power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana 2018.PDF
1. MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Di susun oleh :
Afifah Khoiriyah 43216010234
Program Studi Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
2018
2. Tahap-tahap Pengembangan Sistem
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan proyek-proyek besar lainnya.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
3. Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan
tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu
konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya
sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
3. d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.
Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu
tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem
informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi
sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap
fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul
dalam pemeliharaan sistem.
Metode Pengembangan Sistem Informasi
1. CBIS Life Cycle
CBIS (Computer Based Information Systems) Life Cycle atau yang disebut dengan siklus
sistem informasi berbasis komputer. Merupakan tahapan-tahapan dan tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan sistem informasi
jenis apa yang akan dibuat dan seberapa luas yang harus di hasilkannya.
2. System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Kegunaan dari SDLC yaitu
mengakomodasi beberapa kebutuhan pengguna akhir dan pengadaan perbaikan masalah
yang berhubungan dengan perangkat lunak. Metode ini digunakan oleh para analisis sistem
ataupun pembuat program dengan tahapan-tahapan pekerjaan untuk membangun sistem
informasi.
Kegiatan Dalam Tahapan SDLC
4. a. Inisiasi (initiation)
b. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
c. Perencanaan (planning)
d. Desain (design)
e. Pengembangan (development)
f. Integrasi dan pengujian (integration and test)
g. Implementasi (implementation)
h. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)
i. Disposisi (disposition)
3. Prototyping
Metode ini menggunakan data aktual, edit input, melakukan komputasi dan semua
manipulasi sehingga dihasilkan output nyata. Karakteristik dari metode ini meliputi langkah
pemilahan fungsi, penyusunan sistem informasi, evaluasi dan penggunaan selanjutnya.
Model prototipe (prototyping model) dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dan
perbaikan, desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi userterhadap prototipe, perbaikan
dan produk akhir sistem yang akan dibuat.
4. Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) merupakan model pengembangan sistem yang
bersifat inkremental (bertingkat) terutama waktu pengerjaan yang pendek. Proses
pengembangan metode ini yaitu mempelajari apakah proyek pengembangan sistem
memenuhi kriteria, mempelajari aktivitas bisnis perusahaan, menentukan area bisnis serta
fungsi yang menjadi prioritas, membuat model dari fungsi-fungsi yang menjadi prioritas,
memilih prototipe mana yang direview dan mengimplementasikan sistem informasi.
5. Spiral
Model spriral (spiral model) menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan sistem
yang memiliki versi yang bertambah fungsinya. Model ini menekan adanya analisa resiko,
jika analisa resiko menunjukka adanya ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka
pengembangan sistem dapat dihentikan.
6. Join Application Development (JAD)
Sebuah rangkaian metode yang memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk
berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi. Tahap dalam
5. metode ini yaitu perancangan, menentukan dan menjabarkan permintaan user, menentukan
teknik yang dibutukan.
7. Object Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan sistem berdasarkan abstraksi
objek-objek yang ada di dunia nyata. Tahapan dalam metode ini yaitu perencaan, analisis,
perancangan, dan implementasi. Dari tahapan tersebutdapat diterapkan pada perancangan
sistem secara umum yang menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan sistem secara
keseluruhan.
8. Functional Decomposition Methodologies
Menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem yang lebih kecil sehingga
akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diimplentasikan.
9. End-user Development
Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana
sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah
pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnyaprivate sistem informasi. Integrasi
dengan sistem yang lain menjadi sulit.
10. Outsourcing
Metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada
pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini seringkali
juga disamakan dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau istilah lain
yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan
layanan kepada pihak lain.
6. Menurut Sugiarso dalam majalah SWA (2003) Permasalahan dalam sistem informasi
adalah :
1. Keterlibatan pengguna (user) yang terbatas
2. Dukungan manajemen yang rendah,
3. Persyaratan fungsional yang tidak lengkap,
4. Perencanaan yang tidak memadai,
5. Harapan yang tidak realistis,
6. Kurangnya keterampilan,
7. Ketiadaan kepemilikan,
8. Strategi dan tujuan yang tidak jelas,
9. Kurangnya komitmen dan keterlibatan,
10. Sumberdaya yang tidak cukup,
11. Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem dan
12. Kurangnya kendali terhadap teknologi informasi.
Kegagalan implementasi sistem informasi disebabkan karena keterlibatan pengguna yang
terbatas. Misalnya dalam penerapan sistem informasi, perusahaan hanya berfokus pada level
manajer sehingga dalam implementasinya sistem informasi kurang dapat digunakan oleh seluruh
karyawan dalam perusahaan tersebut. Selain itu, kegagalan implementasi juga dapat dikarenakan
para petinggi perusahaan enggan mempelajari mengenai sistem informasi yang diterapkan,
sehingga hal ini dapat menjadi penghambat misalnya dalam proses pengambilan keputusan.
Manajemen memiliki pengaruh terhadap kegagalan dari penerapan sistem informasi. Hal ini
dapat ditunjukan dari penerapan sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan user.
Salah satu penyebab kegagalan sistem informasi adalah tidak jelasnya kebutuhan
terhadap sistem. Perlunya identifikasi kebutuhan terhadap sistem dalam suatu perusahaan
merupakan bagian dari perencanaan sistem informasi yang merupakan komponen penting dalam
perencanaan perusahaan. Implementasi sistem sebaiknya dapat membantu perusahaan mencapai
tujuannya yaitu memperkuat bisnis, memberikan keunggulan kompetitif, mempermudah
pengelolaan sumber daya perusahaan dan penerapan teknologi dalam perusahaan.
7. Penyebab lain dari kegagalan penerapan sistem informasi dalam perusahaan adalah
kurangnya perencanaan. Tahapan pengimplementasian sistem informasi adalah : evaluasi bisnis,
penentuan tujuan bisnis yang ingin dicapai dengan implementasi sistem informasi, pembuatan
strategi bisnis, pendefinisian kebutuhan sistem informasi untuk menunjang strategi bisnis dan
inisiatif yang sudah dimiliki, pembuatan desain sistem informasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan, dan evaluasi. Tahapan ini merupakan tahap yang penting dan sebaiknya dilalui
terutama untuk menilai tingkat kepentingan perusahaan terhadap implementasi sistem informasi.
Dengan melalui tahap-tahapan ini, perusahaan dapat mengenali permasalahan yang dihadapi
sehingga kemudian memungkinkan pihak manajemen dapat lebih objektif menentukan tujuan
bisnis yang ingin dicapai melalui sistem informasi.
8. Daftar Pustaka
Satriawan Nawairtas, 2017 http://nawairtasssi.blogspot.com/2017/05/langkah-langkah-dan-
metode-pengembangan.html (09 November 2018, Pukul 21.45).
Mira Aji Indrasari, 2010 http://miraindrasari.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/kesuksesan-
dan-kegagalan-implementasi-sistem-informasi-manajemen/ ( 11 November 2018, pukul 11.57).