Pengujian hipotesis :
Adalah sebauah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas
Pengujian hipotesis :
Adalah sebauah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas
2. M. Jainuri, M.Pd
Pendahuluan
digunakan apabila asumsi-asumsi uji
parametrik tidak dipenuhi, yaitu:
sampel acak yang berasal dari populasi yang berdistribusi
normal, varians bersifat homogen, dan bersifat linier. Bila
asumsi-asumsi ini dipenuhi, atau paling tidak
penyimpangan terhadap asumsinya sedikit, maka uji
parametrik masih bisa diandalkan. Tetapi bila asumsi tidak
dipenuhi maka uji nonparametrik menjadi alternatif. Asumsi
uji statistika parametrik, di antaranya yaitu : normalitas,
homogenitas, linieritas, autokorelasi, multikolinearitas,
dan homokedasitas.
2
3. M. Jainuri, M.Pd
Pendahuluan
Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti
menggunakan analisis paramaterik, pengujian dilakukan
terhadap asumsi-asumsi berikut:
1. Untuk uji korelasi dan regresi : persyaratan yang harus
dipenuhi adalah uji normalitas dan uji linearitas data.
2. Untuk uji perbedaan (komparatif) : persyaratan yang
harus dipenuhi uji normalitas dan uji homogenitas.
3. Apabila skala data ordinal maka harus diubah menjadi
data interval.
3
4. M. Jainuri, M.Pd
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk
mengetahui normal tidaknya suatu distribusi
data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan
ketepatan pemilihan uji statistik yang akan
dipergunakan. Uji parametrik mensyaratkan
data harus berdistribusi normal. Apabila
distribusi data tidak normal maka disarankan
untuk menggunakan uji nonparametrik
4
5. M. Jainuri, M.Pd
Uji Normalitas
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila
belum ada teori yang menyatakan bahwa
variabel yang diteliti adalah normal.
Dengan kata lain, apabila ada teori yang
menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang
diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi
pengujian normalitas data.
5
6. M. Jainuri, M.Pd
Uji Normalitas
Rumus statistik yang dipergunakan untuk
maksud uji normalitas data antara lain: Chi-
Square, Lilifors Test, Kolmogorov-Smirnov,
Shapiro Wilk, dsb.
Pada materi ini diberikan contoh uji normalitas
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
secara manual dan dengan program
IBM SPSS 25.
6
7. M. Jainuri, M.Pd
Uji Normalitas
Contoh :
Hasil tes dengan jumlah responden adalah 34
siswa, diperoleh data sebagai berikut:
73,0 75,0 57,5 81,2 48,2 49,4 54,2
83,7 76,2 65,0 63,2 65,9 75,0 49,4
78,7 76,2 62,2 73,0 54,9 63,7 58,7
58,3 46,2 73,7 58,6 61,5 65,0 55,0
61,5 52,5 58,7 77,9 74,5 64,2
7
8. M. Jainuri, M.Pd
Uji Kolmogorov-Smirnov
Langkah-langkah:
❖ Menentukan hipotesis
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
❖ Menentukan statistik uji: Kolmogorov-Smirnov
❖ Menentukan tingkat signifikansi (α) : 0,05
❖ Kriteria pengujian:
Jika Dmax ≤ D(α,n) maka H0 diterima
Jika Dmax > D(α,n) maka H0 ditolak
−
−
= z
p
n
F
n
f
Dmax
8
10. M. Jainuri, M.Pd
Uji Kolmogorov-Smirnov
❖Mencari nilai D(α,n) dengan α = 0,05 dan n = 34, maka
diperoleh :
D(α,n) = D(0,05,34) = 0,233 dengan menggunakan rumus:
❖Membandingkan nilai Dmax dengan D(α,n) dan menarik
kesimpulan.
Karena Dmax < D(α,n) atau 0,147 < 0,233 maka Ho
diterima, artinya data berdistribusi normal.
233
,
0
34
1,36
D n)
,
( =
=
10
14. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas (kesamaan varians) untuk menguji apakah dua
atau lebih kelompok data dalam penelitian homogen, yaitu
dengan membandingkan variansnya. Jika variansnya sama
besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan karena
data sudah dapat dianggap homogen. Namun untuk varians
yang tidak sama besarnya, perlu dilakukan uji homogenitas.
Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan ialah
apabila kedua datanya terbukti berdistribusi normal. Uji
homogenitas dilakukan untuk penelitian menggunakan uji-
beda.
M. Jainuri, M.Pd
14
15. Uji Homogenitas Varians
Beberapa teknik statistik untuk uji homogenitas varians
antara lain:
❖Uji Hardley/F
❖Uji Cohran
❖Uji Levene.
(digunakan apabila jumlah sampel (n) antar kelompok
sama),
❖Uji Bartlett (dapat digunakan untuk n kelompok sama
maupun tidak sama).
M. Jainuri, M.Pd
15
16. Uji BARTLETT
Diketahui data dari 4 kelas sebagai berikut:
Periksalah apakah varians dari keempat kelas
homogen!
KELAS A B C D
∑ 2350,6 2191,9 2191,2 1491,8
N 34 34 35 23
Mean 69,135 64,468 62,606 64,861
S 11,6709 10,3849 10,1196 13,7263
S2 136,209 107,846 102,406 188,411
M. Jainuri, M.Pd
16
17. Langkah-langkah Uji Bartlett
➢Hipotesis statistik untuk uji homogenitas:
Ho : = = = = homogen
H1 : paling sedikit satu tanda tidak sama dengan
➢Statistik uji: Bartlett
➢Taraf nyata (α) : 0,05
2
A
2
B
2
C
2
D
k
N
1
k
2
1
2
p
1
n
2
k
1
n
2
2
1
n
2
1
hitung
S
)
(S
....
)
(S
.
)
(S
b
−
−
−
−
=
M. Jainuri, M.Pd
17
18. Langkah-langkah Uji Bartlett
➢Kriteria pengujian, karena ukuran sampelnya
tidak sama maka kriteria sebagai berikut:
Jika bhitung < bk(α,n1,n2,n3,n4) maka Ho ditolak
Jika bhitung > bk(α,n1,n2,n3,n4) maka Ho diterima
➢Menghitung variansi dan rata-rata:
Kelas A = s
2
A
= 136,209 Mean A = 69,135
Kelas B = s
2
B
= 107,846 Mean B = 64,468
Kelas C = s
2
C
= 102,406 Mean C = 62,606
Kelas D = s
2
D
= 188,411 Mean D = 64,861
M. Jainuri, M.Pd
18
19. Langkah-langkah Uji Bartlett
➢Menghitung varians gabungan:
k)
-
(N
1).
-
(ni
s s
2
i
2
p
=
dengan N = n1 + n2 + n3 + n4
= 34 + 34 + 35 + 23 = 126
122
188,411
x
22
102,406
x
34
107,846
x
33
136,209
x
33
S
2
p
+
+
+
=
530
,
128
122
661
,
15680
S
2
p =
=
M. Jainuri, M.Pd
19
20. Langkah-langkah Uji Bartlett
➢Menghitung nilai bhitung:
k
N
1
k
2
1
2
p
1
n
2
k
1
n
2
2
1
n
2
1
hitung
S
)
(S
....
)
(S
.
)
(S
b
−
−
−
−
=
4
126
1
128,530
(188,411)
.
(102,406)
.
46)
8
,
107
(
.
(136,209)
b
22
34
33
33
hitung
−
=
979
,
0
128,530
794
,
125
bhitung =
=
M. Jainuri, M.Pd
20
22. Langkah-langkah Uji Bartlett
➢Menarik kesimpulan:
Karena bhitung > bk atau 0,979 > 0,936 maka Ho
diterima artinya variansi keempat kelas homogen.
M. Jainuri, M.Pd
22
24. M. Jainuri, M.Pd
Uji Linearitas
Pengujian persyaratan analisis dilakukan
apabila peneliti menggunakan uji
parametrik, maka harus dilakukan
pengujian persyaratan terhadap asumsi-
asumsi seperti normalitas dan
homogenitas untuk uji perbedaan
(komparatif), normalitas dan linearitas
untuk uji korelasi serta uji regresi.
24
25. Contoh :
No.
Resp.
X Y
1 5 46
2 8 40
3 7 43
4 4 37
5 8 40
6 6 45
7 7 41
8 6 45
9 7 43
10 5 46
11 5 46
12 7 43
13 4 50
14 5 46
15 5 48
16 5 47
17 4 50
18 5 46
19 6 45
20 6 45
∑ 115 892
Diberikan data variabel X
dan Y seperti tabel di
samping. Dengan
menggunakan α = 0,05
buatlah pengujian hipotesis
untuk mengetahui distribusi
frekuensi data tersebut
apakah berpola linear atau
tidak !
M. Jainuri, M.Pd
25
27. Penyelesaian :
Langkah 2 : Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))
dengan rumus :
Langkah 3 : Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a
(JKReg(b/a)) dengan rumus :
20
)
892
(
n
Y)
(
JK
2
2
Reg(a) =
=
2
,
39783
20
795664
JKReg(a) =
=
=
n
b
Y)
X).(
(
-
XY
.
JKReg(b/a)
M. Jainuri, M.Pd
27
28. Penyelesaian :
Rumus mencari b (nilai arah regresi) :
Maka :
=
n
b
Y)
X).(
(
-
XY
.
JKReg(b/a)
2
2
)
(
.
.
.
X
X
n
Y
X
XY
n
b
−
−
= 54
,
1
)
115
(
)
691
.(
20
)
892
).(
115
(
)
5083
.(
20
2
−
=
−
−
=
b
−
−
=
−
=
203
102580
5083
54
,
1
20
).(892)
116
(
-
5083
.
54
,
1
JKReg(b/a)
84
,
70
)
46
(
54
,
1
5129
-
5083
.
54
,
1
JKReg(b/a) =
−
−
=
−
=
M. Jainuri, M.Pd
28
29. Penyelesaian :
Langkah 4 : Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes)
dengan rumus :
Langkah 5 : Menghitung rata-rata kuadrat Regresi a
(RJKReg(a)) dengan rumus :
RJKReg(a)= JKReg(a)= 39783,2
Reg(a)
Reg(b/a)
2
Res JK
-
JK
Y
JK −
=
39783,2
-
84
,
70
39990
JKRes −
=
135,96
JKRes =
M. Jainuri, M.Pd
29
30. Penyelesaian :
Langkah 6 : Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi
(RJKReg(b/a)) dengan rumus :
RJKReg(b/a)= JKReg(b/a)= 70,84
Langkah 7 : Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu
(RJKRes) dengan rumus :
56
,
7
18
135,96
2
-
n
JK
RJK Res
Res =
=
=
M. Jainuri, M.Pd
30
31. Penyelesaian :
Langkah 8 : Menghitung jumlah kuadrat error (JKE).
Untuk menghitung JKE urutkan data X
mulai dari data paling kecil sampai data
yang paling besar berikut disertai
pasangannya sesuai, kemudian masukan ke
dalam rumus sebagai berikut :
=
k n
2
2
E
(Y)
-
Y
JK
M. Jainuri, M.Pd
31
34. Penyelesaian :
Langkah 9 : Menghitung jumlah kuadrat tuna
cocok (JKTC).
Langkah 10 : Menghitung rata-rata jumlah
kuadrat tuna cocok (RJKTC).
E
Res
TC JK
-
JK
JK =
58,16
77,8
-
96
,
135
JKTC =
=
387
,
19
2
-
5
58,16
2
-
k
JK
RJK TC
TC =
=
=
M. Jainuri, M.Pd
34
35. Penyelesaian :
Langkah 11 : Menghitung rata-rata jumlah kuadrat
error (RJKE).
Langkah 12 : Menghitung nilai uji-F :
192
,
5
5
-
20
77,88
k
-
n
JK
RJK E
E =
=
=
734
,
3
5,192
19,387
RJK
RJK
F
E
TC
=
=
=
M. Jainuri, M.Pd
35
36. Penyelesaian :
Langkah 13 : Mencari nilai tabel F pada taraf
signifikansi 95 % atau α = 5 %
menggunakan rumus :
Ftabel = F(1- α)(dkTC,dkE)
= F(95%)(5-2,20-5)
= F(95%)(3,15)
= 3,29
Dengan demikian nilai Fhitung > Ftabel atau
3,734 > 3,29, artinya data tersebut tidak
berpola linear.
dkTC = k – variabel
dkE = n – k
n = sampel
k = banyaknya kelompok data
M. Jainuri, M.Pd
36