Tabel nilai kritis Uji Tanda-peringkat Berpasangan Wilcoxon untuk berbagai ukuran sampel (n) dan tingkat signifikansi (α) yang berbeda. Nilai kritis digunakan untuk menentukan apakah hasil uji statistik signifikan atau tidak.
Berdasarkan analisis data yang diberikan, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) secara simultan terhadap pH (Y). Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,87 yang lebih besar dari nilai Ftabel.
Analisis korelasi berganda digunakan untuk menguji hubungan simultan antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen. Ringkasan langkah-langkahnya adalah: (1) menginput data ke SPSS, (2) melakukan korelasi bivariat dan regresi linier, (3) menganalisis hasil untuk mengetahui besarnya hubungan dan kontribusi antar variabel. Contohnya menguji hubungan kompetensi dan motivasi terhadap k
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat determinan matriks. Beberapa sifat penting yang dijelaskan adalah nilai determinan bernilai nol jika terdapat baris atau kolom yang berisi semua nol, nilai determinan tidak berubah jika baris dan kolom dipertukarkan, dan determinan hasil kali matriks sama dengan hasil kali determinan masing-masing matriks. Diberikan juga contoh soal untuk menghitung nilai determinan beber
Tabel nilai kritis Uji Tanda-peringkat Berpasangan Wilcoxon untuk berbagai ukuran sampel (n) dan tingkat signifikansi (α) yang berbeda. Nilai kritis digunakan untuk menentukan apakah hasil uji statistik signifikan atau tidak.
Berdasarkan analisis data yang diberikan, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) secara simultan terhadap pH (Y). Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,87 yang lebih besar dari nilai Ftabel.
Analisis korelasi berganda digunakan untuk menguji hubungan simultan antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen. Ringkasan langkah-langkahnya adalah: (1) menginput data ke SPSS, (2) melakukan korelasi bivariat dan regresi linier, (3) menganalisis hasil untuk mengetahui besarnya hubungan dan kontribusi antar variabel. Contohnya menguji hubungan kompetensi dan motivasi terhadap k
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat determinan matriks. Beberapa sifat penting yang dijelaskan adalah nilai determinan bernilai nol jika terdapat baris atau kolom yang berisi semua nol, nilai determinan tidak berubah jika baris dan kolom dipertukarkan, dan determinan hasil kali matriks sama dengan hasil kali determinan masing-masing matriks. Diberikan juga contoh soal untuk menghitung nilai determinan beber
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk menyelesaikan masalah linear programming (LP) dengan fungsi tujuan minimisasi, yaitu metode perubahan fungsi tujuan menjadi maksimum dan metode langsung menggunakan fungsi tujuan minimisasi. Dokumen tersebut juga membahas penyelesaian masalah LP yang memiliki kendala lebih besar sama dengan dan sama dengan dengan menambahkan variabel buatan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas relasi rekurensi, yang merupakan persamaan yang menghubungkan suatu fungsi numerik dengan dirinya sendiri atau fungsi sebelumnya. Relasi rekurensi dapat berupa linier atau non-linier, homogen atau non-homogen, dan metode penyelesaiannya bergantung pada akar karakteristik dari persamaan terkait. Contoh relasi rekurensi dan cara penyelesaiannya juga diberikan.
Makalah ini membahas tentang Aljabar Linear Elementer yang merupakan rangkuman dari buku karya Howard Anton. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, sistem persamaan linear dan matriks, determinan, dan penutup. Pembahasan mencakup konsep dasar sistem persamaan linear, eliminasi Gauss, matriks dan operasi matriks, serta determinan.
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Korelasi menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antar variabel, diukur dengan koefisien korelasi antara -1 hingga 1. Analisis ini bertujuan mengetahui hubungan, kekuatan hubungan, dan signifikansi hubungan antar variabel. Contoh menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara minat baca dan keterampilan menulis berdasarkan ko
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk menyelesaikan masalah linear programming (LP) dengan fungsi tujuan minimisasi, yaitu metode perubahan fungsi tujuan menjadi maksimum dan metode langsung menggunakan fungsi tujuan minimisasi. Dokumen tersebut juga membahas penyelesaian masalah LP yang memiliki kendala lebih besar sama dengan dan sama dengan dengan menambahkan variabel buatan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas relasi rekurensi, yang merupakan persamaan yang menghubungkan suatu fungsi numerik dengan dirinya sendiri atau fungsi sebelumnya. Relasi rekurensi dapat berupa linier atau non-linier, homogen atau non-homogen, dan metode penyelesaiannya bergantung pada akar karakteristik dari persamaan terkait. Contoh relasi rekurensi dan cara penyelesaiannya juga diberikan.
Makalah ini membahas tentang Aljabar Linear Elementer yang merupakan rangkuman dari buku karya Howard Anton. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, sistem persamaan linear dan matriks, determinan, dan penutup. Pembahasan mencakup konsep dasar sistem persamaan linear, eliminasi Gauss, matriks dan operasi matriks, serta determinan.
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Korelasi menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antar variabel, diukur dengan koefisien korelasi antara -1 hingga 1. Analisis ini bertujuan mengetahui hubungan, kekuatan hubungan, dan signifikansi hubungan antar variabel. Contoh menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara minat baca dan keterampilan menulis berdasarkan ko
Teknik analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara nilai matematika dan fisika siswa dengan menghitung koefisien korelasi dan melakukan uji signifikansi. Hasilnya menunjukkan koefisien korelasi 0,077 yang tidak signifikan, sehingga tidak terdapat hubungan antara kedua variabel.
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdfMaulidiaftr
Dokumen tersebut membahas analisis hubungan linier antara dua variabel, termasuk koefisien korelasi dan determinasi serta uji hipotesis untuk menguji signifikansi hubungan. Diuraikan pula contoh soal dan penyelesaiannya serta penggunaan perangkat lunak untuk mengolah data regresi dan korelasi."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis regresi dan korelasi. Ia menjelaskan bahwa analisis regresi digunakan untuk mempelajari hubungan antara variabel independen dan dependen, serta mengukur kekuatan hubungan tersebut melalui koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan persamaan regresi linier dan menghitung nilai a dan b, serta contoh soal penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis regresi dan korelasi. Ia menjelaskan bahwa analisis regresi digunakan untuk mempelajari hubungan antara variabel independen dan dependen, serta mengukur kekuatan hubungan tersebut melalui koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan persamaan regresi linier dan menghitung nilai a dan b, serta contoh soal penerapannya.
Teks tersebut membahas tentang korelasi dan uji korelasi yang digunakan dalam penelitian, termasuk korelasi sederhana dan korelasi parsial. Metode korelasi sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan antara IPK dan lama belajar mahasiswa, menghasilkan koefisien korelasi 0,191 yang tidak signifikan secara statistik.
1. Regresi linear sederhana digunakan untuk menguji hubungan antara variabel penyebab dan akibat dengan menghitung konstanta dan koefisien regresi.
2. Korelasi positif kuat sebesar 0,67 ditemukan antara resiliensi diri dan hasil belajar siswa.
3. 45% variasi hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh resiliensi diri.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. PENGERTIAN KORELASI
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antarvariabel. Analisis korelasi adalah cara untuk
mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antarvariabel.
Dengan mengetahui hubungan antar 2 variabel, kita bisa
mendeskripsikan bagaimana gambaran yang lebih bermanfaat dari
data-data yang kita miliki.
Contoh, seorang Guru kerap kali menggunakan korelasi untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat antara kenaikan
hasil belajar siswa dengan jumlah latihan soal yang diberikan.
Analisis korelasi mampu memberikan analisis yang bermanfaat bagi
para pengambil keputusan.
3. Jenis hubungan korelasi
1. Korelasi positif
Korelasi positif adalah hubungan antara 2 variabel di mana kenaikan
satu variabel juga terjadi penambahan nilai pada variabel lainnya.
Atau sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, nilai variabel
lainnya juga akan ikut turun.
Bisa dikatakan juga, korelasi ini merupakan hubungan yang searah.
5. Jenis hubungan korelasi
2. Korelasi negatif
Korelasi negatif adalah hubungan antara 2 variabel dimana kenaikan
satu variabel juga terjadi penurunan nilai dari variabel lainnya.
Begitu juga sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, semakin
besar nilai variabel lainnya.
Hubungan antara kedua variabel dalam kasus ini adalah berbalik
arah.
6. Contoh : semakin tinggi harga suatu produk, semakin rendah daya beli
masyarakat
7. Contoh Bentuk Korelasi
Korelasi Positif:
• Hubungan antara harga dengan penawaran.
• Hubungan antara jumlah pengunjung dengan jumlah penjualan.
• Hubungan antara jam belajar dengan IPK.
Korelasi Negatif:
• Hubungan antara harga dengan permintaan.
• Hubungan antara jumlah pesaing dengan jumlah penjualan.
• Hubungan antara jam bermain dengan IPK.
8. Besaran nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 hingga 1.
Interpretasi koefisien korelasi
- 1 +1
0
• 00 – 0.19 = korelasi antar variabel sangat lemah
• 20 – 0.39 = korelasi antar variabel lemah
• 40 – 0.59 = korelasi antar variabel cukup kuat
• 60 – 0.79 = korelasi antar variabel kuat
• 80 – 1.00 = korelasi antar variabel sangat kuat
9. Bila koefisien korelasi bernilai -1, artinya korelasi
memiliki hubungan linier sempurna negatif.
Sedangkan, bila koefisien korelasi bernilai +1, artinya
koefisien korelasi memiliki hubungan linier sempurna positif.
Bila koefisien korelasi bernilai nol, artinya tidak terdapat
hubungan sama sekali antar kedua variabel tersebut.
10. Hal yang perlu digarisbawahi dalam menggunakan analisis korelasi
11. Analisis Uji Korelasi
Teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan atau
korelasi antara 2 variabel, variabel bebas (variabel X) dan variabel
terikat (variabel Y)
Korelasi Product Moment (rxy)
Korelasi Tata Jenjang (rho)
Korelasi Phi
12. Korelasi Product Moment (rxy)
Digunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel
yang sama-sama berjenis interval atau rasio.
2
2
y
x
xy
rxy
13. Contoh :
Akan diteliti korelasi antara Intelegensi dengan Prestasi belajar siswa.
Skor Intelegensi digunakan sebagai variabel X dan prestasi belajar
siswa sebagai variabel Y.
N X Y x y x2 y2 Xy
1 2 2 -1 -2 1 4 2
2 4 5 1 1 1 1 1
3 2 2 -1 -2 1 4 2
4 3 4 0 0 0 0 0
5 5 3 2 -1 4 1 -2
6 2 5 -1 1 1 1 -1
7 4 8 1 4 1 16 4
8 3 6 0 2 0 4 0
9 3 3 0 -1 0 1 0
10 2 2 -1 -2 1 4 2
Σ 30 40 - - 10 36 8
15. Dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,42 (disebut r empirik).
akan dibandingkan dengan koefisien korelasi teoritik (r tabel).
Jika r empirik ≥ r tabel, maka korelasinya signifikan
Jika r empirik < r tabel, maka korelasinya tidak signifikan
16. Korelasi Tata Jenjang (rho)
Digunakan untuk menghitung atau menentukan tingkat
hubungan (korelasi) antara 2 variabel yang kedua-duanya
merupakan data ordinal atau tata jenjang.
Apabila dalam urutan tersebut terdapat skor yang dobel maka
rangkingnya harus diambilkan dari rata-rata nilai rangking
sebelumnya.
Contoh :
Diperoleh skor 75, 65, 65, 60, 60, 60, 55.
Jika diurutkan begitu saja, maka rangkingnya akan menjadi
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Sehingga 1, 2.5, 2.5, 5, 5, 5, 7
20. Dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,857 (disebut r empirik).
akan dibandingkan dengan koefisien korelasi teoritik (r tabel).
Jika r empirik ≥ r tabel, maka korelasinya signifikan
Jika r empirik < r tabel, maka korelasinya tidak signifikan
21. Korelasi Phi
Digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara 2
variabel yang berjenis nominal.
d
b
c
a
d
c
b
a
bc
ad
r
X
Y
Total
1 2
1 a b (a+b)
2 c d (c+d)
Total (a+c) (b+d) N
22. Contoh :
Akan diteliti korelasi antara jenis kelamin (JK) siswa dengan pilihan
program studi (PPS) di Perguruan Tinggi.
Jenis kelamin terpisah menjadi Laki-laki (L) dan Perempuan (P).
Pilihan Program Studi terpisah menjadi Eksakta (E) dan Sosial (S).
Misalnya yang menjadi sampel penelitian adalah 200 siswa lulusan
SMA yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
JK
PPS
Total
E S
L 70 30 (100)
P 40 60 (100)
Total (110) (90) 200
23. JK
PPS
Total
E S
L 70 30 (100)
P 40 60 (100)
Total (110) (90) 200
d
b
c
a
d
c
b
a
bc
ad
r
90
110
100
100
40
.
30
60
.
70
r
9950
3000
r
30
,
0
r
24. Untuk mengetahui taraf signifikansi hasil korelasi phi sebesar 0,30
tersebut, maka peneliti masih harus melakukan konversi ke nilai chi
square ( ).
Rumus chi square ( ) = ( )2 x N
Sehingga nilai chi square –nya adalah = (0,30)2 x 200 = 18.
Lalu, sebelumnya harus ditemukan lebih dahulu derajat kebebasan
(db) dari distribusi yang diteliti.
Rumus db = (K-1) (B-1) (K = jumlah kolom, B = jumlah baris)
2
2
Jika empirik ≥ tabel, maka korelasinya signifikan
Jika empirik < tabel, maka korelasinya tidak signifikan
2
2
2
2