3. M. Jainuri, M.Pd
Uji Validitas Butir
Suatu instrumen pengukuran dikatakan
valid jika instrumen dapat mengukur
dengan tepat apa yang hendak diukur.
Menurut Arikunto (2010) validitas
adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur.
4. M. Jainuri, M.Pd
Uji Validitas Butir
Jenis validitas instrumen penelitian :
1.Validitas logis (logical validity), yaitu
validitas yang dinyatakan berdasarkan
hasil penalaran dan dirancang dengan
baik sesuai dengan teori dan ketentuan
yang ada.
Validitas logis langsung diperoleh ketika
instrumen sudah selesai disusun dan
tidak perlu diuji coba terlebih dahulu.
5. M. Jainuri, M.Pd
Uji Validitas Butir
2. Validitas empirik (empirical validity),
yaitu validitas yang dinyatakan
berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah
instrumen penelitian dikatakan memiliki
validitas apabila sudah teruji dari
pengalaman empiris, yaitu melalui uji
coba terlebih dahulu.
6. M. Jainuri, M.Pd
Uji Validitas Butir
Uji-t dalam validitas
Pertama, pengujian validitas cukup menggunakan nilai
koefisien korelasi apabila responden yang dilibatkan dalam
pengujian validitas adalah populasi. Artinya, keputusan valid
tidaknya item instrumen, cukup membandingkan nilai hitung r
dengan nilai tabel r.
Kedua, pengujian validitas perlu menggunakan uji t apabila
responden yang dilibatkan dalan pengujian validitas adalah
sampel. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen,
tidak bisa dengan membandingkan nilai hitung r dengan nilai
tabel r, tetapi harus dengan membandingkan nilai hitung t
dengan nilai tabel t.
10. Daya Pembeda (Ip)
Rumus Daya Pembeda (Ip):
Dengan: nt = nr = 27% x N
= 27% x 20
= 5,4 ≈ 6
df = (nt – 1)+(nr – 1)
= (6 – 1)+(6 – 1)
= 10
( )
1)
-
n(n
X
X
M
-
M
Ip
2
r
2
t
r
t
+
=
Sumber: Prawironegoro (1985:12)
M. Jainuri, M.Pd
14. Daya Pembeda (Ip)
Untuk soal nomor 1:
83
,
7
6
47
nt
Dt
Mt =
=
= 83
,
4
6
29
nr
Dr
Mr =
=
=
( )
1)
-
n(n
X
X
M
-
M
Ip
2
r
2
t
r
t
+
=
( )
1)
-
6(6
84
,
6
84
,
18
4,83
-
7,83
Ip
+
= 243
,
3
30
68
,
25
3
Ip =
=
M. Jainuri, M.Pd
16. Indeks Kesukaran (Ik)
Rumus Indeks Kesukaran soal uraian:
Ket:
Ik = indeks kesukaran soal
Dt = jumlah skor dari kelompok tinggi
Dr = jumlah skor dari kelompok rendah
m = skor tiap soal jika benar
n = 27% x N
N = banyaknya testee
%
100
x
mn
2
D
D
Ik r
t +
=
Sumber: Prawironegoro (1985:14)
M. Jainuri, M.Pd
17. Indeks Kesukaran (Ik)
Perhiutungan Indeks Kesukaran (Ik):
No.
Soal
Indeks Kesukaran
Kriteria
Dt Dr M n Dt + Dr 2Mn Ik
1 47 29 10 6 76 120 63% Sedang
2 47 24 10 6 71 120 59% Sedang
3 53 35 10 6 88 120 73% Sedang
4 47 28 10 6 75 120 63% Sedang
5 40 23 10 6 63 120 53% Sedang
6 47 24 10 6 71 120 59% Sedang
7 39 26 10 6 65 120 54% Sedang
8 47 32 10 6 79 120 66% Sedang
9 45 29 10 6 74 120 62% Sedang
10 47 29 10 6 76 120 63% Sedang
M. Jainuri, M.Pd
18. Klasifikasi Butir Soal
No.
Soal
Ip Kriteria Ik Kriteria Klasifikasi
1 3,243 Signifikan 63% Sedang Soal Dipakai
2 3,457 Signifikan 59% Sedang Soal Dipakai
3 3,708 Signifikan 73% Sedang Soal Dipakai
4 3,053 Signifikan 63% Sedang Soal Dipakai
5 2,290 Signifikan 53% Sedang Soal Dipakai
6 3,777 Signifikan 59% Sedang Soal Dipakai
7 1,737
Tidak
Signifikan
54% Sedang Soal Tidak Dipakai
8 2,677 Signifikan 66% Sedang Soal Dipakai
9 3,414 Signifikan 62% Sedang Soal Dipakai
10 3,708 Signifikan 63% Sedang Soal Dipakai
M. Jainuri, M.Pd
20. Metode Alpha
Metode Belah Dua
Metode KR-20
Metode KR-21
Reliabilitas
Instrumen
Anova Hoyt
Flanagan
Rulon
M. Jainuri, M.Pd
21. Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen pengukuran dikatakan
reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat
dan akurat. Uji reliabilitas dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subyek yang sama
(homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama
aspek yang diukur belum berubah.
M. Jainuri, M.Pd
22. Reliabilitas Instrumen
Statistik untuk mencari reliabilitas instrumen :
a. Metode Alpha
b. Metode belah dua
c. Kuder Richardson – 20
d. Kuder Richardson – 21
e. Analysis of Varians Hoyt (Anova Hoyt)
f. Flanagan
g. Rulon
M. Jainuri, M.Pd
23. Rumus Alpha
di mana
Keterangan :
r11 : Reliabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir soal
: Jumlah varian butir
: Varians total
N : Jumlah responden
−
−
= 2
2
11 1
1 t
i
k
k
r
( )
N
x N
x
t
2
2
2
−
=
2
1
2
t
M. Jainuri, M.Pd
24. Rumus Alpha
Langkah – langkah mengukur reliabilitas
instrumen penelitian menggunakan rumus
Alpha sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji
reliabilitasnya kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba
instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk
memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul.
1.
M. Jainuri, M.Pd
25. Rumus Alpha
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan
skor-skor pada item yang diperoleh.
5. memberikan/menempatkan skor (scoring)
terhadap item-item yang sudah diisi responden
pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item
dan varians total. Gunakan tabel berikut :
No. Responden X X2
1
2
Jumlah ∑X ∑X2
M. Jainuri, M.Pd
26. Rumus Alpha
Keterangan (perhatikan rumus varians) :
X : Skor-skor pada item ke-i untuk
menghitung varians item atau jumlah
skor yang diperoleh tiap responden untuk
menghitung varians total.
∑X : Jumlah seluruh skor pada item ke-i atau
jumlah skor yang diperoleh tiap
responden
∑X2: Jumlah hasil kuadrat skor pada item ke-i
atau hasil kuadrat jumlah skor yang
diperoleh tiap responden.
M. Jainuri, M.Pd
27. CONTOH :
Variabel : Motivasi Belajar
Responden : 10 orang dan jumlah item = 8
No. Resp.
Skor item untuk no. Skor Total
(X)
Kuadrat Total
(X2)
1 2 3 4 5 6 7 8
A 3 1 3 2 4 3 2 3 21 441
B 4 1 2 2 2 2 2 1 16 256
C 2 3 2 2 2 2 2 2 17 289
D 4 3 4 3 4 4 3 2 27 729
E 4 4 3 3 4 3 3 2 26 676
F 3 2 3 3 3 3 3 3 23 529
G 5 3 5 3 5 5 5 3 34 1156
H 3 4 3 3 3 3 3 3 25 625
I 4 5 4 3 4 4 4 4 32 1024
J 5 5 4 4 5 5 5 5 38 1444
Jumlah
37 31 33 28 36 34 32 28 259 7169
∑X1
2 ∑X2
2 ∑X3
2 ∑X4
2 ∑X5
2 ∑X6
2 ∑X7
2 ∑X8
2
∑Xt ∑Xt
2
145 115 117 82 140 126 114 90
M. Jainuri, M.Pd
31. Penyelesaian :
Langkah 3 : Menghitung varians total dengan
rumus :
( )
N
x N
x
t
t
t
2
2
2
−
=
( )
10
7169 10
259
2
2
−
=
t
10
1
,
6708
7169
2 −
=
t
09
,
46
10
9
,
460
2
=
=
t
M. Jainuri, M.Pd
32. Penyelesaian :
Langkah 4 : Memasukan nilai Alpha dengan
rumus :
−
−
= 2
2
11 1
1 t
i
k
k
r
−
−
=
09
,
46
27
,
8
1
1
8
8
11
r
935
,
0
)
82
,
0
).(
14
,
1
(
11 =
=
r
33. Penyelesaian :
Jika hasil r11 = 0,935 dikonsultasikan
dengan nilai tabel r Product-Moment
dengan dk = N – 1= 10 – 1 = 9, signifikansi
5% maka diperoleh rtabel = 0,632.
(Tabel Anas Sudijono, 2009:479)
Keputusan membandingkan r11 dengan rtabel
Kaidah keputusan :
Jika r11 > rtabel berarti reliabel
Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel
M. Jainuri, M.Pd
35. Metode Belah Dua (Split Half Method)
Menggunakan rumus Spearman Brown :
Di mana :
r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb = Korelasi Product-Moment antara belahan
(ganjil – genap) atau (awal – akhir)
b
b
r
r
r
+
=
1
2
11
M. Jainuri, M.Pd
36. Contoh (1) Pembelahan Ganjil-Genap :
Diketahui suatu pertanyaan bila dijawab ya diberik skor = 1 dan
tidak diberi skor = 0, dengan jumlah responden 10 orang, jumlah
pertanyaan 6 item. Datanya sebagai berikut :
No. Responden
Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6
1 A 1 1 1 1 1 1
2 B 0 1 0 0 1 1
3 C 1 1 1 1 1 1
4 D 1 0 1 1 0 1
5 E 1 1 1 1 1 1
6 F 1 1 0 1 1 0
7 G 1 1 1 1 1 1
8 H 1 1 1 1 1 1
9 I 1 1 0 0 0 1
10 J 0 0 1 1 1 1
42. Penyelesaian :
Langkah 2 : Menghitung korelasi product-Moment
.
)
)
(
.
).(
)
(
.
(
)
).(
(
.
2
2
2
2
y
y
N
x
x
N
y
x
xy
N
rxy
−
−
−
=
.
)
)
25
(
)
67
).(
10
).(
)
23
(
)
59
).(
10
(
)
25
).(
23
(
)
60
.(
10
2
2
−
−
−
=
xy
r
.
)
625
670
).(
529
590
(
575
600
−
−
−
=
xy
r
4772
,
0
39
,
52
25
2745
25
=
=
=
xy
r
M. Jainuri, M.Pd
43. Penyelesaian :
Langkah 3 : Menghitung reliabilitas seluruh item
dengan rumus Spearman Brown.
Berdasarkan perbandingan r11 untuk ganjil-genap =
0,945 dengan r11 untuk awal-akhir = 0,646 ternyata
hasilnya lebih besar untuk ganjil-genap. Analisis ini
terkadang sebaliknya tergantung pada kondisi
responden yang mengisi tes atau angket.
b
b
r
r
r
+
=
1
2
11 646
,
0
4772
,
1
9544
,
0
4772
,
0
1
)
4772
,
0
.(
2
11 =
=
+
=
r
M. Jainuri, M.Pd
45. Kuder Richardson – 20
Metode KR – 20 ini berguna untuk
mengetahui reliabilitas dari seluruh tes
untuk item pertanyaan atau pernyataan
menggunakan jawaban benar (YA) atau
salah (TIDAK). Bila benar bernilai 1 dan jika
salah bernilai 0.
M. Jainuri, M.Pd
46. Penyelesaian :
Mencari simpangan baku (standar deviasi ), simpangan
baku adalah akar dari varians. Rumus varians (s) :
Untuk populasi : Untuk sampel :
Rumus simpangan baku (s) :
Untuk populasi : Untuk sampel :
( )
1
2
2
−
−
=
n
x
s n
x
( )
N
x N
x
t
2
2
2
−
=
( )
1
2
2
2
−
−
=
n
x
S n
x
t
( )
N
x
s N
x 2
2
−
=
47. Kuder Richardson – 20
Rumus KR – 20 :
R11 : Koefisien korelasi internal seluruh item
p : Proporsi subyek menjawab item dengan benar
q : Proporsi subyek menjawab item yang salah (q = 1 – p)
∑pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
k : Banyaknya item
s : Standar deviasi dari tes
−
−
= 2
2
11
1 s
pq
s
k
k
r
M. Jainuri, M.Pd
48. Contoh :
Diketahui :
pertanyaan
jika dijawab
benar (ya)
= 1 dan
dijawab
salah = 0,
jumlah
responden
10, dan 6
item.
No. Responden
Item Pertanyaan Total
Skor
1 2 3 4 5 6
1 A 1 1 1 1 1 1 6
2 B 0 1 0 0 1 1 3
3 C 1 1 1 1 1 1 6
4 D 1 0 1 1 0 1 4
5 E 1 1 1 1 1 1 6
6 F 1 1 0 1 1 0 4
7 G 1 1 1 1 1 1 6
8 H 1 1 1 1 1 1 6
9 I 1 1 0 0 0 1 3
10 J 0 0 1 1 1 1 4
Jumlah menjawab item
benar
8 8 7 8 8 9 48
P
q = 1 – p
∑pq
0,8
0,2
0,16
0,8
0,2
0,16
0,7
0,3
0,21
0,8
0,2
0,16
0,8
0,2
0,16
0,9
0,1
0,09
0,94
Simpangan baku 1,25
M. Jainuri, M.Pd
49. Penyelesaian :
Sehingga diperoleh simpangan baku (s) :
( )
N
x
s N
x 2
2
−
=
( )
10
246 10
48 2
−
=
s
10
4
,
230
246 −
=
s
56
,
1
10
6
,
15
=
=
s
25
,
1
=
s
M. Jainuri, M.Pd
50. Kemudian masukan ke dalam rumus KR – 20 :
−
−
= 2
2
11
1 s
pq
s
k
k
r
−
−
= 2
2
11
25
,
1
94
,
0
25
,
1
1
6
6
r
−
=
5625
,
1
94
,
0
5625
,
1
.
2
,
1
11
r
478
,
0
)
3984
,
0
.(
2
,
1
11 =
=
r
M. Jainuri, M.Pd
52. Kuder Richardson – 21
Rumus KR – 21 :
r11 : Koefisien korelasi internal seluruh item
k : Banyaknya item
s : Standar deviasi (simpangan baku)
: Mean (rata-rata skor)
−
−
−
= 2
11
.
)
(
1
1 s
k
x
k
x
k
k
r
x
53. Contoh :
Diketahui :
pertanyaan
jika dijawab
benar (ya) = 1
dan dijawab
salah = 0,
jumlah
responden 10,
dan 6 item.
No. Responden
Item Pertanyaan Total
Skor
1 2 3 4 5 6
1 A 1 1 1 1 1 1 6
2 B 0 1 0 0 1 1 3
3 C 1 1 1 1 1 1 6
4 D 1 0 1 1 0 1 4
5 E 1 1 1 1 1 1 6
6 F 1 1 0 1 1 0 4
7 G 1 1 1 1 1 1 6
8 H 1 1 1 1 1 1 6
9 I 1 1 0 0 0 1 3
10 J 0 0 1 1 1 1 4
Jumlah menjawab item benar 8 8 7 8 8 9 48
Simpangan baku (s) 1,25
Mean atau rata-rata ( ) 4,8
x
M. Jainuri, M.Pd
54. Penyelesaian :
Kemudian masukan ke dalam rumus KR – 21 :
Jika dibandingkan reliabilitas yang dihitung dengan KR – 20
dan KR – 21, maka KR – 20 cenderung memberikan hasil yang
lebih tinggi dari KR – 21.
−
−
−
= 2
11
.
)
(
1
1 s
k
x
k
x
k
k
r
−
−
−
= 2
11
)
25
,
1
.(
6
)
8
,
4
6
(
8
,
4
1
1
6
6
r
−
=
375
,
9
76
,
5
1
).
2
,
1
(
11
r ( ) 463
,
0
3856
,
0
).
2
,
1
(
11 =
=
r
M. Jainuri, M.Pd
55. BENTUK
TUGAS
Print out dan
Upload file via
SmartClass
JENIS TUGAS
Tugas 6:
Menyusun
lembar
validasi
JADWAL
P12 – P13
30 November
2022
s/d
7 Desember
2022
DOKUMEN
Menyusun lembar validiasi untuk perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian sesuai
judul penelitian Anda, meliputi:
1. Surat permohonan validator
2. Lembar rekapitulasi validasi
3. Lembar validasi RPP
4. Lembar validasi Soal
5. Lembar validasi Angket/kuesioner
6. Lembar validasi LKPD/LKS
7. Lembar validasi Ahli Materi (R&D)
8. Lembar validasi Ahli Media (R&D)
9. Lembar validasi Ahli Bahasa (R&D)
10.Lembar validasi oleh praktisi/ guru (R&D)
11.Lembar validasi instrumen praktikalitas
12.Lembar validasi instrumen aktifitas belajar
13.Lembar validasi pedoman wawancara