SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
SUPERVISI
KLINIS
Mujiningsih
(8200031)
Oaby Fadhilah
(8200037)
Rina Sholihatin
(8200046)
Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan
berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari guru yang
disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah
bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan
mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam
perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan
cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta
bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang
rasional.
Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul
ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala
sekolah sebagai supervisor tetapi juga atas kesadaran guru
datang ke supervisor meminta bantuan mengatasi
masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik
seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai
penerapan supervisi klinis.
PENGERTIAN SUPERVISI KLINIS
supervisi klinis pembelajaran
merupakan aktivitas yang sangat
kompleks yang memerlukan
pengamatan dan analisis secara
berhati-hati melalui pengamatan
dan analisis. Supervisor
pembelajaran akan mudah
mengembangkan kemampuan guru
dalam mengelola proses
pembelajaran.
Pertama
supervisiklinis adalah
keadan dimana guru-guru
yang profesionalnya ingin
dikembangkan dengan
pendekatan kolegial
daripada cara yang
outoritarian (Sergiovanni,
1987).
KEDUA
. KONSEP SUPERVISI
KLINIS MENURUT PARA
AHLI
TUJUAN
1
2
pengembangan profesional
memotivasi kerja guru dan
memperperbaiki proses pembelajaran
yang kurang efektif.
TUJUAN SUPERVISI
KLINIS
Menurut Sergiovanni(1987) ada dua tujuan supervisi klinis:
1
2
3
4
Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru,mengenai
pembelajaran yang dilaksanakannya.
Mendiagnosis dan membantu memecahkan
masalah-masalah pembelajaran.
Membantu guru mengembangkan keterampilannya
menggunakan strategi pembelajaran.
Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan
keputusan lainnya.
TUJUAN KHUSUS
SUPERVISI KLINIS
Sejalan dengan pengertian diatas maka tujuan umum dari supervisi klinis adalah agar guru memiliki
kemampuan untuk memperbaiki dirinya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan tujuan
khususnya adalah :
1
2
3
4
Bantuan yang diberikan bukan bersifat instruksi atau memerintah. Tetapi
tercipta hubungan manusiawi, sehingga guru–guru memiliki rasa aman.
Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan
dari guru sendiri karena dia memang membutuhkan bantuan itu.
Satuan tingkah laku mengajar yang dimiliki guru merupakan satuan yang terintegrasi,
sehingga terlihat kemampuan apa, keterampilan apa yang secara spesifik harus diperbaiki.
Suasana dalam pemberian supervisi adalah suasana yang penuh
kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan.
CIRI-CIRI SUPERVISI
KLINIS
Adapun Ciri-Ciri Supervisi Klinis adalah
1
2
3
meningkatnya kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajaran
kualitas pembejaran yang dilaksanakan oleh guru menjadi lebih baik sehingga
diharapkan berpengaruh terhadap kualitas hasil belajar yang dicapai siswa
terjalin hubungan kolegial antara kepala sekolah dengan guru dalam memecahkan
masalah pembelajaran dan tugas-tugas profesianya.
INDIKATOR KEBERHASILAN
SUPERVISI KLINIS
Sedangkan indikator keberhasilan pelaksanaan supervisi klinis adalah :
Indikator-indikator tersebut pada hakekatnya merupakan
salah satu ciri dari meningkatnya mutu pendidikan di
sekolah.
INDIKATOR
SUPERVISI KLINIS
PENGERTIAN INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
supervisi klinis merupakan bagian penting dari upaya
meningkatkan kinerja sekolah khususnya melalui perbaikan
proses pembelajaran. Dalam konteks inilah kepala sekolah
perlu melaksanakan supervisi klinis sebagai bagian dari
supervisi akademik.
Ada beberapa alasan mengapa supervisi klinis perlu
dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam rangka membantu
guru mengatasi masalah yang dihadapinya dalam
pembelajaran. Alasan-alasan tersebut terkait dengan empat
aspek sebagai berikut :
INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
Prestasi belajar siswa dalam berbagai
mata pelajaran dipengaruhi oleh dua
faktor utama yakni faktor internal
dan faktor eksternal.
Faktor proses pembelajaran menjadi
faktor terpenting sebab langsung
berhubungan dengan perubahan
perilaku siswa. Dalam prakteknya
ternyata proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru belum optimal
dalam pengertian tidak membawa
hasil yang diinginkan dalam
mengubah perilaku siswa.
A. KUALITAS PROSES
PERNBELAJARAN
Banyak faktor yang dapat
menentukan keberhasilan proses
pembelajaran. Faktor –faktor
tersebut antara lain: kemampan
dan keahlian guru, karakteristik
mata pelajaran, dan fasilitas
belajar. Oleh sebab itu supervisi
klinis dilakukan kepala sekolah
perlu memperhatikan faktor-
faktor tersebut agar kualitas
proses pembelajaran dapat
mencapai hasil yang optimal.
INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
Jabatan guru adalah jabatan
fungsional artinya untuk dapat
menyandang jabatan tersebut
diperlukan keahlian khusus melalui
pendidikan dan pelatihan. Tugas pokok
guru adalah merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, menilai
proses dan hasil belajar serta
memberikan bimbingan dan pelatihan
Oleh sebaab itu guru perlu menguasai
bidang ilmu yang akan menjadi materi
pembelajaran serta menguasai
teknologi atau strategi pembelajaran.
B. PROFESIONALISME
GURU
Upaya untuk membina dan
mengembangkan keahlian
tersebut harus terus
dilakukan baik oleh guru itu
sendiri maupun oleh pihak
lain yang bertanggung jawab
antara lain kepala sekolah,
merupakan bagian dari
upaya peningkatan
kemampuan profesional guru.
INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
Kepala sekolah adalah tenaga
kependidikan berstatus pegawai
negeri sipil yang diangkat dan
diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang oleh pemerintah untuk
melaksanakan pengawasan akademik
dan pengawasan manajerial pada
sekolah yang telah ditunjuk.
Pengawasan akademik adalah
menilai dan membina guru dalam
aspek-aspek pembelajaran agar
dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
C. TANGGUNG JAWAB
KEPALA SEKOLAH
Pengawasan
manajerial adalah
menilai dan membina
guru dan staf
sekolah dalam aspek
pengelolaan
administrasi sekolah
agar dapat
meningkatkan kinerja
sekolah.
TEKNIS PELAKSANAAN
SUPERVISI KLINIS
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
50
40
30
20
10
0
1) TAHAP PERTEMUAN AWAL
Tahap pertama dalam proses supervisi klinik adalah tahap
pertemuan awal (preconference). Pertemuan awal ini
dilakukan sebelum melaksanakan observasi kelas.
Menurut Sergiovanni(1987) tidak ada tahap yang lebih
penting daripada tahap pertemuan awal ini.
Tujuan utama pertemuan awal ini adalah untuk
mengembangkan bersama antara supervisor dan guru,
kerangka kerja observasi kelas yang akan dilakukan. Hasil
akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract)
kerja antara supervisor dan guru.
Tujuan ini bisa dicapai apabila dalam pertemuan awal ini
tercipta kerja sama, hubungan kemanusian dan komunikasi
yang baik antara supervisor dengan guru. Selanjutnya
kualitas hubunganyang baik antara supervisor dan guru
memiliki pengaruh signifikan terhadap kesuksesan tahap
berikutnya dalam proses supervisi klinis.
2. TAHAP OBSERVASI PEMBELAJARAN
Perhatian observasi ini ditujukan pada aktivitas guru dan
kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil tindakan guru. Waktu dan
tempat observasi mengajar ini sesuai dengan kesepakatan bersama
antara supervisor dan guru pada waktu mengadakan pertemuan
awal. Dalam observasi supervisor dituntut untuk menggunakan
bermacam-macam ketrampilan.
Menurut Daresh (1989)ada dua aspek yang harus diputuskan dan
dilaksanakan oleh supervisor sebelum dan sesudah melaksanakan
observasi pembelajaran, yaitu menentukan aspek-aspek yang
akand iobservasi dan bagaimana cara mengobservasinya.
Sedangkan mengenai bagaimana mengobservasi juga perlu
mendapatkan perhatian. Maksud baik supervisi tidakakan berarti
apabila usaha-usaha observasi tidak bisa memperoleh data yang
seharusnya diperoleh. Tujuan utama pengumpulan data adalah
untuk memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan
untuk mengadakan tukar pikiran dengan guru setelah observasi
yang telah dilakukan di kelas.
Supervisi klinis yang dilaksanakan oleh
kepala sekolah kepada guru yang mengalami
masalah dalam melaksanakan pembelajaran
harus dapat mengubah kemampuan guru
agar dapat mengatasi masalahnya dalam
melaksanakan pembelajaran.
Untuk itu ada beberapa prinsip dalam
melaksanakan supervisi klinis antara lain :
3. Tahap Tindak Lanjut Solusi
TEKNIS PELAKSANAAN
SUPERVISI KLINIS
A. Bantuan kepada
guru dalam
pembelajaran bukan
perintah atau
instruksi yang harus
dilaksanakan
melainkan kesadaran
kedua pihak akan
pentingya memperbaiki
mutu pembelajaran.
Prinsip ini dapat
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
membina guru
dengan penuh
keikhlasan
bukan
keterpaksaan
1.
3. bertanggung
jawab terhadap
peningkatan
kualitas guru
2. memiliki program
yang jelas dalam
meningkatkan mutu
pendidikan
B. sifat hubungan
kolegial data
suasana yang
penuh
keterbukaan.
Prinsip ini bisa
diwujudkan
apabila kepala
sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
memperlakukan
guru sebagai
mitra kerja
bukan
bawahan
1.
3. menampilkan
diri di sekolah
penuh
keakraban
2. rendah hati
dalam
menghadapi
guru
C. Proses bantuan
bersifat demokratis
artinya kedua belah
pihak bebas
mengemukakan
pendapatnya, tetapi
keduanya berkewajiban
mengkaji pendapat
pihak lain untuk
mencapai kesepakatan.
Prinsip ini bisa
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
menghargai
pendapat
guru
1.
3. tidak langsung
menyalahkan
pendapat guru
2. tidak
memaksakan
pendapatnya
D. Dalam
pelaksanaannya
masing-masing pihak
harus mengedepankan
tugas dan tanggung
jawab dalam
meningkatkan mutu
pembelajaran.
Prinsip ini bisa
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
berkeinginan
memajukan
sekolah
binaanya
1.
3. mau berkorban
untuk guru
sdalam
bekerjasama
2. bersepakat
dengan guru
untuk seantiasa
bekerjasama
E. Kepala Sekolah
sebagai supervisor
harus lebih banyak
mendengar daripada
berbicara agar guru
merasa bebas
mengemukakan
masalah dan
pendapatnya. Prinsip
ini bisa diwujudkan
apabila kepala
sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
menilai betapa
pentingnya
mengatasi
kesulitan guru
1.
3. memuji
keberanian guru
dalam
melaksanakan
tugasnya
2. pandai
menyimak apa
yang disampaikan
oleh guru
f. Sasaran supervisi
terfokus pada
kebutuhan dan
aspirasi guru pada
perilaku mengajar
aktual dalam mata
pelajaran yang
diampunya.
Prinsip ini bisa
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
pernah
mengalami
masalah dalam
pembelajaran
1.
3. berpengalaman
dlam mengatasi
masalah
pembelajaran
2. memiliki
keahlian yang
sama dengan
guru
tanggung jawab
lebih banyak pada
supervisor
2. KOLABORATIF
DIREKTIF
1.
Adapun pendekatan yang digunakan
pada saat melakukan supervisi klinis
ada tiga yaitu :
pendekatan direktif, kolaboratif, dan
nondirektif.
Pendekatan-pendekatan ini dijelaskan
sbb:
tanggung Jawab
terbagi relatif sama
antara supervisor
dan guru
3. NON-DIREKTIF
tanggung jawab
lebih banyak pada
guru
MUJININGSIH
KELOMPOK 3
OABY FADHILAH RINA SOLIHATIN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to SUPERVISI KLINIS

Uts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanUts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanSayidina Umar
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdfAngelll3
 
Urgensi supervisi pendidikan
Urgensi supervisi pendidikanUrgensi supervisi pendidikan
Urgensi supervisi pendidikanmiftakeuren
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalamVivii Charmeiliaa
 
supervisi pendidikan
 supervisi pendidikan supervisi pendidikan
supervisi pendidikanSolihin Utjok
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahmalayadewi
 
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisSupervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisAfdan Rojabi
 
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptPENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptAnaMariAHeni1
 
Penyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalPenyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalALSAFII
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantisherly heryanti
 
Apa mengapa supervisi klinis
Apa  mengapa supervisi klinisApa  mengapa supervisi klinis
Apa mengapa supervisi klinisUntung Suropati
 
Kelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptx
Kelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptxKelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptx
Kelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptxDzakirahHasna1
 
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfKelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfFaisolFaisol7
 

Similar to SUPERVISI KLINIS (20)

Kendalian sekolah
Kendalian sekolahKendalian sekolah
Kendalian sekolah
 
Uts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanUts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikan
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
 
Urgensi supervisi pendidikan
Urgensi supervisi pendidikanUrgensi supervisi pendidikan
Urgensi supervisi pendidikan
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
 
supervisi pendidikan
 supervisi pendidikan supervisi pendidikan
supervisi pendidikan
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisSupervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
 
Sub Pembelajaran 2.4.pdf
Sub Pembelajaran 2.4.pdfSub Pembelajaran 2.4.pdf
Sub Pembelajaran 2.4.pdf
 
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptPENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
 
Penyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalPenyeliaan Instruksional
Penyeliaan Instruksional
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Supervisi Akademik
Supervisi AkademikSupervisi Akademik
Supervisi Akademik
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryanti
 
Apa mengapa supervisi klinis
Apa  mengapa supervisi klinisApa  mengapa supervisi klinis
Apa mengapa supervisi klinis
 
Kelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptx
Kelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptxKelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptx
Kelompok 4 Memahami supervisi klinis.pptx
 
Peny Klinikal B
Peny Klinikal BPeny Klinikal B
Peny Klinikal B
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfKelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

SUPERVISI KLINIS

  • 2. Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala sekolah sebagai supervisor tetapi juga atas kesadaran guru datang ke supervisor meminta bantuan mengatasi masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai penerapan supervisi klinis. PENGERTIAN SUPERVISI KLINIS
  • 3. supervisi klinis pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat kompleks yang memerlukan pengamatan dan analisis secara berhati-hati melalui pengamatan dan analisis. Supervisor pembelajaran akan mudah mengembangkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Pertama supervisiklinis adalah keadan dimana guru-guru yang profesionalnya ingin dikembangkan dengan pendekatan kolegial daripada cara yang outoritarian (Sergiovanni, 1987). KEDUA . KONSEP SUPERVISI KLINIS MENURUT PARA AHLI
  • 4. TUJUAN 1 2 pengembangan profesional memotivasi kerja guru dan memperperbaiki proses pembelajaran yang kurang efektif. TUJUAN SUPERVISI KLINIS Menurut Sergiovanni(1987) ada dua tujuan supervisi klinis:
  • 5. 1 2 3 4 Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru,mengenai pembelajaran yang dilaksanakannya. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pembelajaran. Membantu guru mengembangkan keterampilannya menggunakan strategi pembelajaran. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan lainnya. TUJUAN KHUSUS SUPERVISI KLINIS Sejalan dengan pengertian diatas maka tujuan umum dari supervisi klinis adalah agar guru memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan tujuan khususnya adalah :
  • 6. 1 2 3 4 Bantuan yang diberikan bukan bersifat instruksi atau memerintah. Tetapi tercipta hubungan manusiawi, sehingga guru–guru memiliki rasa aman. Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan dari guru sendiri karena dia memang membutuhkan bantuan itu. Satuan tingkah laku mengajar yang dimiliki guru merupakan satuan yang terintegrasi, sehingga terlihat kemampuan apa, keterampilan apa yang secara spesifik harus diperbaiki. Suasana dalam pemberian supervisi adalah suasana yang penuh kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan. CIRI-CIRI SUPERVISI KLINIS Adapun Ciri-Ciri Supervisi Klinis adalah
  • 7. 1 2 3 meningkatnya kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran kualitas pembejaran yang dilaksanakan oleh guru menjadi lebih baik sehingga diharapkan berpengaruh terhadap kualitas hasil belajar yang dicapai siswa terjalin hubungan kolegial antara kepala sekolah dengan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran dan tugas-tugas profesianya. INDIKATOR KEBERHASILAN SUPERVISI KLINIS Sedangkan indikator keberhasilan pelaksanaan supervisi klinis adalah :
  • 8. Indikator-indikator tersebut pada hakekatnya merupakan salah satu ciri dari meningkatnya mutu pendidikan di sekolah. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
  • 9. PENGERTIAN INDIKATOR SUPERVISI KLINIS supervisi klinis merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kinerja sekolah khususnya melalui perbaikan proses pembelajaran. Dalam konteks inilah kepala sekolah perlu melaksanakan supervisi klinis sebagai bagian dari supervisi akademik. Ada beberapa alasan mengapa supervisi klinis perlu dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam rangka membantu guru mengatasi masalah yang dihadapinya dalam pembelajaran. Alasan-alasan tersebut terkait dengan empat aspek sebagai berikut :
  • 10. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS Prestasi belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor proses pembelajaran menjadi faktor terpenting sebab langsung berhubungan dengan perubahan perilaku siswa. Dalam prakteknya ternyata proses pembelajaran yang dilaksanakan guru belum optimal dalam pengertian tidak membawa hasil yang diinginkan dalam mengubah perilaku siswa. A. KUALITAS PROSES PERNBELAJARAN Banyak faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Faktor –faktor tersebut antara lain: kemampan dan keahlian guru, karakteristik mata pelajaran, dan fasilitas belajar. Oleh sebab itu supervisi klinis dilakukan kepala sekolah perlu memperhatikan faktor- faktor tersebut agar kualitas proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.
  • 11. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS Jabatan guru adalah jabatan fungsional artinya untuk dapat menyandang jabatan tersebut diperlukan keahlian khusus melalui pendidikan dan pelatihan. Tugas pokok guru adalah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai proses dan hasil belajar serta memberikan bimbingan dan pelatihan Oleh sebaab itu guru perlu menguasai bidang ilmu yang akan menjadi materi pembelajaran serta menguasai teknologi atau strategi pembelajaran. B. PROFESIONALISME GURU Upaya untuk membina dan mengembangkan keahlian tersebut harus terus dilakukan baik oleh guru itu sendiri maupun oleh pihak lain yang bertanggung jawab antara lain kepala sekolah, merupakan bagian dari upaya peningkatan kemampuan profesional guru.
  • 12. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS Kepala sekolah adalah tenaga kependidikan berstatus pegawai negeri sipil yang diangkat dan diberi tugas tanggung jawab dan wewenang oleh pemerintah untuk melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah yang telah ditunjuk. Pengawasan akademik adalah menilai dan membina guru dalam aspek-aspek pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa C. TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH Pengawasan manajerial adalah menilai dan membina guru dan staf sekolah dalam aspek pengelolaan administrasi sekolah agar dapat meningkatkan kinerja sekolah.
  • 13. TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 50 40 30 20 10 0
  • 14. 1) TAHAP PERTEMUAN AWAL Tahap pertama dalam proses supervisi klinik adalah tahap pertemuan awal (preconference). Pertemuan awal ini dilakukan sebelum melaksanakan observasi kelas. Menurut Sergiovanni(1987) tidak ada tahap yang lebih penting daripada tahap pertemuan awal ini. Tujuan utama pertemuan awal ini adalah untuk mengembangkan bersama antara supervisor dan guru, kerangka kerja observasi kelas yang akan dilakukan. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract) kerja antara supervisor dan guru. Tujuan ini bisa dicapai apabila dalam pertemuan awal ini tercipta kerja sama, hubungan kemanusian dan komunikasi yang baik antara supervisor dengan guru. Selanjutnya kualitas hubunganyang baik antara supervisor dan guru memiliki pengaruh signifikan terhadap kesuksesan tahap berikutnya dalam proses supervisi klinis.
  • 15. 2. TAHAP OBSERVASI PEMBELAJARAN Perhatian observasi ini ditujukan pada aktivitas guru dan kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil tindakan guru. Waktu dan tempat observasi mengajar ini sesuai dengan kesepakatan bersama antara supervisor dan guru pada waktu mengadakan pertemuan awal. Dalam observasi supervisor dituntut untuk menggunakan bermacam-macam ketrampilan. Menurut Daresh (1989)ada dua aspek yang harus diputuskan dan dilaksanakan oleh supervisor sebelum dan sesudah melaksanakan observasi pembelajaran, yaitu menentukan aspek-aspek yang akand iobservasi dan bagaimana cara mengobservasinya. Sedangkan mengenai bagaimana mengobservasi juga perlu mendapatkan perhatian. Maksud baik supervisi tidakakan berarti apabila usaha-usaha observasi tidak bisa memperoleh data yang seharusnya diperoleh. Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan untuk mengadakan tukar pikiran dengan guru setelah observasi yang telah dilakukan di kelas.
  • 16. Supervisi klinis yang dilaksanakan oleh kepala sekolah kepada guru yang mengalami masalah dalam melaksanakan pembelajaran harus dapat mengubah kemampuan guru agar dapat mengatasi masalahnya dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk itu ada beberapa prinsip dalam melaksanakan supervisi klinis antara lain : 3. Tahap Tindak Lanjut Solusi TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS
  • 17. A. Bantuan kepada guru dalam pembelajaran bukan perintah atau instruksi yang harus dilaksanakan melainkan kesadaran kedua pihak akan pentingya memperbaiki mutu pembelajaran. Prinsip ini dapat diwujudkan apabila kepala sekolah : TAHAP TINDAK LANJUT SOLUSI membina guru dengan penuh keikhlasan bukan keterpaksaan 1. 3. bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas guru 2. memiliki program yang jelas dalam meningkatkan mutu pendidikan
  • 18. B. sifat hubungan kolegial data suasana yang penuh keterbukaan. Prinsip ini bisa diwujudkan apabila kepala sekolah : TAHAP TINDAK LANJUT SOLUSI memperlakukan guru sebagai mitra kerja bukan bawahan 1. 3. menampilkan diri di sekolah penuh keakraban 2. rendah hati dalam menghadapi guru
  • 19. C. Proses bantuan bersifat demokratis artinya kedua belah pihak bebas mengemukakan pendapatnya, tetapi keduanya berkewajiban mengkaji pendapat pihak lain untuk mencapai kesepakatan. Prinsip ini bisa diwujudkan apabila kepala sekolah : TAHAP TINDAK LANJUT SOLUSI menghargai pendapat guru 1. 3. tidak langsung menyalahkan pendapat guru 2. tidak memaksakan pendapatnya
  • 20. D. Dalam pelaksanaannya masing-masing pihak harus mengedepankan tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Prinsip ini bisa diwujudkan apabila kepala sekolah : TAHAP TINDAK LANJUT SOLUSI berkeinginan memajukan sekolah binaanya 1. 3. mau berkorban untuk guru sdalam bekerjasama 2. bersepakat dengan guru untuk seantiasa bekerjasama
  • 21. E. Kepala Sekolah sebagai supervisor harus lebih banyak mendengar daripada berbicara agar guru merasa bebas mengemukakan masalah dan pendapatnya. Prinsip ini bisa diwujudkan apabila kepala sekolah : TAHAP TINDAK LANJUT SOLUSI menilai betapa pentingnya mengatasi kesulitan guru 1. 3. memuji keberanian guru dalam melaksanakan tugasnya 2. pandai menyimak apa yang disampaikan oleh guru
  • 22. f. Sasaran supervisi terfokus pada kebutuhan dan aspirasi guru pada perilaku mengajar aktual dalam mata pelajaran yang diampunya. Prinsip ini bisa diwujudkan apabila kepala sekolah : TAHAP TINDAK LANJUT SOLUSI pernah mengalami masalah dalam pembelajaran 1. 3. berpengalaman dlam mengatasi masalah pembelajaran 2. memiliki keahlian yang sama dengan guru
  • 23. tanggung jawab lebih banyak pada supervisor 2. KOLABORATIF DIREKTIF 1. Adapun pendekatan yang digunakan pada saat melakukan supervisi klinis ada tiga yaitu : pendekatan direktif, kolaboratif, dan nondirektif. Pendekatan-pendekatan ini dijelaskan sbb: tanggung Jawab terbagi relatif sama antara supervisor dan guru 3. NON-DIREKTIF tanggung jawab lebih banyak pada guru
  • 24. MUJININGSIH KELOMPOK 3 OABY FADHILAH RINA SOLIHATIN TERIMA KASIH