2. PAJAK PENGHASILAN
Subjek
Pajak
• Orang Pribadi
• Badan
DIKENAKAN
Yang diterima
atau diperoleh
dalam tahun
pajak berjalan
Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya selama 1 tahun pajak atau untuk penghasilan dalam
bagian tahun pajak
Atas
PENGHASILAN
3. OBJEK
Pajak Penghasilan
Penghasilan
Add Title
• Imbalan Bunga KUP
• Surplus BI
•Selisih kurs
•Selisih revaluasi
•Premi asuransi
•Iuran anggota
•Ph. Syariah
•Tambahan kekayaan
Pembebasan utang
Penghasilan
Final
Bukan
Penghasilan
• Jasa Konstruksi
• Bunga Deposito &
Tabungan
• Obligasi
• Pengalihan Tanah &/
Bangunan
• Sewa Tanah &/
Bangunan
• Transaksi Saham
• Modal Ventura
• Bunga Koperasi
• Deviden OP
• Trans Derifativ
• bantuan, sumbangan, hibah
• Warisan, penyertaan modal,
natura, klaim asuransi
• Deviden badan (berasal dari dana
cadangan, kepemilikan saham
25%)
• Iuran dana pensiun, bagian laba
CV, penghasilan dari modal di
dana pensiun
Bukan Objek
Pajak
Objek
Pajak
Penghasilan
Normal
PPh
Final
4. SUBJEK PAJAK
Yang Dikenai Pajak
SUBJEK PAJAK
• Warisan yang belum terbagi sebagai
satu kesatuan, menggantikan yang
berhak
Orang Pribadi
Badan
B U T
Yang dikenai Pajak Penghasilan
S P Luar NegeriS P Dalam Negeri
OP berada/bertempat tinggal di
Indonesia > 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan ; dalam satu tahun
pajak berada di Indo dan berniat
tinggal di Indo
Badan yang didirikan / bertempat
kedudukan di Indonesia
OP berada/bertempat tinggal di
Indonesia < 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan
&
Badan yang TIDAK didirikan /
bertempat kedudukan di Indonesia
Penghasilan
Pembedaan
Yg peroleh
Melalui BUT
Tidak melalui
BUT
5. PELUNASAN
Pajak Penghasilan Dalam Suatu Tahun
Current
payment
Estimated
tax
Witholding
tax
Tujuan : Kelancaran Kas Negara, Meringankan Beban Wajib Pajak
Dibayar sendiri oleh
Wajib Pajak melalui
pembayaran angsuran
Dipotong / Dipungut
Pihak Lain
Pelunasan kekurangan
pembayaran pada akhir
tahun
Pajakyangterutangdalam1tahun
Dapatdilunasidengancara:
6. JENIS WITHOLDING
Objek Penjelasan
PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &
sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak atas
tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian
barang
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPh Pasal 15 Pajak yang dikenakan kepada badan yang menggunakan Norma
Penghitungan Khusus Deemed Profit
10. PPh Pasal 21
Pemotongan Pajak
• Atas Penghasilan
Sehubungan dengan
• Pekerjaan, Jasa, dan
kegiatan
Yang Dilakukan
• OP Subjek Pajak Dalam
Negeri
Penghasilan
OP
SPDN
Objek PPh
21
SPLN
Objek PPh
26
Badan
Objek PPh
23
11. PEMOTONG PPh Pasal 21
Pemberi Kerja
OP/Badan, Bayar
gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dll
Sehubungan
Pekerjaan / jasa
Yang dilakukan
Pegawai / bukan
pegawai
Bendahara
Pemerintah, bayar
Gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dll
Dengan nama dan dalam
bentuk apapun
Sehubungan dengan
Pekerjaan atau jabatan,
Jasa dan kegiatan
Dana Pensiun
Yang membayar
Uang pensiun
Dan THT/JHT
OP Usaha/Badan
Bayar
Honorarium, komisi,
fee
Sehub dengan
Jasa Tenaga ahli
Kepada peserta
dklat/magang
Penyelenggara
Kegiatan
(pem, org nas, dll)
Yang Membayar
Honorarium, hadiah,
penghargaan
Kepada WP OP DN
12. OBJEK PPh Pasal 21
Yang Dipotong PPh Pasal 21
Penghasilan
Dipotong
PPh 21Ph Pgw
Tetap
Ph
Pensiunan
Ph
Pemutusan
Hub Kerja
Ph Pegawai
tidak tetap
Imbalan
Bukan
Pegawai Imbalan
Peserta
Kegiatan
Honorarium
komisaris
Jaspro
Mantan
Pegawai
Penarikan
Dana
Pensiun
TERMASUK
Natura/Kenikmatan dari :
• WP PPh Final,
• WP Norma Penghitungan Khusus
13. SIAPA
Yang Dipotong PPh Pasal 21
Pegawai
Pesangon
Peserta Kegiatan
Termasuk pegawai tetap dan pegawai
tidak tetap
Termasuk penerima THT, JHT, maupun
yang diterima oleh ahli warisnya
Perlombaan, rapat, kepanitiaan, magang,
diklat, dll
Pegawai
Bukan
Pegawai
Penerima
Pesangon
Peserta
Kegiatan
Rincian Bukan
Pegawai :
• Pemain musik,
pembawa acara, dll
• Olahragawan
• Penasihat, pengajar
• Pengarang, peneliti
• Pemberi jasa sgl
• Agen iklan
• Pengawas/pengelola
proyek
• Pembawa pesanan/
perantara
• Petugas penjaja
barang dagangan
• PDL Asuransi
• Distributor MLM
• Tenaga Ahli
Tenaga Ahli:
pengacara, akuntan, arsitek, dokter,
konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris
14. NON
Non Objek non subjek
Objek
Subjek
Iuran
Pensiun,
Beasiswa
Santunan
Asuransi
Zakat/ sumb.
keagamaan
BUKAN
Merupakan
Tidak melakukan pemotongan PPh Pasal
21
Jenis Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
Non Subjek
Non Objek
Kantor
Perwakilan
Asing
Orang
Pribadi
Natura/
Kenikmatan
Organisasi
International
• Orang Pribadi yang tidak
melakukan pekerjaan
bebas/kegt usaha yang
mempekerjakan pembantu
BIC Vs BIK
15. FAKTOR LAINNYA
Biaya Jabatan, PTKP,
BIAYA JABATAN
5% X
Penghasilan
Bruto
(Gaji & Tunjangan)
Maksimal
Setahun
6.000.000
Sebulan
500.000
BIAYA PENSIUN
5% X
Penghasilan
Bruto
(Gaji & Tunjangan)
Maksimal
Setahun
2.400.000
Sebulan
200.000
Bekerja
Penerima Pensiun
PTKP
• 24.300.00 untuk WP
• 2.030.000 untuk status
kawin
• 2.030.000 untuk
tanggungan maksimal 3
16. PTKP
Penghasilan Tidak Kena Pajak
WP OP :
Penghasilan
Kena Pajak
=
Penghasilan
Neto
- PTKP
Keterangan
PTKP BARU
Mulai 1-1-2009
SETAHUN
(Rp)
SEBULAN
(Rp)
Untuk Diri Pegawai (Tk/-) 24.300.000 2.025.000
Untuk Diri Pegawai Yg Kawin/Nikah (K/-) 26.325.000 2.193.750
Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 1
Tanggungan (K/1)
28.350.000 2.362.500
Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 2
Tanggungan (K/2)
30.375.000 2.531.250
Untuk Pegawai Yg Kawin & Memiliki 3
Tanggungan (K/3)
32.400.000 2.700.000
17. PTKP
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Diri Wajib
Pajak
Sedarah Semenda
Lurus 1o Kesamping 1o Lurus 1o Kesamping 1o
Ayah
Ibu
Anak Kandung
Saudara Kandung
Kakak
Adik
Mertua
Anak Tiri
Anak Angkat
Saudara Ipar
Kakak Ipar
Adik Ipar
18. PTKP KARYAWATI KAWIN
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Bagi Diri
Sendiri
Tidak
menunjukkan
Surat
Keterangan
Sendiri +
Tangg
meneran
gkan
Suami
Tidak
menerima
Penghasilan
Menunjukkan
Ketr Tertulis
minimal dari
kecamatan
PTKP yang dapat
dikurangkan :
meneran
gkan
Suami
Tidak
menerima
Penghasilan
Karyawati
Tidak Kawin
Bagi karyawan / karyawati yang tidak kawin
Disamping PTKP bagi diri sendri dapat ditambah PTKP
bagi anggota keluarga sedarah yang menjadi
tanggungannya
19. TARIF PAJAK PENGHASILAN
• > 500 Juta 30%
• >250 Juta –
500 Juta 25%
• > 50 Juta –
250 Juta 15%
• 0 – 50
Juta 5%
Penghasilan Kena Pajak
T A R I F
Bagi yang tidak memiliki NPWP dipotong
20% lebih tinggi dari tarif normal
20. Pengenaan
PPh Pasal
21
Pegawai
Tetap
Pegawai
Tidak Tetap
Penerima
Pensiun
Bukan
Pegawai
Kewajiban
Subjektif
Penghasilan
Teratur
Penghasilan
Tidak Teratur
• Gaji bulanan (iuran pensiun, premi, natura, tunjangan, dll
• mingguan, rapel, lembur
• Nonorarium pegawai tetap
• Jasa produksi, gratifikasi, tantiem, bonus, premi tahunan,
THR, dan penghasilan lainnya
• Harian
• Satuan
• Borongan
• bulanan
• Berkala
• Permintaan sekaligus
• Jasa produksi, pesangon
• Honorarium
• Hadiah
• Distributor MLM
SETAHUN
KURANG
SETAHUN
• Mulai bekerja awal tahun
• Mulai bekerja setelah awal tahun
• Permulaan tahun, berakhir dalam suatu tahun, pindah kerja
tahun berjalan, pindah tugas tahun berjalan
21. PEGAWAI
BUKAN PEGAWAI
TIDAK BERKESINAMBUNGAN
BERKESINAMBUNGAN
PENSIUNAN
TETAP
TIDAK TETAP
Ph NETO - PTKP
BULANAN
HARIAN
Ph BRUTO - PTKP
(50% X Ph Bruto) Kumulatif
50 % x Ph Bruto
Ph NETO - PTKP
SEKALIGUS
BERKALA
Ph BRUTO – 200 RIBU
PP 68 Th 2010
Ph BRUTO(>2,025jt s.d.7jt) – PTKP hr
Ph Bruto Kumulatif
BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1)
((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan)
Kumulatif syarat ber NPWP dan satu pemberi
kerja
PESERTA KEGIATAN
Ph BRUTO(>7jt) – PTKP
KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,
PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI
Ph Bruto
23. Pegawai Tetap
• Gaji Tunjangan Premi Dibayar
Pemberi Kerja
• Dikurangi
• Biaya Jabatan
• Iuran Pensiun THT/JHT Yang
Dibayar Sendiri
Penerima Pensiun
• Uang Pensiun Berkala
• Dikurangi :
• Biaya Pensiun
PENGHASILAN BRUTO
Penghasilan Neto
DIKURANGI PTKP
Penghasilan Kena Pajak
DIKALI Tarif Pasal 17
24. IURAN PENSIUN
Ditinjau dari sisi karyawan sebagai penerima penghasilan
Keterangan Iuran Pensiun Premi
asuransi
Dibayar Sendiri Pengurang Bukan Pengurang
Dibayar Pemberi
Kerja
Bukan Objek PPh Objek PPh
25. Penghitungan PPh
Yang Harus Dipotong Setiap Bulan
Penghitungan
Setiap Masa Pajak
Perkiraan
Penghasilan neto
yang akan diperoleh
Selama setahun
Masa Pajak Terakhir
Selisih PPh atas Ph.
KP setahun dikurangi
PPh Yang telah
Dipotong
» Dalam hal kewajiban pajak
subjektif Pegawai Tetap
terhitung sejak awal tahun
kalender, termasuk
pegawai yang sebelumnya
bekerja pada pemberi kerja
lain, banyaknya bulan yang
menjadi faktor pengali atau
faktor pembagi jumlah
bulan tersisa dalam tahun
kalender sejak yang
bersangkutan mulai
bekerja.
» Ph Hanya meliputi bagian
tahun pajak, maka
perhitungan PPh Pasal 21
yang terutang untuk
bagian tahun pajak
tersebut dihitung
berdasarkan penghasilan
kena pajak yang
disetahunkan, sebanding
26.
27. MASA PEROLEHAN PENGHASILAN
Kurang dari 12 bulanDISETAHUNKAN
WP OP DN meninggal
dunia atau meninggalkan
Indonesia untuk selama-
lamanya di pertengahan
tahun
Orang Asing mulai bekerja
di Indonesia di
pertengahan tahun untuk
jangka waktu lebih dari 6
bulan
Karyawan pindah cabang
TIDAK
DISETAHUNKAN
WP OP DN mulai bekerja
di pertengahan tahun
WP OP DN pindah kerja ke
pemberi kerja lain
• Dikali 12 / banyak bulan
Ph Neto
• Dikali banyak bulan / 12
Pajak
• Jumlah Yang Diterima
Ph Neto
• Atas Ph Kena Pajak Setahun
Pajak
28. VARIASI PENGHITUNGAN
Pasal 21 Pegawai TetapKeterangan Keterangan Lainnya
Bulanan
Ph Neto sebulan
disetahunkan
PPh 21 terutang dibagi
banyak bulan
Jamsostek
Premi yg dibayar
perusahaan sbg Ph
Iuran dibayar sendiri
sbg pengurang
Bonus
Ph teratur X 12 +
bonus
Faktor pengurang
setahun
Baru
Ph Neto sebulan
disetahunkan *)
PPh 21 terutang dibagi
bulan *)
Berhenti lokal
Ph neto TIDAK
disetahunkan
PTKP Setahun
Ekspat baru, berhenti Ph neto disetahunkan Pajak disetahunkan
NPWP di tengah thn Tarif 20% lebh tinggi
Pada saat punya
NPWP kelebihan 20%
dikurangkan
Masa Pajak Terakhir Ph bruto total setahun
PPh 21 setahun – yang
sudah dipotong
» Faktor penentu adalah
melihat kewajiban subjektif
» Melihat sifat penghasilan
(teratur atau tidak)
» Melihat jumlah bulan
» Melihat kepemilikan NPWP
29. BULANAN
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Fajar Ariwibowo pada tahun 2013 bekerja pada
perusahaan PT Jaya Abadi dengan memperoleh gaji
sebulan Rp2.500.000,00 dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp100.000,00. Fajar Ariwibowo
menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan
Januari penghasilan Fajar Ariwibowo dari PT Jaya
Abadi hanya dari gaji. Penghitungan PPh Pasal 21
Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana,
menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan
Rp3.000.000,00. PT Candra Kirana mengikuti program
Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra Kirana
menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar
3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto membayar iuran
Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan.
Disamping itu PT Candra Kirana juga mengikuti program
pensiun untuk pegawainya.
Agustina Indri adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa
anak, bekerja pada PT Dharma Utama dengan gaji sebulan sebesar
Rp7.500.000,00. Agustina Indri membayar iuran pensiun ke dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp50.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda
tempat Agustina Indri berdomisili yang diserahkan kepada pemberi
kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun.
Pada bulan Juli 2013 selain menerima pembayaran gaji juga menerima
pembayaran atas lembur (overtime) sebesar Rp2.000.000,00.
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut
Nasrun Bramantyo pada tahun 2013 bekerja sebagai pegawai
tetap pada perusahaan PT Rejo Indonusa dengan memperoleh
gaji yang dibayar harian sebesar Rp150.000,00. Nasrun Bramantyo
kawin dan mempunyai seorang anak. PT Rejo Indonusa masuk
program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing setiap bulan sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji. PT
Rejo Indonusa membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan
sebesar 3,70% dari gaji dan Nasrun Bramantyo membayar iuran
pensiun Rp25.000,00 dan Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji
SOAL
PT Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk
Budi Karyanto ke dana pensiun, yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap
bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Budi
Karyanto membayar iuran pensiun sebesar
Rp50.000,00
30. BONUS
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar
Rp2.500.000,00 sebulan. Pada bulan Maret 2013 Joko Qurnain memperoleh bonus sebesar
Rp5.000.000,00 sehingga pada bulan Maret 2013 Joko Qurnain memperoleh penghasilan
berupa gaji sebesar Rp2.500.000,00 dan bonus sebesar Rp5.000.000,00. Setiap bulannya Joko
Qurnain membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sebesar Rp60.000,00
Karyawati Ken Prameswari (tidak kawin) bekerja pada PT Prabu Kedaton dengan memperoleh
gaji sebesar Rp2.750.000,00 sebulan. Perusahaan ikut dalam program jamsostek. Premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dan iuran Jaminan Hari Tua dibayar oleh
pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,00%, 0,30% dan 3,70% dari gaji.
Prameswari membayar iuran Pensiun Rp 50.000,00 dan iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00%
dari gaji untuk setiap bulan. Pada bulan April 2013 Ken Prameswari memperoleh bonus sebesar
Rp4.000.000,00 sehingga pada bulan April 2013 Ken Prameswari menerima pembayaran
berupa gaji sebesar sebesar Rp2.750.000,00 dan bonus sebesar Rp4.000.000,00
31. PINDAH TUGAS
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Agus Saparudin yang berstatus belum menikah
adalah pegawai pada PT Nusantara Mandiri di
Jakarta. Sejak 1 Juni 2013 dipindahtugaskan ke
kantor cabang di Bandung.
Gaji Agus Saparudin sebesar Rp3.500.000,00 dan
pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri
sebulan sejumlah Rp100.000,00. Selama bekerja
di PT Nusantara Mandiri Agus Saparudin hanya
menerima penghasilan berupa gaji saja
32. BARU & BERHENTI
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Budiyanta bekerja pada PT Xiang Malam sebagai
pegawai tetap sejak 1 September 2013.
Budiyanta menikah tetapi belum punya anak.
Gaji sebulan adalah sebesar Rp8.000.000,00 dan
iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar
Rp150.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 untuk
bulan September 2013 dalam hal Budiyanta
hanya memperoleh penghasilan berupa gaji
Arip Marwanto yang berstatus belum menikah
adalah pegawai pada PT Mahakam Utama di
Yogyakarta - DIY. Sejak 1 Oktober 2013, yang
bersangkutan berhenti bekerja di PT Mahakam
Utama.
• Gaji Arip Marwanto setiap bulan memperoleh sebesar
Rp3.500.000,00 dan yang bersangkutan membayar iuran
pensiun kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah
mendapat persetujuan Menteri Keuangan sejumlah
Rp100.000,00 setiap bulan. Selama bekerja di PT Mahakam
Utama Arip Marwanto hanya menerima penghasilan berupa
33. Expat, NPWP di tengah tahun
Contoh dan penyelesaian penghitungan ?
Lewis Oshea (K/3) mulai bekerja Mei 2005 dan berhenti
bekerja sejak 1 Juni 2013 dan meninggalkan Indonesia ke
negara asalnya (kehilangan kewajiban pajak subjektif).
Selama tahun 2013 menerima gaji perbulan sebesar
Rp15.000.000,00 dan pada bulan April 2013 menerima bonus
sebesar Rp20.0000.000,00
Wahyu Santosa, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan
keluarga, bekerja pada PT Fajar Sejahtera dengan memperoleh gaji dan
tunjangan setiap bulan sebesar Rp5.500.000,00, dan yang bersangkutan
membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar
Rp200.000,00. Wahyu Santosa baru memiliki NPWP pada bulan Juni 2013
dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada PT Fajar Sejahtera untuk
digunakan sebagai dasar pemotongan PPh Pasal 21 bulan Juni
35. PEGAWAI TIDAK TETAP
• Pegawai Tidak
Tetap/Tenaga Kerja
Lepas adalah pegawai
yang hanya menerima
penghasilan apabila
– pegawai yang
bersangkutan bekerja,
berdasarkan jumlah
hari bekerja, jumlah
unit hasil pekerjaan
yang dihasilkan
36. MEKANISME PEMOTONGAN
Tergantung pada mekanisme pembayaran
MEKANISME
PEMBAYARAN
BULANAN
Ph Bruto
- PTKP
HARIAN
Ph Bruto
> 200 rb
1 bulan >
2.025 – 7
Jt
1 bulan >
7Jt
37. PENGHITUNGAN
Upah/Uang Saku Harian, Mingguan,
Satuan, Borongan
Dibayarkan Bulanan Atau
Jumlah Upah Kumulatif satu
bulan melebihi Rp 7.000.000
Upah/Uang Saku Harian
≤ 200.000 > 200.000
Tidak Dipotong Dikurangi 200.000
Dipotong 5%
Upah kumulatif > Rp2,025 jt s.d. Rp7 jt sebulan
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
Tarif PPh 21 = 5%
Dikali 12
Dikurangi PTKP Setahun
Penghasilan Kena Pajak
Dikenakan Tarif Ps 17
PPh Ps 21 Setahun
Dibagi 12
PPh Pasal 21 Sebulan
38. CONTOH
Soal dan Penyelesaiannya
HARIAN
• Nurcahyo
dengan status
belum menikah
pada bulan
Januari 2013
bekerja sebagai
buruh harian PT
Cipta Mandiri
Sejahtera. la
bekerja selama
10 hari dan
menerima upah
harian sebesar
Rp200.000,00
Harian
• Nanang
Hermawan
(belum
menikah) pada
bulan Maret
2013 bekerja
pada
perusahaan PT
Tani Jaya,
menerima upah
sebesar
Rp300.000,00
per hari
Borongan
• Mawan
mengerjakan
dekorasi
sebuah rumah
dengan upah
borongan
sebesar
Rp450.000,00,
pekerjaan
diselesaikan
dalam 2 hari.
40. BUKAN PEGAWAI
Mekanisme Penghitungan
BERKESINAMBUNGAN
Dasar Penghitungan
(50% X Ph Bruto)
- PTKP Bulana (komulatif *)
BERKESINAMBUNGAN
ex Pasal 13 (1)
Dasar Penghitungan
(50% X Ph Bruto)
TIDAK
Berkesinambungan
Dasar Penghitungan
(50% X Ph Bruto)
X Tarif Pasal 17
41. CONTOH
Soal dan Penyelesaiannya
Bulan Jasa Dokter yang dibayar Pasien
Januari 45.000.000,00
Februari 49.000.000,00
Maret 47.000.000,00
April 40.000.000,00
Bulan Jasa
Dokter
yang
dibayar
Pasien
Dasar
Pemoton
gan PPh
Pasal 21
Dasar
Pemoton
gan PPh
Pasal 21
Kumulatif
Tarif PPh
Pasal 21
43. PESERTA KEGIATAN
Mekanisme Penghitungan
Jumlah Ph Bruto
Pembayaran utuh dan
tidak terpecah
Dikali Tarif Pasal 17
Sony Amaros adalah
seorang atlet
bulutangkis
professional Indonesia
yang bertempat
tinggal di Jakarta. la
menjuarai turnamen
Indonesia Grand Prix
Gold dan memperoleh
hadiah sebesar
Rp200.000.000,00
44. lainnya
Mekanisme Penghitungan
Dewan komisaris
Ph Bruto
Mantan Pegawai
Jasa Produksi, Tantiem,
Gratifikasi Dan Bonus Atau
Imbalan Lain Yang Tidak Teratur
Peserta Prog
Pensiun
Status pegawai
Menarik dana pensiun
X Tarif Pasal 17
Penghasilan Bruto Komulatif
45. CONTOH
Soal dan Penyelesaiannya
MANTAN PEGAWAI
• Victoria Endah
bekerja pada PT
Fajar Wisesa. Pada
tanggal 1 Januari
2013 telah berhenti
bekerja pada PT
Fajar Wisesa karena
pensiun. Pada bulan
Maret 2013 Victoria
Endah menerima
jasa produksi tahun
2012 dari PT Fajar
Wisesa sebesar
Rp55.000.000,00
HONOR KOMISARIS
• Aulia Rais adalah
seorang komisaris di
PT Media
Primatama, yang
bukan sebagai
pegawai tetap.
Dalam tahun 2013,
yaitu bulan
Desember 2013
menerima
honorarium sebesar
Rp 60.000.000,00
Penarikan Dana
Pensiun
• Bulan April 2013
Nicholas Sinulingga
memerlukan biaya
untuk perbaikan
rumahnya maka ia
mengambil iuran
dana pensiun yang
telah dibayar sendiri
sebesar
Rp20.000.000,00.
Kemudian pada
bulan Juni 2013 ia
menarik lagi dana
sebesar
Rp15.000.000,00.
Kemudian bulan
Oktober 2013 untuk
keperluan lainnya ia
menarik lagi dana
sebesar
Rp25.000.000,00
46. PPh PASAL 21 FINAL
Honor
Kpd PNS,
TNI, Polri
Gol II
0%
APBN /
APBD
Gol IV
15%
Gol III
5%
Terdapat Pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat final yang
dikenakan terhadap jenis penghasilan
Honorarium ke
PNS dari
APBN/APBD
Dari
Ketentuan
Ph Bruto Tarif
• 0-50 JT 0%
• 50 JT-100 JT 5%
• 100-500 JT 15%
• >500 JT 25%
Dibayar sekaligus
• Pesangon dari pemberi kerja
• tebusan pensiun, THT JHT dari dana
pensiun/Jamsostek
47. SAAT TERUTANGNYA
Bagi Penerima
Penghasilan
Saat Dilakukan Pembayaran Atau
Saat Terutangnya Penghasilan
Bagi Pemotong
Untuk setiap masa pajak
Akhir Bulan Dilakukannya
Pembayaran Atau Akhir Bulan
Terutangnya Penghasilan
48. HAK dan KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
1. Pemotong & terpotong Wajib
mendaftarkan NPWP di KPP sesuai
wilayah kerjanya
2. Pegawai, penerima pensiun, bukan
pegawai wajib membuat surat pernyataan
tanggungan keluarga pada mulai bekerja/
mulai pensiun
3. Menyerahkan perubahan tanggungan paling
lama sebelum mulai awal tahun
4. Pemotong PPh Pasal 21 &/26 Wajib
MENGHITUNG, MEMOTONG, MENYETOR
dan MELAPOR setiap bulan kalender
5. Pemotong Wajib membuat & menyimpan
catatan/kertas kerja pengitungan Pasal 21
6. Pemotong WAJIB membuat dan memberikan
BUKTI POTONG kepada terpotong
Hak
1. Kelebihan Penyetoran PPh Pasal 21
dapat diperhitungkan dengan SPT
Masa Pajak berikutnya
49. PEMBAYARAN DAN PELAPORAN
Menggunakan SSP atas nama pemotong
BAYAR
• Paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya
• Disetor ke Bank/Kantor POS
Bila Jatuh Pd Hari Libur Penyetoran
Pada Hari Kerja Berikutnya
LAPOR
Pelaporan menggunakan SPT Masa PPh
Pasal 21 paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya.
• Dilampiri Bukti Potong
TERLAMBAT
Sanksi
administrasi
bunga 2% per
bulan
Pasal 9 ayat
(2a)
TERLAMBAT
Sanksi
administrasi denda
100.000
Pasal 7 (1)
50. TAX PALING PPh PASAL 21
Tax planing diawali degan meyakinkan apakah transaksi terkena
pajak. | apakah dapat diupayakan dikecualikan/dikurangi jumlah pajaknya|
Tidak melanggar
ketentuan
Secara bisnis
manajemen
masuk akal
Didukung bukti-
bukti pendukung
Tax Planing
51. Tax PLANING
Memahami
ketentuan
PPh Pasal
21
Adanya
reimbursment
cost
Perlakuan
Akuntansi
Benefit in
Cash Vs B in
Kind
Antara pengakuan
biaya dan saat
pembayaran
Equalisasi
Biaya Objek
PPh Pasal 21
Memahami
saat terutang
pajak
Strategi
Perusahaan Untung & PPh tidak final
Diupayakan seminimal mungkin
memberikan kesejahteraan karyawan
dalam bentuk natura/ kenikmatan/
fasilitas mengingat biaya yang
dikeluarkan ini tidak dapat dibiayakan
NON-DEDUCTIBLE-EXPENSE
Perusahaan MERUGI
• Pemberian kesejahteraan dalam
bentuk natura/fasilitas/ kenikmatan
diupayakan lebih besar daripada
pemberian kesejahteraan dalam
bentuk uang sehinggan PPh Pasal
21 dapat berkurang
52. PERLAKUAN AKUNTANSI
Akun Db Kd
Biaya Gaji 1.000
Utang PPh 21 50
Kas/Bank 950
TOTAL BIAYA 1.000
Pajak Ditanggung Karyawan
• Dari sudut karyawan pilihan pertama tidak disukai, namun memilih pilihan kedua/ketiga
• Dari sudut perusahaan :
• Lebih cenderung memilih pilihan pertama
• Untung besar :
• Pilihan kedua tidak disukai mengingat biaya PPh Pasal 21 harus dikoreksi
• Lebih cenderung memilih pilihan ketiga
Pajak Ditanggung Perusahaan Pemberian Tunjangan Pajak
Akun Db Kd
Biaya Gaji 1.000
Biaya PPh 50
Utang PPh 21 50
Kas/Bank 1.000
TOTAL BIAYA 1.050
KOREKSI + Biaya PPh
Akun Db Kd
Biaya Gaji 1.000
By Gaji (Tunj Pjk 52
Utang PPh 21 52
Kas/Bank 1.000
TOTAL BIAYA 1.052