Modal dalam perusahaan terdiri atas modal aktif dan modal pasif. Modal aktif terbagi menjadi aktiva lancar, aktiva tetap, modal kerja, dan modal tetap. Sedangkan modal pasif terbagi menjadi modal sendiri, modal asing, modal jangka pendek, dan modal jangka panjang. Struktur keuangan perusahaan meliputi struktur kekayaan, struktur modal, dan struktur keuangan yang sehat sesuai aturan vertikal dan horizontal.
2. Pengertian Modal
Pengertian modal (Riyanto;2008) :
•Physical Oriented : Modal adalah hasil produksi yg digunakan untuk
memproduksi lebih lanjut
•Non-physical Oriented : Modal adalah nilai, daya beli atau kekuasaan
memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang modal.
•Modal aktif : modal yang menunjukan bentuknya (pada sisi debit)
•Modal pasif : modal yang menunjukan sumbernya (pada sisi kredit)
3. Pengertian Modal (Riyanto;2008) :
1. Prof Baker :barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah
tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun
berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang yang terdapat
disebelah kredit
2. Lutge : modal adalah dalam artian uang
3. Schwiedland : modal meliputi baik modal dlm bentuk uang
maupuan dlm bentuk barang
4. A. Amonn, J. von Komorzynsk : modal sbg kekuasaan
menggunakan yg diharapkan atas barang modal yg belum
digunakan
5. Mnrt. J.B. Clark pengertian modal ada 2 yakni:
1. Modal Abstrak (capital) : relatif tetap
2. Modal Kongkret : relatif berganti-ganti
6. Mnrt. Fisher :
• Modal Abstrak (capital value) : relatif permanen
• Modal Kongkret (capital goods) : mengalam perubahan
4. Pengertian Modal (Riyanto;2008) :
• Prof. Meij Modal adalah kolektivitas barang modal yg terdapat
dalam neraca sebelah debit.
Barang modal adalah semua barang yg ada dlm rumah tangga
perusahaan dlm fungsi produksinya utk membentuk pendapatan.
• Prof. Polak Modal adalah kekuasaan untuk menggunakan
barang modal (modal ada di sisi neraca sebelah kredit)
5. Modal aktif
Berdasar cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan
suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi aktiva lancar dan aktiva
tetap (Riyanto, 2008) :
•Aktiva lancar
aktiva yang habis dalam satu kali putaran dalam proses
produksi, biasanya jangka pendek (kurang dari satu tahun). Contoh :
kas, piutang, persediaan.
•Aktiva tetap
aktiva yang tahan lama, yang tidak atau berangsur-angsur
habis dalam dalam proses produksi. biasanya jangka panjang (lebih
dari satu tahun). Contoh : pabrik, tanah, dll
Perbandingan antara kedua aktiva tersebut akan menentukan struktur
kekayaan. Jadi Stuktur kekayaan adalah perimbangan aktiva lancar
dan tetap
6. Modal aktif berdasar fungsinya
Berdasar fungsi kerjanya aktiva dalam perusahaan, modal aktif atau
kekayaan suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi modal kerja
atau working capital assets dan Modal tetap atau fixed capital assets
(Riyanto, 2008) :
•Modal kerja (working capital assets)
modal kerja dapat dimaksudkan sebagai keseluruhan aktiva
lancar (gross working capital) atau kelebihan dari aktiva lancar di atas
hutang lancar (net working capital)
•Modal tetap (fixed capital assets)
7. Perbedaan modal kerja dan modal tetap (Riyanto, 2008)
Modal kerja
• Jumlah fleksibel
• Elemen berubah-ubah
sesuai kebutuhan
• Perputaran jangka
pendek
Modal tetap
• Jumlah tidak flesibel
• Elemen relatif permanen
• Perputaran jangka
panjang
8. Modal pasif
Berdasarkan asalnya, modal pasif dapat dibedakan antara modal
sendiri dan modal asing, atau modal badan usaha dan modal
kreditur/utang (Riyanto, 2008) :
•Modal sendiri/ modal badan usaha
modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri
(cadangan,laba) atau berasal dari pemilik (misal : modal saham).
Modal ini menjadi tanggungan terhadap seluruh resiko perusahaan dan
secara yuridis modal inilah yang merupakan jaminan bagi para
kreditur.
•Modal asing/ modal kreditur
modal yang berasal dari kreditur, merupakan hutang bagi
perusahaan
Perimbangan antara kedua modal tersebut akan menentukan struktur
finansiil perusahaan.
9. Modal pasif
Berdasarkan lama penggunaan, modal pasif dapat dibedakan antara
modal jangka panjang dan modal jangka pendek (Riyanto, 2008).
Pembagian modal pasif dapat juga didasarkan pada syarat likuiditas,
syarat solvabilitas, dan syarat rentabilitas (Riyanto, 2008) :
•Berdasar likuiditas, modal pasif adalah terdiri atas : modal jangka
panjang dan modal jangka pendek
•Berdasar solvabilitas, modal pasif adalah terdiri atas : modal sendiri
dan modal asing
•Berdasar rentabilitas modal pasif adalah terdiri atas : modal dengan
pendapatan tetap (obligasi) dan modal dengan pendapatan tidak tetap
(saham)
10. Struktur kekayaan
• Struktur kekayaan adalah perimbangan atau perbandingan baik
dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva
lancar dengan aktiva tetap (Riyanto, 2008).
• Contoh : suatu perusahaan memiliki data disisi aktiva yakni : aktiva
lancar Rp. 7.000.000,00 dan aktiva tetapnya sebesar Rp.
3.000.000,00
• Maka struktur kekayaan = 7.000.000,00 : 3.000.000,00
= 7 : 3
Atau
= 70% : 30%
11. Struktur finansiil
• Struktur finansiil mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva
perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur finansiil tercermin
pada keseluruhan pasiva dalam neraca (Riyanto, 2008).
• Struktur finansiil mencerminkan perimbangan baik dalam artian
absulut maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka
pendek maupun jangka panjang) dengan modal sendiri (Riyanto,
2008).
• Contoh : suatu perusahaan memiliki data disisi pasiva yakni : modal
asing Rp. 2.000.000,00 dan modal sendiri sebesar Rp.
8.000.000,00
• Maka struktur kekayaan = 2.000.000,00 : 8.000.000,00
= 2 : 8
Atau
= 20% : 80%
12. struktur modal
• Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. (Riyanto, 2008).
• Apabila struktur finansiil tercermin pada keseluruhan pasiva dalam
neraca, maka struktur modal hanya tercermin pada hutang jangka
panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan
tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang
(Riyanto, 2008).
• Struktur modal hanya merupakan sebagian dari struktur finansiil
(Riyanto, 2008)
• Contoh : suatu perusahaan memiliki data disisi pasiva yakni :
hutang jangka panjang Rp. 1.000.000,00 dan modal sendiri sebesar
Rp. 9.000.000,00
• Maka struktur modal = 1.000.000,00 : 9.000.000,00
= 1 : 9
Atau
= 10% : 90%
13. Struktur finansiil yang konservatif
Dalam hubungannya dengan struktur finansiil dan struktur kekayaan,
terdapat pedoman atau aturan struktur finansiil yang konservatif
(Riyanto,2008) :
•Aturan struktur finansiil konservatif yang vertikal
•Aturan struktur finansiil konservatif yang horizontal
14. Aturan struktur finansiil konservatif yang vertikal (Riyanto,2008)
• Aturan struktur finansiil konservatif yang vertikal memberikan
batasan imbangan yang harus dipertahankan perusahaan
mengenai besarnya modal asing dan modal sendiri.
• Perusahaan yang sehat harus dibangun atas dasar modal sendiri,
yaitu modal tahan resiko, sehingga aturan finansiil menetapkan
bahwa besarnya modal asing dalam keadaan apapun juga tidak
boleh melebihi besarnya modal sendiri
• Koefisien hutang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal
asing dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1: 1
• Setiap perluasan modal sendiri akan memperbesar kemampuan
perusahaan dalam menanggung resiko perusahaan
15. Aturan struktur finansiil konservatif yang horizontal
(Riyanto,2008)
• Aturan struktur finansiil konservatif yang horizontal memberikan
batas imbangan antara besarnya modal sendiri dengan besarnya
aktiva tetap plus persediaan besi.
• Keseluruhan aktiva tetap dan persediaan besi harus sepenuhnya
ditutup dengan modal sendiri. Dengan kata lain besarnya modal
sendiri tidak boleh kurang atau lebih kecil daripada jumlah aktiva
tetap plus persediaan besi.
• Kondisi tersebut dapat digambarkan pada slide berikut :
16. Gambar keadaan normal dalam perimbangan antara
jumlah aktiva tetap +persediaan besi dengan modal sendiri
Aktiva lancar Modal asing
Aktiva tetap + persediaan
besi
Modal sendiri
17. Aturan struktur finansiil konservatif yang horizontal
(Riyanto,2008)
Kondisi lain yang akan disajikan dalam 2 slide berikutnya adalah :
1.Apabila kondisi modal sendiri lebih kecil atau kurang daripada
besarnya aktiva tetap plus persediaan besi, sehingga besarnya modal
sendiri tidak cukup untuk menjamin atau menutup aktiva tetap dan
persediaan besi.
2.Dan kondisi sebaliknya, apabila modal sendiri lebih besar daripada
besarnya aktiva tetap plus persediaan besi, sehingga kelebihan modal
sendiri dapat digunakan untuk menutup sebagian aktiva lancar.
18. Gambar keadaan modal sendiri “kurang cukup” untuk
membelanjai aktiva tetap plus persediaan besi
Aktiva lancar
Modal asing
Aktiva tetap +
persediaan besi Modal sendiri
19. Gambar 2 : keadaan modal sendiri “lebih dari cukup” untuk
membelanjai aktiva tetap plus persediaan besi
Aktiva lancar
Modal asing
Aktiva tetap +
persediaan besi
Modal sendiri
20. Daftar pustaka
• Bambang Riyanto, Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan, , Yayasan
Badan Penerbit Gadjah Mada (A)
• Suad Husnan , Dasar-dasar manajemen
Keuangan, Liberty Yogyakarta (B)
• Lukas Setia Atmaja, Manajemen
Keuangan, Andi Offset Yogyakarta (C)