Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
1. MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
KELOMPOK I
1. ALTISYA DILLA (06081381520055)
2. ARIF MISWANTO (06081381520059)
3. DEVI KUMALA SARI (06081381520032)
4. INTAN FAJAR ISWARI (060813815200)
5. KORI AUGA ISLAMIRTA (060813815200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengelolaan
Kurikulum ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Dr. Ely Susanti,S.Pd.,M.Pd. dan Ibu Meryansumayeka, S.Pd., M.Sc.
selaku Dosen mata kuliah Pengelolaan Kurikulum Universitas Sriwijaya yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Dengan adanya makalah ini kami berharap,makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengelolaan Kurikulum. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Palembang, 14 Maret 2017
Penyusun
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Wawancara
Kurikulum merupakan proses yang sangat penting dalam proses pendidikan. Karena
kurikulum merupakan substansi utama dalam materi yang diajarkan, dimana didalam
kurikulum tergambar secara jelas dan terencana bagaimana dan apa saja yang harus
terjadi didalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru guna
mencapai tujuan-tujuan pendidikan . Komponen-komponen yang ada di kurikulum
diantaranya terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi.
kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya kerja sama
diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu variabel kurikulum tidak berfungsi
dengan baik maka kurikulum akan berjalan kurang baik dan tidak maksimal
Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum
sangat diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses
pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu
yang implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan
pelaksanaan kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus menguasai
ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan ataupun kurikulumnya.
Pengelolaan kurikulum merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga pendidikan
dan sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum
itu sendiri hal yang sangat menetutukan kebehasilan kegiatan belajar mengajar secara
maksimal. Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar
yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi
siswa.
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai
topik pembicaraan. Topik yang kami ambil yaitu mengenai Bagaimana Pengelolaan
Kurikulum Disekolah. Kami ingin memberikan pemaparan dalam suatu pengelolaan
kurikulum disekolah dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak
sekolah di SMA SRIJAYA NEGARA bagian kurikulum.
5. 1.2 Tujuan wawancara
1. Mengetahui bagaiamana pengelolaan kurikulum yang baik yang ada disekolah
2. Memahami dan mengetahui bagaiman pelaksanaan kurikulum disekolah
1.3 Metode
Metode dalam penyusunan makalah ini adalah dengan cara wawancara secara
langsung terhadap narasumber.
6. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengelolaan Kurikulum
1. Pengertian Pengelolan Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen kurikulum adalah suatu system pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah
(MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi
yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri
dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.
2. Prinsip dan fungsi manajemen kurikulum
Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu :
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan
aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan
bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan
kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi,
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai
tujuan kurikulum
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum, perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
7. d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbngkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum
sehingga kegiatan manajemen kurukulum tersebut sehingga memberikan hasil yang
berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan
tujuan kurikulum.
Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu dipertimbangkan kebijaksanaan
pemerintah maupun departemen pendidikan, seperti USPN No. 20 tahun 2003,
kurikulum pola nasional, pedoman penyelenggaraan program, kebijaksanaan
penerapan Manajemen Berbasis Sekolah, kebijaksanaan penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, keputusan dan peraturan pemerintah yang berhubungan
dengan lembaga pendidikan atau jenjang/ jenis sekolah yang bersangkutan.
B. PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia
nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah, Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual
dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan
untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia.
Sedangkan peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk
secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.
Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada
peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar
benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu
didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ideidenya.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan
8. suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya
misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry
learning.
Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia
nomor 105 tahun 2014 pasal 7 Syarat sebagai pendamping dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. telah lulus pelatihan Kurikulum 2013 dengan prestasi sekurangkurangnya dengan
predikat memuaskan (M); dan
b. telah lulus dalam bimbingan teknis guru pendamping.
C. TANGGUNGJAWAB WAKIL KEPALA SEKOLAH
Menurut Permendiknas no. 19 tahun 2007, wakil kepala SMA/SMK,
MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan
KTSP.
Tugas-tugas tersebut Meliputi :
1. Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
2. Memasyarakatkan dan mengembangkan kurikulum.
3. Menyusun program pengajaran dan mengkordinasikan pelaksanaannya
4. Menganalisis ketercapainya target kurikulum.
5. Mengkoordinasikan pengembangan kurikulum.
6. Mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar termasuk pembagian tugas
guru,jadwal pembelajaran,dan evaluasi belajar.
7. Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan ujian sekolah,ujian nasional
maupun ujian tertentu.
8. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama ketua
jurusan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. Mengarahkan penyusunan bahan ajar dan kelengkapan-kelengkapan mengajar
guru.
10. Mengadakan koordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang lain.
11. Menyusun roster pembina upacara.
12. Menandatangani buku KBM kelas setiap akhir minggu.
13. Membuat arsip soal ujian setiap pelaksanaan ujian.
14. Membuat jadwal suvervisi kelas.
15. data guru(pendidikan dan pelatihan).
16. Membuat rekapitulasi absensi guru setiap bulan.
17. Membuat daftar wali kelas dan ketua program studi/jurusan.
18. Mewakili kepala sekolah dalam hal-hal tertentu.
19. Membuat laporan kepada kepala sekolah atas pelaksanaan tugas yang
diberikan Dan sebagainya sesuai dengan kebutuha
9. BAB III
HASIL WAWANCARA
3.1 Profil Narasumber
Narasumber yang kami pilih adalah salah satu staf yang bekerja di SMA Srijaya
Negara bagian Kurikulum, Berikut adalah Profil Sekolah dan profil narasumber yang
diwawancarai:
Nama Sekolah : SMA Srijaya Negara
Alamat : Jln. Ogan Komplek FKIP Unsri Bukit Besar Kel. Bukit Besar Kec.
Ilir Barat I Palembang.
Kode Pos : 30139
No.Telp : 0711 – 363095
Email : sma_srijaya_negara@yahoo.co.id
Nama Narasumber : Yulia Atika, S.Pd
Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 05 Juli 1982
Alamat : Jln. Seduduk Putih Komp. Garuda Putra II blok D 70
No. Hp : 0815-3255-5832
Facebook : Yulia Atika
Bekerja : SMA Srijaya Negara
Jabatan disekolah : Kepala bagian kurikulum dibawah wakil kepala sekolah bidang
kurikulum SMA Srijaya Negara.
Mulai bekerja : Januari 2005
Riwayat Pendidikan : 1. SMU Bina Warga 1 Palembang
2. Universitas Sriwijaya (FKIP 2004)
10. 3.2 Daftar Pewawancara
1. Altisya Dilla : Sebagai Penanya
2. Arif Miswanto : Sebagai Penanya
3. Devi Kumala Sari : Sebagai Notulis
4. Intan Fajar iswari : Sebagai Dokumentasi (foto)
5. Kori Auga Islamirta : Sebagai Dokumentasi (Audio)
3.3 Hasil Wawancara
Kelompok 1 : karena ibu ada dibagian kurikulum, apa tugas kurikulum itu sendiri bu ?
Narasumber : Untuk bagian kurikulum, mempunyai banyak tugas, bisa perencanaan, mulai
dari perencanaan program kerja, apa yang harus kita lakukan kedepannya,
mulai dari pembuatan jadwal, berapa guru yang dibutuhkan untuk tahun ajaran
baru, mulai dari mata pelajaran agama sampai seni budaya dan berbagai
macam nya, kita buat kan peta, peta kebutuhan gurunya dari situ kita susun
berapa guru yang dibutuhkan,kalau memang sudah tidak cukup tidak perlu
lagi ada pemangglan guru baru, gurur yang ada baru kita buat kan jadwalnya,
mulai dari jadwal pelajaran kita buatkan semuanya, mulai dari wali kelas kita
tentukan, mulai dari guru piket kita tentukan, karena antara guru piket dengan
jadwal mengajar harus nyambung karena yang boleh menjadi guru piket dalam
sehari itu tidak boleh lebih dari 2 jam mengajar. Nah jadi bagian kurikulum
harus tau siapa si pada saat itu hanya 2 jam mengajar, jadi dapat dijadikan
guru piket, atau memang guru nya tidak punya jam pelajaran pada hari itu.
Untuk menentukan wali kelas juga seperti itu, karena yang tau kinerja setiap
guru untuk menjadi wali kelas atau tidak itu yang menentukan kurikulum.
Misalkan ada guru yang peduli dengan anak, kita akan rekomendasikan ia
menjadi wali kelas, jika saja saat evaluasi kelas, wali kelas nya tidak
terlalupeduli dengan anak, kelas nya jadi terlantar, maka untuk kedepannya
akan direvisi lagi atau tidak direkomendasikan untuk jadi wali kelas, itu semua
bagian dari kurikulum
Kelompok 1 : apakah ada konfirmasi sebelumnya dengan guru bersangkutan untuk
menentukan jika guru tersebut itu ditahun ajaran ini menjadi wali kelas ?
Narasumber : memang setiap tahun kita ada surat kesediaan, dari pengajar, wali kelas dan
guru piket, tapi kalau misalkan tidak bersedia, tetap harus ada kesediaan
mengajar, kalaupun ia tak bersedia jadi wali kelas, dan masih ada kelas yang
11. tidak mempunyai wali kelas, tetap semua keputusan ada dipihak sekolah. Dan
yang menentukannya ialah evaluasi kinerjanya, kalau misalkan ia tidak peduli
dengan kelasnya, kita tidak akan meminta ia kembali untuk menjadi wali
kelas.
Kelompok 1 : kalau masalah kurikulum sendiri bu, kan kurikulum selalu berubah-ubah, jadi
menurut ibu, bagaimana kurikulum yang saat ini ?
Narasumber : yang pasti jika ada perubahan menuju yang lebih baik, semua kurikulum itu
baik ya, dan disesuaikan dengan kondisi juga, kita tidak akan bisa
menggunakan kurikulum yang lama dengan kondisi sekarang, karena kondisi
kita sudah berubah. K13 saatini cukup bagus karena memang berfokus pada
anak, karena berfokus pada anak, anak yang aktif ,jadi guru hanya sebagai
fasilitator aja, jika anak mengalami kesulitan maka guru yang membantu, jadi
guru hanya fasilitator dan motivator.
Kelompok 1 : Kurikulum apa yang berlaku di sekolah ini?
Narasumber : kalau kami disini ada dua kurikulum yang dipakai, untuk kelas 10 memakai
k13, yang 11 dan 12 memakai ktsp, jadi memang kita memulai nya tidak
langsung sepotong, karena kita sesuaikan dengan keadaan kita, karena kelas
11 dan 12 memakai ktsp dari awal jadi yasudah kita lanjutkan saja. Sedangkan
yang kelas 10 itu sudah wajib memakai k13. Jadi siswa tahun ajaran baru
memakai k13, jadi tidak sepotong, takutnya jika memakai sepotong ya seperti
itu, ada materi yang terputus. Kalapun ada yang terputus ada yang namanya
martikulasi, jadi martikulasi itu adalah seperti penyesuaian jadi ada beberapa
materi misalkan di ktsp ia tidak belajar, tpi di k13 ada materi itu, jadi harus
dikejar materi yang tidak di ajarkan tdi, dan dilaksanakan diluar jam pelajaran,
jadi nanti guru matapelajaran menganalisis materi apa yang belum
disampaikan di k13 nah itu lah yang akan di martikulasikan.
Kelompok 1 : apa kelebihan dan kekurangan k13 ini menurut ibu ?
Narasumber : yang pasti kalau kelebihan nya banyak, jika kelemahannya, gurunya banyak
direpotkan untuk penilaian-penilaian, kalau kelas nya besar, jumlah siswanya
40 itu terlalu repot untuk penilaiannya.
12. Kelompok 1 : apakah kurikulum yang dilakukan disini sudah sesuai dengan visi misi sekolah
bu ?
Narasumber : insyaallah sudah, visi misi sekolah kita ingin menjadi sekolah yang terkemuka,
mencipatakan lulusan yang berkualitas, dan kurikulum yang dipakai sudah
sesuai dengan visi misi kita.
Kelompok 1 : kalau kesiapan untuk guru sendiri bagaimana bu ? mengenai perubahan
kurikulum, apakah dibantu sekolah memberikan pelatihan kepada guru?
Narasumber : iya pasti diberi latihan, kalau sekolah kita sudah melakukan pelatihan
sebanyak 3 kali, mulai dari pelatihan untuk perencanaan pembelajaran, RPP,
pembuatan evaluasi, penilaian siswa itu sudah kita beri pelatihan, karena tidak
akan mungkin sekolah langsung merubah kurikulum tanpa tidak diberikan
perkenalan dulu. Pelatihan bisa kita adakan sendiri atau dari diknas diundang
atau dari sekolah negeri.
Kelompok 1 : jika dari siswa sendiri, apakah ada keluhan untuk kurikulum terbaru ini ?
Narasumber : kalau keluhan itu sejauh ini belum ada dan belum terdengar, yang pasti k13 ini
jam pelajarannya lebih lama, mungkin keluhan dari siswa ada namun tidak
sampai mengeluh kecapaian, kita juga sebagai guru mengerti jika mereka pasti
capek.
Kelompok 1 : jika dari materinya bu , apakah ada keluhan dari siswa ?
Narasumber : kurikulum itukan dibuat sesuai dengan keadaan siswa, jadi untuk saat ini
mereka beradaptasi seperti biasa, karena guru-guru disini juga tau tentang
siswa disini,mengenai peralihan mereka, jadi cara ngajar nya pun tidak terlalu
langsung keras. Kita mengikuti kondisi perkemba ngan anak.
Kelompok 1 : bagaimana mengenai kegiatan ekstrakulikuler, apakah diatur kurikulum?
Narasumber : kalau ekstrakulikuler diatur sesuai kebutuhan siswa, bukan kurikulum yang
mengatur.
Kelompok 1 : bagaimana mengenai guru pembimbingnya ? apakah kurikulum juga yang
mengatur
13. Narasumber : kalau kita guru pembimbing nya dari luar yang memang mepunyai ahli dalam
bidang tersebut, kalaul guru pembina mungkin memang dari sekolah ini saja,
namun guru pembina hanya mengawasi saja. Dan yang menentukan bagian
dari kesiswaan bukan kurikulum.
Kelompok 1 : untuk menyusun jadwal yang baik itu seperti apa bu ?
Narasumber : menyusun jadwal yang baik itu yang pasti yang tidak bentrok, yang tidak
tabrakan. Yang pasti yang paling repot itu diawal tahun, waktu menyusun jam
pelajaran, karena guru yang mengajar disini bukan hanya satu sekolah, bisa
dua atau lebih, jadi pastikan tidak tabraka dengan sekolah lain jadi harus
dipastikan, dan berkomunikasi dengan guru tersebut, jadi diawal tahun itu kita
bagikan surat pernyataan kesediaan mengajar dalam kesediaan mengajar itu
ditulis hari apa saja ia bersedia mengajar, jadi kita masukkan hati itu kedalam
jadwal tersebut. Dan jangan sampai jam mengajar guru pada satu hari itu
hanya 2 jam, karena kita juga harus menghitung biaya transpot guru tersebut,
karena seperti yang kalian ketahui bahwa gaji guru honor itu tidak banyak.
Kalau pun hanya dua jam jadi kita libatkan jadi guru piket tadi.
Kelompok 1 : ada berapa guru honor di sekolah ini bu ?
Narasumber : ada 54 guru, guru dp ada 3, dp itu diperbantukan, dan sisanya guru honor
semua.
15. BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengelolaan kurikulum merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga pendidikan dan
sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum itu sendiri
hal yang sangat menetutukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal,
sehingga perlu adanya pengelolaan yang meliputi: 1. kegiatan perencaan, 2. kegiatan
pelaksanaan dan 3. kegiatan penilaian. Sesuai dengan kegiatan pengelolaan kurikulum
tersebut, penyajiaanya akan diurutkan mulai dari perencaan. Dengan demikian, pengelolaan
kurikulum adalah upaya mengoktimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa secara
produktif.
4.2 Saran