SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN
Pajak Penghasilan
PAJAK PENGHASILAN
Subjek
Pajak
• Orang Pribadi
• Badan
DIKENAKAN
Yang diterima
atau diperoleh
dalam tahun
pajak berjalan
Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya selama 1 tahun pajak atau untuk penghasilan dalam
bagian tahun pajak
Atas
PENGHASILAN
OBJEK
Pajak Penghasilan
Penghasilan
Add Title
• Imbalan Bunga KUP
• Surplus BI
•Selisih kurs
•Selisih revaluasi
•Premi asuransi
•Iuran anggota
•Ph. Syariah
•Tambahan kekayaan
Pembebasan utang
Penghasilan
Final
Bukan
Penghasilan
• Jasa Konstruksi
• Bunga Deposito &
Tabungan
• Obligasi
• Pengalihan Tanah &/
Bangunan
• Sewa Tanah &/
Bangunan
• Transaksi Saham
• Modal Ventura
• Bunga Koperasi
• Deviden OP
• Trans Derifativ
• bantuan, sumbangan, hibah
• Warisan, penyertaan modal,
natura, klaim asuransi
• Deviden badan (berasal dari dana
cadangan, kepemilikan saham
25%)
• Iuran dana pensiun, bagian laba
CV, penghasilan dari modal di
dana pensiun
Bukan Objek
Pajak
Objek
Pajak
Penghasilan
Normal
PPh
Final
SUBJEK PAJAK
Yang Dikenai Pajak
SUBJEK PAJAK
• Warisan yang belum terbagi sebagai
satu kesatuan, menggantikan yang
berhak
 Orang Pribadi
 Badan
 B U T
Yang dikenai Pajak Penghasilan
S P Luar NegeriS P Dalam Negeri
OP berada/bertempat tinggal di
Indonesia > 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan ; dalam satu tahun
pajak berada di Indo dan berniat
tinggal di Indo
Badan yang didirikan / bertempat
kedudukan di Indonesia
OP berada/bertempat tinggal di
Indonesia < 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan
&
Badan yang TIDAK didirikan /
bertempat kedudukan di Indonesia
Penghasilan
Pembedaan
Yg peroleh
Melalui BUT
Tidak melalui
BUT
PELUNASAN
Pajak Penghasilan Dalam Suatu Tahun
Current
payment
Estimated
tax
Witholding
tax
Tujuan : Kelancaran Kas Negara, Meringankan Beban Wajib Pajak
Dibayar sendiri oleh
Wajib Pajak melalui
pembayaran angsuran
Dipotong / Dipungut
Pihak Lain
Pelunasan kekurangan
pembayaran pada akhir
tahun
Pajakyangterutangdalam1tahun
Dapatdilunasidengancara:
JENIS WITHOLDING
Objek Penjelasan
PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &
sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak atas
tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian
barang
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPh Pasal 15 Pajak yang dikenakan kepada badan yang menggunakan Norma
Penghitungan Khusus Deemed Profit
KONSEP WITHOLDING
Jenis
Pajak
Objek Bukti Meka-
nisme
MEKANISME WITHOLDING
PEMOTONG
(Witholder)
Pemberi Hasil
MEMBAYAR
YANG DIPOTONG
(Subjek Pajak)
Penerima Penghasilan
OBJEK PEMOTONGAN
Psl 4 (1) & (2) UU PPh
BUKAN OBJEK
Psl 4 (3) UU PPh
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
 POTONG/PUNGUT
 SETOR
 LAPOR
Bukti
Potong
SSP
SPT MASA
LANDASAN HUKUM
• Ketentuan Formal Pembayaran,
Pelaporan, dll.
KUP
• Pasal 21
PPh
• PMK-252/PMK.03/2008
• PMK-206/PMK.03/2012
• PMK-162/PMK.011/2012
PMK
• PER-31/PJ/2012
PER-DJP
PPh Pasal 21
Pemotongan Pajak
• Atas Penghasilan
Sehubungan dengan
• Pekerjaan, Jasa, dan
kegiatan
Yang Dilakukan
• OP Subjek Pajak Dalam
Negeri
Penghasilan
OP
SPDN
Objek PPh
21
SPLN
Objek PPh
26
Badan
Objek PPh
23
PEMOTONG PPh Pasal 21
Pemberi Kerja
OP/Badan, Bayar
gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dll
Sehubungan
Pekerjaan / jasa
Yang dilakukan
Pegawai / bukan
pegawai
Bendahara
Pemerintah, bayar
Gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dll
Dengan nama dan dalam
bentuk apapun
Sehubungan dengan
Pekerjaan atau jabatan,
Jasa dan kegiatan
Dana Pensiun
Yang membayar
Uang pensiun
Dan THT/JHT
OP Usaha/Badan
Bayar
Honorarium, komisi,
fee
Sehub dengan
Jasa Tenaga ahli
Kepada peserta
dklat/magang
Penyelenggara
Kegiatan
(pem, org nas, dll)
Yang Membayar
Honorarium, hadiah,
penghargaan
Kepada WP OP DN
OBJEK PPh Pasal 21
Yang Dipotong PPh Pasal 21
Penghasilan
Dipotong
PPh 21Ph Pgw
Tetap
Ph
Pensiunan
Ph
Pemutusan
Hub Kerja
Ph Pegawai
tidak tetap
Imbalan
Bukan
Pegawai Imbalan
Peserta
Kegiatan
Honorarium
komisaris
Jaspro
Mantan
Pegawai
Penarikan
Dana
Pensiun
TERMASUK
Natura/Kenikmatan dari :
• WP PPh Final,
• WP Norma Penghitungan Khusus
SIAPA
Yang Dipotong PPh Pasal 21
Pegawai
Pesangon
Peserta Kegiatan
Termasuk pegawai tetap dan pegawai
tidak tetap
Termasuk penerima THT, JHT, maupun
yang diterima oleh ahli warisnya
Perlombaan, rapat, kepanitiaan, magang,
diklat, dll
Pegawai
Bukan
Pegawai
Penerima
Pesangon
Peserta
Kegiatan
Rincian Bukan
Pegawai :
• Pemain musik,
pembawa acara, dll
• Olahragawan
• Penasihat, pengajar
• Pengarang, peneliti
• Pemberi jasa sgl
• Agen iklan
• Pengawas/pengelola
proyek
• Pembawa pesanan/
perantara
• Petugas penjaja
barang dagangan
• PDL Asuransi
• Distributor MLM
• Tenaga Ahli
Tenaga Ahli:
pengacara, akuntan, arsitek, dokter,
konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris
NON
Non Objek non subjek
Objek
Subjek
Iuran
Pensiun,
Beasiswa
Santunan
Asuransi
Zakat/ sumb.
keagamaan
BUKAN
Merupakan
Tidak melakukan pemotongan PPh Pasal
21
Jenis Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
Non Subjek
Non Objek
Kantor
Perwakilan
Asing
Orang
Pribadi
Natura/
Kenikmatan
Organisasi
International
• Orang Pribadi yang tidak
melakukan pekerjaan
bebas/kegt usaha yang
mempekerjakan pembantu
BIC Vs BIK
FAKTOR LAINNYA
Biaya Jabatan, PTKP,
BIAYA JABATAN
5% X
Penghasilan
Bruto
(Gaji & Tunjangan)
Maksimal
Setahun
6.000.000
Sebulan
500.000
BIAYA PENSIUN
5% X
Penghasilan
Bruto
(Gaji & Tunjangan)
Maksimal
Setahun
2.400.000
Sebulan
200.000
Bekerja
Penerima Pensiun
PTKP
• 24.300.00 untuk WP
• 2.030.000 untuk status
kawin
• 2.030.000 untuk
tanggungan maksimal 3
PTKP
Penghasilan Tidak Kena Pajak
WP OP :
Penghasilan
Kena Pajak
=
Penghasilan
Neto
- PTKP
Keterangan
PTKP BARU
Mulai 1-1-2009
SETAHUN
(Rp)
SEBULAN
(Rp)
Untuk Diri Pegawai (Tk/-) 24.300.000 2.025.000
Untuk Diri Pegawai Yg Kawin/Nikah (K/-) 26.325.000 2.193.750
Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 1
Tanggungan (K/1)
28.350.000 2.362.500
Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 2
Tanggungan (K/2)
30.375.000 2.531.250
Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 3
Tanggungan (K/3)
32.400.000 2.700.000
PTKP
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Diri Wajib
Pajak
Sedarah Semenda
Lurus 1o Kesamping 1o Lurus 1o Kesamping 1o
Ayah
Ibu
Anak Kandung
Saudara Kandung
Kakak
Adik
Mertua
Anak Tiri
Anak Angkat
Saudara Ipar
Kakak Ipar
Adik Ipar
PTKP KARYAWATI KAWIN
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Bagi Diri
Sendiri
Tidak
menunjukkan
Surat
Keterangan
Sendiri +
Tangg
meneran
gkan
Suami
Tidak
menerima
Penghasilan
Menunjukkan
Ketr Tertulis
minimal dari
kecamatan
PTKP yang dapat
dikurangkan :
meneran
gkan
Suami
Tidak
menerima
Penghasilan
Karyawati
Tidak Kawin
Bagi karyawan / karyawati yang tidak kawin
Disamping PTKP bagi diri sendri dapat ditambah PTKP
bagi anggota keluarga sedarah yang menjadi
tanggungannya
TARIF PAJAK PENGHASILAN
• > 500 Juta 30%
• >250 Juta –
500 Juta 25%
• > 50 Juta –
250 Juta 15%
• 0 – 50
Juta 5%
Penghasilan Kena Pajak
T A R I F
Bagi yang tidak memiliki NPWP dipotong
20% lebih tinggi dari tarif normal
Pengenaan
PPh Pasal
21
Pegawai
Tetap
Pegawai
Tidak Tetap
Penerima
Pensiun
Bukan
Pegawai
Kewajiban
Subjektif
Penghasilan
Teratur
Penghasilan
Tidak Teratur
• Gaji bulanan (iuran pensiun, premi, natura, tunjangan, dll
• mingguan, rapel, lembur
• Nonorarium pegawai tetap
• Jasa produksi, gratifikasi, tantiem, bonus, premi tahunan,
THR, dan penghasilan lainnya
• Harian
• Satuan
• Borongan
• bulanan
• Berkala
• Permintaan sekaligus
• Jasa produksi, pesangon
• Honorarium
• Hadiah
• Distributor MLM
SETAHUN
KURANG
SETAHUN
• Mulai bekerja awal tahun
• Mulai bekerja setelah awal tahun
• Permulaan tahun, berakhir dalam suatu tahun, pindah kerja
tahun berjalan, pindah tugas tahun berjalan
PEGAWAI
BUKAN PEGAWAI
TIDAK BERKESINAMBUNGAN
BERKESINAMBUNGAN
PENSIUNAN
TETAP
TIDAK TETAP
Ph NETO - PTKP
BULANAN
HARIAN
Ph BRUTO - PTKP
(50% X Ph Bruto) Kumulatif
50 % x Ph Bruto
Ph NETO - PTKP
SEKALIGUS
BERKALA
Ph BRUTO – 200 RIBU
PP 68 Th 2010
Ph BRUTO(>2,025jt s.d.7jt) – PTKP hr
Ph Bruto Kumulatif
BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1)
((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan)
Kumulatif syarat ber NPWP dan satu pemberi
kerja
PESERTA KEGIATAN
Ph BRUTO(>7jt) – PTKP
KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,
PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI
Ph Bruto
PEGAWAI TETAP
Mekanisme Penghitungan PPh Pasal 21
Pegawai Tetap
• Gaji Tunjangan Premi Dibayar
Pemberi Kerja
• Dikurangi
• Biaya Jabatan
• Iuran Pensiun THT/JHT Yang
Dibayar Sendiri
Penerima Pensiun
• Uang Pensiun Berkala
• Dikurangi :
• Biaya Pensiun
PENGHASILAN BRUTO
Penghasilan Neto
DIKURANGI PTKP
Penghasilan Kena Pajak
DIKALI Tarif Pasal 17
IURAN PENSIUN
Ditinjau dari sisi karyawan sebagai penerima penghasilan
Keterangan Iuran Pensiun Premi
asuransi
Dibayar Sendiri Pengurang Bukan Pengurang
Dibayar Pemberi
Kerja
Bukan Objek PPh Objek PPh
Penghitungan PPh
Yang Harus Dipotong Setiap Bulan
Penghitungan
Setiap Masa Pajak
Perkiraan
Penghasilan neto
yang akan diperoleh
Selama setahun
Masa Pajak Terakhir
Selisih PPh atas Ph.
KP setahun dikurangi
PPh Yang telah
Dipotong
» Dalam hal kewajiban pajak
subjektif Pegawai Tetap
terhitung sejak awal tahun
kalender, termasuk
pegawai yang sebelumnya
bekerja pada pemberi kerja
lain, banyaknya bulan yang
menjadi faktor pengali atau
faktor pembagi jumlah
bulan tersisa dalam tahun
kalender sejak yang
bersangkutan mulai
bekerja.
» Ph Hanya meliputi bagian
tahun pajak, maka
perhitungan PPh Pasal 21
yang terutang untuk
bagian tahun pajak
tersebut dihitung
berdasarkan penghasilan
kena pajak yang
disetahunkan, sebanding
MASA PEROLEHAN PENGHASILAN
Kurang dari 12 bulanDISETAHUNKAN
WP OP DN meninggal
dunia atau meninggalkan
Indonesia untuk selama-
lamanya di pertengahan
tahun
Orang Asing mulai bekerja
di Indonesia di
pertengahan tahun untuk
jangka waktu lebih dari 6
bulan
Karyawan pindah cabang
TIDAK
DISETAHUNKAN
WP OP DN mulai bekerja
di pertengahan tahun
WP OP DN pindah kerja ke
pemberi kerja lain
• Dikali 12 / banyak bulan
Ph Neto
• Dikali banyak bulan / 12
Pajak
• Jumlah Yang Diterima
Ph Neto
• Atas Ph Kena Pajak Setahun
Pajak
VARIASI PENGHITUNGAN
Pasal 21 Pegawai TetapKeterangan Keterangan Lainnya
Bulanan
Ph Neto sebulan
disetahunkan
PPh 21 terutang dibagi
banyak bulan
Jamsostek
Premi yg dibayar
perusahaan sbg Ph
Iuran dibayar sendiri
sbg pengurang
Bonus
Ph teratur X 12 +
bonus
Faktor pengurang
setahun
Baru
Ph Neto sebulan
disetahunkan *)
PPh 21 terutang dibagi
bulan *)
Berhenti lokal
Ph neto TIDAK
disetahunkan
PTKP Setahun
Ekspat baru, berhenti Ph neto disetahunkan Pajak disetahunkan
NPWP di tengah thn Tarif 20% lebh tinggi
Pada saat punya
NPWP kelebihan 20%
dikurangkan
Masa Pajak Terakhir Ph bruto total setahun
PPh 21 setahun – yang
sudah dipotong
» Faktor penentu adalah
melihat kewajiban subjektif
» Melihat sifat penghasilan
(teratur atau tidak)
» Melihat jumlah bulan
» Melihat kepemilikan NPWP
BULANAN
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Fajar Ariwibowo pada tahun 2013 bekerja pada
perusahaan PT Jaya Abadi dengan memperoleh gaji
sebulan Rp2.500.000,00 dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp100.000,00. Fajar Ariwibowo
menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan
Januari penghasilan Fajar Ariwibowo dari PT Jaya
Abadi hanya dari gaji. Penghitungan PPh Pasal 21
Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana,
menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan
Rp3.000.000,00. PT Candra Kirana mengikuti program
Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra Kirana
menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar
3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto membayar iuran
Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan.
Disamping itu PT Candra Kirana juga mengikuti program
pensiun untuk pegawainya.
Agustina Indri adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa
anak, bekerja pada PT Dharma Utama dengan gaji sebulan sebesar
Rp7.500.000,00. Agustina Indri membayar iuran pensiun ke dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp50.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda
tempat Agustina Indri berdomisili yang diserahkan kepada pemberi
kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun.
Pada bulan Juli 2013 selain menerima pembayaran gaji juga menerima
pembayaran atas lembur (overtime) sebesar Rp2.000.000,00.
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut
Nasrun Bramantyo pada tahun 2013 bekerja sebagai pegawai
tetap pada perusahaan PT Rejo Indonusa dengan memperoleh
gaji yang dibayar harian sebesar Rp150.000,00. Nasrun Bramantyo
kawin dan mempunyai seorang anak. PT Rejo Indonusa masuk
program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing setiap bulan sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji. PT
Rejo Indonusa membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan
sebesar 3,70% dari gaji dan Nasrun Bramantyo membayar iuran
pensiun Rp25.000,00 dan Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji
SOAL
PT Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk
Budi Karyanto ke dana pensiun, yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap
bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Budi
Karyanto membayar iuran pensiun sebesar
Rp50.000,00
BONUS
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar
Rp2.500.000,00 sebulan. Pada bulan Maret 2013 Joko Qurnain memperoleh bonus sebesar
Rp5.000.000,00 sehingga pada bulan Maret 2013 Joko Qurnain memperoleh penghasilan
berupa gaji sebesar Rp2.500.000,00 dan bonus sebesar Rp5.000.000,00. Setiap bulannya Joko
Qurnain membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sebesar Rp60.000,00
Karyawati Ken Prameswari (tidak kawin) bekerja pada PT Prabu Kedaton dengan memperoleh
gaji sebesar Rp2.750.000,00 sebulan. Perusahaan ikut dalam program jamsostek. Premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dan iuran Jaminan Hari Tua dibayar oleh
pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,00%, 0,30% dan 3,70% dari gaji.
Prameswari membayar iuran Pensiun Rp 50.000,00 dan iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00%
dari gaji untuk setiap bulan. Pada bulan April 2013 Ken Prameswari memperoleh bonus sebesar
Rp4.000.000,00 sehingga pada bulan April 2013 Ken Prameswari menerima pembayaran
berupa gaji sebesar sebesar Rp2.750.000,00 dan bonus sebesar Rp4.000.000,00
PINDAH TUGAS
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Agus Saparudin yang berstatus belum menikah
adalah pegawai pada PT Nusantara Mandiri di
Jakarta. Sejak 1 Juni 2013 dipindahtugaskan ke
kantor cabang di Bandung.
Gaji Agus Saparudin sebesar Rp3.500.000,00 dan
pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri
sebulan sejumlah Rp100.000,00. Selama bekerja
di PT Nusantara Mandiri Agus Saparudin hanya
menerima penghasilan berupa gaji saja
BARU & BERHENTI
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Budiyanta bekerja pada PT Xiang Malam sebagai
pegawai tetap sejak 1 September 2013.
Budiyanta menikah tetapi belum punya anak.
Gaji sebulan adalah sebesar Rp8.000.000,00 dan
iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar
Rp150.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk
bulan September 2013 dalam hal Budiyanta
hanya memperoleh penghasilan berupa gaji
Arip Marwanto yang berstatus belum menikah
adalah pegawai pada PT Mahakam Utama di
Yogyakarta - DIY. Sejak 1 Oktober 2013, yang
bersangkutan berhenti bekerja di PT Mahakam
Utama.
• Gaji Arip Marwanto setiap bulan memperoleh sebesar
Rp3.500.000,00 dan yang bersangkutan membayar iuran
pensiun kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah
mendapat persetujuan Menteri Keuangan sejumlah
Rp100.000,00 setiap bulan. Selama bekerja di PT Mahakam
Utama Arip Marwanto hanya menerima penghasilan berupa
Expat, NPWP di tengah tahun
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Lewis Oshea (K/3) mulai bekerja Mei 2005 dan berhenti
bekerja sejak 1 Juni 2013 dan meninggalkan Indonesia ke
negara asalnya (kehilangan kewajiban pajak subjektif).
Selama tahun 2013 menerima gaji perbulan sebesar
Rp15.000.000,00 dan pada bulan April 2013 menerima bonus
sebesar Rp20.0000.000,00
Wahyu Santosa, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan
keluarga, bekerja pada PT Fajar Sejahtera dengan memperoleh gaji dan
tunjangan setiap bulan sebesar Rp5.500.000,00, dan yang bersangkutan
membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar
Rp200.000,00. Wahyu Santosa baru memiliki NPWP pada bulan Juni 2013
dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada PT Fajar Sejahtera untuk
digunakan sebagai dasar pemotongan PPh Pasal 21 bulan Juni
PEGAWAI TIDAK TETAP
Mekanisme Penghitungan PPh Pasal 21
PEGAWAI TIDAK TETAP
• Pegawai Tidak
Tetap/Tenaga Kerja
Lepas adalah pegawai
yang hanya menerima
penghasilan apabila
– pegawai yang
bersangkutan bekerja,
berdasarkan jumlah
hari bekerja, jumlah
unit hasil pekerjaan
yang dihasilkan
MEKANISME PEMOTONGAN
Tergantung pada mekanisme pembayaran
MEKANISME
PEMBAYARAN
BULANAN
Ph Bruto
- PTKP
HARIAN
Ph Bruto
> 200 rb
1 bulan >
2.025 – 7
Jt
1 bulan >
7Jt
PENGHITUNGAN
Upah/Uang Saku Harian, Mingguan,
Satuan, Borongan
Dibayarkan Bulanan Atau
Jumlah Upah Kumulatif satu
bulan melebihi Rp 7.000.000
Upah/Uang Saku Harian
≤ 200.000 > 200.000
Tidak Dipotong Dikurangi 200.000
Dipotong 5%
Upah kumulatif > Rp2,025 jt s.d. Rp7 jt sebulan
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
Tarif PPh 21 = 5%
Dikali 12
Dikurangi PTKP Setahun
Penghasilan Kena Pajak
Dikenakan Tarif Ps 17
PPh Ps 21 Setahun
Dibagi 12
PPh Pasal 21 Sebulan
CONTOH
Soal dan Penyelesaiannya
HARIAN
• Nurcahyo
dengan status
belum menikah
pada bulan
Januari 2013
bekerja sebagai
buruh harian PT
Cipta Mandiri
Sejahtera. la
bekerja selama
10 hari dan
menerima upah
harian sebesar
Rp200.000,00
Harian
• Nanang
Hermawan
(belum
menikah) pada
bulan Maret
2013 bekerja
pada
perusahaan PT
Tani Jaya,
menerima upah
sebesar
Rp300.000,00
per hari
Borongan
• Mawan
mengerjakan
dekorasi
sebuah rumah
dengan upah
borongan
sebesar
Rp450.000,00,
pekerjaan
diselesaikan
dalam 2 hari.
BUKAN PEGAWAI
Mekanisme Penghitungan PPh Pasal 21
BUKAN PEGAWAI
Mekanisme Penghitungan
BERKESINAMBUNGAN
Dasar Penghitungan
(50% X Ph Bruto)
- PTKP Bulana (komulatif *)
BERKESINAMBUNGAN
ex Pasal 13 (1)
Dasar Penghitungan
(50% X Ph Bruto)
TIDAK
Berkesinambungan
Dasar Penghitungan
(50% X Ph Bruto)
X Tarif Pasal 17
CONTOH
Soal dan Penyelesaiannya
Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien
Januari 45.000.000,00
Februari 49.000.000,00
Maret 47.000.000,00
April 40.000.000,00
Bulan Jasa
Dokter
yang
dibayar
Pasien
Dasar
Pemoton
gan PPh
Pasal 21
Dasar
Pemoton
gan PPh
Pasal 21
Kumulatif
Tarif PPh
Pasal 21
LAINNYA
Mekanisme Penghitungan PPh Pasal 21
PESERTA KEGIATAN
Mekanisme Penghitungan
Jumlah Ph Bruto
Pembayaran utuh dan
tidak terpecah
Dikali Tarif Pasal 17
Sony Amaros adalah
seorang atlet
bulutangkis
professional Indonesia
yang bertempat
tinggal di Jakarta. la
menjuarai turnamen
Indonesia Grand Prix
Gold dan memperoleh
hadiah sebesar
Rp200.000.000,00
lainnya
Mekanisme Penghitungan
Dewan komisaris
Ph Bruto
Mantan Pegawai
Jasa Produksi, Tantiem,
Gratifikasi Dan Bonus Atau
Imbalan Lain Yang Tidak Teratur
Peserta Prog
Pensiun
Status pegawai
Menarik dana pensiun
X Tarif Pasal 17
Penghasilan Bruto Komulatif
CONTOH
Soal dan Penyelesaiannya
MANTAN PEGAWAI
• Victoria Endah
bekerja pada PT
Fajar Wisesa. Pada
tanggal 1 Januari
2013 telah berhenti
bekerja pada PT
Fajar Wisesa karena
pensiun. Pada bulan
Maret 2013 Victoria
Endah menerima
jasa produksi tahun
2012 dari PT Fajar
Wisesa sebesar
Rp55.000.000,00
HONOR KOMISARIS
• Aulia Rais adalah
seorang komisaris di
PT Media
Primatama, yang
bukan sebagai
pegawai tetap.
Dalam tahun 2013,
yaitu bulan
Desember 2013
menerima
honorarium sebesar
Rp 60.000.000,00
Penarikan Dana
Pensiun
• Bulan April 2013
Nicholas Sinulingga
memerlukan biaya
untuk perbaikan
rumahnya maka ia
mengambil iuran
dana pensiun yang
telah dibayar sendiri
sebesar
Rp20.000.000,00.
Kemudian pada
bulan Juni 2013 ia
menarik lagi dana
sebesar
Rp15.000.000,00.
Kemudian bulan
Oktober 2013 untuk
keperluan lainnya ia
menarik lagi dana
sebesar
Rp25.000.000,00
PPh PASAL 21 FINAL
Honor
Kpd PNS,
TNI, Polri
Gol II
0%
APBN /
APBD
Gol IV
15%
Gol III
5%
Terdapat Pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat final yang
dikenakan terhadap jenis penghasilan
Honorarium ke
PNS dari
APBN/APBD
Dari
Ketentuan
Ph Bruto Tarif
• 0-50 JT 0%
• 50 JT-100 JT 5%
• 100-500 JT 15%
• >500 JT 25%
Dibayar sekaligus
• Pesangon dari pemberi kerja
• tebusan pensiun, THT JHT dari dana
pensiun/Jamsostek
SAAT TERUTANGNYA
Bagi Penerima
Penghasilan
Saat Dilakukan Pembayaran Atau
Saat Terutangnya Penghasilan
Bagi Pemotong
Untuk setiap masa pajak
Akhir Bulan Dilakukannya
Pembayaran Atau Akhir Bulan
Terutangnya Penghasilan
HAK dan KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
1. Pemotong & terpotong Wajib
mendaftarkan NPWP di KPP sesuai
wilayah kerjanya
2. Pegawai, penerima pensiun, bukan
pegawai wajib membuat surat pernyataan
tanggungan keluarga pada mulai bekerja/
mulai pensiun
3. Menyerahkan perubahan tanggungan paling
lama sebelum mulai awal tahun
4. Pemotong PPh Pasal 21 &/26 Wajib
MENGHITUNG, MEMOTONG, MENYETOR
dan MELAPOR setiap bulan kalender
5. Pemotong Wajib membuat & menyimpan
catatan/kertas kerja pengitungan Pasal 21
6. Pemotong WAJIB membuat dan memberikan
BUKTI POTONG kepada terpotong
Hak
1. Kelebihan Penyetoran PPh Pasal 21
dapat diperhitungkan dengan SPT
Masa Pajak berikutnya
PEMBAYARAN DAN PELAPORAN
Menggunakan SSP atas nama pemotong
BAYAR
• Paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya
• Disetor ke Bank/Kantor POS
Bila Jatuh Pd Hari Libur Penyetoran
Pada Hari Kerja Berikutnya
LAPOR
Pelaporan menggunakan SPT Masa PPh
Pasal 21 paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya.
• Dilampiri Bukti Potong
TERLAMBAT
Sanksi
administrasi
bunga 2% per
bulan
Pasal 9 ayat
(2a)
TERLAMBAT
Sanksi
administrasi denda
100.000
Pasal 7 (1)
TAX PALING PPh PASAL 21
Tax planing diawali degan meyakinkan apakah transaksi terkena
pajak. | apakah dapat diupayakan dikecualikan/dikurangi jumlah pajaknya|
Tidak melanggar
ketentuan
Secara bisnis
manajemen
masuk akal
Didukung bukti-
bukti pendukung
Tax Planing
Tax PLANING
Memahami
ketentuan
PPh Pasal
21
Adanya
reimbursment
cost
Perlakuan
Akuntansi
Benefit in
Cash Vs B in
Kind
Antara pengakuan
biaya dan saat
pembayaran
Equalisasi
Biaya Objek
PPh Pasal 21
Memahami
saat terutang
pajak
Strategi
Perusahaan Untung & PPh tidak final
Diupayakan seminimal mungkin
memberikan kesejahteraan karyawan
dalam bentuk natura/ kenikmatan/
fasilitas mengingat biaya yang
dikeluarkan ini tidak dapat dibiayakan
NON-DEDUCTIBLE-EXPENSE
Perusahaan MERUGI
• Pemberian kesejahteraan dalam
bentuk natura/fasilitas/ kenikmatan
diupayakan lebih besar daripada
pemberian kesejahteraan dalam
bentuk uang sehinggan PPh Pasal
21 dapat berkurang
PERLAKUAN AKUNTANSI
Akun Db Kd
Biaya Gaji 1.000
Utang PPh 21 50
Kas/Bank 950
TOTAL BIAYA 1.000
Pajak Ditanggung Karyawan
• Dari sudut karyawan pilihan pertama tidak disukai, namun memilih pilihan kedua/ketiga
• Dari sudut perusahaan :
• Lebih cenderung memilih pilihan pertama
• Untung besar :
• Pilihan kedua tidak disukai mengingat biaya PPh Pasal 21 harus dikoreksi
• Lebih cenderung memilih pilihan ketiga
Pajak Ditanggung Perusahaan Pemberian Tunjangan Pajak
Akun Db Kd
Biaya Gaji 1.000
Biaya PPh 50
Utang PPh 21 50
Kas/Bank 1.000
TOTAL BIAYA 1.050
KOREKSI + Biaya PPh
Akun Db Kd
Biaya Gaji 1.000
By Gaji (Tunj Pjk 52
Utang PPh 21 52
Kas/Bank 1.000
TOTAL BIAYA 1.052

More Related Content

What's hot

PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajakPertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajakMagdalena - Nommensen university
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppnAy Kent
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Sidik Abdullah
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANDwi Paris Caesar
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajakkaromah95
 
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATPajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATIrvan Desmal
 
1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak1.Pengantar Pajak
1.Pengantar PajakKhairilJaa
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaKppkp Bangil
 

What's hot (20)

PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
PPh BADAN
PPh BADANPPh BADAN
PPh BADAN
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajakPertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
 
Pengertian BPHTB
Pengertian BPHTBPengertian BPHTB
Pengertian BPHTB
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATPajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
 
1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Pph 21.ppt
Pph 21.pptPph 21.ppt
Pph 21.ppt
 
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 

Viewers also liked

PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...Asep suryadi
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalYABES HULU
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...Roko Subagya
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutAsep suryadi
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 Asep suryadi
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Asep suryadi
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptYABES HULU
 
Contoh Kasus PPh Pasal 22
Contoh Kasus PPh Pasal 22Contoh Kasus PPh Pasal 22
Contoh Kasus PPh Pasal 22Muhammad Amri
 
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)Kppkp Bangil
 
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21Ernie Lestari
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiNaila Karima
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21Tobagus Makmun
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Adillah Putri
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Barunekzho
 
Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21
Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21
Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21andika8845
 
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuAnalisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuPatricia Njoto
 
Pajak spt badan
Pajak   spt badan Pajak   spt badan
Pajak spt badan Yan Chen
 

Viewers also liked (20)

PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASIL...
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...PER : 16/PJ/2016:::   Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
PER : 16/PJ/2016::: Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pel...
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-spt
 
Contoh Kasus PPh Pasal 22
Contoh Kasus PPh Pasal 22Contoh Kasus PPh Pasal 22
Contoh Kasus PPh Pasal 22
 
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
 
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadi
 
PPh pasal 21
PPh pasal 21PPh pasal 21
PPh pasal 21
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Baru
 
Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21
Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21
Cara Pengisian E-SPT PPh Pasal 21
 
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuAnalisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
 
Pajak spt badan
Pajak   spt badan Pajak   spt badan
Pajak spt badan
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 

Similar to PPH Pasal 21

Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013Almira Agusta
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptDipoTriMartiano
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanBbe Mee
 
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadiPajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadissuser676e10
 
PPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxPPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxGilangAntono
 
PPh badan JS 2020.pdf
PPh badan JS 2020.pdfPPh badan JS 2020.pdf
PPh badan JS 2020.pdfsyahrini4
 
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting TaxPengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting TaxFajri A
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanjamuddin
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptxAlleAldine
 
BAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptxBAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptxSisiHalidasyah
 
4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptxAnandaAyu13
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Lutfi Ardhani
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Bagus Budiono
 

Similar to PPH Pasal 21 (20)

Tata cara pemotongan pph pasal 21
Tata cara pemotongan pph pasal 21Tata cara pemotongan pph pasal 21
Tata cara pemotongan pph pasal 21
 
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
Pajak witholding-p ph-21-26-tahun-pajak-2013
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
 
Paparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan UnairPaparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan Unair
 
Spt op
Spt opSpt op
Spt op
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018
 
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadiPajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh orang pribadi
 
PPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxPPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptx
 
PPh badan JS 2020.pdf
PPh badan JS 2020.pdfPPh badan JS 2020.pdf
PPh badan JS 2020.pdf
 
Materi uts pajak
Materi uts pajakMateri uts pajak
Materi uts pajak
 
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting TaxPengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
Pengantar Perpajakan 2 PPh 21 -- Accounting Tax
 
9.TaxPlanning PPh ps 21
9.TaxPlanning PPh ps 219.TaxPlanning PPh ps 21
9.TaxPlanning PPh ps 21
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
 
BAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptxBAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptx
 
4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
 
PAJAK KOPERASI.pptx
PAJAK KOPERASI.pptxPAJAK KOPERASI.pptx
PAJAK KOPERASI.pptx
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 

More from YABES HULU

Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalYABES HULU
 
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...YABES HULU
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MYABES HULU
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mYABES HULU
 
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mPerhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mYABES HULU
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapYABES HULU
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaYABES HULU
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalYABES HULU
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian internYABES HULU
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopYABES HULU
 
Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2YABES HULU
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganYABES HULU
 
SURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAKSURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAKYABES HULU
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANYABES HULU
 
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGFIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGYABES HULU
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanYABES HULU
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganYABES HULU
 

More from YABES HULU (20)

Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
 
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
P3B AFRIKA SELATAN, ARAB SAUDI, AUSTRALIA, CHINA, INGGRIS, MALAYSIA, SINGAPUR...
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 MPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp50 M
 
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50mPerhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
Perhitungan PPh badan untuk peredaran bruto diatas Rp4,8 s/d Rp50m
 
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 mPerhitungan pph badan smp rp4,8 m
Perhitungan pph badan smp rp4,8 m
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
 
Materi bop
Materi bopMateri bop
Materi bop
 
Bab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bopBab ii pengertian bop
Bab ii pengertian bop
 
Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2Formulir 1111 a2
Formulir 1111 a2
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 
SURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAKSURAT TAGIHAN PAJAK
SURAT TAGIHAN PAJAK
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANGFIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
FIFO,LIFO,RATA-RATA TERTIMBANG
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badan
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

PPH Pasal 21

  • 2. PAJAK PENGHASILAN Subjek Pajak • Orang Pribadi • Badan DIKENAKAN Yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak berjalan Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama 1 tahun pajak atau untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak Atas PENGHASILAN
  • 3. OBJEK Pajak Penghasilan Penghasilan Add Title • Imbalan Bunga KUP • Surplus BI •Selisih kurs •Selisih revaluasi •Premi asuransi •Iuran anggota •Ph. Syariah •Tambahan kekayaan Pembebasan utang Penghasilan Final Bukan Penghasilan • Jasa Konstruksi • Bunga Deposito & Tabungan • Obligasi • Pengalihan Tanah &/ Bangunan • Sewa Tanah &/ Bangunan • Transaksi Saham • Modal Ventura • Bunga Koperasi • Deviden OP • Trans Derifativ • bantuan, sumbangan, hibah • Warisan, penyertaan modal, natura, klaim asuransi • Deviden badan (berasal dari dana cadangan, kepemilikan saham 25%) • Iuran dana pensiun, bagian laba CV, penghasilan dari modal di dana pensiun Bukan Objek Pajak Objek Pajak Penghasilan Normal PPh Final
  • 4. SUBJEK PAJAK Yang Dikenai Pajak SUBJEK PAJAK • Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak  Orang Pribadi  Badan  B U T Yang dikenai Pajak Penghasilan S P Luar NegeriS P Dalam Negeri OP berada/bertempat tinggal di Indonesia > 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan ; dalam satu tahun pajak berada di Indo dan berniat tinggal di Indo Badan yang didirikan / bertempat kedudukan di Indonesia OP berada/bertempat tinggal di Indonesia < 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan & Badan yang TIDAK didirikan / bertempat kedudukan di Indonesia Penghasilan Pembedaan Yg peroleh Melalui BUT Tidak melalui BUT
  • 5. PELUNASAN Pajak Penghasilan Dalam Suatu Tahun Current payment Estimated tax Witholding tax Tujuan : Kelancaran Kas Negara, Meringankan Beban Wajib Pajak Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak melalui pembayaran angsuran Dipotong / Dipungut Pihak Lain Pelunasan kekurangan pembayaran pada akhir tahun Pajakyangterutangdalam1tahun Dapatdilunasidengancara:
  • 6. JENIS WITHOLDING Objek Penjelasan PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu & sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya) PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian barang PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21 PPh Pasal 15 Pajak yang dikenakan kepada badan yang menggunakan Norma Penghitungan Khusus Deemed Profit
  • 8. MEKANISME WITHOLDING PEMOTONG (Witholder) Pemberi Hasil MEMBAYAR YANG DIPOTONG (Subjek Pajak) Penerima Penghasilan OBJEK PEMOTONGAN Psl 4 (1) & (2) UU PPh BUKAN OBJEK Psl 4 (3) UU PPh KEWAJIBAN PERPAJAKAN  POTONG/PUNGUT  SETOR  LAPOR Bukti Potong SSP SPT MASA
  • 9. LANDASAN HUKUM • Ketentuan Formal Pembayaran, Pelaporan, dll. KUP • Pasal 21 PPh • PMK-252/PMK.03/2008 • PMK-206/PMK.03/2012 • PMK-162/PMK.011/2012 PMK • PER-31/PJ/2012 PER-DJP
  • 10. PPh Pasal 21 Pemotongan Pajak • Atas Penghasilan Sehubungan dengan • Pekerjaan, Jasa, dan kegiatan Yang Dilakukan • OP Subjek Pajak Dalam Negeri Penghasilan OP SPDN Objek PPh 21 SPLN Objek PPh 26 Badan Objek PPh 23
  • 11. PEMOTONG PPh Pasal 21 Pemberi Kerja OP/Badan, Bayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dll Sehubungan Pekerjaan / jasa Yang dilakukan Pegawai / bukan pegawai Bendahara Pemerintah, bayar Gaji, upah, honorarium, tunjangan, dll Dengan nama dan dalam bentuk apapun Sehubungan dengan Pekerjaan atau jabatan, Jasa dan kegiatan Dana Pensiun Yang membayar Uang pensiun Dan THT/JHT OP Usaha/Badan Bayar Honorarium, komisi, fee Sehub dengan Jasa Tenaga ahli Kepada peserta dklat/magang Penyelenggara Kegiatan (pem, org nas, dll) Yang Membayar Honorarium, hadiah, penghargaan Kepada WP OP DN
  • 12. OBJEK PPh Pasal 21 Yang Dipotong PPh Pasal 21 Penghasilan Dipotong PPh 21Ph Pgw Tetap Ph Pensiunan Ph Pemutusan Hub Kerja Ph Pegawai tidak tetap Imbalan Bukan Pegawai Imbalan Peserta Kegiatan Honorarium komisaris Jaspro Mantan Pegawai Penarikan Dana Pensiun TERMASUK Natura/Kenikmatan dari : • WP PPh Final, • WP Norma Penghitungan Khusus
  • 13. SIAPA Yang Dipotong PPh Pasal 21 Pegawai Pesangon Peserta Kegiatan Termasuk pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Termasuk penerima THT, JHT, maupun yang diterima oleh ahli warisnya Perlombaan, rapat, kepanitiaan, magang, diklat, dll Pegawai Bukan Pegawai Penerima Pesangon Peserta Kegiatan Rincian Bukan Pegawai : • Pemain musik, pembawa acara, dll • Olahragawan • Penasihat, pengajar • Pengarang, peneliti • Pemberi jasa sgl • Agen iklan • Pengawas/pengelola proyek • Pembawa pesanan/ perantara • Petugas penjaja barang dagangan • PDL Asuransi • Distributor MLM • Tenaga Ahli Tenaga Ahli: pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris
  • 14. NON Non Objek non subjek Objek Subjek Iuran Pensiun, Beasiswa Santunan Asuransi Zakat/ sumb. keagamaan BUKAN Merupakan Tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 21 Jenis Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21 Non Subjek Non Objek Kantor Perwakilan Asing Orang Pribadi Natura/ Kenikmatan Organisasi International • Orang Pribadi yang tidak melakukan pekerjaan bebas/kegt usaha yang mempekerjakan pembantu BIC Vs BIK
  • 15. FAKTOR LAINNYA Biaya Jabatan, PTKP, BIAYA JABATAN 5% X Penghasilan Bruto (Gaji & Tunjangan) Maksimal Setahun 6.000.000 Sebulan 500.000 BIAYA PENSIUN 5% X Penghasilan Bruto (Gaji & Tunjangan) Maksimal Setahun 2.400.000 Sebulan 200.000 Bekerja Penerima Pensiun PTKP • 24.300.00 untuk WP • 2.030.000 untuk status kawin • 2.030.000 untuk tanggungan maksimal 3
  • 16. PTKP Penghasilan Tidak Kena Pajak WP OP : Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto - PTKP Keterangan PTKP BARU Mulai 1-1-2009 SETAHUN (Rp) SEBULAN (Rp) Untuk Diri Pegawai (Tk/-) 24.300.000 2.025.000 Untuk Diri Pegawai Yg Kawin/Nikah (K/-) 26.325.000 2.193.750 Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 1 Tanggungan (K/1) 28.350.000 2.362.500 Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 2 Tanggungan (K/2) 30.375.000 2.531.250 Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 3 Tanggungan (K/3) 32.400.000 2.700.000
  • 17. PTKP Penghasilan Tidak Kena Pajak Diri Wajib Pajak Sedarah Semenda Lurus 1o Kesamping 1o Lurus 1o Kesamping 1o Ayah Ibu Anak Kandung Saudara Kandung Kakak Adik Mertua Anak Tiri Anak Angkat Saudara Ipar Kakak Ipar Adik Ipar
  • 18. PTKP KARYAWATI KAWIN Penghasilan Tidak Kena Pajak Bagi Diri Sendiri Tidak menunjukkan Surat Keterangan Sendiri + Tangg meneran gkan Suami Tidak menerima Penghasilan Menunjukkan Ketr Tertulis minimal dari kecamatan PTKP yang dapat dikurangkan : meneran gkan Suami Tidak menerima Penghasilan Karyawati Tidak Kawin Bagi karyawan / karyawati yang tidak kawin Disamping PTKP bagi diri sendri dapat ditambah PTKP bagi anggota keluarga sedarah yang menjadi tanggungannya
  • 19. TARIF PAJAK PENGHASILAN • > 500 Juta 30% • >250 Juta – 500 Juta 25% • > 50 Juta – 250 Juta 15% • 0 – 50 Juta 5% Penghasilan Kena Pajak T A R I F Bagi yang tidak memiliki NPWP dipotong 20% lebih tinggi dari tarif normal
  • 20. Pengenaan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Penerima Pensiun Bukan Pegawai Kewajiban Subjektif Penghasilan Teratur Penghasilan Tidak Teratur • Gaji bulanan (iuran pensiun, premi, natura, tunjangan, dll • mingguan, rapel, lembur • Nonorarium pegawai tetap • Jasa produksi, gratifikasi, tantiem, bonus, premi tahunan, THR, dan penghasilan lainnya • Harian • Satuan • Borongan • bulanan • Berkala • Permintaan sekaligus • Jasa produksi, pesangon • Honorarium • Hadiah • Distributor MLM SETAHUN KURANG SETAHUN • Mulai bekerja awal tahun • Mulai bekerja setelah awal tahun • Permulaan tahun, berakhir dalam suatu tahun, pindah kerja tahun berjalan, pindah tugas tahun berjalan
  • 21. PEGAWAI BUKAN PEGAWAI TIDAK BERKESINAMBUNGAN BERKESINAMBUNGAN PENSIUNAN TETAP TIDAK TETAP Ph NETO - PTKP BULANAN HARIAN Ph BRUTO - PTKP (50% X Ph Bruto) Kumulatif 50 % x Ph Bruto Ph NETO - PTKP SEKALIGUS BERKALA Ph BRUTO – 200 RIBU PP 68 Th 2010 Ph BRUTO(>2,025jt s.d.7jt) – PTKP hr Ph Bruto Kumulatif BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1) ((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan) Kumulatif syarat ber NPWP dan satu pemberi kerja PESERTA KEGIATAN Ph BRUTO(>7jt) – PTKP KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI, PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI Ph Bruto
  • 23. Pegawai Tetap • Gaji Tunjangan Premi Dibayar Pemberi Kerja • Dikurangi • Biaya Jabatan • Iuran Pensiun THT/JHT Yang Dibayar Sendiri Penerima Pensiun • Uang Pensiun Berkala • Dikurangi : • Biaya Pensiun PENGHASILAN BRUTO Penghasilan Neto DIKURANGI PTKP Penghasilan Kena Pajak DIKALI Tarif Pasal 17
  • 24. IURAN PENSIUN Ditinjau dari sisi karyawan sebagai penerima penghasilan Keterangan Iuran Pensiun Premi asuransi Dibayar Sendiri Pengurang Bukan Pengurang Dibayar Pemberi Kerja Bukan Objek PPh Objek PPh
  • 25. Penghitungan PPh Yang Harus Dipotong Setiap Bulan Penghitungan Setiap Masa Pajak Perkiraan Penghasilan neto yang akan diperoleh Selama setahun Masa Pajak Terakhir Selisih PPh atas Ph. KP setahun dikurangi PPh Yang telah Dipotong » Dalam hal kewajiban pajak subjektif Pegawai Tetap terhitung sejak awal tahun kalender, termasuk pegawai yang sebelumnya bekerja pada pemberi kerja lain, banyaknya bulan yang menjadi faktor pengali atau faktor pembagi jumlah bulan tersisa dalam tahun kalender sejak yang bersangkutan mulai bekerja. » Ph Hanya meliputi bagian tahun pajak, maka perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang untuk bagian tahun pajak tersebut dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak yang disetahunkan, sebanding
  • 26.
  • 27. MASA PEROLEHAN PENGHASILAN Kurang dari 12 bulanDISETAHUNKAN WP OP DN meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk selama- lamanya di pertengahan tahun Orang Asing mulai bekerja di Indonesia di pertengahan tahun untuk jangka waktu lebih dari 6 bulan Karyawan pindah cabang TIDAK DISETAHUNKAN WP OP DN mulai bekerja di pertengahan tahun WP OP DN pindah kerja ke pemberi kerja lain • Dikali 12 / banyak bulan Ph Neto • Dikali banyak bulan / 12 Pajak • Jumlah Yang Diterima Ph Neto • Atas Ph Kena Pajak Setahun Pajak
  • 28. VARIASI PENGHITUNGAN Pasal 21 Pegawai TetapKeterangan Keterangan Lainnya Bulanan Ph Neto sebulan disetahunkan PPh 21 terutang dibagi banyak bulan Jamsostek Premi yg dibayar perusahaan sbg Ph Iuran dibayar sendiri sbg pengurang Bonus Ph teratur X 12 + bonus Faktor pengurang setahun Baru Ph Neto sebulan disetahunkan *) PPh 21 terutang dibagi bulan *) Berhenti lokal Ph neto TIDAK disetahunkan PTKP Setahun Ekspat baru, berhenti Ph neto disetahunkan Pajak disetahunkan NPWP di tengah thn Tarif 20% lebh tinggi Pada saat punya NPWP kelebihan 20% dikurangkan Masa Pajak Terakhir Ph bruto total setahun PPh 21 setahun – yang sudah dipotong » Faktor penentu adalah melihat kewajiban subjektif » Melihat sifat penghasilan (teratur atau tidak) » Melihat jumlah bulan » Melihat kepemilikan NPWP
  • 29. BULANAN Contoh dan penyelesaian penghitungan ? Fajar Ariwibowo pada tahun 2013 bekerja pada perusahaan PT Jaya Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp2.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp100.000,00. Fajar Ariwibowo menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Januari penghasilan Fajar Ariwibowo dari PT Jaya Abadi hanya dari gaji. Penghitungan PPh Pasal 21 Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana, menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp3.000.000,00. PT Candra Kirana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra Kirana menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Candra Kirana juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. Agustina Indri adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, bekerja pada PT Dharma Utama dengan gaji sebulan sebesar Rp7.500.000,00. Agustina Indri membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp50.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Agustina Indri berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun. Pada bulan Juli 2013 selain menerima pembayaran gaji juga menerima pembayaran atas lembur (overtime) sebesar Rp2.000.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut Nasrun Bramantyo pada tahun 2013 bekerja sebagai pegawai tetap pada perusahaan PT Rejo Indonusa dengan memperoleh gaji yang dibayar harian sebesar Rp150.000,00. Nasrun Bramantyo kawin dan mempunyai seorang anak. PT Rejo Indonusa masuk program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji. PT Rejo Indonusa membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji dan Nasrun Bramantyo membayar iuran pensiun Rp25.000,00 dan Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji SOAL PT Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk Budi Karyanto ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Budi Karyanto membayar iuran pensiun sebesar Rp50.000,00
  • 30. BONUS Contoh dan penyelesaian penghitungan ? Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar Rp2.500.000,00 sebulan. Pada bulan Maret 2013 Joko Qurnain memperoleh bonus sebesar Rp5.000.000,00 sehingga pada bulan Maret 2013 Joko Qurnain memperoleh penghasilan berupa gaji sebesar Rp2.500.000,00 dan bonus sebesar Rp5.000.000,00. Setiap bulannya Joko Qurnain membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp60.000,00 Karyawati Ken Prameswari (tidak kawin) bekerja pada PT Prabu Kedaton dengan memperoleh gaji sebesar Rp2.750.000,00 sebulan. Perusahaan ikut dalam program jamsostek. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dan iuran Jaminan Hari Tua dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,00%, 0,30% dan 3,70% dari gaji. Prameswari membayar iuran Pensiun Rp 50.000,00 dan iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji untuk setiap bulan. Pada bulan April 2013 Ken Prameswari memperoleh bonus sebesar Rp4.000.000,00 sehingga pada bulan April 2013 Ken Prameswari menerima pembayaran berupa gaji sebesar sebesar Rp2.750.000,00 dan bonus sebesar Rp4.000.000,00
  • 31. PINDAH TUGAS Contoh dan penyelesaian penghitungan ? Agus Saparudin yang berstatus belum menikah adalah pegawai pada PT Nusantara Mandiri di Jakarta. Sejak 1 Juni 2013 dipindahtugaskan ke kantor cabang di Bandung. Gaji Agus Saparudin sebesar Rp3.500.000,00 dan pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri sebulan sejumlah Rp100.000,00. Selama bekerja di PT Nusantara Mandiri Agus Saparudin hanya menerima penghasilan berupa gaji saja
  • 32. BARU & BERHENTI Contoh dan penyelesaian penghitungan ? Budiyanta bekerja pada PT Xiang Malam sebagai pegawai tetap sejak 1 September 2013. Budiyanta menikah tetapi belum punya anak. Gaji sebulan adalah sebesar Rp8.000.000,00 dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp150.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk bulan September 2013 dalam hal Budiyanta hanya memperoleh penghasilan berupa gaji Arip Marwanto yang berstatus belum menikah adalah pegawai pada PT Mahakam Utama di Yogyakarta - DIY. Sejak 1 Oktober 2013, yang bersangkutan berhenti bekerja di PT Mahakam Utama. • Gaji Arip Marwanto setiap bulan memperoleh sebesar Rp3.500.000,00 dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan sejumlah Rp100.000,00 setiap bulan. Selama bekerja di PT Mahakam Utama Arip Marwanto hanya menerima penghasilan berupa
  • 33. Expat, NPWP di tengah tahun Contoh dan penyelesaian penghitungan ? Lewis Oshea (K/3) mulai bekerja Mei 2005 dan berhenti bekerja sejak 1 Juni 2013 dan meninggalkan Indonesia ke negara asalnya (kehilangan kewajiban pajak subjektif). Selama tahun 2013 menerima gaji perbulan sebesar Rp15.000.000,00 dan pada bulan April 2013 menerima bonus sebesar Rp20.0000.000,00 Wahyu Santosa, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga, bekerja pada PT Fajar Sejahtera dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp5.500.000,00, dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp200.000,00. Wahyu Santosa baru memiliki NPWP pada bulan Juni 2013 dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada PT Fajar Sejahtera untuk digunakan sebagai dasar pemotongan PPh Pasal 21 bulan Juni
  • 34. PEGAWAI TIDAK TETAP Mekanisme Penghitungan PPh Pasal 21
  • 35. PEGAWAI TIDAK TETAP • Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila – pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan
  • 36. MEKANISME PEMOTONGAN Tergantung pada mekanisme pembayaran MEKANISME PEMBAYARAN BULANAN Ph Bruto - PTKP HARIAN Ph Bruto > 200 rb 1 bulan > 2.025 – 7 Jt 1 bulan > 7Jt
  • 37. PENGHITUNGAN Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Satuan, Borongan Dibayarkan Bulanan Atau Jumlah Upah Kumulatif satu bulan melebihi Rp 7.000.000 Upah/Uang Saku Harian ≤ 200.000 > 200.000 Tidak Dipotong Dikurangi 200.000 Dipotong 5% Upah kumulatif > Rp2,025 jt s.d. Rp7 jt sebulan Upah sehari dikurangi PTKP sehari Tarif PPh 21 = 5% Dikali 12 Dikurangi PTKP Setahun Penghasilan Kena Pajak Dikenakan Tarif Ps 17 PPh Ps 21 Setahun Dibagi 12 PPh Pasal 21 Sebulan
  • 38. CONTOH Soal dan Penyelesaiannya HARIAN • Nurcahyo dengan status belum menikah pada bulan Januari 2013 bekerja sebagai buruh harian PT Cipta Mandiri Sejahtera. la bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp200.000,00 Harian • Nanang Hermawan (belum menikah) pada bulan Maret 2013 bekerja pada perusahaan PT Tani Jaya, menerima upah sebesar Rp300.000,00 per hari Borongan • Mawan mengerjakan dekorasi sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp450.000,00, pekerjaan diselesaikan dalam 2 hari.
  • 40. BUKAN PEGAWAI Mekanisme Penghitungan BERKESINAMBUNGAN Dasar Penghitungan (50% X Ph Bruto) - PTKP Bulana (komulatif *) BERKESINAMBUNGAN ex Pasal 13 (1) Dasar Penghitungan (50% X Ph Bruto) TIDAK Berkesinambungan Dasar Penghitungan (50% X Ph Bruto) X Tarif Pasal 17
  • 41. CONTOH Soal dan Penyelesaiannya Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien Januari 45.000.000,00 Februari 49.000.000,00 Maret 47.000.000,00 April 40.000.000,00 Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien Dasar Pemoton gan PPh Pasal 21 Dasar Pemoton gan PPh Pasal 21 Kumulatif Tarif PPh Pasal 21
  • 43. PESERTA KEGIATAN Mekanisme Penghitungan Jumlah Ph Bruto Pembayaran utuh dan tidak terpecah Dikali Tarif Pasal 17 Sony Amaros adalah seorang atlet bulutangkis professional Indonesia yang bertempat tinggal di Jakarta. la menjuarai turnamen Indonesia Grand Prix Gold dan memperoleh hadiah sebesar Rp200.000.000,00
  • 44. lainnya Mekanisme Penghitungan Dewan komisaris Ph Bruto Mantan Pegawai Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi Dan Bonus Atau Imbalan Lain Yang Tidak Teratur Peserta Prog Pensiun Status pegawai Menarik dana pensiun X Tarif Pasal 17 Penghasilan Bruto Komulatif
  • 45. CONTOH Soal dan Penyelesaiannya MANTAN PEGAWAI • Victoria Endah bekerja pada PT Fajar Wisesa. Pada tanggal 1 Januari 2013 telah berhenti bekerja pada PT Fajar Wisesa karena pensiun. Pada bulan Maret 2013 Victoria Endah menerima jasa produksi tahun 2012 dari PT Fajar Wisesa sebesar Rp55.000.000,00 HONOR KOMISARIS • Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT Media Primatama, yang bukan sebagai pegawai tetap. Dalam tahun 2013, yaitu bulan Desember 2013 menerima honorarium sebesar Rp 60.000.000,00 Penarikan Dana Pensiun • Bulan April 2013 Nicholas Sinulingga memerlukan biaya untuk perbaikan rumahnya maka ia mengambil iuran dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar Rp20.000.000,00. Kemudian pada bulan Juni 2013 ia menarik lagi dana sebesar Rp15.000.000,00. Kemudian bulan Oktober 2013 untuk keperluan lainnya ia menarik lagi dana sebesar Rp25.000.000,00
  • 46. PPh PASAL 21 FINAL Honor Kpd PNS, TNI, Polri Gol II 0% APBN / APBD Gol IV 15% Gol III 5% Terdapat Pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat final yang dikenakan terhadap jenis penghasilan Honorarium ke PNS dari APBN/APBD Dari Ketentuan Ph Bruto Tarif • 0-50 JT 0% • 50 JT-100 JT 5% • 100-500 JT 15% • >500 JT 25% Dibayar sekaligus • Pesangon dari pemberi kerja • tebusan pensiun, THT JHT dari dana pensiun/Jamsostek
  • 47. SAAT TERUTANGNYA Bagi Penerima Penghasilan Saat Dilakukan Pembayaran Atau Saat Terutangnya Penghasilan Bagi Pemotong Untuk setiap masa pajak Akhir Bulan Dilakukannya Pembayaran Atau Akhir Bulan Terutangnya Penghasilan
  • 48. HAK dan KEWAJIBAN KEWAJIBAN 1. Pemotong & terpotong Wajib mendaftarkan NPWP di KPP sesuai wilayah kerjanya 2. Pegawai, penerima pensiun, bukan pegawai wajib membuat surat pernyataan tanggungan keluarga pada mulai bekerja/ mulai pensiun 3. Menyerahkan perubahan tanggungan paling lama sebelum mulai awal tahun 4. Pemotong PPh Pasal 21 &/26 Wajib MENGHITUNG, MEMOTONG, MENYETOR dan MELAPOR setiap bulan kalender 5. Pemotong Wajib membuat & menyimpan catatan/kertas kerja pengitungan Pasal 21 6. Pemotong WAJIB membuat dan memberikan BUKTI POTONG kepada terpotong Hak 1. Kelebihan Penyetoran PPh Pasal 21 dapat diperhitungkan dengan SPT Masa Pajak berikutnya
  • 49. PEMBAYARAN DAN PELAPORAN Menggunakan SSP atas nama pemotong BAYAR • Paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya • Disetor ke Bank/Kantor POS Bila Jatuh Pd Hari Libur Penyetoran Pada Hari Kerja Berikutnya LAPOR Pelaporan menggunakan SPT Masa PPh Pasal 21 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. • Dilampiri Bukti Potong TERLAMBAT Sanksi administrasi bunga 2% per bulan Pasal 9 ayat (2a) TERLAMBAT Sanksi administrasi denda 100.000 Pasal 7 (1)
  • 50. TAX PALING PPh PASAL 21 Tax planing diawali degan meyakinkan apakah transaksi terkena pajak. | apakah dapat diupayakan dikecualikan/dikurangi jumlah pajaknya| Tidak melanggar ketentuan Secara bisnis manajemen masuk akal Didukung bukti- bukti pendukung Tax Planing
  • 51. Tax PLANING Memahami ketentuan PPh Pasal 21 Adanya reimbursment cost Perlakuan Akuntansi Benefit in Cash Vs B in Kind Antara pengakuan biaya dan saat pembayaran Equalisasi Biaya Objek PPh Pasal 21 Memahami saat terutang pajak Strategi Perusahaan Untung & PPh tidak final Diupayakan seminimal mungkin memberikan kesejahteraan karyawan dalam bentuk natura/ kenikmatan/ fasilitas mengingat biaya yang dikeluarkan ini tidak dapat dibiayakan NON-DEDUCTIBLE-EXPENSE Perusahaan MERUGI • Pemberian kesejahteraan dalam bentuk natura/fasilitas/ kenikmatan diupayakan lebih besar daripada pemberian kesejahteraan dalam bentuk uang sehinggan PPh Pasal 21 dapat berkurang
  • 52. PERLAKUAN AKUNTANSI Akun Db Kd Biaya Gaji 1.000 Utang PPh 21 50 Kas/Bank 950 TOTAL BIAYA 1.000 Pajak Ditanggung Karyawan • Dari sudut karyawan pilihan pertama tidak disukai, namun memilih pilihan kedua/ketiga • Dari sudut perusahaan : • Lebih cenderung memilih pilihan pertama • Untung besar : • Pilihan kedua tidak disukai mengingat biaya PPh Pasal 21 harus dikoreksi • Lebih cenderung memilih pilihan ketiga Pajak Ditanggung Perusahaan Pemberian Tunjangan Pajak Akun Db Kd Biaya Gaji 1.000 Biaya PPh 50 Utang PPh 21 50 Kas/Bank 1.000 TOTAL BIAYA 1.050 KOREKSI + Biaya PPh Akun Db Kd Biaya Gaji 1.000 By Gaji (Tunj Pjk 52 Utang PPh 21 52 Kas/Bank 1.000 TOTAL BIAYA 1.052