Makalah ini membahas tentang plastik dan berbagai jenisnya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pengertian plastik, jenis-jenis plastik seperti PET, PS, PVC, PE dan PP beserta kualitas dan aplikasinya.
1. i
MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN
“KUALITAS PLASTIK DAN BERABAGAI MACAM BAHANNYA”
NAMA KELOMPOK:
Hasyim Affandi Ayu Rizqika (1510401056)
Nur Eka Novitasari (1510401038) Inayatul Fitria Dewi (1510401057)
Desy Elyana Nur’aini (1510401042) Annisa Irman Hidayah (1510401058)
Taufik Hidayat (1510401047) Puji Lestari (1510401059)
Ami Haniva (1510401048) Septiyani (1510401064)
Cahyo Dwi Laksono (1510401051) Rumaira Savitri (1510401069)
Heri Susanto (1510401052)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017
2. ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Plastik ..............................................................................3
2.2 Macam-Macam Plastik......................................................................4
2.3 Kualitas Macam-Macam Plastik........................................................7
2.4 Dampak Plastik terhadap Lingkungan...............................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................13
3.1 Kesimpulan........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Plastik banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, mulai dari
keperluan rumah tangga hingga industri. Sebagai kemasan pangan, plastik
digunakan mulai dari proses pengolahan pangan hingga pangan siap disantap.
Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya
dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang
dikemas, berbobot ringan, tidak mudah pecah, bersifat transparan/tembus pandang,
mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal,
harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik.
Walaupun plastik memiliki banyak keunggulan, terdapat pula kelemahan plastik bila
digunakan sebagai kemasan pangan, yaitu jenis tertentu (misalnya PE, PP, PVC)
tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa
monomer dari polimer dan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi
sehingga dapat mencemari lingkungan. Secara garis besar terdapat dua macam
plastik, yaitu resin termoplastik dan resin termoset. Resin termoplastik mempunyai
sifat dapat diubah bentuknya jika dipanaskan, sedangkan resin termoset hanya dapat
dibentuk satu kali saja.
Beberapa nama plastik yang umum digunakan adalah HDPE (High Density
Polyethylene), LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC
(Polyvinyl chloride), PS (Polystryrene), dan PC (Polycarbonate). PE (Polyethylene)
dan PP mempunyai banyak kesamaan dan sering disebut sebagai polyolefin. Untuk
mempermudah proses daur ulang plastik, telah disetujui pemberian kode plastik
secara internasional. Kode tersebut terutama digunakan pada kemasan plastik yang
disposable atau sekali pakai.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk:
1. Mengetahui apa itu plastik
2. Mengetahui macam dari plastik
3. Mengetahui warna dari macam plastik
4. Mengetahui kualitas dari masing-masing plastik
4. 2
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan plastik
2. Apa saja macam dari plastik
3. Apa saja warna dari plastik
4. Bagaimana kualitas dari masing-masing plastik
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian plastik
Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar
biasa. Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut
monomer. Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika
monomernya berbeda akan menghasilkan kopolimer. Polimer alam yang telah
kita kenal antara lain: selulosa, protein, karet alam dan sejenisnya (Mujiarto,
2015).
Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa.
Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang
sangat penting dibidang elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture,
konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak – anak dan produk – produk
industri lainnya. Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu: plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast
adalah plastik yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas. Yang
termasuk plastik thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET,
BPT, Polyacetal (POM), PC dan lain-lain. Sedangkan plastik thermoset adalah
plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak
kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi. Yang
termasuk plastic thermoset adalah: PU (Poly Urethene), UF (Urea
Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dan lain-lain.
Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama
diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini
beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk
yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya, maka bahan tambahan atau bahan
pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi: bahan pelunak (plasticizer),
bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler),
pewarna (colorant), antistatic agent, blowing agent, flame retardant dan
sebagainya (Mujiarto, 2015).
6. 4
2.2 Macam-macam plastik
a. Polyethylene terephthalate (PET atau PETE). Material ini dihasilkan dari
kondensasi antara ethylene glycol dengan asam terepthalic dan termasuk
pada tipe thermoplastik. PET ini dapat dibentuk menjadi fiber seperti dacron
dan Film seperti mylar. Material PET ini merupakan plastik utama untuk
pembuatan kantong kemasan makanan (Sinaga, 2017).
b. Polystyrene (Styrofoam): Polystyrene dibentuk dari moleku molekul styrene.
Ikatan rangkap antara bagian CH2 dan CH dari molekul disusun kembali
hingga membentuk ikatan dengan molekul molekul styrene berikutnya dan
pada akhirnya membentuk polystyrene. Material ini diaplikasikan untuk
pembuatan furniture (pelapis kayu), cashing monitor komputer, cashing TV,
utensil, lensa (optik dari plastik). Bilamana polystyrene dipanaskan dan
udara ditiupkan maka melalui pencampuran tersebut akan terbentuk
styrofoam. Styrofoam memiliki sifat sangat ringan, moldable dan merupakan
insulator yang baik (Sinaga, 2017).
c. Polyvinyl Chloride (PVC): PVC merupakan tipe thermoplastik, dibentuk
melalui polimerisasi vinyl clhoride (CH2 =CH-Cl). Ketika dibuat sifatnya
mudah pecah (brittle /fragile), maka para manufaktur menambahkan suatu
cairan plasticizer supaya hasilnya memiliki sifat lunak dan mudah dibentuk
(moldable). PVC umumnya digunakan untuk pipa dan plumbing
(pemasangan pipa saluran air) karena tahan lama, tidak berkarat, dan lebih
7. 5
murah dari pipa besi. Namun demikian ada batas waktu kerja plasticizer
pada PVC tersebut dan bila batas waktu itu telah dilewati maka PVC
kembali menjadi mudah pecah dan mudah patah (Sinaga, 2017).
d. Polytetrafluoroethylene(Teflon): dibuat melalui polimerisasi molekul
molekul tetrafluoroethylene (CF2=CF2). Polimer ini bersifat stabil. tahan
panas, kuat, tahan terhadap berbagai bahan kimia dan permukaannya sangat
licin (hampir tidak ada gesekan). Teflon ini digunakan diantaranya untuk
peralatan masak, pelapis tahan air, film, bearing (bantalan poros) dan tabung
/pipa (Sinaga, 2017).
e. Polyvynilidine Chloride (Saran): material ini hasil polimerisasi dari molekul
molekul vinylidine chloride (CH2=CCl2). Polimer ini dapat dibentuk
kedalam bentuk film dan lembaran panjang. Plastik saran ini sangat populer
digunakan untuk pembungkus makanan (Sinaga, 2017).
f. Polyethylene, LDPE dan HDPE: Polimer yang paling umum dalam plastik
ialah polyethylene yang dihasilkan (dibuat) dari monomer monomer ethylene
(CH2=CH2). Pertama kali dibuat ialah LDPE (low density polyethylene),
material ini mengambang pada larutan campuran air dan alkohol.
Karakteristik LDPE ialah lunak dan fleksibel sehingga pertama kali
diaplikasikan sebagai isolator kawat listrik, namun saat ini aplikasinya telah
berkembang diantaranya untuk pembuatan film, wraps (pembungkus
makanan), botol, kantong sampah, dan sarung tangan yang sekali pakai
buang. HDPE (high density polyethylene) dibuat melalui polimerisasi
8. 6
ethylene dengan penambahan berbagai metal,dan dihasilkan polimer
polyethylene yang tersusun hampir sebagaian besar polimer polimer linier.
Bentuknya yang linier menghasilkan sifat bahan yang bersifat kuat, rapat dan
strukturnya mudah diatur. Plastik HDPE ini keras dan memiliki titik lebur
tinggi dibandingkan LDPE selain itu tenggelam dalam larutan campuran air
dengan alkohol. Material ini diaplikasikan untuk pembuatan hula hoop dan
container (Sinaga, 2017).
g. Polypropylene (PP): dibuat dari monomer monomer propylene
(CH2=CHCH3). Variasi bentuk polypropylene memiliki kekerasan dan titik
leleh yang berbeda beda. Material PP ini diaplikasikan untuk pembuatan
hiasan mobil, cashing accumulator, botol, tabung, dan tas (Sinaga, 2017).
h. Polymethylmethacrylate (PMMA) atau dikenal dengan nama Acrylic.
Meskipun acrylic diketahui untuk digunakan dalam cat dan fiber sintetik
seperti fake fure, dalam bentuk padatan bahan ini memiliki sifat keras dan
lebih transfaran daripada gelas. Bahan ini sering dijual sebagai bahan
pengganti gelas dengan merk dagang plexiglas atau lucite. Bahan ini
diaplikasikan untuk pembuatan kanopi pesawat terbang (Sinaga, 2017).
i. Polyurethane: diaplikasikan untuk pembuatan mattress, pelapisan dan bahan
pengisi furniture, isolasi panas dan untuk bahan pakaian olah raga (lycra)
(Sinaga, 2017).
9. 7
2.3 Kualitas dari masing-masing plastik
Menurut Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI (2008) bahwa kode dalam plastik yaitu,
No Kode Jenis Plastik Keterangan
PET, PETE
(Polyethylene
terephthalate)
a. Bersifat jernih dan transparan,
kuat, tahan pelarut, kedap gas
dan air, melunak pada suhu
80o
C.
b. Biasanya digunakan untuk
botol minuman, minyak
goreng, kecap, sambal, obat.
c. Tidak untuk air hangat
apalagi panas.
d. Untuk jenis ini, disarankan
hanya untuk satu kali
penggunaan dan tidak untuk
mewadahi pangan dengan
suhu >60° C.
HDPE (High
Density
Polyethylene)
a. Bersifat keras hingga
semifleksibel, tahan terhadap
bahan kimia dan kelembaban,
dapat ditembus gas,
permukaan berlilin, buram,
mudah diwarnai, diproses dan
10. 8
dibentuk, melunak pada suhu
75o
C.
b. Biasanya digunakan untuk
botol susu cair, jus, minuman,
wadah es krim, kantong
belanja, obat, tutup plastik.
c. Disarankan hanya untuk satu
kali penggunaan karena jika
digunakan berulang kali
dikhawatirkan bahan
penyusunnya lebih mudah
bermigrasi ke dalam pangan.
PVC (Polyvinyl
chloride)
a. Plastik ini sulit didaur ulang.
b. Bersifat lebih tahan terhadap
senyawa kimia.
c. Biasanya digunakan untuk
botol kecap, botol sambal,
baki, plastik pembungkus.
d. Plastik jenis ini sebaiknya
tidak untuk mewadahi pangan
yang mengandung
lemak/minyak, alkohol dan
dalam kondisi panas.
LDPE (Low
Density
Polyethylene)
a. Bahan mudah diproses, kuat,
fleksibel, kedap air, tidak
jernih tetapi tembus cahaya,
melunak pada suhu 70° C.
b. Biasanya digunakan untuk
botol madu, wadah yogurt,
kantong kresek, plastik tipis.
c. Plastik ini sebaiknya tidak
digunakan kontak langsung
11. 9
dengan pangan.
PP
(Polypropylene)
a. Ciri-ciri plastik jenis ini
biasanya transparan tetapi
tidak jernih atau berawan,
keras tetapi fleksibel, kuat,
permukaan berlilin, tahan
terhadap bahan kimia, panas
dan minyak, melunak pada
suhu 140o
C.
b. Merupakan pilihan bahan
plastik yang baik untuk
kemasan pangan, tempat obat,
botol susu, sedotan
PS (Polystyrene) a. Terdapat dua macam PS,
yaitu yang kaku dan
lunak/berbentuk foam.
b. PS yang kaku biasanya jernih
seperti kaca, kaku, getas,
mudah terpengaruh lemak dan
pelarut (seperti alkohol),
mudah dibentuk, melunak
pada suhu 95° C. Contoh :
wadah plastik bening
berbentuk kotak untuk wadah
makanan.
c. PS yang lunak berbentuk
seperti busa, biasanya
berwarna putih, lunak, getas,
mudah terpengaruh lemak dan
pelarut lain (seperti alkohol).
d. Bahan ini dapat melepaskan
styrene jika kontak dengan
12. 10
pangan. Contohnya yang
sudah sangat terkenal
styrofoam.
e. Biasanya digunakan sebagai
wadah makanan atau
minuman sekali pakai, wadah
CD, karton wadah telur, dan
lain-lain.
f. Kemasan styrofoam
sebaiknya tidak digunakan
dalam microwave.
g. Kemasan styrofoam yang
rusak/berubah bentuk
sebaiknya tidak digunakan
untuk mewadahi makanan
berlemak/berminyak terutama
dalam keadaan panas.
Other (Digunakan
untuk jenis plastik
selain pada nomor
1-6, termasuk
Polycarbonat, bio-
based plastic, co-
polyester,
a. Bersifat keras, jernih dan
secara termal sangat stabil.
b. Bahan Polycarbonat dapat
melepaskan Bisphenol-A
(BPA) ke dalam pangan, yang
dapat merusak sistem
hormon.
c. Biasanya digunakan untuk
galon air acrylic, polyamide,
dan campuran plastik)
minum, botol susu, peralatan
makan bayi.
d. Untuk mensterilkan botol
susu, sebaiknya direndam saja
dalam air mendidih dan tidak
13. 11
direbus.
e. Botol yang sudah retak
sebaiknya tidak digunakan
lagi. Pilih galon air minum
yang jernih, dan hindari yang
berwarna tua atau hijau.
Melamin a. Termasuk dalam golongan
plastik termoset atau plastik
yang tidak dapat didaur ulang.
b. Bersifat keras, kuat, mudah
diwarnai, bebas rasa dan bau,
tahan terhadap pelarut dan
noda, kurang tahan terhadap
asam dan alkali.
c. Terbuat dari resin (bahan
pembuat plastik) dan
formaldehid atau formalin.
d. Kandungan formalin pada
melamin dapat bermigrasi ke
dalam pangan, terutama jika
produk pangan dalam keadaan
panas, asam dan mengandung
minyak.
e. Biasanya digunakan sebagai
peralatan makan, misalnya
piring, cangkir, sendok,
garpu, sendok nasi, dan lain-
lain
f. Melamin yang tidak
memenuhi syarat sebaiknya
tidak digunakan untuk
14. 12
mewadahi pangan yang
berair, mengandung asam,
terlebih dalam kondisi panas.
2.4 Dampak Plastik Terhadap Lingkungan
Plastik merupakan polimer sintesis yang bersifat sulit terurai di alam.
Untuk dapat terurai secara sempurna dibutuhkan waktu hampir ratusan tahun.
Bila dibandingkan antara penggunaan plastik yang terus meningkat terhadap
waktu yang dibutuhkan untuk terurai tentu sudah dapat dibayangkan bagaimana
dampak penumpukan limbah plastik pada lingkungan (Nasution, 2015)
Sampah kantong plastik ini bisa mencapai 400 ton setiap harinya atau
setara dengan 16 pesawat Boeing 747. Program Lingkungan PBB bulan Juni
2006 mencatat setidaknya terdapat 46.000 sampah plastik di lautan setiap mil
persegi. Bahkan diketahui arus pengumpulan sampah plastik ini membentuk
pulau plastik yang terapung hampir mencapai dua kali luas pulau Kalimantan,
Indonesia. Di Jakarta, ibukota Indonesia, sampah plastik ini bisa mencapai 6.000
ton per harinya atau tumpukan plastik sekitar 30.000 meter kubik, setara dengan
setengah Candi Borobudur Jawa Tengah, Indonesia (Nasution, 2015)
Sampah plastik yang terbawa arus laut dapat mencemari biota laut,
bahkan menimbulkan kematian pada hewan-hewan laut. Kematian sejumlah
hewan laut sekitar satu juta burung laut, seratus ribu mamalia laut, serta ikan-
ikan dikarenakan mengkonsumsi limbah plastik. Di darat, tanah yang
mengandung racun partikel plastik dapat membunuh hewan pengurai, seperti
cacing yang berakibat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Sampah yang
menumpuk di sungai dapat menimbulkan pendangkalan dan penyumbatan aliran
sungai, sehingga banjir pun terjadi. Bagi manusia, asap pembakaran limbah
plastik dapat memicu penyakit kanker, gangguan pernapasan, gangguan sistem
saraf, serta hepatitis. Dalam hal inilah, sebenarnya limbah plastik sangat
berbahaya bagi manusia dan lingkungannya (Sununianti dalam Sriwijaya, 2013)
15. 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Plastik merupakan bahan yang memiliki fungsi komplek di lingkungan rumah
tangga. Umumnya plastic tersusun dari polimer-polimer baik sejenis maupun beda
jenis. Sifat-sifat yang dimiliki dari plastic ini dapat didaur ulang dan tidak dapat
didaur ulang, yang masing-masing jenisnya memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda.
Selain itu penggunaan plastic juga tidak sembarang pakai, karena plastic sendiri
memiliki masa untuk pemakaiannya sehingga terdapat terdapat penomoran yang
menunjukkan waktu pemakaian plastic. Dari penomoran tersebut akan diketahui
kualitas dari plastic tersebut. Selain itu juga dikarenakan plastic memiliki berbagai
macam jenis dengan bahan pembuatan material yang berbeda.
16. 14
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI. Materi Talkshow di RRI tentang Kemasan Pangan. 2008.
Mujiarti, I. 2015. Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif.
Traksi. Vol. 3. No. 2.
Nasution. 2015. Berbagai Cara Penanggulannya Limbah Plastik dalam Jurnal of
Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015
Sinaga, P. 2017. Material Plastik. Kerjasama antara Jurusan pendidikan Fisika
dengan PT Sugitek Indo Tama
Sununianti, V. V., et al, “Sosialisasi Penggunaan Furoshiki Untuk Mengurangi
Sampah Kantong Plastik Dalam Gaya Hidup Modern”. Jurnal Pengabdian
Sriwijaya. 2013, 88-100