SlideShare a Scribd company logo
Analisis Korelasi
MATA KULIAH
STATISTIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
ANGKATAN 2018
NOVEMBER 2020
PENGERTIAN KORELASI
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antarvariabel. Analisis korelasi adalah cara untuk
mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antarvariabel.
Dengan mengetahui hubungan antar 2 variabel, kita bisa
mendeskripsikan bagaimana gambaran yang lebih bermanfaat dari
data-data yang kita miliki.
Contoh, seorang Guru kerap kali menggunakan korelasi untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat antara kenaikan
hasil belajar siswa dengan jumlah latihan soal yang diberikan.
Analisis korelasi mampu memberikan analisis yang bermanfaat bagi
para pengambil keputusan.
Jenis hubungan korelasi
1. Korelasi positif
Korelasi positif adalah hubungan antara 2 variabel di mana kenaikan
satu variabel juga terjadi penambahan nilai pada variabel lainnya.
Atau sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, nilai variabel
lainnya juga akan ikut turun.
Bisa dikatakan juga, korelasi ini merupakan hubungan yang searah.
Contoh : penambahan usia berbanding lurus dengan penambahan tinggi badan
Jenis hubungan korelasi
2. Korelasi negatif
Korelasi negatif adalah hubungan antara 2 variabel dimana kenaikan
satu variabel juga terjadi penurunan nilai dari variabel lainnya.
Begitu juga sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, semakin
besar nilai variabel lainnya.
Hubungan antara kedua variabel dalam kasus ini adalah berbalik
arah.
Contoh : semakin tinggi harga suatu produk, semakin rendah daya beli
masyarakat
Contoh Bentuk Korelasi
Korelasi Positif:
• Hubungan antara harga dengan penawaran.
• Hubungan antara jumlah pengunjung dengan jumlah penjualan.
• Hubungan antara jam belajar dengan IPK.
Korelasi Negatif:
• Hubungan antara harga dengan permintaan.
• Hubungan antara jumlah pesaing dengan jumlah penjualan.
• Hubungan antara jam bermain dengan IPK.
Besaran nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 hingga 1.
Interpretasi koefisien korelasi
- 1 +1
0
• 00 – 0.19 = korelasi antar variabel sangat lemah
• 20 – 0.39 = korelasi antar variabel lemah
• 40 – 0.59 = korelasi antar variabel cukup kuat
• 60 – 0.79 = korelasi antar variabel kuat
• 80 – 1.00 = korelasi antar variabel sangat kuat
Bila koefisien korelasi bernilai -1, artinya korelasi
memiliki hubungan linier sempurna negatif.
Sedangkan, bila koefisien korelasi bernilai +1, artinya
koefisien korelasi memiliki hubungan linier sempurna positif.
Bila koefisien korelasi bernilai nol, artinya tidak terdapat
hubungan sama sekali antar kedua variabel tersebut.
Hal yang perlu digarisbawahi dalam menggunakan analisis korelasi
Analisis Uji Korelasi
Teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan atau
korelasi antara 2 variabel, variabel bebas (variabel X) dan variabel
terikat (variabel Y)
Korelasi Product Moment (rxy)
Korelasi Tata Jenjang (rho)
Korelasi Phi
Korelasi Product Moment (rxy)
Digunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel
yang sama-sama berjenis interval atau rasio.
  




2
2
y
x
xy
rxy
Contoh :
Akan diteliti korelasi antara Intelegensi dengan Prestasi belajar siswa.
Skor Intelegensi digunakan sebagai variabel X dan prestasi belajar
siswa sebagai variabel Y.
N X Y x y x2 y2 Xy
1 2 2 -1 -2 1 4 2
2 4 5 1 1 1 1 1
3 2 2 -1 -2 1 4 2
4 3 4 0 0 0 0 0
5 5 3 2 -1 4 1 -2
6 2 5 -1 1 1 1 -1
7 4 8 1 4 1 16 4
8 3 6 0 2 0 4 0
9 3 3 0 -1 0 1 0
10 2 2 -1 -2 1 4 2
Σ 30 40 - - 10 36 8
  




2
2
y
x
xy
rxy
  
36
10
8

xy
r
97
,
18
8

xy
r
42
,
0

xy
r
Dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,42 (disebut r empirik).
akan dibandingkan dengan koefisien korelasi teoritik (r tabel).
Jika r empirik ≥ r tabel, maka korelasinya signifikan
Jika r empirik < r tabel, maka korelasinya tidak signifikan
Korelasi Tata Jenjang (rho)
Digunakan untuk menghitung atau menentukan tingkat
hubungan (korelasi) antara 2 variabel yang kedua-duanya
merupakan data ordinal atau tata jenjang.
Apabila dalam urutan tersebut terdapat skor yang dobel maka
rangkingnya harus diambilkan dari rata-rata nilai rangking
sebelumnya.
Contoh :
Diperoleh skor  75, 65, 65, 60, 60, 60, 55.
Jika diurutkan begitu saja, maka rangkingnya akan menjadi
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Sehingga  1, 2.5, 2.5, 5, 5, 5, 7
)
1
(
.
6
1 2
2




N
N
D
rho
rho = korelasi tata jenjang
D = beda antar rangking
N = jumlah individu
1 dan 6 = bilangan konstan
Contoh :
Akan diteliti korelasi antara nilai hasil ujian tengah semester (X)
dengan hasil ujian akhir semester (Y) mahasiswa PGSD.
N X Y Ordinal X Ordinal Y D D2
1 90 85 1 1 0 0
2 55 60 8 6 2 4
3 80 75 4 3 1 1
4 85 70 2 4 -2 4
5 65 55 6 7 -1 1
6 75 65 5 5 0 0
7 60 50 7 8 -1 1
8 84 80 3 2 1 1
Σ - - - - 0 12
)
1
(
.
6
1 2
2




N
N
D
rho
)
1
8
(
8
12
.
6
1 2



ho
r
504
72
1

ho
r
857
,
0

ho
r
Dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,857 (disebut r empirik).
akan dibandingkan dengan koefisien korelasi teoritik (r tabel).
Jika r empirik ≥ r tabel, maka korelasinya signifikan
Jika r empirik < r tabel, maka korelasinya tidak signifikan
Korelasi Phi
Digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara 2
variabel yang berjenis nominal.
    
d
b
c
a
d
c
b
a
bc
ad
r







X
Y
Total
1 2
1 a b (a+b)
2 c d (c+d)
Total (a+c) (b+d) N
Contoh :
Akan diteliti korelasi antara jenis kelamin (JK) siswa dengan pilihan
program studi (PPS) di Perguruan Tinggi.
Jenis kelamin terpisah menjadi Laki-laki (L) dan Perempuan (P).
Pilihan Program Studi terpisah menjadi Eksakta (E) dan Sosial (S).
Misalnya yang menjadi sampel penelitian adalah 200 siswa lulusan
SMA yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
JK
PPS
Total
E S
L 70 30 (100)
P 40 60 (100)
Total (110) (90) 200
JK
PPS
Total
E S
L 70 30 (100)
P 40 60 (100)
Total (110) (90) 200
    
d
b
c
a
d
c
b
a
bc
ad
r







    
90
110
100
100
40
.
30
60
.
70 


r
9950
3000


r
30
,
0


r
Untuk mengetahui taraf signifikansi hasil korelasi phi sebesar 0,30
tersebut, maka peneliti masih harus melakukan konversi ke nilai chi
square ( ).
Rumus chi square ( ) = ( )2 x N
Sehingga nilai chi square –nya adalah = (0,30)2 x 200 = 18.
Lalu, sebelumnya harus ditemukan lebih dahulu derajat kebebasan
(db) dari distribusi yang diteliti.
Rumus db = (K-1) (B-1)  (K = jumlah kolom, B = jumlah baris)
2

2
 
Jika empirik ≥ tabel, maka korelasinya signifikan
Jika empirik < tabel, maka korelasinya tidak signifikan
2

2

2

2

Eka Nur Kamilah, 2015
Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DISTRIBUSI NILAI rtabel SIGNIFIKANSI 5% dan 1%
N The Level of Significance N The Level of Significance
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
36 0.329 0.424 900 0.065 0.086
37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
Tabel Distribusi χ²
α 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005
db 1 2.70554 3.84146 5.02390 6.63489 7.87940
2 4.60518 5.99148 7.37778 9.21035 10.59653
3 6.25139 7.81472 9.34840 11.34488 12.83807
4 7.77943 9.48773 11.14326 13.27670 14.86017
5 9.23635 11.07048 12.83249 15.08632 16.74965
6 10.64464 12.59158 14.44935 16.81187 18.54751
7 12.01703 14.06713 16.01277 18.47532 20.27774
8 13.36156 15.50731 17.53454 20.09016 21.95486
9 14.68366 16.91896 19.02278 21.66605 23.58927
10 15.98717 18.30703 20.48320 23.20929 25.18805
11 17.27501 19.67515 21.92002 24.72502 26.75686
12 18.54934 21.02606 23.33666 26.21696 28.29966
13 19.81193 22.36203 24.73558 27.68818 29.81932
14 21.06414 23.68478 26.11893 29.14116 31.31943
15 22.30712 24.99580 27.48836 30.57795 32.80149
16 23.54182 26.29622 28.84532 31.99986 34.26705
17 24.76903 27.58710 30.19098 33.40872 35.71838
18 25.98942 28.86932 31.52641 34.80524 37.15639
19 27.20356 30.14351 32.85234 36.19077 38.58212
20 28.41197 31.41042 34.16958 37.56627 39.99686
21 29.61509 32.67056 35.47886 38.93223 41.40094
22 30.81329 33.92446 36.78068 40.28945 42.79566
23 32.00689 35.17246 38.07561 41.63833 44.18139
24 33.19624 36.41503 39.36406 42.97978 45.55836
25 34.38158 37.65249 40.64650 44.31401 46.92797
26 35.56316 38.88513 41.92314 45.64164 48.28978
27 36.74123 40.11327 43.19452 46.96284 49.64504
28 37.91591 41.33715 44.46079 48.27817 50.99356
29 39.08748 42.55695 45.72228 49.58783 52.33550
30 40.25602 43.77295 46.97922 50.89218 53.67187
tabel ini dibuat dengan Microsoft Excel

More Related Content

What's hot

Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenRizky Wulansari
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Mayawi Karim
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
Siti Zuariyah
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
ERNING KAROMAH
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Taqiyyuddin Hammam 'Afiify
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
Lusi Kurnia
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
Nailul Hasibuan
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
Heni Widayani
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
Mella Imelda
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Edhy Suadnyanayasa
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 

What's hot (20)

Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
Aproksimasi
AproksimasiAproksimasi
Aproksimasi
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 

Similar to Analisis Korelasi.pdf

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Hafiza .h
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
DepriZon1
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
Universitas Negeri Makassar
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
Evikurniafitri
 
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
BanjarMasin4
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
StatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
StatistikInferensial
 
Korelasi product-moment
Korelasi product-momentKorelasi product-moment
Korelasi product-moment
Primadina Cahyati
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
Maulidiaftr
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
RahmaniaPamungkas2
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
BambangismeOurTeam
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
ssusera89b03
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
guest027789
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasiguest027789
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasiguest027789
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasiguest580ebd
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
titamitandha
 
PPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptxPPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptx
ROfficial3
 

Similar to Analisis Korelasi.pdf (20)

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
Korelasi product-moment
Korelasi product-momentKorelasi product-moment
Korelasi product-moment
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
 
PPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptxPPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptx
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 

Analisis Korelasi.pdf

  • 1. Analisis Korelasi MATA KULIAH STATISTIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ANGKATAN 2018 NOVEMBER 2020
  • 2. PENGERTIAN KORELASI Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antarvariabel. Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antarvariabel. Dengan mengetahui hubungan antar 2 variabel, kita bisa mendeskripsikan bagaimana gambaran yang lebih bermanfaat dari data-data yang kita miliki. Contoh, seorang Guru kerap kali menggunakan korelasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat antara kenaikan hasil belajar siswa dengan jumlah latihan soal yang diberikan. Analisis korelasi mampu memberikan analisis yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.
  • 3. Jenis hubungan korelasi 1. Korelasi positif Korelasi positif adalah hubungan antara 2 variabel di mana kenaikan satu variabel juga terjadi penambahan nilai pada variabel lainnya. Atau sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, nilai variabel lainnya juga akan ikut turun. Bisa dikatakan juga, korelasi ini merupakan hubungan yang searah.
  • 4. Contoh : penambahan usia berbanding lurus dengan penambahan tinggi badan
  • 5. Jenis hubungan korelasi 2. Korelasi negatif Korelasi negatif adalah hubungan antara 2 variabel dimana kenaikan satu variabel juga terjadi penurunan nilai dari variabel lainnya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, semakin besar nilai variabel lainnya. Hubungan antara kedua variabel dalam kasus ini adalah berbalik arah.
  • 6. Contoh : semakin tinggi harga suatu produk, semakin rendah daya beli masyarakat
  • 7. Contoh Bentuk Korelasi Korelasi Positif: • Hubungan antara harga dengan penawaran. • Hubungan antara jumlah pengunjung dengan jumlah penjualan. • Hubungan antara jam belajar dengan IPK. Korelasi Negatif: • Hubungan antara harga dengan permintaan. • Hubungan antara jumlah pesaing dengan jumlah penjualan. • Hubungan antara jam bermain dengan IPK.
  • 8. Besaran nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 hingga 1. Interpretasi koefisien korelasi - 1 +1 0 • 00 – 0.19 = korelasi antar variabel sangat lemah • 20 – 0.39 = korelasi antar variabel lemah • 40 – 0.59 = korelasi antar variabel cukup kuat • 60 – 0.79 = korelasi antar variabel kuat • 80 – 1.00 = korelasi antar variabel sangat kuat
  • 9. Bila koefisien korelasi bernilai -1, artinya korelasi memiliki hubungan linier sempurna negatif. Sedangkan, bila koefisien korelasi bernilai +1, artinya koefisien korelasi memiliki hubungan linier sempurna positif. Bila koefisien korelasi bernilai nol, artinya tidak terdapat hubungan sama sekali antar kedua variabel tersebut.
  • 10. Hal yang perlu digarisbawahi dalam menggunakan analisis korelasi
  • 11. Analisis Uji Korelasi Teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara 2 variabel, variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y) Korelasi Product Moment (rxy) Korelasi Tata Jenjang (rho) Korelasi Phi
  • 12. Korelasi Product Moment (rxy) Digunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 buah variabel yang sama-sama berjenis interval atau rasio.        2 2 y x xy rxy
  • 13. Contoh : Akan diteliti korelasi antara Intelegensi dengan Prestasi belajar siswa. Skor Intelegensi digunakan sebagai variabel X dan prestasi belajar siswa sebagai variabel Y. N X Y x y x2 y2 Xy 1 2 2 -1 -2 1 4 2 2 4 5 1 1 1 1 1 3 2 2 -1 -2 1 4 2 4 3 4 0 0 0 0 0 5 5 3 2 -1 4 1 -2 6 2 5 -1 1 1 1 -1 7 4 8 1 4 1 16 4 8 3 6 0 2 0 4 0 9 3 3 0 -1 0 1 0 10 2 2 -1 -2 1 4 2 Σ 30 40 - - 10 36 8
  • 14.        2 2 y x xy rxy    36 10 8  xy r 97 , 18 8  xy r 42 , 0  xy r
  • 15. Dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,42 (disebut r empirik). akan dibandingkan dengan koefisien korelasi teoritik (r tabel). Jika r empirik ≥ r tabel, maka korelasinya signifikan Jika r empirik < r tabel, maka korelasinya tidak signifikan
  • 16. Korelasi Tata Jenjang (rho) Digunakan untuk menghitung atau menentukan tingkat hubungan (korelasi) antara 2 variabel yang kedua-duanya merupakan data ordinal atau tata jenjang. Apabila dalam urutan tersebut terdapat skor yang dobel maka rangkingnya harus diambilkan dari rata-rata nilai rangking sebelumnya. Contoh : Diperoleh skor  75, 65, 65, 60, 60, 60, 55. Jika diurutkan begitu saja, maka rangkingnya akan menjadi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Sehingga  1, 2.5, 2.5, 5, 5, 5, 7
  • 17. ) 1 ( . 6 1 2 2     N N D rho rho = korelasi tata jenjang D = beda antar rangking N = jumlah individu 1 dan 6 = bilangan konstan
  • 18. Contoh : Akan diteliti korelasi antara nilai hasil ujian tengah semester (X) dengan hasil ujian akhir semester (Y) mahasiswa PGSD. N X Y Ordinal X Ordinal Y D D2 1 90 85 1 1 0 0 2 55 60 8 6 2 4 3 80 75 4 3 1 1 4 85 70 2 4 -2 4 5 65 55 6 7 -1 1 6 75 65 5 5 0 0 7 60 50 7 8 -1 1 8 84 80 3 2 1 1 Σ - - - - 0 12
  • 20. Dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,857 (disebut r empirik). akan dibandingkan dengan koefisien korelasi teoritik (r tabel). Jika r empirik ≥ r tabel, maka korelasinya signifikan Jika r empirik < r tabel, maka korelasinya tidak signifikan
  • 21. Korelasi Phi Digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara 2 variabel yang berjenis nominal.      d b c a d c b a bc ad r        X Y Total 1 2 1 a b (a+b) 2 c d (c+d) Total (a+c) (b+d) N
  • 22. Contoh : Akan diteliti korelasi antara jenis kelamin (JK) siswa dengan pilihan program studi (PPS) di Perguruan Tinggi. Jenis kelamin terpisah menjadi Laki-laki (L) dan Perempuan (P). Pilihan Program Studi terpisah menjadi Eksakta (E) dan Sosial (S). Misalnya yang menjadi sampel penelitian adalah 200 siswa lulusan SMA yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi. JK PPS Total E S L 70 30 (100) P 40 60 (100) Total (110) (90) 200
  • 23. JK PPS Total E S L 70 30 (100) P 40 60 (100) Total (110) (90) 200      d b c a d c b a bc ad r             90 110 100 100 40 . 30 60 . 70    r 9950 3000   r 30 , 0   r
  • 24. Untuk mengetahui taraf signifikansi hasil korelasi phi sebesar 0,30 tersebut, maka peneliti masih harus melakukan konversi ke nilai chi square ( ). Rumus chi square ( ) = ( )2 x N Sehingga nilai chi square –nya adalah = (0,30)2 x 200 = 18. Lalu, sebelumnya harus ditemukan lebih dahulu derajat kebebasan (db) dari distribusi yang diteliti. Rumus db = (K-1) (B-1)  (K = jumlah kolom, B = jumlah baris) 2  2   Jika empirik ≥ tabel, maka korelasinya signifikan Jika empirik < tabel, maka korelasinya tidak signifikan 2  2  2  2 
  • 25. Eka Nur Kamilah, 2015 Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISTRIBUSI NILAI rtabel SIGNIFIKANSI 5% dan 1% N The Level of Significance N The Level of Significance 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316 0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41 0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43 0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384 10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46 0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13 0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49 0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16 0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60 0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19 0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75 0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22 0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90 0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505 100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28 0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113 0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442 600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36 0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
  • 26. Tabel Distribusi χ² α 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 db 1 2.70554 3.84146 5.02390 6.63489 7.87940 2 4.60518 5.99148 7.37778 9.21035 10.59653 3 6.25139 7.81472 9.34840 11.34488 12.83807 4 7.77943 9.48773 11.14326 13.27670 14.86017 5 9.23635 11.07048 12.83249 15.08632 16.74965 6 10.64464 12.59158 14.44935 16.81187 18.54751 7 12.01703 14.06713 16.01277 18.47532 20.27774 8 13.36156 15.50731 17.53454 20.09016 21.95486 9 14.68366 16.91896 19.02278 21.66605 23.58927 10 15.98717 18.30703 20.48320 23.20929 25.18805 11 17.27501 19.67515 21.92002 24.72502 26.75686 12 18.54934 21.02606 23.33666 26.21696 28.29966 13 19.81193 22.36203 24.73558 27.68818 29.81932 14 21.06414 23.68478 26.11893 29.14116 31.31943 15 22.30712 24.99580 27.48836 30.57795 32.80149 16 23.54182 26.29622 28.84532 31.99986 34.26705 17 24.76903 27.58710 30.19098 33.40872 35.71838 18 25.98942 28.86932 31.52641 34.80524 37.15639 19 27.20356 30.14351 32.85234 36.19077 38.58212 20 28.41197 31.41042 34.16958 37.56627 39.99686 21 29.61509 32.67056 35.47886 38.93223 41.40094 22 30.81329 33.92446 36.78068 40.28945 42.79566 23 32.00689 35.17246 38.07561 41.63833 44.18139 24 33.19624 36.41503 39.36406 42.97978 45.55836 25 34.38158 37.65249 40.64650 44.31401 46.92797 26 35.56316 38.88513 41.92314 45.64164 48.28978 27 36.74123 40.11327 43.19452 46.96284 49.64504 28 37.91591 41.33715 44.46079 48.27817 50.99356 29 39.08748 42.55695 45.72228 49.58783 52.33550 30 40.25602 43.77295 46.97922 50.89218 53.67187 tabel ini dibuat dengan Microsoft Excel