SlideShare a Scribd company logo
Nanparametrik_Korelasi_M.Jain
uri, M.Pd 1
Pengertian
Pada penelitian yang ingin mengetahui ada
tidaknya hubungan di antara variabel yang
diamati, atau ingin mengetahui seberapa besar
derajat keeratan hubungan di antara variabel
tersebut, maka digunakan analisis korelasi.
Analisis korelasi merupakan studi yang
membahas tentang derajat keeratan hubungan
antara dua atau lebih variabel yang diteliti.
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 2
Lanjutan...
Dalam statistik parametrik, ukuran derajat
keeratan hubungan antara dua variabel
yang paling kenal adalah Pearson Product-
Moment (PPM) atau koefisien hasil kali
Pearson r. PPM mensyaratkan data dari
variabel yang diukur minimal dalam skala
interval, data (diambil dari populasi)
berdistribusi normal.
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 3
Lanjutan...
Apabila persyaratan tersebut tidak
terpenuhi, maka dapat diterapkan
ukuran derajat keeratan hubungan
(korelasi) nonparametrik
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 4
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd5
Analisis Korelasi Nonparametrik
Spearman Rank
Dari semua statistik yang didasarkan atas
ranking (peringkat), koefisien korelasi
Spearman Rank merupakan statistik yang
paling awal dikembangkan dan paling dikenal
baik. Statistik ini disebut juga rho.
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd6
Lanjutan....
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd7
Disebut juga korelasi tata jenjang/ rank order
correlation/ rank difference correlation dikembangkan
oleh Charles Spearman.
Digunakan untuk menghitung/ menentukan tingkat
hubungan/korelasi dua variabel yang keduanya
memiliki tingkatan data ordinal. Apabila pada
penelitian tingkatan datanya adalah interval maka
harus diubah ke dalam ranking-ranking yang
merupakan sifat data ordinal.
Membuat ranking dilakukan dengan mengurutkan data
dari yang tertinggi sampai yang terendah, apabila ada
data kembar (sama) ranking dijumlah dan dibagi
dengan banyaknya data kembar (sama) tersebut.
Lanjutan....
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd8
Kelebihan Spearman Rank :
1. Hubungan antara variabel X dan Y tidak harus
linear (tidak perlu diuji linearitasnya)
2. Asumsi kenormalan data (normalitas) tidak
diperlukan.
3. Data tidak harus dengan ukuran numerik,
melainkan hanya berupa ranking/ peringkat saja.
Lanjutan...
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd9
Suatu ukuran nonparametrik bagi hubungan antara dua
variabel X dan Y diberikan oleh koefisien peringkat
Spearman, yaitu :
Di mana :
di = selisih antara peringkat bagi Xi dan Yi
n = banyaknya pasangan data
Kriteria penarikan kesimpulan :
Jika rs < rtabel maka Ho diterima
Jika rs > rtabel maka Ho ditolak
)1(
6
1 2
1
2



nn
d
r
n
i
i
s
Lanjutan...
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd10
Nilai korelasi rs berkisar dari -1 ≤ rs ≤ +1. Bila rs = 1 menunjukkan
hubungan positif sempurna, bila rs = -1 terdapat hubungan antar kedua
variabel tetapi bertolak belakang (hubungan negatif).
Pengujian signifikansi Spearman Rank dilakukan jika Ho ditolak,
pengujian tersebut sebagai berikut :
1. Didasarkan atas padanan distribusi Z (distribusi normal) jika n > 30
dengan rumus :
Daerah kritik :
Uji Dua Pihak Uji Satu Pihak
Zo ≤ Z[0,5 – 1/2α)] terima Ho Zo ≤ Z[0,5 – α)] terima Ho
Zo > Z[0,5 – 1/2α)] tolak Ho Zo > Z[0,5 – α)] tolak Ho
Wibisono (2005:651)
1 nrsZ
Lanjutan...
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd11
2. Jika n ≤ 30 menggunakan rumus :
Kriteria pengujian :
Jika – ttabel < thitung < + ttabel maka Ho diterima.
Husaini Usman (2008:262)
2
1
2
s
s
r
n
rt



Contoh :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd12
Akan diteliti apakah terdapat hubungan antara
cara belajar dengan motivasi belajar siswa,
diambil sampel 10 siswa dengan taraf signifikansi
5%. Data cara belajar (X) dan motivasi (Y)
sebagai berikut :
X : 50, 50, 40, 90, 80, 80, 70, 65, 65, 50
Y : 65, 50, 50, 80, 90, 70, 80, 50, 40, 50
Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan
antara cara belajar dengan motivasi !
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd13
Langkah-langkah :
1. Menentukan hipotesis penelitian :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan
antara cara belajar dengan motivasi
belajar siswa.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara
cara belajar dengan motivasi belajar
siswa.
2. Menentukan hipotesis statistik :
Ho : rs = 0
Ha : rs ≠ 0
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd14
3. Menentukan statistik uji :
Spearman Rank
4. Menentukan kriteria pengujian :
Jika rs < rtabel maka Ho diterima
Jika rs > rtabel maka Ho ditolak
5. Menghitung koefisien korelasi Spearman
Rank (rs) :
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd15
Membuat tabel penolong :
No. X Y Rank (X) Rank (Y) di di
2
1 50 65 8 5 3 9
2 50 50 8 7.5 0,5 0,25
3 40 50 10 7,5 2,5 6,25
4 90 80 1 2,5 -1,5 2,25
5 80 90 2,5 1 1,5 2,25
6 80 70 2,5 4 -1,5 2,25
7 70 80 4 2,5 1,5 2,25
8 65 50 5,5 7,5 -2 4
9 65 40 5,5 10 -4,5 20,25
10 50 50 8 7,5 0,5 0,25
Σdi
2 49
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd16
Menghitung rs :
)1(
6
1 2
1
2



nn
d
r
n
i
i
s )110(10
)49(6
1 2

sr
297,01sr
990
294
1sr
703,0sr
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd17
6. Mencari rs tabel :
Dengan taraf signifikansi = 0,05 dan n = 10
Diperoleh rs tabel = 0,648
7. Membandingkan rs hitung dengan rs tabel:
Karena rs hitung > rs tabel atau 0,703 > 0,648 maka
Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan
antara cara belajar dengan motivasi belajar siswa.
Untuk membuktikan apakah hubungan tersebut
signifikan atau tidak, selanjutnya diuji
signifikansinya.
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd18
8. Uji signifikansi koefisien korelasi rs hitung
Karena n < 30 maka menggunakan rumus:
Dengan taraf signifikansi = 0,05 dan dk = 8,
diperoleh ttabel = 2,306. Karena thitung > ttabel atau
2,796 > 2,306 maka Ho ditolak dan Ha diterima
artinya ada hubungan tersebut adalah signifikan.
2
1
2
s
s
r
n
rt


 796,2
)703,0(1
210
.703,0 2



t
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd19
9. Menarik kesimpulan :
Karena rs hitung > rs tabel atau 0,703 > 0,648
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
hubungan yang signifikan antara cara belajar
dengan motivasi belajar siswa.
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 20
Korelasi Kendall Tau
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd21
Koefisien korelasi Kendall Tau (τ) cocok
sebagai ukuran korelasi dengan jenis data
yang sama di mana rs dapat digunakan.
Fungsi koefisien Kendall Tau merupakan
ukuran asosiasi/ korelasi/ hubungan antara
dua variabel yang didasarkan atas ranking.
Kedua variabel mempunyai tingkatan data
ordinal.
Lanjutan....
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd22
Korelasi Kendall Tau adalah ukuran korelasi yang setara
dengan Spearman Rank terkait dengan asumsi yang
mendasarinya serta kekuatan statistiknya. Namun besaran
Spearman Rank dan Kendall Tau akan berbeda dalam
logika mendasari serta formula perhitungannya.
Jika Spearman Rank setara dengan PPM, yaitu koefisien
korelasinya menunjukkan proporsi variabilitas (di mana untuk
Spearman Rank dihitung dari rank sedangkan PPM dari data
aslinya), sebaliknya Kendall Tau merupakan probabilitas
perbedaan antara probabilitas data dua variabel dalam
urutan yang sama dengan probabilitas dua variabel dalam
urutan yang berbeda.
Lanjutan....
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd23
Prosedur penghitungan dan pengujian:
1. Berikan ranking pada variabel X dan Y, jika
ada ranking kembar buat rata-ratanya.
2. Urutkan ranking X dari terkecil hingga terbesar
(1, 2, 3...n).
3. Tentukan harga S berdasarkan ranking Y yang
telah disusun mengikuti X. Amati ranking Y
mulai dari yang kecil menurut X, hingga yang
terbesar menurut X. Kemudian beri nilai +1
untuk setiap harga yang lebih tinggi
berdasarkan susunan rangking X dan -1 untuk
setiap harga yang lebih rendah.
Lanjutan....
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd24
4. Jika tidak ada ranking berangka sama
(kembar) gunakan rumus:
5. Jika banyak ranking berangka sama (kembar)
gunakan rumus :
Tx dan Ty = ½ Σt(t – 1)
)1(
2


NN
S

TyNNTxNN
S


)1(.)1( 2
1
2
1

Lanjutan....
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd25
6. Untuk melakukan uji signifikansi :
Jika 4 ≤ n ≤ 10 gunakan tabel Q uji satu sisi
(Siegel, 1985 : 337)
Kriteria : p ≤ α maka Ho ditolak.
Jika n > 10 :
Hitung z dengan rumus :
Gunakan tabel A (Siegel, 1985:299)
)1(9
)12(2
2



NN
NN
S
z
Contoh (1):
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd26
Diberikan data cara belajar (X) dan motivasi belajar
(Y) mahasiswa matematika STKIP YPM Bangko :
Tentukan koefisien korelasi X dengan Y !
Mahasiswa A B C D E F G H I J K L
Skor
X 42 46 39 37 65 88 86 56 62 92 54 81
Y 82 98 87 40 116 113 111 83 85 126 106 117
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd27
Menentukan ranking berdasarkan urutan mahasiswa :
Menentukan ranking (susunan yang wajar)
berdasarkan peringkat mahasiswa :
Mahasiswa A B C D E F G H I J K L
Skor
X 3 4 2 1 8 11 10 6 7 12 5 9
Y 2 6 5 1 10 9 8 3 4 12 7 11
Mahasiswa D C A B K H I E L G F J
Skor
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Y 1 5 2 6 7 3 4 10 11 8 9 12
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd28
Menentukan harga S untuk ranking yang saling
berhubungan dengan variabel Y :
D C A B K H I E L G F
S = (11-0)+(7-3)+(9-0)+(6-2)+(5-2)+(6-0)+(5-0)+(2-2)+(1-2)+(2-0)+(1-0)
= 11+4+9+4+3+6+5+0-1+2+1 = 44
Ranking statistik nonparametrik yang paling kiri adalah
ranking 1, ini memilii 11 ranking yang lebih besar dan 0
ranking yang lebih kecil di sebelah kanannya. Jadi skornya
11-0, demikian seterusnya.
Mahasiswa D C A B K H I E L G F J
Skor
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Y 1 5 2 6 7 3 4 10 11 8 9 12
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd29
Menghitung koefisien korelasi kendall tau (τ) :
Jadi τ = 0,67 merepresentasikan tingkat
hubungan antara cara belajar (X) dengan
motivasi belajar (Y) yang diperlihatkan oleh 12
mahasiswa matematika STKIP YPM Bangko.
)1(
2


NN
S

)112(12
)44(2


67,0
132
88

Contoh (2):
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd30
Diberikan data skor unjuk kerja Statistik
Inferensial (X) dan mahasiswa yang mengulang
(Y) pada mahasiswa matematika STKIP YPM
Bangko :
Tentukan koefisien korelasi X dengan Y !
Mahasiswa A B C D E F G H I J K L
Skor
X 42 46 39 37 65 88 86 56 62 92 54 81
Y 0 0 1 1 3 4 5 6 7 8 8 12
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd31
Menentukan ranking berdasarkan urutan mahasiswa :
Menentukan ranking (susunan yang wajar)
berdasarkan peringkat mahasiswa :
Mahasiswa A B C D E F G H I J K L
Skor
X 3 4 2 1 8 11 10 6 7 12 5 9
Y 1,5 1,5 3,5 3,5 5 6 7 8 9 10,5 10,5 12
Mahasiswa D C A B K H I E L G F J
Skor
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Y 3,5 3,5 1,5 1,5 10,5 8 9 5 12 7 6 10,5
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd32
Menentukan harga S untuk ranking yang saling
berhubungan dengan variabel Y :
D C A B K H I E L G F
S = (8-2)+(8-2)+(8-0)+(8-0)+(1-5)+(3-3)+(2-3)+(4-0)+(0-3)+(1-1)+(1-0)
= 6+6+8+8-4+0-1+4-3+0+1 = 25
Ranking statistik nonparametrik yang paling kiri adalah
ranking 3,5, ini memilii 8 ranking yang lebih besar dan 2
ranking yang lebih kecil di sebelah kanannya. Jadi skornya 8-
2, demikian seterusnya.
Mahasiswa D C A B K H I E L G F J
Skor
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Y 3,5 3,5 1,5 1,5 10,5 8 9 5 12 7 6 10,5
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd33
Setelah menentukan harg S = 25, selanjutnya
menentukan harga Tx dan Ty.
Pada variavel X tidak ada angka sama maka
Tx = 0.
Pada variabel Y ada 3 himpunan ranking
berangka sama (1,5; 3,5; 10,5) dan t masing-
masing = 2, maka Ty dapat dihitung :
Ty = ½ Σt(t – 1)
= ½ [2(2-1)+(2(2-1)+(2(2-1)]
= ½ [2+2+2]
= ½ [6] = 3
Penyelesaian :
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd34
Menentukan harga koefisien Kendall Tau (τ) :
Dengan S = 25, N = 12, Tx = 0 dan Ty = 3, maka :
Jadi koefisien kendall tau (τ) = 0,39
TyNNTxNN
S


)1(.)1( 2
1
2
1

3)112(12.0)112(12
25
2
1
2
1


39,0
48,64
25
4158
25
63.66
25

Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 35
Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd36
Koefisien kontingensi digunakan untuk
menghitung hubungan antar variabel bila datanya
berbentuk nominal.Teknik ini mempunyai kaitan
erat dengan Chi Square yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif k sampel
independen.
Oleh karena itu, rumus koefisien kontingensi
mengandung nilai Chi Square/ Khi Kuadrat (χ2).
Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd37
Harga Chi Square dicari dengan
rumus:
dk = (b-1).(k-1)
Rumus koefisien kontingensi C dan
Cmaks untuk mengetahui keeratan
hubungan:
Keterangan:
C = koefisien kontingensi
N = total banyaknya observasi
Oij = data observasi baris ke-i kolom ke-j pada
tabel kontingensi.
Eij = nilai frekuensi harapan ke-ij untuk Oij
b = banyaknya baris pada tabel kontingensi
(crosstabulation)
k = banyaknya kolom pada tabel kontingensi
(crosstabulation)
i = 1,2,3,...,b
j = 1,2,3,...,k
χ2 = hasil perhitungan Chi-Square
m = nilai minimum antara banyak baris b dan
banyak kolom k.
2
2
χN
χ
C


ij
2
ijij
11
2
E
)E-(O
χ
k
j
b
i 

m
1-m
Cmaks 
Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd38
Langkah-langkah perhitungan:
1. Susun frekuensi-frekuensi observasi dalam suatu tabel
kontingensi k x r (k = banyak kolom, r = baris).
A1 A2 ... Ak TOTAL
B1 (A1,B1) (A2,B1) ... (Ak,B1)
B2 (A1,B2) (A2,B2) ... (Ak,B2)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Br (A1,Br) (A2,Br) ... (Ak,Br)
TOTAL N
Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd39
2. Hitung nilai frekuensi yang diharapkan untuk tiap-tiap
sel.
A1 A2 ... Ak TOTAL
B1 (A1,B1) (A2,B1) ... (Ak,B1) X1
B2 (A1,B2) (A2,B2) ... (Ak,B2) X2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Br (A1,Br) (A2,Br) ... (Ak,Br)
TOTAL Y1 Y2 N
Cara menghitung
frekuensi harapan
(fh):
N
Y.X
E 11
11 
Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd40
3. Hitung nilai χ2 untuk data tersebut dengan
menggunakan rumus:
4. Dengan nilai χ2 yang diperoleh, kemudian hitung nilai
koefisien kontingensi C:
2
2
χN
χ
C


ij
2
ijij
11
2
E
)E-(O
χ
k
j
b
i 

Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd41
5. Hitung nilai nilai Cmaks untuk mengetahui derajat
keeratan hubungan yang terjadi dengan rumus:
Makin dekat nilai C dengan Cmaks maka makin besar
derajat hubungan antar variabel.
m
1-m
Cmaks 
Koefisien Kontingensi C
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd42
6. Melakukan uji signifikansi dengan membandingkan
nilai χ2 yang diperoleh dengan χ2 tabel menggunakan:
dk = (baris - 1).(kolom - 1) dan taraf nyata tertentu.
Kriteria uji signifikansi:
 Jika χ2
hitung < χ2
tabel maka Ho diterima dan H1
ditolak (tidak signifikan)
 Jika χ2
hitung ≥ χ2
tabel maka Ho ditolak H1 diterima
(signifikan)
CONTOH:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd43
Seorang peneliti ingin menguji apakah terdapat
hubungan antara kurikulum sekolah menengah
atas yang dipilih oleh siswa-siswa di suatu kota
dengan kelas sosial siswa-siswa itu.Tabel
frekuensi pendaftaran siswa-siswa tersebut
terdiri dari 4 kelas sosial dalam 3 kemungkinan
kurikulum sekolah menengah atas, data disajikan
sebagai berikut:
CONTOH:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd44
Tabel kontingensi:
Kurikulum
Kelas Sosial
Jumlah
I II III IV
Persiapan PT 20 41 17 6 84
Umum 12 70 100 15 197
Niaga 7 30 62 12 111
Jumlah 39 141 179 33 392
PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd45
1. Menentukan hipotesis penelitian:
Ho : tidak terdapat hubungan antara kurikulum
sekolak menengah atas dengan kelas sosial siswa.
H1 : terdapat hubungan antara kurikulum sekolak
menengah atas dengan kelas sosial siswa.
2. Menentukan hipotesis statistk:
Ho : C = 0
H1 : C ≠ 0
PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd46
3. Menentukan α dan kriteria uji signifikansi
Taraf nyata (α) = 0,05, dengan kriteria uji signifikansi
korelasi:
 Jika χ2
hitung < χ2
tabel maka Ho diterima dan H1
ditolak (tidak signifikan)
 Jika χ2
hitung ≥ χ2
tabel maka Ho ditolak H1 diterima
(signifikan)
PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd47
4. Menghitung nilai χ2
Kurikulum
Kelas Sosial
JumlahI II III IV
fo fe fo fe fo fe fo fe
Persiapan
PT
20 8,357 41 30,214 17 38,357 6 7,071 84
Umum 12 19,599 70 70,859 100 89,957 15 16,584 197
Niaga 7 11,043 30 39,926 62 50,686 12 9,344 111
Jumlah 39 141 179 33 392
357,8
392
.3984
E11 
N
Y.X
E 11
11 
PENYELESAIAN:
.
ij
2
ijij
11
2
E
)E-(O
χ
k
j
b
i 

9,344
9,344)-(12
...
30,214
30,214)-(41
8,357
8,357)-(20
χ
222
2

583,43χ2

PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd49
5. Menghitung koefisien kontingensi C
2
2
χN
χ
C


m
1-m
Cmaks 
43,583392
43,583
C


354,0C 
817,0
3
1-3
Cmaks 
PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd50
6. Menguji hipotesis
Karena nilai C ≠ 0, yaitu: 0,354 berarti terdapat
hubungan antara kurikulum sekolah menengah
atas dengan kelas sosial siswa. Keeratan
hubungan tersebut bisa dilihat dari nilai Cmaks
= 0,817. Untuk mengetahui apakah hubungan
signifikan, maka perlu diuji signifikansinya.
PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd51
7. Menguji signifikansi korelasi
Taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = (3-1)(4-1)= 6
diperoleh χ2
tabel =12,59. Karena χ2
hitung >
χ2
tabel atau 43,583 > 12,59 maka Ho ditolak H1
diterima (signifikan).
PENYELESAIAN:
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd52
8. Menarik kesimpulan
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwaterdapat hubungan yang
signifikan antara kurikulum sekolah
menengah atas dengan kelas sosial siswa
dengan koefisien kontingensi C sebesar
0,354.
Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd
53
Si yu neks taem

More Related Content

What's hot

Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Amalia Indrawati Gunawan
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasiguest027789
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
IkaMufarrohah
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
Siti Sahati
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
Ceria Agnantria
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
eyepaste
 
Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal WallisUji Kruskal Wallis
Uji Kruskal Wallis
Hanggara Sakty
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
Hafiza .h
 
Tugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikTugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikNoeghraha Prathama
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
YeSi YeStri CatMafis
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensimaudya09
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
Hafiza .h
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Mayawi Karim
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Dwi Mardianti
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda RindyArini
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
Perum Perumnas
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 

What's hot (20)

Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal WallisUji Kruskal Wallis
Uji Kruskal Wallis
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Tugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikTugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrik
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 

Similar to Materi p15 nonpar_korelasi

Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
Lusi Kurnia
 
Korelasi Non-Parametrik
Korelasi Non-ParametrikKorelasi Non-Parametrik
Korelasi Non-Parametrik
Agung Anggoro
 
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07sholikhankanjuruhan
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
Universitas Negeri Makassar
 
Tugas 4 metopen analisis spearman rank
Tugas 4 metopen analisis spearman rankTugas 4 metopen analisis spearman rank
Tugas 4 metopen analisis spearman rank
waodeishak
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
YulianaMargaretta
 
Korelasi.ppt
Korelasi.pptKorelasi.ppt
Korelasi.ppt
ZulFikar958246
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
KinantiPrameswari2
 
Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaPuty Dewi
 
Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4kelasrs12a
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
StatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
StatistikInferensial
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSSREGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
LUTFIAULIARAHMAN4
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
Evikurniafitri
 

Similar to Materi p15 nonpar_korelasi (20)

Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Korelasi Non-Parametrik
Korelasi Non-ParametrikKorelasi Non-Parametrik
Korelasi Non-Parametrik
 
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
 
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
 
Tugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar KorelasiTugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar Korelasi
 
Tugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar KorelasiTugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar Korelasi
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Tugas 4 metopen analisis spearman rank
Tugas 4 metopen analisis spearman rankTugas 4 metopen analisis spearman rank
Tugas 4 metopen analisis spearman rank
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
 
Korelasi.ppt
Korelasi.pptKorelasi.ppt
Korelasi.ppt
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 
Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhana
 
Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSSREGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 

More from M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdfKlasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdfP14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdfP12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdfP11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdfP13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdfP12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdfP7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

More from M. Jainuri, S.Pd., M.Pd (20)

Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdfKlasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
 
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
 
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdfP14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
 
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdfP12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
 
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdfP11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdfP13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
 
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdfP12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
 
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdfP7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
 

Recently uploaded

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

Materi p15 nonpar_korelasi

  • 2. Pengertian Pada penelitian yang ingin mengetahui ada tidaknya hubungan di antara variabel yang diamati, atau ingin mengetahui seberapa besar derajat keeratan hubungan di antara variabel tersebut, maka digunakan analisis korelasi. Analisis korelasi merupakan studi yang membahas tentang derajat keeratan hubungan antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 2
  • 3. Lanjutan... Dalam statistik parametrik, ukuran derajat keeratan hubungan antara dua variabel yang paling kenal adalah Pearson Product- Moment (PPM) atau koefisien hasil kali Pearson r. PPM mensyaratkan data dari variabel yang diukur minimal dalam skala interval, data (diambil dari populasi) berdistribusi normal. Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 3
  • 4. Lanjutan... Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka dapat diterapkan ukuran derajat keeratan hubungan (korelasi) nonparametrik Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd 4
  • 6. Analisis Korelasi Nonparametrik Spearman Rank Dari semua statistik yang didasarkan atas ranking (peringkat), koefisien korelasi Spearman Rank merupakan statistik yang paling awal dikembangkan dan paling dikenal baik. Statistik ini disebut juga rho. Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd6
  • 7. Lanjutan.... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd7 Disebut juga korelasi tata jenjang/ rank order correlation/ rank difference correlation dikembangkan oleh Charles Spearman. Digunakan untuk menghitung/ menentukan tingkat hubungan/korelasi dua variabel yang keduanya memiliki tingkatan data ordinal. Apabila pada penelitian tingkatan datanya adalah interval maka harus diubah ke dalam ranking-ranking yang merupakan sifat data ordinal. Membuat ranking dilakukan dengan mengurutkan data dari yang tertinggi sampai yang terendah, apabila ada data kembar (sama) ranking dijumlah dan dibagi dengan banyaknya data kembar (sama) tersebut.
  • 8. Lanjutan.... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd8 Kelebihan Spearman Rank : 1. Hubungan antara variabel X dan Y tidak harus linear (tidak perlu diuji linearitasnya) 2. Asumsi kenormalan data (normalitas) tidak diperlukan. 3. Data tidak harus dengan ukuran numerik, melainkan hanya berupa ranking/ peringkat saja.
  • 9. Lanjutan... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd9 Suatu ukuran nonparametrik bagi hubungan antara dua variabel X dan Y diberikan oleh koefisien peringkat Spearman, yaitu : Di mana : di = selisih antara peringkat bagi Xi dan Yi n = banyaknya pasangan data Kriteria penarikan kesimpulan : Jika rs < rtabel maka Ho diterima Jika rs > rtabel maka Ho ditolak )1( 6 1 2 1 2    nn d r n i i s
  • 10. Lanjutan... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd10 Nilai korelasi rs berkisar dari -1 ≤ rs ≤ +1. Bila rs = 1 menunjukkan hubungan positif sempurna, bila rs = -1 terdapat hubungan antar kedua variabel tetapi bertolak belakang (hubungan negatif). Pengujian signifikansi Spearman Rank dilakukan jika Ho ditolak, pengujian tersebut sebagai berikut : 1. Didasarkan atas padanan distribusi Z (distribusi normal) jika n > 30 dengan rumus : Daerah kritik : Uji Dua Pihak Uji Satu Pihak Zo ≤ Z[0,5 – 1/2α)] terima Ho Zo ≤ Z[0,5 – α)] terima Ho Zo > Z[0,5 – 1/2α)] tolak Ho Zo > Z[0,5 – α)] tolak Ho Wibisono (2005:651) 1 nrsZ
  • 11. Lanjutan... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd11 2. Jika n ≤ 30 menggunakan rumus : Kriteria pengujian : Jika – ttabel < thitung < + ttabel maka Ho diterima. Husaini Usman (2008:262) 2 1 2 s s r n rt   
  • 12. Contoh : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd12 Akan diteliti apakah terdapat hubungan antara cara belajar dengan motivasi belajar siswa, diambil sampel 10 siswa dengan taraf signifikansi 5%. Data cara belajar (X) dan motivasi (Y) sebagai berikut : X : 50, 50, 40, 90, 80, 80, 70, 65, 65, 50 Y : 65, 50, 50, 80, 90, 70, 80, 50, 40, 50 Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara cara belajar dengan motivasi !
  • 13. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd13 Langkah-langkah : 1. Menentukan hipotesis penelitian : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara cara belajar dengan motivasi belajar siswa. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara cara belajar dengan motivasi belajar siswa. 2. Menentukan hipotesis statistik : Ho : rs = 0 Ha : rs ≠ 0
  • 14. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd14 3. Menentukan statistik uji : Spearman Rank 4. Menentukan kriteria pengujian : Jika rs < rtabel maka Ho diterima Jika rs > rtabel maka Ho ditolak 5. Menghitung koefisien korelasi Spearman Rank (rs) :
  • 15. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd15 Membuat tabel penolong : No. X Y Rank (X) Rank (Y) di di 2 1 50 65 8 5 3 9 2 50 50 8 7.5 0,5 0,25 3 40 50 10 7,5 2,5 6,25 4 90 80 1 2,5 -1,5 2,25 5 80 90 2,5 1 1,5 2,25 6 80 70 2,5 4 -1,5 2,25 7 70 80 4 2,5 1,5 2,25 8 65 50 5,5 7,5 -2 4 9 65 40 5,5 10 -4,5 20,25 10 50 50 8 7,5 0,5 0,25 Σdi 2 49
  • 16. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd16 Menghitung rs : )1( 6 1 2 1 2    nn d r n i i s )110(10 )49(6 1 2  sr 297,01sr 990 294 1sr 703,0sr
  • 17. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd17 6. Mencari rs tabel : Dengan taraf signifikansi = 0,05 dan n = 10 Diperoleh rs tabel = 0,648 7. Membandingkan rs hitung dengan rs tabel: Karena rs hitung > rs tabel atau 0,703 > 0,648 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara cara belajar dengan motivasi belajar siswa. Untuk membuktikan apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya diuji signifikansinya.
  • 18. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd18 8. Uji signifikansi koefisien korelasi rs hitung Karena n < 30 maka menggunakan rumus: Dengan taraf signifikansi = 0,05 dan dk = 8, diperoleh ttabel = 2,306. Karena thitung > ttabel atau 2,796 > 2,306 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan tersebut adalah signifikan. 2 1 2 s s r n rt    796,2 )703,0(1 210 .703,0 2    t
  • 19. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd19 9. Menarik kesimpulan : Karena rs hitung > rs tabel atau 0,703 > 0,648 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara cara belajar dengan motivasi belajar siswa.
  • 21. Korelasi Kendall Tau Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd21 Koefisien korelasi Kendall Tau (τ) cocok sebagai ukuran korelasi dengan jenis data yang sama di mana rs dapat digunakan. Fungsi koefisien Kendall Tau merupakan ukuran asosiasi/ korelasi/ hubungan antara dua variabel yang didasarkan atas ranking. Kedua variabel mempunyai tingkatan data ordinal.
  • 22. Lanjutan.... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd22 Korelasi Kendall Tau adalah ukuran korelasi yang setara dengan Spearman Rank terkait dengan asumsi yang mendasarinya serta kekuatan statistiknya. Namun besaran Spearman Rank dan Kendall Tau akan berbeda dalam logika mendasari serta formula perhitungannya. Jika Spearman Rank setara dengan PPM, yaitu koefisien korelasinya menunjukkan proporsi variabilitas (di mana untuk Spearman Rank dihitung dari rank sedangkan PPM dari data aslinya), sebaliknya Kendall Tau merupakan probabilitas perbedaan antara probabilitas data dua variabel dalam urutan yang sama dengan probabilitas dua variabel dalam urutan yang berbeda.
  • 23. Lanjutan.... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd23 Prosedur penghitungan dan pengujian: 1. Berikan ranking pada variabel X dan Y, jika ada ranking kembar buat rata-ratanya. 2. Urutkan ranking X dari terkecil hingga terbesar (1, 2, 3...n). 3. Tentukan harga S berdasarkan ranking Y yang telah disusun mengikuti X. Amati ranking Y mulai dari yang kecil menurut X, hingga yang terbesar menurut X. Kemudian beri nilai +1 untuk setiap harga yang lebih tinggi berdasarkan susunan rangking X dan -1 untuk setiap harga yang lebih rendah.
  • 24. Lanjutan.... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd24 4. Jika tidak ada ranking berangka sama (kembar) gunakan rumus: 5. Jika banyak ranking berangka sama (kembar) gunakan rumus : Tx dan Ty = ½ Σt(t – 1) )1( 2   NN S  TyNNTxNN S   )1(.)1( 2 1 2 1 
  • 25. Lanjutan.... Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd25 6. Untuk melakukan uji signifikansi : Jika 4 ≤ n ≤ 10 gunakan tabel Q uji satu sisi (Siegel, 1985 : 337) Kriteria : p ≤ α maka Ho ditolak. Jika n > 10 : Hitung z dengan rumus : Gunakan tabel A (Siegel, 1985:299) )1(9 )12(2 2    NN NN S z
  • 26. Contoh (1): Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd26 Diberikan data cara belajar (X) dan motivasi belajar (Y) mahasiswa matematika STKIP YPM Bangko : Tentukan koefisien korelasi X dengan Y ! Mahasiswa A B C D E F G H I J K L Skor X 42 46 39 37 65 88 86 56 62 92 54 81 Y 82 98 87 40 116 113 111 83 85 126 106 117
  • 27. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd27 Menentukan ranking berdasarkan urutan mahasiswa : Menentukan ranking (susunan yang wajar) berdasarkan peringkat mahasiswa : Mahasiswa A B C D E F G H I J K L Skor X 3 4 2 1 8 11 10 6 7 12 5 9 Y 2 6 5 1 10 9 8 3 4 12 7 11 Mahasiswa D C A B K H I E L G F J Skor X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y 1 5 2 6 7 3 4 10 11 8 9 12
  • 28. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd28 Menentukan harga S untuk ranking yang saling berhubungan dengan variabel Y : D C A B K H I E L G F S = (11-0)+(7-3)+(9-0)+(6-2)+(5-2)+(6-0)+(5-0)+(2-2)+(1-2)+(2-0)+(1-0) = 11+4+9+4+3+6+5+0-1+2+1 = 44 Ranking statistik nonparametrik yang paling kiri adalah ranking 1, ini memilii 11 ranking yang lebih besar dan 0 ranking yang lebih kecil di sebelah kanannya. Jadi skornya 11-0, demikian seterusnya. Mahasiswa D C A B K H I E L G F J Skor X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y 1 5 2 6 7 3 4 10 11 8 9 12
  • 29. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd29 Menghitung koefisien korelasi kendall tau (τ) : Jadi τ = 0,67 merepresentasikan tingkat hubungan antara cara belajar (X) dengan motivasi belajar (Y) yang diperlihatkan oleh 12 mahasiswa matematika STKIP YPM Bangko. )1( 2   NN S  )112(12 )44(2   67,0 132 88 
  • 30. Contoh (2): Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd30 Diberikan data skor unjuk kerja Statistik Inferensial (X) dan mahasiswa yang mengulang (Y) pada mahasiswa matematika STKIP YPM Bangko : Tentukan koefisien korelasi X dengan Y ! Mahasiswa A B C D E F G H I J K L Skor X 42 46 39 37 65 88 86 56 62 92 54 81 Y 0 0 1 1 3 4 5 6 7 8 8 12
  • 31. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd31 Menentukan ranking berdasarkan urutan mahasiswa : Menentukan ranking (susunan yang wajar) berdasarkan peringkat mahasiswa : Mahasiswa A B C D E F G H I J K L Skor X 3 4 2 1 8 11 10 6 7 12 5 9 Y 1,5 1,5 3,5 3,5 5 6 7 8 9 10,5 10,5 12 Mahasiswa D C A B K H I E L G F J Skor X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y 3,5 3,5 1,5 1,5 10,5 8 9 5 12 7 6 10,5
  • 32. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd32 Menentukan harga S untuk ranking yang saling berhubungan dengan variabel Y : D C A B K H I E L G F S = (8-2)+(8-2)+(8-0)+(8-0)+(1-5)+(3-3)+(2-3)+(4-0)+(0-3)+(1-1)+(1-0) = 6+6+8+8-4+0-1+4-3+0+1 = 25 Ranking statistik nonparametrik yang paling kiri adalah ranking 3,5, ini memilii 8 ranking yang lebih besar dan 2 ranking yang lebih kecil di sebelah kanannya. Jadi skornya 8- 2, demikian seterusnya. Mahasiswa D C A B K H I E L G F J Skor X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y 3,5 3,5 1,5 1,5 10,5 8 9 5 12 7 6 10,5
  • 33. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd33 Setelah menentukan harg S = 25, selanjutnya menentukan harga Tx dan Ty. Pada variavel X tidak ada angka sama maka Tx = 0. Pada variabel Y ada 3 himpunan ranking berangka sama (1,5; 3,5; 10,5) dan t masing- masing = 2, maka Ty dapat dihitung : Ty = ½ Σt(t – 1) = ½ [2(2-1)+(2(2-1)+(2(2-1)] = ½ [2+2+2] = ½ [6] = 3
  • 34. Penyelesaian : Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd34 Menentukan harga koefisien Kendall Tau (τ) : Dengan S = 25, N = 12, Tx = 0 dan Ty = 3, maka : Jadi koefisien kendall tau (τ) = 0,39 TyNNTxNN S   )1(.)1( 2 1 2 1  3)112(12.0)112(12 25 2 1 2 1   39,0 48,64 25 4158 25 63.66 25 
  • 36. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd36 Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal.Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Square yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen. Oleh karena itu, rumus koefisien kontingensi mengandung nilai Chi Square/ Khi Kuadrat (χ2).
  • 37. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd37 Harga Chi Square dicari dengan rumus: dk = (b-1).(k-1) Rumus koefisien kontingensi C dan Cmaks untuk mengetahui keeratan hubungan: Keterangan: C = koefisien kontingensi N = total banyaknya observasi Oij = data observasi baris ke-i kolom ke-j pada tabel kontingensi. Eij = nilai frekuensi harapan ke-ij untuk Oij b = banyaknya baris pada tabel kontingensi (crosstabulation) k = banyaknya kolom pada tabel kontingensi (crosstabulation) i = 1,2,3,...,b j = 1,2,3,...,k χ2 = hasil perhitungan Chi-Square m = nilai minimum antara banyak baris b dan banyak kolom k. 2 2 χN χ C   ij 2 ijij 11 2 E )E-(O χ k j b i   m 1-m Cmaks 
  • 38. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd38 Langkah-langkah perhitungan: 1. Susun frekuensi-frekuensi observasi dalam suatu tabel kontingensi k x r (k = banyak kolom, r = baris). A1 A2 ... Ak TOTAL B1 (A1,B1) (A2,B1) ... (Ak,B1) B2 (A1,B2) (A2,B2) ... (Ak,B2) . . . . . . . . . . . . . . . Br (A1,Br) (A2,Br) ... (Ak,Br) TOTAL N
  • 39. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd39 2. Hitung nilai frekuensi yang diharapkan untuk tiap-tiap sel. A1 A2 ... Ak TOTAL B1 (A1,B1) (A2,B1) ... (Ak,B1) X1 B2 (A1,B2) (A2,B2) ... (Ak,B2) X2 . . . . . . . . . . . . . . . Br (A1,Br) (A2,Br) ... (Ak,Br) TOTAL Y1 Y2 N Cara menghitung frekuensi harapan (fh): N Y.X E 11 11 
  • 40. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd40 3. Hitung nilai χ2 untuk data tersebut dengan menggunakan rumus: 4. Dengan nilai χ2 yang diperoleh, kemudian hitung nilai koefisien kontingensi C: 2 2 χN χ C   ij 2 ijij 11 2 E )E-(O χ k j b i  
  • 41. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd41 5. Hitung nilai nilai Cmaks untuk mengetahui derajat keeratan hubungan yang terjadi dengan rumus: Makin dekat nilai C dengan Cmaks maka makin besar derajat hubungan antar variabel. m 1-m Cmaks 
  • 42. Koefisien Kontingensi C Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd42 6. Melakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai χ2 yang diperoleh dengan χ2 tabel menggunakan: dk = (baris - 1).(kolom - 1) dan taraf nyata tertentu. Kriteria uji signifikansi:  Jika χ2 hitung < χ2 tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)  Jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel maka Ho ditolak H1 diterima (signifikan)
  • 43. CONTOH: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd43 Seorang peneliti ingin menguji apakah terdapat hubungan antara kurikulum sekolah menengah atas yang dipilih oleh siswa-siswa di suatu kota dengan kelas sosial siswa-siswa itu.Tabel frekuensi pendaftaran siswa-siswa tersebut terdiri dari 4 kelas sosial dalam 3 kemungkinan kurikulum sekolah menengah atas, data disajikan sebagai berikut:
  • 44. CONTOH: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd44 Tabel kontingensi: Kurikulum Kelas Sosial Jumlah I II III IV Persiapan PT 20 41 17 6 84 Umum 12 70 100 15 197 Niaga 7 30 62 12 111 Jumlah 39 141 179 33 392
  • 45. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd45 1. Menentukan hipotesis penelitian: Ho : tidak terdapat hubungan antara kurikulum sekolak menengah atas dengan kelas sosial siswa. H1 : terdapat hubungan antara kurikulum sekolak menengah atas dengan kelas sosial siswa. 2. Menentukan hipotesis statistk: Ho : C = 0 H1 : C ≠ 0
  • 46. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd46 3. Menentukan α dan kriteria uji signifikansi Taraf nyata (α) = 0,05, dengan kriteria uji signifikansi korelasi:  Jika χ2 hitung < χ2 tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)  Jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel maka Ho ditolak H1 diterima (signifikan)
  • 47. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd47 4. Menghitung nilai χ2 Kurikulum Kelas Sosial JumlahI II III IV fo fe fo fe fo fe fo fe Persiapan PT 20 8,357 41 30,214 17 38,357 6 7,071 84 Umum 12 19,599 70 70,859 100 89,957 15 16,584 197 Niaga 7 11,043 30 39,926 62 50,686 12 9,344 111 Jumlah 39 141 179 33 392 357,8 392 .3984 E11  N Y.X E 11 11 
  • 49. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd49 5. Menghitung koefisien kontingensi C 2 2 χN χ C   m 1-m Cmaks  43,583392 43,583 C   354,0C  817,0 3 1-3 Cmaks 
  • 50. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd50 6. Menguji hipotesis Karena nilai C ≠ 0, yaitu: 0,354 berarti terdapat hubungan antara kurikulum sekolah menengah atas dengan kelas sosial siswa. Keeratan hubungan tersebut bisa dilihat dari nilai Cmaks = 0,817. Untuk mengetahui apakah hubungan signifikan, maka perlu diuji signifikansinya.
  • 51. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd51 7. Menguji signifikansi korelasi Taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = (3-1)(4-1)= 6 diperoleh χ2 tabel =12,59. Karena χ2 hitung > χ2 tabel atau 43,583 > 12,59 maka Ho ditolak H1 diterima (signifikan).
  • 52. PENYELESAIAN: Nanparametrik_Korelasi_M.Jainuri, M.Pd52 8. Menarik kesimpulan Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwaterdapat hubungan yang signifikan antara kurikulum sekolah menengah atas dengan kelas sosial siswa dengan koefisien kontingensi C sebesar 0,354.