Contoh Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
dijelaskan point-point :
1. Perjanjian tanggal jatuh tempo
2. Jumlah Total hutang yang harus dibayar
3. Penjelasan apa saja barang yang menjadi objek jaminan
4. Apabila tidak bisa membayar maka berhak mengambil alih kepemilikan barang yang menjadi objek jaminan
5. Penyelesaian sengketa
Surat Perjanjian - Penagihan Hutang Jatuh Tempo dengan Jaminan
1. SURAT PERJANJIAN
JATUH TEMPO PEMBAYARAN PINJAMAN
Pada hari ini ………., tanggal …… Bulan ……………. Tahun…………, bertempat di
……………………………………………………………………… telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian
Pembayaran Pinjaman oleh dan diantara Pihak-Pihak sebagai berikut :
I. Nama : …………………………………………………………………………………..
NIK : …………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama (Yang Memberi Pinjaman)
II. Nama : …………………………………………………………………………………..
NIK : …………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, sehingga syah dan selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua (Yang Menerima Pinjaman)
Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam kedudukannya masing-masing, terlebih dahulu
menerangkan :
a) Bahwa Pihak Pertama telah memberi pinjaman kepada Pihak Kedua sejumlah uang sebesar
Rp16.000.000,- ( Enam Belas Juta Rupiah ).
b) Bahwa Pihak Kedua telah menerima pinjaman dari Pihak Pertama sejumlah uang sebesar
Rp16.000.000,- ( Enam Belas Juta Rupiah ).
c) Bahwa Pihak Kedua benar-benar telah mengetahui dengan seksama atas barang-barang yang
berupa :
1) TV merk LG dengan spesifikasi :
a.
2) Speaker merk Simbada dengan spesifikasi :
a.
adalah milik pribadi (yang untuk selanjutnya disebut Objek Jaminan, bukti fisik berupa foto
terlampir).
d) Bahwa Pihak Kedua telah menyetujui menjadikan barang-barang yang telah disebutkan
dalam point c sebagai obyek jaminan kepada Pihak Pertama atas pinjamannya.
e) Bahwa Pihak Pertama telah menyetujui obyek jaminan yang berupa barang-barang yang
telah disebutkan dalam point c dari Pihak Kedua sebagai jaminan atas pinjaman pihak kedua.
2. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Para Pihak sepakat
mengadakan Perjanjian Pelunasan pembayaran pinjaman yang untuk selanjutnya disebut sebagai
Perjanjian Jatuh tempo pembayaran pinjaman, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Jumlah Pembayaran
Jumlah Pelunasan Pembayaran Pinjaman yang merupakan tanggungan Pihak Kedua terhadap Pihak
Pertama adalah sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah).
Pasal 2
Jatuh Tempo Pembayaran
Jatuh tempo Pelunasan Pembayaran Pinjaman oleh Pihak Kedua terhadap Pihak Pertama sampai
dengan bulan Januari 2008.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
1) Pihak Pertama berhak atas Penerimaan Pelunasan Pembayaran Pinjaman sampai jatuh tempo
yang telah ditetapkan.
2) Pihak Kedua berkewajiban Melakukan Pelunasan Pembayaran Pinjaman Kepada Pihak Pertama
dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana pasal 2.
3) Dengan berakhirnya jatuh tempo sebagaimana dimaksud Pasal 2, Pihak Kedua belum
melaksanakan kewajibannya melakukan pembayaran pelunasan maka Pihak Kedua
berkewajiban memindahkan hak kepemilikan objek Jaminan Kepada Pihak Pertama sebagai
itikad baik atas pelunasan pembayaran pinjaman.
4) Apabila Pihak kedua telah Melakukan Pelunasan Pembayaran Pinjaman Kepada Pihak Pertama
sebelum jatuh tempo sebagaimana dimaksud pasal 2, maka pemindahan hak kepemilikan obyek
jaminan tidak berlaku.
Pasal 4
Penyelesaian Perselisihan
1) Dalam hal terjadi Perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua, maka Para Pihak
sepakat menyelesaikan Perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mufakat.
2) Dalam hal Penyelesaian secara musyawarah sebagaimana di maksud ayat (1) tidak tercapai
kesepakatan, maka Para Pihak sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
Pasal 5
Domisili
Para Pihak dengan ini sepakat untuk memilih domisili tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri
dimana perjanjian ini dibuat.
3.
4. Pasal 6
Adendum
Hal – hal lain yang belum di atur dalam Perjanjian Jatuh Tempo Pembayaran Pinjaman ini, maka
akan di atur dan di sepakati dalam Adendum oleh Para Pihak yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini di buat oleh Para Pihak dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta
disaksikan oleh saksi-saksi, dimana masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
di tandatangani oleh Para Pihak.
Di sepakati oleh :
Pihak Pertama Pihak Kedua
……………… …………….
Saksi-saksi
………………….. ……………….