SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“BAKTERI PENGIKAT NITROGEN SECARA NON SIMBIOSIS”
Disusun oleh
Inayatul Fitria Dewi
(1510401057)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bakteri merupaka unsur yang paling banyak ditemukan di udara.
Melimpahnya nitrogen diudara sangat bermanfaat bagi tumbuhan, karena
sebagian unsure esensial yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah nitrogen dalam
perkembangan vegetatifnya. Akan tetapi tanaman tidak dapat mengambil nitrogen
secara langsung diudara sehingga harus ada suatu perantara untuk mengambil
nitrogen bagi tanaman. Dalam hal ini bakteri memiliki peranan yang amat
penting bagi tanaman, karena bakterilah yang dapat memfiksasi nitrogen. Hidup
bakteri sendiri yang dapat memfiksasi nitrogen adalah bakteri ynag hidup di tanah
(bakteri non simbiosis) dan bakteri yang hidup bekerjasama dengan tanaman
kacang-kacangan (bakteri simbiosis).
Tanah merupaka media tanam yang utama dibutuhkan oleh tanaman. Di
dalam tanah banyak sekali bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen tanpa harus
bekerjasama dengan tanamna. Bakteri inilah yang dinamakan golongan bakteri
non simbiosis. Untuk mengetahui pakah benar pada tanah terdapat bekteri
pengikat nitrogen secar alangsung maka dilakukanlah percobaan tentang bakteri
pengikat nitrogen secara non simbiosis yang diambil dari beberapa macam tanah
yaitu, tanah sawah, tanah tegalan dan tanha lapangan.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat megisolasi dan
mengamati bakteri pengikat N non simbiosis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nitrogen merupakan unsur hara tanaman esensial. Kecukupan suplai nitrogen
pada tanaman dicirikan dengan kecepatan pertumbuhan tanaman dan warna daun
hijau gelap. Ketidakseimbangan nitrogen atau terlal besar unsur hara ini dibandingkan
dengan unsur lain, seperti P, K dan S dapat mengakibatkan memanjangnya periode
tumbuh dan tertundanya kematangan. Umumnya hara N tanah dalam kondisi
kekurangan, hal ini memberikankontribusi tehadap penurunan hasil. (Tisdale, 1985)
Kebuthan bakteri terhadap unsure N dapat dipengaruhi oleh sumber N yang
terdapat dalam berbagai senyawa organic maupun dari N udara. Peranan nitrogen
secara biologis oleh sejumlah spesies bakteri endofit dizotrrof memiliki keunggulan
disbanding rhizosfer, karena kebaradaannya di dalam jaringan intraseluler tanaman
yang tidak mudah hilang, sementara hara nitrogen yang berada di alam sangat bersifat
labil, mudah tercuci air dan erosi, dan mudah nguap ke udara. Selain itu sejumlah
bakteri endofit juga mampu menghasilkan asal indol asetat (AIA) yang merupakan
fitohormon golongan auksin yang berperan dalam memperpanjang sel dan organ
(Suriawirnia, 1995).
Bakteri mampu melakukan penambatan nitrogen udara maupun simbiosis.
Secara umum fiksasi nitrogen biologis sebagai bagian dari input nitrogen untuk
mendukung pertumbuhan tanaman telah menurun akibat intensifikasi pemupukan
anorganik. Unsure nitrogen termasuk unsure utama dan merupakan faktor pembatas
dalam pertumbuhan, sehingga merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan tanaman
(Suriawirnia, 1995).
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.1.1 Jarum ose
3.1.1.2 Gelas benda
3.1.1.3 Mortir dengan alu steril
3.1.1.4 Cawan petri 2 buah
3.1.2 Bahan
3.1.2.1 Beberapa macam tanah pengikat N pertanian
3.1.2.2 Tepung kanji
3.1.2.3 Aquades steril
3.2 Langkah kerja
3.2.1 Timbang 100 gram dari tiap macam tanah pertanian yang telah
dihaluskan
3.2.2 Campurkan dengna 3 gram tepung kanji
3.2.3 Campuran tersebut diberi aquades steril hingga merupakan suatu pasta
3.2.4 Masukkan pasta tersebut ke dalam cawan petri
3.2.5 Dari tiap macam-macam tanah dibuat sebuah control
3.2.6 Permukaannya dihaluskan dengan pertolongan gelas benda
3.2.7 Inkubasikan selama 3 hari
3.2.8 Amati koloni-koloni azotobacter yag telah tumbuh pada pemukaan dan
perikasa morfologi sel azotobacter dengan pengecatan negati
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Jenis tanah Karakter bakteri
Tegal Bersinar, hitam, mengandung bakteri
paling banyak
Sawah Koloni bakteri banyak
Lapangan Koloni bakteri sedikit
4.2 Pembahasan
Banyak media tanam yang ditemukan sebagai penggani tanah untuk
perkembangan tanaman. Akan tetapi tanah merupakan media yang paling utama
untuk menunjang hidup tanaman. Hal ini dikarenakan pada tanah dapat ditemukan
berbagai unsure hara yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Tanpa harus kita
memberikan pada tanah, sebetulnya tanah sendiri juga sudah menyediakan
keberadaan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman. Akan tetapi keberadaan
nitrogen di udara tidak dapat diberikan oleh tanah dengan maksimal. Karena tanaman
sendiri tidak mampu untuk mengambil nitrogen secara langsung, sehingga peranan
bekteri sangat diperlukan untuk penambat nitrogen bebas di udara.
Didalam tanah terdapat bakteri penambat nitrogen yang mampu memfiksasi
nitrogen secara langsung tanpa bantuan bintil akar pada tanaman. Hal ini bisa
dibuktikan bahawa pada tanah memang terdapat bakteri penambat nitrogen akan
tetapi pada tanah yang berbeda kandungan bakteri atau koloni dari bakteri berbeda-
beda. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada jenis tanah tegal, sawah dan
lapangan memilki koloni bakteri yang berbeda-beda. Bakteri tersebut dapat
memfiksasi nitrogen secara langsung tanpa harus bersimbiosis dengan tanaman
legume.
6
Pada tanah tegalan mengandung koloni bakteri paling banyak, berwarna hitam
lekat dan pada tanah yang diamati terdapat pecahan-pecahan atau retakan. Sedangkan
pada sawah koloni bakteri juga terlihat banyak dengan ditandai warna hitam titik-titik
pada tanah dibandingkan dengan tanah lapangan yang sedikit sekali mengandung
bakteri. Maka tanah tegalan banyak sekali mengandung bakteri yang dapat
memfiksasi nitrogen secara langsung dibandingkan dengan tanah sawah dan tanah
lapangan. Sehingga dapat diketahui bahwa tanah sawah kaya akan nitrogen.
7
BAB V
KESIMPULAN
Banyak sekali bakteri yang hidup di tanah dengan berbagai speseis yang ada.
Bakteri tersebut adakalanya dapat memfiksasi nitrogen di udara secara langsung
tanpa harus besimbiosis dengan tanaman. Hal ini dapat dibuktikan bahwa memang
ada bakteri yang berfungsi sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah.
Dapat dilihat bahwa pada tanah tegalan memiliki koloni bakteri yang banyak dengan
ditandai titik-titik hitam pekat setelah dilakukan percobaan. Koloni bekteri tersebut
ditemukan lebih banyak dibandingkan bakteri yang ada pada tanah sawah dan tanah
lapangan. Pada tanah lapang sedikit sekali ditemukan bakteri yang mampu
memfiksasi nitrogen secara langsung.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suriawirnia. 1995. Pengantar Biologi Umum. Angkasa: Bandung
Tisdale, Nelson, dan Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizer. 4th
ed. MacMillan
Publishing Company: New York

More Related Content

What's hot

Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
afifauliya
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Rizka Pratiwi
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Syarifah Algadri
 
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
Siti Jum'atun
 

What's hot (20)

Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Kapasitas tukar kation (KTK)
Kapasitas tukar kation (KTK)Kapasitas tukar kation (KTK)
Kapasitas tukar kation (KTK)
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem
 
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 
Laporan hasil praktikum kedelai
Laporan hasil praktikum kedelaiLaporan hasil praktikum kedelai
Laporan hasil praktikum kedelai
 
Laporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pdaLaporan praktikum pembuatan medium pda
Laporan praktikum pembuatan medium pda
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 

Similar to Bakteri pengikat n secara non simbiosis

Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
Ahmad Azhari
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Efri Yadi
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Ibnu Hakim
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Jidun Cool
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Robin Ginting
 

Similar to Bakteri pengikat n secara non simbiosis (20)

Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Makalah mikroganisme
Makalah mikroganismeMakalah mikroganisme
Makalah mikroganisme
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 
Nitrogen di udara
Nitrogen di udaraNitrogen di udara
Nitrogen di udara
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
 
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelaiPeranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
 
Biokim 2.
Biokim 2.Biokim 2.
Biokim 2.
 
Mikroganismes
MikroganismesMikroganismes
Mikroganismes
 
Sianobakteria
SianobakteriaSianobakteria
Sianobakteria
 
Peran Tanah dan Organisme.pptx
Peran Tanah dan Organisme.pptxPeran Tanah dan Organisme.pptx
Peran Tanah dan Organisme.pptx
 
Root exudates
Root exudatesRoot exudates
Root exudates
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
Mikrobiologi
MikrobiologiMikrobiologi
Mikrobiologi
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
 
What is Ecosystem?
What is Ecosystem?What is Ecosystem?
What is Ecosystem?
 
Soal diskusi
Soal diskusiSoal diskusi
Soal diskusi
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 

More from Tidar University

More from Tidar University (20)

Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australia
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bakteri pengikat n secara non simbiosis

  • 1. 1 LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN “BAKTERI PENGIKAT NITROGEN SECARA NON SIMBIOSIS” Disusun oleh Inayatul Fitria Dewi (1510401057) AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bakteri merupaka unsur yang paling banyak ditemukan di udara. Melimpahnya nitrogen diudara sangat bermanfaat bagi tumbuhan, karena sebagian unsure esensial yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah nitrogen dalam perkembangan vegetatifnya. Akan tetapi tanaman tidak dapat mengambil nitrogen secara langsung diudara sehingga harus ada suatu perantara untuk mengambil nitrogen bagi tanaman. Dalam hal ini bakteri memiliki peranan yang amat penting bagi tanaman, karena bakterilah yang dapat memfiksasi nitrogen. Hidup bakteri sendiri yang dapat memfiksasi nitrogen adalah bakteri ynag hidup di tanah (bakteri non simbiosis) dan bakteri yang hidup bekerjasama dengan tanaman kacang-kacangan (bakteri simbiosis). Tanah merupaka media tanam yang utama dibutuhkan oleh tanaman. Di dalam tanah banyak sekali bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen tanpa harus bekerjasama dengan tanamna. Bakteri inilah yang dinamakan golongan bakteri non simbiosis. Untuk mengetahui pakah benar pada tanah terdapat bekteri pengikat nitrogen secar alangsung maka dilakukanlah percobaan tentang bakteri pengikat nitrogen secara non simbiosis yang diambil dari beberapa macam tanah yaitu, tanah sawah, tanah tegalan dan tanha lapangan. 1.2 Tujuan Tujuan dilakukannya percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat megisolasi dan mengamati bakteri pengikat N non simbiosis
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Nitrogen merupakan unsur hara tanaman esensial. Kecukupan suplai nitrogen pada tanaman dicirikan dengan kecepatan pertumbuhan tanaman dan warna daun hijau gelap. Ketidakseimbangan nitrogen atau terlal besar unsur hara ini dibandingkan dengan unsur lain, seperti P, K dan S dapat mengakibatkan memanjangnya periode tumbuh dan tertundanya kematangan. Umumnya hara N tanah dalam kondisi kekurangan, hal ini memberikankontribusi tehadap penurunan hasil. (Tisdale, 1985) Kebuthan bakteri terhadap unsure N dapat dipengaruhi oleh sumber N yang terdapat dalam berbagai senyawa organic maupun dari N udara. Peranan nitrogen secara biologis oleh sejumlah spesies bakteri endofit dizotrrof memiliki keunggulan disbanding rhizosfer, karena kebaradaannya di dalam jaringan intraseluler tanaman yang tidak mudah hilang, sementara hara nitrogen yang berada di alam sangat bersifat labil, mudah tercuci air dan erosi, dan mudah nguap ke udara. Selain itu sejumlah bakteri endofit juga mampu menghasilkan asal indol asetat (AIA) yang merupakan fitohormon golongan auksin yang berperan dalam memperpanjang sel dan organ (Suriawirnia, 1995). Bakteri mampu melakukan penambatan nitrogen udara maupun simbiosis. Secara umum fiksasi nitrogen biologis sebagai bagian dari input nitrogen untuk mendukung pertumbuhan tanaman telah menurun akibat intensifikasi pemupukan anorganik. Unsure nitrogen termasuk unsure utama dan merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan, sehingga merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan tanaman (Suriawirnia, 1995).
  • 4. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 3.1.1.1 Jarum ose 3.1.1.2 Gelas benda 3.1.1.3 Mortir dengan alu steril 3.1.1.4 Cawan petri 2 buah 3.1.2 Bahan 3.1.2.1 Beberapa macam tanah pengikat N pertanian 3.1.2.2 Tepung kanji 3.1.2.3 Aquades steril 3.2 Langkah kerja 3.2.1 Timbang 100 gram dari tiap macam tanah pertanian yang telah dihaluskan 3.2.2 Campurkan dengna 3 gram tepung kanji 3.2.3 Campuran tersebut diberi aquades steril hingga merupakan suatu pasta 3.2.4 Masukkan pasta tersebut ke dalam cawan petri 3.2.5 Dari tiap macam-macam tanah dibuat sebuah control 3.2.6 Permukaannya dihaluskan dengan pertolongan gelas benda 3.2.7 Inkubasikan selama 3 hari 3.2.8 Amati koloni-koloni azotobacter yag telah tumbuh pada pemukaan dan perikasa morfologi sel azotobacter dengan pengecatan negati
  • 5. 5 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan Jenis tanah Karakter bakteri Tegal Bersinar, hitam, mengandung bakteri paling banyak Sawah Koloni bakteri banyak Lapangan Koloni bakteri sedikit 4.2 Pembahasan Banyak media tanam yang ditemukan sebagai penggani tanah untuk perkembangan tanaman. Akan tetapi tanah merupakan media yang paling utama untuk menunjang hidup tanaman. Hal ini dikarenakan pada tanah dapat ditemukan berbagai unsure hara yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Tanpa harus kita memberikan pada tanah, sebetulnya tanah sendiri juga sudah menyediakan keberadaan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman. Akan tetapi keberadaan nitrogen di udara tidak dapat diberikan oleh tanah dengan maksimal. Karena tanaman sendiri tidak mampu untuk mengambil nitrogen secara langsung, sehingga peranan bekteri sangat diperlukan untuk penambat nitrogen bebas di udara. Didalam tanah terdapat bakteri penambat nitrogen yang mampu memfiksasi nitrogen secara langsung tanpa bantuan bintil akar pada tanaman. Hal ini bisa dibuktikan bahawa pada tanah memang terdapat bakteri penambat nitrogen akan tetapi pada tanah yang berbeda kandungan bakteri atau koloni dari bakteri berbeda- beda. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada jenis tanah tegal, sawah dan lapangan memilki koloni bakteri yang berbeda-beda. Bakteri tersebut dapat memfiksasi nitrogen secara langsung tanpa harus bersimbiosis dengan tanaman legume.
  • 6. 6 Pada tanah tegalan mengandung koloni bakteri paling banyak, berwarna hitam lekat dan pada tanah yang diamati terdapat pecahan-pecahan atau retakan. Sedangkan pada sawah koloni bakteri juga terlihat banyak dengan ditandai warna hitam titik-titik pada tanah dibandingkan dengan tanah lapangan yang sedikit sekali mengandung bakteri. Maka tanah tegalan banyak sekali mengandung bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen secara langsung dibandingkan dengan tanah sawah dan tanah lapangan. Sehingga dapat diketahui bahwa tanah sawah kaya akan nitrogen.
  • 7. 7 BAB V KESIMPULAN Banyak sekali bakteri yang hidup di tanah dengan berbagai speseis yang ada. Bakteri tersebut adakalanya dapat memfiksasi nitrogen di udara secara langsung tanpa harus besimbiosis dengan tanaman. Hal ini dapat dibuktikan bahwa memang ada bakteri yang berfungsi sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah. Dapat dilihat bahwa pada tanah tegalan memiliki koloni bakteri yang banyak dengan ditandai titik-titik hitam pekat setelah dilakukan percobaan. Koloni bekteri tersebut ditemukan lebih banyak dibandingkan bakteri yang ada pada tanah sawah dan tanah lapangan. Pada tanah lapang sedikit sekali ditemukan bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen secara langsung.
  • 8. 8 DAFTAR PUSTAKA Suriawirnia. 1995. Pengantar Biologi Umum. Angkasa: Bandung Tisdale, Nelson, dan Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizer. 4th ed. MacMillan Publishing Company: New York