SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU PENYAKIT TANAMAN
ACARA 4. INOKULASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHAN
Oleh:
Nama
NIM
Asisten
: Inayatul Fitria Dewi
:1510401057
: Jerri Tova Ramadhan
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inokulasi merupakan penanaman pathogen dari media pada suatu tanaman. Dari
inokulasi yang kita lakukan maka kita dapat mengetahui seberapa jauh suatu
pathogen dapat melakukan penetrasi ke tanaman hingga menimbulkan suatu gejala
pertama kali. Adanya inokulasi akan menentukan lamanya suatu pathogen dapat
menimbulkan penyakit pada tanaman. Dengan mengetahui lamanya pathogen tersebut
untuk menimbulkan penyakit, maka sebagai laborat harus bisa memprediksikan
tindakan yang dapat dilakukan untuk bisa mengendalikan penyakit yang disebabkan
oleh pathogen, khususnya dalam hal ini adalah jamur.
Berbagai pengendalian dapat dilakukan diantaranya dengan dapat
menggunakan pestisida nabati dan pestisida kimia. Dengan adanya pemberian
pestisida maka diharapkan dapat menekan ertumbuhan dari pathogen. Pestisida yang
digunakan akan memberiakn pengaruh yang berbeda sesuai dengan cara kerjanya
sehingga akan mempengaruhi adanya kecepata pathogen untuk menimbulkan
penyakit. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan inokulasi pada buah cabai degan
menggunakan jamur Colletotrichum dengan pengaplikasian pestisida baik nabati
maupun kimia untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan jamur tersebut.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui metode inokulasi penyakit tumbuhan.
2. Dapat melakukan pengendalian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi)
terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan
medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi
(Dwijoseputro, 1998).
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu
hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting di dalam
mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba, suplai energi, suhu/temperatur, keasaman atau
kebasaan (ph), ketersediaan oksigen (Suriawiria, 2005).
Apabila buah cabai yang masih berwarna hijau terinfeksi, maka gejalanya akan
muncul sampai buah tersebut matang. Infeksi ini disebut dengan istilah laten. Pada
biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah
dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati
pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan
busuk kering berwarna coklat kehitaman(Agrios,1996).
Pestisida nabati tidak hanya mengandung satu jenis bahan aktif (singleactive
ingredient), tetapi beberapa jenis bahan aktif (multiple active ingredient). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pestisida nabati cukup efektif terhadap
beberapa jenis hama, baik hama di lapangan, rumah tangga (nyamuk dan lalat),
maupun di gudang (Kardinan dan Iskandar, 1999).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun
mimba. Berikut merupakan klasifikasi mimba sebagai berikut (Heyne, 1987)
Divisio : Spermatophyta
Class : Dikotiledonae
Sub class : Angiospermae
Ordo : Rutales
Famili : Meliaceae
Genus : Azadirachta
Species : Azadirachta indica A.Juss
Mimba mengandung bahan aktif azadirachtin (C35H44O16), meliantriol,
salanin, nimbin, nimbidin dan bahan lainnya (Utami, 1999). Azadirachtin
mengandung sekitar 17 komponen dan terdapat di semua bagian tanaman, terutama
biji (Kardinan, 2000). Senyawa azadirachtin berfungsi sebagai reppelent (penolak),
zat anti feedant, racun sistemik, racun kontak, zat anti fertilitas dan penghambat
pertumbuhan (Nurtiati, dkk, 2001).
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah
sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya
seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan (Herwanto, 1998).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tidar
P.02.03. Bertepatan pada hari Selasa 22 November 2017.
A. Alat dan bahan yang digunakan
1. Alat
a. Skalpel
b. Jarum ent/jarum preparat
c. Tray plastik
d. Bak plastik besar (per golongan 3)
e. Blender
f. Timbangan analitik
g. Kertas label
2. Bahan
a. Cabai hijau besar 3
b. Isolat Colletotrichum capsici
c. Daun Mimba 500 gr
d. Fungsida Dithane 2 gr
e. Aquades
f. Kapas gulung
g. Plastic wrap
B. Langkah Kerja
1. Pembuatan larutan mimba
a. Menimbang 500 gram daun mimba
b. Menghaluskan 500 gram daun mimba dengan 1 liter air
c. Meletakkan larutan mimba dalam bak plastik 1
2. Pembuatan larutan fungisida
a. Menimbang 2 gram fungisida dithane M-45
b. Mencampurkan 2 gram fungisida dengan 1 liter air lalu letakkan dalam
bak plastik 2
c. Untuk bak plastik 3 diisi dengan aquades
3. Inokulasi Colletotrichum capsici
a. Sebelum diinokulasi, cabai hijau besar direndam dahulu selama 10 menit
dalam larutan 1, 2, atau 3 sesuai dengan perlakuannya (kontrol, daun
mimba, fungisida)
b. Setelah direndam kemudian dikering anginkan
c. Isolat Colletotrichum capsici dalam cawan petri dipotong ukuran 0,5 cm x
0,5 cm dengan menggunakan skalpel secara aseptis
d. Cabai hijau besar yang sudah ditiriskan lalu ditusuk bagian permukaannya
dengan menggunakan jarum preparat
e. Miselium berserta agar ukuran 0,5 cm x 0,5 cm ditempelkan pada
permukaan cabai yang sudah ditusuk jarum (miselium ada di bagian
bawah)
f. Cabai yang sudah dinokulasi (dilabeli) diletakkan dalam tray/nampan
plastik kecil, di bagian pinggir tray diberi kapas gulung yang sudah
dibasahi lalu tray dibungkus dengan plastik bening
g. Setelah 2 hari, miselium yang menempel pada cabai harus diambil, lalu
mulai dilakukan pengamatan kemunculan gejala dan diameter gejala pada
cabai hijau
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan diameter jamur Colletotrichum (cm)
Perlakuan Hari ke-
Jum’at (1) Senin (2) Selasa (3)
Kontrol (aquadest) 0.2 2.8 3
Fungisida Dithane 0.5 3 3.5
Daun Mimba 0 1.3 2
4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dikatahui bahwasanya pada jamur
Colletrichum yang menyerang pada tanaman cabai dapat dilakukan dengan beberapa
pengendalian. Diantaranya pengedalian itu dengan menggunakan pestisida kimia dan
dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida kimia merupakan jenis pestisida
yang dibuat dari senyawa-senyawa kimia, salah satunya adalah Dithane. Pestisida
Dithane memilki bahan aktif mankozeb dengan cara kerjanya non sistemik. Artinya
pestisida ini besifat residual protektif, tidak masuk ke jaringan tanaman atau hanya
menempel saja pada permukaan tanaman yang terkena pestisida tersebut.
Sedangankan pestisida nabati meupakan jenis pestisida yang terbuat dari ekstrak
tumbuh-tumbuhan, sepeti halnya daun mimba. Pestisida nabati daun mimba memiliki
bahan aktif azadirachtin sebagai pestisida sitemik. Dalam artiang pestisda ini jika
terkena pada permukaan tanamannya akan ditranslokasikan ke seluruh bagian
tanaman yang lainnya.
Pada percobaan diatas dapat dilihat bahwa diameter tertinggi pertumbuhan
jamur Colletotrichum pada cabai pada perlakuan pestisida, kemudia daun mimba dan
control. Pada hakikatnya pertumbuhan jamur akan terhambat seiring dengan
penggunaan pestisida namun hal ini dapat terjadi dimungkinkan karena
1) Jumlah tusukan pada cabai yang berbeda-beda
2) Luasan jamur yag diambil
3) Jumlah jamur yang diinokulasikan
4) Adanya pengupan pada fungisida
Adanya kemungkinan diatas maka petumbuhan jamur pada fungisida lebih
sedikit dibandingkan dengan control. Sedangkan pada daun mimba karena sifat
kerjaynya bersifat sistemik maka ketika direndam cairan mimba akan
ditranslokasikan ke seluruh bagian cabai sehingga dapat menghambat pertumbuhan
dari jamur itu sendiri. Selain itu perendaman pada ekstrak daun mimba dilakukan
terakhir diantara perlakuan yang lain sehingga kemungkinan penguapan mimbanya
lebih sedikit. Sedangkan pada pestidia dithane bersifat non sistemik sehingga dia
hanya bekerja melapisi permukaan cabai saja, dan dengan perendaman yang paling
awal maka penguapan akan lebih tinggi dibandingkan dengan perendaman
menggunakan mimba.
Pengaruh jumlah tusukan dan jumlah jamur yang diinokulasikan menjadi factor
utama untuk jamur melakukan penetrasi. Semakin banyak tusukan, dan semakin
dalam tusukan yang diberikan maka jamur akan lebih mudah melakukan penetrasi ke
tanaman. Dan semakin banyka pengambilan agar dan jumlah jamurnya maka akan
semaik tinggi pula koloni jamur yang akan dibentuk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Inokulasi merupakan penanaman pathogen ke jaringan tanaman
2. Pengendalian pathogen dapat dilakukan dengan aplikasi pestisida nabati seperti
ekstrak daun mimba, dan pestisida kimia seperti dithane
3. Ekstrak daun mimba dengan bahan aktif azadirachtin memiliki cara kerja yang
sistemik sehingga dapat ditranslokasikan ke seluruh jaringan tanaman
sedangkan dithane dengan bahan aktif makozeb memiliki cara kerja non
sistemik yang berfungsi untuk melindungi permukaan tanaman.
4. Jamur Colletotrichum tumbuh dengan diameter lebih tinggi pada perlakuan
berturut-turut, fungisida Dithane, ekstrak daun mimba dan control
5. Inokulasi bakteri dapat dipengaruhi adanya jumlah tusukan, lebar inoculum,
koloni inoculum, dan penguapan dari perlakuan (dithane, ekstraaka mimba dan
control)
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro. 1998. Biologi Jilid 2. ed.2. Erlangga: Jakarta
Suriawiria 2005. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Jurasan Farmasi
Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan (Terjemahan Munzir Busnia). Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta
Herwanto, Totok. 1988. Peralatan Pengendalian Hama Dan Penyakit
Tanaman. Bandung :Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia (De Nutingge Planten van Indonesie).
Jakarta: Balitbang Kehutanan Dephut RI.
Nurtiati, Hamidah, dan T. Widya. 2001. Pemanfaatan bioinsektisida ekstrak daun
Azadirachta indica A. Juss. sebagai pengendali hayati ulat daun kubis
Plutella xyclostella. Jurnal MIPA. 6 (1).
Kardinan, A. dan M. Iskandar. 1999. Potensi Tephrosia vogelii sebagai insektisida
nabati. Prosiding Seminar Nasional Entomologi, Perhimpunan Entomologi
Indonesia 1: 207-217
LAMPIRAN
Inokulasi sebelum tumbuh jamur Pengambilan agar Inokulasi setelah tumbuh
jamur

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Okta Yosiana Dewi
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 

Similar to INOKULASI PENYAKIT

079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdfdewioktavianti4
 
PEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGEN
PEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGENPEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGEN
PEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGENdiana novitasari
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Ekal Kurniawan
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniNovia Anjani
 
I1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian optI1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian optAndrew Hutabarat
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiidentifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiDian Lestari
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiWarnet Raha
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiWarnet Raha
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulmaEfri Yadi
 

Similar to INOKULASI PENYAKIT (20)

079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
 
PEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGEN
PEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGENPEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGEN
PEMBUATAN SUSPENSI JAMUR ENTOMOPATOGEN
 
Ipi161112
Ipi161112Ipi161112
Ipi161112
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)
 
Lap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adzLap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adz
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
 
I1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian optI1.11.sesi 9 pengendalian opt
I1.11.sesi 9 pengendalian opt
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
Uji biokimiawi
Uji biokimiawiUji biokimiawi
Uji biokimiawi
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiidentifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma
 

More from Tidar University

Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisTidar University
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifTidar University
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaTidar University
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaTidar University
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamTidar University
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosisTidar University
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Tidar University
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanTidar University
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorTidar University
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiTidar University
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 

More from Tidar University (20)

Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australia
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

INOKULASI PENYAKIT

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PENYAKIT TANAMAN ACARA 4. INOKULASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHAN Oleh: Nama NIM Asisten : Inayatul Fitria Dewi :1510401057 : Jerri Tova Ramadhan PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inokulasi merupakan penanaman pathogen dari media pada suatu tanaman. Dari inokulasi yang kita lakukan maka kita dapat mengetahui seberapa jauh suatu pathogen dapat melakukan penetrasi ke tanaman hingga menimbulkan suatu gejala pertama kali. Adanya inokulasi akan menentukan lamanya suatu pathogen dapat menimbulkan penyakit pada tanaman. Dengan mengetahui lamanya pathogen tersebut untuk menimbulkan penyakit, maka sebagai laborat harus bisa memprediksikan tindakan yang dapat dilakukan untuk bisa mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh pathogen, khususnya dalam hal ini adalah jamur. Berbagai pengendalian dapat dilakukan diantaranya dengan dapat menggunakan pestisida nabati dan pestisida kimia. Dengan adanya pemberian pestisida maka diharapkan dapat menekan ertumbuhan dari pathogen. Pestisida yang digunakan akan memberiakn pengaruh yang berbeda sesuai dengan cara kerjanya sehingga akan mempengaruhi adanya kecepata pathogen untuk menimbulkan penyakit. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan inokulasi pada buah cabai degan menggunakan jamur Colletotrichum dengan pengaplikasian pestisida baik nabati maupun kimia untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan jamur tersebut. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui metode inokulasi penyakit tumbuhan. 2. Dapat melakukan pengendalian
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba, suplai energi, suhu/temperatur, keasaman atau kebasaan (ph), ketersediaan oksigen (Suriawiria, 2005). Apabila buah cabai yang masih berwarna hijau terinfeksi, maka gejalanya akan muncul sampai buah tersebut matang. Infeksi ini disebut dengan istilah laten. Pada biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering berwarna coklat kehitaman(Agrios,1996). Pestisida nabati tidak hanya mengandung satu jenis bahan aktif (singleactive ingredient), tetapi beberapa jenis bahan aktif (multiple active ingredient). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pestisida nabati cukup efektif terhadap beberapa jenis hama, baik hama di lapangan, rumah tangga (nyamuk dan lalat), maupun di gudang (Kardinan dan Iskandar, 1999). Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun mimba. Berikut merupakan klasifikasi mimba sebagai berikut (Heyne, 1987)
  • 4. Divisio : Spermatophyta Class : Dikotiledonae Sub class : Angiospermae Ordo : Rutales Famili : Meliaceae Genus : Azadirachta Species : Azadirachta indica A.Juss Mimba mengandung bahan aktif azadirachtin (C35H44O16), meliantriol, salanin, nimbin, nimbidin dan bahan lainnya (Utami, 1999). Azadirachtin mengandung sekitar 17 komponen dan terdapat di semua bagian tanaman, terutama biji (Kardinan, 2000). Senyawa azadirachtin berfungsi sebagai reppelent (penolak), zat anti feedant, racun sistemik, racun kontak, zat anti fertilitas dan penghambat pertumbuhan (Nurtiati, dkk, 2001). Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan (Herwanto, 1998).
  • 5. BAB III METODE PERCOBAAN Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tidar P.02.03. Bertepatan pada hari Selasa 22 November 2017. A. Alat dan bahan yang digunakan 1. Alat a. Skalpel b. Jarum ent/jarum preparat c. Tray plastik d. Bak plastik besar (per golongan 3) e. Blender f. Timbangan analitik g. Kertas label 2. Bahan a. Cabai hijau besar 3 b. Isolat Colletotrichum capsici c. Daun Mimba 500 gr d. Fungsida Dithane 2 gr e. Aquades f. Kapas gulung g. Plastic wrap B. Langkah Kerja 1. Pembuatan larutan mimba a. Menimbang 500 gram daun mimba b. Menghaluskan 500 gram daun mimba dengan 1 liter air c. Meletakkan larutan mimba dalam bak plastik 1 2. Pembuatan larutan fungisida a. Menimbang 2 gram fungisida dithane M-45
  • 6. b. Mencampurkan 2 gram fungisida dengan 1 liter air lalu letakkan dalam bak plastik 2 c. Untuk bak plastik 3 diisi dengan aquades 3. Inokulasi Colletotrichum capsici a. Sebelum diinokulasi, cabai hijau besar direndam dahulu selama 10 menit dalam larutan 1, 2, atau 3 sesuai dengan perlakuannya (kontrol, daun mimba, fungisida) b. Setelah direndam kemudian dikering anginkan c. Isolat Colletotrichum capsici dalam cawan petri dipotong ukuran 0,5 cm x 0,5 cm dengan menggunakan skalpel secara aseptis d. Cabai hijau besar yang sudah ditiriskan lalu ditusuk bagian permukaannya dengan menggunakan jarum preparat e. Miselium berserta agar ukuran 0,5 cm x 0,5 cm ditempelkan pada permukaan cabai yang sudah ditusuk jarum (miselium ada di bagian bawah) f. Cabai yang sudah dinokulasi (dilabeli) diletakkan dalam tray/nampan plastik kecil, di bagian pinggir tray diberi kapas gulung yang sudah dibasahi lalu tray dibungkus dengan plastik bening g. Setelah 2 hari, miselium yang menempel pada cabai harus diambil, lalu mulai dilakukan pengamatan kemunculan gejala dan diameter gejala pada cabai hijau
  • 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan diameter jamur Colletotrichum (cm) Perlakuan Hari ke- Jum’at (1) Senin (2) Selasa (3) Kontrol (aquadest) 0.2 2.8 3 Fungisida Dithane 0.5 3 3.5 Daun Mimba 0 1.3 2 4.2 Pembahasan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dikatahui bahwasanya pada jamur Colletrichum yang menyerang pada tanaman cabai dapat dilakukan dengan beberapa pengendalian. Diantaranya pengedalian itu dengan menggunakan pestisida kimia dan dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida kimia merupakan jenis pestisida yang dibuat dari senyawa-senyawa kimia, salah satunya adalah Dithane. Pestisida Dithane memilki bahan aktif mankozeb dengan cara kerjanya non sistemik. Artinya pestisida ini besifat residual protektif, tidak masuk ke jaringan tanaman atau hanya menempel saja pada permukaan tanaman yang terkena pestisida tersebut. Sedangankan pestisida nabati meupakan jenis pestisida yang terbuat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan, sepeti halnya daun mimba. Pestisida nabati daun mimba memiliki bahan aktif azadirachtin sebagai pestisida sitemik. Dalam artiang pestisda ini jika terkena pada permukaan tanamannya akan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman yang lainnya. Pada percobaan diatas dapat dilihat bahwa diameter tertinggi pertumbuhan jamur Colletotrichum pada cabai pada perlakuan pestisida, kemudia daun mimba dan control. Pada hakikatnya pertumbuhan jamur akan terhambat seiring dengan penggunaan pestisida namun hal ini dapat terjadi dimungkinkan karena
  • 8. 1) Jumlah tusukan pada cabai yang berbeda-beda 2) Luasan jamur yag diambil 3) Jumlah jamur yang diinokulasikan 4) Adanya pengupan pada fungisida Adanya kemungkinan diatas maka petumbuhan jamur pada fungisida lebih sedikit dibandingkan dengan control. Sedangkan pada daun mimba karena sifat kerjaynya bersifat sistemik maka ketika direndam cairan mimba akan ditranslokasikan ke seluruh bagian cabai sehingga dapat menghambat pertumbuhan dari jamur itu sendiri. Selain itu perendaman pada ekstrak daun mimba dilakukan terakhir diantara perlakuan yang lain sehingga kemungkinan penguapan mimbanya lebih sedikit. Sedangkan pada pestidia dithane bersifat non sistemik sehingga dia hanya bekerja melapisi permukaan cabai saja, dan dengan perendaman yang paling awal maka penguapan akan lebih tinggi dibandingkan dengan perendaman menggunakan mimba. Pengaruh jumlah tusukan dan jumlah jamur yang diinokulasikan menjadi factor utama untuk jamur melakukan penetrasi. Semakin banyak tusukan, dan semakin dalam tusukan yang diberikan maka jamur akan lebih mudah melakukan penetrasi ke tanaman. Dan semakin banyka pengambilan agar dan jumlah jamurnya maka akan semaik tinggi pula koloni jamur yang akan dibentuk.
  • 9. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Inokulasi merupakan penanaman pathogen ke jaringan tanaman 2. Pengendalian pathogen dapat dilakukan dengan aplikasi pestisida nabati seperti ekstrak daun mimba, dan pestisida kimia seperti dithane 3. Ekstrak daun mimba dengan bahan aktif azadirachtin memiliki cara kerja yang sistemik sehingga dapat ditranslokasikan ke seluruh jaringan tanaman sedangkan dithane dengan bahan aktif makozeb memiliki cara kerja non sistemik yang berfungsi untuk melindungi permukaan tanaman. 4. Jamur Colletotrichum tumbuh dengan diameter lebih tinggi pada perlakuan berturut-turut, fungisida Dithane, ekstrak daun mimba dan control 5. Inokulasi bakteri dapat dipengaruhi adanya jumlah tusukan, lebar inoculum, koloni inoculum, dan penguapan dari perlakuan (dithane, ekstraaka mimba dan control)
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Dwijoseputro. 1998. Biologi Jilid 2. ed.2. Erlangga: Jakarta Suriawiria 2005. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Jurasan Farmasi Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan (Terjemahan Munzir Busnia). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta Herwanto, Totok. 1988. Peralatan Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman. Bandung :Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia (De Nutingge Planten van Indonesie). Jakarta: Balitbang Kehutanan Dephut RI. Nurtiati, Hamidah, dan T. Widya. 2001. Pemanfaatan bioinsektisida ekstrak daun Azadirachta indica A. Juss. sebagai pengendali hayati ulat daun kubis Plutella xyclostella. Jurnal MIPA. 6 (1). Kardinan, A. dan M. Iskandar. 1999. Potensi Tephrosia vogelii sebagai insektisida nabati. Prosiding Seminar Nasional Entomologi, Perhimpunan Entomologi Indonesia 1: 207-217
  • 11. LAMPIRAN Inokulasi sebelum tumbuh jamur Pengambilan agar Inokulasi setelah tumbuh jamur