SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
30
A. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau
investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working
capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor
adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah
harta lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities).
Manajemen modal kerja mengelola harta lancar dan utang lancar
agar harta lancar selalu lebih besar daripada utang lancar.
Current assets dan current liabilities kedua-duanya merupakan
short-term financing. Tujuan dari short-term financial management
adalah untuk mengelola tiap-tiap unsur current assets (inventory,
accounts receivable, cash dan marketable securities) dan current
liabilities (accounts payable, accruals dan notes payable) untuk
mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan risiko yang
memberikan kontribusi yang positif kepada nilai perusahaan.
Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah
harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis.
Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa manjemen modal
kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek: kas, surat-
surat berharga (efek), piutang, dan persediaan.
J.Fred Weston dan Thomas E.Copeland (1997:239) memberikan
pengertian modal kerja sebagai berikut:
“Working capital is defined as current assets minus current
liabilities. Thus, working capital represents the firm's investment in
BAB IV
MODAL KERJA
31
cash, marketable securities, accounts receivable, and inventories
less the current liabilities used to finance the current assets.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja
adalah selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan
demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang
digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek.
Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek
merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian
keuangan terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus
memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini
sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuangan
digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan
utang lancar.
B. Konsep Modal Kerja
Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat
dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan
fungsional.
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan
keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat
berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah
aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat
kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi
dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini
biasanya disebut modal kerja bruto (gross working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan,
bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal
32
kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak
mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah
dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka
pendek. Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan
batas keamanan atau margin of safety yang baik atau tingkat
keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal
kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas
perusahaan yang baik sekaligus belum tentu menggambarkan
jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode
berikutnya.
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih
antara aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini
modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa
menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal
kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya
aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar dan
menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta
menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka
pendek dengan jaminan aktiva lancar.
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi
dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari
usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam
perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada
33
sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi
tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut.
Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan pada periode-periode selanjutnya atau
dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-
alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan
untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan
maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya adalah kas,
piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan, dan aktiva
tetap sebesar penyusutan pada periode tersebut.
Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari
piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi
modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
Contoh :
Aktiva Lancar :
Kas Rp 18.000.000,00
Efek Rp 78.000.000,00
Piutang Dagang Rp 54.000.000,00
Persediaan Barang Rp125.000.000,00
Total Aktiva Lancar Rp275.000.000,00
Aktiva Tetap :
Tanah Rp200.000.000,00
Gedung Rp500.000.000,00
Mesin-mesin Rp150.000.000,00
Kendaraan Rp135.000.000,00
Total Aktiva Tetap Rp985.000.000,00
Keterangan :
1. Penyusutan setiap tahun sebesar 10% untuk gedung, mesin
dan kendaraan.
2. Penjualan secara kredit dengan profit margin sebesar 35%.
34
Dari data di atas maka dapat dihitung besarnya modal kerja
menurut konsep fungsional adalah :
Modal Kerja (working capital)
Kas Rp 18.000.000,00
Piutang Dagang (65%) Rp 35.100.000,00
Persediaan Barang Rp125.000.000,00
Penyusutan Gedung Rp 50.000.000,00
Penyusutan Mesin-mesin Rp 15.000.000,00
Penyusutan Kendaraan Rp 13.500.000,00
Total Modal Kerja Rp256.600.000,00
Modal Kerja Potensial (potential working capital)
Efek Rp 78.000.000,00
Profit Margin (35%) Rp 18.900.000,00
Total Modal Kerja Potensial Rp 96.900.000,00
Bukan Modal Kerja (non working capital)
Tanah Rp200.000.000,00
Gedung Rp450.000.000,00
Mesin-mesin Rp135.000.000,00
Kendaraan Rp141.500.000,00
Total Bukan Modal Kerja Rp886.500.000,00
C. Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1995) Modal Kerja
digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada
perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini
terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum
yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas
35
usahanya atau modal kerja yang secara terus menerus
diperlukan untuk kelancaran usaha.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya
adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan
ekonomi yang mendadak).
D. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung
kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim
dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
36
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan
dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap
kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa
dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
E. Kebijaksanaan Modal Kerja
Modal kerja dapat dibiayai dengan modal sendiri. Hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang. Sistem pembelanjaan yang
akan dipilih haruslah didasarkan pada pertimbngan mengenai laba
dan resiko. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, sebaiknya
dibiayai dengan modal yang seminimal mungkin. Akan tetapi agar
perputaran modal perusahaan dapat ditingkatkan seringkali
perusahaan harus mencari dana dari luar guna menutup kebutuhan
modal kerja.
Oleh karena itu perusahaan dapat menggunakan prinsip-prinsip
pembelanjaan, yaitu:
 Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek hanya
dapat digunakan untuk membiayai modal kerja.
 Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang dapat
dipakai untuk modal kerja atau investasi.
Kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga
diperoleh biaya dana yang paling murah tergantung dari keberanian
manajer dalam mengambil resiko. Menurut Sutrisno (2005:47-49)
terdapat 3 pendekatan yang dapat diambil oleh seorang manajer
dalam kebijaksanaan modal kerja yaitu : (1) kebijaksanaan konsevatif,
(2) kebijaksanaan moderat atau hedging, dan (3) kebijaksaan agresif.
37
1. Kebijaksanaan Konsevatif
Merupakan pemenuhan modal kerja yang lebih banyak
menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber
dana jangka pende. Dalam kebijakan konservatif modal kerja
permanen dan sebagian modal kerja variable dipenuhi oleh
sumber dana jangka panjang, dan sebagian modal kerja variable
lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
Kebiajksanaan ini disebut konservatif karena sumber dana jangka
panjang mempunyai .jatuh tempo yang lama sehingga
perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali atau
tingkat keamanan (margin of safety) yang besar
2. Kebijakan Moderat/hedging
Perusahaan membiayai aktiva dengan dengan dana yang
jangka waktunya kurang lebih sama dengan perputaran aktiva
tersebut yaitu aktiva yang besifat permanen dan modal kerja
permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang dan
aktiva yang bersifat variable atau modal kerja variable akan
didanai dengan sumber dana jangka pendek (matching prinsiple)
3. Kebijakan Agresif
Sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan
sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan
berani menanggung resiko yang cukup besar.
F. Cara-cara Mengestimasi Kebutuhan Modal kerja
Dengan tersedianya modal kerja yang cukup memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis, efisien, dan terhindar
dari resiko kesulitan likuiditas. Untuk menentukan modal kerja yang
cukup pada suatu perusahaan perlu terlebih dahulu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja.
38
Menurut Sutrisno (2005:50) untuk menentukan besarnya modal
kerja, biasanya digunakan beberapa metode yaitu : (1) metode
keterikatan dana dan (2) metode perputaran modal kerja.
1. Metode Keterikatan Dana
Menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini perlu
mengetahui dua faktor yang mempengaruhinya yaitu :
a) Periode terikatnya modal kerja yaitu jangka waktu yang
diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen
modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode
terikatnya modal kerja akan semakin memperbesar jumlah
kebutuhan modal kerja, demikian sebaliknya. Pada
perusahaan dagang periode terikatnya dana dimulai dari kas
dibelikan barang dagang kemudian dijual (misalkan dijual
secara kredit) akan menjadi piutang dan setelah piutang
terbayar, maka akan menjadi kas lagi.
Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan
perdagangan biasa digambarkan sebagai berikut:
Sedangkan pada perusahaan industri periode terikatnya
modal kerja dimulai dari kas dibelikan bahan baku kemudian
diproses menjadi barang jadi yang kemudian dijual akan
menjadi piutang dan bila telah dibayar akan menjadi kas lagi.
Berikut ini adalah gambarannya.
b) Proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari
Merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk
keperluan pembelian bahan baku, bahan penolong,
KAS BARANG PIUTANG KAS
KAS
BAHAN
BAKU
PROSES
PRODUKSI
BARANG
JADI
PIUTANG
DAGANG KAS
39
pembayaran upah, pembayaran biaya pemasaran, dan
pembayaran – pembayaran tunai lainnya.
2. Metode Perputaran Modal Kerja
Mengestimasi kebutuhan modal kerja dengan metode
perputaran modal kerja dapat ditentukan dengan cara menghitung
perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti
perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.
Berikut ini adalah contoh mengestimasi menggunakan metode
tersebut.
Dari neraca dan laporan laba rugi Hotel Gaya (dalam jutaaan
rupiah) diketahui :
2008 2009
Kas 375 425
Piutang 765 835
Persediaan 1.100 1.300
Penjualan 36.000
Kemudian, kita dapat menghitung tingkat perputaran masing-
masing elemen modal kerja :
40
Setelah itu, kita dapat menghitung periode terikat elemen
modal kerja :
Kas = 360/90 = 4 hari
Piutang = 360/45 = 8 hari
Persediaan = 360/30 = 12 hari
Total = 24 hari
Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa periode terikat
elemen modal kerjanya adalah sebesar 24 hari, sehingga
perputaran elemen modal kerja sebesar 360/24 = 15 kali. Apabila
tahun 2010 Hotel Gaya mampu menjual sebanyak
Rp45.000.000.000,00, maka estimasi kebutuhan modal kerja
menurut metode ini adalah sebesar Rp45.000.000.000,00/15 =
Rp3.000.000.000,00.
Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin
kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis.
Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam
modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga terjadilah idle fund. Padahal
dana itu sendiri sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain dalam
rangka peningkatan laba. Tetapi bilamana modal kerja terlalu kecil atau
kurang, maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan
langganan seperti membeli bahan mentah, membayar gaji pegawai dan
upah buruh ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus
dilunasi.
Dengan demikian kebaikan dan keburukan modal kerja dalam
perusahaan dapat dilihat sebagai berikut :
 Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba
menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahan.
 Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu mengunakan
modal kerja secara efisien.
41
 Jika Modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan
mengalami kerugian dalam membayar bunga.
Tetapi bilamana modal kerja cukup, akan dapat memberikan
keuntungan keuntungan bagi perusahaan, seperti :
 Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi
modal kerja yang diperlukan.
Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana
keuangan dalam jangka pendek.
Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang
menyeluruh.
Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan
jatuh tempo.
Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar
pemenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancar.
Memberikan pedoman yang baik sehingga tidak terdapat keraguan
manajemen guna memperoleh efisiensi yang baik.

More Related Content

What's hot

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar
Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancarRasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar
Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancarIdham Syam
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 

What's hot (20)

Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar
Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancarRasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar
Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 

Similar to Bab 4 _modal_kerja

Pengertian modal kerja
Pengertian modal kerjaPengertian modal kerja
Pengertian modal kerjaNithie IdaAyu
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptKevin Al Kahfi
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaDodi Suryadi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.pptayupuspawirani1
 
Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04rafatama
 
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.pptYurinaMelusi
 
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptxAnalisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptxMuhammadHiz
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasCak Qur
 
Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04rafatama
 
Perencanaan dan pendanaan jangka pendek
Perencanaan dan pendanaan jangka pendekPerencanaan dan pendanaan jangka pendek
Perencanaan dan pendanaan jangka pendekfredi_umby
 
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Muhammad Ilham Aprianto
 
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary   susilawati rosmery - corp cash managementLearning summary   susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary susilawati rosmery - corp cash managementPD LMS Usage
 
powerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptx
powerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptxpowerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptx
powerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptxAnasRomzy
 
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Kanaidi ken
 
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]efahudaefa
 

Similar to Bab 4 _modal_kerja (20)

Pengertian modal kerja
Pengertian modal kerjaPengertian modal kerja
Pengertian modal kerja
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerja
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Finance For Non-Finance
Finance For Non-Finance Finance For Non-Finance
Finance For Non-Finance
 
Finance for Non-Finance Training
Finance for Non-Finance TrainingFinance for Non-Finance Training
Finance for Non-Finance Training
 
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
 
Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/abshor.marantika/muhammad refangga/3-04
 
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
5. materi ManKeu Manajemen Modal Kerja.ppt
 
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptxAnalisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
Analisa sumber dan pengguaan modal kerja ppt.pptx
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uas
 
Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04
Working-capital management/Abshor.Marantika/muhammad refangga/3-04
 
Perencanaan dan pendanaan jangka pendek
Perencanaan dan pendanaan jangka pendekPerencanaan dan pendanaan jangka pendek
Perencanaan dan pendanaan jangka pendek
 
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
 
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary   susilawati rosmery - corp cash managementLearning summary   susilawati rosmery - corp cash management
Learning summary susilawati rosmery - corp cash management
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Kas
 
powerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptx
powerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptxpowerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptx
powerpoin klmpk 5 manajemen keuangan.pptx
 
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
Manajemen Modal Kerja (+ Rasio Likuiditas & Peran Operasional) _ Training "FI...
 
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
 
Skr
SkrSkr
Skr
 

More from Inal Ypyn

Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustakaInal Ypyn
 
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaanBab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaanInal Ypyn
 
Bab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenBab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenInal Ypyn
 
Bab 9 analisa_smbr_dana
Bab 9 analisa_smbr_danaBab 9 analisa_smbr_dana
Bab 9 analisa_smbr_danaInal Ypyn
 
Bab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modalBab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modalInal Ypyn
 
Bab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutangBab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutangInal Ypyn
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 
Bab 3 nilai_waktu_uang
Bab 3 nilai_waktu_uangBab 3 nilai_waktu_uang
Bab 3 nilai_waktu_uangInal Ypyn
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupInal Ypyn
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarInal Ypyn
 
Final project editing
Final project editing Final project editing
Final project editing Inal Ypyn
 
Daftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Daftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriDaftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Daftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriInal Ypyn
 
Kata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Kata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriKata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Kata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriInal Ypyn
 
Hal judul Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Hal judul Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriHal judul Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Hal judul Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriInal Ypyn
 

More from Inal Ypyn (15)

Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaanBab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaan
 
Bab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenBab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividen
 
Bab 9 analisa_smbr_dana
Bab 9 analisa_smbr_danaBab 9 analisa_smbr_dana
Bab 9 analisa_smbr_dana
 
Bab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modalBab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modal
 
Bab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutangBab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutang
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 
Bab 3 nilai_waktu_uang
Bab 3 nilai_waktu_uangBab 3 nilai_waktu_uang
Bab 3 nilai_waktu_uang
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkup
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Final project editing
Final project editing Final project editing
Final project editing
 
Daftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Daftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriDaftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Daftar isi Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
 
Kata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Kata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriKata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Kata pengantar Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
 
Hal judul Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Hal judul Kiat Sukses Merintis Usaha SendiriHal judul Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
Hal judul Kiat Sukses Merintis Usaha Sendiri
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (15)

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Bab 4 _modal_kerja

  • 1. 30 A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja mengelola harta lancar dan utang lancar agar harta lancar selalu lebih besar daripada utang lancar. Current assets dan current liabilities kedua-duanya merupakan short-term financing. Tujuan dari short-term financial management adalah untuk mengelola tiap-tiap unsur current assets (inventory, accounts receivable, cash dan marketable securities) dan current liabilities (accounts payable, accruals dan notes payable) untuk mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan risiko yang memberikan kontribusi yang positif kepada nilai perusahaan. Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek: kas, surat- surat berharga (efek), piutang, dan persediaan. J.Fred Weston dan Thomas E.Copeland (1997:239) memberikan pengertian modal kerja sebagai berikut: “Working capital is defined as current assets minus current liabilities. Thus, working capital represents the firm's investment in BAB IV MODAL KERJA
  • 2. 31 cash, marketable securities, accounts receivable, and inventories less the current liabilities used to finance the current assets.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuangan digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar. B. Konsep Modal Kerja Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional. 1. Konsep Kuantitatif Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto (gross working capital). Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal
  • 3. 32 kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya. 2. Konsep Kualitatif Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar- benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net working capital). Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar. 3. Konsep Fungsional Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada
  • 4. 33 sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode-periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat- alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan pada periode tersebut. Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual. Contoh : Aktiva Lancar : Kas Rp 18.000.000,00 Efek Rp 78.000.000,00 Piutang Dagang Rp 54.000.000,00 Persediaan Barang Rp125.000.000,00 Total Aktiva Lancar Rp275.000.000,00 Aktiva Tetap : Tanah Rp200.000.000,00 Gedung Rp500.000.000,00 Mesin-mesin Rp150.000.000,00 Kendaraan Rp135.000.000,00 Total Aktiva Tetap Rp985.000.000,00 Keterangan : 1. Penyusutan setiap tahun sebesar 10% untuk gedung, mesin dan kendaraan. 2. Penjualan secara kredit dengan profit margin sebesar 35%.
  • 5. 34 Dari data di atas maka dapat dihitung besarnya modal kerja menurut konsep fungsional adalah : Modal Kerja (working capital) Kas Rp 18.000.000,00 Piutang Dagang (65%) Rp 35.100.000,00 Persediaan Barang Rp125.000.000,00 Penyusutan Gedung Rp 50.000.000,00 Penyusutan Mesin-mesin Rp 15.000.000,00 Penyusutan Kendaraan Rp 13.500.000,00 Total Modal Kerja Rp256.600.000,00 Modal Kerja Potensial (potential working capital) Efek Rp 78.000.000,00 Profit Margin (35%) Rp 18.900.000,00 Total Modal Kerja Potensial Rp 96.900.000,00 Bukan Modal Kerja (non working capital) Tanah Rp200.000.000,00 Gedung Rp450.000.000,00 Mesin-mesin Rp135.000.000,00 Kendaraan Rp141.500.000,00 Total Bukan Modal Kerja Rp886.500.000,00 C. Jenis Modal Kerja Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu : 1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari : a. Modal kerja primer (Primary Working Capital) Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas
  • 6. 35 usahanya atau modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. b. Modal kerja normal (Normal Working Capital) Modal kerja normal adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal. 2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari : a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim. b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur. c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak). D. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja : Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: a. Volume Penjualan Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan. b. Faktor Musim dan Siklus Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
  • 7. 36 c. Perubahan dalam Teknologi Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja d. Kebijakan Perusahaan Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja. E. Kebijaksanaan Modal Kerja Modal kerja dapat dibiayai dengan modal sendiri. Hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Sistem pembelanjaan yang akan dipilih haruslah didasarkan pada pertimbngan mengenai laba dan resiko. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, sebaiknya dibiayai dengan modal yang seminimal mungkin. Akan tetapi agar perputaran modal perusahaan dapat ditingkatkan seringkali perusahaan harus mencari dana dari luar guna menutup kebutuhan modal kerja. Oleh karena itu perusahaan dapat menggunakan prinsip-prinsip pembelanjaan, yaitu:  Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek hanya dapat digunakan untuk membiayai modal kerja.  Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang dapat dipakai untuk modal kerja atau investasi. Kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah tergantung dari keberanian manajer dalam mengambil resiko. Menurut Sutrisno (2005:47-49) terdapat 3 pendekatan yang dapat diambil oleh seorang manajer dalam kebijaksanaan modal kerja yaitu : (1) kebijaksanaan konsevatif, (2) kebijaksanaan moderat atau hedging, dan (3) kebijaksaan agresif.
  • 8. 37 1. Kebijaksanaan Konsevatif Merupakan pemenuhan modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pende. Dalam kebijakan konservatif modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variable dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, dan sebagian modal kerja variable lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Kebiajksanaan ini disebut konservatif karena sumber dana jangka panjang mempunyai .jatuh tempo yang lama sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali atau tingkat keamanan (margin of safety) yang besar 2. Kebijakan Moderat/hedging Perusahaan membiayai aktiva dengan dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan perputaran aktiva tersebut yaitu aktiva yang besifat permanen dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang dan aktiva yang bersifat variable atau modal kerja variable akan didanai dengan sumber dana jangka pendek (matching prinsiple) 3. Kebijakan Agresif Sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung resiko yang cukup besar. F. Cara-cara Mengestimasi Kebutuhan Modal kerja Dengan tersedianya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis, efisien, dan terhindar dari resiko kesulitan likuiditas. Untuk menentukan modal kerja yang cukup pada suatu perusahaan perlu terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja.
  • 9. 38 Menurut Sutrisno (2005:50) untuk menentukan besarnya modal kerja, biasanya digunakan beberapa metode yaitu : (1) metode keterikatan dana dan (2) metode perputaran modal kerja. 1. Metode Keterikatan Dana Menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini perlu mengetahui dua faktor yang mempengaruhinya yaitu : a) Periode terikatnya modal kerja yaitu jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian sebaliknya. Pada perusahaan dagang periode terikatnya dana dimulai dari kas dibelikan barang dagang kemudian dijual (misalkan dijual secara kredit) akan menjadi piutang dan setelah piutang terbayar, maka akan menjadi kas lagi. Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan biasa digambarkan sebagai berikut: Sedangkan pada perusahaan industri periode terikatnya modal kerja dimulai dari kas dibelikan bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi yang kemudian dijual akan menjadi piutang dan bila telah dibayar akan menjadi kas lagi. Berikut ini adalah gambarannya. b) Proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari Merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan penolong, KAS BARANG PIUTANG KAS KAS BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI BARANG JADI PIUTANG DAGANG KAS
  • 10. 39 pembayaran upah, pembayaran biaya pemasaran, dan pembayaran – pembayaran tunai lainnya. 2. Metode Perputaran Modal Kerja Mengestimasi kebutuhan modal kerja dengan metode perputaran modal kerja dapat ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Berikut ini adalah contoh mengestimasi menggunakan metode tersebut. Dari neraca dan laporan laba rugi Hotel Gaya (dalam jutaaan rupiah) diketahui : 2008 2009 Kas 375 425 Piutang 765 835 Persediaan 1.100 1.300 Penjualan 36.000 Kemudian, kita dapat menghitung tingkat perputaran masing- masing elemen modal kerja :
  • 11. 40 Setelah itu, kita dapat menghitung periode terikat elemen modal kerja : Kas = 360/90 = 4 hari Piutang = 360/45 = 8 hari Persediaan = 360/30 = 12 hari Total = 24 hari Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa periode terikat elemen modal kerjanya adalah sebesar 24 hari, sehingga perputaran elemen modal kerja sebesar 360/24 = 15 kali. Apabila tahun 2010 Hotel Gaya mampu menjual sebanyak Rp45.000.000.000,00, maka estimasi kebutuhan modal kerja menurut metode ini adalah sebesar Rp45.000.000.000,00/15 = Rp3.000.000.000,00. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga terjadilah idle fund. Padahal dana itu sendiri sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain dalam rangka peningkatan laba. Tetapi bilamana modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan langganan seperti membeli bahan mentah, membayar gaji pegawai dan upah buruh ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus dilunasi. Dengan demikian kebaikan dan keburukan modal kerja dalam perusahaan dapat dilihat sebagai berikut :  Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahan.  Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu mengunakan modal kerja secara efisien.
  • 12. 41  Jika Modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami kerugian dalam membayar bunga. Tetapi bilamana modal kerja cukup, akan dapat memberikan keuntungan keuntungan bagi perusahaan, seperti :  Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan. Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan dalam jangka pendek. Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh. Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo. Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancar. Memberikan pedoman yang baik sehingga tidak terdapat keraguan manajemen guna memperoleh efisiensi yang baik.