SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Profesi Kependidikan
“ Supervisi Pendidikan “
Oleh : Fitriya ( 06111404013)
Dosen Pengasuh : Drs. Didi Tahyudin.M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
Supervisi adalah usaha untuk memperbaiki situasi belajar
mengajar, artinya supervisi sebagai bantuan bagi guru dalam
mengajar guna untuk membantu membantu siswa agar lebih baik
lagi dalam mengajar. Konsep Supervisi yaitu adanya kebutuhan
sesuatu dalam landasan pengajaran dengan cara membimbing
guru, memilih metode mengajar dan mempersiapkan guru untuk
mampu melaksanakan tugasnya dengan kreativitas yang tinggi dan
otonom sebagai guru, sehingga pertumbuhan jabatan guru terus
berlangsung. Mengapa Suvervasi Pendidikan diperlukan ?
Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
Berkembangnya science dan teknologi, adanya tuntutan HAM,
pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran yang tidak merata,
suburnya birokrasi dan sistem yang bertingkat, membantu dan
membina guru-guru yang kurang bermutu, pertumbuhan jabatan,
peraturan an tuntutan negara, kultural, filosofis, psikologis, dan
sosiologis.
1. Konsep Supervisi
Menurut Swearingen, fungsi Suvervisi Pendidikan adalah :
Mengkoordinir semua usaha sekolah , memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman Guru,
menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan
penilaian terus-menerus, menganalisa situasi belajar mengajar,
memberikan pengetahuan kepada setiap anggota mengintegrasikan
tujuan pendidikan, dan membantu meningkatkan kemampuan
mengajar. Sedangkan peranan Suvervisi pendidikan adalah
korektif, prekonstruktif, dan kreatif dengan sasaran memperbaiki
situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar. Untuk memperoleh pengajaran yang baik maka perlu
ada sistem Supervisi yang efektif pula, artinya :
 supervisi merupakan usaha untuk membantu dan melayani guru
dalam meningkatkan kemampuan keguruannya
Supervisi tidak langsung diarahkan kepada murid tetapi kepada
guru yang membina
Supervisi tidak bersifat direktif (mengarahkan) tetapi lebih
banyak bersifat konsultatif (memberi dorongan, saran dan
bimbingan)
2. Permasalahan Supervisi Pendidikan
Supervisis yang bermakna kurang realitas, disebabkan oleh :
1. Supervisi disamakan dengan controlling /pekerjaan
mengawasi, supervisor lebih banyak mengawasi dari pada
berbagai ide pengalaman.
2. Kepentingan dan kebutuhan supervisi bukannya datang dari
para guru, melainkan supervisor itu sendiri menjalankan
tugasnya
3. Supervisor sendiri mungkin tidak tahu apa yang akan diamati
dan dinilainya, sedangkan guru juga tidak mempunyai
pengetahuan apa yang diamati dan di nilai supervisor.
Akibatnya data pengamatan jelas nampak tidak sistematis
dan bersifat sangat subjektif dan tidak jelas
4. Pada pihak lain kebanyakan guru tidak sauka disupervisi
walaupun hal itu merupakan bagian dari proses pendidikan
Secara umum,tujuan Supervasi
Pendidikan adalah untuk
membantu guru dalam
meningkatkan kemampuannya
agar menjadi guru yang lebih
baik di dalam melaksanakan
pengajran. Supervisi pendidikan
memilki 2 karakteristik, yaitu :
(1)Bersifat Terapan
(2) Melibatkan aktivitas
manusia dengan
menempatkan keperluan
yang unik pada inquiri dan
pengembangan bagi praktek
supervisi tersebut.
Adapun yang menjadi prinsip
supervisi pendidikan antara
lain , yaitu :
> ilmiah yang berarti bersifat
sistematis (yang dilaksanakan
tersusun, kontiniu, teratur,
objektif, demokratis, kooperatif,
menggunakan alat, konstruktif
serta kreatif.
> Supervisi juga harus
progresif, berani melangkah
maju, sera mendapat
dukungan dari pihak Eksekutif
dan Legislatif
3. Tujuan serta Prinsip Supervisi
Menurut Sergiovanni dan Starrat (1983:8), prinsip yang mengatur
pelaksanaan Supervisi adalah:
1. Administrasi biasanya berkenaan dengan pemberian fasilitas material dan
pelaksanaannya
2. Supervisi pendidikan biasanya berkenaan dengan perbaikan pembelajaran
3. Secara fungsional administrasi dan supervisi tidak terpisahkan satu sama
lain, keduanya dalam sistem pendidikan saling berkoordinasi, saling
melengkapi, saling berhubungan dan mempertemukan fungsi-fungsinya
dalam operasional pendidikan
4. Supervisi yang baik didasarkan pada filsafat, demokrasi dan ilmu
pengetahuan
5. Supervisi yang baik akan mengembangkan metode dan sikap ilmiah sejauh
hal itu dapat diaplikasikan kedalam proses sosial pendidikan yang dinamis,
menggunakan ilmu pengetahuan dalam proses belajar dan pembelajaran
6. Supervisi yang baik akan mengembangkan proses pemecahan masalah
yang dinamis dalam mempelajari, memperbaiki, dan mengevaluasi proses
dan produknya
8. Supervisi yang baik adalah yang kreatif, tidak pereskriptif, dilaksanakan
dengan tertib, direncanakan secara koperatif, dan dilakukan dalam
rangkaian aktivitas
9. Supervisi yang baik dilakukan secara profesional dan melakukan
penilaian berdasarkan hasil yang terjamin.
Sedangkan prinsip-prinsip yang mengatur tujuan supervisi menurut
Sergiovanni dan Starrat (1983:9) adalah :
1. Tujuan akhir supervisi adalah pertumbuhan murid dan pada akhirnya
perbaikan masyarakat
2. Tujuan umum supervisi pendidikan adalah mensuplay kepemimpinan
dalam menjamin kelanjutan dan kekonstanan adaptasi ulang dalam
program pendidikan melalui suatu tahun periode
3. Tujuan jangka menengah supervisi adalah kerjasama untuk
mengembangkan suasana yang menyenangkan bagi pembelajaran.
Artinya pelaksanaan supervisi menggunakan metode-metode yang
dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan juga kualitas belajar
murid
4. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Adapun teknik Supervisi terdiri dari :
1) teknik individual dalam rangka penbgembangan proses belajar
mengajar meliputi Kunjungan Kelas, Observasi Kelas , Percakapan
Pribadi, Saling Mengunjungi Kelas, dan Menilai Diri Sendiri
2) teknik supervisi kelompok dalam rangka pengembangan staf ,
meliputi : Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru, Panitia
Penyelenggara, Rapat Guru, Studi Guru, Diskusi Sebagai Proses
Kelompok, Tukar Menukar Pengalaman, Lokakarya, Diskusi Panel,
Seminar, Simposium, Demonstration Teaching, Perpustakaan
Jabatan, Buletin Supervisi, Membaca Langsung, Mengikuti Kursus,
Organisasi Jabatan, Curriculum Laboratory, Serta Perjalanan
Sekolah.
Teknik-teknik supervisi yang
dipandang bermanfaat oleh Sutisna (
1983:226) yaitu:
1. Kunjungan Kelas. Kunjungan
kelas yang dilakukan Kepala
Sekolah/pengawas adalah teknik
yang efektif untuk mengamati guru
bekerja, alat, metode, dan teknik
mengajar tertentu yang dipakainya
serta untuk mempelajari situasi
belajar secara keseluruhan dengan
memperhatikan semua faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
murid.
2. Pembicaraan Individual, adalah
teknik yang sangat penting karena
kesempatan yang diciptakannya
bagi Kepala Sekolah untuk bekerja
secara individual dengan guru
sehubungan dengan masalah
profesional pribadinya
3. Diskusi Kelompok. Dengan diskusi
ini dimaksud suatu kegiatan dimana
sekelompok orang berkumpul dalam
situasi bertatap muka dan melalui
interaksi lisan bertukar
informasi/berusaha untuk mencapai
suatu keputusan tentang masalah-
masah bersama. Kegiatan diskusi
yang dapat dilakukan seperti :
Diskusi Panel, Seminar, Lokakarya,
Konferensi, Kelompok Studi,
Pekerjaan Komisi dan kegiatan lain
yang bertujuan untuk bersama-sama
membicarakan dan menilai masalah-
masalah tentang pendidikan dan
pengajaran.
4. Demonstrasi Pengajar. Rencana
demonstrasi yang telah disususn
dengan teliti dan dicetak lebih
dahulu dengan menekankan pada
hal yang dianggap penting /nilai
pada teknik mengajar tertentu.
5. Kunjungan Kelas antar Guru. Biasanya kunjungan ini
direncanakan atas permintaan guru-guru.
6. Pengembangan Kurikulum.
7. Buletin Supervisi, adalah alat komunikasi yang efektif, berisi
pengumuman-pengumuman, ikhtisar tentang penelitian, analisis
presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi profesional,
dan perkembangan dalam berbagai bidang studi
8. Perpustakaan Profesional, menyediakan sumber informasi yang
sangat membantu pertumbuhan profesional personil mengajar
disekolah, serta suatu rangsangan bagi kepuasaan pribadi.
9. Lokakarya, menyediakan kesempatan untuk bekerja sama dalam
mempertemukan ide-ide untuk mendiskusikan masalah
khusus/bersama serta untuk pertumbuhan pribadi dan profesional
dalam berbagai bidang studi.
10. Survei Sekolah Masyarakat. Suatu studi yang komprehensip
tentang suatu masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah
untuk memahami lebih jelas jenis perwakilan sekolah yang akan
memenuhi kebutuhan dan kepentingan murid.
5. Pengembangan dan Pembinaan Guru
Guru harus melalui pendidikan pra jabatan dan setelah menjadi
guru melakukan pemeliharaan jabatan. Tugas Supervisor untuk
memperbaiki kesempatan belajar bagi keuntungan murid
dengan peran guru, dan pengembangan staf. Prencanaan
kegiatan pengembangan staf adalah metode utama perbaikan
pengajaran bagi Supervisor. Pengadaan staf dan pendidikan in-
service sangat erat kaitannya. Pelaksanaan pelatihan
(Penataran) merupakan salah satu pemecahan masalah dengan
memodifikasi perilaku anggota staf. Pengkaitan antara
pengadaan staf dengan pendidikan in-service dimaksudkan
untuk perbaikan pengajaran , sehingga dilakukan pemilihan,
pengangkatan, penugasan atau penguasaan kembali, dan
berbagai jenis latihan lainnya.
Model In-Service Education, menurut Peter. F. Olivia
Planning
impleme
ntation
Evaluati
on
Applica
tion
Evaluati
on
In-Service Education bagian dari pengembangan staf dibagi dalam 2
kategori yaitu, Staffing yang terdiri dari kegiatan (Selecting, Assigning,
Evaluating, Reticing, dan Dismissing Staf) dan Training.
1. Semua personel sekolah memerlukan in-service sepanjang kariernya
2. perkembangan praktek lapangan pendidikan meminta pertimbangan
waktu dan hasil sistematis memerlukan pengembangan staf.
3. in-service education mempunyai damp[ak meningkatkat kualitas
program sekolah dan profesionalitas personelnya.
4. perlunya motivasi belajar dimana mereka percaya ada kontrol dalam
belajarnya.
5. educator berbeda-beda dalam kompetensi profesional, kesiapan, dan
pendekatan.
6. pertumbuhan profesional perorangan maupun kelompok
memerlukan kesepakatan norma
7. organisasi yang sehat memerlukan faktor iklim sosial, kepercayaan
komunikasi terbuka, dan dorongan sejawat mengembangkan program
profesionalnya
8. lembaga sekolah sebagai unit belajar bertanggung jawab
menyediakan sumber dan kebutuhan latihan staf sekolah
Berikut ini Asumsi Pentingnya In-Service Education, yaitu:
9. Kepala sekolah secara kreatif dan
inovatif mengadopsi model
pengembangan staf yang baru untuk
program sekolah secara kontinu.
10. in-service education adalah
program yang dilaksanakan
berdasarkan penelitian, teori, dan
praktek pendidikan yang baik
Tugas superviusor adalah:
menstimulir guru-guru agar
mempunyai keinginan
menyelesaikan problema
pengajaran dan mengembangkan
kurikulum, menidentifikasi
kebutuhan guru sebagai bahan in-
service dan survey sebagai
pemintaan dan observasi.
Merencanakan langkah-langkah
pelaksanaan dan mengevaluasi
In-service program, dengan
mengembangkan rencana
pengajaran untuk pengembangan
staf membuat komponen
penetahuan dan fasilitas yang
digunakan . Kemudian mencatat
partisipasi guru-guru dan sukses
keberhasilan in-service. Oleh
karena itu tugas besar bagi
pemimpin pengajaran adalah
merubah guru-guru dari “ apatis
menjadi dinamis” dari tidak
mampu menjadi berkemampuan,
dari tak perduli menjadi peduli
dari yang semberono menjadi
cermat, kritis, dan mengerti akan
tugas-tugasnya sebagai guru.
Pengembangan staf dan in-service
education supervisor adalah
pemimpin dalam program
pengembangan guru.
Ada 10 tugas Supervisor menurut Ben. M. Haris (1985)
yaitu:
1. Mengembangkan kurikulum
2. Pengorganisasian Pengajaran
3. Pengadaan Staf
4. Menyediakan Fasilitas
5. Penyediaan bahan-bahan, memilih dan mendesain bahan-
bahan yang digunbakan dan di implementasikan untuk
pengajaran
6. Penyusunan penataran pendidikan
7. Pemberian orientasi anggota-anggota staf
8. Pelayanan murid
9. Hubungan masyarakat
10.Penilaian Pengajaran terhadap Perencanaan Pengajaran
6. Tugas Supervisi Pengajaran
a. Tujuan Umum
> pembentukan profesionalguru yang bermaksud untuk menunjang
pembaharuan pendidikan serta untuk memerangi kemerosotan
pendidikan terutama harus dimulai dengan cara mengajar guru dikelas.
Adapun kegiatan pokok dalam Supervisi Klinis ,yaitu: pertemuan
pendahuluan, observasi mengajar, dan memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan mengajar guru dikelas.
b. Tujuan Khusus
> menyediak guru suatu balikan yang objektif dari kegiatan mereka
yang baru saja menjalankan
> mendiagnosis, memecahkan/membantu masalah mengajar
> membantu mengembangkan keterampilan dalam menggunakan
strategi-strategi mengajar
> sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan, pro,
atau pekerjaan mereka.
> membantu guru mengembangkan ..positif terhadap pengembangan
diri secara terus-menerus dalam profesi mereka secara mandiri
> perhatian untama pada kebutuhan guru
7. Tujuan Supervisi Klinis
Adapun syarat Seorang Supervisor yang baik antara
lain yaitu :
1. Mempunyai keyakinan bahwa guru memilki kemampuan untuk
memecahkan masalah sendiri dan mengembangkan dirinya
2. Berkeyakinan bahwa guru mempunyai kebebsan untuk memilih
dan bertindak mencapai tujuan yang diinginkan
3. Memiliki kemampuan untuk menanyakan kepada orang lain
dan dirinya sendiri tentang asumsi dasar serta keyakinan atas
dirinya
4. Mempunyai komitmen dan kemampuan untuk membuat rekan
gurunya merasa penting, dihargai dan maju
5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk dapat membina
hubungan yang akrab dengan semua orang
6. Memiliki kemampuan untuk mendengarkan serta keinginan
untuk memanfaatkan pengalaman-pengalaman guru sebagai
sumber membuatnya berusaha mencapai tujuan
7. Memiliki antusiasme dan keyakinan atas Supervisi Klinis sebagai
proses kegiatan yang terus menerus untuk melayani
pertumbuhan dan perkembangan pribadi serta profesi guru
8. Mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi, mengobservasi
dan menganalisis tingksh laku guru mengajar
9. Mempunyai komitmen untuk terus memperdalam supervisinya
Agar proses supervisi klinis dapat berjalan dengan baik
dan lancar, maka perlu kriteria serta teknik tertentu.
Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain,yaitu:
1. Kelengkapan catatan
2. fokus
3. menyesuaikan observasi dengan periode
perkembangan mengajar guru
4. mencatat komentar walaupun proses pencatatan
harus seobjektif mungkin, tujuannya agar tidak
terlipakan
5. pola pengajaran harus bermanfaat untuk mencatat
pola tingkah laku pengajaran tertentu dari guru
6. membuat guru tidak gelisah
8. Kriteria dan Teknik Supervisi Klinis
> Kinerja dan teknik fungsi balikan dan
hubungannya dengan supervisi klinis adalah
untuk menolong guru memperhatikan
perubahan atau peningkatan dalam tingkah laku
mengajarnya. Balikan merupakan suatu
informasi kepada guru tentang bagaimana guru
mempengaruhi siswanya dalam kegiatan
belajar mengajar. Balikan merupakan suatu
cara dan alat untuk memberikan pertolongan
kepada guru yang mengalami kesulitan baik
aspek pedagogik maupun materi pelajaran.
Keputusan Mendikbud No. 020/u/1998 tentang
petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas
sekolah dan angka kreditnya menegaskan bahwa “ pengawas
sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan
disekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan
dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan
pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Jabatan
fungsional yang tertera dalam Struktur Organisasi Tata Kerja
(STOK) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota adalah pengawas
sekolah yang melaksanakan tugasnya atas koordinasi Korwas
dan melaporkanhasilnya kepada kepala dinas.
8. Teknis Fungsional (Jabatan Fungsional)
Sumber Bacaan:
Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi
Pendidikan Kontemporer.
Bandung : Alfabeta
> Terima Kasih atas
partisipasi semuanya..
> Semoga materi ini
bermanfaat untuk
kita semua..........^ _^

More Related Content

What's hot

Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanAndicha OYN
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisiProfesure Rezky Jihanudin
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanaan agung prasetyo
 
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) JOKO PAMUNGKAS
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanmhd_riski
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisSupervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisAfdan Rojabi
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Makalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasiMakalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasijatmiko1234
 
supervisi pendidikan
 supervisi pendidikan supervisi pendidikan
supervisi pendidikanSolihin Utjok
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanAnita Rahman
 
Apa mengapa supervisi klinis
Apa  mengapa supervisi klinisApa  mengapa supervisi klinis
Apa mengapa supervisi klinisUntung Suropati
 
powerpoin Model supervisi pendidikan
powerpoin Model supervisi pendidikanpowerpoin Model supervisi pendidikan
powerpoin Model supervisi pendidikanwidia wati
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 

What's hot (20)

Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikan
 
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisSupervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Makalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasiMakalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasi
 
supervisi pendidikan
 supervisi pendidikan supervisi pendidikan
supervisi pendidikan
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Apa mengapa supervisi klinis
Apa  mengapa supervisi klinisApa  mengapa supervisi klinis
Apa mengapa supervisi klinis
 
powerpoin Model supervisi pendidikan
powerpoin Model supervisi pendidikanpowerpoin Model supervisi pendidikan
powerpoin Model supervisi pendidikan
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 

Similar to 13.fitrya (06111404013)

Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdfDokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdfArtinaShoimariesta2
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahfatleo
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubisMedia presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubisErnawatiLubis
 
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdfAngelll3
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptWahyulKudus
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Ibnu Athaillah
 
Pik pengembangan kurikulum dan peranannya
Pik   pengembangan kurikulum dan peranannyaPik   pengembangan kurikulum dan peranannya
Pik pengembangan kurikulum dan peranannyaMitha Ye Es
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUleeeli
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptIwanAbdi1
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfDAVIDFITRIANTO2
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxWahyuRisdhyanAriWica1
 
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptPENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptAnaMariAHeni1
 
Manajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikanManajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikandpyulianti
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)dian_pamungkas
 
Ppt najma admin
Ppt najma adminPpt najma admin
Ppt najma adminnajma_qiqi
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanrinanti permana
 

Similar to 13.fitrya (06111404013) (20)

Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdfDokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubisMedia presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
 
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
 
Pik pengembangan kurikulum dan peranannya
Pik   pengembangan kurikulum dan peranannyaPik   pengembangan kurikulum dan peranannya
Pik pengembangan kurikulum dan peranannya
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
 
Ppt administrasi nika
Ppt administrasi nikaPpt administrasi nika
Ppt administrasi nika
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
 
Ppt administrasi prapty
Ppt administrasi praptyPpt administrasi prapty
Ppt administrasi prapty
 
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptPENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
 
Manajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikanManajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikan
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
 
Ppt najma admin
Ppt najma adminPpt najma admin
Ppt najma admin
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 

More from Dewi_Sejarah

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahDewi_Sejarah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALDewi_Sejarah
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismeDewi_Sejarah
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanDewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataDewi_Sejarah
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Dewi_Sejarah
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoDewi_Sejarah
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoDewi_Sejarah
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPDewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individuDewi_Sejarah
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoDewi_Sejarah
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VDewi_Sejarah
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarahDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyDewi_Sejarah
 

More from Dewi_Sejarah (20)

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 

13.fitrya (06111404013)

  • 1. Profesi Kependidikan “ Supervisi Pendidikan “ Oleh : Fitriya ( 06111404013) Dosen Pengasuh : Drs. Didi Tahyudin.M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
  • 2. Supervisi adalah usaha untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, artinya supervisi sebagai bantuan bagi guru dalam mengajar guna untuk membantu membantu siswa agar lebih baik lagi dalam mengajar. Konsep Supervisi yaitu adanya kebutuhan sesuatu dalam landasan pengajaran dengan cara membimbing guru, memilih metode mengajar dan mempersiapkan guru untuk mampu melaksanakan tugasnya dengan kreativitas yang tinggi dan otonom sebagai guru, sehingga pertumbuhan jabatan guru terus berlangsung. Mengapa Suvervasi Pendidikan diperlukan ? Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : Berkembangnya science dan teknologi, adanya tuntutan HAM, pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran yang tidak merata, suburnya birokrasi dan sistem yang bertingkat, membantu dan membina guru-guru yang kurang bermutu, pertumbuhan jabatan, peraturan an tuntutan negara, kultural, filosofis, psikologis, dan sosiologis. 1. Konsep Supervisi
  • 3. Menurut Swearingen, fungsi Suvervisi Pendidikan adalah : Mengkoordinir semua usaha sekolah , memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman Guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian terus-menerus, menganalisa situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan kepada setiap anggota mengintegrasikan tujuan pendidikan, dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar. Sedangkan peranan Suvervisi pendidikan adalah korektif, prekonstruktif, dan kreatif dengan sasaran memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Untuk memperoleh pengajaran yang baik maka perlu ada sistem Supervisi yang efektif pula, artinya :  supervisi merupakan usaha untuk membantu dan melayani guru dalam meningkatkan kemampuan keguruannya Supervisi tidak langsung diarahkan kepada murid tetapi kepada guru yang membina Supervisi tidak bersifat direktif (mengarahkan) tetapi lebih banyak bersifat konsultatif (memberi dorongan, saran dan bimbingan)
  • 4. 2. Permasalahan Supervisi Pendidikan Supervisis yang bermakna kurang realitas, disebabkan oleh : 1. Supervisi disamakan dengan controlling /pekerjaan mengawasi, supervisor lebih banyak mengawasi dari pada berbagai ide pengalaman. 2. Kepentingan dan kebutuhan supervisi bukannya datang dari para guru, melainkan supervisor itu sendiri menjalankan tugasnya 3. Supervisor sendiri mungkin tidak tahu apa yang akan diamati dan dinilainya, sedangkan guru juga tidak mempunyai pengetahuan apa yang diamati dan di nilai supervisor. Akibatnya data pengamatan jelas nampak tidak sistematis dan bersifat sangat subjektif dan tidak jelas 4. Pada pihak lain kebanyakan guru tidak sauka disupervisi walaupun hal itu merupakan bagian dari proses pendidikan
  • 5. Secara umum,tujuan Supervasi Pendidikan adalah untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik di dalam melaksanakan pengajran. Supervisi pendidikan memilki 2 karakteristik, yaitu : (1)Bersifat Terapan (2) Melibatkan aktivitas manusia dengan menempatkan keperluan yang unik pada inquiri dan pengembangan bagi praktek supervisi tersebut. Adapun yang menjadi prinsip supervisi pendidikan antara lain , yaitu : > ilmiah yang berarti bersifat sistematis (yang dilaksanakan tersusun, kontiniu, teratur, objektif, demokratis, kooperatif, menggunakan alat, konstruktif serta kreatif. > Supervisi juga harus progresif, berani melangkah maju, sera mendapat dukungan dari pihak Eksekutif dan Legislatif 3. Tujuan serta Prinsip Supervisi
  • 6. Menurut Sergiovanni dan Starrat (1983:8), prinsip yang mengatur pelaksanaan Supervisi adalah: 1. Administrasi biasanya berkenaan dengan pemberian fasilitas material dan pelaksanaannya 2. Supervisi pendidikan biasanya berkenaan dengan perbaikan pembelajaran 3. Secara fungsional administrasi dan supervisi tidak terpisahkan satu sama lain, keduanya dalam sistem pendidikan saling berkoordinasi, saling melengkapi, saling berhubungan dan mempertemukan fungsi-fungsinya dalam operasional pendidikan 4. Supervisi yang baik didasarkan pada filsafat, demokrasi dan ilmu pengetahuan 5. Supervisi yang baik akan mengembangkan metode dan sikap ilmiah sejauh hal itu dapat diaplikasikan kedalam proses sosial pendidikan yang dinamis, menggunakan ilmu pengetahuan dalam proses belajar dan pembelajaran 6. Supervisi yang baik akan mengembangkan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam mempelajari, memperbaiki, dan mengevaluasi proses dan produknya
  • 7. 8. Supervisi yang baik adalah yang kreatif, tidak pereskriptif, dilaksanakan dengan tertib, direncanakan secara koperatif, dan dilakukan dalam rangkaian aktivitas 9. Supervisi yang baik dilakukan secara profesional dan melakukan penilaian berdasarkan hasil yang terjamin. Sedangkan prinsip-prinsip yang mengatur tujuan supervisi menurut Sergiovanni dan Starrat (1983:9) adalah : 1. Tujuan akhir supervisi adalah pertumbuhan murid dan pada akhirnya perbaikan masyarakat 2. Tujuan umum supervisi pendidikan adalah mensuplay kepemimpinan dalam menjamin kelanjutan dan kekonstanan adaptasi ulang dalam program pendidikan melalui suatu tahun periode 3. Tujuan jangka menengah supervisi adalah kerjasama untuk mengembangkan suasana yang menyenangkan bagi pembelajaran. Artinya pelaksanaan supervisi menggunakan metode-metode yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan juga kualitas belajar murid
  • 8. 4. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan Adapun teknik Supervisi terdiri dari : 1) teknik individual dalam rangka penbgembangan proses belajar mengajar meliputi Kunjungan Kelas, Observasi Kelas , Percakapan Pribadi, Saling Mengunjungi Kelas, dan Menilai Diri Sendiri 2) teknik supervisi kelompok dalam rangka pengembangan staf , meliputi : Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru, Panitia Penyelenggara, Rapat Guru, Studi Guru, Diskusi Sebagai Proses Kelompok, Tukar Menukar Pengalaman, Lokakarya, Diskusi Panel, Seminar, Simposium, Demonstration Teaching, Perpustakaan Jabatan, Buletin Supervisi, Membaca Langsung, Mengikuti Kursus, Organisasi Jabatan, Curriculum Laboratory, Serta Perjalanan Sekolah.
  • 9. Teknik-teknik supervisi yang dipandang bermanfaat oleh Sutisna ( 1983:226) yaitu: 1. Kunjungan Kelas. Kunjungan kelas yang dilakukan Kepala Sekolah/pengawas adalah teknik yang efektif untuk mengamati guru bekerja, alat, metode, dan teknik mengajar tertentu yang dipakainya serta untuk mempelajari situasi belajar secara keseluruhan dengan memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan murid. 2. Pembicaraan Individual, adalah teknik yang sangat penting karena kesempatan yang diciptakannya bagi Kepala Sekolah untuk bekerja secara individual dengan guru sehubungan dengan masalah profesional pribadinya 3. Diskusi Kelompok. Dengan diskusi ini dimaksud suatu kegiatan dimana sekelompok orang berkumpul dalam situasi bertatap muka dan melalui interaksi lisan bertukar informasi/berusaha untuk mencapai suatu keputusan tentang masalah- masah bersama. Kegiatan diskusi yang dapat dilakukan seperti : Diskusi Panel, Seminar, Lokakarya, Konferensi, Kelompok Studi, Pekerjaan Komisi dan kegiatan lain yang bertujuan untuk bersama-sama membicarakan dan menilai masalah- masalah tentang pendidikan dan pengajaran. 4. Demonstrasi Pengajar. Rencana demonstrasi yang telah disususn dengan teliti dan dicetak lebih dahulu dengan menekankan pada hal yang dianggap penting /nilai pada teknik mengajar tertentu.
  • 10. 5. Kunjungan Kelas antar Guru. Biasanya kunjungan ini direncanakan atas permintaan guru-guru. 6. Pengembangan Kurikulum. 7. Buletin Supervisi, adalah alat komunikasi yang efektif, berisi pengumuman-pengumuman, ikhtisar tentang penelitian, analisis presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi profesional, dan perkembangan dalam berbagai bidang studi 8. Perpustakaan Profesional, menyediakan sumber informasi yang sangat membantu pertumbuhan profesional personil mengajar disekolah, serta suatu rangsangan bagi kepuasaan pribadi. 9. Lokakarya, menyediakan kesempatan untuk bekerja sama dalam mempertemukan ide-ide untuk mendiskusikan masalah khusus/bersama serta untuk pertumbuhan pribadi dan profesional dalam berbagai bidang studi. 10. Survei Sekolah Masyarakat. Suatu studi yang komprehensip tentang suatu masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah untuk memahami lebih jelas jenis perwakilan sekolah yang akan memenuhi kebutuhan dan kepentingan murid.
  • 11. 5. Pengembangan dan Pembinaan Guru Guru harus melalui pendidikan pra jabatan dan setelah menjadi guru melakukan pemeliharaan jabatan. Tugas Supervisor untuk memperbaiki kesempatan belajar bagi keuntungan murid dengan peran guru, dan pengembangan staf. Prencanaan kegiatan pengembangan staf adalah metode utama perbaikan pengajaran bagi Supervisor. Pengadaan staf dan pendidikan in- service sangat erat kaitannya. Pelaksanaan pelatihan (Penataran) merupakan salah satu pemecahan masalah dengan memodifikasi perilaku anggota staf. Pengkaitan antara pengadaan staf dengan pendidikan in-service dimaksudkan untuk perbaikan pengajaran , sehingga dilakukan pemilihan, pengangkatan, penugasan atau penguasaan kembali, dan berbagai jenis latihan lainnya.
  • 12. Model In-Service Education, menurut Peter. F. Olivia Planning impleme ntation Evaluati on Applica tion Evaluati on In-Service Education bagian dari pengembangan staf dibagi dalam 2 kategori yaitu, Staffing yang terdiri dari kegiatan (Selecting, Assigning, Evaluating, Reticing, dan Dismissing Staf) dan Training.
  • 13. 1. Semua personel sekolah memerlukan in-service sepanjang kariernya 2. perkembangan praktek lapangan pendidikan meminta pertimbangan waktu dan hasil sistematis memerlukan pengembangan staf. 3. in-service education mempunyai damp[ak meningkatkat kualitas program sekolah dan profesionalitas personelnya. 4. perlunya motivasi belajar dimana mereka percaya ada kontrol dalam belajarnya. 5. educator berbeda-beda dalam kompetensi profesional, kesiapan, dan pendekatan. 6. pertumbuhan profesional perorangan maupun kelompok memerlukan kesepakatan norma 7. organisasi yang sehat memerlukan faktor iklim sosial, kepercayaan komunikasi terbuka, dan dorongan sejawat mengembangkan program profesionalnya 8. lembaga sekolah sebagai unit belajar bertanggung jawab menyediakan sumber dan kebutuhan latihan staf sekolah Berikut ini Asumsi Pentingnya In-Service Education, yaitu:
  • 14. 9. Kepala sekolah secara kreatif dan inovatif mengadopsi model pengembangan staf yang baru untuk program sekolah secara kontinu. 10. in-service education adalah program yang dilaksanakan berdasarkan penelitian, teori, dan praktek pendidikan yang baik Tugas superviusor adalah: menstimulir guru-guru agar mempunyai keinginan menyelesaikan problema pengajaran dan mengembangkan kurikulum, menidentifikasi kebutuhan guru sebagai bahan in- service dan survey sebagai pemintaan dan observasi. Merencanakan langkah-langkah pelaksanaan dan mengevaluasi In-service program, dengan mengembangkan rencana pengajaran untuk pengembangan staf membuat komponen penetahuan dan fasilitas yang digunakan . Kemudian mencatat partisipasi guru-guru dan sukses keberhasilan in-service. Oleh karena itu tugas besar bagi pemimpin pengajaran adalah merubah guru-guru dari “ apatis menjadi dinamis” dari tidak mampu menjadi berkemampuan, dari tak perduli menjadi peduli dari yang semberono menjadi cermat, kritis, dan mengerti akan tugas-tugasnya sebagai guru. Pengembangan staf dan in-service education supervisor adalah pemimpin dalam program pengembangan guru.
  • 15. Ada 10 tugas Supervisor menurut Ben. M. Haris (1985) yaitu: 1. Mengembangkan kurikulum 2. Pengorganisasian Pengajaran 3. Pengadaan Staf 4. Menyediakan Fasilitas 5. Penyediaan bahan-bahan, memilih dan mendesain bahan- bahan yang digunbakan dan di implementasikan untuk pengajaran 6. Penyusunan penataran pendidikan 7. Pemberian orientasi anggota-anggota staf 8. Pelayanan murid 9. Hubungan masyarakat 10.Penilaian Pengajaran terhadap Perencanaan Pengajaran 6. Tugas Supervisi Pengajaran
  • 16. a. Tujuan Umum > pembentukan profesionalguru yang bermaksud untuk menunjang pembaharuan pendidikan serta untuk memerangi kemerosotan pendidikan terutama harus dimulai dengan cara mengajar guru dikelas. Adapun kegiatan pokok dalam Supervisi Klinis ,yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi mengajar, dan memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar guru dikelas. b. Tujuan Khusus > menyediak guru suatu balikan yang objektif dari kegiatan mereka yang baru saja menjalankan > mendiagnosis, memecahkan/membantu masalah mengajar > membantu mengembangkan keterampilan dalam menggunakan strategi-strategi mengajar > sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan, pro, atau pekerjaan mereka. > membantu guru mengembangkan ..positif terhadap pengembangan diri secara terus-menerus dalam profesi mereka secara mandiri > perhatian untama pada kebutuhan guru 7. Tujuan Supervisi Klinis
  • 17. Adapun syarat Seorang Supervisor yang baik antara lain yaitu : 1. Mempunyai keyakinan bahwa guru memilki kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri dan mengembangkan dirinya 2. Berkeyakinan bahwa guru mempunyai kebebsan untuk memilih dan bertindak mencapai tujuan yang diinginkan 3. Memiliki kemampuan untuk menanyakan kepada orang lain dan dirinya sendiri tentang asumsi dasar serta keyakinan atas dirinya 4. Mempunyai komitmen dan kemampuan untuk membuat rekan gurunya merasa penting, dihargai dan maju 5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk dapat membina hubungan yang akrab dengan semua orang 6. Memiliki kemampuan untuk mendengarkan serta keinginan untuk memanfaatkan pengalaman-pengalaman guru sebagai sumber membuatnya berusaha mencapai tujuan 7. Memiliki antusiasme dan keyakinan atas Supervisi Klinis sebagai proses kegiatan yang terus menerus untuk melayani pertumbuhan dan perkembangan pribadi serta profesi guru 8. Mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi, mengobservasi dan menganalisis tingksh laku guru mengajar 9. Mempunyai komitmen untuk terus memperdalam supervisinya
  • 18. Agar proses supervisi klinis dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu kriteria serta teknik tertentu. Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain,yaitu: 1. Kelengkapan catatan 2. fokus 3. menyesuaikan observasi dengan periode perkembangan mengajar guru 4. mencatat komentar walaupun proses pencatatan harus seobjektif mungkin, tujuannya agar tidak terlipakan 5. pola pengajaran harus bermanfaat untuk mencatat pola tingkah laku pengajaran tertentu dari guru 6. membuat guru tidak gelisah 8. Kriteria dan Teknik Supervisi Klinis
  • 19. > Kinerja dan teknik fungsi balikan dan hubungannya dengan supervisi klinis adalah untuk menolong guru memperhatikan perubahan atau peningkatan dalam tingkah laku mengajarnya. Balikan merupakan suatu informasi kepada guru tentang bagaimana guru mempengaruhi siswanya dalam kegiatan belajar mengajar. Balikan merupakan suatu cara dan alat untuk memberikan pertolongan kepada guru yang mengalami kesulitan baik aspek pedagogik maupun materi pelajaran.
  • 20. Keputusan Mendikbud No. 020/u/1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya menegaskan bahwa “ pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan disekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Jabatan fungsional yang tertera dalam Struktur Organisasi Tata Kerja (STOK) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota adalah pengawas sekolah yang melaksanakan tugasnya atas koordinasi Korwas dan melaporkanhasilnya kepada kepala dinas. 8. Teknis Fungsional (Jabatan Fungsional)
  • 21. Sumber Bacaan: Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta
  • 22. > Terima Kasih atas partisipasi semuanya.. > Semoga materi ini bermanfaat untuk kita semua..........^ _^