Dokumen tersebut membahas tentang metode pengembangan sistem informasi yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dan tahapan pengembangan sistem informasi secara lebih rinci."
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI, 2018
1. Pengembangan Sistem Informasi
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”
Dosen pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Oleh :
Lisaniah Amini Lisa’Ilina (43217110150)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem informasi adalah Pengembangan sistem Informasi sering disebut
sebagai proses pengembangan sistem (system development).
Pengembangan sistem informasi didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem
informasi bebrbasis computer untuk menyelesaikan persoalan organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (oppurtinities) yang timbul.
DEFINISI (LANJUTAN)
Sebenarnya untuk menghasilkan sistem informasi tersebut terdiri dari :
a. System analisis : upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan
masalah-masalah apa saja yang ada pada sistem.
b. System development adalah langkah-langkah mengembangkan sistem informasi yang
baru berdasarkan gambaran cara kerja sistem dan permasalahan yang ada
METODOLOGI PENGEMBANGAN SYSTEM
Metodologi pengembangan system adalah suatu proses pengembangan sistem yang formal dan
persisi yanf mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices, dan tool yg
terautomatisi bagi para pengembang manager pproyekk dalam rangka mengembangkan dan
merawat sebagian besar atau keseluruhan sistem informasi atau software >whitten, 2001
MENGAPA PERLU ADANYA PENGEMBANGAN SYSTEM INFORMASI??
a. Menjamin adanya konsistensi proses
b. Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek
c. Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas
d. Menuntut adanya dokumentasi yang konsisiten yang harus bermanfaat bagi personal
baru dalam tim proyek.
Pada prinsipnya metodologi dapat dikembangkan sendiri, bisa juga menggunakan metodologi
yang sudah teruji penerapannya.
3. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN SYSTEM INFORMASI
Ada beberapa prinsip yang mempengaruhi pengembangan system informasi, yaitu sebagai
berikut :
a. Prinsip 1
Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat dalam pengembangan
- Keterlibatan pemilik pengguna sistem (system owner dan user) adlah keharusan yang
mutlak untuk keberhasilan pengembangan sistem.
- Pengembangan sistem bertanggung jawab harus menyediakan waktu yang cukup
untuk partisipasi pemilik dan pengguna sistem dan meminta persetujuannya untuk
setiap langkah analisis dan pengembangan sistem.
b. Prinisp 2
Gunakan pendekatan pemecahan masalah
- Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem berbasis pendekartan
bagaimana memecahkan masalah.
Langkah-langkah klasik pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
· Pelajari dan memahami masalah ( opportunity, atau directive) dan kontak saham.
· Definisikan criteria atau ukuran solusi yg sesuai
· Identifikasi alternative – alternative solusi dan pilih solusi terbaik
· Desain atau implementasikan solusi
· Observasi dan evaluasi dampak dari solusi dan sesuaikan solusi jika diperlukan
· Ada kecenderungan untuk melewati langka-langkah tersebut diatas atau melakukannya
dengan kurang seksama
· Akibat yang terjadi kemungkinan adalah : memecahkan persoalan yang salah, kurang tepat
dalam memecahkan persoalan, mengambil solusi yang salah sama sekali.
4. c. Prinsip 3
Tentukan tahapan pengembangan
- Pentahapan akan membuat proses pengembangan yang menjadi aktivitas – aktivitas
yang lebih kecil lebih mudah dikelola dan diselesaikan.
- Tahapan pembuatan sistem harus dilakukan dengan urutan top-to-bottom.
d. Prinsip 4
Tetapkan standard untuk pengembangan dan dokumentasi yang konsisten.
- Standard pengembangan sistem umumnya menjelaskan tentang : aktivitas, tanggung
jawab, petunjuk dan kebutuhan pendokumentasian, dan pemeriksaan kualitas.
- Kegagalan pengembangan sistem akibat tidak tersedianya standard
pendokumentasian merupakan hal yang banyak dijumpai dalam proyek ini.
e. Prinsip 5
Justifikasi sistem sebagai investasi
- Sistem informasi adalah sebuah investasi
- Pada investasi harus ada yg diperhatikan.
Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi
1. Daur Hidup Pengembangan Sistem.
2. Tahap investigasi sistem informasi
3. Tahap analisis sistem informasi.
4. Tahap perancangan sistem informasi.
5. Tahap pembuatan sistem informasi.
Daur Hidup Pengembangan SistemMetode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahapan
proses, yaitu: yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan
dan pemeliharaan.
Tahap perencanaan sistem informasi Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba
memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, kemudian
membentuk tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-kendalanya
5. Tahap ini menjadi sangat penting karena
1. Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasi secara rinci.
2. Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitf.
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besar-besaran didalam organisasi.
4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja didalam
organisasi.
Peran manajemen dalam proses perencanaan
1. Memberi umpan balik dan membangun kerjasama antarindividu dan siapa saja yang
terlibat baik langsung maupun tidak
2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna menyusun perencanaan
SI berbasis komputer, dan jika saat tiba, maka para pengelola harus siap untuk
mendukung implementasi rencana tersebut.
Tahap analisis sistem informasi Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis
permasalahan lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan
Menurut Mc. Leod terdapat 6 dimensi kelayakan
1. Kelayakan teknis
2. Pengembalian Teknis
3. Pengembalian Non-ekonomis
4. Hukum dan Etika
5. Operasional
6. Jadwal
Faktor-faktor pemodelan SI
1. Kelayakan organisasi
2. Memilih kelompok bisnis
6. 3. Melihat kemingkinan-kemungkinan
4. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik
5. Lingkungan operasional system
6. Sistem harga
Tahap perancangan sistem informasiHal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap
perancangan, antara lain:
a. Kebutuhan perusahaan
b. Kebutuhan operator.
c. Kebutuhan pemakai.
d. Kebutuhan teknis.
Tahap penerapan sistem informasi Tahap ini merupakan kegiatan untuk
mengimplementasikan rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses
implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa
computer. Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa
metode, antara lain:
1. Paket Aplikasi
2. Pengembangan oleh staf sendiri
3. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan dari pihak luar
Tahap evaluasi Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai
disusun.proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut
sudah benar. Tahapan proses uji coba, antara lain:
a. Mengecek alur sistem secara keseluruhan
b. Melakukan penelusuran pada sampel data
c. Pengecekan
Tahap penggunaan dan pemeliharaan Pada tahap ini sistem telah diuji coba
dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk menangani prosedur bisnis
yang sesungguhnya.
7. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, memback-up dan
scanning virus. Sementara itu pemeliharaan juga termasuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian untuk menjaga kemutakhiran sistem. Dan Pengembangan Sistem
Informasi (SDLC) dibagi menjadi :
A. Proses Perencanaan Sistem
1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana
Mengkaji tujuan perencanaan strategi dan taktik perusahaanapakah bertujuan ke
laba atau ke pelayanan masyarakat (pengabdian)
Mengidentifikasi proyek-proyek sistemIdentifikasi dapat berupa sistem
informasi untuk: pengendalian penjualandan pemasaran, pengendalian
distribusi, pengendalian persediaan,pengendalian keuangan
Menetapkan sasaran proyek system
Sasaran proyek harus sama dengan sasaran perusahaan, usahakan sasarandapat
dinilai secara numerik. Misalkan Proyek sisstem infomasiPengendalian
Penjualan dan Pemarasan mempunyai sasaran yaitu : pangsapasar meningkat
sampai 25 % dalam 1 tahun, mengurangi piutang taktertagih sebanyak 20%
Menetapkan kendala proyek sistemSering yang menjadi kendala dalam proyek
sistem adalah: batasan dana,batasan waktu, umur ekonomis proyek, batasan
peraturan yang berlaku,batasan organisasi yang tidak boleh diubah
Menentukan prioritas proyek sistemBila proyek sistem mempunyai banyak
modul, maka ada modul yangdidahulukan atau di priotitaskan. Kriteria prioritas
nasional dapat berupa:mendapat manfaat dari penghematan, kemudahan
pemakaian sistem,kebutuhan mendesak untuk memperbaiki kondisi yang tidak
dapat ditolelirlagi. Kriteria tidak rasional dapat juga diterapkan misalkan: minat
dandaya tarik bagi manajemen yang berkuasa, kebanggaan yang ditonjolkan.
Membuat laporan perencanaan sistem.Laporan Perencanaan sistem adalah
tertulis
Meminta persetujuan manajemenDirektur utama akan menentukan apakah
perencanaan sistem ini disetujuiatau tidak.
2. Menentukan proyek sistem yang akan dikembangkan, dilakukan oleh
komitepengarah
Menunjuk team analisProyek pengembangan sistem biasanya dilakukan
oleh suatu team analis.Personil dapat terdiri dari Departemen
8. Pengembangan Sistem sendiri yangada dalam perusahaan (bila
mempunyainya), ditambah dengan manajermanajeryang terlibat dalam
proyek sistem. Bila team pengembangansistem akan diambil dari luar
perusahaan, maka konsultan pengembangansistem dapat ditunjuk secara
langsung atau lewat pelelangan
Mengumumkan proyek pengembangan sistemProyek sistem in£ormasi
sangat perlu diumumkan secara terbuka, agarsemua pihak mengerti apa
yang diharapkan dari sistem yang baru.Penjelasan tentang mengapa
perubahan harus dilakukan dan bagaimanaperubahan ini akan
mempengaruhi para pekerja dan manajer secaramenguntungkan. Bila
penjelasan tersehut masuk akal, maka banyak orangyang akan menerima
sekaligus menumbuhkan motivasi untuk membantukelancaran proyek
sistem ini.
3. Menentukan proyek sistem yang dikembangkan oleh analis system
Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek
Melakukan studi kelayakanStudi kelayakan adalah studi yang akan digunakan
untuk menentukankemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak
diteruskan ataudihentikan. Lama suatu studi kelayakan tergantung besarnya
proyeksistem, dapat hanya per telpon, beberapa hari, beberapa bulan.
Demikianpula biaya studi kelayakan dapat berkisar antara 5% sampai 10% dari
nilaiproyek total
Menilai Kelayakan Proyek Sistem:o Kelayakan Teknis (technical
feasibility)Pertanyaan kunci adalah: "Apakah teknologi ini nantinya dapat
diterapkandi sistem?a. Ketersediaan teknologi di pasaran.b. Ketersediaan ahli
yang dapat mengoperasikannyao Kelayakan Operasional (Operational
Feasibility)Pertanyaan kunci adalah: "Dapatkah sistem, nantinya diterapkan di
dalamorganisasi ?a. Kemampuan dari personilb. Kemampuan dari operasi sistem
untuk menghasilkan informasic. Kemampuan pengendalian dari operasi sistemd.
Efisiensi dari system
Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada
John Dewey, seorang profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah
9. buku di tahun 1910, Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang
terlihat dalam pemecahan sebuah kontroversi scara memadai.
1. Mengenali kontroversi.
2. Mempertimbangkan klaim - klaim alternatif
3. Membentuk suatu pertimbangan.
Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia menyadari adanya sifat
berurutan dari pemecahan masalah hingga mengidentifikasi suatu masalah,
mempertimbangkan berbagai cara untuk memecahkannya, dan terakhir memilih solusi yang
terlihat paling baik.
Kemudian Dewey juga mngidentifikasi bahwa sisfat proses yang berurutan ini dapat
dipergunakan untuk mengidentiikasi permasalahan yang lain hingga membentuk sebuah
metode perulangan tahapan yang serupa yang kemudian dinamakan dengan siklus hidup
pengembangan sistem (SDLC).
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar
dalam segala memecahkan jenis masalah. Siklus hidup pengembangan system (Systems
development life cycle - SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan
suatu sistem informasi.
SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk
mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan
dalam urut - urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling
besar.
Tahapan - tahapan tersebut adalah:
Perencanaan
Analisis
Implementasi
Penggunaan
10. Tahapan Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
a. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam
tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama
besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan
pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun
gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem
informasi direncanakan secara matang, mencakup:
- Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi,
kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana
yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang
diperlukan.
- Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan
menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian
dapat dicegah sejak awal.
- Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus
berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas
ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
- Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak
awal.
b. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan
aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite
pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
11. a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang
harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
c. Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem :
· Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
· Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
· Persiapan untuk rancang bangun implementasi
· Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
· Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
· Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Dalam fase ini :
· dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif
ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual
memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk
kebutuhan mereka.
· pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-
laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing
laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang
mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada
tampilan komputer.
· Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana
setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali, database dan
12. teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan
dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat
penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file-file dokumen.
Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk menghasilkan
output.
Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas
sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan
diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan
dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya
dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah
dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk
perancangan detailnya.
Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan
secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan
laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form
biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :
· Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi
informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.
· Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki modul-
modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.
· Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari
gambaran umum sampai detail.
· Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk
dokumentasi interface antar modul.
· Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.
Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
13. Pada fase ini :
· sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
· Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
· laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu:
· rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review
Technique (PERT) Chart.
· penjadwalan proyek dan teknik manajemen.
Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan
implementasi sistem, seperti :
· pengembangan perangkat lunak
· Persiapan lokasi peletakkan sistem
· Instalasi peralatan yang digunakan
· Pengujian Sistem
· Pelatihan untuk para pemakai sistem
· Persiapan dokumentasi
Proyek direncanakan dari sumber - sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
kemudian disatukan. Sistem yang ada juga dianalisis untuk memahami masalah dan
menentukan persyaratan fungsonal dari sistem yang baru. Sistem baru ini kemudian dirancang
dan diimplementasikan. Gambar di bawah ini mengilustrasikan sifat melingkar dari siklus
hidup. ketika sebuah sistem telah melampaui masa manfaatnya dan harus di ganti, satu siklus
hidup baru akan di mulai, dengan diawali oleh tahap perencanaan.
PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SLDC tradisional dengan diungkpkan tahapan-tahapan di
atas secara logis, metode ini masih memiliki kelemahan. Seiring dengan brtambahnya ukuran
dan kompleksitas suatu sistm, melewati tahapan-tahapan dengan sekali jalan menjadi suatu hal
yang semakin tidak mungkin dilakukan.
Prototipe (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem potemsial yang memberikan ide
bagi para pengembang dan calon pengguna. proses pembuatan prototipe ini disebut
prototyping.
14. Jenis - jenis Prototipe
Satu pertanyaan umum yang sering kali di tanyakan masyarakat ketika pertama kali mendengar
tentang prototipe komputer adalah, "Apakah prototype akan menjadi sistem aktual nantinya?"
Jawabannya adalah "tergantung".
Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionery
prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang
dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi.
Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain
akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe persyaratan
tidak selalu menjadi sistem aktual.
Pengembangan Prototipe Evolusioner
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk
mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih
untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi
terintegrasi dan toolkit protoryping. Generator aplikasi terintregasi (integrated
application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat
seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru - menu, laporan, tampilan, basis data dan
seterusnya.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Pengembang mendemonstrasikan
prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang
memuaskan.
4. Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi
Pengembangan Prototipe Persyaratan
Langkah-Langkah Yang Terlibat Dalam Pembuatan Sebuah Tipe Prototipe Persyaratan
Membuat kode sistem yang baru
Pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem baru.
Menguji sistem baru
Pengembang menguji system
Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima
Penggunaan memberitahukan kepada pengembang apakah sistem dapat diterima.
Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
15. Daya Tarik Prototyping
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan - alasan di bawah ini:
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pengguna.
- Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
- Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang di
harapkannya.
Keuntungan - kuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya pengembangan
dan meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.
Potensi Kesulitan dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. kesulitam - kesulitan tersebut antara
lain:
- Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan
pintas dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi.
- Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah pada
ekspetasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
- Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
Baik pengguna maupun pengembang hendaknya mewaspadai potensi kesulitan - kesulitan di
atas ketika mereka memilih untuk melaksanakan pendekatan prototyping. Namun jika
seimbang, prototyping telah terbukti menjadi salah satu metodologi SDLC.
DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Teknologi Informasi mengalami kemajuan dengan sangat cepat, dan organisasi perlu
mengambil keuntungan dari kemajuan - kemajuan ini. Sistem meliputi sistem - sistem yang
memproses data perusahaan maupun sistem - sistem yang melakukan fungsi - fungsi dasar,
seperti mengebor untuk mencari minyak dan memproduksi saru bagian manufaktur. Proses
pengerjaan ulang sistem disebut dengan istilah rekayasa ulang (reengineering) atau disebut juga
dengan istilah desain ulang proses bisnis (business process redesign - BPR)
16. INPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas proyek
yang akan membutuhkan sumber daya. Contoh WBS adalah grafik Gantt dan diagram jaringan.
Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencantumkan sumber daya tertentu yang
akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
OUTPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan biasanya
dinyatakan dalam unit - unit keuangan yang berlaku, seperti Dolar atau Euro. Estimasi seperti
ini dapat disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk mencerminkan tambahan
informasi seiring dengan semakin jelasnya proyek tersebut.
PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Satu metedologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu memberikan
respons yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih luas adalah
R.A.D. Istilah RAD dari rapid application development atau pengembangan aplikasi cepat
diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis James Martin.
RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu
kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa informasi (information engineering-
IE) adalah nama yang diberikan Martin kepada keseluruhan pendekata pengembangan
sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas perusahaan secara menyeluruh.
Unsur-Unsur Penting RAD
1. Mananjemen : Khususnya manajemen puncak. Hendaknya menjadi penguji coba
(experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau
pengadaptasi awal (early adapter).
2. Orang : Dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk malakukan seluruh
aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisiensi yang dapat dicapai
melalui penggunaan tim-tim khusus.
3. Metodologi : Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4. Alat-alat : Alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat
dan alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer
17. (computer-aided software engineering-CASE) yang memfasilitas
prototyping dan penciptaan kode.
Pengembangan Berfase
Satu metodologi pengembangan 17ystem yang dewasa ini digunakan oleh banyak perusahaan
adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, dan RAD dengan mengambil fitur-fitur
yang terbaik dari masing-masing metodologi.
Tahap-Tahap Pengembangan Berfase
a. Investigasi Awal
Menganalisis dengan tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan masalah
sistemnya: mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru.
b. Pemodelan Proses
Pemodelan proses pertama kali dilakukan dengan menggunakan digram alur (flowchart).
Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan program. International
Organization for Standardization (ISO) menciptakan standar untuk bentuk-bentuk symbol
flowchat, memastikan penggunaannya di seluruh dunia. Ketika diagram arus data dengan
empat simbolnya muncul pada akhir tahun 1980-an, minat akan penerapannya pun muncul
dengan seketika.
Istilah terminator sering kali di pergunakan untuk menyatakan unsur-unsur lingkungan, karena
menunjukkan titik-titik dimana sistem berakhir.
Suatu terminator dapat berupa:
· Orang, seperti seorang manajer, yang menerima laporan dari sistem
· Organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan atau perusahaan lain.
· Sistem lain yang memiliki antar muka dengan sistem.
18. Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Prosesa dapat digambarkan
dengan sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak
bersudut melingkar. Masing-masing symbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label.
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Prosesa dapat digambarkan
dengan sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak
bersudut melingkar. Masing-masing symbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label.
Arus Data
Arus data terdiri atas sekumpulan unsure-unsur data yang berhubungan secara logis (mulai dari
satu unsure data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari satu titik atau proses ke
titik atau proses yang lain. Simbol panah digunakan untuk menggambarkan arus ini dan dapat
digambar dengan menggunakan garis lurus maupun melingkar.
Penyimpanan Data
Ketika kita perlu meyimpan data karena suatu alas an tertentu, maka kita akan menggunakan
penyimpanan data. Dalam terminologi DFD, Penyimpanan Data adalah suatu gudang data.
DFD pada figur 7.12 mengilustrasikan sebuah sistem yang dapat dipergunakan oleh perusahaan
untuk menghitung komisi bagi para agen penjualnya. Di sini, terminator digambarkan dengan
kotak, proses dengan kotak tegak bersudut tumpul, arus data dengan garis lurus, dan
peyimpangan data dengan kotak berujung terbuka.
19. Kapan Menggunakan Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investigasi
awal dan analisis dari metodologi pengembangan berfase. DFD mengilustrasikan suatu
tinjauan atas pembrosesan, dan kasus penggunaan memberikan detailnya. Biasanya dibutuhkan
beberapa kasus penggunaan untuk mendukung satu diagram angka 0.
Steering committee SIM menjalankan tiga fungsi utama:
20. • Menciptakan Kebijakan yang memastikan dukungan computer untuk mencapai sasaran
strategis perusahaan.
• Melakukan Pengendalian Fiskal dengan bertindak sebagai yang berwenang dalam
memberikan persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungan
dengan computer.
• Menyelesaikan Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan
computer.
Kepemimpinan Proyek
Steering committee SIM jarang ikut terlibat langsung dengan detail pekerjaan. Tanggung jawab
jatuh ke tangan tim proyek. Tim proyek meliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam
pengembangan sistem informasi. Satu tim dapat memiliki anggota hingga selusin, yang terdiri
atas gabungan beberapa orang pengguna, spesialis informasi, dan mungkin auditor internal.
Auditor akan memastikan bahwa desain sistem telah memenuhi beberapa persyaratan tertentu
dilihat dari segi keakuratan, pengendalian, keamanan, dan auditabiitas.
Input Pengestimasian Biaya
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas-aktifitas proyek yang
akan membutuhkan sumber daya. Kebutuhan sumber daya (resource requirement)
mencatumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
• Tarif sumber daya (resource rates) adalah biaya per-unit untuk setiap jenis sumber daya.
• Estimasi durasi aktivitas (activity duration estimates) menyebutkan periode pekerjaan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
• Informasi historis (historical information) terdiri atas file-file dari data proyek masa lalu,
basis data pengestimasian biaya komersial, dan pengetahuan tim proyek.
21. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2210129-proses-perencanaan-
sistem/#ixzz2O5NPAwzy