
Administrasi pajak (ssp).pptx
Putri Apriliani
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
hayatun nufus
 
Materi setelah uts
Materi setelah utsMateri setelah uts
Materi setelah utszasunasu
 
Lampiran viii petunjuk pengisian 1771
Lampiran viii petunjuk pengisian 1771Lampiran viii petunjuk pengisian 1771
Lampiran viii petunjuk pengisian 1771
jimmystevenzz
 
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagiSpt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
KPP Pratama Kepanjen
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Bbe Mee
 
Sekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakSekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajak
Kppkp Bangil
 
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKBATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
Riki Ardoni
 

Similar to SURAT TAGIHAN PAJAK (20)

PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakPembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
 
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran PajakSurat Setoran Pajak
Surat Setoran Pajak
 
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015 Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
 
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxMateri 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
 
tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakan tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakan
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
 
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
 
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKANSANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
 
Administrasi pajak (ssp).pptx
Administrasi pajak (ssp).pptxAdministrasi pajak (ssp).pptx
Administrasi pajak (ssp).pptx
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
Materi setelah uts
Materi setelah utsMateri setelah uts
Materi setelah uts
 
Lampiran viii petunjuk pengisian 1771
Lampiran viii petunjuk pengisian 1771Lampiran viii petunjuk pengisian 1771
Lampiran viii petunjuk pengisian 1771
 
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagiSpt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
 
Pembayaran pajak
Pembayaran pajakPembayaran pajak
Pembayaran pajak
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
Sekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakSekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajak
 
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKBATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
 

More from YABES HULU

Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
YABES HULU
 
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
YABES HULU
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
YABES HULU
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
YABES HULU
 
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mPerhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
YABES HULU
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
YABES HULU
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-spt
YABES HULU
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
YABES HULU
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
YABES HULU
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
YABES HULU
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
YABES HULU
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
YABES HULU
 
Materi bop
Materi bopMateri bop
Materi bop
YABES HULU
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bop
YABES HULU
 
Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2YABES HULU
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
YABES HULU
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
YABES HULU
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
YABES HULU
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
YABES HULU
 
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGFIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
YABES HULU
 

More from YABES HULU (20)

Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
 
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
 
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mPerhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-spt
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
 
Materi bop
Materi bopMateri bop
Materi bop
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bop
 
Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGFIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
 

Recently uploaded

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

SURAT TAGIHAN PAJAK

  • 1. PRESENTASI TENTANG PENAGIHAN PAJAK (STP) KELOMPOK 7 1406043057 [I WAYAN GEDE YOSSA V.R] 1406043067 [I GUSTI NGURAH ARYA DWIPAYANA] 1406043068 [IMANUEL EFA YABES HULU] UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN PERPAJAKAN
  • 2. • Pengertian STP • Fungsi STP dan Penerapannya • Tata cara pembayaran dan kewajiban WP • Sanksi perpajakan • Kasus RUMUSAN MASALAH
  • 3. A. Pengertian STP (surat penagihan pajak) Berdasarkan Pasal 1 angka 20 UU KUP, Surat Tagihan Pajak (disingkat STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. Yang menerbitkan STP adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat seseorang atau badan terdaftar sebagai Wajib Pajak. Jenis-jenis penagihan pajak a. Penagihan Pajak Pasif b. Penagihan Pajak Aktif PENGERTIAN STP
  • 4. Hal-hal yang menyebabkan terbitnya STP diatur dalam Pasal 14 Ayat (1) UU KUP yaitu : 1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar. 2. dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung. 3. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga. 4. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu 5. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya. 6. Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak 7. Pengusaha Kena Pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6a) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya. Penyebab Terbitnya STP
  • 5. Setiap Surat Tagihan Pajak memiliki nomor unik atau disebut nomor kohir. Penomoran STP ini sama persis dengan penomoran SKP dengan format sebagai berikut : AAAAA/BBB/CC/DDD/EE. AAAAA menunjukkan nomor urut dalam lima digit. Misalnya 00202. BBB meunjukkan kode untuk jenis pajak. Misalnya 106 untuk PPh Badan atau 107 untuk PPN. CC menunjukkan tahun pajak. Misal untuk tahun pajak 2007 kodenya adalah 07. DDD adalah kode KPP yang menerbitkan. Misalnya angka 059 menunjukkan KPP PMA Enam. EE menunjukkan tahun diterbitkannya STP tersebut. Misalnya jika STP diterbitkan tahun 2008 maka kodenya adalah 08. Nah, apabila semua kode di atas dirangkai maka penomoran STP tersebut adalah 00202/106/07/059/08. Penomoran STP
  • 6. 1) Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutan menurut Surat Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak 2) Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda . 3) Sarana untuk menagih pajak Fungsi Surat Tagihan Pajak adalah:
  • 7. TATA CARA PEMBAYARAN Menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) melalui bank persepsi atau kantor pos persepsi. Tentu ada pembaca yang bertanya apa itu SSP, dan bank persepsi. SSP itu adalah formulir bukti pembayaran ( jika di bank kita mengenalnya sebagai slip) yang terdiri atas 5 rangkap kertas. Untuk memperolehnya dapat anda unduh di www.pajak.go.id di menu download -lainnya. Bank biasanya meminta SSP yang berkarbon, jika WP mencetak dari website informasikan untuk membawa kertas karbon sendiri. Ada pun bank persepsi adalah bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menerima pembayaran pajak. Berikut ini adalah ketentuan jika membayar dengan menggunakan SSP
  • 8. • Bank persepsi: SSP lembar ke-1 dan ke-3 yang didalamnya sudah tertera NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTB (Nomor Transaksi Bank). – SSP baru dianggap sah jika sudah tercantum NTPN dan NTB (Pasal 2 ayat (5) PER 148/PJ/2007). tetapi utk beberapa Bank terkadang validasi NTPN diberikan di lembaran tersendiri yang terpisah dari SSP. Untuk WP yang membayar PPh pasal 25, maka SSP yang didalamnya sudah tertera NTPN tersebut dianggap sebagai pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25, sehingga WP tidak perlu lagi melaporkan SSP yang sudah diterakan NTPN tsb ke KPP tempat WP terdaftar. (Pasal 4 ayat (1) PER 22/PJ/2008) Kantor • Pos Persepsi : SSP lembar ke-1 dan ke-3 yang yang didalamnya sudah tertera NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTP (Nomor Transaksi Pos) (Pasal 2 ayat (5) PER 148/PJ/2007). – Untuk WP yang membayar PPh pasal 25, maka SSP yang didalamnya sudah tertera NTPN tersebut dianggap sebagai pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25, sehingga WP tidak perlu lagi melaporkan SSP yang sudah diterakan NTPN tsb ke KPP tempat WP terdaftar. (Pasal 4 ayat (1) PER 22/PJ/2008)
  • 9. 1. Mendaftarkan diri dan/atau melaporkan usahanya (Pasal 2 ayat (1), (2) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000) 2. Mengambil dan mengisi SPT secara benar, lengkap, jelas serta menandatangani dan menyampaikannya ke KPP pada waktunya (Pasal 3 ayat (1), (2), (3), Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000) 3. Menyampaikan penghitungan sementara pajak terutang dan bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak dalam hal Wajib Pajak menyampaikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan (Pasal 3 ayat (5) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000) 4. Dalam hal Wajib Pajak adalah badan, SPT harus ditandatangani oleh pengurus atau direksi (Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000) 5. Dalam hal SPT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan Wajib Pajak, harus dilampiri surat kuasa khusus (Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2000) 6. Dan Seterusnya KEWAJIBANWAJIBPAJAK
  • 10. Jenis sanksi Dasar hukum dan besaran sanksi Denda Ps. 7 ayat (1) UU KUP Terlambat melapor SPT Rp. 500.000 SPT Masa PPN Rp. 100.000 SPT Masa Lainnya Rp. 100.000 SPT Tahunan PPh OP Rp. 1.000.000 SPT Tahunan Badan Ps. 14 ayat (4) UU KUP Tidak membuat FP atau tidak tepat waktu Tidak mengisi FP dengan lengkap Melaporkan FP tidak sesuai masa 2% DDP Faktur Pajak Ps. 25 ayat (9) UU KUP Permohonan keberatan ditolak 50% dari pajak yg masih harus dibayar Ps. 27 ayat (5d) UU KUP Permohonan Banding ditolak Sanksi
  • 11. Bunga 2% per bulan Ps. 9 ayat (2a) UU KUP Terlambat membayar SPT Masa Normal Ps. 9 ayat (2b) UU KUP Terlambat membayar SPT Tahunan Normal Ps. 8 ayat (2a) UU KUP Terlambat membayar SPT Masa Pembetulan Ps. 14 ayat (3) UU KUP maksimal 24 bulan PPh pasal 25 tidak/ kurang dibayar PPh pasal 29 salah tulis/hitung Ps. 14 ayat (5) UU KUP PKP gagal berproduksi dan telah diberikan pengambilan Pajak Masukan Ps. 19 ayat (1) UU KUP Terlambat melunasi Ketetapan/Keputusan/Putusan Ps. 19 ayat (2) UU KUP Mengangsur pembayaran pajak Ps. 19 ayat (3) UU KUP SPT Tahunan penundaan kurang bayar
  • 12. Dasar hukum pengenaan STP Bunga/Denda Penagihan 1. Pasal 19 Ayat (1) 2. Pasal 19 Ayat (2) 3. Pasal 25 ayat (9) 4. Pasal 27 Ayat (5d)
  • 13. KASUS Contoh berdasarkan penjelasan Pasal 19 Ayat (1) KUP Jumlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebesar Rp 10.000.000,00 yang diterbitkan tanggal 7 Oktober 2008, dengan batas akhir pelunasan tanggal 6 November 2008. Jumlah pembayaran sampai dengan tanggal 6 November 2008 Rp 6.000.000,00. Pada tanggal 1 Desember 2008 diterbitkan Surat Tagihan Pajak dengan perhitungan sebagai berikut: Pajak yang masih harus dibayar = Rp 10.000.000,00 Dibayar sampai dengan jatuh tempo pelunasan = Rp 6.000.000.00 Kurang dibayar = Rp 4.000.000,00 Bunga 1 (satu) bulan (1 x 2% x Rp4.000.000,00) = Rp 80.000,00
  • 14. Dalam hal terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana tersebut pada huruf a, Wajib Pajak membayar Rp10.000.000,00 pada tanggal 3 Desember 2008 dan pada tanggal 5 Desember 2008 diterbitkan Surat Tagihan Pajak, sanksi administrasi berupa bunga dihitung sebagai berikut: Pajak yang masih harus dibayar = Rp 10.000.000.00 Dibayar setelah jatuh tempo pelunasan = Rp 10.000.000.00 Kurang dibayar = Rp 0,00 Bunga 1 (satu) bulan (1 x 2% x Rp10.000.000,00) =Rp 200.000,00
  • 15. Contoh berdasarkan penjelasan Pasal 19 Ayat (2) KUP Wajib Pajak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebesar Rp 1.120.000.00 yang diterbitkan pada tanggal 2 Januari 2009 dengan batas akhir pelunasan tanggal 1 Februari 2009. Wajib Pajak tersebut diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 5 (lima) bulan dengan jumlah yang tetap sebesar Rp 224.000,00. Sanksi administrasi berupa bunga untuk setiap angsuran dihitung sebagai berikut: angsuran ke-1 : 2% x Rp1.120.000.00 = Rp 22.400,00. angsuran ke-2 : 2% x Rp 896.000.00 = Rp 17.920,00. angsuran ke-3 : 2% x Rp 672.000,00 = Rp 13.440,00. angsuran ke-4 : 2% x Rp 448.000.00 = Rp 8.960.00. angsuran ke-5 : 2% x Rp 224.000,00 = Rp 4.480,00.
  • 16. Contoh berdasarkan penjelasan Pasal 25 Ayat (9) KUP Untuk tahun pajak 2008, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000.000,00 diterbitkan terhadap PT A. Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib Pajak hanya menyetujui pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 200.000.000.00. Wajib Pajak telah melunasi sebagian SKPKB tersebut sebesar Rp200.000.000,00 dan kemudian mengajukan keberatan atas koreksi lainnya. Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi sebesar Rp750.000.000,00. Dalam hal ini, Wajib Pajak tidak dikenai sanksi administrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 19, tetapi dikenai sanksi sesuai dengan ayat ini, yaitu sebesar 50% x (Rp750.000.000.00-Rp200.000.000,00) = Rp275.000.000,00.