2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………..............
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………...
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………….............
1.3. Identifikasi Masalah ……………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….
2.1. Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem…………………….............
2.2. Pelunya Pengembangan Sistem Informasi…….…………………..............
2.3. Tahap-tahap Pengembangan Sistem ………………………………………
2.4. Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi…………………………….
2.5. Metode Pengembangan Sistem Informasi………………………………..
2.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi…..
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
3. BAB I
Latal Belakang
Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin
luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan
masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin
cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan.
pengembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup manusia
semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya internet, komunikasi menjadi semakin
tidak terbatas dan tanpa hambatan, baik hambatan geografis ataupun hambatan waktu. Kita
dapat berkomunikasi dengan keluarga/teman/rekan bisnis yang berada di belahan dunia lain
secara langsung melalui jaringan internet.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem
lama yang ada, di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi
pada sistem yang baru.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Hal mendasar dalam Pengembangan Sistem ?
2. Apa aja Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ?
3. Pendekatan apa aja yang ada pada Pengembangan Sistem Informasi ?
4. Menggunakan Tahap-tahap dan Metode apa aja dalam Pengembangan Sistem Informasi ?
5. Mengetahui ada Faktor-faktor apa aja Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem
Informasi?
Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diharapkan mahasiswa dapat memeroleh informasi
dalam makalah ini tentang Pengembangan Sisitem Informasi. Terutama mahasiswa dapat:
1. Hal mendasar dalam Pengembangan Sistem
2. perlu pengembangan system informasi
3. Tahap-tahap Pengembangan Sistem
4. Metode Pengembangan Sistem Informasi
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi
5. BAB II
PEMBAHASAN
1. Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
Produktifitas,
Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih
cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang
berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri,
bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50
% sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis
pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
· Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah
sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya
sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang
bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan
cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program,
menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
Maintabilitas, perawatan mencakup;
– modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
– modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai
80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan
untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
6. 2. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan
Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem
ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan yang diperlukan
oleh manajemen. Pada waktu Anda mengembangkan sistem, maka prinsip ini harus selalu
diingat.
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit,
apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir.
Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Seperti halnya dengan
investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus
mempertimbangkan 2 hal berikut ini:
Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi.
Investasi yang terbaik harus bernilai.
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik.
Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya su atu sistem, baik
dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh
karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini harus
merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap
solusi-solusi yang mungkin dilakukan.
Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan
beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya. Pengalaman menunjukan
bahwa tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang baik, maka proses pengembangan
sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan. Untuk maksud ini sebelum proses
pengembangan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang
menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan,
7. sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai
dengan waktu dan anggaran yang direncanakan.
Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Prinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidaklah sedemikian.
Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4 menunjukkan langkah-langkah
yang harus dilakukan secara bersama-sama. Ingatlah waktu adalah uang. Misalnya di dalam
pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahapan yang harus dilakukan
sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus dirancang
semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan perancangan file, tetapi dapat dilakukan
secara serentak, yaitu sewaktu proses pengadaan hardware.
Jangan takut membatalkan proyek.
Umumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang sedang
berjalan. Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang harus
dievaluasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana suatu proyek terpaksa
harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan
tegas. Keraguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah
terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan memubang dana yang sia-sia.
3. Tahap-tahap Pengembangan Sistem
Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi
informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan
ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak
dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.
Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan
menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian
dapat dicegah sejak awal.
8. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan
secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini
diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
a. Mengorganisasikan tim proyek
b. Mendefinisikan kebutuhan informasi
c. Mendefinisikan kriteria kinerja system
d. Menyiapkan usulan rancangan system
e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama
dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai berikut: Menetapkan rencana penelitian system
a. Mengorganisasikan tim proyek
b. Mendefinisikan kebutuhan informasi
9. c. Mendefinisikan kriteria kinerja system
d. Menyiapkan usulan rancangan system
e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan
tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu
konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu.
Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar
penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak
terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir
dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum
tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan
juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan.
Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan
memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
10. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.
Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu
tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem
informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi
sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap
fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul
dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan
pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin
terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen,
tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi
yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan
perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
3. Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi
Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa,
merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi). Metodologi klasik
yang digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle).
Pendekatan Konvensional
Pemahaman masalah didasarka pada pelaksanaan prosedur kerja.
Pelaksanaan pengembangan kerja diawali dengan melihat alur dokumen dari satu bagian
organisasi ke bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses-proses pengolahan
datanya.
Secara historis, digunakan untuk mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang ada di
sistem fisik.
Pendekatan Fungsional
Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai
dari konteks sampai proses-proses paling kecil (top down).
Pengembangan dilaksanakan denga melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan
oleh sistem, data yang menjadi masukan atau keluaran, sumber dan tujuan data, serta
tempat penyimpanan data
Pendekatan Struktur Data
11. Sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran yang
digunakan dalam sistem
Struktur tersebut kemudian dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan konstruksi
sequence, selection, dan repetition sampai terlihat proses pembentukannya
Information Engineering
Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise
Pelaksanaan pengembangan perlu diawali dengan proses perencanaan strategis informasi
dan wilayah bisnis
Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide basis)
Mengaplikasikan teknik terstruktur dan automated tools
Pendekatan Objek
Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam
sistem
Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi
(layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya
Setiap objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme
4. Metode Pengembangan Sistem Informasi
CBIS Life Cycle
CBIS (Computer Based Information Systems) Life Cycle atau yang disebut dengan siklus
sistem informasi berbasis komputer. Merupakan tahapan-tahapan dan tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan sistem informasi
jenis apa yang akan dibuat dan seberapa luas yang harus di hasilkannya.
System Development Life Cycle (SDLC)
Suatu sistem lama yang telah dikembangkan ke sistem yang baru, namun saat kerja sistem
baru ditemukan permasalahan dalam tahap pemeliharaan sistem yang kemungkinan tidak
dapat diatasi, maka sistem tersebut akan dikembalikan lagi ke sistem yang lama, hal inilah
yang disebut dengan siklus hidup pengembangan sistem atau disebut dengan System
Development Life Cycle.
SDLC merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Kegunaan dari SDLC yaitu
mengakomodasi beberapa kebutuhan pengguna akhir dan pengadaan perbaikan masalah yang
berhubungan dengan perangkat lunak. Metode ini digunakan oleh para analisis sistem
ataupun pembuat program dengan tahapan-tahapan pekerjaan untuk membangun sistem
informasi. Metode ini sangat cocok untuk pengembangan sistem besar. Setiap SDLC harus
12. menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan user,
mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien.
Kegiatan Dalam Tahapan SDLC
1. Inisiasi (initiation)
Tahap ini ditandai dengan adanya kebutuhan dari user yang ada, maka pembuatan proposal
proyek perangkat lunak dimulai dan dibuat berdasarkan konsep sistem yang telah
direncanakan.
Kegiatan dalam tahapan inisiasi :
Menentukan durasi waktu yang dibutuhkan.
Menentukan sumber daya dan sistem yang dibutuhkan.
Merencanakan jadwal pelaksanaan proyek.
2. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
Mendefinisikan lingkup konsep sistem hingga dokumen lingkup sistem. Kemudian
menganalisa manfaat biaya yang dibuthkan, manajemen rencana dan pembelajaran
kemudahan sistem untuk digunakan. Memperhatikan juga perencanaan resiko yang
kemungkinan dihadapi jika sistem akan diterapakan ke depannya.
Kegiatan di dalam tahap pengembangan konsep sistem :
Mendefinisikan ruang lingkup sistem.
Menganalisis manafaat biaya yang dibutuhkan.
3. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencaaan lainnya yang
diperlukan masing-masing tahapan, sumber daya dan perangkat lunak. Tahapan ini
menghasilkan hal-hal mendasar yang dibutuhkan untuk mencari solusi dari masalah yang
muncul dalam sistem.
Kegiatan dalam tahap perencaan meliputi :
Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan
melalui pengembangan sistem.
Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan.
Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
Analisis kebutuhan (requirement analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem (user) dan mengembangkan kebutuhan user.
Membuat dokumen kebutuhan fungsional. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis
kebutuhan adalah wawancara, riset terhadap sistem baru, observasi lapangan, jajak pendapat,
pengamatan sistem yang serupa dan prototype. Kegiatan utama dalam tahapan analisis
kebutuhan :
Pengumpulan informasi.
Mendefinisikan sistem requirement.
Memprioritaskan kebutuhan.
Menyusun dan mengevaluasi alternatif.
13. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen
5. Desain (design)
Mentransformasikan sistem lama menjadi sistem baru yang berdasarkan hasil analisis
sebelumnya, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi
yang dibutuhkan. Ada 2 perancangan dalam desain yaitu perancangan konseptual dan
perancangan fisik.
Perancangan konseptual juga disebut dengan perancangan logika yang meliputi perancangan
DFD, ERD, Normalisasi, Flowchart System, Flowchart Document dan laporan-laporan
pendukung lainnya yang menjelaskan perjalanan sistem. Perancangan fisik meliputi
perancangan input, perancangan output, perancangan form, perancangan struktur tabel,
perancangan klasifikasi kode dan perancangan klasifikasi perangkat yang dibutuhkan
sistem.Beberapa kegiatan utama yang di lakukan pada tahap desain :
Merancang arsitektur aplikasi.
Meracang antar muka pengguna.
Mendesain dan mengintegrasikan database.
Membuat prototipe untuk detail desain.
Mendesain mengintegrasikan kendali sistem.
6. Pengembangan (development)
Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan
melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan. Mempersiapkan prosedur kasus
pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program dan
peninjauan pengujian.
Kegiatan di dalam tahap pengembangan, yaitu membuat basis data dan mempersiapakan
prosedur pengujian sistem, mempersiapkan berkas pengujian sistem, pengodean sistem, dan
memperbaiki kesalahan sistem.
7. Integrasi dan pengujian (integration and test)
Menggabungkan bagian-bagian sistem yang dikerjakan terpisah, dan mencari kesalahan
sistem dari kesalaham logika dan kesalahan pengodean. Kemudian mendemonstrasikan
sistem yang dikembangkan untuk diuji dan memehuni spesifikasi kebutuhan sistem.Kegiatan
di dalam tahap integrasi dan pengujian, yaitu :
memastikan bahwa sistem berfungsi seperti yang diharapkan.
membutuhkan partisipasi pengguna untuk memverifikasi pengujian
menyeluruh dari semua persyaratan.
memenuhi semua kebutuhan bisnis.
8. Implementasi (implementation)
Merupakan pengujian pada sistem yang sebenarnya, mengimplementasikan sistem perangkat
lunak pada lingkungan user (adaptasi user dengan sistem) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
14. Kegiatan di dalam tahapan implementasi, yaitu :
pembuatan database sesuai skema rancangan
pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
pengujian dan perbaikan aplikasi.
9. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)
Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan user termasuk
implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan. Operasi dan pemeliharaan meliputi 3
bagian :
Pemeliharaan perfektif yaitu ditunjukkan untuk memperbaharui
sistem sebagai tanggapan atas adanya permintaan atau kebutuhan
yang baru serta meingkatkan efisiensi sistem.
Pemeliharaan adatif yaitu perubahan aplikasi untuk menyesuaikan
diri terhadap perangkat keras dan lunak yang baru
Pemeliharaan korektif yaitu melaksanakan perbaikan-perbaikan
kesalahan ang ditemukan pada saat sistem dijalankan.
10. Disposisi (disposition)
Merupakan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data sesuai dengan
aktifitas user. Pada tahap ini ditekankan untuk memastikan bahwa sistem telah dikemas
sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang tepat. Kegiatan dalam tahap disposisi, yaitu
penghentiaan sistematis sistem untuk memastikan bahwa informasi penting yang disimpan
untuk akses masa depan.
Prototyping
Dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja
secara terus menerus dan diperbaiki melalui kerjasama antar analis danuser. Metode ini
menggunakan data aktual, edit input, melakukan komputasi dan semua manipulasi sehingga
dihasilkan output nyata. Karakteristik dari metode ini meliputi langkah pemilahan fungsi,
penyusunan sistem informasi, evaluasi dan penggunaan selanjutnya.
Model prototipe (prototyping model) dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dan
perbaikan, desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi userterhadap prototipe, perbaikan
dan produk akhir sistem yang akan dibuat. Model ini menyediakan tampilan dengan simulasi
alur sistem sehingga tampak seperti sistem yang sudah jadi. Model prototipe ini dievalusi
oleh user hingga ditemukan spesifikasi yang sesuai keinginan user. Model prototipe sangat
cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan user secara lebih detail karena user sering
kali lesulitan menyampaikan kebutuhnya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas.
Rapid Application Development (RAD)
Menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan
kebutuan user dan perancangan sistem informasi. Proses pengembangan metode ini yaitu
mempelajari apakah proyek pengembangan sistem memenuhi kriteria, mempelajari aktivitas
bisnis perusahaan, menentukan area bisnis serta fungsi yang menjadi prioritas, membuat
15. model dari fungsi-fungsi yang menjadi prioritas, memilih prototipe mana yang direview dan
mengimplementasikan sistem informasi.
Rapid Application Development (RAD) merupakan model pengembangan sistem yang
bersifat inkremental (bertingkat) terutama waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD
membagi tim pengembang manjadi beberapa komponen masing-masing tim
pengerjaan dapat dilakukan secara paralel. Model ini dimulai dari pemodelan bisnis,
pemodelan data, pemodelan proses, pembangkitan aplikasi, dan pengujian.
Spiral
Model proses sistem evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara
kontrol dan aspek sistematis model sekuensial linier. Model iterativeditandai dengan tingkah
laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi sistem yang lebih lengkap
secara bertahap. Model spriral (spiral model) menyediakan pengembangan dengan cara cepat
dengan sistem yang memiliki versi yang bertambah fungsinya. Model ini menekan adanya
analisa resiko, jika analisa resiko menunjukka adanya ketidakpastian terhadap kebutuhan,
maka pengembangan sistem dapat dihentikan.
Join Application Development (JAD)
Sebuah rangkaian metode yang memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk
berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi. Tahap dalam metode
ini yaitu perancangan, menentukan dan menjabarkan permintaan user, menentukan teknik
yang dibutukan’
Object Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan sistem berdasarkan abstraksi
objek-objek yang ada di dunia nyata. Tahapan dalam metode ini yaitu perencaan, analisis,
perancangan, dan implementasi. Dari tahapan tersebutdapat diterapkan pada perancangan
sistem secara umum yang menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan sistem secara
keseluruhan.
Functional Decomposition Methodologies
Menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem yang lebih kecil sehingga akan
lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diimplentasikan.
End-user Development
Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana
sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah
16. pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnyaprivate sistem informasi. Integrasi
dengan sistem yang lain menjadi sulit.
Outsourcing
Metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada
pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini seringkali
juga disamakan dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau istilah lain
yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan
layanan kepada pihak lain.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem
Informasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi, yaitu :
Bisnis Internal
Aspek-aspek internal yang terkait dengan kondisi terkini pada suatu organisasi serta strategis,
meliputi :
Visi, misi dan strategis suatu organisasi, yang menjadi suatu pedoman arah akan seperti apa
suatu organisasi tersebut di masa yang akan datang.
Posisi organisasi dalam industry sekarang dan kekuatan apa saja yang mempengaruhinya.
Kekuatan, kelemahan dan peluang organisasi serta tantangan di masa mendatang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan strategi organisasi.
Dokumen organisasi yang berhubungan dengan kegiatan utama dan kegiatan pendukung
dalam suatu organisasi.
Bisnis Eksternal
Merupakan aspek-aspek di luar organisasi yang dapat mempengaruhi strategi organisasi
misalnya:
Aspek politik, diantaranya kebijakan pemerintah dan peraturan Perundang- undangan.
Aspek ekonomi, yaitu persaingan dalam industri, tingkat permintaan dan penawaran,
tingkat inflasi
Aspek sosial, yaitu hubungan dan kepercayaan mitra kerja
Aspek teknologi, yaitu perkembangan teknologi
Internal Teknologi
Yaitu kondisi SI/TI saat ini yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional
organisasi yang meliputi :
Struktur organisasi SI/TI dan sumber daya, dalam hal ini SDM
Portofolio aplikasi sekarang. Maksudnya adalah aplikasi yang telah dimiliki organisasi
dimasukkan ke dalam portofolio yang berguna untuk mengetahui kondisi TI pada
organisasi sekarang ini.
Pemetaan proses bisnis kedalam suatu model yang menggambarkan arus informasi yang
terjadi dalam kegiatan bisnis organisasi
Infrastruktur TI (Hardware, Software dan Network)
17. Manajemen informasi (pengelolaan SI dan TI) yang telah dan akan dimanfaatkan oleh
organisasi untuk mendukung tercapainya sasaran bisnis
Eksternal Teknologi
Yaitu perkembangan teknologi TI terkini dan tren ke depan, misalnya:
Tren teknologi TI, bisa dengan mempelajari tren teknologi yang tengah berkembang, yang
khususnya bisa diterapkan pada kegiatan/bisnis organisasi. Tujuan mempelajari hal ini
adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan teknologi yang diterapkan dan
dikembangakan dalam perusahaan. Tidak semua produk-produk TI tergolong baik. Dengan
melihat tren dalam perkembangan TI sama artinya dengan mempelajari peluang baru yang
dapat meningkatkan kinerja organisasi di masa akan datang, baik dalam peningkatan
pendapatan, penurunan biaya atau pengembangan kegiatan/usaha bisnis.
Teknologi yang sedang dipakai oleh pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan/bisnis
organisasi.
Peluang dan kemungkinan penggunaan teknologi untuk keunggulan di masa mendatang.
6. TANTANGAN YANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN
1. Tantangan investasi system informasi penting nya system informasi sebagai
investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Di tunjukkan pula bahwa
tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (goodretum) dari investasi
system informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang
di hadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar-
benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk system
informasi.
2. Tantangan strategik bisnis selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak
menyadari nilai bisnis yang penting dari system mereka, karena mereka kurang
atau gagal untuk menghargai asset komplemen yang diperlukan agar dapat
menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja kekuatan dari computer
hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi untuk
mengaplikasikan dan menggunakan teknologi untuk mendapatkan keuntungan
sepenuhnya dari TI, menyadari produktifitas yang asli, dan agar berdaya saing
serta efektif maka organisasi di perlukan desain ulang, meraka harus membuat
perubahan fundamental dan prilaku pengelolaan (manajer) membangun modal
bisnis, menghilangkan peraturan kerja yang kadarluarsa mengiliminasi proses
bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efesian
3. Tantangan globalisasi – pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional
dan timbulnya ekonomi global memerlukan system informasi yang mendukung
produksi dan menjual pruduk di berbagai Negara yang berbeda, untuk membangun
system informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus
membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan
akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis
transnasional
18. 4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi banyak perusahaan yang di bebani
dengan pogram TI yang mahal, system informasi yang kompleks dan rapuh, serta
tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan
bisnisnya untuk membagun insfrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang
khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan
sitem informasi mereka.
5. Tantangan tanggung jawab dan pengawasan, Etika dan pengawasam, Meskipun
system informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga
menciptakan masalah dan tantangan social dan etis baru, seperti ancaman ke
individual privacy dan hak kepemilikin intelektual, masalah kesehatan yang
berhubungan dengan computer, kejahatan computer dan eliminasi pekerjaan,
Tantangan besar dari pengolaan (manajer) adalah membuat keputusa terinformasi
yang sensitive sampai ke konsekueansi negative dari system informasi sampai ke
yang negative.
SOLUSI
Salah satu hal yang jelas: Keamanan dan kendali harus menjadi suatu prioritas yang lebih tegas
dan investasi akan system informasi lebih di tekankan secara keseluruhan pada proses
perencanaan organisasi. Mengkoordimasikan merencanakan keamanan perusahaan secara
keseluruh dalam perencanaan bisnis seperti menunjukkan bahwa keamanan itu sama penting
nya bagi kesuksesan dar bisnis seperti semua fungsi bisnis yang lain. Dukungan dan komitmen
dari manajemen puncak diperlukan untuk menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas dari
perusahaan dan penting bagi semua aspek dari bisnis tersebut. Keamanan dan kedali tidak
pernah menjadi prioritas utama, kecuali jika ada kesadaran akan penting nya keamanan dari
perusahaan.
19. BAB III
KESIMPULAN
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau
masalah yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem.
Pendekatan sistem mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi
signifikan terhadap tujuan. Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi
fisikal, dapat dihubungkan dengan analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis
gejala sosial. Pendekatan sistem terdiri dari tiga fase upaya yakni persiapan, defenisi dan
solusi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi. Sejumlah metodologi SDLC telah mengalami
evolusi dengan siklus tradisional, Prototyping, RAD, dan pengembangan berfase.
Ketika sistem dikembangkan, proses,data dan objek akan dibuat modelnya. Alat
pemodelan yang populer ialah pembuatan diagran arus data yang menggunakan simbol-
simbol dan unsur lingkungan yang dihubungkan oleh panah untuk menunjukkan arus data.
Sebelum manajemen memberikan kata setuju untuk memulai suatu proyek sistem, manajer
biasanya meminta agar biaya proyek diestimasi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pengembangan sistem informasi baik dari
intrenal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut yaitu teknologi eksternal dan internal, serta
bisnis eksternal maupun internal. Bisnis eksternal menyangkut tentang pasar, pelanggan,
perusahaan, pemerintah, dan perangkat hukum. Sedangkan bisnis internal meliputi struktur
organisasi, infrastruktur atau aset, proses, sumber daya manusia, serta budaya perusahaan.
Adapun teknologi eksternal yaitu ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam
lingkungan eksternal organisasi. Dan teknologi internal meliputi software, hardware,
aplikasi, dan infrastruk.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada pula faktor pertimbangan
dalam perencanaan sistem. Di antaranya yaitu lingkungan di mana organisasi harus
melakukan fungsi, struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi, budaya
dan politik organisasi, riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang
telah dilakukan, skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumberdaya manusia, dan
lain-lain. Juga ada pendekatan pengembangan sistem informasi, serta tahap pengembangan
sistem informasi.
20.
21. DAFTAR PUSTAKA
1. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/hal-mendasar-dalam-
pengembangan-sistem/
2. http://abdee-joy.blogspot.jp/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html
3. http://cheesterzone.blogspot.com/2012/10/konsep-pengembangan-sistem-
informasi.html
4. http://febianalfarizi69.blogspot.jp/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-
informasi.html
5. http://ario28wibowo.wordpress.com/2012/06/11/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-pengembangan-sistem-informasi/
6. http://nawairtasssi.blogspot.com/2017/05/langkah-langkah-dan-metode-
pengembangan.html
7. Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.