Sustainability Report adalah Pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan yang berkelanjutan
Sustainability Report adalah Pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan yang berkelanjutan
Assalammualaikum wr.wb.
Selamat datang.. Kali ini saya akan berbagi informasi tentang risiko dan hasil pada asset.
Semoga Bermanfaat.
Wassalammualaikum wr.wb
BAB 3 - MENGANALISIS TRANSAKSI (JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA)
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Assalammualaikum wr.wb.
Selamat datang.. Kali ini saya akan berbagi informasi tentang risiko dan hasil pada asset.
Semoga Bermanfaat.
Wassalammualaikum wr.wb
BAB 3 - MENGANALISIS TRANSAKSI (JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA)
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Aplikasi Laporan Keuangan yang dikembangkan melalui Excel. Output laporan keuangan yang dihasilkan : Neraca, Laporan Laba Rug, Laporan Arus Kas, serta dilengkapi validitas kode, rekonsiliasi kas dan bank, penyusutan aktiva tetap otomatis dan lain-lain.
Menyusun laporan keuangan dan contohnya
Nama : Budiman
Jurusan : AkutansiKomputer
Angkatan : 2016/2017
Tugas Tentang : Membuat panduan tentang teknologi yanng berkaitan dengan Akutansi Komputer
ELTIBIZ Banjarmasin
Jln. Belitung Laut No 8 - Banjarmasin
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan penulisan papper ini adalah untuk memudahkan mahasiswa mampu menyusun
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Tujuan dari
laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan.
1.2 Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara menyusun laporan keuangan.
2. Agar kita mengetahui akun-akun apasaja yang perlu ditutup dalam jurnal penutup.
3. Agar kita mengetahuin tujuan menyusun Jurnal pembalik.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.?
2. Bagaimana cara membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa.?
3. Cara Membuat Jurnal Pembalik.?
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
tujuan dari laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
2. kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Dilihat dari tujuannya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai, maka laporan keuangan memiliki empat karakteristik kualitatif, yaitu:
 Dapat dipahami – informasi yang disampaikan dapat dipahami dan istilah yang digunakan
disesuaikan dengan pemahaman pemakai
 Relevan – informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi
keputusan pengguna, sehingga isinya haruslah relevan.
 Keandalan – informasi yang disusun dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkandan kesalahan material
 Dapat diperbandingkan – laporan keuangan akan berguna apabila bisa dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya
Dalam peyusunan laporan keuangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya
adalah komponen yang harus ada pada laporan keuangan itu sendiri.
1. Neraca
laporan posisi keuangan dari entitas pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada akhir tahun.
2. Laporan rugi laba
laporan hasil operasi sebuah entitas selama periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu
tahun.
3. Laporan perubahan ekuitas
laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu
entitas untuk suatu periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
4. Laporan arus kas
laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar
(pengeluaran kas) dalam suatu periode tertentu.
LANGKAH – LANGKAH MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan bertahap dan teliti karena nantinya
informasi yang disajikan akan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Langkah-langkah
tersebut secara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menyusun Neraca Saldo.
3. Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debet atau
kredit. Penyusunan ini dilakukan kalau semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing-masing
rekeningnya di buku besar. Karena penyusunannya sebelum adanya ayat jurnal penyesuaian
maka neraca ini sering disebut Neraca Saldo sebelum Penyesuaian, dimana informasi yang
disajikan dapat digunakan untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit dari seluruh rekening
di buku besar dan merupakan tahap pertama untuk membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur.
2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian.
Beberapa transaksi mungkin belum tercatat dan masih tidak sesuai dengan keadaan di
akhir periode, sehingga data tersebut dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian.
3. Menyusun neraca lajur (worksheet).
Neraca lajur atau kertas kerja merupakan suatu cara yang memudahkan penyusunan
laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh
dari jurnal penyesuaian. Kemudian, saldo yang sudah disesuaikan akan nampak pada kolom
neraca saldo disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan
laporan rugi laba.
4. Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan rugi laba dan laporan perubahan
modal serta laporan-laporan lainnya.
Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung di neraca lajur, karena dalam neraca
lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba.
Kemudian, kedua laporan tersebut diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan
laporan rugi laba yang lebih mudah dibaca dan dianalisa.
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening.
Setelah rekening-rekening di dalam buku besar disesuaikan, maka berikutnya adalah
membuat jurnal penutupan untuk menutup rekening-rekening nominal ke rekening rugi laba dan
memindahkan saldo rugi laba ke rekening laba tidak dibagi. Setelah itu, informasi pada jurnal
tersebut dibukukan ke buku besar sesuai dengan rekening-rekening yang bersangkutan.
6. Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan.
Untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka,
maka dibuatlah neraca saldo setelah penutupan yang isinya rekening-rekening real saja, bukan
termasuk nominal yang sudah ditutup.
4. Berikut ini adalah contoh Laporan keuangan Perusahaan Jasa Studio Foto 100 Halaman 23
STUDIO FOTO 100
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK DUA BULAN YANG BERHAKHIR 31 JULI 2013
(dalam Rp'000)
Pendapatan
Pendapatan Jasa Foto Indoor 4,400
Pendapatan Jasa Foto Outoor 14,150
Total
Pendapatan 18,550
Beban
Beban Cetak Foto 2,565
Beban Sewa Kantor 2,600
Beban Sewa Alat Fotografi 1,300
Beban Gaji 2,600
Beban Listrik, Air, Telepon 1,030
Beban Perlengkapan (Barang Habis Pakai) 940
Beban Iklan 1,730
Beban Kendaraan Oprasional 570
Beban Depresiasi - Peralatan Kantor 100
Beban Lain-Lain 310
Total Beban
Usaha (13,745)
Laba Bersih 4,805
STUDIO FOTO 100
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK DUA BULAN YANG BERHAKHIR 31 JULI 2013
(dalam Rp'000)
Modal Yoyok, 1 Juni 2013 10,000
Setoran Modal Tambahan 2,500
Ditambah: Laba Bersih Bulan Juni-Juli 4,805
Dikurang: Prive Yoyok (1,300)
6,005
Modal Yoyok, 31 Juli 2013 16,005
5. 2.2 Jurnal Penutup
JURNAL PENUTUP
A. . PENGERTIAN
Jurnal Penutup dalam akuntansi diartikan sebagaisebuah jurnal yang disusun hanyak
untuk menutup atau menihilkan semua akun nominal dalam suatu periode akuntansi
tertentuyang disusun perusahaan setiap akhir periode. Kata “menutup atau menihilkan” dalam
pengertian jurnal penutup diatas dapat diartikan dengan meng-enolkan, dengan demikian jurnal
penutup mengakibatkan semua saldo akun nominal dalam periode yang sedang berjalan akan
menjadi 0 (nol). Akibat penutupan akun-akun sementara atau akun nominal maka rekening-
rekening ini pada awal periode akuntansi berikutnya akan menampilkan saldo nol.
B. ADAPUN TUJUAN PEMBUATAN JURNAL PENUTUP ANTARA LAIN SEBAGAI
BERIKUT.
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua perkiraan sementara, sehingga perkiraan
tersebut menjadi nol. Dan dengan jurnal penutup ini akan dapat dipisahkan jumlah saldo
rekening sementara untuk periode ini dengan jumlah saldo rekening sementara untuk periode
berikutnya.
2. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode, sehingga rekening modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam
neraca.
C. MENYUSUN JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup disusun pada akhir periode setelah pembuatan laporan keuangan.
Langkah - langkah atau teknik penyususnan jurnal penutup adalah sebagai berikut :
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
1. Menutup rekening Pendapatan
Ditutup dengan cara mendedet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba-rugi, sebesar
nilai total semua pendapatan pada periode tersebut.
Rekening Debet Kredit
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
xxx
xxx
2. Menutup rekening Beban
Ditutup dengan cara mengkredit akun beban dan mendebet ikhtisar laba-rugi sebesar nilai total
beban dalam periode tersebut.
Rekening Debet Kredit
6. Ikhtisar Rugi/Laba
Beban
xxx
xxx
3. Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba
jika perusahaan mendapatkan laba dalam periode tersebut, maka ikhtisar laba-rugi ditutup
dengan mendedet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun modal sebesar nilai total saldo
ikhtisar laba –rugi, jika perusahaan menderita kerugian maka ikhtisar laba-rugi ditutup dengan
cara mengkredit akun ikhtisar laba-rugi dan mendedit akun modal, sebesar nilai total ikhtisar
laba-rugi.
Rekening Debet Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
xxx
xxx
Rekening Debet Kredit
Modal
Ikhrisar Rugi/Laba
xxx
xxx
4. Menutup rekening Prive
Akun prive ditutup dengan mengkredit akun prive dan mendedit akun modal sebesar nilai saldo
prive.
Rekening Debet Kredit
Modal
Prive
xxx
xxx
7. Berikut ini adalah contoh Jurnal Penutup Perusahaan Jasa Studio Foto 100 Halaman 25
STUDIO FOTO 100
JURNAL PENUTUP
JU 4
NO Tanggal Uraian
Ref.
Dr. Cr.Post
.
2013
1 31 Juli Pendapatan Jasa Foto Indoor 4-10 4,400
Pendapatan Jasa Foto Outoor 4-20 14,150
Iktisar Laba / Rugi 3-30 18,550
(Menutup Akun Pendapatan)
31 Juli Ikthisar Laba / Rugi 3-30 13,745
Beban Cetak Foto 5-00 2,565
Beban Sewa Kantor 5-10 2,600
Beban Sewa Alat Fotografi 5-20 1,300
Beban Gaji 5-30 2,600
Beban Listrik, Air, Telepon 5-40 1,030
Beban Perlengkapan (Barang Habis Pakai) 5-50 940
Beban Iklan 5-60 1,730
Beban Kendaraan Oprasional 5-70 570
Beban Depresiasi-Peralatan Kantor 5-80 100
Beban Lain-Lain 5-90 310
(Menutup Akun Beban)
31 Juli Ikthisar Laba / Rugi 3-30 4,805
Modal Yoyok 3-10 4,805
(Menutup Akun Ikthisar Laba / Rugi)
31 Juli Modal Yoyok 3-10 1,300
Prive Yoyok 3-20 1,300
(Menutup Akun Prive)
TOTAL 38,400 38,400
8. STUDIO FOTO 100
DAFTAR SALDO PENUTUP
31 JULI 2013
NAMA AKUN Dr. Cr.
Kas di BNI 12,085
Pitang Usaha 4,250
Perlengkapan (Barang Habis Pakai) 160
Sewa Kendaraan Dibayar di Muka 3,080
Peralatan Kantor 5,000
Akumulai Depresiasi-Peralatan Kantor 100
Utang Usaha 5,750
Utang Gaji 200
Pendapatan diterima dimuka 2,400
Beban Yang Harus Masih Dibayar 120
Modal Yoyok 16,005
Jumlah 24,575 24,575
9. 2.3 Jurnal Pembalik
PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PEMBALIK
PERUSAHAAN JASA
1. PENGERTIAN JURNAL PEMBALIK
jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk
membalik jurnal penyesuaian tertentu, akan tetapi tidak semua jurnal penyesuaian dibuat jurnal
pembalik. Jurnal pembalik ini dibuat jika diperlukan untuk menghindari kesalahan pencatatan
pada awal periode akuntansi berikutnya.
2. TUJUAN JURNAL PEMBALIK
Tujuan penyusunan jurnal pembalik hanyalah sekadar untuk menyederhanakan pembuatan
jurnal yang bersangkutan dengan periode akuntansi berikutnya. Sehingga dalam melakukan
kegiatan perusahaan sering terjadi hal-hal seperti berikut ini.
1. Pembayaran beban perusahaan lebih dahulu atau beban yang dibayar di muka atas
persekot biaya.
2. Penerimaan pendapat lebih dahulu atau pendapat diterima dimuka atau utang pendapatan.
3. Beban yang akan dibayar atau beban yang terutang.
4. Pendapatan yang akan diterima atau piutang pendapatan.
Piutang, utang, pendapatan, dan beban tersebut sebenarnya merupakan pengakuan pada
akhir periode. Oleh karena itu, setiap awal periode perkiraan-perkiraan yang berhubungan
dengan pengakuan pendapatan dan beban harus dihilangkan atau dinolkan agar tidak terjadi
pencatatan ganda pada pencatatan berikutnya dengan cara menyusun jurnal pembalik.
Jadi, jurnal pembalik adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan
pada awal periode berikutnya. Akan tetapi tidak semua ayat jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal
pembalik.
10. Ada 4 hal (item) yang perlu dibuatkan ayat jurnal pembalik, yaitu:
1. Ayat jurnal penyesuaian atas beban yang masih harus dibayar/beban akrual/ utang akrual,
seperti beban upah yang masih harus dibayar (utang upah) dan beban bunga yang masih
harus dibayar (utang bunga).
2. Ayat jurnal penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan
akrual/piutang akrual, seperti pendapatan bunga yang masih harus diterima (piutang
bunga).
3. Ayat jurnal penyesuaian atas biaya dibayar di muka yang mula-mula dicatat langsung
sebagai beban bukan sebagai aktiva/prepaid, seperti biaya sewa dibayar di muka (prepaid
rent) yang mula-mula dicatat sebagai beban sewa (rent expense), biaya iklan dibayar di
muka (prepaid advertising) yang mula-mula dicatat sebagai beban iklan (advertising
expense), dan biaya asuransi dibayar di muka (prepaid insurance) yang mula-mula dicatat
sebagai beban asuransi (insurance expense).
4. Ayat jurnal penyesuaian atas pendapatan diterima di muka yang mula-mula dicatat
langsung sebagai pendapatan bukan sebagai utang, seperti pendapatan sewa diterima di
muka (unearned rent revenue) yang mula-mula dicatat sebagai pendapatan sewa (rent
revenue), dan lain-lain. Ingat kembali bahwa unearned rent revenue merupakan
komponen dari neraca yaitu sebagai utang, sedangkan rent revenue merupakan komponen
dari laporan laba rugi yaitu sebagai pendapatan lain-lain (other income).
11. Berikut ini adalah contoh Jurnal Pembalik Perusahaan Jasa Studio Foto 100 Halaman 27
STUDIO FOTO 100
JURNAL PEMBALIK
JU 5
NO Tanggal Uraian
Ref.
Dr. Cr.
Post.
2013
1
1 Agustus
Sewa Kendaraan Dibayar di
Muka
1-50
280
Beban Kendaraan 5-70 280
Pendapatan Jasa Outdorr 4-20 2,400
Pendapatan diterima 2-30 2,400
Utang Gaji 2-20 200
Beban Gaji 5-30 200
Beban Yang Masih Harus Dibayar 2-40 120
Beban Listrik, air, dan telepon 5-40 120
TOTAL 3,000 3,000
12. BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. tujuan dari laporan keuangan menurut Standar
Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Jurnal Penutup dalam akuntansi diartikan sebagaisebuah jurnal yang disusun hanyak
untuk menutup atau menihilkan semua akun nominal dalam suatu periode akuntansi tertentuyang
disusun perusahaan setiap akhir periode. Kata “menutup atau menihilkan” dalam pengertian
jurnal penutup diatas dapat diartikan dengan meng-enolkan, dengan demikian jurnal penutup
mengakibatkan semua saldo akun nominal dalam periode yang sedang berjalan akan menjadi 0
(nol).
jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk
membalik jurnal penyesuaian tertentu, akan tetapi tidak semua jurnal penyesuaian dibuat jurnal
pembalik. Jurnal pembalik ini dibuat jika diperlukan untuk menghindari kesalahan pencatatan
pada awal periode akuntansi berikutnya.