Secara umum, tujuan supervisi pendidikan adalah untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik di dalam melaksanakan pengajaran. Supervisi pendidikan memiliki dua karakteristik utama, yaitu bersifat terapan dan melibatkan aktivitas manusia. Adapun yang menjadi prinsip supervisi pendidikan antara lain bersifat ilmiah, progresif, dan mendapat dukungan dari pi
1. Profesi Kependidikan
“ Supervisi Pendidikan “
Oleh : Fitriya ( 06111404013)
Dosen Pengasuh : Drs. Didi Tahyudin.M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
2. Supervisi adalah usaha untuk memperbaiki situasi belajar
mengajar, artinya supervisi sebagai bantuan bagi guru dalam
mengajar guna untuk membantu membantu siswa agar lebih baik
lagi dalam mengajar. Konsep Supervisi yaitu adanya kebutuhan
sesuatu dalam landasan pengajaran dengan cara membimbing
guru, memilih metode mengajar dan mempersiapkan guru untuk
mampu melaksanakan tugasnya dengan kreativitas yang tinggi dan
otonom sebagai guru, sehingga pertumbuhan jabatan guru terus
berlangsung. Mengapa Suvervasi Pendidikan diperlukan ?
Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
Berkembangnya science dan teknologi, adanya tuntutan HAM,
pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran yang tidak merata,
suburnya birokrasi dan sistem yang bertingkat, membantu dan
membina guru-guru yang kurang bermutu, pertumbuhan jabatan,
peraturan an tuntutan negara, kultural, filosofis, psikologis, dan
sosiologis.
1. Konsep Supervisi
3. Menurut Swearingen, fungsi Suvervisi Pendidikan adalah :
Mengkoordinir semua usaha sekolah , memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman Guru,
menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan
penilaian terus-menerus, menganalisa situasi belajar mengajar,
memberikan pengetahuan kepada setiap anggota mengintegrasikan
tujuan pendidikan, dan membantu meningkatkan kemampuan
mengajar. Sedangkan peranan Suvervisi pendidikan adalah
korektif, prekonstruktif, dan kreatif dengan sasaran memperbaiki
situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar. Untuk memperoleh pengajaran yang baik maka perlu
ada sistem Supervisi yang efektif pula, artinya :
supervisi merupakan usaha untuk membantu dan melayani guru
dalam meningkatkan kemampuan keguruannya
Supervisi tidak langsung diarahkan kepada murid tetapi kepada
guru yang membina
Supervisi tidak bersifat direktif (mengarahkan) tetapi lebih
banyak bersifat konsultatif (memberi dorongan, saran dan
bimbingan)
4. 2. Permasalahan Supervisi Pendidikan
Supervisis yang bermakna kurang realitas, disebabkan oleh :
1. Supervisi disamakan dengan controlling /pekerjaan
mengawasi, supervisor lebih banyak mengawasi dari pada
berbagai ide pengalaman.
2. Kepentingan dan kebutuhan supervisi bukannya datang dari
para guru, melainkan supervisor itu sendiri menjalankan
tugasnya
3. Supervisor sendiri mungkin tidak tahu apa yang akan diamati
dan dinilainya, sedangkan guru juga tidak mempunyai
pengetahuan apa yang diamati dan di nilai supervisor.
Akibatnya data pengamatan jelas nampak tidak sistematis
dan bersifat sangat subjektif dan tidak jelas
4. Pada pihak lain kebanyakan guru tidak sauka disupervisi
walaupun hal itu merupakan bagian dari proses pendidikan
5. Secara umum,tujuan Supervasi
Pendidikan adalah untuk
membantu guru dalam
meningkatkan kemampuannya
agar menjadi guru yang lebih
baik di dalam melaksanakan
pengajran. Supervisi pendidikan
memilki 2 karakteristik, yaitu :
(1)Bersifat Terapan
(2) Melibatkan aktivitas
manusia dengan
menempatkan keperluan
yang unik pada inquiri dan
pengembangan bagi praktek
supervisi tersebut.
Adapun yang menjadi prinsip
supervisi pendidikan antara
lain , yaitu :
> ilmiah yang berarti bersifat
sistematis (yang dilaksanakan
tersusun, kontiniu, teratur,
objektif, demokratis, kooperatif,
menggunakan alat, konstruktif
serta kreatif.
> Supervisi juga harus
progresif, berani melangkah
maju, sera mendapat
dukungan dari pihak Eksekutif
dan Legislatif
3. Tujuan serta Prinsip Supervisi
6. Menurut Sergiovanni dan Starrat (1983:8), prinsip yang mengatur
pelaksanaan Supervisi adalah:
1. Administrasi biasanya berkenaan dengan pemberian fasilitas material dan
pelaksanaannya
2. Supervisi pendidikan biasanya berkenaan dengan perbaikan pembelajaran
3. Secara fungsional administrasi dan supervisi tidak terpisahkan satu sama
lain, keduanya dalam sistem pendidikan saling berkoordinasi, saling
melengkapi, saling berhubungan dan mempertemukan fungsi-fungsinya
dalam operasional pendidikan
4. Supervisi yang baik didasarkan pada filsafat, demokrasi dan ilmu
pengetahuan
5. Supervisi yang baik akan mengembangkan metode dan sikap ilmiah sejauh
hal itu dapat diaplikasikan kedalam proses sosial pendidikan yang dinamis,
menggunakan ilmu pengetahuan dalam proses belajar dan pembelajaran
6. Supervisi yang baik akan mengembangkan proses pemecahan masalah
yang dinamis dalam mempelajari, memperbaiki, dan mengevaluasi proses
dan produknya
7. 8. Supervisi yang baik adalah yang kreatif, tidak pereskriptif, dilaksanakan
dengan tertib, direncanakan secara koperatif, dan dilakukan dalam
rangkaian aktivitas
9. Supervisi yang baik dilakukan secara profesional dan melakukan
penilaian berdasarkan hasil yang terjamin.
Sedangkan prinsip-prinsip yang mengatur tujuan supervisi menurut
Sergiovanni dan Starrat (1983:9) adalah :
1. Tujuan akhir supervisi adalah pertumbuhan murid dan pada akhirnya
perbaikan masyarakat
2. Tujuan umum supervisi pendidikan adalah mensuplay kepemimpinan
dalam menjamin kelanjutan dan kekonstanan adaptasi ulang dalam
program pendidikan melalui suatu tahun periode
3. Tujuan jangka menengah supervisi adalah kerjasama untuk
mengembangkan suasana yang menyenangkan bagi pembelajaran.
Artinya pelaksanaan supervisi menggunakan metode-metode yang
dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan juga kualitas belajar
murid
8. 4. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Adapun teknik Supervisi terdiri dari :
1) teknik individual dalam rangka penbgembangan proses belajar
mengajar meliputi Kunjungan Kelas, Observasi Kelas , Percakapan
Pribadi, Saling Mengunjungi Kelas, dan Menilai Diri Sendiri
2) teknik supervisi kelompok dalam rangka pengembangan staf ,
meliputi : Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru, Panitia
Penyelenggara, Rapat Guru, Studi Guru, Diskusi Sebagai Proses
Kelompok, Tukar Menukar Pengalaman, Lokakarya, Diskusi Panel,
Seminar, Simposium, Demonstration Teaching, Perpustakaan
Jabatan, Buletin Supervisi, Membaca Langsung, Mengikuti Kursus,
Organisasi Jabatan, Curriculum Laboratory, Serta Perjalanan
Sekolah.
9. Teknik-teknik supervisi yang
dipandang bermanfaat oleh Sutisna (
1983:226) yaitu:
1. Kunjungan Kelas. Kunjungan
kelas yang dilakukan Kepala
Sekolah/pengawas adalah teknik
yang efektif untuk mengamati guru
bekerja, alat, metode, dan teknik
mengajar tertentu yang dipakainya
serta untuk mempelajari situasi
belajar secara keseluruhan dengan
memperhatikan semua faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
murid.
2. Pembicaraan Individual, adalah
teknik yang sangat penting karena
kesempatan yang diciptakannya
bagi Kepala Sekolah untuk bekerja
secara individual dengan guru
sehubungan dengan masalah
profesional pribadinya
3. Diskusi Kelompok. Dengan diskusi
ini dimaksud suatu kegiatan dimana
sekelompok orang berkumpul dalam
situasi bertatap muka dan melalui
interaksi lisan bertukar
informasi/berusaha untuk mencapai
suatu keputusan tentang masalah-
masah bersama. Kegiatan diskusi
yang dapat dilakukan seperti :
Diskusi Panel, Seminar, Lokakarya,
Konferensi, Kelompok Studi,
Pekerjaan Komisi dan kegiatan lain
yang bertujuan untuk bersama-sama
membicarakan dan menilai masalah-
masalah tentang pendidikan dan
pengajaran.
4. Demonstrasi Pengajar. Rencana
demonstrasi yang telah disususn
dengan teliti dan dicetak lebih
dahulu dengan menekankan pada
hal yang dianggap penting /nilai
pada teknik mengajar tertentu.
10. 5. Kunjungan Kelas antar Guru. Biasanya kunjungan ini
direncanakan atas permintaan guru-guru.
6. Pengembangan Kurikulum.
7. Buletin Supervisi, adalah alat komunikasi yang efektif, berisi
pengumuman-pengumuman, ikhtisar tentang penelitian, analisis
presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi profesional,
dan perkembangan dalam berbagai bidang studi
8. Perpustakaan Profesional, menyediakan sumber informasi yang
sangat membantu pertumbuhan profesional personil mengajar
disekolah, serta suatu rangsangan bagi kepuasaan pribadi.
9. Lokakarya, menyediakan kesempatan untuk bekerja sama dalam
mempertemukan ide-ide untuk mendiskusikan masalah
khusus/bersama serta untuk pertumbuhan pribadi dan profesional
dalam berbagai bidang studi.
10. Survei Sekolah Masyarakat. Suatu studi yang komprehensip
tentang suatu masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah
untuk memahami lebih jelas jenis perwakilan sekolah yang akan
memenuhi kebutuhan dan kepentingan murid.
11. 5. Pengembangan dan Pembinaan Guru
Guru harus melalui pendidikan pra jabatan dan setelah menjadi
guru melakukan pemeliharaan jabatan. Tugas Supervisor untuk
memperbaiki kesempatan belajar bagi keuntungan murid
dengan peran guru, dan pengembangan staf. Prencanaan
kegiatan pengembangan staf adalah metode utama perbaikan
pengajaran bagi Supervisor. Pengadaan staf dan pendidikan in-
service sangat erat kaitannya. Pelaksanaan pelatihan
(Penataran) merupakan salah satu pemecahan masalah dengan
memodifikasi perilaku anggota staf. Pengkaitan antara
pengadaan staf dengan pendidikan in-service dimaksudkan
untuk perbaikan pengajaran , sehingga dilakukan pemilihan,
pengangkatan, penugasan atau penguasaan kembali, dan
berbagai jenis latihan lainnya.
12. Model In-Service Education, menurut Peter. F. Olivia
Planning
impleme
ntation
Evaluati
on
Applica
tion
Evaluati
on
In-Service Education bagian dari pengembangan staf dibagi dalam 2
kategori yaitu, Staffing yang terdiri dari kegiatan (Selecting, Assigning,
Evaluating, Reticing, dan Dismissing Staf) dan Training.
13. 1. Semua personel sekolah memerlukan in-service sepanjang kariernya
2. perkembangan praktek lapangan pendidikan meminta pertimbangan
waktu dan hasil sistematis memerlukan pengembangan staf.
3. in-service education mempunyai damp[ak meningkatkat kualitas
program sekolah dan profesionalitas personelnya.
4. perlunya motivasi belajar dimana mereka percaya ada kontrol dalam
belajarnya.
5. educator berbeda-beda dalam kompetensi profesional, kesiapan, dan
pendekatan.
6. pertumbuhan profesional perorangan maupun kelompok
memerlukan kesepakatan norma
7. organisasi yang sehat memerlukan faktor iklim sosial, kepercayaan
komunikasi terbuka, dan dorongan sejawat mengembangkan program
profesionalnya
8. lembaga sekolah sebagai unit belajar bertanggung jawab
menyediakan sumber dan kebutuhan latihan staf sekolah
Berikut ini Asumsi Pentingnya In-Service Education, yaitu:
14. 9. Kepala sekolah secara kreatif dan
inovatif mengadopsi model
pengembangan staf yang baru untuk
program sekolah secara kontinu.
10. in-service education adalah
program yang dilaksanakan
berdasarkan penelitian, teori, dan
praktek pendidikan yang baik
Tugas superviusor adalah:
menstimulir guru-guru agar
mempunyai keinginan
menyelesaikan problema
pengajaran dan mengembangkan
kurikulum, menidentifikasi
kebutuhan guru sebagai bahan in-
service dan survey sebagai
pemintaan dan observasi.
Merencanakan langkah-langkah
pelaksanaan dan mengevaluasi
In-service program, dengan
mengembangkan rencana
pengajaran untuk pengembangan
staf membuat komponen
penetahuan dan fasilitas yang
digunakan . Kemudian mencatat
partisipasi guru-guru dan sukses
keberhasilan in-service. Oleh
karena itu tugas besar bagi
pemimpin pengajaran adalah
merubah guru-guru dari “ apatis
menjadi dinamis” dari tidak
mampu menjadi berkemampuan,
dari tak perduli menjadi peduli
dari yang semberono menjadi
cermat, kritis, dan mengerti akan
tugas-tugasnya sebagai guru.
Pengembangan staf dan in-service
education supervisor adalah
pemimpin dalam program
pengembangan guru.
15. Ada 10 tugas Supervisor menurut Ben. M. Haris (1985)
yaitu:
1. Mengembangkan kurikulum
2. Pengorganisasian Pengajaran
3. Pengadaan Staf
4. Menyediakan Fasilitas
5. Penyediaan bahan-bahan, memilih dan mendesain bahan-
bahan yang digunbakan dan di implementasikan untuk
pengajaran
6. Penyusunan penataran pendidikan
7. Pemberian orientasi anggota-anggota staf
8. Pelayanan murid
9. Hubungan masyarakat
10.Penilaian Pengajaran terhadap Perencanaan Pengajaran
6. Tugas Supervisi Pengajaran
16. a. Tujuan Umum
> pembentukan profesionalguru yang bermaksud untuk menunjang
pembaharuan pendidikan serta untuk memerangi kemerosotan
pendidikan terutama harus dimulai dengan cara mengajar guru dikelas.
Adapun kegiatan pokok dalam Supervisi Klinis ,yaitu: pertemuan
pendahuluan, observasi mengajar, dan memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan mengajar guru dikelas.
b. Tujuan Khusus
> menyediak guru suatu balikan yang objektif dari kegiatan mereka
yang baru saja menjalankan
> mendiagnosis, memecahkan/membantu masalah mengajar
> membantu mengembangkan keterampilan dalam menggunakan
strategi-strategi mengajar
> sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan, pro,
atau pekerjaan mereka.
> membantu guru mengembangkan ..positif terhadap pengembangan
diri secara terus-menerus dalam profesi mereka secara mandiri
> perhatian untama pada kebutuhan guru
7. Tujuan Supervisi Klinis
17. Adapun syarat Seorang Supervisor yang baik antara
lain yaitu :
1. Mempunyai keyakinan bahwa guru memilki kemampuan untuk
memecahkan masalah sendiri dan mengembangkan dirinya
2. Berkeyakinan bahwa guru mempunyai kebebsan untuk memilih
dan bertindak mencapai tujuan yang diinginkan
3. Memiliki kemampuan untuk menanyakan kepada orang lain
dan dirinya sendiri tentang asumsi dasar serta keyakinan atas
dirinya
4. Mempunyai komitmen dan kemampuan untuk membuat rekan
gurunya merasa penting, dihargai dan maju
5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk dapat membina
hubungan yang akrab dengan semua orang
6. Memiliki kemampuan untuk mendengarkan serta keinginan
untuk memanfaatkan pengalaman-pengalaman guru sebagai
sumber membuatnya berusaha mencapai tujuan
7. Memiliki antusiasme dan keyakinan atas Supervisi Klinis sebagai
proses kegiatan yang terus menerus untuk melayani
pertumbuhan dan perkembangan pribadi serta profesi guru
8. Mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi, mengobservasi
dan menganalisis tingksh laku guru mengajar
9. Mempunyai komitmen untuk terus memperdalam supervisinya
18. Agar proses supervisi klinis dapat berjalan dengan baik
dan lancar, maka perlu kriteria serta teknik tertentu.
Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain,yaitu:
1. Kelengkapan catatan
2. fokus
3. menyesuaikan observasi dengan periode
perkembangan mengajar guru
4. mencatat komentar walaupun proses pencatatan
harus seobjektif mungkin, tujuannya agar tidak
terlipakan
5. pola pengajaran harus bermanfaat untuk mencatat
pola tingkah laku pengajaran tertentu dari guru
6. membuat guru tidak gelisah
8. Kriteria dan Teknik Supervisi Klinis
19. > Kinerja dan teknik fungsi balikan dan
hubungannya dengan supervisi klinis adalah
untuk menolong guru memperhatikan
perubahan atau peningkatan dalam tingkah laku
mengajarnya. Balikan merupakan suatu
informasi kepada guru tentang bagaimana guru
mempengaruhi siswanya dalam kegiatan
belajar mengajar. Balikan merupakan suatu
cara dan alat untuk memberikan pertolongan
kepada guru yang mengalami kesulitan baik
aspek pedagogik maupun materi pelajaran.
20. Keputusan Mendikbud No. 020/u/1998 tentang
petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas
sekolah dan angka kreditnya menegaskan bahwa “ pengawas
sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan
disekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan
dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan
pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Jabatan
fungsional yang tertera dalam Struktur Organisasi Tata Kerja
(STOK) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota adalah pengawas
sekolah yang melaksanakan tugasnya atas koordinasi Korwas
dan melaporkanhasilnya kepada kepala dinas.
8. Teknis Fungsional (Jabatan Fungsional)