SIKLUS PENGELUARAN (PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS) Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
Tujuan Siklus Pengeluaran 1. Memastikan bahwa seluruh barang seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan (menurut kebutuhan soalnya persediaan yang mengendap merupakan biaya bagi perusahaan). 2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan memvertivikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar (sesusai dengan pesanan, sesuai dengan yang difaktur pembelian kita dan sesuai dengan faktur penjualan dari Vektor). 3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan (memelihara sampai bagian produksi mengambilnya atau kalau bahan jadi yang dibeli yang sampai akan dibeli pelanggan). 4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar (maksudnya faktur pembelian dan faktur-faktur lain yang berhubungan dengan transaksi).
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
PEMBELIAN DAN PENGELUARAN
1. SIKLUS PENGELUARAN (PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS)
Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran
atas barang dan jasa yang dibeli.
Tujuan Siklus Pengeluaran
1. Memastikan bahwa seluruh barang seluruh barang dan jasa dipesan sesuai
keperluan (menurut kebutuhan soalnya persediaan yang mengendap
merupakan biaya bagi perusahaan).
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan memvertivikasi bahwa barang
tersebut adalah valid dan benar (sesusai dengan pesanan, sesuai dengan
yang difaktur pembelian kita dan sesuai dengan faktur penjualan dari
Vektor).
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan (memelihara sampai bagian
produksi mengambilnya atau kalau bahan jadi yang dibeli yang sampai
akan dibeli pelanggan).
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa
adalah valid dan benar (maksudnya faktur pembelian dan faktur-faktur lain
yang berhubungan dengan transaksi).
2. 5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat.
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok
yang tepat di dalam buku besar utang usaha.
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan
pengealuran yang sudah diotorisasi.
8. Menyiapakan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan
yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh.
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut.
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang.
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran.
4. Menyiapkan pengeluaran kas.
5. Mengelola utang usaha.
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum.
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan.
Pada siklus pengeluaran, terdapat 3 aktivitas dasar bisnis yaitu:
a. Memesan/membeli barang, persediaan, dan jasa.
3. 1. Aktivitas pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan
persediaan atau perlengkapan.
2. Keputusan penting yang dibut dalam langkah ini adalah
mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa banyak yang dibeli, dan dari
pemasok mana akan dibeli/dipesan.
3. Dokumen yang dibuat dalam proses pemesanan barang adalah
pesanan pembeliaan (purchase order).
b. Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa.
1. Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan
penyimpanan barang yang dipesan. Bagian penerimaan bertanggung
jawab untuk mengecek dan menerima kiriman dari para pemasok.
2. Dokumen yang dibuat dalam proses penerimaan barang adalah
laporan penerimaan barang adalah laporan penerimaan (receiving
report)
c. Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa.
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur
penjualan dari vendor untuk pembayran. Bagian utang usaha menyetujui
faktur penjualan untuk dibayar dan kasir bertanggung jawab untuk
melakukan pembayaran.
Bagian yang terkait dalam sistem ini meliputi:
1. Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan
meng input nya ke komputer.
2. Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan
berbagai pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah
hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan
pemasok.
4. 3. Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan
dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah
diterima, sehingga siap menerima tagihan.
4. Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari
pemasok.
5. Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang
kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan
dapat memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan
atas pembayaran.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas:
1. Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan
pesanan barang atau jasa.
2. Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar,
menunjukkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya,
syarat, dan lain sebagainya.
3. Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi
lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.
4. Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase
order, kode dan nama barang, banyaknya barang yang diterima dan
identitas.
5. Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual,
harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain
yang relevan.
5. Jenis Transaksi Dokumen yang Digunakan
Pembelian Kredit Permintaan Pembelian
Pesanan Pembelian
Laporan Penerimaan
Barang
Voucher
Pengeluaran Kas Check
Retur Pembelian Memo Debit
Pengolahan transaksi akan diuraikan dalam 2 versi,yaitu untuk sistem yang
diselenggarakan secara manual,dan untuk sistem yang diselenggarakan
dengan menggunakan alat bantu komputer.
1. Sistem manual.
Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang diselenggarakan
secara manual,mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut:
a. Prosedur Pembelian Kredit
b. Prosedur Pengeluaran Kas
2. Sistem berbasis computer
Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang
berbasis komputer,mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut :
a. Prosedur Permintaan Pembelian
b. Prosedur Pemesana Barang
c. Prosedur Penerimaan Barang
d. Prosedur Pencatatan utang
e. Prosedur Pengeluaran Kas
Laporan Yang Dihasilkan
Seperti halnya aplikasi yang lain,dalam aplikasi pengeluaran ini juga dihasilkan
tiga macam laporan,yaitu laporan pengawasan(control report),register,dan
6. laporan khusus(special report). Meskipun demikian,informasi yang disajikan
dalam laporan-laporan tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan
aplikasi yang lain.
Laporan Kontrol
Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah file.
Akuntan menggunakan laporan ini untuk menentukan ada tidaknya
perubahan file yang tidak semestinya atau untuk menjamin bahwa tidak ada
transaksi yang hilang selama proses pengolahan data berlangsung. Laporan ini
berisi informasi tentang
1. Transaksi yang telah diposting,atau
2. Jumlah angka atau nomor transaksi,atau
3. Daftar perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file
Dalam sistem berbasis komputer,laporan ini menyajikan record count,control
total,dan hash total. Petugas pengawas data mengkaji laporan ini dan
membandingkan total tersebut untuk menguji bahwa semua perubahan
(terhadap file) telah dilakukan secara tepat.
Register
Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu
tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan. Laporan ini berisi
ringkasan data yang telah di posting ke rekening buku besar,sehingga dapat
digunakan untuk melakukan telusuran audit(audit trail) terhadap saldo-saldo
rekening. Register ini dalam sistem manual disebut dengan jurnal khusus,oleh
karenanya register dalam sistem yang berbasis komputer sering pula disebut
dengan jurnal.
7. Prosedur transaksi pembelian mencakup:
1. Prosedur Permintaan Barang
Aktivitas Bisnis yang pertama kali dilakukan dalam siklus pengeluaran adalah
permintaan barang atau suplais. Keputusan Kunci yang dibuat pada proses
ini adalah mengidentifikasi barang apa yang akan dibeli,kapan
dibutuhkan,dan berapa banyak yang akan di beli. Keputusan ini normalnya
dibuat oleh fungsi pengawas persediaan(inventory control),meskipun
informasi tentang kebutuhan barang diperoleh dari departeman pengguna
barang. Permintaan Pembelian kadang-kadang juga di buat oleh siklus
produksi atau dari fungsi penjualan yang menyampaikan informasi tentang
back order. Bagian pembelian meminta penawaran harga dari berbagai
pemasok.
Dokumen-Dokumen Permintaan Pembelian
Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan
berikut ini :
a. Pemintaan dan mengidentifikasi nomor barang
b. Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
c. Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
d. Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan
2. Prosedur Pemesanan Barang.
Aktivitas pokok yang kedua dalam siklus pengeluaran adalah pemesana
suplais dan bahan baku. Aktivitaspembelian biasanya dilakukan oleh
petugas pembelian atau karyawan pembelian dalam departeman
pembelian. Keputusan Kunci : Pemilihan Pemasok. Keputusan penting yang
dibuat pada tahap ini adalah pemilihan pemasok dengan
mempertimbangkan harga,kualitas,dan kualitas pengiriman. Komitmen
terhadap kualitas dan pengiriman yang dimiliki oleh para pemasok sangat
penting,terutama pada sistem JIT,karena keterlambatan pengiriman atau
8. dalam pengiriman terdapat produk cacat dapat engancam seluruh sistem.
Sekali seorang pemasok terpilih untuk memasok sebuah produk,identitas
pemasok tersebut akan menjadi badian dari atau dimasukan ke dalam file
induk persediaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari proses seleksi
pemasok ketika akan membeli barang yang sama di kemudian hari.
Dengan cara ini,maka kinerja pemasok secara periodic dievaluasi untuk
menentukan apakah pemasok tersebut masih dapat dipertahankan atau
tidak. Evaluasi ini tidak hanya melibatkan masalah harga,namun juga
kualitas produk yang dibeli dan kinerja pengiriman barang. Sistem Informasi
Akuntansi yang baik,seharusnya juga dirancang untuk dapat menangkap
dan menelusur
informasi ini.
3. Prosedur Penerimaan Barang
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan
menyimpan barang yang dipesan. Departeman penerima barang
bertanggung jawab untuk menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
Selain barang diterima,kemudian dilaporkan ke manajer bagian
gudang,untuk kemudian meneruskannya ke manajer pabrik. Departemen
penyimpanan barang yang bertanggung jawab kepada manajer bagian
gudang,bertanggung jawab untuk menyimpan barang. Informasi tentang
9. tentang penerimaan barang yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi
pengawas persediaan,untuk memperbarui catatan persediaan. Tujuan
diselenggarakan prosedur ini adalah :
a. Untuk menjamin bahwa semua penerimaan bahan
baku,perlengkapan,dan aktiva lain yang dibeli telah diotorisasi
b. Untuk mencatat transaksi penerimaan dalam catatan akuntansi.
4. Prosedur Pencatatan Utang
Aktivitas keempat dalam siklus pengeluaran adalah proses persetujuan
pembayaran faktur pembelian. Proses ini dilaksanakan oleh departemen
hutang dagang yang bertanggung jawab terhadap direktur keuangan.
Tujuan diselenggarakannya subsistem ini adalah untuk mancatat kewajiban
membayar kepada pemasok. Input aplikasi ini adalah faktur
pembelian,catatan penerimaan barang,pesanan pembelian (open
purchase order) dan file rincian pesanan pembelian(purchase order detail
files). Secara legal,kewajiban untuk membayar ke pemasok mulai timbul
saat barang diterima. meskipun demikian,untuk alasan praktis,sebagian
besar perusahaan mencatat utang setelah diterima dan disetujuinya faktur
pembelian. Tujuan dilakukannya cara ini adalah untuk mengotorisasi dan
menentukan apakah faktur yang diterima layak di bayar. tentunya faktur
10. pembelian dikatakan layak di bayar jika barang dan jasa yang dipesan
benar-benar telah diterima oleh perusahaan. Untuk mencapai tujuan
ini,diperlukan informasi dari bagian pembelian(berupa tembusan order
pembelian) dan fungsi penerimaan barang (berupa laporan penerimaan
baranga0. Tembusan order pembelian dari bagian pembelian
menegaskan bahwa barang atau jasa yang tercantum dalam faktur
pembelian benar-benar dipesan. Tembusan laporan penerimaan barang
yang diterima dari bagian gudang menegaskan tentang kuantitas dan
kondisi yang diterima.
5. Prosedur Pengeluaran Kas
Aktivitas terakhir pada siklus pengeluaran adalah pembayaran faktur yang
telah disetujui. Aktivitas ini,disebut dengan aktivitas pengeluaran
kas,dilaksanakan oleh kasir,yang bertanggung jawab kepada manajer
keuangan. Tujuan diselenggarakannya aplikasi ini adalah untuk menjamin
bahwa pembayaran kepada pemasok dilakukan tepat waktu dan dalam
jumlah yang benar. Input bagi aplikasi ini adalah catatan dari file voucher.
Keputusan kunci dalam prosedur pengeluaran kas adalah menentukan
apakah perusahaan akan memanfaatkan fasilitas potongan yang tersedia
atau tidak. Untuk membuat keputusan ini,dibutuhkan informasi anggaran
kas jangka pendek. Dalam anggaran kas tersebut tergambar taksiran arus
kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode tertentu di masa
mendatang (biasanya satu tahun). Informasi yang tercantum dalam
anggaran tersebut berasal dari berbagai sumber. Bagian piutang dagang
memberikan proyeksi penerimaan kas. File utang dagang dan file order
pembelian menunjukan potensi pembayaran kepada para pemasok,yang
bermakna taksiran arus kas keluar di masa mendatang. Fungsi sumber daya
manusia memberikan informasi tentang kebutuhan kas untuk pembayaran
gaji karyawan. jika cukup anggaran kas menunjukan bahwa perusahaan
membutuhkan kas dalam jumlah yang untuk memenuhi kebutuhan
11. pengeluaran kas,maka fasilitas potongan yang tersedia harus dimanfaatkan
agar dapat diperoleh penghematan pengeluaran kas.
Ada 2 jenis metode pengendalian persediaan atau perlengkapan yaitu:
a. Metode Pengendalian Tradisional
Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas
pesanan ekonomis [EOQ]). Pendekatan ini didasarkan pada
perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya
pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
b. Metode Pengendalian Altenatif
1. MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang
dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan
memperkirakan kebutuhan.
2. JIT (just in time)
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan,
baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
Perbedaan mendasar antara system JIT dan MRP
a. Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan
penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
12. b. Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan,
sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.
Ada 4 departemen dalam sistem pembelian manual, yaitu:
1. Departemen Pembelian
Tugasnya menerima permintaan pembelian, menyortirnya berdasarkan
nama pemasok dan membuat pesanan pembelian yang terdiri atas
beberapa bagian. Satu salinan dikirimkan ke pengendali persediaan, tempat
staf administrasi menyimpannya bersama permintaan pembelian terbuka.
Satu salinan tersebut akan dikirim ke utang usaha untuk disimpan dalam file
utang usaha tunda dan akan menjadi file utang usaha terbuka pada saat
katur dikirimkan oleh pemasok. Dua salinan diberikan kepada pemsok. Staf
administrasi bagian pembelian akan menyimpan salinan terakhir bersama
dengan permintaan pembelian dalam file pesanan pembelian terbuka.
2. Bagian Penerimaan
Barang yang tiba dari pemasok direkonsiliasi dengan salinan kosong pesanan
pembelian yang berisi informasi jumlah atau harga produk yang diterima.
Tujuan dari salinan kosong adalah untuk memaksa staf administrasi bagian
penerimaan menghitung dan memeriksa persediaan dalam mengisi laporan
penerimaan. Setelah melengkapi jumlah fisik dan menyelesaikan
pemeriksaan, staf administrasi bagian penerimaan membuat laporan
penerimaan yang terdiri atas beberapa bagian, yang menyatakan jumlah
dan kondisi persediaan tersebut.
3. Bagian Utang Usaha
Selama jalannya transaksi, bagian utang usaha telah menerima dan
sementara menyimpan berbagai salinan permintaan pembelian, pesanan
pembelian, dan laporan penerimaan. Dokumen formal yang dipakai oleh
bagian ini adalah faktur pemasok. Jika faktur pemasok ini belum tiba, maka
pencatatan utangnya akan ditunda hingga faktur tersebut dikirimkan oleh
pemasok. Lalu apabila faktur tiba, maka staf administrasi utang merekonsiliasi
13. informasi finansial dengan berbagai dokumen di file tunda, mencatat
transaksi dalam jurnal pembelian, dan mencatatnya ke rekening pemasok
dalam buku pembantu utang usaha.
4. Bagian Buku Besar
Bagian ini menerima voucher journal dari bagian utang usaha dan sebuah
ringkasan akun dari bagian pengendalian persediaan. Staf administrasi
bagian buku besar mencatat dari voucher journal ke akun pengendali
perusahaan dan utang usaha serta merekonsiliasi akun pengendali
persediaan serta ringkasan buku pembantu persediaan.
Terdapat 3 departemen dalam sistem pengeluaran kas :
1. Bagian Utang Usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf
administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau
utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan
mengirim voucher serta dokumen pendukungnya kebagian pengeluaran
kas.
2. Bagian Pegeluaran kas
Menerima paket voucher dan meninjau berbagai dokumen untuk melihat
kelengkapan dan akurasi administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf
administrasi tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek,
14. jumlah uangnya, nomor voucher serta data lain yang terkait dalam daftar
cek, yang juga disebut sebagai jurnal pengeluaran kas.
3. Bagian Buku Besar
Menerima voucher journal pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian
utang usaha. Mencatat ke akun pengendali utang usaha dan akun kas
dalam buku besar serta merekonsiliasi akun pengendali utang usaha
dengan ikhtisar buku pembantu utang usaha.
Ringkasan Pengendalian Siklus Pengeluaran
15.
16. Siklus Pengeluaran (Pembelian dan Pembayaran Kas)
Implementasi Pada PT Papandayan Indah Permai
1. PENGERTIAN
Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis yang terkait dengan
pengeluaran atas pembayaran pembelian barang dan jasa yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Adapun tujuan
utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai
layanan yang dibutuhkan organisasi.
2. SIKLUS PENGELUARAN KAS (PEMBELIAN BARANG)
Dalam kaitannya dengan aktivitas pengeluaran kas yang ada pada PT
Papandayan Indah Permai adalah aktivitas pembelian barang dan
pengeluaran kas lainnya yang bersangkutan dengan operasional perusahaan.
Adapun siklus pengeluaran kas untuk aktivitas pembelian adalah sebagai
berikut:
1. Aktivitas Permintaan Barang
Aktivitas permintaan barang ini dilakukan oleh admin gudang yang
kemudian diteruskan ke bagian purchasing. Pada tingkat ini bagian terlebih
dahulu menerima list permintaan barang dari berbagai departemen yang
17. membutuhkan beberapa barang tersebut yang sebelumnya telah
diotorisasi oleh kepala departemen terkait.
2. Aktivitas Pemesanan Barang
Aktivitas pemesanan barang dilakukan oleh bagian purchasing yang
kemudian disetujui oleh kepala Gudang. Dalam hal ini purchasing
mendapatkan list pemesanan barang dari admin gudang yang telah
terlebih dahulu merekap list permintaan barang dari berbagai departemen
yang mengajukan permintaan barang. Kemudian pemesanan barang di
setujui oleh kepala gudang untuk dilanjutkan dalam penyediaan barang.
2. Aktivitas Penerimaan Barang
Pada aktivitas ini bagian purchasing melakukan pembelian sesuai dengan
permintaan barang yang telah diterima. Adapun peran bagian purchasing
disini adalah menyediakan barang yang diminta oleh masing-masing
departemen sesuai dengan list pemesanan barang. Barang kemudian
diserahkan pada bagian gudang untuk untuk diterima dilakukan
pengecekan atas kecocokan barang dengan list permintaan barang.
3. Aktivitas Pembayaran Barang
Aktivitas ini adalah melakukan pembayaran atas pembelian tersebut yang
bisa dilakukan secara tunai ataupun kredit sesuai dengan perjanjian terlebih
dahulu dengan pihak vendor/supplier yang sebelumnya telah diotorisasi
oleh bagian keuangan atas keabsahan bukti transaksi.
3. SIKLUS PENGELUARAN KAS (PENGGAJIAN)
Untuk siklus pengeluaran lainnya yang terdapat pada PT Papandayan Indah
Permai adalah aktivitas penggajian(payroll). Adapun siklus pengeluaran kas
untuk aktivitas pembelian adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Pengecekan Kehadiran
18. Aktivitas ini dilakukan tiap akhir bulan untuk pengecekan kehadiran dari
setiap karyawan. Didasarkan dari daftar hadir yang ter-record oleh mesin
finger print untuk kemudian dianalisa oleh bagian HRD.
2. Aktivitas Penggajian
Aktivitas ini dilakukan pengecekan oleh bagian accounting yang
sebelumnya telah dicocokan dengan hasil pengecekan HRD berdasar
absensi finger print. Kemudian diserahkan pada chief accounting untuk
dicross check kembali dan diajukan pada manager keuangan untuk
proses selanjutnya yaitu penggajian dengan sistem payroll.
4. FUNGSI YANG TERKAIT
Adapun Fungsi yang terkait dengan siklus pengeluaran pada PT Papandayan
Indah Permai adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas Pembelian Barang
Bagian Pembelian
Bagian Gudang
Bagian Admin
Bagian Accounting
b. Aktivitas Penggajian
Bagian HRD
Bagian Accounting
5. SIKLUS PEMBELIAN
Siklus Pembelian merupakan suatu rangkaian kegiatan atau transaksi terkait
pembelian barang dan/jasa yang dapat dilakukan baik secara tunai
maupun kredit. Adapun alur dan prosedur dari siklus pembelian yang ada
pada PT Papandayan Indah Permai adalah sebagai berikut:
1. Pembelian
Pihak Terkait : Bagian purchasing, accounting
19. Dokumen : PO dari customer, PO ke supplier, form pengajuan pembelian
barang, kwitansi, surat jalan, tanda terima barang.
Prosedur kerja :
a) Bagian Pembelian Barang :
1. Menerima surat order (PO) dari customer,
2. Melakukan pengecekan pasar, mengajukan permintaan
penawaran harga,
3. Menentukan supplier dan pembuatan/pengiriman PO kepada
supplier/vendor
4. Mengajukan form pengajuan pembelian kepada bagian
accounting untuk diotorisasi
5. Menerima dan mengecek jumlah uang sesuai permintaan
6. Menerima dan mengecek barang dan dokumen-dokumen dari
supplier
7. Membayarkan sesuai harga barang (jika ada pembelian kredit,
maka kwitansi dan lampiran pendukung kemudian diberikan
pada bagian accounting untuk selanjutnya ditransfer
pembeliannya)
8. Mencatat transaksi dalam buku pembelian barang dan kartu
stock untuk barang persediaan tertentu
9. Menyerahkan bukti-bukti pembelian barang ke bagian admin
untuk di-input pada sistem dan diarsip untuk lampiran copy
cetakan hasil input
b) Bagian Penerimaan Barang, dan Administrasi
1. Baarang dating dari supplier dicocokan dengan PO bagian
gudang.
2. Apabila sesuai, maka laporan penerimaan barang yang dibuat
oleh bagian gudang dan mencatat stok barang ke dalam kartu
persediaan barang.
20. 3. Apabila tidak sesuai maka bagian gudang akan
mengkonfirmasikan ke bagian purchasing untuk melakukan
konfirmasi kepada supplier untuk pengembalian/penggantian
barang.
4. Seluruh dokumen dan laporan penerimaan barang yang diterima
oleh bagian gudang, baik berupa PO, surat jalan,tagihan
diserahkan kebagian pembelian.
5. Dokumen tersebut di teruskan ke bagian admin untuk kemudian
diinput seluruh transaksi dalam sistem pada jurnal pembelian, jika
sudah selesai maka seluruh dokumen diserahkan ke accounting
untuk dilakukan proses pembayaran.
6. SIKLUS PENGGAJIAN
Siklus penggajian adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan
data yang terkait dengan manajemen yang efektif atas tenaga kerja. Adapun
alur dan prosedur dari siklus penggajian yang ada pada PT Papandayan Indah
Permai adalah sebagai berikut:
1. Pengecekan Absensi oleh HRD
DIsini HRD terlebih dahulu telah mengakses data absensi karyawan pada
akhir bulan yang kemudian digunakan untuk koreksi absensi karyawan.
Kemudian HRD membuat analisis hasil akhir yang kemudain diberikan
pada bagian accounting
2. Pembayaran oleh bagian Accounting
Bagian accounting bertugas untuk rekap data penggajian dan
mencocokan data analisi dari bagian HRD yang kemudian diajukan
pada chief accounting untuk diotorisasi. Dari chief accounting ini
kemudian diotorisasi dan dilakukan pembayaran gaji dengan sistem
payroll oleh manajer keuangan.
21. 7. PEMBAYARAN KAS
Pembayaran kas atau pengeluaran kas adalah sebuah prosedur pengeluaran
kas baik dalam bentuk uang tunai, cek atau giro dan kliring untuk seluruh
transaksi berkaitan pembelian barang dan jasa yang digunakan dalam
kegiatan operasional perusahaan, dalam hal ini mencakup lebih luas untuk
seluruh transaksi kas keluar, bukan hanya sekedar pengeluaran uang atas
transaksi utama perusahaan sebagai perusahaan dagang yaitu membeli dan
menjual barang.
1. Pengeluaran Kas
Pihak Terkait : accounting, bagian pembelian, bagian penggajian, dll
Aktifitas : proses pengeluaran kas baik intern (bayar gaji, pajak,
biaya akomodasi, biaya promosi, biaya pemeliharaan
asset, pembelian asset) atau ekstern (beli barang, bayar
hutang, bayar bunga pinjaman,)
Dokumen : Form pengajuan pengeluaran kas
2. Prosedur Kerja
a. Dimulai dengan permintaan pengeluaran kas (form pengajuan
pengeluaran kas),
b. Pengecekan oleh manajer keuangan
c. Menghitung dan mengeluarkan kas sesuai nominal permintaan.
d. Persetujuan Direktur,
e. Mencatat transaksi dalam jurnal pengeluaran kas.
f. Menerima dan mengecek keabsahan bukti transaksi.
g. Mengarsip dan mencatat dalam buku besar dan buku besar
pembantu.
22. Daftar pustaka:
Ahmad, Anwar. 2013.
http://anwarsaya. blogspot. co. id/2013/10/siklus-pengeluaran-sistem-informasi.
html . (25 Mei 2018, 12:06).
Ismaya, Triya. 2015. http://triyaismaya. blogspot. co. id/2015/12/siklus-
pengeluaran. html . (25 Mei 2018, jam 11:46).
Lina. 2012. http://lhina95.blogspot.co.id/2015/12/siklus-pengeluaran.html . (25
Mei 2018, jam 15:40).
Monica. 2012. http://monicaganda.blogspot.co.id/2012/04/normal-0-false-false-
false-in-zh-cn-x.html . (25 Mei 2018, jam 15:42).
Monica. 2012. http://monicaganda.blogspot.co.id/2012/04/siklus-pengeluaran-
kas.html . (25 Mei 2018, jam 13:15).
Wicaksono, Chandra Wahyu. 2012.
http://siadevelopment.blogspot.co.id/2012/04/siklus-pengeluaran-
kas.html . (25 Mei 2018, jam 12:59).