SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM VI
PENGARUH SUHU TERHADAP KECEPATAN
RESPIRASI KECAMBAH
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
Biologi 2017 D
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018/2019
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Pengaruh Suhu Terhadap
Kecepatan Respirasi Kecambah” adalah bagaimana pengaruh suhu terhadap
kecepatan respirasi kecambah?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada “Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi
Kecambah” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengamati pengaruh
suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah.
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis sebagai
berikut:
Hipotesis a (Ha) : Suhu mempengaruhi kecepatan respirasi kecambah.
Hipotesis nol (H0) : Suhu tidak mempengaruhi kecepatan respirasi kecambah.
D. Kajian Pustaka
Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan
bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang
kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah.
Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk
melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang
melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut
jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan
parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang
paling umum dan paling efisien ialah respirasi seluler, di mana oksigen
dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik.
Dalam sel eukariotik, mitokondria mewadahi sebagian besar perlengkapan
metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler. Walau sangat berbeda
mekanismenya, respirasi pada prisipnya serupa dengan pembakaran bensin dalam
mesin mobil setelah oksigen dicampiur dengan bahan bakar (hidrokarbon).
Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon
dioksida dan air (Campbell dkk., 2002: 159).
Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP
glukosa oksigen karbon dioksida air energi
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Manipulasi : Suhu.
2. Variabel Kontrol : Volume NaOH, konsentrasi NaOH, jumlah tetesan
PP, berat kecambah, umur kecambah, waktu
penyimpanan kecambah, volume BaCl.
3. Variabel Respon : Laju respirasi kecambah.
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel manipulasi yaitu suhu ruang (35-45°C) dan suhu inkubator
(37°C). Kedua, variabel kontrol yaitu volume NaOH 30 ml per erlenmeyer, jumah
tetesan PP 2 tetes, berat kecambah 5 gram per sampel, umur kecambah 2 hari,
waktu penyimpanan kecambah 1 hari, volume BaCl 2,5 ml. Dan terakhir variabel
respon yaitu laju respirasi kecambah diperoleh dengan memasukkan rumus CO2
hasil respirasi dibagi waktu (24 jam).
G. Alat dan Bahan
Kecambah kacang hijau umur 2 hari5 gram, 30 mL larutan NaOH 0,5 M,
larutan HCl 0,5 M, 2,5 mL larutan BaCL2 0,5 N, 2 tetes larutan Phenolftalin (PP),
6 buah erlenmeyer 250 ml, timbangan, buret (beserta statif dan klem), kain kasa,
benang, plastik, pipet.
H. Rancangan Percobaan
I. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Siapkan 6 erlenmeyer kemudian isilah masing-masing dengan 30 ml
larutan NaOH 0,5 M.
3. Timbang 5 gram kecambah yang disediakan kemudian bungkus dengan
kain kasa dan ikat dengan seutas tali. Masing-masing 2 sampel untuk suhu
ruangan dan 2 sampel untuk suhu di dalam ruang inkubator.
4. Masukkan ke dalam erlenmeyer dan gantungkan bungkusan kecambah
tersebut di atas larutan NaOH dengan bantuan talinya, kemudian tutup
rapat-rapat botol tersebut dengan plastik.
1. Siapkan 6
erlenmeyer,
isilah dengan 30
ml larutan NaOH
0,5 M.
2. Timbang 5
gram kecambah,
bungkus dengan
kain kasa, ikat
dengan tali
3. Masukkan ke
erlenmeyer,
gantung dengan
tali kecambah di
atas NaOH, tutup
4. Simpan 2 botol
isi kecambah, 1
botol tanpa
kecambah (suhu
ruang, inkubator)
5. Setelah 24 jam
lakukan titrasi
6. Ambil 5 ml
larutan NaOH
dalam botol
7. Tambahkan
2,5 ml BaCl2
8. Tetesi dengan
2 tetes PP
sehingga larutan
berwarna merah
9. Titrasi dengan
HCl 0,5 N,
dihentikan
setelah warna
merah hilang
5. Simpanlah 2 botol berisi kecambah dan 1 botol tanpa kecambah (kontrol)
masing-masing di dalam ruangan dengan suhu ruangan dan yang lain di
dalam inkubator besuhu 37°C.
6. Setelah 24 jam lakukan titrasi untuk mengetahui jumlah gas CO2 yang
dilepaskan selama respirasi kecambah.
7. Ambil 5 ml larutan NaOH dalam botol, masukkan dalam erlenmeyer.
Kemudian tambahkan 2,5 ml BaCl2 dan tetesi dengan 2 tetes PP sehingga
larutan berwarna merah. Sehingga larutan tersebut dititrasi dengan HCl 0,5
N. Titrasi dihentikan setelah warna merah tepat hilang.
J. Rancangan Tabel Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah
Suhu (°C)
Volume HCl (ml)
Laju Respirasi
(ml/jam)
Dengan kecambah
Tanpa
kecambah
(kontrol)
Botol 1 Botol 2 Botol 3
Ruang 1,75 1,85 2 0,05
Inkubator
(37°C)
1,8 1,6 1,85 0,2625
1. NaOH bebas
Suhu ruang:
- NaOH bebas A = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl
Volume NaOH akhir
= 30 ml x 1,75 ml
5 ml
= 10,5 ml
- NaOH bebas B = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl
Volume NaOH akhir
= 30 ml x 1,85 ml
5 ml
= 11,1 ml
- NaOH bebas kontrol = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl
Volume NaOH akhir
= 30 ml x 2 ml
5 ml
= 12 ml
Inkubator:
- NaOH bebas A = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl
Volume NaOH akhir
= 30 ml x 1,7 ml
5 ml
= 10,2 ml
- NaOH bebas B = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl
Volume NaOH akhir
= 30 ml x 1,8 ml
5 ml
= 10,8 ml
- NaOH bebas kontrol = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl
Volume NaOH akhir
= 30 ml x 2 ml
5 ml
= 12 ml
2. NaOH terikat CO2
Suhu ruang:
- NaOH terikat CO2 A = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas
= 30 ml – 10,5 ml
= 19,5 ml
- NaOH terikat CO2 B = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas
= 30 ml – 11,5 ml
= 18,9 ml
- NaOH terikat CO2 kontrol = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas
= 30 ml – 12 ml
= 18 ml
Inkubator:
- NaOH terikat CO2 A = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas
= 30 ml – 10,2 ml
= 19,8 ml
- NaOH terikat CO2 B = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas
= 30 ml – 10,8 ml
= 19,2 ml
- NaOH terikat CO2 kontrol = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas
= 30 ml – 12 ml
= 18 ml
3. CO2 hasil respirasi
Suhu ruang:
CO2 hasil respirasi = NaOH terikat CO2 (A) + (B) – NaOH terikat CO2 kontrol
2
= (19,5 ml) + (18,9 ml) – 18 ml
2
= 1,2 ml
Inkubator:
CO2 hasil respirasi = NaOH terikat CO2 (A) + (B) – NaOH terikat CO2 kontrol
2
= (19,8 ml) + (19,2 ml) – 18 ml
2
= 1,5 ml
4. Laju respirasi
Suhu ruang:
Laju repirasi = CO2 hasil respirasi
Waktu (24 jam)
= 1,2 ml
24 jam
= 0,05 ml/jam
Inkubator:
Laju repirasi = CO2 hasil respirasi
Waktu (24 jam)
= 1,5 ml
24 jam
= 0,0625 ml/jam
Gambar 1. Grafik pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah
K. Rencana Analisis Data
Berdasarkan perhitungan, maka dapat dilihat bahwa besarnya suhu
mempengaruhi kadar CO2 yang dilepaskan pada proses respirasi kecambah Pada
suhu ruangan (35-45°C) diperoleh volume NaOH yang mengikat CO2 pada
erlenmeyer A dan B yang berisi kecambah sebesar 19,5 ml dan 18,9 ml,
sedangkan pada volume NaOH terikat CO2 kontrol diperoleh 18 ml. volume CO2
hasil respirasi yang dilepaskan sebesar 1,2 ml dan laju kecepatan transpirasi
sebesar 0,05 ml/jam.
Pada perlakuan suhu dalam inkubator dengan suhu 37°C, diperoleh
volume NaOH yang mengikat CO2 pada erlenmeyer A dan B yang berisi
kecambah, yaitu sebanyak 19,8 ml dan 19,2 ml, sedangkan pada volume NaOH
0.05
0.0625
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
Suhu Ruang Inkubator
Laju Respirasi (ml/jam)
Laju Respirasi (ml/jam)
terikat CO2 kontrol diperoleh 18 ml. Volume CO2 hasil respirasi sebanyak 1,5 ml
dan laju kecepatan transpirasi sebesar 0,0625 ml/jam.
L. Hasil Analisis Data
Proses respirasi merupakan deretan reaksi kimia, sehingga peka terhadap
perubahan temperatur. Pada 0°C, kecepatan respirasi sangat rendah. Kenaikan
temperatur sampai 35°C atau 45°C akan mencapai maksimum, kemudian turun
lagi pada temperatur yang lebih tinggi. Perlakuan temperatur ini berkaitan dengan
lamanya perlakuan, artinya pada 25-30°C mula-mula kecepatan respirasi naik,
tetapi kalau berlangsung lama akan menurun. Umumnya semakin tinggi
temperatur, penurunan kecepatan respirasi semakin cepat (Yuliani, 2017: 118).
Berdasarkan analisis, maka dapat diketahui bahwa besarnya suhu
mempengaruhi kadar CO2 yang dilepaskan dari proses respirasi kecambah,
dimana pada suhu inkubator (37°C) diperoleh volume CO2 hasil respirasi sebesar
1,5 ml, lebih besar dibandingkan pada suhu ruangan. Pada suhu inkubator, suhu
yang digunakan tetap (konstan), sehingga optimal untuk kerja enzim tanpa
mengalami kerusakan. Seperti yang kita ketahui bahwa proses respirasi
melibatkan kerja berbagai enzim. Enzim akan mempercepat pengubahan glukosa
menjadi CO2, sehingga laju respirasi semakin cepat dan kadar CO2 yang
dilepaskan semakin besar.
Pada suhu ruangan (35-45°C) volume CO2 hasil respirasi kecambah lebih
rendah daripada suhu inkubasi yaitu sebesar 1,2 ml. Pada suhu yang tidak
konstan, akan memperlambat reaksi pengubahan glukosa menjadi CO2 lebih
lambat sehingga laju respirasinya semakin lambat dan kadar CO2 yang dilepaskan
lebih sedikit.
M. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, semakin rendah suhu, maka
semakin lambat laju respirasi, begitu pula dengan semakin tinggi suhu maka
semakin cepat cepat laju respirasi.
N. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Jl. 1 Ed. 5.
Jakarta: Erlangga.
Yuliani. 2017. Metabolisme Tumbuhan. Surabaya: Unesa University Press.
O. Lampiran
Gambar 2. Erlenmeyer Gambar 3. Erlenmeyer Gambar 4. Pengambilan
A, B, dan kontrol suhu ruang A, B, dan kontrol inkubator 5 ml NaOH
Gambar 5. Pemberian Gambar 6. Titrasi dengan Gambar 7. Penghentian
2 tetes PP larutan HCl 0,5 N titrasi

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirUNESA
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fRiaAnggun
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyanadewisetiyana52
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 

What's hot (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 

Similar to Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Kecambah

Percobaan ingenhousz 1
Percobaan ingenhousz 1Percobaan ingenhousz 1
Percobaan ingenhousz 1nuansawangi
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Tenaga dalam kimia amali 2
Tenaga dalam kimia amali 2Tenaga dalam kimia amali 2
Tenaga dalam kimia amali 2Lynamaz Maz
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimiarendrafauzi
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaFirda Shabrina
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfBPSiscaAmanitaF
 
Praktikal 2 sce 3109
Praktikal  2 sce 3109Praktikal  2 sce 3109
Praktikal 2 sce 3109Arelem Chung
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massaEggy Brilyan
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukAnggi Dharma Roesadi
 

Similar to Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Kecambah (20)

RESPIRASI AEROB
RESPIRASI AEROBRESPIRASI AEROB
RESPIRASI AEROB
 
Percobaan ingenhousz 1
Percobaan ingenhousz 1Percobaan ingenhousz 1
Percobaan ingenhousz 1
 
perubahan entalpi reaksi
perubahan entalpi reaksiperubahan entalpi reaksi
perubahan entalpi reaksi
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
Tenaga dalam kimia amali 2
Tenaga dalam kimia amali 2Tenaga dalam kimia amali 2
Tenaga dalam kimia amali 2
 
Biouprak
BiouprakBiouprak
Biouprak
 
Percobaan ingenhousz
Percobaan ingenhouszPercobaan ingenhousz
Percobaan ingenhousz
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Kimia (enthalpi reaksi)
Kimia (enthalpi reaksi)Kimia (enthalpi reaksi)
Kimia (enthalpi reaksi)
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 
Praktikal 2 sce 3109
Praktikal  2 sce 3109Praktikal  2 sce 3109
Praktikal 2 sce 3109
 
Percobaan ingenhouz
Percobaan ingenhouzPercobaan ingenhouz
Percobaan ingenhouz
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
Hasil pengamatan termokimia
Hasil pengamatan termokimiaHasil pengamatan termokimia
Hasil pengamatan termokimia
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busuk
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutUNESA
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Kecambah

  • 1. LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM VI PENGARUH SUHU TERHADAP KECEPATAN RESPIRASI KECAMBAH Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Biologi 2017 D JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2018/2019
  • 2. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Kecambah” adalah bagaimana pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah? B. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan pada “Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Kecambah” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. C. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: Hipotesis a (Ha) : Suhu mempengaruhi kecepatan respirasi kecambah. Hipotesis nol (H0) : Suhu tidak mempengaruhi kecepatan respirasi kecambah. D. Kajian Pustaka Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang paling umum dan paling efisien ialah respirasi seluler, di mana oksigen dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik. Dalam sel eukariotik, mitokondria mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler. Walau sangat berbeda mekanismenya, respirasi pada prisipnya serupa dengan pembakaran bensin dalam mesin mobil setelah oksigen dicampiur dengan bahan bakar (hidrokarbon).
  • 3. Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon dioksida dan air (Campbell dkk., 2002: 159). Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP glukosa oksigen karbon dioksida air energi E. Variabel Penelitian 1. Variabel Manipulasi : Suhu. 2. Variabel Kontrol : Volume NaOH, konsentrasi NaOH, jumlah tetesan PP, berat kecambah, umur kecambah, waktu penyimpanan kecambah, volume BaCl. 3. Variabel Respon : Laju respirasi kecambah. F. Definisi Operasional Variabel Variabel manipulasi yaitu suhu ruang (35-45°C) dan suhu inkubator (37°C). Kedua, variabel kontrol yaitu volume NaOH 30 ml per erlenmeyer, jumah tetesan PP 2 tetes, berat kecambah 5 gram per sampel, umur kecambah 2 hari, waktu penyimpanan kecambah 1 hari, volume BaCl 2,5 ml. Dan terakhir variabel respon yaitu laju respirasi kecambah diperoleh dengan memasukkan rumus CO2 hasil respirasi dibagi waktu (24 jam). G. Alat dan Bahan Kecambah kacang hijau umur 2 hari5 gram, 30 mL larutan NaOH 0,5 M, larutan HCl 0,5 M, 2,5 mL larutan BaCL2 0,5 N, 2 tetes larutan Phenolftalin (PP), 6 buah erlenmeyer 250 ml, timbangan, buret (beserta statif dan klem), kain kasa, benang, plastik, pipet.
  • 4. H. Rancangan Percobaan I. Langkah Kerja 1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. 2. Siapkan 6 erlenmeyer kemudian isilah masing-masing dengan 30 ml larutan NaOH 0,5 M. 3. Timbang 5 gram kecambah yang disediakan kemudian bungkus dengan kain kasa dan ikat dengan seutas tali. Masing-masing 2 sampel untuk suhu ruangan dan 2 sampel untuk suhu di dalam ruang inkubator. 4. Masukkan ke dalam erlenmeyer dan gantungkan bungkusan kecambah tersebut di atas larutan NaOH dengan bantuan talinya, kemudian tutup rapat-rapat botol tersebut dengan plastik. 1. Siapkan 6 erlenmeyer, isilah dengan 30 ml larutan NaOH 0,5 M. 2. Timbang 5 gram kecambah, bungkus dengan kain kasa, ikat dengan tali 3. Masukkan ke erlenmeyer, gantung dengan tali kecambah di atas NaOH, tutup 4. Simpan 2 botol isi kecambah, 1 botol tanpa kecambah (suhu ruang, inkubator) 5. Setelah 24 jam lakukan titrasi 6. Ambil 5 ml larutan NaOH dalam botol 7. Tambahkan 2,5 ml BaCl2 8. Tetesi dengan 2 tetes PP sehingga larutan berwarna merah 9. Titrasi dengan HCl 0,5 N, dihentikan setelah warna merah hilang
  • 5. 5. Simpanlah 2 botol berisi kecambah dan 1 botol tanpa kecambah (kontrol) masing-masing di dalam ruangan dengan suhu ruangan dan yang lain di dalam inkubator besuhu 37°C. 6. Setelah 24 jam lakukan titrasi untuk mengetahui jumlah gas CO2 yang dilepaskan selama respirasi kecambah. 7. Ambil 5 ml larutan NaOH dalam botol, masukkan dalam erlenmeyer. Kemudian tambahkan 2,5 ml BaCl2 dan tetesi dengan 2 tetes PP sehingga larutan berwarna merah. Sehingga larutan tersebut dititrasi dengan HCl 0,5 N. Titrasi dihentikan setelah warna merah tepat hilang. J. Rancangan Tabel Pengamatan Tabel 1. Hasil pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah Suhu (°C) Volume HCl (ml) Laju Respirasi (ml/jam) Dengan kecambah Tanpa kecambah (kontrol) Botol 1 Botol 2 Botol 3 Ruang 1,75 1,85 2 0,05 Inkubator (37°C) 1,8 1,6 1,85 0,2625 1. NaOH bebas Suhu ruang: - NaOH bebas A = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl Volume NaOH akhir = 30 ml x 1,75 ml 5 ml = 10,5 ml - NaOH bebas B = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl Volume NaOH akhir = 30 ml x 1,85 ml 5 ml = 11,1 ml
  • 6. - NaOH bebas kontrol = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl Volume NaOH akhir = 30 ml x 2 ml 5 ml = 12 ml Inkubator: - NaOH bebas A = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl Volume NaOH akhir = 30 ml x 1,7 ml 5 ml = 10,2 ml - NaOH bebas B = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl Volume NaOH akhir = 30 ml x 1,8 ml 5 ml = 10,8 ml - NaOH bebas kontrol = Volume NaOH awal x Volume titrasi HCl Volume NaOH akhir = 30 ml x 2 ml 5 ml = 12 ml 2. NaOH terikat CO2 Suhu ruang: - NaOH terikat CO2 A = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas = 30 ml – 10,5 ml = 19,5 ml - NaOH terikat CO2 B = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas = 30 ml – 11,5 ml = 18,9 ml - NaOH terikat CO2 kontrol = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas = 30 ml – 12 ml = 18 ml
  • 7. Inkubator: - NaOH terikat CO2 A = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas = 30 ml – 10,2 ml = 19,8 ml - NaOH terikat CO2 B = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas = 30 ml – 10,8 ml = 19,2 ml - NaOH terikat CO2 kontrol = Volume NaOH awal – Volume NaOH bebas = 30 ml – 12 ml = 18 ml 3. CO2 hasil respirasi Suhu ruang: CO2 hasil respirasi = NaOH terikat CO2 (A) + (B) – NaOH terikat CO2 kontrol 2 = (19,5 ml) + (18,9 ml) – 18 ml 2 = 1,2 ml Inkubator: CO2 hasil respirasi = NaOH terikat CO2 (A) + (B) – NaOH terikat CO2 kontrol 2 = (19,8 ml) + (19,2 ml) – 18 ml 2 = 1,5 ml 4. Laju respirasi Suhu ruang: Laju repirasi = CO2 hasil respirasi Waktu (24 jam) = 1,2 ml 24 jam = 0,05 ml/jam
  • 8. Inkubator: Laju repirasi = CO2 hasil respirasi Waktu (24 jam) = 1,5 ml 24 jam = 0,0625 ml/jam Gambar 1. Grafik pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah K. Rencana Analisis Data Berdasarkan perhitungan, maka dapat dilihat bahwa besarnya suhu mempengaruhi kadar CO2 yang dilepaskan pada proses respirasi kecambah Pada suhu ruangan (35-45°C) diperoleh volume NaOH yang mengikat CO2 pada erlenmeyer A dan B yang berisi kecambah sebesar 19,5 ml dan 18,9 ml, sedangkan pada volume NaOH terikat CO2 kontrol diperoleh 18 ml. volume CO2 hasil respirasi yang dilepaskan sebesar 1,2 ml dan laju kecepatan transpirasi sebesar 0,05 ml/jam. Pada perlakuan suhu dalam inkubator dengan suhu 37°C, diperoleh volume NaOH yang mengikat CO2 pada erlenmeyer A dan B yang berisi kecambah, yaitu sebanyak 19,8 ml dan 19,2 ml, sedangkan pada volume NaOH 0.05 0.0625 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 Suhu Ruang Inkubator Laju Respirasi (ml/jam) Laju Respirasi (ml/jam)
  • 9. terikat CO2 kontrol diperoleh 18 ml. Volume CO2 hasil respirasi sebanyak 1,5 ml dan laju kecepatan transpirasi sebesar 0,0625 ml/jam. L. Hasil Analisis Data Proses respirasi merupakan deretan reaksi kimia, sehingga peka terhadap perubahan temperatur. Pada 0°C, kecepatan respirasi sangat rendah. Kenaikan temperatur sampai 35°C atau 45°C akan mencapai maksimum, kemudian turun lagi pada temperatur yang lebih tinggi. Perlakuan temperatur ini berkaitan dengan lamanya perlakuan, artinya pada 25-30°C mula-mula kecepatan respirasi naik, tetapi kalau berlangsung lama akan menurun. Umumnya semakin tinggi temperatur, penurunan kecepatan respirasi semakin cepat (Yuliani, 2017: 118). Berdasarkan analisis, maka dapat diketahui bahwa besarnya suhu mempengaruhi kadar CO2 yang dilepaskan dari proses respirasi kecambah, dimana pada suhu inkubator (37°C) diperoleh volume CO2 hasil respirasi sebesar 1,5 ml, lebih besar dibandingkan pada suhu ruangan. Pada suhu inkubator, suhu yang digunakan tetap (konstan), sehingga optimal untuk kerja enzim tanpa mengalami kerusakan. Seperti yang kita ketahui bahwa proses respirasi melibatkan kerja berbagai enzim. Enzim akan mempercepat pengubahan glukosa menjadi CO2, sehingga laju respirasi semakin cepat dan kadar CO2 yang dilepaskan semakin besar. Pada suhu ruangan (35-45°C) volume CO2 hasil respirasi kecambah lebih rendah daripada suhu inkubasi yaitu sebesar 1,2 ml. Pada suhu yang tidak konstan, akan memperlambat reaksi pengubahan glukosa menjadi CO2 lebih lambat sehingga laju respirasinya semakin lambat dan kadar CO2 yang dilepaskan lebih sedikit. M. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, semakin rendah suhu, maka semakin lambat laju respirasi, begitu pula dengan semakin tinggi suhu maka semakin cepat cepat laju respirasi.
  • 10. N. Daftar Pustaka Campbell, Neil A, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Jl. 1 Ed. 5. Jakarta: Erlangga. Yuliani. 2017. Metabolisme Tumbuhan. Surabaya: Unesa University Press. O. Lampiran Gambar 2. Erlenmeyer Gambar 3. Erlenmeyer Gambar 4. Pengambilan A, B, dan kontrol suhu ruang A, B, dan kontrol inkubator 5 ml NaOH Gambar 5. Pemberian Gambar 6. Titrasi dengan Gambar 7. Penghentian 2 tetes PP larutan HCl 0,5 N titrasi