Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun.
Implementasi Konsep Sistem Informasi Pada PT Nusa Prima Pangan (Solaria)
STRATEGI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BISNIS PADA PT HERO SUPERMARKET TBK
1. ARTIKEL ILMIAH
STRATEGI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI BISNIS PADA PT HERO SUPERMARKET TBK
Dosen Pengampu :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Ayu Endah Lestari
NIM : 43219120019
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2021
2. ABSTRAK
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana
masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya.
Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan
kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro,
diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah
dan jangka panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun.
3. PENDAHULUAN
Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis sistem,
administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator.
Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,
pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain
penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat
dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu
untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka
sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna
lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan
mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah perusahaan para
penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan menikmati
keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian
meliputi kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan
pengetahuan. Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama awalnya dirancang
untuk digunakan oleh para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut
tak berapa lama menyebar ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini
dimungkinkan oleh suatu konsep yang disebut sebagai kantor maya dimana pekerja
tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor agar dapat melaksanakan
pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh telecommuting dan hoteling
menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari organisasi maya.
Dalam industri usaha ritel, sistem informasi merupakan senjata yang paling
penting dalam memenangkan persaingan usaha, mengingat informasi merupakan
peralatan yang sangat strategis bagi perusahan dan memerlukan biaya yang besar untuk
pengadaan maka penerapannya harus dilakukan dengan perencanaan dan studi yang
matang. PT. Hero Supermarket Tbk. merupakan suatu perusahaan di bidang retail, dan
dalam kegiatan operasionalnya PT. Hero Supermarket Tbk. menggunakan sistem
informasi manajemen.
4. LITERATUR TEORI
A. Organisasi Bisnis
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Area-area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan
informasi, produksi, dan pemasaran.
Dukungan Sistem Informasi Bagi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi,
eksekutif, dan area bisnis. SIM dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi
umum para manager perusahaan. Sistem informasi eksekutif dirancang untuk
digunakan oleh manager tingkat strategis perusahaan, dan lima sistem informasi
ditingkat lebih rendah dalam figure tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan
informasi unik dari area-area bisnis tersebut.
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu cara
bagaimana sumber daya fisik (manusia, bahan baku, mesin, dan uang) dialokasikan
ke berbagai area-area fisik perusahaan, anak perusahaan global, divisi, wilayah,
distrik, cabang, dan seterusnya.
B. Organisasi Layanan Informasi
Layanan informasi (indormation service – IS) untuk menguraikan unit perusahaan
yang memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi. Nama-nama
lain divisi SIM atau departemen SIM dan khususnya teknologi informasi
(information technology) juga popular.
Sumber Daya Informasi
Sebagian besar sumber daya ini berlokasi dilayanan informasi dan merupakan
tanggung jawab dari chief information officer (CIO). Sumber daya informasi yang
terdapat di area-area pengguna adalah tanggung jawab dari para manager area
pengguna.
Spesialis Informasi
Spesialis informasi (information specialist) untuk menggambarkan karyawan yang
5. tanggung jawab utamanya adalah memberikan kontribusi atas tersedianya sumber
daya informasi dalam perusahaan. Spesialis informasi pada awalnya meliputi:
1. Analis Sistem
Analis sistem adalah orang yang ahli dalam mendefinisikan masalah dan dalam
membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana komputer akan membantu
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
2. Administrator Basis Data
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basis data. Tugas
DBA terbagi dalam empat area utama; perencanaan, implementasi, operasi, dan
keamanan.
3. Webmaster
Bertanggung jawab atas insiden penyajian situs web perusahaan. Webmaster
bekerja sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan bahwa jaringan
komunikasi antara perusahaan dan pelanggan atau sekutu bisnisnya selalu
terbuka. Webmaster memiliki keahlian dalam memanipulasi atau rancangan
grafik. Bawahan webmaster bertanggung jawab dalam membuat gambar-
gambar tersedia tetap konsisten dan saling mendukungdalam seluruh halaman
situs web. Tugas penting dari seorang webmaster adalah melacak orang-orang
yang mengunjungi halaman web perusahaan. Relasi dengan pelanggan dapat
sangat ditingklatkan dengan situs web yang beropersai setiap hari.
4. Spesialis Jaringan
Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat
jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang
menyebar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian dari bidang-bidang
komputasi maupun telekomunikasi. Hal yang sangat sulit dilakukan adalah
memelihara jaringan yang memenuhi persyaratan untuk aplikasi-aplikasi
berbasis web, karena sebagian besar komunikasi terjadi diluar batasan
perusahaan.
5. Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis untuk
membuat kode program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi sistem
analis dan programmer menciptakan suatu analis programmer.
6. 6. Operator
Operator manjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer
mainframe dan server. Operator akan memonitor konsol, mengganti kertas
printer, mengelola perpustakaan pita dan disk penyimpanan data, serta
,melakukan tugas lain yang serupa. Spesialis informasi umumnya digabungkan
dengan perwakilan-perwakilan dari organisasi pengguna untuk membentuk tim
proyek yang mengembangkan sistem.
C. Struktur Organisasi Layanan Informasi
Spesialis informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut
berbagai macam cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan
didalam perusahaan, dengan hampir seluruh sumber daya informasi berlokasi di
unit IT.
Tren Dari Struktur Tersentalisasi Ke Desentralisasi
Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu tersentralisasi. Perusahaan telah
menugaskan beberapa orang analis sistem dan programmer untuk mengembangkan
sistem-sistem baru dan beberapa orang analis sistem serta programmer lainnya
untuk memelihara sistem-sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok
dipimpin oleh seorang manajer. Unit-unit operasi, administrasi basis data, dan
jaringan akan memeberikan kontribusi bagi pengembang maupun pemeliharaan.
Struktur Organisasi Inovatif
Struktur Organisasi Inovatif, ada 3 yaitu :
1. Model Sekutu (Partner Model )
Layanan informasi yang bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan
teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis.
2. Model Platform (Platform Model)
Layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun
akan menyediakan sumber daya informasi sehingga informasi tersebut dapat
dicapai oleh area-area bisnis.
3. Model Terskala (Scalable Model)
Sumber daya yang harus diperoleh behitu peluang pasar muncul dan harus dapat
7. dengan cepat dilepaskan ketika peluang tersebut tidak lagi terjadi, sehingga
tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang minimum.
Hal yang disari selama tahun 1990-an adalaah bahwa sentralisasi maupun
desentralisasi memiliki keunggulan masing-masing. Perusahaan-perusahaan besar
berusaha untuk mencapai suatu struktur oragnisasi yang “tersentralisasi secara
sentral.” Hal ini dicapai dengan memberikan wewenang kepada unit IS korporat
untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan infrasuktur IT, dna
wewenanga kepada area-area mereka masing-masing. Struktur ini memiliki
kesulitan karena dua alasan. Pertama, IT kini memainkan peranan yang lebih besat
di perusahaan daripada masa lalu. Kedua, prubahan teknologi menuntut agar
struktur memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan
keahlian informasi bagi pengguna sistem maupun pengembang, sekaligus
memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi yang tersedia dari vendor dan
konsultan.
Sebagai respons kebutuhan ini, para penelitin SIM mengidentifikasikan tiga
struktur inovatif, yang disebut model sekutu (partner model), model platform
(platform model), dan model terskala (scalable model). Basis dari model sekutu
adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam
menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi yang
mendasari model platform adalah bahwa layanan informasi tidak akan secara aktif
mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi
sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis. Beberapa perusahaan,
khususnya yang beroperasi secar sikluss, memilliki kebutuhan untuk dapat
menyesuaikan dengan sepat tingkat sumber daya informasi yang dimilikinya untuk
meespons kondisi pasar. Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus
dipperoleh begitu peluang pasar muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan.
D. Komputasi Pengguna Akhir
Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis
informasi melakukan seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pendekatan ini
menunjukkan bagaimana spesialisasi informasi bertindak sebagai perantara, yang
memisahkan pengguna dari komputer.
8. Di akhir tahun 1970-an kita melihat berkembangnya minat dari pihak
pengguna untuk mengembangkan aplikasi komputernya sendiri, suatu pendekatan
yang disebut komputasi pengguna akhir(end-user computing). Pengguna akhir
merupakan kata yang sinonim dengan pengguna; pengguna menggunakan produk
akhir dari suatu system berbasis komputer. Komputasi pengguna akhir timbul
disebabkan oleh empat pengaruh utama:
1. Dampak Pendidikan Komputer
Selama awal tahun 1980-an, dampak program-program pendidikan komputer
yang baik di sekolah-sekolah negri dan swasta, perguruan tinggi, dan
perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat.
2. Antrian Layanan Informasi
Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan daripada yang
dapat mereka tangani. Situasi ini menyebabkan para pengguna mulai
mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan dukungan sistem
kepada layanan informasi. Layanan informasi tidak dapat memberikan respons
yang cukup cepat untuk memenuhi tuntutan, dan antrian mulai menumpuk
dengan pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer.
3. Murahnya Peranti Keras
Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro berharga murah
4. Peranti Lunak Siap Pakai
Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat peranti lunak
yang akan mengerjakan tugas-tugas akutansi dasar sekaligus memberi informasi
bagi pengambila keputusan. Pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab
penuh atas pengembangan sistem, namun mereka harus menanggung sebagian
tanggung jawab berikut. Konsep ini lebih diartikan bahwa spesialis informasi
akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi daripada yang sebelumnya
pernah mereka lakukan.
E. Pengguna Sebagai Suatu Sumber Daya Informasi
Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting
yang dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan
meraih keunggulan kompetitif. Dalam memutuskan bagaimana perusahaan akan
mempergunakan sumber daya informasinya, manajemen puncak harus memberikan
9. perhatian yang cukup besar tentang bagaimana cara komputasi pengguna akhir akan
dilaksanakan, sehingga pada akhirnya akan memaksimalkan manfaatnya dan
meminimalkan risikonya.
1. Keuntungan Komputasi Pengguna Akhir
EUC memberikan dua manfaat utama:
Menyamakan kemampuan dan tantangan
Pergeseran beban kerja dalam pengembangan sistem ke area-area pengguna
memberikan kebebasan bagi spesialis informasi untuk lebih berkonsentrasi
pada organisasi secara luas dan sistem-sistem yang rumit, yang
memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-area
berikut.
Mempersempit jarak komunikasi
Kesulitan yang sesuai menghantui pengembangan sistem jarak hari pertama
komputasi adalah komunikasi antara pengguna dan spesialis informasi.
Manfaat-manfaat di atas akan menghasilkan pengembangan sistem yag lebih
baik daripada yang dihasilkan oleh spesialis informasi yang mencoba untuk
melakukan sendiri sebagian besar pekerjaan.
2. Resiko Komputasi Pengguna Akhir
Sebaliknya, ketika pengguna akhir mengembangkan sistem mereka sendiri,
mereka akan menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko:
Sasaran sistem yang buruk
Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada aplikasi-aplikasi yang
seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.
Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk
Para pengguna akhir, meskipun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis
yang cukup tinggi, biasany tidak akan dapat menyamai profesionalisme dari
spesialis informasi dalam hal perencanaan sistem.
Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien
Ketika tidak terdapat kendali pusat atas akusisi peranti keras dan peranti
lunak yang berlebihan.
10. Hilangnya integritas data
Pengguna akhir tidak menjaga data dan peranti lunak mereka.
Hilangnya kendali
Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan
dukungan komputer bagi perusahaan.
Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan harus mengembangkan
suatu rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC
berkembang dan tumbuh subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis
pengendalian yang telah bekerja dengan begitu baik di layanan informasi juga
harus diterapkan pada area-area pengguna.
F. Kriteria Pendidikan, Pengetahuan Dan Keahlian Yang Dibutuhkan Untuk
Karier Di Bidang Layanan Informasi
Pengembangan sistem informasi membutuhkan pengetahuan dan keahlian tertentu.
Spesialis informasi menerapkan pengetahuan dan keahlian secara kontinu.
Pengguna menerapkannya ketika mereka pernah ikut terlibat dalam komputasi
pengguna akhir.
1. Pengetahuan Pengembangan Sistem
Pengetahuan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, baik itu melalui mata kuliah
formal ataupun melalui upaya sendiri seperti membaca dan mengamati. Jenis
pengetahuan yang memungkinkan sesorang memberikan kontribusi dalam
upaya-upaya pengembangan sistem meliputi pengetahuan komputer,
pengetahuan informasi, dasar-dasar bisnis, teori sistem, proses pangembangan
sistem, dan pembuatan model sistem.
Pengetahuan komputer (computer litercy) adalah kemampuan untuk
menggunakan sumber daya komputer guna mendapatkan pemrosesan yang
dibutuhkan.
Pengetahuan informasi (information literacy) meliputi pemahaman
bagaimana menggunakan informasi dalam setiap langkah proses pemecahan
masalah dimana informasi tersebut dapat diperoleh dan bagaimana
11. membagi informasi dengan orang lain.
Dasar-dasar bisnis (business fundamentals) adalah topik-topik yang
biasanya terdapat dalam mata kuliah inti S1 dan S2 bisnis, akutansi,
keuangan, pemasaran, manajemen, SIM, dan operasi.
Teori sistem (systems theory) menjelaskan bagaimana cara menggambarkan
sesuatu fenomena dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif.
Proses pengenbangan sistem (system development process) terdiri atas
langkah-langkah yang diambil uantuk mengembangkan suatu sistem
informasi.
Pembuatan model sistem (systems modelling) terdiri atas berbagai cara
untuk mendokumentasikan suatu sistem.
Adalah mungkin untuk mengidentifikasikan tidak hanya jenis-jenis
pengetahuan dan keahlian yang penting bagi spesialis informasi dan pengguna
saja, namun juga bagaimana pengguna dapat dibagi kembali menjadi
manajemen umum dan stafnya. Staf profesional terdiri atas spesialis-spesialis
seperti peneliti pemasaran dan ilmuan manajemen, sedangkan staf
administrasiterdiri atas pegawai kantor.
2. Keahlian Pengembangan Sistem
Setiap individu biasanya memiliki kemampuan masing-masing yang berbeda
yang berasal dari bakat alamiah, dan proses pembelajaran yang
menyempurnakannya. Keahlian pengembangan sistem meliputi keahlian
berkomunikasi, kemampuan analitis, kreativitas, dan kepemimpinan.
Keahlian komunikasi (communications skills) melibatkan kemampuan
untuk menyampaikan informasi kepada satu orang atau lebih dengan
menggunakan komunikasi lisan, tulisan, gambar.
Kemampuan analitis (analytical ability) melibatkan studi dan pemahaman
akhir atas suatu situasi dengan tujuan untuk merumuskan respons atau
solusi.
Kreativitas (creativity) adalah penciptaan ide atau solusi baru yang
sepenuhnya atau separuhnya baru.
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk mengarahkan orang
12. lain untuk melaksanakan tugasnya.
G. Mengelola Pengetahuan Yang Ditunjukkan Oleh Sumber Daya Informasi
Perusahaan
Perusahaan sering kali menganggap manajeman pengetahun (knowledge
management-KM) sebagai sistem jenis lin yang harus dikembangkan. Sistem
seperti ini akan menciptakan pengetahuan, mengelolanya, dan mengirimkannya ke
pengguna – pengguna yang tepat. Vendor-vendor seperti KnowledgeBase.net
menjual peranti lunak manajemen pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan
yang ingin mengambil keuntungan dari peranti lunak siap pakai.
H. Otomatisasi Kantor
Ketika kita melacak kembali jalan yang telah ditenpuh oleh komputasi
bisnis selama 50 tahunan sejarahnya, kita sering kali menemui istilah otomatisasi
kantor (office automation). Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi,
seperti teknologi computer, pada pekerjaan kantor. Otomatisasi kantor dapat dilacak
dilacak kembali hingga awal tahun 1960-an, ketika IBM memperkenalkan istilah
pengolahan kata (word processing) untuk menyatakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan pada pengolahan kata-
kata.
Otomatisasi kantor (office automation-OA) meliputi seluruh system
elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi
informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Satu keuntungan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu
sambungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk
saling berkomunikasi satu sama lain.
Pergeseran Dari Pemecahan Masalah Administratif Ke Manajerial
Aplikasi-aplikasi OA pertama sebelumnya dimaksudkan untuk mendukung
pegawai bagian sekretariat dan administrative. Pengolah kata, e-mail, faks, dan
penanggalan elektronik adalah contoh-contohnya. Seiring dengan semakin
bertambahnya pengetahun computer di kalangan manajer dan professional, mereka
menyadari bahwa mereka dapat menggunakan berbagai aplikasi untuk
13. memecahkan masalah yang mereka hadapi. Mereka mulai menggunakan e-mail
untuk berkomunikasi dengan pemecah masalah lainnya, menggunakan penanggalan
elektronik untuk menjadwalkan rapat dengan pemecah masalah yang lain,
melakukan konferensi video untuk menghubungkan para pemecah masalah di
wilayah geografis yang luas, dan seterusnya.
I. Kantor Maya
Kemampuan OA untuk menghubungkan orang secara elektronik membuka pintu-
pintu baru dalam bagaimana pekerjaan kantor dilaksanakan. OA bahkan membuat
pekerjaan kantor tidak harus dikerjakan di kantor. Sebagai gantinya, pekerjaan
seperti itu dapat dilakukan di manapun karyawan berada-di suatu kantor maya.
Konsep kantor maya (virtual office) mengakui bahwa pekerjaan kantor dapat
dilakukan hamper di semua lokasi geografis selama tempat kerja tersebut terhubung
dengan satu atau lebih lokasi tetap perusahaan oleh suatu jenis kemampuan
komunikasi elektronik. Konsep ini dimulai dengan telecommuting, lalu
disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang disebut hoteling
1. Telecommuting
Istilah telecommuting diperkenalkan karena sepertinya merupakan satu cara
yang tepat untuk menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik
“pergi” ke tempat kerja. Keuntungan terbesar telecommuting bagi karyawan
adalah fleksibilitas yang diberikan dalam menjadwalkan tugas-tugas pekerjaan
sehingga tugas pribadi juga akan dapat diakomodasi. Keuntungan lainnya
adalah perusahaan biasanya akan memberikan perhatian yang lebih besar pada
kebutuhan komunikasi paratelecommuter jika dibandingkan dengan lingkungan
kantor biasa, di mana sebagian besar informasi dikomunikasikan dalam
percakapan informal dan melalui observasi.
2. Hoteling
Fokus telecommuting yang pada awalnya hanya terbatas pada beberapa
kelas pekerja kantor tertentu saja yang dapat melakukan pekerjaan mereka di
rumah, telah meluas hingga meliputi seluruh karyawan yang hanya datang ke
kantor bilamana dibutuhkan. Konsep ini diberi nama hoteling, dan ide di
baliknya adalah bahwa perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang
14. dapat dibagi bersama oleh karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan
dukungan kantor.
Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya dan ruangan
yang lebih efektif dan fokus yang lebih baik pada apa yang dibutuhkan untuk
mendukung personel kantor. Risiko yang ada meliputi anggapan akan hilangnya
“bonus” oleh para karyawan yang tidak lagi memiliki ruangan kantor pribadi,
hilangnya perasaan berada dalam suatu komunitas, dan potensi dampak
negative pada budaya korporat.
3. Keuntungan Kantor Maya
Telecommuting dan hoteling memungkinkan adanya kantor maya. Kantor maya
mampu mengatasi kendala-kendala fisik dari suatu tempat kerja dengan peranti
elektronik sehingga memungkinkan diperolehnya beberapa potensi keuntungan
nyata, antara lain :
Biaya fasilitas yang lebih rendah. Karena beberapa orang karyawan bekerja
di tempat lain, perusahaan tidak membutuhkan kapasitas kantor yang
sebesar dulu, sehingga memungkinkan turunnya biaya untuk sewa dan
perluasan kantor.
Biaya peralatan yang lebih rendah. Sebagai ganti dari memberikan
seperangkat peralatan kantor kepada setiap orang, para karyawan dapat
saling berbagi peralatan dengan cara yang sama seperti para partisipan di
dalam suatu jaringan area local berbagi sumber daya komputasi.
Berkurangnya penghentian pekerjaan. Ketika hujan salju, banjir, badai, dan
semacamnya menjadikan karyawan tidak dapat melakukan perjalanan ke
tempat kerja fisik, aktivitas perusahaan dapat langsung terhenti.
Kontribusi sosial. Kantor maya memungkinkan perusahaan mempekerjakan
orang-orang yang sebelumnya mungkin tidak memiliki peluang untuk
bekerja. Oleh karena itu, kantor maya memberikan kesempatan bagi
perusahaan untuk mengekspresikan rasa sosialnya.
4. Kerugian Kantor Maya
Ketika sebuah perusahaan berkomitmen untuk menjalankan strategi kantor
maya, maka perusahaan tersebut akan melakukannya dengan telah memahami
15. bahwa beberapa dampak negatif akan dapat terjadi, yang meliputi :
Moral yang rendah
Sejumlah faktor dapat menyebabkan moral karyawan yang rendah. Salah
satunya adalah tidak adanya umpan balik positif yang berasal dari interaksi
tatap muka dengan atasan dan sesame rekan kerja.
Kekhawatiran akan risiko keamanan
Keamanan data dan informasi dapat lebih sulit untuk dikendalikan di dalam
lingkungan kantor maya. Bagi karyawan yang lebih suka untuk bekerja
sendirian dan menjadi atasan bagi diri mereka sendiri, kantor maya dapat
menjadi suatu sistem yang ideal.
Kantor maya menuntut adanya kerjasama oleh perusahaan maupun karyawan
agar dapat berhasil.Kantor maya dapat menuntut dedikasi yg lebih besar dari
karyawan daripada kantor tetap.Kantor maya bukanlah suatu hal yg bisa
dilakukan oleh semua orang.Kecuali para karyawan bisa mendisiplinkan diri
mereka untuk melakukan pekerjaan tanpa supervise dan motivasi,kemungkinan
besar pekerjaan yg diberikan tidak akan selesai.Bagi karyawan yg lebih suka
untuk bekerja sendirian dan atasan bagi diri sendiri,kantor maya dapat menjadi
suatu system yg ideal.
J. Organisasi Maya
Keberhasilan kantor maya memici para visioner untuk melihat bagaimana kantor
maya dapat diperluas hingga berlaku bagi keseluruhan perusahaan_sebuah
organisasi maya.Disebuah organisasi maya (virtual organization),operasi
keseluruhan perusahaan dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi tidak terikat
pada lokasi fisik.
Dampak Sosial Organisasi Maya
Industri-industri yg paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi
maya adalah industrri yg membeerikan nilai tambah dalam bentuk
informasi,ide,dan kecerdasan(intelligence).Istilah ekonomi tiga 1(three 1 economy)
diberikan untuk menjabarkan industry-industri seperti ini. Contohnya adalah
bidang-bidang pendidikan,perawatan.kesehatan,hiburan,perjalanan,olahraga,dan
16. konsultasi.Seiring dg semakin banyaknya industri-industri yg tertarik dg kantor
maya,perubahan yg terjadi mungkin akan mempengaruhi cara hampir semua orang
hidup dan bekerja.Pengaruh ini akan jelas terlihat pada penampilan fisik dan fungsi
dari kota-kota kita.Kantor maya dan organisai maya akan menurunkan permintaan
gedung-gedung pencakar langit dan transportasi,menjadikan kota kita lebih
tenang.
Agar hal seperti ini dapat terjadi setiap orang harus dapat
berpartisipasi.Pekerja di semua tingkatan harus tertarik pada pekerjaan-pekerjaan
di Ekonomi Tiga I dan memiliki pengetahuan dan keahlian yg dibutuhkan untuk
berhasil.Tingkat kompetensi yg tinggi seperti ini membutuhkan dedikasi dari pihak
lembaga-lembaga pendidikan maupun pemerintah di semua tingkatan untuk
mendorong dan memfasilitasi terjadinya perubahan.
Dewasa ini,hampir seluruh aktivitas perusahaan mencakup lebih banyak
informasi,ide,dan kecerdasan dibandingkan dg masa lalu .karenanya,universitas-
universitas dan SMA secara rutin memasukkan pengetahuan informasi dan
pengetahuan computer ke dalam program-programnya.Teknologi informasi dan
sistem informasi terjalin kedalam suatu proses-proses bisnis.
K. Menempatkan Pengguna Sistem Dan Spesialis Informasi Pada Perspektif
Unsur manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam
pengembangan dan penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah
pengguna dan spesialis informasi. Kedua kelompok tersebut membentuk tim
pengembangan.
Pengembangan sistem pada awalnya dilakukan sepenuhnya oleh spesialis
informasi. Namun, lama kelamaan pengguna telah memainkan peranan yang
semakin penting. Sampai ke suatu titik ekstrem, pengguna dapat melakukan seluruh
pekerjaan pengembangan.
Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang berubah, keadaan dimana
pekerjaan dilaksanakan juga ikut mengalami pekerjaan. Organisasi tidak lagi
berbentuk fisik, yang mengharuskan pekerjaan dan pekerja berada pada suatu lokasi
fisik. Jaringan komunikasi elektronik memungkinkan perusahaan mencapai suatu
organisasi maya, dimana pekerjaan dapat dilakukan di hampir semua tempat.
17. PEMBAHASAN
A. Profil PT Hero Supermarket Tbk
PT Hero Supermarket Tbk adalah perusahaan ritel yang memiliki banyak cabang di
Indonesia. Hero Supermarket Group adalah perusahaan ritel modern pertama di
Indonesia, didirikan tahun 1971 oleh almarhum Muhammad Saleh Kurnia di Jalan
Falatehan. Saat ini Hero membidik dasar menengah ke atas. Saat ini, Hero
Supermarket Group merupakan suatu grup ritel yang memiliki berbagai format
sebagai berikut:
1. Hero (supermarket)
2. Giant (hypermarket & supermarket)
3. Guardian (drug store)
4. Starmart (convenience)
Pada tanggal 30 Juni 1989 PT. Hero Supermarket Go Public meramaikan
pasar modal dan merupakan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang
memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas.
Penjualan saham pertama 1.795.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1000
dan ditawarkan dengan harga perdana Rp 7.200 per lembar saham dan dari hasil
penjualan Tahun 1989 mencapai 159,9 miliar rupiah. Tahun 1992 PT. Hero
Supermarket Tbk. Menawarkan 29.412.500 lembar saham di Bursa Efek Jakarta
dengan harga penawaran Rp 1.500 per lembar saham.
Tahun 1991 PT. Hero Supermarket membuka toko swalayan kecil dengan
konsep convenience store dan diberi nama Star Mart, yang melayani kebutuhan
rumah tangga secara cepat, dengan lokasi yang strategis seperti Hotel, Apartemen,
Komplek Ruko dan lain- lain. Selain itu Hero Group juga mendirikan semacam toko
perkulakan pertama di Indonesia dengan nama Mega Super Grosir, target pasarnya
adalah toko eceran kecil, koperasi, perhotelan, perkantoran, Instasi pemerintah.
Bulan Februari 1998 PT. Hero Supermarket mengadakan aliansi strategis
dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson. Dairy Farm memiliki
penyertaan saham langsung pada Perseroan sebesar 7,6 % dan melalui obligasi
tukar yang dapat ditukarkan dengan saham Perseroan sebesar 24,55 %. Jalinan
18. kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Dairy Farm dalam
jajaran Direksi dan Komisaris PT. Hero Supermarket Tbk. Pada tahun 1998 inilah
restrukturisasi perusahaan dan kepemilikannya diperjelas dan beberapa usaha yang
tergabung dalam Hero group dipersatukan dalam PT. Hero Supermarket Tbk. yang
meliputi PT. Hero Supermarket (Hero Supermarket), PT. Wiramaju Karismajaya
(Mitra Toko Discount), PT. Catur Abadi Jayasakti (Shop In), Star Mart, dan
Guardian (ex Dairy Farm) dan yang lainnya di jual.
Pada tanggal 26 Juli 2002, Giant hypermarket yang pertama di buka
yang berlokasi Villa Melati Mas, Serpong-Tangerang. Giant Hypermarket dengan
mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah” dengan menyediakan jumlah
barang yang besar antara 35.000-50.000 item yang yang mana 90%nya berasal dari
produk lokal dan etnik. Giant ingin dikenal sebagai brand yang murah terjangkau
dan dapat dipercaya.
Visi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah “menjadi pengecer terkemuka di
Indonesia dari segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemangku
kepentingan.
Misi dari PT. Hero Supermarket Tbk :
1. Kami memiliki 5 MEREK TOKO (Hero Supermarket, Guardian, Starmart,
Giant Hypermarket dan Giant Supermarket) yang dapat memuaskan semua
segmen pelanggan dan kami akan mengembangkannya secara menguntungkan
di seluruh Indonesia, dengan memperkuat penawaran masing-masing merek
toko.
2. Kami meningkatkan dan memotivasi talenta lokal terbaik dalam Perseroan.
3. Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih sederhana bagi
karyawan, dan lebih murah bagi Perseroan.
4. Kami, sebagai PELOPOR ritel di Indonesia akan melanjutkan bekerja sama
untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kami, memajukan
Perseroan kami dan meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan.
19. B. Tipe Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk
1. Penerapan Operating Support System (OSS)
Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh PT. Hero Supermarket Tbk. adalah Point of Sale
(POS) System. Barang-barang yang dibeli oleh konsumen dibayar melalui
Point Of Sale atau kasir dan pada saat itulah dilakukan pencatatan atas
transaksi yang sedang terjadi dengan menggunakan Axapta dan SAP,
dimana data yang diinput langsung disimpan dan langsung diproses dalam
server.
Enterprise Collaboration System (ECS)
Sebagai perusahaan ritel, PT. Hero Supermarket Tbk. melakukan
pembelian dengan membeli barang-barang dari pemasok untuk menunjang
kegiatan usahanya. Kegiatan pembelian tersebut dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu menentukan kebutuhan, mencari penjual yang
memiliki barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli, penyelesaian
harga dan syarat-syarat lainnya. Berutu (2008) menyebutkan bahwa
penentuan kebutuhan penjualan dilakukan dengan melihat informasi pasar
tentang produk-produk yang akan dijual. Kemudian PT. Hero Supermarket
Tbk. melakukan kegiatan penjualan dengan menjual produk-produk yang
ada di gerainya. Produk yang dijual harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Menjual barang komplit menurut lingkungan
b. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi
pasar.
c. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
d. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing
Konsolidasi dan sentralisasi atas kebutuhan logistik berada di pusat
distribusi PT. Hero Supermarket Tbk. yang berlokasi di Cibitung-Bekasi.
Pusat distribusi ini berdiri sejak tahun 2006. Produk-produk segar yang
berada di pusat distribusi ke masing-masing gerai PT. Hero Supermarket
Tbk. Proses interaksi tukar-menukar informasi antara gerai cabang dengan
20. kantor pusat melalui internet dan telepon dalam pelaporan keluar masuknya
barang serta pemesanan barang seperti yang tampak pada gambar di bawah
ini:
Gambar 1. Alur Informasi PT. Hero Supermarket Tbk.
Alur interaksi Kantor Pusat, Gerai Cabang, Gudang dan Supplier
selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:
a. Gerai Cabang berinteraksi dengan Giant Pusat di Jalan Gatot Subroto
Jakarta Pusat setiap saat. Transfer data dilakukan setelah toko tutup
(malam hari) untuk memberi dan menerima informasi mengenai jumlah
penjualan, unit yang terjual, jenis barang yang terjual, jenis barang yang
perlu dibeli dan perubahan harga barang. Data yang terkumpul dan
tersimpan dalam basis data bank kemudian diakses dari komputer server
yang selanjutnya dikirim ke Kantor Pusat dengan internet menggunakan
telephone line. Sistem informasi terjadi dalam dua arah yaitu Gerai
Cabang ke Kantor Pusat dan Kantor Pusat ke Gerai Cabang. Informasi
yang disampaikan berupa perubahan-perubahan harga yang terjadi
ataupun informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Gerai Cabang.
b. Kantor Pusat berinteraksi dengan Pusat Gudang, untuk memberi dan
menerima informasi mengenai jenis barang yang perlu dikirim ke
Kantor Pusat
Gerai Cabang Gudang
Supplier
21. tiap gerai di seluruh Indonesia, jumlah tiap jenis barang yang masih
tersedia di gudang dan jenis barang yang perlu dipesan/ beli.
c. Gerai Cabang berinteraksi timbal balik dengan Pusat Gudang untuk
memberi dan menerima informasi mengenai jenis dan jumlah barang
yang perlu dikirim ke Gerai Cabang.
d. Gerai Cabang berinteraksi dengan pihak supplier, dengan memberikan
daftar barang yang akan dibeli (purchase order)
e. Kantor Pusat mendapatkan informasi tagihan dari supplier atas
pengiriman barang yang diperlukan atau dibeli oleh Gerai Cabang.
f. Supplier mengkomunikasikan perihal pemesanan barang oleh Gerai
Cabang dengan memberikan informasi jadwal pengiriman barang ke
gudang milik PT. Hero Supermarket Tbk.
Sistem informasi yang terjadi antara Gerai Cabang dan Kantor Pusat serta
Gudang menggunakan jaringan internet sedangkan sistem informasi yang
terjadi antara Kantor Pusat dengan Supplier, Gerai Cabang dengan Supplier
dan Gudang dengan Supplier menggunakan jaringan internet.
Process Control Systems (PCS) : tidak ada
Dalam rangka mengatur inventori barang dagang agar dapat
memperkirakan besarnya persedian setiap barang yang dikelolanya dengan
tepat. PT. Hero Supermaket Tbk menggunakan Online Analytical Processing
(OLAP) untuk menganalisis data inventori. Aplikasi ini dibangun dalam
lingkungan Microsoft SQL Server ditujukan untuk membantu manajemen
dalam memperoleh informasi mengenai manajemen inventori yang
dikelolanya. Aplikasi yang dibangun terdiri dari tiga modul utama, yaitu modul
untuk migrasi data sumber, modul penciptaan data warehouse penjualan, dan
modul pembuatan laporan. Modul migrasi data berfungsi untuk memindahkan
data penjualan yang disimpan dalam komputer kasir ke dalam data warehouse
yang ditempatkan dalam komputer server. Modul penciptaan data warehouse
berfungsi untuk membangun model data multi-dimensi. Sedang modul
pembuatan laporan dibangun dengan memanfaatkan SQL Server Analysis
Services, Microsoft Excel, dan SQL Server Reporting Services untuk
22. menampilkan informasi hasil analisis.
Dengan tersedianya aplikasi yang telah berhasil dibangun,
memungkinkan pihak manajemen untuk langsung melakukan pemesanan
pembelian suatu barang bilamana barang tersebut telah mencapai nilai
persediaan minimumnya. Selain itu, pergerakan inventori dari setiap barang
yang dikelolanya dapat digambarkan, sehingga bagian pembelian akan dapat
memberikan perhatian khusus pada barang yang tren penjualannya bergerak
dengan cepat agar tidak sampai kehabisan persediaan barang tersebut.
Kemampuan aplikasi untuk menampilkan daftar barang-barang yang
dikategorikan tidak laku jual dapat menekan biaya inventori yang dapat
ditimbulkannya.
2. Penerapan Management Support System (MSS)
Management Information System (MIS)
MIS yang digunakan pada PT. Hero Supermarket Tbk. adalah Hero
Supermarket Field Management System yang menyediakan aplikasi yang
dapat membantu manager gerai cabang dalam business forecasting,
inventory management and human resources management. Aplikasi ini
akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh
perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem
penunjang keputusan.
Decision Support Sistem (DSS)
Bagi PT. Hero Supermarket penggunaan DSS terlihat ketika setiap manager
manager gerai cabang dapat memonitor performance system secara
langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis
dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.
Executive Information Systems (EIS)
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi strategis bagi high level
management. PT. Hero Supermaket Tbk memiliki divisi IT. Misi dari Divisi
IT adalah menjadikan IT sebagai benchmark bagi divisi lainnya dan
memenuhi standar IT kelas dunia di bidang retail. Divisi ini dipimpin oleh
seorang General Manager yang bertanggung jawab kepada Chief Operation
Officer (COO) dan secara organisasi bertanggung jawab kepada IT Director
23. Asia. General Manajer ini membawahi dua orang IT manajer yaitu IT
Manager Development & Research, serta IT Operational Manager.
Gambar 2. Struktur Organisasi Divisi IT
C. Sistem Informasi di PT. Hero Supermarket Tbk
Produk yang diperjualbelikan di PT. Hero Supermarket Tbk. merupakan
barang kebutuhan pokok yang harus dikontrol dalam persediaan barangnya. Jangan
sampai ada pelanggan yang mengeluh barang yang dicari tidak ada ataupun barang
yang ada sudah usang karena terlalu lama (kadaluarsa). Adanya teknologi informasi
maka dapat memudahkan dalam pengelolaan terhadap produk yang ada di setiap
gerai. Dalam sistem persediaan, dibutuhkan teknologi informasi untuk menyusun
database dari berbagai jenis produk yang akan diperjualbelikan, kode barang, nama
suplier, harga produk dan lain sebagainya. Adanya database memiliki banyak
manfaat karena saat ini selain digunakan untuk transaksi di kassa, juga digunakan
dalam penyediaan informasi bagi konsumen mengenai harga produk dengan
menggunakan sensor barcode dan komputer yang biasanya diletakkan di sudut toko.
Seluruh komputer yang ada merupakan workstation yang siap dioperasikan oleh
end user (kasir) dalam melayani konsumen.
Ada komputer yang dapat langsung digunakan oleh konsumen, ada yang
digunakan untuk transaksi di kasir, ada yang digunakan di gudang untuk
menentukan waktu pemesanan kembali ke pemasok dan pengembalian produk, dan
ada pula komputer untuk mengetahui tingkat penjualan produk. Seluruhnya akan
COO
General Manajer IT
Manajer IT R&D Manajer IT Operasional
Staff Staff
24. tergabung dengan server yang nantinya bermanfaat bagi penyimpanan data baik
penjualan maupun persediaan. Bagan alur sistem informasi PT. Hero Supermarket
Tbk. dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3. Alur Sistem Informasi Produk
PT. Hero Supermarket Tbk memiliki 20 server dikantor pusat, dan 1 unit di
masing-masing cabang/toko Hero/Giant Supermaket. Untuk mengelola database
PT. Hero Supermarket Tbk menggunakan software database management system
(DBMS) yang menggunakan software DB2, Oracle, Sybase, dan kini Microsoft
SQL Server. PT. Hero Supermarket Tbk memiliki 2 server database, dan sistem
yang dimiliki bersifat tersentralisasi. User interface pada data warehouse
cabang/toko menggunakan program visual foxpro dan clipper. Seluruh data dijaga
keakuratan dan kerahasiaanya dengan memberlakukan sistem proteksi memakai
user-id dan password. Berdasarkan aplikasi data warehouse yang digunakan, maka
manajemen dapat melihat laporang-laporan seperti keuangan, penjualan, inventori,
dan lainnya sesuai dimensi waktu yang dinginkan baik harian, mingguan, bulanan,
tahunan, bahkan data up to date saat ini.
25. Ruangan IT yang digunakan PT. Hero Supermarket Tbk sudah sesuai
dengan standar minimal, dimana ada ruang khusus untuk server (Gedung Hero
Pusat, lantai 6) dengan suhu udara yang dapat diatur, dilengkapi dengan raised
floor, smoke detector, dan fire alarm. Untuk back up dilakukan secara harian
dengan internal juga di back up ke eksternal server. Dalam menjaga keamanan dari
faktor eksternal, akses memasuki ruangan IT hanya dapat dilakukan karyawan
tertentu dan ruangan dilengkapi oleh door-lock-card security.
D. Komponen Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk
Berikut ini adalah identifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam sumberdaya
manusia, hardware, software, data, serta sumberdaya network dan produk informasi
dalam perancangan TI dan SI PT. Hero Supermaket Tbk.
1. Sumberdaya manusia
a. Spesialis, terdiri dari : Operator
b. Pengguna, terdiri dari : Karyawan, Pelanggan, dan Manajer
2. Sumberdaya hardware dan jaringan
a. Mesin, terdiri dari :
1) Terminal POS
2) Workstation Manager Kantor Cabang
3) Mobile Computing Barcode
4) Barcode Scanner PSC Magellan 2200
5) Notebook
6) Modem Robotic 56K
7) BHT Handheld Terminal
8) Printer Epson TM 300
9) Printer LX/800
10) Credit Card Reader
11) Timbangan digital
12) CPU Zyrex
13) Parabola
14) Magnetic disc drives
15) Network server
26. b. Media, terdiri dari :
1) Magnetic stripe
2) ATM Card
3) Bar tags
4) Media komunikasi elektronik
5) Kertas laporan
6) Customer service electronic
7) Kertas laporan
8) Magnetic disc drive
9) Dokumen laporan pengendalian
10) LAN
11) Kertas struk
3. Sumberdaya software
a. Program, terdiri dari :
1) DBMS windows
2) Program pemasukan data
3) Pemprosesan penjualan
4) NOS
5) OLAP (Online Analytical Processing)
6) DBMS Microsoft SQL Server
7) Analisis penjualan
8) Oracle
9) Sybase
10) Program pelaporan
11) Program grafik
12) Program monitoring performa
13) Program monitoring keamanan
b. Prosedur, terdiri dari :
1) Pemasukan data
2) Transaksi penjualan
3) Penggunaan dan distribusi output
4) Prosedur back up
27. 5) Prosedur pengendalian
6) Prosedur koreksi
4. Sumberdaya data
a. Data pelanggan
b. Data produk
c. Data gross profit
d. Data transaksi
e. Data inventori
f. Data stock on hand
g. Data penjualan
5. Produk informasi
a. Data entry display
b. Status display
c. Laporan analisa penjualan
d. Informasi penjualan di layar
e. Struk
f. Laporan
28. E. Matriks Sistem Informasi PT. Hero Supermarket Tbk
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini
Sumberdaya Sumberdaya Hardware dan Jaringan Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya
Data
Produk
Informasi
Aktivitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Input Terminal POS Bar tags NOS Pemasukan data Pegawai Data produk, Data entry
Workstation Magnetic stripe Program penjualan Data pembelian. display
Manager kantor Credit card pemasukan (DOS, Pelanggan Data pelanggan
cabang Clipper, Excel, Data gross
mobile computing Word) profit,
barcode Data penjualan,
Scanner barcode Data stock on
PSC Magellan 2200 hand
PC Data transaksi
server/workstation
Notebook
Credit Card reader
Pemrosesan Server LAN, Internet OLAP (Online Transaksi Pegawai Data penjualan Status display
Networkserver Analytical penjualan penjualan Data inventori
Prosesor Processing) Data transaksi
komunikasi Analisis Penjualan
Timbangan digital Novell network
Modem Robotic 3.12
56K NOS
CPU Zyrex
Parabola
Output Terminal POS Kertas struk Program pelaporan Penggunaan dan Pelanggan Struk
Workstation Kertas laporan Program grafik distribusi output Manajer Laporan analisa
Manager NOS Pegawai penjualan
Printer Epson TM . penjualan Informasi
300 penjualan di
Printer LX/800 layar
29. Sumberdaya Sumberdaya Hardware dan Jaringan Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya
Data
Produk
Informasi
Aktivitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Penyimpanan Magnetik disc drive
BHT handheld
terminal
Magnetic disk DBMS Microsoft
SQL Server,
Oracle, Sybase
NOS
Prosedur Backup Supervisor
operator
Pegawai
penjualan
Data produk,
Data pembelian.
Data pelanggan
Data gross
profit,
Data penjualan,
Data stock on
hand
Data transaksi
Kendali Server
Prosesor
komunikasi
Terminal POS
Kertas
Dokumen
Laporan
pengendalian
Program
monitoring
performa
Program
monitoring
keamanan
Prosedur koreksi Supervisor
operator
Pegawai
penjualan
Pelanggan
Manajer
Data produk,
Data gross
profit,
Data penjualan,
Data stock on
hand
Struk
Data entry
display
Audio signal
30. KESIMPULAN
Spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis sistem, administrator
basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,
pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain
penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat
dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu
untuk mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu
fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya
mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan
mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah perusahaan para
penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan menikmati
keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Sistem informasi yang digunakan oleh PT Hero Supermarket Tbk, dari top level
management hingga kasir memakai sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi
dalam berkomunikasi sehingga produk (inventory) tidak ada yang kurang ataupun
sudah usang karena terlalu lama (kadaluarsa). Produk yang dijual di gerai cabang harus
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Menjual barang komplit menurut lingkungan
2. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi pasar.
3. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
4. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing
Hal tersebut berdampak bagi kemajuan perusahaan dalam meningkatkan usahanya
sehingga dapat bersaing dengan kompetitor dalam bisnis yang sama terbukti dengan
semakin eksis keberadaanya.
31. DAFTAR PUSTAKA
Grace. (2014). Pengguna dan Pengembang Sistem. URL :
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/pengguna-dan-pengembang-
sistem.html. Diakses tanggal 13 Mei 2021.
Putra, Y. M., (2018). Pengguna dan Pengembang Sistem. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
http://ebbyboooy.blogspot.com/2011/10/pengguna-dan-pengembang-sistem.html.
Diakses tanggal 13 Mei 2021.
https://docplayer.info/30529368-Sistem-informasi-pada-pt-hero-supermarket-
tbk.html. Diakses tanggal 14 Mei 2021.
https://akurat.co/sejarah-berdirinya-hero-supermarket-di-indonesia. Diakses tanggal 14
Mei 2021.