SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM IX
PEMECAHAN DORMANSI BIJI SIRSAK
(Annona muricata L.)
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
Biologi 2017 D
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018/2019
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Pemecahan Dormansi
Biji Sirsak (Annona muricata L.)” adalah bagaimana pengaruh pengaruh berbagai
macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada “Pemecahan Dormansi Biji Sirsak (Annona
muricata L.)” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh
berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona
muricata L.).
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis:
Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap
pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.).
Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap
pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.).
D. Kajian Pustaka
Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi
terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak
mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini
merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai
‘wilting point’. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya
aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan
tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi
pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan
dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan
varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban,
oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya
luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan
tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury
dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit
berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras
(Mulyana dan Asmarahman, 2012).
Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi
fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik.
Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai
spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua
perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi
(dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi
benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah
ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 %
(Hartawan, 2016).
Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti
skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan,
pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi
biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti
asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak
atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015).
Hormon yang berperan dalam dormansi biji adalah hormon asam absisat
(ABA). Hormon ini dihasilkan pada tunas terminal dan berperan dalam
memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan bagian primordia daun untuk
mengalami perkembangan menjadi sisik yang nantinya berfungsi untuk
melindungi tunas yang mengalami dormansi pada musim dingin. Hormon asam
absisat juga berperan dalam menghambat pembelahan sel pada kambium
pembuluh. Biji akan melakukan perkecambahan ketika asam absisat dihambat
dengan cara membuatnya tidak aktif. Biji memerlukan cahaya atau stimulus lain
untuk memicu perombakan asam absisat. Untuk mematahkan dormansi biji dapat
juga dilakukan dengan meningkatkan hormon giberelin, sehingga rasio asam
absisat terhadap giberelin dapat menentukan apakah biji tersebut akan tetap
dorman atau mengalami perkecambahan (Campbell, et al., 2000).
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Manipulasi : Perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.).
2. Variabel Kontrol : Jenis biji, perbandingan media tanam, jumlah biji
tiap pot
3. Variabel Respon : Dormansi biji sirsak (Annona muricata L.).
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel manipulasi yaitu perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.)
dengan diamplas, direndam asam sulfat pekat (H2SO4), dan dicuci dengan air.
Kedua, variabel kontrol yaitu jenis biji sirsak, perbandingan media tanam tanah
dan pasir 1:1, dan jumlah biji yang ditanam tiap pot sejumlah 10. Terakhir
variabel respon yaitu dormansi biji sirsak diamati selama 14 hari.
G. Alat dan Bahan
Biji sirsak 30 biji, Asam sulfat pekat (H2SO4) secukupnya, kertas amplas
secukupnya, 3 pot hitam plastik, media tanam berupa tanah dan pasir dengan
perbandingan 1:1, air secukupnya, dan gelas kimia.
H. Rancangan Percobaan
1. Sediakan 30
biji sirsak
(Annona
muricata L.).
bagi 3 kelompok.
2. 10 biji rendam
dalam H2SO4
selama 5 menit,
kemudian cuci
dengan air.
3. 10 biji
hilangkan bagian
tidak ada
lembaga dengan
kertas amplas.
4. Ambil 10 biji
yang lain
kemudian cuci
dengan air.
5. Tanam semua
biji pada pot
dengan tanah dan
pasir dengan
perbandingan 1:1
6. Amati
perkecambahan
ketiga pot setiap
hari selama 14
hari.
I. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Sediakan 30 biji sirsak (Annona muricata L.), dan bagi menjadi 3
kelompok:
 10 biji rendam dalam asam sulfat pekat (H2SO4) selama 5 menit,
kemudian cuci dengan air.
 10 biji yang lain hilangkan bagian yang tidak ada lembaganya
dengan menggunakan kertas amplas dan kemudian cuci dengan air.
 Ambil 10 biji yang lain kemudian cuci dengan air.
3. Tanam ketiga kelompok biji tersebut pada pot yang bermedia tanam tanah
dan pasir dengan perbandingan 1:1. Usahakan kondisi penanaman biji
dalam keadaan sama untuk ketiga pot.
4. Amati perkecambahan untuk ketiga pot tersebut setiap hari selama 14 hari.
Bila tanahnya kering lakukan penyiraman.
5. Buatlah tabel pengamatan kecepatan perkcambahan dari hasil pengamatan.
J. Rancangan Tabel Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)
Hari ke-
Perlakuan
Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -
5 - - -
6 - - -
7 - - -
8 - - -
9 - - -
10 - - -
11 - - -
12 - - -
13 - - -
14 1 - -
Ʃ Biji yang
berkecambah
1 - -
Ʃ Presentase biji
yang berkecambah
10% 0% 0%
Gambar 1. Grafik dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)
K. Rencana Analisis Data
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada perlakuan
biji sirsak (Annona muricata L.) yang diamplas mulai berkecambah pada hari ke-
14 dengan jumlah yang berkecambah 1, sehingga presentase biji yang
berkecambah 10%. Sedangkan pada perlakuan pemberian asam sulfat pekat
(H2SO4) tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0,
sehingga presentase biji yang berkecambah 0%. Begitu juga dengan perlakuan biji
yang dicuci air tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0,
sehingga presentase biji yang berkecambah 0%.
L. Hasil Analisis Data
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada biji sirsak (Annona
muricata L.) dapat dengan 3 perlakuan diantaranya diamplas, direndam H2SO4
dan dicuci air. Hasil menunjukkan bahwa biji yang berkecambah hanya pada
perlakuan diamplas. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
penyebab biji tidak dapat melakukan perkecambahan ini dipengaruhi oleh dari biji
itu sendiri, yaitu dikarenakan bentuk permukaan biji yang keras, sehingga proses
imbibisi sulit terjadi.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air
H
a
r
i
k
e
-
Perlakuan
Grafik Dormansi Biji Sirsak
(Annona muricata L.)
Hari ke-
Menurut Dwijoseputro (1985), menyatakan bahwa dormansi menunjukkan
suatu keadaaan dimana benih-benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika
berada dalam kondisi yang merata normal baik untuk perkecambahan, seperti
kelembapan yang cukup dan cahaya yang sesuai. Dormansi merupakan strategi
untuk mencegah perkecambahan dibawah kondisi dimana kemungkinan hidup
kecambah atau anakan rendah.
Menurut Tamin (2007) dormansi benih merupakan ketidakmampuan benih
hidup untuk berkecambah pada suatu kisaran keadaan luas yang dianggap
menguntungkan untuk benih tersebut. Dormansi dapat disebabkan karena tidak
mampunya benih secara total untuk berkecambah atau hanya karena
bertambahnya kebutuhan yang khusus untuk perkecambahannya. Dormansi benih
dapat disebabkan keadaan fisik dari kulit biji dan keadaan fisiologis embrio, atau
kombinasi dari keduanya.
Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa dormansi pada benih dapat
berlangsung selama beberapa hari, semusim, bahkan sampai beberapa tahun
tergantung pada jenis tanaman dan tipe dormansinya. Dormansi pada benih
disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji keadaan fisiologis dari embrio atau
kombinasi dari kedua keadaaan tersebut. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama
benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum dikenakan suatu perlakuan
khusus terhadap benih tersebut. Biji yang dikikir tidak boleh sampai mengenai
lembaga, agar tidak merusak proses perkecamabhan biji tersebut.
M. Kesimpulan
Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas,
dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air.
N. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, et al. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Dwijoseputro. 1985. Pengantar Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Estiasih, Teti, Widya Dwi Rukmi Putri, Elok Waziiroh. 2017. Umbi-umbian &
Pengolahannya. Malang: UB Press.
Hartawan, R. 2016. Skarifikasi dan KNO3 Mematahkan Dormansi Serta
Meningkatkan Viabilitas dan Vigor Benih Aren (Arenga pinnata Merr.).
Jurnal Media Pertanian , Vol. 1 (1) : 1 – 10.
Kartika, et al. 2015. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) menggunakan KNO3 dan Skarifikasi. Jurnal Pertanian dan
Lingkungan 8(2) : 1978-1644.
Mulyana, Dadan, Ceng Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon &
Sengon. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.
Bandung: ITB.
Tamin, R. P. 2007. Teknik perkecambahan benih jati (Tectona grandis Linn. F.).
Jurnal Agronomi. Vol 1 : Halaman 7-14.
O. Lampiran
Gambar 2. Biji sirsak Gambar 3. Biji sirsak Gambar 4. Biji sirsak
diamplas direndam H2SO4 dicuci air
Gambar 5. Pot Gambar 6. Penanaman Gambar 7. Biji sirsak
biji sirsak pada pot yang berkecambah

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI RiaAnggun
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fRiaAnggun
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanmusa alfatah
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHidayatul Annisa
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 

Similar to SIRSAK DORMANSI

Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaBondan the Planter of Palm Oil
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhantochi run
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Operator Warnet Vast Raha
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Sultan Herlino
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauAngga Oktyashari
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Rio Prasetia
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahLinda Rosita
 
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi KecambahPengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi KecambahRahmayani Astuti
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 

Similar to SIRSAK DORMANSI (20)

Dormansi biji gulma
Dormansi biji gulmaDormansi biji gulma
Dormansi biji gulma
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi KecambahPengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutUNESA
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahUNESA
 
LKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: KloroplasLKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: KloroplasUNESA
 
Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...
Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...
Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...UNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 
LKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: KloroplasLKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: Kloroplas
 
Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...
Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...
Makalah Biologi Sel: Kloroplas Sebagai Penentu Hubungan Kekerabatan dan Perta...
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

SIRSAK DORMANSI

  • 1. LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM IX PEMECAHAN DORMANSI BIJI SIRSAK (Annona muricata L.) Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Biologi 2017 D JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2018/2019
  • 2. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Pemecahan Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)” adalah bagaimana pengaruh pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)? B. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan pada “Pemecahan Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). C. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis: Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). D. Kajian Pustaka Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai ‘wilting point’. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
  • 3. Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras (Mulyana dan Asmarahman, 2012). Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik. Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 % (Hartawan, 2016). Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015). Hormon yang berperan dalam dormansi biji adalah hormon asam absisat (ABA). Hormon ini dihasilkan pada tunas terminal dan berperan dalam memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan bagian primordia daun untuk mengalami perkembangan menjadi sisik yang nantinya berfungsi untuk melindungi tunas yang mengalami dormansi pada musim dingin. Hormon asam absisat juga berperan dalam menghambat pembelahan sel pada kambium pembuluh. Biji akan melakukan perkecambahan ketika asam absisat dihambat dengan cara membuatnya tidak aktif. Biji memerlukan cahaya atau stimulus lain untuk memicu perombakan asam absisat. Untuk mematahkan dormansi biji dapat juga dilakukan dengan meningkatkan hormon giberelin, sehingga rasio asam absisat terhadap giberelin dapat menentukan apakah biji tersebut akan tetap dorman atau mengalami perkecambahan (Campbell, et al., 2000).
  • 4. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Manipulasi : Perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.). 2. Variabel Kontrol : Jenis biji, perbandingan media tanam, jumlah biji tiap pot 3. Variabel Respon : Dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). F. Definisi Operasional Variabel Variabel manipulasi yaitu perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.) dengan diamplas, direndam asam sulfat pekat (H2SO4), dan dicuci dengan air. Kedua, variabel kontrol yaitu jenis biji sirsak, perbandingan media tanam tanah dan pasir 1:1, dan jumlah biji yang ditanam tiap pot sejumlah 10. Terakhir variabel respon yaitu dormansi biji sirsak diamati selama 14 hari. G. Alat dan Bahan Biji sirsak 30 biji, Asam sulfat pekat (H2SO4) secukupnya, kertas amplas secukupnya, 3 pot hitam plastik, media tanam berupa tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1, air secukupnya, dan gelas kimia. H. Rancangan Percobaan 1. Sediakan 30 biji sirsak (Annona muricata L.). bagi 3 kelompok. 2. 10 biji rendam dalam H2SO4 selama 5 menit, kemudian cuci dengan air. 3. 10 biji hilangkan bagian tidak ada lembaga dengan kertas amplas. 4. Ambil 10 biji yang lain kemudian cuci dengan air. 5. Tanam semua biji pada pot dengan tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 6. Amati perkecambahan ketiga pot setiap hari selama 14 hari.
  • 5. I. Langkah Kerja 1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. 2. Sediakan 30 biji sirsak (Annona muricata L.), dan bagi menjadi 3 kelompok:  10 biji rendam dalam asam sulfat pekat (H2SO4) selama 5 menit, kemudian cuci dengan air.  10 biji yang lain hilangkan bagian yang tidak ada lembaganya dengan menggunakan kertas amplas dan kemudian cuci dengan air.  Ambil 10 biji yang lain kemudian cuci dengan air. 3. Tanam ketiga kelompok biji tersebut pada pot yang bermedia tanam tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1. Usahakan kondisi penanaman biji dalam keadaan sama untuk ketiga pot. 4. Amati perkecambahan untuk ketiga pot tersebut setiap hari selama 14 hari. Bila tanahnya kering lakukan penyiraman. 5. Buatlah tabel pengamatan kecepatan perkcambahan dari hasil pengamatan. J. Rancangan Tabel Pengamatan Tabel 1. Hasil pengamatan pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.) Hari ke- Perlakuan Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air 1 - - - 2 - - - 3 - - - 4 - - - 5 - - - 6 - - - 7 - - - 8 - - - 9 - - - 10 - - - 11 - - - 12 - - - 13 - - - 14 1 - - Ʃ Biji yang berkecambah 1 - - Ʃ Presentase biji yang berkecambah 10% 0% 0%
  • 6. Gambar 1. Grafik dormansi biji sirsak (Annona muricata L.) K. Rencana Analisis Data Berdasarkan data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada perlakuan biji sirsak (Annona muricata L.) yang diamplas mulai berkecambah pada hari ke- 14 dengan jumlah yang berkecambah 1, sehingga presentase biji yang berkecambah 10%. Sedangkan pada perlakuan pemberian asam sulfat pekat (H2SO4) tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0, sehingga presentase biji yang berkecambah 0%. Begitu juga dengan perlakuan biji yang dicuci air tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0, sehingga presentase biji yang berkecambah 0%. L. Hasil Analisis Data Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada biji sirsak (Annona muricata L.) dapat dengan 3 perlakuan diantaranya diamplas, direndam H2SO4 dan dicuci air. Hasil menunjukkan bahwa biji yang berkecambah hanya pada perlakuan diamplas. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa penyebab biji tidak dapat melakukan perkecambahan ini dipengaruhi oleh dari biji itu sendiri, yaitu dikarenakan bentuk permukaan biji yang keras, sehingga proses imbibisi sulit terjadi. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air H a r i k e - Perlakuan Grafik Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.) Hari ke-
  • 7. Menurut Dwijoseputro (1985), menyatakan bahwa dormansi menunjukkan suatu keadaaan dimana benih-benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang merata normal baik untuk perkecambahan, seperti kelembapan yang cukup dan cahaya yang sesuai. Dormansi merupakan strategi untuk mencegah perkecambahan dibawah kondisi dimana kemungkinan hidup kecambah atau anakan rendah. Menurut Tamin (2007) dormansi benih merupakan ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada suatu kisaran keadaan luas yang dianggap menguntungkan untuk benih tersebut. Dormansi dapat disebabkan karena tidak mampunya benih secara total untuk berkecambah atau hanya karena bertambahnya kebutuhan yang khusus untuk perkecambahannya. Dormansi benih dapat disebabkan keadaan fisik dari kulit biji dan keadaan fisiologis embrio, atau kombinasi dari keduanya. Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa dormansi pada benih dapat berlangsung selama beberapa hari, semusim, bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe dormansinya. Dormansi pada benih disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaaan tersebut. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum dikenakan suatu perlakuan khusus terhadap benih tersebut. Biji yang dikikir tidak boleh sampai mengenai lembaga, agar tidak merusak proses perkecamabhan biji tersebut. M. Kesimpulan Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas, dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air. N. Daftar Pustaka Campbell, Neil A, et al. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga. Dwijoseputro. 1985. Pengantar Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  • 8. Estiasih, Teti, Widya Dwi Rukmi Putri, Elok Waziiroh. 2017. Umbi-umbian & Pengolahannya. Malang: UB Press. Hartawan, R. 2016. Skarifikasi dan KNO3 Mematahkan Dormansi Serta Meningkatkan Viabilitas dan Vigor Benih Aren (Arenga pinnata Merr.). Jurnal Media Pertanian , Vol. 1 (1) : 1 – 10. Kartika, et al. 2015. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) menggunakan KNO3 dan Skarifikasi. Jurnal Pertanian dan Lingkungan 8(2) : 1978-1644. Mulyana, Dadan, Ceng Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon & Sengon. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka. Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB. Tamin, R. P. 2007. Teknik perkecambahan benih jati (Tectona grandis Linn. F.). Jurnal Agronomi. Vol 1 : Halaman 7-14. O. Lampiran Gambar 2. Biji sirsak Gambar 3. Biji sirsak Gambar 4. Biji sirsak diamplas direndam H2SO4 dicuci air Gambar 5. Pot Gambar 6. Penanaman Gambar 7. Biji sirsak biji sirsak pada pot yang berkecambah