Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya komputasi dan komunikasi, pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi, dan kelebihan serta kekurangan pemilihan co-sourcing dan out-sourcing. Dibahas pula kunci keberhasilan penggunaan out-sourcing dalam pengembangan sistem informasi.
1. NAMA : M.ZAINUDIN
NIM : 43115120208
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MENAGEMEN
FAKULTAS : EKONOMI BISNIS
DOSEN PENGAMPU : PROF.DR.IR.HAPZI ALI.MM,CMA
SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI
A.Analisis system sumber daya komputasi.
Komponen perangkat keras computer terdiri dari prosesor, memori, ruang
penyimpanan alat input, alat outputdan alat input/output. Alat-alat komputasi pribadi adalah
telpon selular dengan pesan video interaktif, telpon selular cerdas, jaringan rumah, Perangkat
lunak terdiri dari peranti lunak sitem dan peranti lunak aplikasi, yang terbagi menjadi bebrapa
bagian yaitu siap pakai, khusu dan ditulis oleh pengguna. Jenis-jenis jaringan komputasi
Lokal Area Network, Metropolitan Area Network, dan Wide area network.
Dengan adanya sumber komputasi maka komunikasi pun berjalan. Dengan adanya jaringan-
jaringan para manajer dapat mengunakan waktunya secara efektif dan efisien khususnya
dalam pengambilan keputusan yang akurat dan tepat. Komunikasi membutuhkan standar
karena berbagai perusahaan peranti keras komputerdan telepon harus mempunyai penyajian
data yang sama dan dapat dipahami disepanjak pergerakan media komunikasi. Untuk
mencapai komunikasi yang baiok maka dari sumber komputasi harus memilki alat-alat yang
cepat, dan aman.
B.Pemilihan alternatif dan Pengembangan Sistem Informasi
Penyusunan dan pengembangan suatu sistem informasi seperti telah dikemukakan diatas akan
selalu menghadapi permasalahan dan tantangan antara lain adalah siapa yang akan
melakukan proses penyusunan dan pengembangan tersebut. Dalam menghadapi
permasalahan tersebut perusahaan memiliki beberapa alternatif yaitu :
1. Merancang dan membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan
pelaksana penyusunan dan pengembangan sistem informasi (in sourcing). Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan perusahaan antara lain adalah :
2. · Terbatasnya pelaksana penyusunan dan pengembangan sistem informasi baik dalam
kuantitas maupun dalam kualitas,
· Kemampuan dan penguasaan sistem informasi bagi pelaksana yang sangat terbatas karena
memang bukan inti bisnis yang ditekuninya.
· Beban kerja pelaksana sistem informasi bertambah dari semula yang hanya pada inti
bisnis, sekarang detambah dengan sistem informasi yang tidak semua menguasainya.
· Masalah yang mungkin akan timbul dengan kinerja pelaksana sistem informasi.
2. Perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melaksanakan proses penyusunan,
pengembangan dan maintenance sistem informasi (co sourcing). Pelaksanaan alternatif ini
pada dasarnya dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan suatu bisnis perusahaan dimana pada
satu sisi perusahaan dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya manusia dalam knowledge
sistem informasi yang kurang, dan pada sisi yang lain sumberdaya manusaia internal ini dapat
menangani manajemen perusahaan secara baik (efektif dan efisien).
3. Perusahaan membeli paket sistem informasi yang sudah jadi (Out sourcong). Pada alternatif
ini perusahaan membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap diimplementasikan yang
dibuat oleh vendor yang memiliki spesialisasi di bidang sistem aplikasi informasi. Tahapan
yang harus dilalui oleh perusahaan pada alternatif ini antara lain adalah :
· Identifikasi kebutuhan, pemilihan dan perencanaan sistem untuk mengantisipasi agar
pembelian tepat sasaran dengan perhitungan biaya.
· Analisa sistem, untuk menentukan sistem yang cocok disusun dan dikembangkan dalam
perusahaan.
· Mengembangkan permohonan dalam suatu proposal.
· Mengevaluasi proposal, untuk mengetahui sejak dini pembiayaan dan menyesuaikannya
dengan kemampuan perusahaan dan
· Pemilihan vendor berdasarkan identifikasi kebutuhan, analisa sistem dan permohonan
proposal.
Pada alternatif ini Out sourcing, perusahaan dapat meminta pihak ketiga untuk melaksanakan
proses penyusunan dan pengembangan sistem informasi, termasuk pelaksanaannya.
Perusahaan menyerahkan pelaksanaan penyusunan dan pengembangan serta maintenance
3. sistem informasi kepada pihak ketiga. Pada pemilihan alternatif ini biasanya perusahaan
mempertimbangkan :
· Masalah biaya dan kualitas sitem informasi yang akan dipergunakan
· Masalah kinerja sistem informasi yang akan disusun dan dikembangkan
· Tekanan dari para vendor yang menawarkan produk mereka
· Penyederhanaan, perampingan dan rekayasa sistem informasi yang ditawarkan vendor
· Masalah keuangan perusahaan
· Budaya perusahaan, dan
· Tekanan dari pelaksana sistem informasi.
Kunggulan dan Kelemahan Pemilihan cosourcing dan outsourcing
Perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai sumberdaya untuk menyusun dan
mengembangkan sistem informasi biasanya akan berusaha melakukannya dengan Co
Sourcing atau Out Sourcing. Dengan melakukan co sourcing berarti perusahaan melakukan
partnership dengan profesional di luar perusahaan. Dalam hal ini perusahaan tidak serta merta
menyerahkan seluruh pekerjaan kepada profesional dan tidak mempekerjakan karyawan
tetapnya, tetapi menyertakannya secara bersama-sama menjalankan penyusunan dan
pengembangan sistem informasi. Co sourcing menguntungkan untuk dilakukan pada bidang-
bidang pekerjaan yang mengandung rahasia perusahaan seperti bidang audit.
Selain itu keuntungan pemilihan co sourcing sebagai alternatif pengembangan sistem
informasi dalam suatu perusahaan antara lain adalah :
· Tim berada langsung dibawah arahan dan kontrol langsung perusahaan sehingga kinerja
pihak ketiga dapat langsung diawasi oleh perusahaan.
· Tim yang dibentuk memiliki standar kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.
· Standart, prosedur dan metodologi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
· Tim mempunyai sense of ownership and accountable dalam membangun sistem
· Tim merupakan kepanjangan tangan dari perusahaan sehingga kepercayaan perusahaan
dapat dijaga.
4. · Pekerjaan yang dilakukan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi seluruh komponen
perusahaan.
Sedangkan kerugian perusahaan dalam pelaksanaan co sourcing dalam penyusunan dan
pengembangan sistem informasi adalah kemungkinan akan terbaginya sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dalam fokus bisnis yang dilaksanakan. Selain itu jika SDM dari
perusahaan hanya disertakan samapi rancangan penyusunan dan pengembangan sistem, dan
perusahaan sulit melakukan perbaikan dan pengembangannya lebih lanjut.
Selain co sourcing, perusahaan yang tidak mempunyai SDM dalam menyusun dan
mengembangkan sistem informasi dapat melakukan Out Sourcing, yaitu dengan meminta
kepada pihak ketiga untuk melaksanakan penyusunan dan pengembangan, pelaksanaan serta
maintenance sistem informasinya. Selain itu ada 10 alasan perusahaan melakukan out
sourcing yaitu:
1. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasional. Dalam penyusunan dan pengembangan
outsourcing biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan biasanya lebih mahal dari yang
dikeluarkan untuk pelaksanaannya. Oleh karena itu jika perusahaan tidak memahami
mengenai sistem informasi akan lebih baik melakukan outsourcingdaripada melakukannya
sendiri untuk memperkecil resiko kegagalannya.
2. Meningkatkan fokus perusahaan, yaitu perusahaan akan lebih fokus pada bisnis intinya tanpa
harus memikirkan pengembangan sistem informasi.
3. Memperoleh akses terhadap kemampuan sistem informasi yang berkembang di dunia.
Biasanya perusahaan hanya fokus kepada inti bisnisnya tanpa menghiraukan sistem informasi
yang telah berkembang, sehingga perusahaan tidak mengetahui sistem informasi yang cocok
bagi perkebangan bisnisnya.
4. Membebaskan SDM internal untuk tujuan lain selain bisnis inti perusahaan. Dengan
melakukan out sourcing, maka pekerjaan karyawan dalam inti bisnis tidak akan terganggu
sehingga tidak merubah kapasitas produksi.
5. Sumberdaya yang diperlukan tidak tersedia dalam perusahaan. Tidak semua perusahaan
memiliki karyawan yang selalu mengikuti perkembangan sistem informasi.
5. 6. Mempercepat keuntungan enginering perusahaan. Dengan melakukan out sourcing maka
perusahaan langsung dapat mengetahui solusi untuk pengembangan sistem informasi.
7. Fungsi internal sulit dimanage karena berada diluar kendali perusahaan. Hal ini merupakan
salah satu kelemahan penggunaan out sourcing yang dilakukan oleh perusahaan, karena
perusahaan dalam hal ini tidak ikut dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
penyusunan dan pengembangan sistem.
8. Modal selalu tersedia. Biasanya penyedia jasa penyusunan dan pengembangan sistem
informasi sudah tahu source apa yang dibutuhkan.
9. Berbagi resiko. Dalam hal ini resiko tidak hanya diterima oleh vendor tetapi juga
perusahaan. Oleh karenanya dalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi,
perusahaan terlibat terutama untuk identifikasi kebutuhan perusahaan.
1. Pemasukan kas yang selalu dibawah kontrol perusahaan.
Terdapat 10 kunci sukses penggunaan Out Sourcing dalam penyusunan dan pengembangan
sistem informasi antara lain adalah :
1. Perusahaan harus memahami apa yang menjadi tujuan perusahaan. Hal ini diperlukan agar
penyusunan dan pengembangan sistem tidak salah sasaran sehingga tidak terkesan
menghambur-hamburkan anggaran.
2. Perencanaan, visi dan misi perusahaan yang strategis.
3. Memilih vendor yang tepat untuk mengerjakan penyusunan dan pengembangan sistem
informasi. Dalam pemilihan vendor ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
· Komitmen dalam kualitas. Sistem informasi yang disusun oleh vendor bisa dikembangkan
sesuai tujuannya, mudah dan menarik untuk dikembangkan dan dipelajari, bisa
diandalkan/realibility, dapat dimaintenance/ maintenacybility, portable, mudah dipindah dan
efisien.
· Harga yang sesuai. Harga akan sangat memperngaruhi kualitas sistem informasi yang
digunakan. Lebih mahal biasanya sistem lebih baik danapplicable.
6. · Reputation/reference yang bisa dipertanggungjawabkan. Vendor telah mempunyai
pengalaman dalam pekerjaannya minimal 3 (kali) kontrak dengan nilai baik.
1. Pengelolaan hubungan dengan vendor yang berkelanjutan. Hubungan dengan vendor perlu
dijaga agar apabila nanti pekerjaan telah selesai dan user menemui kesulitan, perusahaan
masih dapat memanggil vendor.
2. Kontrak yang terstruktur.
3. Komunikasi yang terbuka dengan pihak-pihak yang terkait dengan penyusunan dan
pengembangan sistem. Komunikasi diperlukan agar dalam penyusunan dan pengembangan
sistem tidak miss using . Pihak yang terkait dalam hal ini perusahaan harus memberikan data
yang benar sebagai resource dalam dalam sistem.
4. Keterlibatan dan dukungan dari eksekutif. Eksekutif dalam hal ini pimpinan harus
mendukung sepenuhnya penyusunan dan pengembangan sistem karena pekerjaan ini
memerlukan dana yang tidak sedikit.
5. Perhatian pada masalah-masalah yang berkembang. Dalam penyusunan sistem informasi
harus memperhatikan masalah-masalah yang berkembang, agar bisa disesuaikan jangan
sampai setelah sistem jadi, ternyata telah out of date.
6. Kebijakan keuangan jangka pendek. Keuangan harus tersedia pada saat penyusunan dan
pengembangan sistem dilaksanakan.
7. Penggunaan keahlian dari luar perusahaan. Perusahaan lebih baik menggunakan tenaga ahli
yang bergerak dalam bidang teknologi informasi dari luar perusahaan karena biasanya
mereka telah mempunyai jaringan yang luas mengenai sistem informasi yang telah
berkembang.
Sedangkan kelemahan dalam pemilihan out sourcing bagi perusahaan dalam menyusun dan
mengembangkan sistem informasi antara lain adalah :
1. Sistem tidak mampu menangani permasalahan-permasalahan yang unik dalam perusahaan
dan apabila ada modifikasi, belum tentu perusahaan dapat langsung memodifikasinya.
2. Perusahaan menjadi sangat tergantung pada pihak luar dalam hal ini out sourcer sehingga
sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali sistem yang sedang berjalan.
7. 3. Perusahaan dapat kehilangan kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja pihak out
sourcer menjual data perusahaan ke pesaing.
4. Perusahaan dapat kehilangan kendali dalam memutuskan sesuatu dalam proses penyusunan
dan pengembangan sistem.
5. Ada kecenderungan out sourcer untuk merahasiakan sistem yang digunakan dalam
menyusun dan mengembangan sistem informasi bagi pelanggannya.
Beberapa macam pekerjaan dalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi yang
dapat di lakukan out sourcing antara lain adalah maintenace, training, networking,
membangun sistem, konsultasi dan perekayasaan ulang, pinjam data,network administration,
dan keseluruhan teknologi informasi.
PERTANNYAAN QUIS PERTEMUAN KE 5
1. Jelaskan bahwa pemberdayaan data secara elektronik lebih baik dari pada manual
2. Mengapa software pesanan melalui konsuktan IT (outsourcing) lebih mahal dari
software jadi yang ada di pasaran software aplikasi ?
3. Apa perbedaan Internet dan Intranet ?
ELEKTORNIK LEBIH BAIK DARI MANUAL
1.Pengolahan data secara elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan
untuk penyediaan informasi dengan menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan,
pemrosesan, penyimpanan, dan pengawasan hasil olahan tersebut. Pengertian diatas
menunjukkan dengan jelas bahwa langkah pertama dalam proses pengolahan data ialah
pengumpulan data. Para pengambil keputusan memerlukan informasi yang bermutu tinggi.
Oleh karena itu para tenga profesional yang berkecimpung dalam kegiatan pengolahan data
harus berupaya agar dalam menjalankan fungsinya, terdapat jaminan bahwa mutu data yang
dikumpulkan tinggi, relevan dengan kepentingan pemakai, digali dari sumber yang dapat
dipercaya baik internal maupun eksternal.
8. MENGAPA SOFWARE PESANAN MELALUI IT (out sourcing ) LEBIH MAHAL
2.Software ini sudah dibuat di awal berdasarkan riset ke lapangan sehingga secara pasti
penyedia sudah membuat paket-paket edisi yang cocok untuk berbagai bidang usaha yang ada
di lapangan baik skala mikro, kecil, menengah, maupun besar. Perusahaan melalui pebisnis
atau pegawai yang bersinggungan langsung dengan akuntansi dapat langsung memilih edisi
apa yang cocok atau paling tidak nyaris mendekati dengan alur bisnisnya. Tentunya sebelum
memilih edisi yang sudah jadi ini, perusahaan berhak konsultasi kepada tim konsultan produk
penyedia secara perinci sehingga memperoleh rekomendasi yang tepat. Karena jenis software
ini sudah dibuat diawal tanpa dimungkinkannya pengubahsuaian program (tidak dapat
dimodifikasi) namun hanya dimungkinkan upgrade fasilitas, layanan purnajual pun terjamin,
katakanlah pelatihan (training) dan layanan bantuan baik gratis maupun berbayar. Penyedia
menyajikan layanan training agar pengguna bisa belajar, memahami, dan menyesuaikan diri
dengan prosedur input di software jadinya.
Sasaran perusahaan akan software jadi ini tidak harus selalu perusahaan besar, tetapi juga
institusi pendidikan, jasa, nirlaba, perusahaan skala kecil bahkan dapat juga
diimplementasikan untuk pembukuan rumah tangga. Inilah mengapa software ERP dengan
model yang sudah jadi ini banyak menjadi incaran perusahaan dengan pertimbangan ke-
simpel-annya, implementasi cepat, dan jaminan layanan purnajualnya. Software jadi ini bisa
juga disebut sebagai software semi-ERP.
Software Pesanan
Menurut namanya, software ini memang dibuat berdasarkan pesanan perusahaan alias belum
ada wujud barunya jika belum ada yang memesan. Penyedia akan membuat software ERP
model pesanan ini jika ada perusahaan yang menjadi prospek proyeknya. Karena modelnya
berupa pesanan, banyak tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan agar pertimbangan
memilih software ini tidak salah langkah. Adapun tahapan yang harus dilalui sebagai berikut:
1. Persiapkan data secara perinci alur kegiatan bisnis yang terdiri dari setidaknya 3 alur utama
yakni kegiatan operasional, kegiatan keuangan dan akuntansi, dan kegiatan departemen
sumber daya manusia (HRD).
2. Pertimbangkan apakah langkah menggunakan software ERP modifikasi/ pesanan ini dapat
mengembangkan kinerja perusahaan dan bagaimana proyeksinya.
3. Pertimbangkan apakah para pelaku usaha/ tenaga kerja sanggup mengimplementasikan
software ERP model ini.
4. Pertimbangkan anggaran beban yang harus dikeluarkan untuk investasi di software ERP
pesanan ini.Pemilihan penyedia/ vendor yang bonafide.
5. Konsultasikan secara lengkap semua poin 1 hingga 5 kepada penyedia.
Ini adalah 6 poin utama yang harus dilalui meskipun ada poin lainnya yang mungkin bisa
ditambahkan. Dari uraian di atas, yang akan terlintas di pikiran Anda pasti pemilihan
software model ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar. Ya,
pemikiran Anda tepat. Pasalnya dana yang wajib diinvestasikan untuk satu sistem ERP
pesanan ini biasanya tidak kurang dari ratusan juta rupiah dan tentunya memerlukan waktu
9. berbulan-bulan bahkan tahunan agar bisa memulai implementasinya (ini pun baru tahap
awal).
Adapun kendala yang ditemui untuk memulai penerapan software ERP pesanan adalah
sebagai berikut:
1. Investasi sangat mahal sebab ERP model modifikasi ini merupakan software yang bisa
diubahsuai (modified) berdasarkan kebutuhan perusahaan.
2. Tidak ada jaminan keberhasilan implementasi di suatu perusahaan meskipun ada juga
perusahaan yang telah membuktikan keberhasilannya.
3. Karena ia dibuat berdasarkan pesanan alur operasional perusahaan, proses pembuatannya
tidak jarang memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan.
4. Hal ini dapat terjadi karena pihak penyelenggara harus menguji coba software buatannya
dan memastikan sedikit bug yang kemungkinan muncul.
5. Lamanya pengembangan software dan implementasi inilah yang menjadi salah satu sebab
harganya sangat menjulang tinggi.
6. Pelatihan yang berterusan kepada para pegawai yang menjalankan sistem ini.
7. Biaya layanan purnajual seperti pemeliharaan dan bantuan yang cukup besar dan biasanya
dibayar di muka untuk jangka waktu tertentu.
Oleh sebab itu, investasi di bidang software ERP harus dimulai dengan pembelajaran
pengalaman dari suksesor terdahulu diiringi dengan metode perencanaan yang tepat.
Sebaiknya kenali skala bisnis Anda dan kenali kebutuhan yang tepat.
Apakah software ERP tailor made cocok untuk Anda? Jika ini bukan pilihan Anda, Anda
layak mengintip software akuntansi dan manajemen bisnisyang kami sediakan dengan mudah
untuk berbagai jenis bidang usaha. Intip di banner di bawah ini dan rasakan langsung
kemudahannya.
PERBEDAAN ANTARA INTERNET DAN INTRANET
3.Internet
Internet telah memberikan dampak yang jauh lebih besar pada komunikasi berbasis
komputer dari pada perkembangan yang lain, dan ia juga telah memunculkan aplikasi-
aplikasi khusus lainnya seperti intranet dan ekstranet. Sederhananya, internet hanyalah
sekumpulan jaringan yang dapat disatukan bersama. Jika memiliki satu LAN dinsatu suit
kantor dan LAN disuit kantor lainnya , ana dapat menggabungkan keduannya, sehingga
mencipatkan suatu internet.
Intranet
Intranet dapat membatasi akses kejaringan mereka hanya kepada anggota-angota
organisasi dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan protokol jaringan yang sama
dengan internet. Namun membatasi akese kesumber daya komputer hanya pada sekelompok
orang terpilih didalam organisasi.
10. Daftar Pusaka : http://risyantika.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sumber-komputasi-dan-
komunikasi.html