Dokumen tersebut merangkum sejarah perekonomian Indonesia dalam 4 masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi. Setiap masa dijelaskan dengan kondisi sosial ekonomi dan kebijakan pemerintah pada masing-masing periode.
2. Sejarah Perekonomian Indonesia Dikelompokkan
Menjadi 4 Masa :
1. Masa Sebelum Kemerdekaan
2. Masa Orde Lama
3. Masa Orde Baru
4. Masa Orde Reformasi
3. 1. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN
Dinamika perekonomian Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan dimulai
dari jaman pra-sejarah sampai dengan masuknya kolonialisme di Indonesia. Atas
dasar itu, maka dinamika perekonomian Indonesia sejalan dengan perkembangan
kehidupan bangsa Indonesia yang diwujudkan melalui keberadaan kerajaan yang ada
di nusantara.
.
4. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN
A. Masa Kerajaan
~ Kerajaan Kutai terletak pada jalur perdagangan dan pelayaran antara Barat dan
Timur, maka mata pencaharian utamanya adalah di bidang perdagangan.
~ Kerajaan Tarumanegara berada di daerah agraris sehingga kehidupan perekonomian
masyarakatnya adalah pertanian dan peternakan.
~ Kerajaan Sriwijaya berada di pesisir utara Pulau Sumatera dan berada pada urat
nadi perdagangan di Asia Tenggara, sehingga masyarakatnya menguasai
perdagangan.
~ Kerajaan Mataram berada bagian tengah Pulau Jawa, posisi ini membuat
masyarakat Mataram bertumpu pada sektor pertanian.
~ Kerajaan Majapahit, kehidupan ekonomi masyarakatnya dibidang pertanian dan
perdagangan.
5. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN
B. Masa Penjajahan Portugis ( 1509 – 1659 )
Kondisi perekonomian Indonesia lebih banyak diwarnai adanya perlawan dari
rakyat terhadap Portugis, karena komoditi rempah-repah yang menjadi andalan
rakyat Indonesia dikuasai oleh Portugis. Sumber daya yang menjadi tumpuan
kehidupan masyarakat, menjadi bagian dari ekspolitasi Portugis.
6. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN
C. Masa Monopoli VOC ( 1602 – 1942 )
Penjajahan Belanda belangsung kurang lebih 3,5 abad. Dibentukya VOC
adalah satu kebijakan dalam bidang ekonomi yang dilakukan Belanda. VOC
menguasai perdagangan, sehingga kewenangan dimiliknya, seperti mencetak uang,
menyatakan perang dan damai, membuat angkatan bersenjata sendiri, dan membuat
perjanjian dengan raja-raja. Pada tahun 1795 VOC dibubarkan karena dianggap
gagal dalam mengekspolarasi kekayaan Hindia Belanda (Indonesia).
Bubarnya VOC muncul kebijakan baru yaitu Sistem Tanam Paksa tahun 1836
yang diinisiasi oleh Van Den Bosch. Sistem ini bertujuan memproduksi berbagai
komoditi yang diminta dipasar dunia. Hal ini merugikan Indonesia, tetapi Belanda
sangat diuntungkan. Sistem ini juga ada sisi positifnya, yaitu masyarakat pribumi
mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya
bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang dipedesaan yang memicu
meningkatnya taraf hidup.
7. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN
D. Masa Pendudukan Jepang ( 1942 – 1945 )
Jepang menduduki Indonesia hanya 3,5 thn.
Perluasan area persawahan guna meningkatkan produksi beras. Meskipun
demikian produksi pangan antara tahun 1941-1944 terus-menurun. Pada jaman
Jepang hasil pertanian diatur sebagai berikut: 40% (petani), 30% (dijual kpd
pemerintah Jepang dgn harga murah) dan 30% (diserahkan ke lumbung desa).
Jepang hanya mengizinkan 2 jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina,
kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang.
Sedangkan tembakau, teh, kopi harus dihetikan penanamannya Karena hanya
berhubungan dengan kenikmatan.
8. 2. MASA ORDE LAMA
a. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Ekonomi keuangan amat buruk karena inflasi yang disebabkan oleh
beredarnya mata uang lebih dari satu secara tidak terkendali. Pada Oktober 1946
pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti
uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu
perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.
Dalam menghadapi krisis tersebut, pemerintah menempuh beberapa kebijakan :
- Pinjaman Nasional
- Konferensi Ekonomi
- Rancana Lima Tahunan (kasimo Plan)
- Keikutsertaan Swasta Dalam Pengembangan Ekonomi Nasional
- Sistem Ekonomi Gerakan Benteng dan Ekonomi Ali-Baba.
9. MASA ORDE LAMA
b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi
belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Sehingga memperburuk
kondisi perekonomian Indonesia.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya :
- Pemotongan nilai mata uang
- Menumbuhkan wiraswasta pribumi
- Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB
- Pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
10. MASA ORDE LAMA
c. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Demokrasi Terpimpin terjadi setelah muncul Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Mulai
saat itulah Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin. Akibat dari system ini
berdampak pada perubahan struktur ekonomi Indonesia yang akhirnya berjalan melalui
system etatisme, dimana segalanya diatur pemerintah.
Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Akibatnya yaitu :
- Devaluasi (penurunan nilai uang dan mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat)
- Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter.
- Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis
Indonesia dengan cara terpimpinm
11. 3. MASA ORDE BARU
Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorintasi pada :
* Pengendalian inflasi
* Penyelamatan keuangan negara
* Pengamanan kebutuhan pokok rakyat
Pada masa ini Indonesia menerapkan sistem ekonomi campuran dalam kerangka
sistem ekonomi demokrasi pancasila. keberhasilannya, pada tahun 1984, seperti :
* Indonesia berhasil swasembada beras
* Penurunan angka kemiskinan
* Perbaikan indikator kesejahteraan rakyat
* Menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB.
12. MASA ORDE BARU
Meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara
fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global,
Indonesia merasakan dampak yang paling buruk, seperti :
* Harga-harga meningkat secara drastis
* Nilai tukar rupiah melemah dengan cepat
* Menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.
13. 4. MASA REFORMASI
Masa reformasi dianggap sebagai tonggak baru perjalanan kehidupan
Indonesia dari sisi sosial dan politik. Muncul beberapa kebijakan yang kemudian
menjadi landasan bagi perjalanan sejarah Bangsa Indonesia kedepan. Kebijakan
yang paling menonjol adalah adanya pergeseran pengelolaan pemerintahan dari
sentralitis menjadi desentralitis.
Pada masa Reformasai terdiri dari beberapa pemerintahan :
1. Masa Presiden BJ. Habibie ( 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999 )
2. Masa Presiden Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 - 23 Juli 2001)
3. Masa Pemerintahan Megawati ( 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004 )
4. Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 -
Sekarang)
14. Masa Reformasi
1. Masa Presiden BJ. Habibie ( 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999 )
Salah satu tugas penting Presiden Habibie adalah mendapatkan kembali komunitas
Negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Untuk menyelesaikan krisis
moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah :
1) Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
2) Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp 10.000,00
3) Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
4) Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
5) Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan yang Tidak Sehat
6) Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Meski hanya singkat dalam masa pemerintahannya, namun Habibie menjadi peletak
dasar bagi pemerintahan selanjutnya.
15. Masa Reformasi
2. Masa Presiden Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 - 23 Juli
2001)
Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman
Wahid memliki karakteristik sebagai berikut :
1) Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia mulai
mengarah pada perbaikan, di antaranya pertumbuhan PDB yang mulai positif, laju inflasi
dan tingkat suku bunga yang rendah, sehingga kondisi moneter dalam negeri juga sudah
mulai stabil.
2) Hubungan pemerintah dengan IMF kurang baik
3) Sosial dan Politik yang tidak stabil dan semakin parah yang membuat investor asing
menjadi enggan untuk menanamkan modal di Indonesia
4) Makin rumitnya persoalan ekonomi ditandai lagi dengan pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung negative dikarenakan lebih banyaknya kegiatan
penjualan daripada kegiatan pebelian dalam perdagangan saham di dalam negeri
16. Masa Reformasi
3. Masa Pemerintahan Megawati ( 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004 )
Masa kepemimpinan Megawati mengalami masalah yang mendesak untuk
dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan ekonomi :
* Meminta penundaan pembayaran utang Luar Negeri
* Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di
dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara
Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1
%.
Pada Masa Pemerintahan Megawati berhasil menaikkan pendapatan per kapita
dan menurunkan kurs mata uang rupiah dibawah Rp 10.000,00 dan untuk mengatasi
korupsi dibentuklah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
17. Masa Reformasi
4. Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004
- Sekarang)
Presiden pertama yang dipilih oleh rakyat melalui Pemilu tahun 2004 dan tahun
2009. Pada masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam dan menjadi
tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan upaya memulihkan
kehidupan ekonomi Negara dan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan SBY yang dianggap kontroversial yaitu :
1) Kebijakan mengurangi subsidi BBM
Dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialhikan ke
subsidi sector pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2) Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan bantuan langsung berupa tunai
kepada masyarakat miskin
18. Masa Reformasi
Kebijakan lain yang ditempuh, yaitu :
1. Meningkatkan pendapatan perkapita melalui pengendalian pembangunan infrastruktur
2. Perkembangan dalam sector utang luar negeri juga menggembirakan. Pada
pertengahan bulan Oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF
3. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh signifikan seiring pemulihan
ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.
Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis
ekonomi yang terjadi di zona Eropa