2. Tahapan Penyelesaian Audit
menelaah kewajiban bersyarat
menelaah peristiwa kemudian
mengumpulkan bahan bukti akhir
mengevaluasi hasil
komunikasi dengan komite audit dan
manajemen
penemuan kemudian atas fakta yang sudah
ada pada tanggal laporan audit.
3. Kewajiban Bersyarat
Kewajiban bersyarat adalah kemungkinan potensi kewajiban di masa
mendatang kepada pihak ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui
sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi.
Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban bersyarat :
1.
2.
3.
Terdapat kemungkinan pembayaran di masa datang kepada pihak
ketiga akibat kondisi saat ini
Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang
tersebut
Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa datang.
4. Lanjutan…
Kewajiban bersyarat yang merupakan kepentingan utama auditor :
1.
Pending ligitation atas paten, kewajiban produk, atau tindakan lain
2.
Perselisihan mengenai pajak penghasilan
3.
Garansi barang
4.
Wesel tagih didiskontokan
5.
Jaminan atas kewajiban pihak lain
6.
Saldo yang belum digunakan dalam letter of credit yang
outstanding
5. Lanjutan…
Prosedur audit yang lazim digunakan untuk mencari
kewajiban bersyarat:
Tanya jawab dengan manajemen
Telaah surat ketepatan pajak tahun berjalan
Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta
pemegang saham
Analisa beban hukum untuk periode yang diaudit
Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama
Telaah kertas kerja
Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal
neraca
6. Lanjutan…
Evaluasi atas Kewajiban Bersyarat yang Diketahui
1.
Komitmen
2.
Tanya Jawab Dengan Penasihat Hukum Klien
3.
Respon Terbatas dan Tanpa Respon oleh Penasihat Hukum
7. Menelaah peristiwa kemudian
peristiwa atau transaksi yang kadang-kadang
terjadi sesudah tanggal tertentu (perubahan
ekuitas, serta arus kas untuk periode yang
berakhir pada tanggal tersebut) tetapi sebelum
diterbitkannya laporan audit, yang mempunyai
akibat material terhadap laporan keuangan,
sehingga memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan-laporan
tersebut. Kejadian ini untuk selanjutnya disebut
"peristiwa kemudian (s ubs e q ue nt e ve nts ). "
8. Lanjutan…
dua tipe peristiwa kemudian yang membutuhkan perhatian manajemen dan
memerlukan evaluasi auditor:
Tipe 1 :
berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca
Membutuhkan Penyesuaian
Contoh: (a) kerugian sebagai akibat tidak tertagihnya piutang pada pelanggan
yang menuju kebangkrutan setelah tanggal neraca. (b) penyelesaian tuntutan
hukum yang terjadi atau ada sebelum tanggal neraca yang jumlahnya berbeda
dengan yang sudah dicatat
Tipe 2 :
berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca
Hanya Pengungkapan
Contoh: (a) penjualan obligasi atau penerbitan saham baru. (b) pembelian
bisnis. (c) terjadinya tuntutan hukum yang disebabkan oleh peristiwa yang
terjadi sesudah tanggal neraca. (d) kerugian aktiva tetap atau persediaaan
yang diakibatkan oleh kebakaran atau kondisi tertertu.
10. Period Covered by Subsequent
Events Review
Client’s ending
balance sheet
Date
Audit
report
date
31-12-08
11-03-09
Period to which review for
subsequent events applies
Date client
issues
financial
statements
26-03-09
Period for processing
the financial statements
11. Review for Subsequent Events
and Discovery of Facts
Client’s ending
balance sheet
date
31-12-11
Period to which
review for
subsequent
events applies
Audit
report
date
Date client
issues financial
statements
11-03-12
Period for
processing
the financial
statements
26-03-12
Period in which
subsequent
discovery of
facts is made
12. PENEMUAN FAKTA KEMUDIAN,
setelah laporan audit terbit
Fakta yang dimaksud misalnya dimasukkannya penjualan fiktif yang material,
penghilangan catatan kaki yang penting atau kelalaian menghapus sediaan
yang usang dan sebagainya sehingga laporan keuangan itu menyesatkan.
Apa yang dilakukan auditor?
Auditor meminta klien
untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang direvisi dengan
penjelasan mengenai
alasan dilakukannya
revisi
MENOLA
K
Jika berkaitan
dengan publik
MENERIMA
Diberitahukan pula
kepada Bapepam dan
lembaga otoritas lainnya
Auditor merevisi laporan
auditnya, setelah menerima
revisi laporan keuangan
Auditor memberitahukan kepada Dekom,
Pemegang Saham, Bapepam, Badan
yang memeliki juridiksi, dan para pihak
yang mengandalkan laporan keuangan
13. Mengkomunikasikan Kondisi yang Bisa
Dilaporkan dan Hal Terkait
SAS 60 (AU 325) Kondisi yang bisa dilaporkan
Komunikasi Komite Audit auditor
mengkomunikasikan kondisi yang dilaporkan
dengan komite audit, jika tidak dengan orang yang
dalam organisasi yang memiliki tanggungjawab
keseluruhan atau operasional untuk pengendalian
internal
Bentuk komunikasi surat, jika komunikasi lisan
didokumentasikan dalam kertas kerja
Surat manajemen tambahan untuk kondisi
yang dilaporkan
14. KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT
DAN MANAJEMEN
Beberapa hal yang tercakup dalam pembicaraan pada akhir audit :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kesulitan praktis yang dijumpai dalam pelaksanaan audit
Ketidaksetujuan dengan manajemen berkaitan dengan laporan
keuangan
Penyesuian audit yang signifikan perlu dicerminkan atau tidak dalam
laporan keuangan
Perhatian atau masalah signifikan yang berkaitan dengan kebijakan
akuntansi dan pengungkapan unsur dalam laporan keuangan yang
ke-mungkinan menyebabkan adanya modifikasi terhadap laporan
audit
Ketidakberesan atau dugaan adanya ketidakpatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan yang ditemu-kan auditor
Risiko signifikan yang dihadapi yang dapat mengancam
kelangsungan hidup entitas
Rekomendasi yang akan diberikan auditor (m a na g e m e nt le tte r).
15. PENGEMBANGAN
HASIL AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyempurnaan Sistem Informasi Akuntansi /
Sistem Pengendalian Intern
Audit Ketaatan
Audit Operasional
Audit Khusus
Audit Forensik
Dan sebagainya
16. Definisi
Komite audit adalah sekumpulan orang yang dipilih
dari anggota dewan komisaris yang bertanggung
jawab untuk mengawasi proses pelaporan keuangan
dan pengungkapan (disclosure)
Keanggotaan komite audit berdasarkan SE Direksi
BEJ No. Kep- 339/BEJ/07-2001 tanggal 21 Juli 2001
mengatur bahwa:
Komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang
Seorang komisaris independen menjadi ketua
Anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang
independen
Sekurang-kurangnya satu orang memiliki kemampuan di
bidang akuntansi dan/atau keuangan
17. Fungsi dan Peran
Membantu dewan komisaris untuk memastikan efektivitas sistem
pengendalian intern
1.
Memastikan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal
2.
Memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan
komisaris mengenai laporan dan hal lain yang disampaikan direksi kepada
dewan komisaris
3.
Memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan
komisaris mengenai hal-hal:
4.
Laporan keuangan yang akan diterbitkan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya
Penelaahan atas independensi dan objektivitas auditor eksternal dan internal
Penelaahan atas kecukupan pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal untuk
memastikan semua risiko yang penting telah dikaji
Penelaahan atas evektifitas sistem pengendalian intern
Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku
Pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat dewan direksi atau
penyimpangan pelaksanaan keputusan rapat dewan direksi
18. Tanggung Jawab dan Tugas
Tanggung jawab komite audit:
1.
2.
3.
4.
Melakukan review terhadap kecukupan sistem pengendalian intern
Melakukan review terhadap laporan keuangan tahunan dan laporan
keuangan interim, serta proses manajemen yang dipergunakan untuk
menyiapkan laporan tersebut
Melakukan review terhadap ketaatan terhadap peraturan perundangan yang
berlaku
Melakukan review terhadap ketaatan pada kode etik (code of conduct)
Tugas komite audit dalam penegakan disiplin organisasi dan lingkungan
pengendalian untuk mencegah kecurangan dan penyimpangan yang
meliputi: (1) peningkatan kualitas keterbukaan dalam pelaporan keuangan;
(2) review atas ruang lingkup, keakuratan, dan efektivitas biaya penugasan
yang dilakukan auditor eksternal, dan independensi serta objektivitas auditor
eksternal
19. Komunikasi dengan Auditor
Internal dan Eksternal
Komite audit berfungsi untuk:
1. Dalam membahas temuan audit dan
permasalahan lain, komite audit berperan
sebagai mediator antara auditor eksternal,
manajemen, auditor internal, dan dewan
komisaris
2. Quality assurance, dengan cara mengawasi
kegiatan auditor internal dan eksternal untuk
mencegah terjadinya pekerjaan audit yang
rendah mutunya
20. Peranan Komite Audit dalam
Penerapan GCG
1.
2.
3.
4.
Transparansi: komite audit berkewajiban mereview laporan
keuangan dalam rangka penerapan prinsip transparansi, yaitu
bahwa laporan keuangan sudah mencakup pengungkapan
informasi yang meterial dan relevan bagi stakeholders
Akuntabilitas: komite audit harus memastikan bahwa laporan
keuangan telah dibuat tepat waktu dan akurat serta didukung oleh
sistem pengendalian intern yang memadai
Independensi: komite audit harus menjamin independensi dan
kredibilitas hasil penilaian kinerja keuangan
Pertanggungjawaban (responsibility): komite audit harus
menjamin bahwa korporasi dikelola dalam koridor yang sesuai
dengan peraturan perundangan yang belaku dan praktik yang
sehat
21. Penyelesaian Penugasan
• Auditor merangkum hasil audit dalam daftar temuan,
• Mengkonfirmasikan beberapa temuan penting yang
masih perlu mendapatkan penegasan (penjelasan atau
persetujuan) dari klien, misalnya untuk keperluan
pelaksanaan tindak lanjut (rekomendasi di
MANAGEMENT LETTER, atau perumusan simpulan)
…. Bisa melalui diskusi dg klien
• Melengkapi dan nyempurnakan KKA agar memenuhi
persyaratan minimum sebagai KKA yang baik (Berjudul,
Jelas, Ringkas, Lengkap isinya, sistematik, referensi
dan indexing memadai, bersih dsb)
• Merancang dan Melakukan Pertemuan Akhir untuk
diskusi dan finalisasi Laporan Audit
22. Penyusunan Laporan Hasil Audit
1. Aktivitas menuangkan rangkuman hasil audit ke
dalam laporan, biasanya dilakukan oleh Ketua
Tim Audit, direviu oleh Supervisor dan disetujui/
ditanda tangani oleh Auditor Penanggung
Jawab (Partner in Charge)
2. Laporan yang telah disetujui digandakan sesuai
kebutuhan dan didistribusikan kepada pihakpihak yang berhak menerimanya
23. Laporan Hasil Audit
disampaikan tepat waktu
Agar memberikan manfaat yang maksimal bagi pemakainya
sehingga tindakan korektif yang diperlukan dapat
dilaksanakan segera
24. P
engaruh M
aterialitas Terhadap P
endapat auditor.
Ikhtisar hubungan antara materialitas dan jenis pendapat yang harus
dikeluarkan
TINGKAT MATERIALITAS
Tidak material
PENGARUH TERHADAP
KEPUTUSAN PEAMAKAI
Keputusan biasanya tidak
JENIS PENDAPAT
Wajar tanpa pengecualian
terpengaruh
Material
Keputusan biasanya
Wajar dengan pengecualian
terpengaruh jika informasi
dimaksud penting terhadap
keputusan yang akan diambil.
Laporan keuangan keseluruhan
dianggap disajikan secara wajar.
Sangat material
Sebagian besar dari seluruh
Pernyataan tidak memberikan
keputusan yang didasarkan
pendapat atau pendapat tidak
pada laporan keuangan sangat
wajar
terpengaruh
25.
26. STANDARD UNQUALIFIED
• Report title
• Audit report address
• Introductory paragraph
• Scope paragraph
• Opinion paragraph
• Signature, partners name, no ijin AP, number
of CPA and CPA office license
• Date of report
27.
28.
29.
30. Menyiapkan Audit Report
Kerangka Laporan Auditan
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan