2. Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan
berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari guru yang
disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah
bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan
mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam
perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan
cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta
bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang
rasional.
Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul
ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala
sekolah sebagai supervisor tetapi juga atas kesadaran guru
datang ke supervisor meminta bantuan mengatasi
masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik
seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai
penerapan supervisi klinis.
PENGERTIAN SUPERVISI KLINIS
3. supervisi klinis pembelajaran
merupakan aktivitas yang sangat
kompleks yang memerlukan
pengamatan dan analisis secara
berhati-hati melalui pengamatan
dan analisis. Supervisor
pembelajaran akan mudah
mengembangkan kemampuan guru
dalam mengelola proses
pembelajaran.
Pertama
supervisiklinis adalah
keadan dimana guru-guru
yang profesionalnya ingin
dikembangkan dengan
pendekatan kolegial
daripada cara yang
outoritarian (Sergiovanni,
1987).
KEDUA
. KONSEP SUPERVISI
KLINIS MENURUT PARA
AHLI
5. 1
2
3
4
Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru,mengenai
pembelajaran yang dilaksanakannya.
Mendiagnosis dan membantu memecahkan
masalah-masalah pembelajaran.
Membantu guru mengembangkan keterampilannya
menggunakan strategi pembelajaran.
Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan
keputusan lainnya.
TUJUAN KHUSUS
SUPERVISI KLINIS
Sejalan dengan pengertian diatas maka tujuan umum dari supervisi klinis adalah agar guru memiliki
kemampuan untuk memperbaiki dirinya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan tujuan
khususnya adalah :
6. 1
2
3
4
Bantuan yang diberikan bukan bersifat instruksi atau memerintah. Tetapi
tercipta hubungan manusiawi, sehingga guru–guru memiliki rasa aman.
Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan
dari guru sendiri karena dia memang membutuhkan bantuan itu.
Satuan tingkah laku mengajar yang dimiliki guru merupakan satuan yang terintegrasi,
sehingga terlihat kemampuan apa, keterampilan apa yang secara spesifik harus diperbaiki.
Suasana dalam pemberian supervisi adalah suasana yang penuh
kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan.
CIRI-CIRI SUPERVISI
KLINIS
Adapun Ciri-Ciri Supervisi Klinis adalah
7. 1
2
3
meningkatnya kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajaran
kualitas pembejaran yang dilaksanakan oleh guru menjadi lebih baik sehingga
diharapkan berpengaruh terhadap kualitas hasil belajar yang dicapai siswa
terjalin hubungan kolegial antara kepala sekolah dengan guru dalam memecahkan
masalah pembelajaran dan tugas-tugas profesianya.
INDIKATOR KEBERHASILAN
SUPERVISI KLINIS
Sedangkan indikator keberhasilan pelaksanaan supervisi klinis adalah :
8. Indikator-indikator tersebut pada hakekatnya merupakan
salah satu ciri dari meningkatnya mutu pendidikan di
sekolah.
INDIKATOR
SUPERVISI KLINIS
9. PENGERTIAN INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
supervisi klinis merupakan bagian penting dari upaya
meningkatkan kinerja sekolah khususnya melalui perbaikan
proses pembelajaran. Dalam konteks inilah kepala sekolah
perlu melaksanakan supervisi klinis sebagai bagian dari
supervisi akademik.
Ada beberapa alasan mengapa supervisi klinis perlu
dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam rangka membantu
guru mengatasi masalah yang dihadapinya dalam
pembelajaran. Alasan-alasan tersebut terkait dengan empat
aspek sebagai berikut :
10. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
Prestasi belajar siswa dalam berbagai
mata pelajaran dipengaruhi oleh dua
faktor utama yakni faktor internal
dan faktor eksternal.
Faktor proses pembelajaran menjadi
faktor terpenting sebab langsung
berhubungan dengan perubahan
perilaku siswa. Dalam prakteknya
ternyata proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru belum optimal
dalam pengertian tidak membawa
hasil yang diinginkan dalam
mengubah perilaku siswa.
A. KUALITAS PROSES
PERNBELAJARAN
Banyak faktor yang dapat
menentukan keberhasilan proses
pembelajaran. Faktor –faktor
tersebut antara lain: kemampan
dan keahlian guru, karakteristik
mata pelajaran, dan fasilitas
belajar. Oleh sebab itu supervisi
klinis dilakukan kepala sekolah
perlu memperhatikan faktor-
faktor tersebut agar kualitas
proses pembelajaran dapat
mencapai hasil yang optimal.
11. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
Jabatan guru adalah jabatan
fungsional artinya untuk dapat
menyandang jabatan tersebut
diperlukan keahlian khusus melalui
pendidikan dan pelatihan. Tugas pokok
guru adalah merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, menilai
proses dan hasil belajar serta
memberikan bimbingan dan pelatihan
Oleh sebaab itu guru perlu menguasai
bidang ilmu yang akan menjadi materi
pembelajaran serta menguasai
teknologi atau strategi pembelajaran.
B. PROFESIONALISME
GURU
Upaya untuk membina dan
mengembangkan keahlian
tersebut harus terus
dilakukan baik oleh guru itu
sendiri maupun oleh pihak
lain yang bertanggung jawab
antara lain kepala sekolah,
merupakan bagian dari
upaya peningkatan
kemampuan profesional guru.
12. INDIKATOR SUPERVISI KLINIS
Kepala sekolah adalah tenaga
kependidikan berstatus pegawai
negeri sipil yang diangkat dan
diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang oleh pemerintah untuk
melaksanakan pengawasan akademik
dan pengawasan manajerial pada
sekolah yang telah ditunjuk.
Pengawasan akademik adalah
menilai dan membina guru dalam
aspek-aspek pembelajaran agar
dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
C. TANGGUNG JAWAB
KEPALA SEKOLAH
Pengawasan
manajerial adalah
menilai dan membina
guru dan staf
sekolah dalam aspek
pengelolaan
administrasi sekolah
agar dapat
meningkatkan kinerja
sekolah.
14. 1) TAHAP PERTEMUAN AWAL
Tahap pertama dalam proses supervisi klinik adalah tahap
pertemuan awal (preconference). Pertemuan awal ini
dilakukan sebelum melaksanakan observasi kelas.
Menurut Sergiovanni(1987) tidak ada tahap yang lebih
penting daripada tahap pertemuan awal ini.
Tujuan utama pertemuan awal ini adalah untuk
mengembangkan bersama antara supervisor dan guru,
kerangka kerja observasi kelas yang akan dilakukan. Hasil
akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract)
kerja antara supervisor dan guru.
Tujuan ini bisa dicapai apabila dalam pertemuan awal ini
tercipta kerja sama, hubungan kemanusian dan komunikasi
yang baik antara supervisor dengan guru. Selanjutnya
kualitas hubunganyang baik antara supervisor dan guru
memiliki pengaruh signifikan terhadap kesuksesan tahap
berikutnya dalam proses supervisi klinis.
15. 2. TAHAP OBSERVASI PEMBELAJARAN
Perhatian observasi ini ditujukan pada aktivitas guru dan
kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil tindakan guru. Waktu dan
tempat observasi mengajar ini sesuai dengan kesepakatan bersama
antara supervisor dan guru pada waktu mengadakan pertemuan
awal. Dalam observasi supervisor dituntut untuk menggunakan
bermacam-macam ketrampilan.
Menurut Daresh (1989)ada dua aspek yang harus diputuskan dan
dilaksanakan oleh supervisor sebelum dan sesudah melaksanakan
observasi pembelajaran, yaitu menentukan aspek-aspek yang
akand iobservasi dan bagaimana cara mengobservasinya.
Sedangkan mengenai bagaimana mengobservasi juga perlu
mendapatkan perhatian. Maksud baik supervisi tidakakan berarti
apabila usaha-usaha observasi tidak bisa memperoleh data yang
seharusnya diperoleh. Tujuan utama pengumpulan data adalah
untuk memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan
untuk mengadakan tukar pikiran dengan guru setelah observasi
yang telah dilakukan di kelas.
16. Supervisi klinis yang dilaksanakan oleh
kepala sekolah kepada guru yang mengalami
masalah dalam melaksanakan pembelajaran
harus dapat mengubah kemampuan guru
agar dapat mengatasi masalahnya dalam
melaksanakan pembelajaran.
Untuk itu ada beberapa prinsip dalam
melaksanakan supervisi klinis antara lain :
3. Tahap Tindak Lanjut Solusi
TEKNIS PELAKSANAAN
SUPERVISI KLINIS
17. A. Bantuan kepada
guru dalam
pembelajaran bukan
perintah atau
instruksi yang harus
dilaksanakan
melainkan kesadaran
kedua pihak akan
pentingya memperbaiki
mutu pembelajaran.
Prinsip ini dapat
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
membina guru
dengan penuh
keikhlasan
bukan
keterpaksaan
1.
3. bertanggung
jawab terhadap
peningkatan
kualitas guru
2. memiliki program
yang jelas dalam
meningkatkan mutu
pendidikan
18. B. sifat hubungan
kolegial data
suasana yang
penuh
keterbukaan.
Prinsip ini bisa
diwujudkan
apabila kepala
sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
memperlakukan
guru sebagai
mitra kerja
bukan
bawahan
1.
3. menampilkan
diri di sekolah
penuh
keakraban
2. rendah hati
dalam
menghadapi
guru
19. C. Proses bantuan
bersifat demokratis
artinya kedua belah
pihak bebas
mengemukakan
pendapatnya, tetapi
keduanya berkewajiban
mengkaji pendapat
pihak lain untuk
mencapai kesepakatan.
Prinsip ini bisa
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
menghargai
pendapat
guru
1.
3. tidak langsung
menyalahkan
pendapat guru
2. tidak
memaksakan
pendapatnya
20. D. Dalam
pelaksanaannya
masing-masing pihak
harus mengedepankan
tugas dan tanggung
jawab dalam
meningkatkan mutu
pembelajaran.
Prinsip ini bisa
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
berkeinginan
memajukan
sekolah
binaanya
1.
3. mau berkorban
untuk guru
sdalam
bekerjasama
2. bersepakat
dengan guru
untuk seantiasa
bekerjasama
21. E. Kepala Sekolah
sebagai supervisor
harus lebih banyak
mendengar daripada
berbicara agar guru
merasa bebas
mengemukakan
masalah dan
pendapatnya. Prinsip
ini bisa diwujudkan
apabila kepala
sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
menilai betapa
pentingnya
mengatasi
kesulitan guru
1.
3. memuji
keberanian guru
dalam
melaksanakan
tugasnya
2. pandai
menyimak apa
yang disampaikan
oleh guru
22. f. Sasaran supervisi
terfokus pada
kebutuhan dan
aspirasi guru pada
perilaku mengajar
aktual dalam mata
pelajaran yang
diampunya.
Prinsip ini bisa
diwujudkan apabila
kepala sekolah :
TAHAP TINDAK LANJUT
SOLUSI
pernah
mengalami
masalah dalam
pembelajaran
1.
3. berpengalaman
dlam mengatasi
masalah
pembelajaran
2. memiliki
keahlian yang
sama dengan
guru
23. tanggung jawab
lebih banyak pada
supervisor
2. KOLABORATIF
DIREKTIF
1.
Adapun pendekatan yang digunakan
pada saat melakukan supervisi klinis
ada tiga yaitu :
pendekatan direktif, kolaboratif, dan
nondirektif.
Pendekatan-pendekatan ini dijelaskan
sbb:
tanggung Jawab
terbagi relatif sama
antara supervisor
dan guru
3. NON-DIREKTIF
tanggung jawab
lebih banyak pada
guru