Teks tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan peranannya dalam organisasi. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan alat strategis untuk meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan, dan perencanaan strategi sistem informasi penting untuk meningkatkan nilai dan fungsi sistem informasi guna mendukung strategi bisnis.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM DAN QUIZ 2
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 43116110336
DOSEN : Prof. Dr. Hafzi Ali, MCA
PROGARAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2. Karakteristik Sitem Informasi untuk keunggulan bersaing adalah Keunggulan kompetitif dapat
dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat
memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak
mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai
rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara
sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi
yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan
perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief
information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam
semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan
mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-
tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Karakteristik Sistem informasi:
1. Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub
sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah
sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras
adalah sistem komputer.
2. Batas system
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut.Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .
3. 4. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari
satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
5. Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance
input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada
supra sistem.
7. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
8. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung
strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis. Salah satu
stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam
perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam
memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari
berbagai fungsi perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
4. Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi
informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit kegiatan
manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil suatu
keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin dicapai
mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu computer dan komunikasi
terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat
menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.
5. Perkembangan teknologi yang terus berkembang telah banyak dimanfaatkan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Teknologi sistem informasi telah berkembang pesat untuk
menyajikan informasi sebagai dasar pengendelaian perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat
karena didukung data-data terbaru dan akurat.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah
1.Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini
perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan
aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada
modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales
yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat
melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
2. Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang
tidak berwenang mengubah isi database.
3. Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses
bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan,
akuntansi dan bagian-bagian lain
4. Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan. Ada staf yang menginput
transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi. Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan
satu staf.
5. Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya
tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya, selama tahun
tahun terakhir ini ,banyak pemakai telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka
sendiri daripada bergantung sepenuhnya pada para specialist informasi. Pendekatan ini dinamakan end-
user computing atau EUC. Namun pemakai dapat menggunakan para specialist informasi untuk
melaksanakan pekerjaan pengembangan atau untuk menjadi konsultan. Sejmlah perusahaan mula-mula
6. menggunakan computer berusaha untuk menjastifikasi sistempengolahan data mereka berdasarkan
biaya administrasi yang digantikan ,namun gagal untuk melaksanakan pemberhentian bagi pegawai -
pegawai yang tidak diperlukan.
Keberhasilan yang lebih besar dicapai dalam usaha peningkatan efisiensi atau peningkatan
pengembalian atau investasi. Sekarang sangat susah untuk menentukan nilai rupiah dari output
subsystem CBIS berorientasi informasi seperti SIM, DSS, dan system berbasis pengetahuan. Sebaliknya,
bobot yang lebih besar diberikan pada ukuran-ukuran subyektif. CBIS berkembang melalui tahap-tahap :
perencanaan ,analisis, rancangan, penerapan dan penggunaan. Tahap-tahap ini disebut siklus hidup
system dan dapat dilakukan oleh pemakainya sendiri atau pemakai bekerja sama dengan specialist
informasi. Bahkan apabila system dikembangkan bersama-sama manajerlah yang bertanggung jawab
atas tiap tahap siklus hidup system.
Komunikasi rantai tradisional
Siklus hidup system (book Raymon Macleod,Jr)
End-user computing
Tidak semua orang yang ikut serta dalam End-user computing (EUC) memiliki tingkat pengetahuan yang
sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) golongan
berdasarkan tingkat kemampuan komputer mereka, yaitu :
1. Pemakai akhir tingkat menu (menu level end-users);
Sebagian end-users tidak mampu membuat perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi
dengan perangkat lunak jadi dengan menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh
perangkat lunak berbasis windows dan Mac.
2. Pemakai akhir tingkat perintah (command level end-users);
Sebagian end-users memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar
memilih menu. Mereka dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan
operasi aritmatika dan logika pada data.
3. Pemakai akhir tingkat programmer (end-user programmers);
Sebagian end-users dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti BASIC, PASCAL, atau C++
dan dapat mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.
4. Personil pendukung fungsional (functional support personnel).
Di sejumlah perusahaan, para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional, bukannya unit
jasa informasi. Personil pendukung fungsional tersebut adalah spesialis informasi dalam arti
7. sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manajer
fungsional mereka.
MANAJEMEN DARI END-USER COMPUTING
Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami
perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi
trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan, terutama dalam bentuk
mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak
mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas software
tertulis yang telah dibuat oleh bagian unitpelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar.
Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain dan
mengimplementasikan aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi
yang tersebar tersebut . dalam bagian in, kita akan meneliti gejal-gejalanya dan mencari beberapa cara
yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol yang diharapkan.
JENIS END-USER COMPUTING
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari
MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user
ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis, yaitu:
1. End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang
sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh
orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain
untuk memberikan bantuan teknis.
2. User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun
ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
3. Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat
menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman
komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan
pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan
insiyur.
4. Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani
penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan
informasi.
8. 5. Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan
informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
6. Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi,
yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk
menentukan harga kontrak.
Klasifikasi ini terlalu luas. Ia memasukkan pemakai yang tidak mempunyai pemahaman
komputer (end-user non-pemrograman) dan pemakai yang merupakan spesialis informasi (personel
pendukung profesional, personel pendukung komputerisasi end-user, dan pemrograman DP). Dua jenis
yang terakhir seharusnya bahkan tidak termasuk ke dalam area pemakai.
Kita telah mnggunakan istilah end-user computing untuk menjelaskan pengembangan sistem
berdasarkan komputer oleh orang yang mengunakan output dari sistem tersebut. Penekanannya adalah
pada pengembangan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Suzanna Rivard dari Ecole des Hautes etudes
Commerciales, Montreal dan Sid L. Huff dari University of Western Ontario, dalam study mereka
terhadap 272 end-user. Mereka membatasi klasifikasi mereka terhadap tiga kategoti tengah yang
dikemukakan oleh Rockart dan Flannery:
User tingatan perintah
Pemrograman end-user
Personel pendukung fungsional
Hal ini nampaknya merupakan kesepakatan yang masuk akal, dan kita menganggapnya sebagai
klasifikasi end-user. Ia tidak menyertakan pemakai yang tidak mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan sistemnya sendiri, dan juga spesialis informasi yang ditugaskan dalam unit pelayanan
informasi, ia juga mengetahui, dengan memasukkan atau menyertakan personel pendukung fungsional,
bahwa departemen pemakai dapat memperoleh spesialis komputernya sendiri.
Walaupun klasifikasi Rockart dan Flannery nampaknya terlalu luas untuk standar sekarang ini,
namun studi mereka memberikan kontribusi yang penting bagi end-user computing, karena mereka
mengungkapkan bahwa tak ada end-user khusus. Ada benyak jenisnya, tergantung pada tingkat
pemahaman komputer dari pemakai, dan setiap jenis tersebut mempunyai kebutuhan sendiri-sendiri.
APLIKASI END-USER POTENSIAL
Nampaknya beralasan bila ada anggapan bahwa end-user lebih berusaha menerapkan
aplikasinya untuk memenuhi kebutuhan informasinya sendiri atau kebutuhan informasi untuk unitnya,
dari pada untuk kebutuhan informasi perusahaan. Oleh karena itu, end-user sebenarnya tidak
mengembangkan aplikasi pemrosesan data, MIS, dan otomatisasi kantor, seperti voice mail dan video
conferencing, sebab ia biasanya mengimplementasikan secara umum. Juga, end-user sebenarnya tidak
boleh mengembangkan expert system karena sistem ini mempunyai sifat khusus.
9. Hal ini berarti bahwa end-user computing hanya terbatas pada aplikasi DSS dan otomatisasi
kantor, seperti word processing, pengiriman elektronik, dan pengkalenderan elektronik, yang dapat
disesuaikan dengan sekelompok kecil pemakai.
Dengan memahami aplikasi yang mana yang mungkin dikembangkan dan yang mungkin tidak
bisa dikembangkan oleh end-user , maka hal ini akan menjadi teka-teki bagi arah perkembangan en-user
computing. Ia membrikan indikasi mengenai bagaimana end-user dan spesialis informasi akan
berdampingan dimasa mendatang.
TAHAP PERTUMBUHAN END-USER COMPUTING
Selama jangka waktu yang pendek ketika end-user computing telah mendapatkan popularitas,
para pemakai dan aplikasi mereka menjadi lebih canggih. Kita telah melihat bagaimana Richard Nolan
menggunakan tahapan siklus hidup untuk mendefinisikan evolusi jangka panjang penggunaan
perusahaan dalam penggunaan komputer. Cara yang sama dapat dilakukan untuk mendeskripsikan
evolusi end-user computing dalam perusahaan.
Sid Huff bersama dengan Malcolm Munro, profesor pada University of Calgary, dan Barbara
Marin, seorang konsultan free-lance, menjelaskan bagaiman aplikasi end-user berevolusimelalui
tahapan pertumbuhan dan menjadi lebih matang pada setiap tahapan tersebut. Mereka mendefinisikan
kematangan dengan istilah connectivity – yaitu kemampuan aplikasi-aplikasi untuk saling berinterface
melalui transfer data.
Isolasi, selama tahap isolasi, pemakai melihat tiap aplikasi sebagai entry yang terpisah. Pemakai
menerima dukungan nyata yang sedikit dari sistem dan pemakai ini menggunakan sistem tersebut
terutama untuk mendapatkan pengenalan dengan pemrosesan komputer.
Sound-Alone, pemakai mulai melihat hubungan logis antara sistem-sistemnya. Dalam usahanya
untuk memadukan sistem tersebut, pemakai biasanya akan memasukkan kembalioutput dari satu
sistem untuk meberikan input kepada sistem lain.
Integrasi Manual, para pemakai mulai menukarkan data diantara mereka dan dengan fasilitas
komputerisasi sentral. Namun demikian, pertukaran ini dilakukan dengan mentransfer file dari satu
program ke program yang lain biasanya dalam bentuk disket. Contohnya adalah penggunaan file dBASE
sebagai input bagi spreadsheet 1-2-3. jika pelayanan informasi tidak menentukan standar untuk aktivitas
ini, maka pemakai mebuat standarnya sendiri.
Integritas Otomatisasi, pemakai bisa menukar data dengan database sentral dengan
menggunakan jaringan komunikasi . pertukaran ini dilakukan oleh DBMS yang mengelola database
sentral. Agar dapat membuat dan mengunakan system ini, pemakai harus menyesuaikan standar yang
telah ditentukan oleh pelayanan informasi.
Integrasi Terdistribusi, pada tingkat kematangan yang paling tinggi ini, aplikasi end-user berada
pada tingkat organisasional, kelompok kerja, dan pemakai perorangan. Database terpisah didistribusikan
ke seluruh perusahaan pada setiap tingkat, dan integrasi dilakukan oleh DBMS terdistribusi.
10. Professor Munro dan Huff, bersama dengan mahasiswa S2 dari University British Columbia, Gary
Moore, mempelajari status end-user computing di 47 organisasi, dan mendapati bahwa tak ada
perusahaan yang dijadikan obyek studi tersebut telah mencapai tahap kematangan integrasi
terdistribusinya. Mungkin hal tersebut disebabkan adanya kebutuhan DBMS yang lebih canggih untuk
mendukung database terdistribusinya. Namun demikian, muff, Munro, dan Martin, mendapatkan suatu
kesimpulan bahwa, “walaupun dengan alat yang lebih baik, pasti akan ada hal (point) – yang belum
diketahui – yang berada diatas jangkauan pemakai, yang tidak akan bias dijelajahi oleh pemakai.
FAKTOR YANG MENDORONG END-USER COMPUTING
Pada sebagian besar perusahaan, bagian pelayanan informasi terlalu banyak muatan kerja dan
disitu terdapat antrean panjang pekerjaan yang menunggu pengimplemenstasiannya. Adanya timbunan
pelayanan informasi ini merupakan sebab utama mengapa end-user computing menjadi popular,
dimana pemakai menjadi tidak sabar dan memutuskan untuk melakukan pekerjaannya sendiri.
Faktor lain adalah murahnya dan mudahnya penggunaan hardware dan software. Pemakai
dapat membeli PC dan beberapa software pengembangan aplikasi dengan hanya seribu dolar atau
sekitarnya, seringkali tidak usah melalui channel yang resmi.
Pemahaman pemakaimengenai komputer dan informasi juga merupakan faktor menjadi
populernya en-user omputing ini. Sekarang semakin banyak pemakai yang telah mempelajari
keterampilan komputer di sekolah dan mereka mempunyaikeyaknan yang kuat terhadap
kemampuannya ini. Mereka tidak ragu-ragu lagi untuk mengembangkan dan membuat aplikasinya
sendiri.
Beberapa pemakai terdorong oleh prospek mengenai diperolehnya kemampuan untuk
melakukan kontrol yag lebih cermat atas komputerisasi mereka. Pandangan ini diakibatkan oleh
ketidakpercayaan mereka terhadap pelayanan informasi. Mungkin ada beberapa kasu-kasus kesalahan
dan penembusan keamanan dalam pelayanan informasi.
Pemakai mungkin juga terdorong untuk mengurangi biaya pemrosesan. Situadi ini terjadi dalam
perusahaan yang memindahkan pembiayaan pengembangan dan penggunaan sistemkepada
departemen yang memakai sistem tersebut, dan biaya tersebut diangap terlalu tinggi. Pengaruh atau
dorongan eksekutif juga merupaka faktor. Phillip Ein-Dor dan Eli Segev, profesor pada Tel Aviv
Univeristy, mangumpulkan data dari 21 perusahaan d wilayah Los Angeles dan mendapatkan bahwa
persentasi end-user manajemen dan non-manajemen akan lebih tinggi jika CEO adalah pemakai.
KEUNTUNGAN DARI END-USER COMPUTING
End-user computing memberikan kuntungan baik kepada perusahaan maupun pemakai.
Pertama, perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan memindahkan beberapa muatan kerja dari
bagian pelayanan informasi kepada end-user. Hal ini memungkinkan bagian pelayaan informasi untuk
mengembangkan sistem organisasional yang mungkin lebih menjadi muatan kerja yang menumpuk
11. selama beberapa bulan atau tahun. Ia juga memungkinkannya lebih mempunyai waktu untuk
memelihara sistem yang telah berada pada komputer.
Kedua, tidak dikutsertakannya spesialis informasi dalam proses pengembangan bisa mengatasi
masalah yang telah menggangu pengimpleentasian sepanjang era komputer – yaitu komunikasi. Banyak
pemakai yang tidak memahami jargon komputer yang diungkapkan spesialis informasi, dan banyak
spesialis informasi yang tidak memahami tugas atau tanggung jawab pemakai. Karena para pemakai
memahami kebutuhannya sendiri dengan lebh baik dari pada orang lain, maka ketika mereka
mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka mungkin akan lebih puas dengan hasilnya. Mereka juga
mempunyai perasaan memiliki – “ini adalah sistem saya.”
Hasil akhir dari kedua keuntungan tersebut adalah bahwa akan tercapainya tingkat keterampilan
penggunaan komputer yang lebih tinggi. Sedangkan keuntungan yang paling penting adalah dalam
dukungan kebutuhan pemakai dalam memecahkan masalah dan sistem memberikan apa yang
dibutuhkan oleh pemakai.