Ada dua jenis supervisi pendidikan yaitu supervisi pengajaran dan supervisi klinis. Supervisi pengajaran berfokus pada masalah pembelajaran sedangkan supervisi klinis menyentuh pengembangan profesi guru terutama aspek kepribadian. Keduanya bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran walaupun supervisi klinis lebih luas cakupannya.
3. 1. Supervisi Pengajaran
Supervisi pengajaran ialah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang
ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel
maupun material yang memungkinkan tercapainya tujuan
pendidikan dalam situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Supervisi macam ini lebih mengutamakan kegiatan kunjungan
kelas untuk mengobservasi proses belajar-mengajar di kelas.
Supervisi pembelajaran didefinisikan sebagai usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing pertumbuhan guru-guru secara
berkesinambungan di suatu sekolah baik secara individual maupun
kelompok agar lebih efektif melaksanakan fungsi pembelajaran.
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2014, hal. 89.
4. Jenis supervisi ini sering disebutkan oleh para ahli yakni
supervise merupakan bantuan dan pelayanan kepada kepala
sekolah, guru dan staf untuk mengembangkan
profesionalitasnya sehingga guru termotivasi untuk
melaksanakan tanggung jawabnya dengan maksimal.
5. 2. Supervisi Klinis
a. Pengertian Supervisi Klinis
Istilah supervisi klinis diadopsi dari istilah kedokteran. Tujuannya
adalah agar terinspirasi dari keakraban yang terjalin seperti halnya
seorang dokter dan pasien yang mengeluhkan penyakitnya. Istilah
ini memperhalus kata supervisi itu sendiri yang memiliki arti
pengawasan. Supervisi klinis diharapkan dapat membuat gap
antara supervisor dengan guru menjadi hilang sehingga timbul
keakraban dan pola komunikasi dengan baik dan pada akhirnya
pembinaan berjalan dengan efektif.
6. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada
peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematis dalam
perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif tentang
perfoma mengajar yang nyata dan tujuannya adalah mengadakan
perubahan dengan cara yang rasional. Definisi lain tentang
supervisi klinis adalah pertemuan tatap muka antara supervisor dan
guru, membahas hal mengajar di dalam kelas guna memperbaiki
pembelajaran dan pengembangan profesi dengan cara kolegial
antara supervisor dan guru.
Inti dari supervisi klinis adalah proses supervisi yang bersifat
keakraban agar tercipta kenyamanan bagi guru karena tujuan dari
supervisi klini bukan hanya perbaikan keterampilan mengajar guru
tetapi juga perubahan kepribadian guru.
7. b. Tujuan Supervisi Klinis
Konsep dari supervisi adalah memberi tekanan pada proses
pembentukan dan pengembangan profesional. Karena
mengajar adalah suatu kegiatan yang dapat diamati, dapat
dikendalikan dan terdiri dari berbagai komponen keterampilan
mengajar. Maka supervisi klinis tujuan umumnya adalah
berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan
mengajar.
8. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
• Menyediakan guru suatu balikan yang objektif dari kegiatan yang
telah mereka lakukan.
• Mendiagnosa, kemudian membantu memevahkan masalah
mengajar.
• Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam
menggunakan strategi
• Sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan.
• Membantu mengembangkan sikap positif guru.
• Perhatian utama pada kebutuhan guru.
9. c. Ciri-Ciri Supervisi Klinis
• Bantuan yang diberikan bukan bersifat memerintah tetapi tercipta
hubungan manusiawi,
• Guru dengan inisiatifnya sendiri memohon bantuan.
• Satuan tingkah laku mengajar yang dimiliki guru merupakan satuan
yang terintegrasi. Sehingga keterampilan yang spesifik yang harus
diperbaiki.
10. • Suasana pemberian supervisi lebih terbuka, dekat, dan hangat karena
ada kenyamanan dari guru yang disupervisi.
• Supervisi tidak hanya pada aspek keterampilan mengajar guru tetapi
juga aspek kepribadian guru.
• Instrument supervisi disusun sesuai kesepakatan supervisor dan guru.
• Balikan diberikan harus secepar mungkin dan objektif.
• Percakapan balikan seharusnya datang dari pihak guru terlebih
dahulu.
11. Jenis supervisi pendidikan ada dua yakni supervisi pengajaran
dan supervisi klinis. Kedua jenis supervisi ini memiliki maksud
yang sama hanya saja supervisi klinis lebih bisa menjangkau
tujuan yang tidak bisa dicapai oleh supervisi pengajaran.
Supervisi pengajaran lebih berfokus pada masalah yang tampak
dalam pembelajaran. Sedangkan supervisi klinis lebih
menyentuh pada pengembangan profesi guru terutama pada
aspek kepribadian guru.
Kesimpulan
13. • Supervisi dinamik
Yaitu supervisi yang diarahkan untuk mengubah secara lebih
intensif praktek-praktek pembelajaran tertentu.Tekanan
dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas,
gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti
dengan yang baru.
Program yang demikian merupakan program baru yang
mempengaruhi perilaku murid,guru dan semua personil
sekolah.
14. • Supervisi traktis
Supervisi yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil
karena menjaga kontinuitas .
Contohnya adanya kegiatan rutin seperti pertemuan rutin
dengan guru-guru untuk membicarakan kesulitan kesulitan
kecil ,memberikan arahan prosedur standard operasion (PSO)
dalam suatu kegiatan
16. 3 Macam Supervisi Pendidikan
Supervisi Akademik
Supervisi Administrasi
Supervisi Lembaga
17. Supervisi Akademik
• Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor
pada masalahmasalah akademik, yaitu hal-hal yang
langsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses
pembelajaran.
18. Supervisi Administrasi
• Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai
pendukung dengan pelancar terlaksanannya
pembelajaran.
19. Supervisi Lembaga
• Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek yang berada di sentral madrasah. Jika
supervisi akademik dimaksudkan untuk
meningkatkan pembelajaran, maka supervisi
lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama
baik madrasah atau kinerja madrasah.