2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bakteri merupaka unsur yang paling banyak ditemukan di udara.
Melimpahnya nitrogen diudara sangat bermanfaat bagi tumbuhan, karena
sebagian unsure esensial yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah nitrogen dalam
perkembangan vegetatifnya. Akan tetapi tanaman tidak dapat mengambil nitrogen
secara langsung diudara sehingga harus ada suatu perantara untuk mengambil
nitrogen bagi tanaman. Dalam hal ini bakteri memiliki peranan yang amat
penting bagi tanaman, karena bakterilah yang dapat memfiksasi nitrogen. Hidup
bakteri sendiri yang dapat memfiksasi nitrogen adalah bakteri ynag hidup di tanah
(bakteri non simbiosis) dan bakteri yang hidup bekerjasama dengan tanaman
kacang-kacangan (bakteri simbiosis).
Tanah merupaka media tanam yang utama dibutuhkan oleh tanaman. Di
dalam tanah banyak sekali bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen tanpa harus
bekerjasama dengan tanamna. Bakteri inilah yang dinamakan golongan bakteri
non simbiosis. Untuk mengetahui pakah benar pada tanah terdapat bekteri
pengikat nitrogen secar alangsung maka dilakukanlah percobaan tentang bakteri
pengikat nitrogen secara non simbiosis yang diambil dari beberapa macam tanah
yaitu, tanah sawah, tanah tegalan dan tanha lapangan.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat megisolasi dan
mengamati bakteri pengikat N non simbiosis
3. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nitrogen merupakan unsur hara tanaman esensial. Kecukupan suplai nitrogen
pada tanaman dicirikan dengan kecepatan pertumbuhan tanaman dan warna daun
hijau gelap. Ketidakseimbangan nitrogen atau terlal besar unsur hara ini dibandingkan
dengan unsur lain, seperti P, K dan S dapat mengakibatkan memanjangnya periode
tumbuh dan tertundanya kematangan. Umumnya hara N tanah dalam kondisi
kekurangan, hal ini memberikankontribusi tehadap penurunan hasil. (Tisdale, 1985)
Kebuthan bakteri terhadap unsure N dapat dipengaruhi oleh sumber N yang
terdapat dalam berbagai senyawa organic maupun dari N udara. Peranan nitrogen
secara biologis oleh sejumlah spesies bakteri endofit dizotrrof memiliki keunggulan
disbanding rhizosfer, karena kebaradaannya di dalam jaringan intraseluler tanaman
yang tidak mudah hilang, sementara hara nitrogen yang berada di alam sangat bersifat
labil, mudah tercuci air dan erosi, dan mudah nguap ke udara. Selain itu sejumlah
bakteri endofit juga mampu menghasilkan asal indol asetat (AIA) yang merupakan
fitohormon golongan auksin yang berperan dalam memperpanjang sel dan organ
(Suriawirnia, 1995).
Bakteri mampu melakukan penambatan nitrogen udara maupun simbiosis.
Secara umum fiksasi nitrogen biologis sebagai bagian dari input nitrogen untuk
mendukung pertumbuhan tanaman telah menurun akibat intensifikasi pemupukan
anorganik. Unsure nitrogen termasuk unsure utama dan merupakan faktor pembatas
dalam pertumbuhan, sehingga merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan tanaman
(Suriawirnia, 1995).
4. 4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.1.1 Jarum ose
3.1.1.2 Gelas benda
3.1.1.3 Mortir dengan alu steril
3.1.1.4 Cawan petri 2 buah
3.1.2 Bahan
3.1.2.1 Beberapa macam tanah pengikat N pertanian
3.1.2.2 Tepung kanji
3.1.2.3 Aquades steril
3.2 Langkah kerja
3.2.1 Timbang 100 gram dari tiap macam tanah pertanian yang telah
dihaluskan
3.2.2 Campurkan dengna 3 gram tepung kanji
3.2.3 Campuran tersebut diberi aquades steril hingga merupakan suatu pasta
3.2.4 Masukkan pasta tersebut ke dalam cawan petri
3.2.5 Dari tiap macam-macam tanah dibuat sebuah control
3.2.6 Permukaannya dihaluskan dengan pertolongan gelas benda
3.2.7 Inkubasikan selama 3 hari
3.2.8 Amati koloni-koloni azotobacter yag telah tumbuh pada pemukaan dan
perikasa morfologi sel azotobacter dengan pengecatan negati
5. 5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Jenis tanah Karakter bakteri
Tegal Bersinar, hitam, mengandung bakteri
paling banyak
Sawah Koloni bakteri banyak
Lapangan Koloni bakteri sedikit
4.2 Pembahasan
Banyak media tanam yang ditemukan sebagai penggani tanah untuk
perkembangan tanaman. Akan tetapi tanah merupakan media yang paling utama
untuk menunjang hidup tanaman. Hal ini dikarenakan pada tanah dapat ditemukan
berbagai unsure hara yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Tanpa harus kita
memberikan pada tanah, sebetulnya tanah sendiri juga sudah menyediakan
keberadaan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman. Akan tetapi keberadaan
nitrogen di udara tidak dapat diberikan oleh tanah dengan maksimal. Karena tanaman
sendiri tidak mampu untuk mengambil nitrogen secara langsung, sehingga peranan
bekteri sangat diperlukan untuk penambat nitrogen bebas di udara.
Didalam tanah terdapat bakteri penambat nitrogen yang mampu memfiksasi
nitrogen secara langsung tanpa bantuan bintil akar pada tanaman. Hal ini bisa
dibuktikan bahawa pada tanah memang terdapat bakteri penambat nitrogen akan
tetapi pada tanah yang berbeda kandungan bakteri atau koloni dari bakteri berbeda-
beda. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada jenis tanah tegal, sawah dan
lapangan memilki koloni bakteri yang berbeda-beda. Bakteri tersebut dapat
memfiksasi nitrogen secara langsung tanpa harus bersimbiosis dengan tanaman
legume.
6. 6
Pada tanah tegalan mengandung koloni bakteri paling banyak, berwarna hitam
lekat dan pada tanah yang diamati terdapat pecahan-pecahan atau retakan. Sedangkan
pada sawah koloni bakteri juga terlihat banyak dengan ditandai warna hitam titik-titik
pada tanah dibandingkan dengan tanah lapangan yang sedikit sekali mengandung
bakteri. Maka tanah tegalan banyak sekali mengandung bakteri yang dapat
memfiksasi nitrogen secara langsung dibandingkan dengan tanah sawah dan tanah
lapangan. Sehingga dapat diketahui bahwa tanah sawah kaya akan nitrogen.
7. 7
BAB V
KESIMPULAN
Banyak sekali bakteri yang hidup di tanah dengan berbagai speseis yang ada.
Bakteri tersebut adakalanya dapat memfiksasi nitrogen di udara secara langsung
tanpa harus besimbiosis dengan tanaman. Hal ini dapat dibuktikan bahwa memang
ada bakteri yang berfungsi sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah.
Dapat dilihat bahwa pada tanah tegalan memiliki koloni bakteri yang banyak dengan
ditandai titik-titik hitam pekat setelah dilakukan percobaan. Koloni bekteri tersebut
ditemukan lebih banyak dibandingkan bakteri yang ada pada tanah sawah dan tanah
lapangan. Pada tanah lapang sedikit sekali ditemukan bakteri yang mampu
memfiksasi nitrogen secara langsung.
8. 8
DAFTAR PUSTAKA
Suriawirnia. 1995. Pengantar Biologi Umum. Angkasa: Bandung
Tisdale, Nelson, dan Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizer. 4th
ed. MacMillan
Publishing Company: New York