1. i
PROPOSAL BIDANG KEWIRAUSAHAAN
USAHA OLAHAN IKAN BANDENG CABUT DURI (BATARI)
Diusulkan oleh
Inayatul Fitria Dewi ;1510401057
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2017
2. ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iii
BAB I PEDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
D. Luaran yang diharapkan....................................................................2
E. Kegunaan...........................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ......................................3
A. Kondisi umum lingkungan dan potensi sumberdaya ........................3
B. Peluang pasar.....................................................................................3
C. Analisis ekonomi usaha.....................................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN ..............................................................7
A. Waktu dan tempat kegiatan ................................................................7
B. Alat dan bahan yang dibutuhkan ........................................................7
C. Prosedur pembuatan............................................................................8
D. Tahap pemasaran ................................................................................9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................10
A. Anggaran biaya...................................................................................10
B. Jadwal kegiatan...................................................................................10
Lampiran............................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Pengusul...........................................................................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................12
Lampiran 3. Struktur Organisasi........................................................................14
3. iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Biaya yang Diperlukan dalam Satu periode....................10
Tabel 2. Jadwal Kegiatan...................................................................................10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ikan bandeng merupakan salah ikan yang diproduksi paling besar di area
pertambakan di daerah pati. Daerah pesisir pantai utara ini terkenal dengan
bandeng segarnya yang menggunakan air asin dibandingkan dengan air payau
pada umumnya. Prospek adanya aneka olahan bandeng menjadi perhatian utama
setelah olahan bandeng yang lainnya menjadi biasa-biasa saja, seperti halnya
bandeng goreng, semur bandeng, pindang serani maupun bandeng presto. Olahan
bandeng tersebut masih meninggalkan duri yang kurang disenangi oleh para
konsumen karena duri pada ikan bandeng dapat mengganggu disaat memakannya.
Otak-otak bandeng atau yang lebih dikenal dengan bandeng tanpa duri
merupakan jenis olahan bandeng dengan ciri khas tanpa duri di dalamnya. Karena
pada saat ini duri pada ikan akan sangat mengganggu disaat orang memakannya
sehingga dengan olahan bandeng tanpa duri konsumen dapat memakan bagian
seluruh bandeng tanpa terkecuali. Olahan bandeng tanpa duri akan dirasa lebih
aman ketika dimakan anak-anak mulai usia balita hingga dewasa mengingat
dengan tidak adanya duri pada makanan ini. Selain itu, dengan adanya modifikasi
daging bandeng dengan rempah-rempah, bentuk dari olahan ini masih
mempertahankan sebagai ikan bandeng pada umumnya, dibandingkan dengan
otak-otak yang dibungkus dengan daun pisang.
Ikan bandeng memiliki banyak kandungan protein, lemak, vitamin dan
mineral yang bermanfaat bagi zat gizi masyarakat Indonesia. Pada zaman
sekarang ini perikanan di Indonesia sedang digalakkan dengan himbauan bahwa
masyarakat Indonesia harus rajin memakan ikan setiap harinya sehingga tidak
adanya kekurangan gizi dan terpenuhinya kebutuhan 4 sehat 5 sempurna.
Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuahn gizi masyarakat Indonesia
di bidang perikanan, maka dibuatlah olahan bandeng tanpa duri atau yang dikenal
otak-otak yang akan lebih diminati oleh masyarakat karena aman dalam
memakannya tanpa ada gannguan dari duri-duri dalam tubuh ikan bandeng.
5. 2
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahannya adalah
bagaimana cara mendapatkan bahan pangan ikan bandeng secara continue. Dan
bagaimana cara mengelola pembuatan olahan ikan bandeng tanpa duri (otak-otak)
dengan tetap memperhatikan nilai gizinya, serta bagaimana cara memasarkan
produk tersebut agar mendapatkan nilai jual dan keuntungan yang tinggi.
C. Tujuan
Dari permasalahan di atas maka tujuan dilaksanakannya progam ini
diantaranya adalah:
1. Mendapatkan produk ikan bandeng untuk diolah menjadi bandeng tanpa
duri
2. Mampu mengolah ikan bandeng menjadi olahan bandeng tanpa duri duri
dengan tetap mempertahankan cita rasa dan aroma ikan bandeng
3. Mendapatkan profit tinggi dengan tetap mempertahankan kualitas olahan
D. Luaran yang diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari adanya kegiatan ini diantaranya adalah:
1. Produk olahan nyata ikan bandeng cabut duri atau yang dikenal dengan
otak-otak
2. Diversifikasi produk olahan bandeng yang lebih kreatif dan inovatif yang
dapat bersaing di pasaran
E. Kegunaan
Kegunaan yang dapat diambil dari progam ini adalah:
1. Eksploitasi wawasan mahasiswa mengenai wirausaha yang dapat
dikembangkan sesuai dengan bidangnya
2. Meningkatnya nilai konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia sehingga
dapat meningkatkan kebutuah gizi
3. Memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia terutama di
bidang perikanan untuk meminimalis adanya busung lapar
6. 3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Kondisi umum lingkungan dan potensi sumber daya
Pesisir pantai utara yang berada di kabupaten Pati sebagian besar bekerja
di sektor pertanian di bidang perikanan. Pada uumunya masyarakat desa pesisir
Pati memproduksi ikan bandeng sebagai produk utama dibandingkan dengan
udang. Hal ini karena pengelolaan yang lebih mudah dibandingkan dengan udang.
Umur panen bandeng biasanya berkisar antara 6-6.5 bulan dengan berat 3 ekor/kg.
harga dari ikan bandeng pada umunya tergantung dengan adanya musimnya,
sehingga ketika panen raya terjadi harga ikan bandeng dapat menurun drastic
sehingga untuk tetap mencegah adanya oenurunan yang tajam harus dilakukan
diversifikasi produk yang berupa olahan dalam bentuk makanan lain. Olahan ini
akan menjadi inovasi untuk mengembangkan kreatifitas masyarakat dengan tetap
memunculkan karakteristik khas daerah pesisir pantai Pati.
Olahan bandeng tanpa duri (otak-otak) menjadi solusi pertama yang
direkomendasikan dalam hal ini. Karena mempermudah memakannya tanpa harus
melihatnya bahaya duri pada tubuh ikan bandeng, tetap mepertehankan rasa khas
dari daging bandeng serta rasa rempah-remah yang khas saat pengolahan.
Oleh karena dengan melihat peluang besarnya petani ikan bandeng
pertambakan di pesisir pantai Pati serta mudahnya cara pengolahan dan
mendapatkan baha baku masakan, akan menjadi peluang yangnyata untuk bias
dikembangkan menjadi usaha olahan bandeng tanpa duri yang lebih terjangkau
untuk dimakan dari pada ikan bandeng biasa.
B. Peluang usaha
Pada awal tahun ini Menteri Kelautan dan Perikanan menggalakkan
untuk masyarakat Indonesia gemar memakan ikan supaya kebutuhan protein bagi
masyarakat terpenuhi dan meningkatnya tingkat konsumsi ikan dalam negeri.
Namun banyak juga bagi masyarakat dimungkinkan susah untuk memakan ikan
dikarenakan pada ikan banyak mengandung duri yang dikhawatirkan dapat ikut
7. 4
termakan sehingga akan menyebabkan tertelannya duri ikan sehingga tersangkut
di tengorokan. Hal ini akan sangat membahayakan bagi anak kecil yang belum
bias memisahkan duri ikan secara cermat. Selain itu, ketika seorang ibu memilki
anak kecil akan menambah pekerjaan harus memisahkan tulang ikan/ duri pada
anaknya yang masih kecil.
Olahan bandeng ikan tanpa duri menjadi solusi bagi mereka yang tidak
suka dengan ikan yang berduri. Olahan ini akan sangat efektif untuk bsa dimakan
bagi anak kecil hingga dewasa tanpa harus menghawatirkan adanya duri yang
terdapat pada ikan bandeng.
Bentuk olahan dari ikan bandeng tanpa duri ini berupa ikan yang
dagingnya telah dicampur dengan rempah-rempah akan tetapi masih dalam
bentuk ikan. Kemudian akan dikemas dalam plastik tanpa udara untuk mencegah
terjadinya interaksi udara diluar lingkungan yang dapat menyebabkan bau atau
basi sehingga olahan ini dapat bertahan 3-7 hari dalam keadaan dingin.
C. Analisis ekonomi usaha
Sebagai awal dari penjualan ini, maka pangsa pasar yang dituju adalah
masyarakat semua kalangan, pusat perbelanjaan, maupun pusat toko atau oleh-
oleh. Produk olahan ikan bandeng tanpa duri ini akan dijual dengan harga Rp.
15.000 per ekor dengan lebar ikan 8 cm x 30 cm.
Analisis kelayakan usaha olahan bandeng tanpa duri ini dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Total pendapatan = jumlah produksi x harga
= 720 x Rp 15,000.00
= Rp 10,800,000.00
2. Beban usaha 1 x produksi
Ikan bandeng Rp 3,600,000.00
Telur Rp 175,000.00
Bawang putih Rp 200,000.00
8. 5
Kemiri Rp 75,000.00
Bawang merah Rp 500,000.00
Jahe Rp 400,000.00
Gula merah Rp 325,000.00
Gula putih Rp 300,000.00
Garam Rp 25,000.00
Penyedap rasa Rp 125,000.00
Tepung tapioka Rp 50,000.00
Penyedap rasa instan Rp 70,000.00
Minyak goreng Rp 1,200,000.00
Plastik pengemas Rp 1,800,000.00
Pekerja Rp 350,000.00
Biaya perjalanan Rp 40,000.00
TOTAL Rp 9,235,000.00
3. Biaya penyusutan alat
Bahan/material Harga Penyusutan Jumlah
Kompor Rp 10,500,000.00 10% Rp 1,050,000.00
Gas elpiji Rp 1,620,000.00 10% Rp 162,000.00
Paci kukus susun Rp 2,400,000.00 10% Rp 240,000.00
wajan Rp 360,000.00 10% Rp 36,000.00
Sutil Rp 80,000.00 10% Rp 8,000.00
Erok-erok Rp 60,000.00 10% Rp 6,000.00
Blender Rp 900,000.00 10% Rp 90,000.00
Ulegan Rp 45,000.00 10% Rp 4,500.00
Nampan Rp 300,000.00 10% Rp 30,000.00
Penyaring stainless Rp 75,000.00 10% Rp 7,500.00
Sendok Rp 100,000.00 10% Rp 10,000.00
Pisau Rp 200,000.00 10% Rp 20,000.00
9. 6
baskom Rp 432,000.00 10% Rp 43,200.00
penggiling ikan Rp 2,000,000.00 10% Rp 200,000.00
pengepres plastik Rp 2,600,000.00 10% Rp 260,000.00
Total Rp 2,167,200.00
4. Analisis Keuntungan
a. Keuntungan
pertama
= Pendapatan - Biaya 1 x produksi
= Rp 10,800,000.00 - Rp 8,845,000.00
= Rp 1,955,000.00
b. Keuntungan
ke 2 hingga 45
= Pendapatan - Beban usaha
= Rp 10,800,000.00 - Rp 9,235,000.00
= Rp 1,565,000.00
c. Keuntungan
total produksi
= Keuntungan 1 + Keuntungan 2 + ………ke 45
= Rp 1,955,000.00 + (37 X Rp 1,565,000.00 )
= Rp 59,860,000.00
d. Modal alat
= Peralatan penunjang + Biaya penyusutan
= Rp 21,672,000.00 + Rp 2,167,200.00
= Rp 23,839,200.00
e. Pengembalian
modal pada
= Rp 23,839,200.00 : Rp 1,565,000.00
= 15.23271565
Maka dapat diketahui bahwa modal dapat kembali pada produksi yang ke 15 dengan,
f. Keuntungan
bersih selama
3 bulan
= Keuntungan - Peralatan penunjang + Biaya penyusutan
= Rp 36,020,800.00
Dengan demikian maka usaha olahan ikan bandeng cabut duri ini layak
untuk dilaksanakan.
10. 7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan tempat kegiatan
Usaha ikan bandeng tanpa duri ini akan dilaksaakan ketika sudah
dinyatakan lolos oleh Menteri Pertanian dan didanai. Waktu yang digunakan
dalam usaha ini selama 3 bulan dengan pengawasan dari Menteri Pertanian.
Adapun tempatnya akan dilaksanakan di Desa Tegalombo RT 11 RW 01
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Harapannya setelah adanya pengawasan
dan pendampingan, usaha ini akan berlanjut secara continue untuk dapat
mengembangk produktivitas masyarakat di desa tersebut.
B. Alat dan bahan yang dibutuhkan
Alat yang digunakan untuk pengoalahan ikan bandeng tanpa duri
diantaranya:
1. Kompor
2. Gas elpiji
3. Paci kukus
4. Wajan
5. Sutil
6. Erok-erok
7. Blender
8. Ulegan
9. Nampan
10. Penyaring stainless
11. Sendok
12. Pisau
13. Baskom
Adapun bahan dibutuhkan diantaranya yaitu:
1. Ikan bandeng
2. Bawang putih
3. Bawang merah
11. 8
4. Minyak goreng
5. Kecap
6. Telor
7. Garam
8. Penyedap rasa
9. Gula pasir
10. Jahe
11. Kemiri
12. Gula merah
13. Terigu
14. Daun pisang
C. Prosedur pembuatan
Adapun proses pembuatan olahan bandeng tanpa duri adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mencuci ikan bandeng dengan bersih dengan air mengalir serta pembersihan
dari kotoran maupun jeroan
3. Mengambil jeroan ikan dan jangan sampai pecah karena dapat menimbulkan
rasa pahit pada daging
12. 9
4. Mengambil tulang utamanya dengan cara menekan pada ujung ekor
kemudian menarik tulang utama kemudia mengambil daging disela-sela
tulang dan yang ada di tubuh ikan hingga tersisi kulitnya saja dan dipisahkan
antara daging dengan duri
5. Mencampur bumbu yang telah masak bersama dengan daging dan bawang
goreng
6. Masukkan kembali daging ikan dalam kulit ikan bandeng
7. Gulung dengan daun pisang untuk tetap menjaga bentuk ikan yang bulat
8. Mengukus sebentar kemudian didinginkan dan siap di goreng dengan telur
9. Setelah penggorengan maka ikan dibiarkan dingin kemudian dikemas
dengan plastic kedap udara.
D. Tahap pemasaran
Strategi pemasaran yang dulakukan untuk olahan ikan bandeng cabut duri
atau BATARI dalah dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kebijakan produk
Untuk mempercantik bentuk dalam kemasan olahan ikan bendeng maka
dilakukan dengan pengemsan menggunakan plastic kedap udara untuk
membuat olahan ikan bandeng menjadi tahan lama
2. Kebijakan harga
Ketentuan harga yang diberikan oleh konsumen adalah Rp. 15.000,00 per
ikan bandeng.
3. Kebijakan promosi
Untuk meningkatkan minat konsumen dalam pembelian maka dilakukan
promosi melalui internet, radio, media social, penggunaan phamflet maupun
brosur, dimana pembelian dilakukan dengan kredit maupun tunai.
4. Kebijakan distribusi
Kebijakan ini dilakukan dengan menerima pesanan dalam acara, penjualan
melalui toko oleh-oleh, penawaran melalui instansi maupun sebagai langganan
tetap.
13. 10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran biaya
Biaya anggaran yang dibutuhkan dalam usaha pembuatan olahan ikan
bandeng cabut duri adalah Rp 30,954,000.00. Dana ini bersumber dari Mentri
Pertanian dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1. Rekapitulasi Biaya yang Diperlukan dalam Satu Periode
no jenis pengeluaran biaya
1 peralatan penunjang Rp 21,672,000.00
2 bahan habis pakai Rp 8,845,000.00
3 lain-lain Rp 437,000.00
TOTAL Rp 30,954,000.00
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No. rencana kegiatan
bulan 1 bulan 2 bulan 3
minggu 1 minggu 2 mingg 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan sarana prasarana
2 Pengadaan bahan
3
Produksi olahan ikan
bandeng
4 Pemasaran olahan ikan
5 Laporan kemajuan
6 Laporan hasil harian
7 Laporan hasilakhir
14. 11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Pengusul
1. Nama lengkap Inayatul Fitria Dewi
2. Jenis kelamin P
3. Progam studi S1 Agroteknologi
4. NIM 1510401057
5. Tempat dan tanggal lahir Pati, 09 Februari 1997
6. E-mail inayatulfd@gmail.com
7. Nomor telepon/HP 085641211956
A. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi MI Minsyaul
Huda Tegalombo
MTs. Madarijul
Huda Kembang
MA Madarijul
HudaKembang
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
B. Pemakalah seminar ilmiah
No. Nama pertemuan
ilmiah/seminar
Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat
1. - - -
C. Pengahargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis penghargaan Institusi pemberi
penghargaan
Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal dalam bidang Kewirausahaan
Magelang 06 Januari 2017
Pengusul,
(Inayatul Fitria Dewi)
15. 12
Lampiran 2. justifikasi anggaran kegiatan
1. Peralatan penunjang
Bahan/material Justifikasi Satuan Volume Harga Jumlah
Kompor 3 tahun Buah 3 Rp 3,500,000.00 Rp 10,500,000.00
Gas elpiji 3 tahun Buah 6 Rp 270,000.00 Rp 1,620,000.00
Panci kukus susun 2 tahun Buah 3 Rp 800,000.00 Rp 2,400,000.00
wajan 2 tahun Buah 4 Rp 90,000.00 Rp 360,000.00
Sutil 1 tahun Buah 4 Rp 20,000.00 Rp 80,000.00
Erok-erok 1 tahun Buah 4 Rp 15,000.00 Rp 60,000.00
Blender 1 tahun Buah 3 Rp 300,000.00 Rp 900,000.00
Ulegan 2 tahun Buah 3 Rp 15,000.00 Rp 45,000.00
Nampan 1 tahun Buah 15 Rp 20,000.00 Rp 300,000.00
Penyaring stainless 1 tahun Buah 5 Rp 15,000.00 Rp 75,000.00
Sendok 1 tahun Set 5 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00
Pisau 1 tahun Buah 10 Rp 20,000.00 Rp 200,000.00
baskom 1 tahun Buah 8 Rp 54,000.00 Rp 432,000.00
penggiling ikan 3 tahun Buah 2 Rp 1,000,000.00 Rp 2,000,000.00
pengepres plastik 3 tahun Buah 2 Rp 1,300,000.00 Rp 2,600,000.00
Total Rp 21,672,000.00
2. Bahan habis pakai
Bahan/ material Justifikasi Satuan Volume Harga satuan Jumlah
Ikan bandeng 1 x produksi Kg 120 Rp 30,000.00 Rp 3,600,000.00
Telur 1 x produksi Kg 25 Rp 7,000.00 Rp 175,000.00
Bawang putih 1 x produksi Kg 10 Rp 20,000.00 Rp 200,000.00
Kemiri 1 x produksi Kg 50 Rp 1,500.00 Rp 75,000.00
Bawang merah 1 x produksi Kg 25 Rp 20,000.00 Rp 500,000.00
Jahe 1 x produksi Ruas 200 Rp 2,000.00 Rp 400,000.00
Gula merah 1 x produksi Kg 25 Rp 13,000.00 Rp 325,000.00
Gula putih 1 x produksi Kg 25 Rp 12,000.00 Rp 300,000.00
Garam 1 x produksi Pack 25 Rp 1,000.00 Rp 25,000.00
Penyedap rasa 1 x produksi Pack 25 Rp 5,000.00 Rp 125,000.00
16. 13
Tepung tapioka 1 x produksi Pack 50 Rp 1,000.00 Rp 50,000.00
Penyedap rasa
instan 1 x produksi Buah 100 Rp 700.00 Rp 70,000.00
Minyak goreng 1 x produksi Liter 100 Rp 12,000.00 Rp 1,200,000.00
Plastik pengemas 1 x produksi Buah 720 Rp 2,500.00 Rp 1,800,000.00
Total Rp 8,845,000.00
3. Lain-lain
Bahan/material Justifikasi Satuan Volume Harga Jumlah
Pekerja
1 kali
produksi Orang 10 Rp 35,000.00 Rp 350,000.00
Biaya perjalanan 1 hari Liter 5 Rp 8,000.00 Rp 40,000.00
Alat tulis 3 bulan Set 1 Rp 12,000.00 Rp 12,000.00
Buku laporan 3 bulan Buah 2 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00
Promosi 1 bulan Lembar 1 Rp 25,000.00 Rp 25,000.00
Total Rp 437,000.00
TOTAL KESELURUHAN Rp 30,954,000.00
17. 14
Lampiran 3. Struktur Organisasi
1. Direktur Utama bertugas sebagai penaggungjawab atas kegiatan,
2. Manajer alat dan bahan bertugas dalam penyiapan alat dan bahan yang
dibutuhkan selama produksi berlangsung
3. Manajer produksi bertugas dalam bertanggung jawab atas terlaksananya
kegiatan produksi dimulai dari
a. Pengolah pertama yang terdiri dari membuat bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembuatan produk
b. Pengolah kedua bertugas dalam mengelola bahan-bahan hingga sampai
siap kemas
c. Pengemas bertugas dalam mengemas produk yang telah siap konsumsi
dan siap dipasarkan
4. Manajer pemasar bertugas dalam memasarkan produk, baik melalui media
promosi (media social, internet, dan phamlet) maupun pemesanan atau
pembelian secara langsung hingga ke tangan konsumen.