SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU GULMA
ACARA 2. ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN
Oleh:
Nama
NIM
Asisten
: Inayatul Fitria Dewi
: 1510401057
: Eka Nuryani
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu lingkungan pertanian terdiri dari penyusun vegetasi yang menjadi
factor utama. Vegetasi terbentuk dari beberapa komunitas tumbuh-tumbuhan yang
hidup dalam suatu lahan yang membentuk ekosistem. Adanya vegetasi sangat
penting peranannya untuk diketahui dengan mengetahui jenis-jenis tanaman apa saja
yang tumbuh pada suatu lahan selain adanya tanaman pokok.
Analisis merupakan suatu cara untuk bisa mengetahui komponen apa saja yang
mendasari dari sebuah system itu berdiri. Analisis dalam kaitannya vegetasi
digunakan untuk menganalisa atau memprakirakan tanaman apa saja yang tumbuh di
areal lahan tertentu selain dari tanaman pokok. Analisa vegetasi ini bermanfat untuk
mengetahui tanaman yang mendominasi selain tanaman yang dibudidayakan.
Analisis vegetasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu
metode point metode dan metode quadratic. Dengan adanya metode ini maka setelah
adanya percobaan ini diharapkan dapat mengetahui tanaman apa yang tumbuh
sehingga dapat menentukan untuk mengendalikan tanaman yang mengganggu selain
adanya tanaman yang dibudidayakan. Oleh karena itu dilakukanlah praktikum ini
dengan harapan dapat menganalisis jenis tanaman apa, terutama berupa gulma yang
mendominasi disuatu arela lahan pertanian.
1.2 Tujuan
a. Memperoleh gambaran secara langsung mengenahi hubungan di dalam
penyebaran pertumbuhan gulma pada satu lahan
b. Memperoleh gambaran jenis gulma utama yang harus dikendalikan
c. Menentukan cara pengendalian gulma yang efektif dan efesien pada lahan
pengamatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme
kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama
individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya
sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis
(Marsono, 1977).
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan
bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi
hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling,
artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat
tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak
contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan
(Soerianegara, 2005).
Metode kuadrat, petak contoh dapat berupa segi empat atau lingkaran yang
menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa bervariasi sesuai dengan bentuk
vegetasi atau ditentukan dahulu luasminimumnya. Untuk analisis yang menggunakan
metode ini dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan,
dan frekuensi (Goldsmith, 2010).
Teknik sampling kuadrat merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering
digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan, petak contoh yang dibuat dalam
teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak tunggal
mungkin akan memberikan informasi yang baik bila komunitas vegetasi yang
ditelitibersifat homogen. Adapun petak-petak contoh yang dibuat dapat diletakkan
secara random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik sampling. Bentuk
petak contoh yang dibuat tergantung pada bentuk morfologis vegetasi dan efisiensi
sampling pola penyebarannya. Sehubungan dengan efisiensi sampling banyak
studiyang dilakukan menunjukkan bahwa petak bentuk segi empat memberikan
datakomposisi vegetasi yang lebih akurat dibanding petak berbentuk lingkaran,
terutamabila sumbu panjang dari petak sejajar dengan arah perubahan keadaan
lingkunganatau habitat (Suwena, 2007).
Selain adanya metode kuadrat terdapat juga metode titik. Metode titik sangat
efektif untuk sampling pada vegetasi yang rendah, rapat, dan membentuk anyaman
yang tidak jelas batasnya antara satu dengan yang lainnya. Rangkaian alat yang lazim
digunakan dalam metode ini terbuat dari kawat yang disusun dari frame diberi lobang
dengan jarak lobang yang sama. Lobang tersebut merupakan jalan vertikal jarum
tegak lurus dengan tanah. Frame diletakkan secara acak pada suatu tegakan. Jarum
ditusukkan ke tanah pada tiap lobang, maka tumbuhan yang pertama kali tertusuk
oleh jarum tersebut adalah individu yang menjadi sasaran percobaan. Kelemahan
metode titik adalah tidak dapatnya densitas untuk diukur, sedangkan frekuensi yang
diukur adalah frekuensi cover. Cara ini terbatas pada vegetasi rendah (Anonim,
2009).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan tempat percobaan
Praktikum Analisis Vegetasi Gulma ini dilaksanakan di lahan sawah
kampus Bandongan bertepatan pada tanggal 27 Oktober 2017.
3.2 Bahan dan alat percobaan
Bahan dan alat yang digunakan terdiri dari raffia, patok, meteran dan alat
tulis.
3.3 Metode percobaan
Metode percobaan terdiri dari 2 metode, dengan menggunakan metode
quadratic dan metode point method
a. Metode quadratic
1. Membuat petakan sampling sebanyak 3 petak secara random.
2. Petakan dibuat dengan ukuran 1.5 m x 1.5 m yang diukur dengan meteran
3. Menandai petakan dengan raffia dan menancapkan patokan pada tali raffia
4. Mencacat gulma apa saja yang ada dalam plot bersama jumlahnya.
5. Serta menghitung penutupan gulmanya
b. Metode point method
1. Membuat 10 titik pada garis lurus di lahan dengan jarak 1 meter
2. Tiap jarak 1 meter ditandai dengan adanya patok
3. Mencatat setiap gulma yang ditandai dengan patok setiap 1 meter
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
a) Quadratic method
No. nama gulma
petak
1
petak
2
petak
3
COVER 3
PETAK
populasi
gulma
dalam 3
petak
jumlah
terdapat
1 Colopogonium mucunoides 14 9 7 8.15 30 3
2 Mimosa Invisa 9 15 7 8.42 31 3
3 Peperomia pellucida 8 2.17 8 1
4 Chrysopogon aciculatus 3 0.82 3 1
5 Paspalum conjugatum 11 2.99 11 1
6 Colocasia esculenta 1 0.27 1 1
7 Synedrella nodiflora 2 0.54 2 1
8 Euphorbia hirta 4 2 1.63 6 2
9 Crassocephalum crepidioides 3 0.82 3 1
10 Phyllanthus urinaria 6 4 2.72 10 2
11 Striga asiatica 17 5 5.98 22 2
12 Imperata cylindrica 2 0.54 2 1
13 Cyperus sp. 27 7 9.24 34 2
14 Axonopus compressus 34 71 65 46.20 170 3
15 Alysicarpus vaginalis 19 5.16 19 1
16 Alternanthera philoxroides 2 0.54 2 1
17 Fimbristylis milliacea 5 1.36 5 1
18 Oxalis corniculata 9 2.45 9 1
Jumlah 160.00 123 85.00 368
luas areal 2.25
nama gulma KM KR FM FR DM
D.
Jenis
IV SDR
Colopogonium mucunoides 13.33 8.36 1.00 10.71 3.62 8.15 27.22 9.07
Mimosa Invisa 13.78 8.64 1.00 10.71 3.74 8.42 27.77 9.26
Peperomia pellucida 3.56 2.23 0.33 3.57 0.97 2.17 7.97 2.66
Chrysopogon aciculatus 1.33 0.84 0.33 3.57 0.36 0.82 5.22 1.74
Paspalum conjugatum 4.89 3.06 0.33 3.57 1.33 2.99 9.62 3.21
Colocasia esculenta 0.44 0.28 0.33 3.57 0.12 0.27 4.12 1.37
Synedrella nodiflora 0.89 0.56 0.33 3.57 0.24 0.54 4.67 1.56
Euphorbia hirta 2.67 1.67 0.67 7.14 0.72 1.63 10.44 3.48
Crassocephalum crepidioides 1.33 0.84 0.33 3.57 0.36 0.82 5.22 1.74
Phyllanthus urinaria 4.44 2.79 0.67 7.14 1.21 2.72 12.65 4.22
Striga asiatica 9.78 6.13 0.67 7.14 2.66 5.98 19.25 6.42
Imperata cylindrical 0.89 0.56 0.33 3.57 0.24 0.54 4.67 1.56
Cyperus sp. 15.11 9.47 0.67 7.14 4.11 9.24 25.85 8.62
Axonopus compressus 75.56 47.35 1.00 10.71 20.53 46.20 104.26 34.75
Alysicarpus vaginalis 8.44 5.29 0.33 3.57 2.29 5.16 14.03 4.68
Alternanthera philoxroides 0.89 0.56 0.33 3.57 0.24 0.54 4.67 1.56
Fimbristylis milliacea 2.22 1.39 0.33 3.57 0.60 1.36 6.32 2.11
Oxalis corniculata 4.00 2.51 0.33 3.57 1.09 2.45 8.52 2.84
Jumlah
159.5
6
9.33 44.44
b) Point method
Jarak (meter) Nama Gulma
1 Axonopus compresssus
2 Axonopus compresssus
3 Axonopus compresssus
4 Dst.
4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan di dapatkan data analisis vegetasi dengan
menggunakan 2 metode yaitu metode quadratic dan metode point method. Dari
metode quadratic metod didapatkan beberapa gulma yang mendominasi area petak
contoh. Dari beberapa dominansi ini, pada arel lahan petak contoh di dominasi
dengan tanaman rumput gajah. Dari nilai SDR Axonopus compressus paling tertinggi
yaitu 34.75. Dari nilai SDR yang didapatkan menggambarkan dominansi gulma yang
tumbuh di areal lahan petak contoh adalah Axonopus compressus. Gulma ini
ditemukan lebih dominan dibandingkan dengan gulma yang lainnya. Hal ini juga
dibuktikan dengan adanya penutupan pada lahan tersebut. Pada areal petak contoh
penutupan sebagian besar tertutup oleh tanaman rumput gajah. Dari tanaman ini lebih
mendominasi di atas tanaman lainnya yang hanya tumbuh di sela-sela jarak tanaman
rumptu gajah. Sedangkan dominansi terendah pada arel petak contoh didapatkan
tanaman lompong (Colocasia esculenta) dengan nilai SDR 1.37. Dengan nilai SDR
yang terendah maka dapat disimpulkan bahwa kedapatan tanaman lompong pada
areal petak contoh merupakan dominansi yang rendah dari petak tersebut. Sedangkan
pada tanaman lompong hanya terdapat 1 tanaman pada petak lahan sampling pada
saat pengamatan.
Begitupun juga dengan metode point method, pada metode ini
menggambarkan dominansi areal petak sepanjang titik petak contoh yang didapati
gulma. Pada metode ini, ditemukan dengan gulma yang sama sebanyak 10 kali jarak
titik sample dengan jenis gulma yang sama yaitu Axonopus compressus. Sehingga
data disimpulkan bahwa dominansi pada petak sepanjang 10 meter dengan
menggunakan metode point method didominasi oleh tanaman Axonopus compressus.
Dari praktikum ini maka dengan menggunakan metode quadratic method
tanaman yang tumbuh secara dominan pada arela petak sample adalah Axonopus
compressus yang tersebar merata disepanjang areal petak sample dan dengan
menggunakan metode point method dengan sepanjang titik areal lahan, tanaman
Axonopus compressus lebih mendominasi dibandingkan dengan tanaman yang
lainnya dengan ditemukannya gulma yang sama pada area titik tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa,
1. Analisis vegetasi gulma dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode
yaitu, quadratic method dan point method
2. Dengan menggunakan quadratic method, areal lahan sample yang terdapat
di Kampus Bandongan di dominasi oleh tanaman Axonopus compressus
dengan nilai SDR 34.75 dan penutupan sebanyak 46.20. dan dominansi
terendah pada tanaman lompong dengan nilai SDR 1.37 dan peutupan
tanah sebesar 0.27.
3. Pada metode point method didapatkan gulma Axonopus compressus selama
10 kali kedapatan dengan gulma yang sama
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009 Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Universitas Islam Negeri
Alauddin. Makassar
Goldsmith. 2010. Population and Community Structure: Quadrat Sampling
Techniques. Academic Press. New York
Marsono, DJ. 1977. Deskripsi Vegetasi dan Tipe-tipe Vegetasi Tropika. Yayasan
Pembina Fakultas
Soerianegara, I dan Andry Indrawan. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Suwena, M. 2007. Keanekaragaman Tumbuhan Liar Edibel pada Ekosistem Sawah
di Sekitar Kawasan Hutan Gunung Salak. Fakultas Pertanian Universitas
Mataram. Mataram.

More Related Content

What's hot

praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
Peta konsep kul jar
Peta konsep kul jarPeta konsep kul jar
Peta konsep kul jarIvho Mamonto
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitfahmiganteng
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Suryati Purba
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikFarida Lukmi
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 

What's hot (20)

praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Peta konsep kul jar
Peta konsep kul jarPeta konsep kul jar
Peta konsep kul jar
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptik
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 

Similar to Laporan anveg

Laporan aplikasi metode pengukuran vegetasi
Laporan aplikasi metode pengukuran vegetasiLaporan aplikasi metode pengukuran vegetasi
Laporan aplikasi metode pengukuran vegetasiFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Biology Education
 
Analisa vegetasi laporan
Analisa vegetasi laporanAnalisa vegetasi laporan
Analisa vegetasi laporanPedi Anyoy
 
PEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdf
PEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdfPEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdf
PEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdfAgathaHaselvin
 
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docxLAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docxAgathaHaselvin
 
Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1edhie noegroho
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)aufia w
 
Petunjuk Teknis Survei Keanekaragaman Hayati
Petunjuk Teknis Survei Keanekaragaman HayatiPetunjuk Teknis Survei Keanekaragaman Hayati
Petunjuk Teknis Survei Keanekaragaman HayatiWado Surono
 
Ektum kel 9 metode analisis vegetasi
Ektum kel 9 metode analisis vegetasiEktum kel 9 metode analisis vegetasi
Ektum kel 9 metode analisis vegetasiasnaini marlis
 
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdfpdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdfHeriHermawan66
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Rista Siti Mawarni
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxRancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxYudi Hartawan
 
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxDodolaneNoya
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
TUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docx
TUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docxTUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docx
TUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docxnvmbrlimabelas
 

Similar to Laporan anveg (20)

Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Laporan aplikasi metode pengukuran vegetasi
Laporan aplikasi metode pengukuran vegetasiLaporan aplikasi metode pengukuran vegetasi
Laporan aplikasi metode pengukuran vegetasi
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
 
Analisa vegetasi laporan
Analisa vegetasi laporanAnalisa vegetasi laporan
Analisa vegetasi laporan
 
PEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdf
PEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdfPEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdf
PEMBUATAN_PREPARAT_IRISAN_METODE_PARAFIN.pdf
 
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docxLAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
 
Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
 
Petunjuk Teknis Survei Keanekaragaman Hayati
Petunjuk Teknis Survei Keanekaragaman HayatiPetunjuk Teknis Survei Keanekaragaman Hayati
Petunjuk Teknis Survei Keanekaragaman Hayati
 
Ektum kel 9 metode analisis vegetasi
Ektum kel 9 metode analisis vegetasiEktum kel 9 metode analisis vegetasi
Ektum kel 9 metode analisis vegetasi
 
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdfpdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
 
LE0150-09.pdf
LE0150-09.pdfLE0150-09.pdf
LE0150-09.pdf
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxRancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
 
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
 
ppt proposal nining.pptx
ppt proposal nining.pptxppt proposal nining.pptx
ppt proposal nining.pptx
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
transplanting
 transplanting transplanting
transplanting
 
TUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docx
TUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docxTUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docx
TUGAS FARFIS II MAKROMERITIK ASIS (1).docx
 

More from Tidar University

Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisTidar University
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifTidar University
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaTidar University
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaTidar University
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamTidar University
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosisTidar University
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Tidar University
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanTidar University
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorTidar University
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiTidar University
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 

More from Tidar University (20)

Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australia
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Laporan anveg

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU GULMA ACARA 2. ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN Oleh: Nama NIM Asisten : Inayatul Fitria Dewi : 1510401057 : Eka Nuryani AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu lingkungan pertanian terdiri dari penyusun vegetasi yang menjadi factor utama. Vegetasi terbentuk dari beberapa komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup dalam suatu lahan yang membentuk ekosistem. Adanya vegetasi sangat penting peranannya untuk diketahui dengan mengetahui jenis-jenis tanaman apa saja yang tumbuh pada suatu lahan selain adanya tanaman pokok. Analisis merupakan suatu cara untuk bisa mengetahui komponen apa saja yang mendasari dari sebuah system itu berdiri. Analisis dalam kaitannya vegetasi digunakan untuk menganalisa atau memprakirakan tanaman apa saja yang tumbuh di areal lahan tertentu selain dari tanaman pokok. Analisa vegetasi ini bermanfat untuk mengetahui tanaman yang mendominasi selain tanaman yang dibudidayakan. Analisis vegetasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode point metode dan metode quadratic. Dengan adanya metode ini maka setelah adanya percobaan ini diharapkan dapat mengetahui tanaman apa yang tumbuh sehingga dapat menentukan untuk mengendalikan tanaman yang mengganggu selain adanya tanaman yang dibudidayakan. Oleh karena itu dilakukanlah praktikum ini dengan harapan dapat menganalisis jenis tanaman apa, terutama berupa gulma yang mendominasi disuatu arela lahan pertanian. 1.2 Tujuan a. Memperoleh gambaran secara langsung mengenahi hubungan di dalam penyebaran pertumbuhan gulma pada satu lahan b. Memperoleh gambaran jenis gulma utama yang harus dikendalikan c. Menentukan cara pengendalian gulma yang efektif dan efesien pada lahan pengamatan
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Marsono, 1977). Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan (Soerianegara, 2005). Metode kuadrat, petak contoh dapat berupa segi empat atau lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa bervariasi sesuai dengan bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luasminimumnya. Untuk analisis yang menggunakan metode ini dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi (Goldsmith, 2010). Teknik sampling kuadrat merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan, petak contoh yang dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak tunggal mungkin akan memberikan informasi yang baik bila komunitas vegetasi yang ditelitibersifat homogen. Adapun petak-petak contoh yang dibuat dapat diletakkan secara random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik sampling. Bentuk petak contoh yang dibuat tergantung pada bentuk morfologis vegetasi dan efisiensi sampling pola penyebarannya. Sehubungan dengan efisiensi sampling banyak studiyang dilakukan menunjukkan bahwa petak bentuk segi empat memberikan
  • 4. datakomposisi vegetasi yang lebih akurat dibanding petak berbentuk lingkaran, terutamabila sumbu panjang dari petak sejajar dengan arah perubahan keadaan lingkunganatau habitat (Suwena, 2007). Selain adanya metode kuadrat terdapat juga metode titik. Metode titik sangat efektif untuk sampling pada vegetasi yang rendah, rapat, dan membentuk anyaman yang tidak jelas batasnya antara satu dengan yang lainnya. Rangkaian alat yang lazim digunakan dalam metode ini terbuat dari kawat yang disusun dari frame diberi lobang dengan jarak lobang yang sama. Lobang tersebut merupakan jalan vertikal jarum tegak lurus dengan tanah. Frame diletakkan secara acak pada suatu tegakan. Jarum ditusukkan ke tanah pada tiap lobang, maka tumbuhan yang pertama kali tertusuk oleh jarum tersebut adalah individu yang menjadi sasaran percobaan. Kelemahan metode titik adalah tidak dapatnya densitas untuk diukur, sedangkan frekuensi yang diukur adalah frekuensi cover. Cara ini terbatas pada vegetasi rendah (Anonim, 2009).
  • 5. BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan tempat percobaan Praktikum Analisis Vegetasi Gulma ini dilaksanakan di lahan sawah kampus Bandongan bertepatan pada tanggal 27 Oktober 2017. 3.2 Bahan dan alat percobaan Bahan dan alat yang digunakan terdiri dari raffia, patok, meteran dan alat tulis. 3.3 Metode percobaan Metode percobaan terdiri dari 2 metode, dengan menggunakan metode quadratic dan metode point method a. Metode quadratic 1. Membuat petakan sampling sebanyak 3 petak secara random. 2. Petakan dibuat dengan ukuran 1.5 m x 1.5 m yang diukur dengan meteran 3. Menandai petakan dengan raffia dan menancapkan patokan pada tali raffia 4. Mencacat gulma apa saja yang ada dalam plot bersama jumlahnya. 5. Serta menghitung penutupan gulmanya b. Metode point method 1. Membuat 10 titik pada garis lurus di lahan dengan jarak 1 meter 2. Tiap jarak 1 meter ditandai dengan adanya patok 3. Mencatat setiap gulma yang ditandai dengan patok setiap 1 meter
  • 6. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan a) Quadratic method No. nama gulma petak 1 petak 2 petak 3 COVER 3 PETAK populasi gulma dalam 3 petak jumlah terdapat 1 Colopogonium mucunoides 14 9 7 8.15 30 3 2 Mimosa Invisa 9 15 7 8.42 31 3 3 Peperomia pellucida 8 2.17 8 1 4 Chrysopogon aciculatus 3 0.82 3 1 5 Paspalum conjugatum 11 2.99 11 1 6 Colocasia esculenta 1 0.27 1 1 7 Synedrella nodiflora 2 0.54 2 1 8 Euphorbia hirta 4 2 1.63 6 2 9 Crassocephalum crepidioides 3 0.82 3 1 10 Phyllanthus urinaria 6 4 2.72 10 2 11 Striga asiatica 17 5 5.98 22 2 12 Imperata cylindrica 2 0.54 2 1 13 Cyperus sp. 27 7 9.24 34 2 14 Axonopus compressus 34 71 65 46.20 170 3 15 Alysicarpus vaginalis 19 5.16 19 1 16 Alternanthera philoxroides 2 0.54 2 1 17 Fimbristylis milliacea 5 1.36 5 1 18 Oxalis corniculata 9 2.45 9 1 Jumlah 160.00 123 85.00 368 luas areal 2.25
  • 7. nama gulma KM KR FM FR DM D. Jenis IV SDR Colopogonium mucunoides 13.33 8.36 1.00 10.71 3.62 8.15 27.22 9.07 Mimosa Invisa 13.78 8.64 1.00 10.71 3.74 8.42 27.77 9.26 Peperomia pellucida 3.56 2.23 0.33 3.57 0.97 2.17 7.97 2.66 Chrysopogon aciculatus 1.33 0.84 0.33 3.57 0.36 0.82 5.22 1.74 Paspalum conjugatum 4.89 3.06 0.33 3.57 1.33 2.99 9.62 3.21 Colocasia esculenta 0.44 0.28 0.33 3.57 0.12 0.27 4.12 1.37 Synedrella nodiflora 0.89 0.56 0.33 3.57 0.24 0.54 4.67 1.56 Euphorbia hirta 2.67 1.67 0.67 7.14 0.72 1.63 10.44 3.48 Crassocephalum crepidioides 1.33 0.84 0.33 3.57 0.36 0.82 5.22 1.74 Phyllanthus urinaria 4.44 2.79 0.67 7.14 1.21 2.72 12.65 4.22 Striga asiatica 9.78 6.13 0.67 7.14 2.66 5.98 19.25 6.42 Imperata cylindrical 0.89 0.56 0.33 3.57 0.24 0.54 4.67 1.56 Cyperus sp. 15.11 9.47 0.67 7.14 4.11 9.24 25.85 8.62 Axonopus compressus 75.56 47.35 1.00 10.71 20.53 46.20 104.26 34.75 Alysicarpus vaginalis 8.44 5.29 0.33 3.57 2.29 5.16 14.03 4.68 Alternanthera philoxroides 0.89 0.56 0.33 3.57 0.24 0.54 4.67 1.56 Fimbristylis milliacea 2.22 1.39 0.33 3.57 0.60 1.36 6.32 2.11 Oxalis corniculata 4.00 2.51 0.33 3.57 1.09 2.45 8.52 2.84 Jumlah 159.5 6 9.33 44.44
  • 8. b) Point method Jarak (meter) Nama Gulma 1 Axonopus compresssus 2 Axonopus compresssus 3 Axonopus compresssus 4 Dst. 4.2 Pembahasan Dari percobaan yang telah dilakukan di dapatkan data analisis vegetasi dengan menggunakan 2 metode yaitu metode quadratic dan metode point method. Dari metode quadratic metod didapatkan beberapa gulma yang mendominasi area petak contoh. Dari beberapa dominansi ini, pada arel lahan petak contoh di dominasi dengan tanaman rumput gajah. Dari nilai SDR Axonopus compressus paling tertinggi yaitu 34.75. Dari nilai SDR yang didapatkan menggambarkan dominansi gulma yang tumbuh di areal lahan petak contoh adalah Axonopus compressus. Gulma ini ditemukan lebih dominan dibandingkan dengan gulma yang lainnya. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya penutupan pada lahan tersebut. Pada areal petak contoh penutupan sebagian besar tertutup oleh tanaman rumput gajah. Dari tanaman ini lebih mendominasi di atas tanaman lainnya yang hanya tumbuh di sela-sela jarak tanaman rumptu gajah. Sedangkan dominansi terendah pada arel petak contoh didapatkan tanaman lompong (Colocasia esculenta) dengan nilai SDR 1.37. Dengan nilai SDR yang terendah maka dapat disimpulkan bahwa kedapatan tanaman lompong pada areal petak contoh merupakan dominansi yang rendah dari petak tersebut. Sedangkan pada tanaman lompong hanya terdapat 1 tanaman pada petak lahan sampling pada saat pengamatan. Begitupun juga dengan metode point method, pada metode ini menggambarkan dominansi areal petak sepanjang titik petak contoh yang didapati gulma. Pada metode ini, ditemukan dengan gulma yang sama sebanyak 10 kali jarak titik sample dengan jenis gulma yang sama yaitu Axonopus compressus. Sehingga
  • 9. data disimpulkan bahwa dominansi pada petak sepanjang 10 meter dengan menggunakan metode point method didominasi oleh tanaman Axonopus compressus. Dari praktikum ini maka dengan menggunakan metode quadratic method tanaman yang tumbuh secara dominan pada arela petak sample adalah Axonopus compressus yang tersebar merata disepanjang areal petak sample dan dengan menggunakan metode point method dengan sepanjang titik areal lahan, tanaman Axonopus compressus lebih mendominasi dibandingkan dengan tanaman yang lainnya dengan ditemukannya gulma yang sama pada area titik tersebut.
  • 10. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, 1. Analisis vegetasi gulma dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu, quadratic method dan point method 2. Dengan menggunakan quadratic method, areal lahan sample yang terdapat di Kampus Bandongan di dominasi oleh tanaman Axonopus compressus dengan nilai SDR 34.75 dan penutupan sebanyak 46.20. dan dominansi terendah pada tanaman lompong dengan nilai SDR 1.37 dan peutupan tanah sebesar 0.27. 3. Pada metode point method didapatkan gulma Axonopus compressus selama 10 kali kedapatan dengan gulma yang sama
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009 Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar Goldsmith. 2010. Population and Community Structure: Quadrat Sampling Techniques. Academic Press. New York Marsono, DJ. 1977. Deskripsi Vegetasi dan Tipe-tipe Vegetasi Tropika. Yayasan Pembina Fakultas Soerianegara, I dan Andry Indrawan. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Suwena, M. 2007. Keanekaragaman Tumbuhan Liar Edibel pada Ekosistem Sawah di Sekitar Kawasan Hutan Gunung Salak. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram.