Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
1. Pembayaran Pajak dengan
Surat Setoran Pajak
Alda Kumala Asri (04)
Eli Yulianti Br. Sembiring (13)
Luthfiana Kartika Putri (22)
Muhammad Adianto Nugroho (24)
Nadhifah Putriani (27)
Ni Luh Nadia Eva Jayati (28)
Sista Noor Rizqika (36)
2. Outline Materi
Pembayaran Pajak dengan SSP
Pengertian Surat Setoran Pajak (termasuk
e-Payment)
Jatuh Tempo Pembayaran Pajak
Sanksi berkaitan dengan Pembayaran
Pajak
4. Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP)
SSP
Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti
pembayaran atau penyetoran pajak yang
telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara
lain ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan.
Pasal 1 angka 14 UU No. 16 Tahun 2009
tentang KUP
A
6. Peraturan Dirjen Pajak Nomor
PER-24/PJ/2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor
Per-38/PJ/2009 tentang Bentuk
Formulir Surat Setoran Pajak.
Lembar 1
Arsip Wajib Pajak
Lembar 2
Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN)
Lembar 3
Dilaporkan oleh WP kepada
KPP
Lembar 4
Arsip Kantor Penerima
Pembayaran
7. WP dapat mengadakan sendiri formulir
SSP dengan bentuk dan isi sesuai dengan
formulir SSP ini
SSP dapat dibuat dalam rangkap 5 (lima)
dengan peruntukan lembar ke-5 untuk arsip
Wajib Pungut atau pihak lain sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
Satu formulir SSP hanya dapat digunakan
untuk pembayaran satu jenis pajak dan untuk
satu Masa Pajak atau satu Tahun Pajak/surat
ketetapan pajak/Surat Tagihan Pajak
10. Dalam proses pembuatan kode billing untuk pembayaran dan atau
penyetoran pajak dapat dilakukan dengan website milik Direktorat Jenderal
Pajak yaitu djponline.pajak.go.id
Login menggunakan NPWP dan password yang telah dibuat. Setelah
masuk dashboard DJP Online, klik menu e-Billing pada menu kanan
atas
11. terisi otomatis
NPWP, nama,
alamat, dan kota
wajib pajak.
pilih jenis pajak
berdasarkan kode
MAP
pilih kode jenis
setoran
Pilih masa
pajaknya
ketik tahun
pajaknya
ketik jumlah
pajak
ketik uraian
pembayaran pajaknya
12. Jatuh Tempo Pembayaran Pajak
B
Definisi jatuh tempo menurut KBBI: batas waktu pembayaran atau
penerimaan sesuatu dengan yang telah ditetapkan; sudah lewat waktunya;
kedaluwarsa.
Pasal 9 ayat (1) UU KUP yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2007 sebagaimana telah terakhir diubah dalam PMK Nomor 80/PMK.03/2010
Pembayaran dan penyetoran pajak
mempunyai batas tanggal jatuh tempo
Pasal 10 ayat (1) UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 16 Tahun 2009
setiap WP wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
13.
14. Sanksi Keterlambatan Pembayaran dan
Penyetoran Pajak
•Pembayaran dan penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh
tempo pembayaran dan penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo
pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan
dihitung penuh 1 bulan.
•Kantor pajak akan menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) yang diatur dalam
Pasal 14 UU KUP karena keterlambatan pembayaran pajak tersebut Atas STP
tersebut WP harus melunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal
diterbitkan.
•Sanksi yang diatur dalam UU KUP bertujuan untuk mengatur WP agar
semua WP melakukan pembayaran dan penyetoran tepat pada waktunya. Hal
ini merupakan strategi pemerintah dalam rangka meningkatkan tax ratio agar
WP menjadi patuh dan taat terhadap aturan perpajakan yang telah dibuat
oleh pemerintah.
C
15. Contoh Kasus
PT A melakukan kewajiban penyetoran PPh Pasal 21 bulan
April 2014 sebesar Rp20.500.000,- yang disetorkan pada
tanggal 12 Mei 2014. Apakah PT A dikenakan sanksi atas
penyetoran pajak tersebut?
16. Contoh Kasus
Tanggal jatuh tempo penyetoran PPh Pasal 21
adalah tanggal 10 bulan berikutnya, akan
tetapi karena pada tanggal 10 mei 2014 jatuh
pada hari sabtu, maka jatuh tempo penyetoran
bergesar menjadi tanggal 12 Mei 2014. Jika
dilihat pada contoh kasus, PT A melakukan
penyetoran PPh Pasal 21 tepat pada tanggal
jatuh tempo sehingga tidak dikenakan sanksi
bunga.
19. Sanksi Administrasi
Denda: Pelanggaran yang dikenai sanksi ini adalah pelanggaran
yang sifatnya alpa atau disengaja, terutama berupa uang
Bunga: Sanksi administrasi berupa bunga dikenakan atas
pelanggaran yang menyebabkan utang pajak menjadi lebih besar
Kenaikan tarif: Kenaikan biasanya dikenakan karena Wajib
Pajak tidak memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan
dalam menghitung jumlah pajak terutang.
20. No Pasal Masalah Sanksi Keterangan
1. 8 (3)
Pembetulan sendiri dan belum
disidik
150%
Dari jumlah
pajak yang
kurang dibayar
2. 14 (4) Pengusaha yang telah
dikukuhkan sebagai PKP, tetapi
tidak membuat faktur pajak
atau membuat faktur pajak,
tetapi tidak tepat waktu;
2% Dari DPP
Pengusaha yang telah
dikukuhkan sebagai PKP yang
tidak mengisi faktur pajak
secara lengkap
2% Dari DPP
PKP melaporkan faktur pajak
tidak sesuai dengan masa
penerbitan faktur pajak
2% Dari DPP
21. No Pasal Masalah Sanksi Keterangan
1. 9 (2a dan 2b) Keterlambatan pembayaran pajak masa dan tahunan 2%
Per bulan, dari jumlah pajak
terutang
2. 13 (2) Kekurangan pembayaran pajak dalam SKPKB 2%
Per bulan, dari jumlah
kurang dibayar, max 24
bulan
3.
14 (3)
a. PPh tahun berjalan tidak/kurang bayar 2%
Per bulan, dari jumlah pajak
tidak/ kurang dibayar, max
24 bulan
b. SPT kurang bayar 2%
Per bulan, dari jumlah pajak
tidak/ kurang dibayar, max
24 bulan
14 (5)
PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian
Pajak Masukan
2%
Per bulan, dari jumlah pajak
tidak/ kurang dibayar, max
24 bulan
4. 15 (4)
SKPKBT diterbitkan setelah lewat waktu 5 tahun karena adanya
tindak pidana perpajakan maupun tindak pidana lainnya
48%
Dari jumlah pajak yang
tidak atau kurang dibayar
5. 19 (1)
SKPKB/T, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding yang
menyebabkan kurang bayar terlambat dibayar
2%
Per bulan, atas jumlah pajak
yang tidak atau kurang
dibayar
6. 19 (3) Kekurangan pajak akibat penundaan SPT 2%
Atas kekurangan
pembayaran pajak
22. Pasal Masalah Sanksi Keterangan
8 (5) Pengungkapan ketidak benaran SPT sebelum
terbitnya SKP
50% Dari pajak yang kurang dibayar
13 (3) Apabila: SPT tidak disampaikan sebagaimana
disebut dalam surat teguran, PPN/PPnBM yang
tidak seharusnya dikompensasikan atau tidak
tarif 0%, tidak terpenuhinya Pasal 28 dan 29
a. PPh yang tidak atau kurang dibayar 50% Dari PPh yang tidak/ kurang
dibayar
b. tidak/kurang dipotong/ dipungut/ disetorkan 100% Dari PPh yang tidak/ kurang
dipotong/ dipungut
c. PPN/PPnBM tidak atau kurang dibayar 100% Dari PPN/ PPnBM yang tidak
atau kurang dibayar
15 (2) Kekurangan pajak pada SKPKBT 100% Dari jumlah kekurangan pajak
tersebut
23. Sanksi Pidana
• Denda pidana : dikenakan kepada tindak pidana yang
bersifat pelanggaran maupun bersifat kejahatan.
• Pidana kurungan : Pidana kurungan hanya
diancamkan kepada tindak pidana yang bersifat
pelanggaran. Pidana penjara
• Pidana penjara : seperti halnya pidana kurungan,
merupakan hukuman perampasan kemerdekaan.
Pidana penjara diancamkan terhadap kejahatan.
24. Cara Menghindari Dari Sanksi Pajak
Isilah SPT dengan benar, jelas dan lengkap. Benar
nilai nominalnya, jelas rinciannya dan lengkap
lampirannya,
Isilah faktur pajak dengan lengkap,
Hindari aktivitas tindak pidana perpajakan,
Setorkan pajak dan laporkan SPT tepat waktu, jika
waktu pelaporan mepet bisa dilaporkan nihil dulu
agar terhindar dari denda dan segera lakukan
pembetulan.