Modal kerja meningkat sebesar Rp11,3 juta dari tahun 2009 ke 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan kas, piutang, dan persediaan sebesar Rp16,5 juta, diimbangi penurunan piutang wesel dan persediaan biaya sebesar Rp5,2 juta. Peningkatan modal kerja ini bersumber dari kenaikan laba ditahan sebesar Rp18,8 juta dan pinjaman saham sebesar Rp50 juta.
2. Definisi
Modal kerja adalah selisih antara
aktiva lancar dengan hutang lancar.
Dengan demikian modal kerja
merupakan investasi dalam kas,
surat-surat berharga, piutang dan
persediaan dikurangi hutang lancar
yang digunakan untuk melindungi
aktiva lancar
3. Tujuan Manajemen Modal Kerja
Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar
agar terjamin jumlah net working capital yang
layak diterima (acceptable) yang menjamin
tingkat likuiditas badan usaha
Dimana sumber- sumber modal kerja berasal:
•Hasil operasi perusahaan.
•Penjualan aktiva tidak lancar
•Penjualan saham atau obligasi
4. Pembagian Modal Kerja
• Modal kerja dapat dibagi menurut konsep :
– Konsep kuantitatif
– Konsep kualitatif
– Konsep fungsional
5. Konsep Kuantitatif
• Menggambarkan keseluruhan (jumlah)
dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini
sekali berputar dan dapat kembali ke
bentuk semula dalam jangka waktu pendek
• Konsep ini disebut modal kerja bruto –
Gross working kapital
6. Konsep Kualitatif
• Merupakan selisih antara aktiva lancar diatas
hutang lancar, atau merupakan sebagian dari
aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan
untuk membiayai operasi perusahaan
• Konsep ini disebut modal kerja netto –
net working capital
7. Konsep Fungsional
• Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana
dalam menghasilkan pendapatan (income) dari
usaha pokok perusahaan
• Menghasilkan pendapatan pada periode akuntasi
dan periode masa depan
9. Hutang Lancar
• Hutang jangka pendek
– Hutang wesel
– Hutang perniagaan
– Hutang pada bank kurang satu tahun
10. Implikasi
• Perusahaan memiliki aktiva lancar diatas hutang
lancar maka perusahaan memiliki net working capital
• Penggunaan modal kerja, semakin besar current
assets dapat menutupi current liabilities, semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutangnya(semakin likuid)
•Pada kenyataan, putaran kas masuk (cash inflows) dan
putaran kas keluar (cash outflows) tidak selalu
sinkron, tetap perusahaan harus mempertahankan
networking capital agar tetap likuid
11. Kebaikan Modal Kerja – (modal
kerja cukup)
• Melindungi kemungkinan terjadinya krisis
keuangan guna membenahi modal kerja yang
diperlukan
• Merencanakan dan mengawasi rencana
perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam
jangka pendek
• Menilai kecepatan perputaran modal kerja
dalam arti yang menyeluruh
12. Lanjutan ……
• Membayar atau memenuhi kewajiban
jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo
• Memperoleh kredit sebagai sumber dana
guna memperbesar pemenuhan kebutuhan
kekayaan aktiva lancar
• Memberikan pedoman sehingga tidak
terdapat keraguan manajemen guna
memperoleh efisiensi yang baik
13. Kelemahan Modal Kerja
• Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan
kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya
perputaran dana perusahaan
• Menimbulkan kesan bahwa manajemen
tidak mampu menggunakan modal kerja
secara efisien
• Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka
perusahaan mengalami kerugian dalam membayar
bunga
14. Tipe Modal Kerja
• Modal kerja permanen
– Modal kerja primer
– Modal kerja normal
• Modal kerja variabel
– Modal kerja musiman
– Modal kerja siklis
– Modal kerja darurat
15. Implikasi
• Modal kerja dapat dibiayai oleh :
– Modal sendiri
– Hutang jangka pendek
– Hutang jangka panjang
• Pemilihan sistem pembelanjaan didasarkan
pertimbangan ‘risk n return’
16. Prinsip Pembelanjaan
• Modal diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek
digunakan untuk membiayai modal kerja
• Modal diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang
digunakan untuk modal kerja dan Investasi
Laba perusahaan dapat meningkat dengan
dua cara, yaitu :
– Meningkatkan pendapatan dari penjualan
– Menurunkan biaya - biaya
• Jadi risiko dapat diukur dengan menggunakan
jumlah net working capital atau current ratio
• Semakin besar jumlah net working capital semakin
likuid atau semakin kecil tingkat risiko
17. Profitabilitas dan Risiko
• Profitabiltas atau kemampuan
menghasilkan laba diukur dengan
revenue dikurangi biaya
• Risiko diukur dengan probabilitas
perusahaan tidak mampu membayar
hutang (technically insolvent)
18. Kemampuan Assets
Menghasilkan Laba
• Jika perusahaan ingin meningkatkan
profitabilitas maka tingakt risiko akan naik
• Jika ingin menurunkan tingkat risiko, maka
harus menurunkan tingkat profitabilitas
• Bagaimana cara meningkatkan
profitabilitas
yaitu dengan memanipulasi modal kerja
19. Laporan Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja
Merupakan laporan yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengetahui perubahan modal
kerja yg terjadi.
Tujuannya untuk membantu manajemen dalam
pengelolaan dan pengawasan modal kerja.
Laporan perubahan modal kerja menunjukkan:
- perubahan yang terjadi untuk setiap elemen
modal kerja
- Sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja
dan dari mana modal kerja diperolehserta
berbagai penggunaan modal kerja tersebut
Untuk mengetahui perubahan modal kerja dapat
dengan membandingkan dua neraca untuk 2
tahun yang berurutan
20. Sumber Modal Kerja
Sumber modal kerja (sumber dana):
◦ Laba operasi
◦ Penjualan aktiva jangka panjang atau aktiva
lain-lain
◦ Kenaikan hutang jangka panjang
◦ Pengeluaran saham (shares)
21. Penggunaan Modal Kerja
Beberapa item yang menyebabkan
penurunan modal kerja:
◦ Rugi operasi
◦ Pembelian aktiva jangka panjang dan aktiva
lain-lain
◦ Pembayaran hutang jangka panjang
◦ Penarikan kembali saham perusahaan
(redemption)
◦ Pembayaran deviden tunai
22. Manfaat Laporan
Kasus:
◦ Terdapat 3 buah restoran yang masing-masing memiliki
modal kerja awal tahun sebesar Rp. 88.000.000 dan
modal kerja akhir tahun Rp. 100.000.000. Kenaikan
modal kerja selama tahun tersebut adalah Rp.
12.000.000. Informasi ini diperoleh dari laporan neraca
yang tidak begitu jelas karena tidak disertai laporan
sumber dan penggunaan dana yang menyebabkan
perubahan tersebut. Masing-masing restoran
memerlukan pinjaman dari sebuah bank sebesar Rp.
15.000.000. Seorang bankir akan sangat senang jika
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
perubahan tersebut.
23. Manfaat Laporan…continue
Situasi Sehat
◦ Restoran A: Tabel 1 – dalam kasus ini
diasumsikan bahwa restoran sedang berada
dalam kondisi sehat setelah tiga tahun, dan
mendatangkan risiko kecil bagi bank yang
meminjamkan uang tersebut. Restoran
menghasilkan modal kerja dari operasinya
untuk membayar kembali Rp. 5.000.000
setahun, ditambah bunga untuk menurunkan
pinjaman.
24. Manfaat Laporan…continue
Tabel 1: Restoran A
Laporan sumber & penggunaan MK
Per 31 Desember 2007
Sumber-sumber:
Pendapatan bersih setelah pajak (EAT) Rp. 20.000.000
Penggunaan:
Deviden kepada pemegang saham Rp. 8.000.000
Perubahan bersih modal kerja Rp. 12.000.000
25. Manfaat Laporan…continue
Situasi Kritis
◦ Restoran B: Tabel 2 – dalam kasus ini bank mungkin
khawatir atas dana yang dipinjamkannya kepada
restoran yang besarnya Rp. 15.000.000. Mulai tahun
depan restoran harus membayar kembali Rp. 5.000.000
dalam setahun ditambah bunga ata pinjaman yang baru
– total menjadi Rp. 10.000.000 setahun plus bunga.
Apakah restoran mampu? Penurunan dalam pendapatan
bersih beberapa tahun yang akan datang mungkin akan
mendatangkan kesulitan dan atau kekuatan bagi
restoran untuk menurunkan devidennya agar dapat
memenuhi kewajiban pinjamannya. Ada satu risiko yang
cukup serius dalam kasus ini.
26. Manfaat Laporan…continue
Tabel 2: Restoran B
Laporan sumber & penggunaan MK
Per 31 Desember 2007
Sumber-sumber:
Pendapatan bersih setelah pajak (EAT) Rp. 20.000.000
Pinjaman dari pemegang saham (>4 tahun) Rp. 20.000.000
Rp. 40.000.000
Penggunaan:
Investasi gedung baru Rp. 20.000.000
Deviden pada pemegang saham Rp. 8.000.000
Rp 28.000.000
Perubahan bersih modal kerja Rp. 12.000.000
27. Manfaat Laporan…continue
Situasi Berisiko
◦ Restoran C: Tabel 3 – Dalam kasus terakhir ini
terdapat risiko tinggi bagi bank untuk
memberikan pinjaman kepada perusahaan
sebesar Rp. 15.000.000 karena pendapatan
bersih tahun terakhir sebesar Rp.4.000.000
tidak cukup untuk memenuhi pembayaran
kembali deviden sebesar Rp. 8.000.000
28. Manfaat Laporan…continue
Tabel 3: Restoran C
Laporan sumber & penggunaan MK
Per 31 Desember 2007
Sumber-sumber:
Pendapatan bersih setelah pajak (EAT) Rp. 4.000.000
Pinjaman dari pemegang saham (>4 tahun) Rp. 16.000.000
Rp. 20.000.000
Penggunaan:
Deviden pada pemegang saham Rp. 8.000.000
Perubahan bersih modal kerja Rp. 12.000.000
Jika pendapatan bersih tetap pada tingkat tersebut,
bagaimana restoran akan mampu membayar deviden
pada tahun mendatang dan membayar kembali pinjaman
Rp. 16.000.000? Apakah berisiko meminjamkan sejumlah
dana tersebut?
29. Latihan:
Berikut ini adalah neraca PT Hidayah per
31 Desember 2009 dan 2010
2009 2010
Kas 10 jt 18 jt
Piutang Dagang 26 jt 32 jt
Piutang Wesel 10 jt 5 jt
Persediaan 19 jt 21 jt
Persekot Biaya 0,9 jt 0,7 jt
Tanah 40 jt 40 jt
Gedung 100 jt 150 jt
Alat Kantor 25 jt 40 jt
Total Aktiva 230,9 jt 306,7 jt
30. Utang Dagang 13 jt 11 jt
Utang Wesel 3 jt 2,5 jt
Utang Gaji 6 jt 8 jt
Utang Hipotik 18 jt 20 jt
Utang Obligasi 12 jt 10 jt
Saham Preferen 40 jt 50 jt
Saham Biasa 50 jt 90 jt
Akm Penyst Gedung 15 jt 20 jt
Akm Penyst Alat Kantr 5 jt 7,5 jt
Laba ditahan 68,9 jt 87,7 jt
Total Pasiva 230,9 jt 306,7 jt
Buat Laporan Perubahan Modal Kerja dan
sebab-sebab terjadinya perubahan MK
31. Laporan sumber dan Penggunaan
modal kerja
Keterangan 2009 2010 Naik Turun
Kas 10 jt 18 jt 8 jt
Piutang Dagang 26 jt 32 jt 6 jt
Piutang Wesel 10 jt 5 jt 5 jt
Persediaan 19 jt 21 jt 2 jt
Persekot biaya 0,9 jt 0,7 jt 0,2 jt
Utang Dagang 13 jt 11 jt 2 jt
Utang Wesel 3 jt 2,5 jt 0,5 jt
Utang Gaji 6 jt 8 jt 2 jt
Jumlah 18,5 jt 7,2 jt
Kenaikan MK 11,3 jt
32. Sebab-sebab Perubahanmodal kerja
Keterangan 2009 2010 Naik Turun
Tanah 40 jt 40 jt
Gedung 100 jt 150 jt 50 jt
Alat Kantor 25 jt 40 jt 15 jt
Utang Hipotek 18 jt 20 jt 2 jt
Utang Obligasi 12 jt 10 jt 2 jt
Saham Preferen 40 jt 50 jt 10 jt
Saham Biasa 50 jt 90 jt 40 jt
Akm Peny Gedung 15 jt 20 jt 5 jt
Akm Peny alat 5 jt 7,5 jt 2,5 jt
Laba Ditahan 68,9 jt 87,7 jt 18,8 jt
78,3 jt 67 jt
Kenaikan MK 11,3 jt