1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIRI MELALUI SUPERVISI
PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Profesi Keguruan”
Disusun oleh :
Ismiati
210611062
Suprapti
210611063
Annuria
210611064
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. S. Maryam Yusuf,M.Ag
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH
KELAS PG B/ SEMESTER 5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PONOROGO
2013
2. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja guru.
Oleh karena itu, usaha meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanakan proses
belajar – mengajar perlu secara terus menerus mendapatkan perhatian dari
penanggung jawab sistem pendidikan. Peningkatan ini akan lebih berhasil apabila
dilakukan oleh guru dengan kemauan dan usaha mereka sendiri. Namun seringkali
guru masih memerlukan bantuan orang lain, karena ia belum mengetahui atau
memahami jenis, prosedur, dan mekanisme memperoleh berbagai sumber yang sangat
diperlukan dalam usaha menngkatkan kemampuan mereka. Pengetahuan tentang
supervisi memberikan bantuan kepada guru dalam merencanakan dan melaksanakan
peningkatan profesional mereka dengan memanfaatkan sumber sumber yang tersedia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan hakikat supervisi?
2. Apa saja prinsip – prinsip supervisi pendidikan ?
3. Teknik – teknik apa saja yang digunakan dalam supervisi pendidikan ?
4. Apa saja pendekatan supervisi pendidikan ?
5. Bagaimanakah peran supervisi pendidikan dalam peningkatan kemampuan diri
guru?
3. BAB II
Pembahasan
A. Pengertian dan Hakikat Supervisi
Supervisi berasal dari kata supervision ( inggris ), super : atas, vision : visi.
Jadi supervisi artinya lihat dari atas. Berikut beberapa pengertian supervisi menurut
para ahli :
1). Menurut Soetjipto dan Kosasi ( 2007 ) supervisi yaitu semua usaha yang dilakukan
oleh supervisior untuk memberikan bantuan dalam memperbaiki pengajaran.
2). Kimbal Wiles mendefinisikan supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik ( Sahertian, 2000: 18 ).
3). Bafadal mendifinisikan supervisi pendidikan merupakan proses pemberian layanan
profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan tugas
– tugas pengelolaan proses pembelajaran yang efektif dan efesien (Bafadal, 2008 : 46)
4). Sahertian mendefinisikan supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru –
guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki
pengajaran ( Sahertian, 2000 : 19 ).
Berdasarkan definisi diatas dapat dirumuskan supervisi adalah proses pemberian
bantuan / layanan kepada guru – guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam
pengelolaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pada hakikatnya supervisi adalah
perbaikan proses pembelajaran.1
B. Prinsip – Prinsip Supervisi Pendidikan
Menurut Sahertian prinsip supervisi adalah:
1. Prinsip ilmiah
1
Paket 8 meningkatkan kemampuan diri melaui supervisi
4. Dimaksudkan bahwa supervisi dilaksanakan berdasarkan data yang objektif dalam
proses pembelajaran, yang untuk memperolehnya diperlukan alat perekam data.
Kegiatan supervisi dilakukan secara istematik, berencana dan kontinyu.
2. Prinsip Demokratis
Mengandung makna menjujung tinggi harkat dan martabat guru berdasarkan rasa
kesejawatan dan kemitraan, bukan berdasar pada atsan dan bawahan.
3. Prinsip Kerjasama
Yaitu mengembangkan usaha bersama untuk memberi dorongan, menstimulasi
guru sehingga merasa tumbh bersama,
4. Prinsif Konstruki dan Kreatif
Setiap guru merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatif jika
supervisi menciptakan suasana yang harmonis dan menyenangkan, bukan melalui
cara- cara paksaan dan menakutkan.
C. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan memiliki beberapa teknik dalam pelaksanaannya agar
dapat mencapai tujuan yang direncanakan. Menurut Gwyn (Sahertian, 2007: 53-53)
umumnya alat dan teknik supervisi dapat dibedakan dalam dua macam alat atau
teknik, yaitu teknik yang bersifat individual dan teknik yang bersifat kelompok.
1. Teknik yang bersifat Individual
Teknik-teknik yang bersifat individual, yaitu kunjungan kelas, observasi kelas,
percakapan pribadi, intervisitasi, penyeleksian berbagai sumber materi untuk
mengajar, penelitian diri sendiri.
Kunjungan kelas
Kepala sekolah atau sepervisor datang kekelas untuk melihat proses
pembelajaran dikelas. Khususnya cara guru mengajar, tujuan untuk
mendapatkan data keadaan sebenarnya selama guru mengajar, dan
fungsinya
untuk
mendorong
guru
untuk
meningkatkan
proses
pembelajaran. Jenis-jenis perkunjungan 1) perkunjungan tanpa diberitahu,
2) dengan memberi tahu lebih dulu, 3) perkunjungan atau undangan guru.
Observasi kelas
Jenis observasi dalam konteks ini ada observasi langsung dan observasi
tidak langsung. Tujuannya untuk memperoleh data seobjektif mungkin,
5. sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis
kesulitan yang dihadapi dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.
Percakapan pribadi
Dalam konteks ini percakapan antara seorang supervisor dengan seprang
guru, dalam percakapan ini kedua belah pihak berusaha berjumpa dalam
usaha untuk memecahkan problem yang dihadapi guru.
Intervisitasi
Yang dimaksud intervisitasi yaitu saling mengunjungi antar guru yang satu
dengan yang lain yang sedang mengajar.
Menilai diri sendiri
Melihat kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran
merupakan satu tugas terstruktur guru. Disamping menilai muridnya dan
menilai diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam
pertumbuhan atau peningkatan kualitas.
2. Teknik-teknik yang bersifat kelompok
Teknik-teknik yang bersifat kelompok ialah teknik-teknik yang dilaksanakan
bersama supervisor dengan menggabungkan sejumlah guru dalam kelompok.
D. Pendekatan Supervisi Pendidikan
Pelaksanaan supervisi pendidikan memiliki beberapa pendekatan. Pendekatan
supervisi menurut Soetjipto dan Raflis (2007), yaitu:
1. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak dapat
diperlakukan sebagai alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajarmengajar. Dalam proses pembinaan, guru mengalami perkembangan secara
terus-menerus. Tugas supervisor adalah membimbing sehingga makin lama
guru makin dapat berdiri sendiri dan berkembang dalam jabatannya dengan
usaha sendiri.2
2. Pendekatan Kompetensi
Pendekatan ini mempunyai makna bahwa guru harus mempunyai
kompetensi tertentu untuk melaksanakan tugasnya. Pendekatan kompetensi
didasarkan atas asumsi, bahwa tujuan supervisi adalah membentuk kompetensi
minimal yang harus dikuasai guru.guru yang tidak mempunyai kompetensi itu
2
Prof. Soetjipto. Profesi Keguruan. (Jakarta: Rineka Cipata, 2004),hal. 243
6. dianggap tidak produktif. Tugas supervisor adalah menciptakan lingkungan
yang sangaan terstruktur sehingga secara bertahap guru dapat menguasai
kompetensi yang dituntut dalam mengajar.3
3. Pendekatan Klinis
Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa proses belajar guru untuk
berkembang dalam jabatannya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang
dilakukan guru itu. Belajar yang bersifat individual. Oleh karena itu proses
sosialisasi harus dilakukan dengan membantu guru secara tatp muka dan
individual. Pendekatan ini mengkombinasikan target yang terstruktur dan
perkembangan pribadi.
4. Pendekatan Profesional
Kata profesional menunjukkan fungsi utama guru yang melaksanakan
pengajaran secara profesional. Asumsi dasar pendekatan ini adalah baahwa
kaarena tugas utama profesi guru adalah mengajar maka sasaran supervisi juga
harus menyangkut tugas mengajar itu, dan bukan tugas guru yang bersifat
administratif. Berdasarkan asumsi tersebut pembinaan profesional dilakukan
untuk meningkatkan kualitaas pembelajaran. Pembinaannya dilandaasi
hubungan yang serasi atau harmonis antara guru dengan supervisor, sehingga
guru menjaadi meningkat.
E. Peran Supervisi Pendidikan dalam Peningkatan Kemampuan Diri Guru
Salah satu piranti atau alat untuk meningkatkan kemampuan diri yaitu supervisi
pendidikan. Supervisi bukanlah ajang mengadili melainkan aktifitas membantu guru
untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi dan sekaligus mendorong untuk
menumbuhkembangkan kemampuan dan pekerjaannya. Tujuan kegiatan supervisi
adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.4
Guru hendaknya secara aktif memberi masukan kepada supervisor tentang masalah
yang dihadapi dalam mengajar. Sikap terbuka dan kooperatif sangat penting dalam
fase perencanaan kegiatan supervisi. Seperti halnya pasien kepada dokter, guru harus
terus terang tentang masalah yang dihadapinya sehingga dapat dicari pemecahan yang
tepat.
Kesediaan guru untuk di observasi dan dianalisis perilau mengajarnya, serta kesediaan
untuk berdialog dengan supervisor harus dikembangkan sehingga guru memperoleh
3
4
Ibid,hal. 244
Lapis PGMI
7. manfaat sebesar-besarnya dari proses supervisi. Supervisor tidak mempunyai tujuan
untuk mencari kesalahan, tapi memberikan balikan tentang kelemahan dan kekuatan
guru dalam melaksanakan tugasnya. Fase evaluasi progran supervisi merupakan
kesempatan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dan kekurangan yang harus
diperbaiki bagi guru. Supervisor dapat memberikan saran secara terbuka dan
bersahabat tentang masalah yang ditemukan dan guru harus bersifat terbuka untuk
menerima. Maka akan terjadi proses saling memperkaya antara guru dan supervisor.
Memperkaya antara guru dan supervisor dalam usaha untuk berkembang dalam
melaksanakan tugas pendidikan mereka.5
5
Prof. Soetjipto. Profesi Keguruan. (Jakarta: Rineka Cipata, 2004), hal 257