AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
BAHAYA PLASTIK
1. 1
BAHAYA PLASTIK DAN CARA PENANNGULANGANNYA
Disusun Oleh : ANDIKAWIDI YATMOKO
NIM : 41614110036
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jl. Meruya Selatan Kembangan Jakarta Barat 11650
Telp: 021-5861779, 68640100, 5840816
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. 2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas Berkat, Taufik, Hidayah dan bimbingan-Nya lah sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan Artikel Ilmiah ini dengan baik dan tepat waktu.
Artikel Ilmiah ini merupakan salah satu tugas bagi mahasiswa/mahasiswi
semester 1 Fakultas Teknik Industri di Universitas Mercu Buana pada mata kuliah
kimia dasar yang diberikan oleh Bapak Dosen Ir.Atep Afia Hidayat M.Si. Artikel
Ilmiah ini dikerjakan dalam waktu 1 minggu dimulai dari tanggal 21 September
s/d 28 September 2014
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan Artikel Ilmiah ini dari berbagai sumber
yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada artikel ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak kekurangan dan kesalahan di
dalam penyusunan laporan ini, sehingga masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan artikel ilmiah ini serta menjadi bahan
pembelajaran dalam membuat artikel ilmiah berikutnya.
Semoga adanya laporan ini tidak hanya sebatas syarat untuk tugas semata,
tetapi juga bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca, dan generasi penerus
bangsa. Agar dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
semoga jerih payah dan usaha selama ini dicatat sebagai amal sholeh bagi penulis
dan juga kita semua.
Tangerang, September 2014
(Penulis)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
3. 3
UNIVERSITAS MERCU BUANA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tinjauan Penelitian ............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................. 2
1.5 Metode Penelitian ................................................................................. 2
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Plastik ................................................................................. 3
2.2 Sejarah Perkembangan Plastik .............................................................. 3
2.3 Jenis – Jenis Plastik............................................................................... 5
BAB III BAHAYA PLASTIK BAGI KEHIDUPAN
DAN CARA PENANGGULANGANNYA
3.1 Bahaya Plastik Bagi Kehidupan ........................................................... 9
3.1.1 Zat Kimia Berbahaya Dalam Plastik ................................................ 9
3.1.2 Zat Aditif Berbahaya Dalam Plastik ................................................ 10
3.2 Cara Penanggulangan Plastik Yang Sudah Tidak Digunakan .............. 11
3.2.1 Macam-macam Sampah ................................................................... 11
3.3 Kembali Kealam ................................................................................... 12
3.3.1 Mengganti Plastik Dengan Daun Pisang .......................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 14
4.2 Saran ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui pada zaman sekarang ini kehidupan manusia tidak
dapat lepas dari penggunaan plastik. Plastik selalu di ikutsertakan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya untuk tempat makanan, minuman, peralatan
rumah tangga dan masih banyak lagi. Plastik sering digunakan karena bahannya
besifat ringan, tidak mudah pecah, murah dan sangat mudah didapatkan. Tetapi
tahukah anda bila ada jenis-jenis plastik yang memberikan dampak negatif bagi
kehidupan kita ?.
Sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahaya yang
akan di timbulkan akibat penggunaan plastik bagi mereka sendiri dan terhadap
lingkungan sekitar.
Secara umum plastik tersusun dari polimer, yaitu semacam rantai panjang
dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat
masuk kedalam tubuh manusia dan bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi
akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus
dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah kedalam makanan dan
selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang menkonsumsinya. Bahan-bahan kimia
yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat
dibuang keluar baik melalui urin maupun feses (kotoran).
Berdasarkan hal diatas, maka penulis akan mengulas mengenai “Bahaya Plastik
Bagi Kehiduapan”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan plastik ?
2. Apa yang dimaksud dengan plastik ?
3. Apa saja macam-macam plastik ?
4. Bagaimana dampak plastik bagi kesehatan dan lingkungan ?
5. Bagaimana upaya pencegahanya ?
5. 5
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini, antara lain:
1. Mengetahui arti sebenarnya plastik.
2. Mengetahui macam-macam plastik dengan tingkat bahayanya.
3. Senantiasa dapat membedakan macam-macam plastik, mulai dari yang
UNIVERSITAS MERCU BUANA
aman sampai yang berbahaya.
4. Mengetahui upaya penanggulangannya.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun, manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan ataupun memberikan informasi mengenai plastik, terutama
menyangkut bahayanya plastik bagi kehidupan (lingkungan dan kesehatan).
Diharapkan adanya sedikit kesadaran dari masyarakat untuk menurunkan
penggunaan plastik ini, dan lebih mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami.
1.5 Metode Penelitian
Metode penulisan yang penulis lakukan adalah observasi tidak langsung,
yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber terkait plastik, baik melalui sumber
buku maupun internet.
1.6 Sistematika Penulisan
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab 1
4. Bab 2
5. Bab 3
6. Bab 4
7. Daftar Pustaka
6. 6
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Bab 2
Kajian Teori
2.1 Pengertian Plastik
Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah dari
pada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan
kacanya diatas suhu ruang). Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang
dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak dan dicetak
ulang sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan
menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Keduanya terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa
juga terdiri dari zat lain. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik.
Komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan
hampir diseluruh bidang industri.
Plastik dapat dikategorikan dengan cara melihat tulang belakang polimernya
contohnya : (vinyl chloride, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).
Plastik adalah polimer yang mempunyai rantai panjang yang memiliki sifat
mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang
atau "monomer". Plastik pada umumnya terdiri dari polimer karbon saja atau
dengan oksigen, nitrogen, klorin atau belerang di tulang belakang
Tulang belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Pengembangan plastik berasal
dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke
material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami,
"nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan manusia (seperti: epoxy,
polyvinyl chloride, polyethylene).
2.2 Sejarah Perkembangan Plastik
Leo Hendrik Baekland adalah seorang ahli kimia yang berasal dari Belgia
membuat produk alternatif yang dapat membantu instalasi alat elektronik sampai
akhirnya mengantarkan namanya menemukan material yang bernama plastik.
7. 7
Pada tahun 1907 sebagian besar instalasi alat elektronik masih
menggunakan shellac yang saat itu merupakan barang impor yang sangat mahal di
dunia barat. Shellac berasal dari sejenis kumbang di Asia Tenggara, shellac
merupakan bioadeshif polimer alami dan merupakan bentuk alami dari plastik
shellac dapat berubah bentuk ketika di campur dengan tepung kayu dan ditempa
dengan metode panas dan tekanan, shellac juga dapat diklasifikasikan sebagai
termoplastik.
Pada tahun 1909 Baekeland membuat sintetis yang di namakan baekelite, ini
merupakan polimer sintetis buatan pertama, yang merupakan campuran dari
phenol dan formaldehyde. Reaksi kondensasi antara kedua monomer itu
memungkinkan formaldehyde untuk mengikat phenol menjadi polimer tiga
dimensi.
Baekelite dapat dibentuk ketika panas, kemudian menjadi solid dan menjadi
plastik yang keras yang dapat di gunakan untuk gagang telfon, perlengkapan
mobil, mebel, bahkan perhiasan. Eksperimen baekeland ini menghasilkan material
yang mudah di bentuk, tetapi dapat bertahan pada suhu temperatur tinggi.
Sebelum membuat baekelite, Leo Hendrik Baekeland terlebih dahulu
membuat phenol formaldehyde shellac yang di beri nama novolac, tetapi hasil
tersebut tidak sukses di pasaran. Kemudian Leo Hendrik Baekeland beralih untuk
mengembangkan pembatas untuk asbestos yang pada waktu itu masih di bentuk
menggunakan karet, dengan melakukan pengontrolan suhu dan tekanan pada
phenol dan formaldehyde.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
8. 8
Leo Hendrik Baekeland menemukan plastik sintetis pada tahun tahun 1905.
kemudian Leo Hendrik Baekeland mengumumkan penemuannya di pertemuan
American Chemical Society tahun 1909. Penemuan baekelitnya dapat digunakan
untuk merekam phonograph, tetapi tidak hanya itu ternyata banyak sekali
kegunaan pada benda tersebut, yang saat ini di beri nama plastik.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2.3 Jenis-jenis Plastik
Secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik yang sangat
perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta
cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia. Secara umum plastik diberi tanda
berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik
yang tertera di bawah lambang segitiga, sebagai contoh dan penjelasan sebagai
berikut:
1. PETE atau PET ( Polyethylene Terephthalate )
Jenis ini biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan seperti
botol air mineral, botol jus, dan sejenisnya. Botol jenis ini direkomendasikan
hanya untuk sekali pakai dan jangan digunakan untuk air hangat apalagi panas.
Jika botolnya sudah baret-baret dan sudah lama tidak dianjurkan untuk dipakai
lagi, sebaiknya dibuang saja.
( Gambar 2.3.1 PETE atau PET (Poly Ethylene Terephthalate)
2. HDPE (High Density Poly Ethylene)
Botol yang mengandung plastik jenis ini warnanya putih susu, dan biasa
digunakan untuk botol susu. Sama seperti botol jenis PET, botol ini juga tidak
disarankan untuk penggunaan yang berulang-ulang alias sekali pakai.
9. 9
( Gambar 2.3.2 PETE atau PET (High Density Poly Ethylene)
3. PVC (Poly Vinyl Chloride)
Polyvinyl chloride adalah jenis plastik yang paling sulit didaur ulang,
biasanya terdapat pada plastik pembungkus (wrap) dan beberapa jenis botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA. DEHA yang terdapat pada plastik
pembungkus, dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan.
Untuk jenis Polyvinyl clhoride ini jangan sekali kali memanaskan makanan yang
tertutup plastik wrap). PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat
badan.
( Gambar 2.3.3 PVC (Poly Vinyl Chloride)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
10. 10
4. LDPE (Low Density Poly Ethylene)
Plastik jenis ini Biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang
lunak, dapat didaur ulang dan baik untuk dijadikan barang yang memerlukan
fleksibilitas tapi kuat. Jenis ini tidak dapat dihancurkan tapi aman untuk
menyimpan makanan.
( Gambar 2.3.4 LDPE (Low Density Poly Ethylene)
5. PP (Poly Propylene)
Jenis plastik ini adalah jenis plastik yang aman jika digunakan untuk
menyimpan makanan, terutama untuk botol minuman atau botol susu bayi
(bening/transparan). Disarankan untuk mencari simbol ini bila membeli barang-barang
UNIVERSITAS MERCU BUANA
plastik untuk makanan.
( Gambar 2.3.5 PP (Poly Propylene)
11. 11
6. PS (Poly Styrene)
Jenis plastik ini biasanya digunakana sebagai bahan dasar dari styrofoam,
tempat minum sekali pakai dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan
styrine ke dalam makanan kita. Tempat makan styrofoam menghasilkan polusi
saat di produksi, menjadi sumber sampah karena penggunaannya hanya sekali
pakai, tidak dapat mengurai dengan tanah, dan mengeluarkan gas beracun bila di
bakar.
( Gambar 2.3.6 PS (Poly Styrene)
7. Other (Poly Carbonate)
Jenis plastik ini biasanya ada di tempat makanan dan minuman seperti botol
minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu
Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem
hormon.
( Gambar 2.3.7 PC (Poly Carbonate)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
12. 12
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Bab 3
Bahaya Plastik Bagi Kehidupan
Serta Cara Penanggulangannya
3.1 Bahaya Plastik bagi Kehidupan
Bahaya plastik bagi kesehatan sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari,
kita tidak dapat lepas dari kebutuhan yang berbahan dasar plasik. Berikut adalah
zat kimia berbahaya dalam platik.
3.1.1 Zat Kimia Berbahaya dalam Plastik
1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada
DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh, sehingga memiliki
potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada
manusia terutama kanker hati.
2. Monomer vinil sianida (akrilonitril), bereaksi dengan adenin pada DNA
dan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit
kanker. Dampak akrilonitril sudah terbukti pada hewan percobaan yaitu
menimbulkan cacat lahir pada tikus yang memakannya.
3. Monomer vinil asetat, telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus
dan hati (liver) pada hewan.
4. Monomer lainnya, seperti akrilat, stirena, metakriat dan senyawa
turunannya seperti vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam,
formaldehida, kresol, isosianat organik, heksa metilandiamin, melamin,
epodilokkloridin, bispenol dan akrilonitril yang dapat menimbulkan iritasi
pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan dan lambung.
13. 13
3.1.2 Zat Aditif Berbahaya dalam Plastik
Selain monomer, zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan diantaranya:
1. Dibutil ptalat (DBP) dan Dioktil ptalat (DOP), merupakan zat aditif yang
populer digunakan dalam proses plastisasi, namun dibalik kepopuleran itu
ternyata DBP dan DOP ternyata menyimpan suatu zat kimia yaitu zat
benzen. Benzen termasuk larutan kimia yang sulit dicerna oleh sistem
pencernaan. Benzen juga tidak dapat dikeluarkan melalui feses atau urin.
Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan berbalut lemak.
Hal tersebut bisa memicu kanker pada darah atau leukemia (Koswara,
2006).
2. Timbal (Pb) merupakan racun bagi ginjal dan kadmium (Cd) yang
merupakan pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana keduanya
merupakan bahan aditif untuk mencegah kerusakan pada plastik.
3. Senyawa nitrosamine, yang timbul akibat reaksi antara komponen dalam
plastik yang bersifat karsinogenik (Winarno, 1994).
4. Ester ptalat, yang digunakan untuk melenturkan ternyata dapat menggangu
UNIVERSITAS MERCU BUANA
sistem endokrin (Anonimous, 2009).
5. Bisphenol-A (BPA) yang terdapat pada plastik Poli Karbonat (PC)
merupakan zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dan
memperbesar resiko pada kehamilan (Anonimous, 2008).
6. Bahan aditif senyawa Penta Kloro Bifenil (PCB) yang ditambahkan
sebagai bahan untuk membuat plastik tahan panas. PCB berfungsi sebagai
satic agent dan ikut menentukan kualitas plastik. Plastik tahan panas
sangat dimungkinkan mengandung PCB lebih banyak. Tanda dan gejala
keracunan PCB ini berupa pigmentasi pada kulit dab benjolan-benjolan,
gangguan pencernaan, serta tangan dan kaki lemas. Pada wanita hamil
PCB dapat mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi
lahir cacat. Pada keracunan menahun, PCB dapat menyebabkan kematian
jaringan hati dan kanker hati (Anonimous, 2009).
7. Ancaman lain kemasan plastik adalah pigmen warna pada kantong plastik
kresek yang bisa bermigrasi ke dalam makanan. Pada kantong plastik yang
berwarna-warni sering tidak diketahui bahan pewarna yang digunakan.
14. 14
Begitu juga dengan plastic yang tidak berwarna, perlu diwaspadai
penggunaanya. Semakin jernih, bening dan bersih plastik tersebut,
semakin sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya dan tidak
aman bagi kesehatan manusia (Koswara, 2006).
3.2 Cara Penanggulangan Plastik yang Sudah tidak digunakan (Sampah)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
3.2.1 Macam-macam Sampah
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa
makanan.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya
membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik
dan Styrofoam.
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah
yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya
adalah bahan kimia beracun.
3.2.2 Cara Penanggulangan
Dengan jumlah plastik yang semakin besar penggunaannya
saat ini, mejadikan tingkat persentase sampah plastic
juga meningkat. Hal ini akan mengakibatkan lingkungan menjadi
tidak sehat yang selanjutnya akan mengancam lingkungan dan
kesehatan kita.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan, yakni menggunakan prinsip 4R, yakni :
1. Replace (mengganti)
Ganti dengan barang ramah lingkungan, maksudnya barang
yang kita pakai sehari-hari diganti dengan barang lebih tahan lama
dan ramah lingkungan. Contohnya, mengganti kantong kresek
dengan keranjang yang terbuat dari rotan untuk berbelanja, dan
jangan menggunakan Styrofoam karena bahan ini tidak bisa
didegradasi secara alami.
15. 15
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. Reduce (mengurangi)
a. Kita harus mengurangi penggunaan plastik. Untuk
melakukan hal itu, kita dapat mengunakan cara-cara
berikut Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi
sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.
b. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun
daripada membeli botol baru setiap kali habis.
c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain
dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket
kecil untuk volume yang sama.
3. Re-Use (memakai kembali)
Gunakan sampah yang masih bisa dipakai, kita dapat
melakukannya dengan cara-cara berikut:
a. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah
b. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja
untuk pembungkus
c. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk
kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun
berbagai keperluan lainnya.
4. Recycle (daur ulang)
Daur ulang sampah merupakan cara yang paling populer,
karena dengan melakukan hal ini akan ada timbal balik secara
ekonomis. Misalnya dengan membuat kerajinan dari sampah
plastik, berupa tas, sandal, aksesoris dan lain sebagainya, yang
nantinya akan dijual oleh pengrajin.
3.3 Kembali ke Alam
3.3.1 Mengganti Plastik dengan Daun Pisang
Dewasa ini kemasan makanan menjadi perbincangan yang sangat
penting dan perlu diperhatikan sebagai bagian dari makanan yang akan
kita konsumsi. Mungkin sebagian dari kita menganggap bahwa kemasan
makanan hanya sekedar sebagai pelindung makanan, padahal fungsi lain
16. 16
dari pembungkus makanan ini juga untuk melindungi makan dari
kerusakan fisik, kimia, biologis maupun mekanis.
Selain itu industri makanan yang berkembang akhir-akhir ini,
menuntut para produsen untuk berlomba-lomba menarik perhatian
konsumen dari penampilan luar atau kemasan makanan yang didesain
semenarik mungkin tanpa memperhatikan keselamatan dari para
konsumen.
( Gambar 3.3.1 Pembungkus Tempe Dari Daun Pisang )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
17. 17
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Bab 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui setiap hari. Secara
umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan
yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam
tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam
tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik,
monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya
berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah
masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang
keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran). Masing-masing jenis plastik
mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dari material plastik
dan bahan kimia penyusunnya. Kita harus bijak dalam menggunakan plastik,
khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang
seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik
dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi.
Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan
plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan.
4.2. Saran
1. Lebih cermat dalam memilih macam macam bahan plastik, bila
memungkinkan pilihlah plastik yang meyantumkan kode 2, 4, 5,
dan 7.
2. Mengganti peralatan rumah tangga yang menggunakan plastik,
dengan stainless steel .
3. Tidak menggunakan plastik untuk wadah makanan atau minuman.
4. Menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.
18. 18
DAFTAR PUSTAKA
Achilias, D. S., C. Roupakias., P. Megalokonomos., A.A. Lappas., dan E.V.
Antonakou. 2007. Chemical Recycling of Plastic Wastes Made from Polyethylene
(LDPE and HDPE) and Polypropylene (PP).
Journal of Hazardous Material. Greece. Andriati, S. C. 2008. Eco-briquette dari
Komposit Sampah Plastik Polistirena (PS) dan Sampah Lignoselulosa Sebagai
Alternatif Energi.Journal of Hazardous Material.Greece.
Mustafa, N. 1993. Plastics Waste Management : Disposal, Recyling and Reuse.
Marcell Dekker Inc. New York.
Mycock, J. C., Mc.Kenna, J. D., dan Theodore, L. 1995. Air Pollution Control
Engineering and Technology. Lewis Publisher. USA.
Nevers, Noel de. 2000. Air Pollution Control Engineering. 2nd edition. McGraw-
Hill. Singapore.
Rias, Y. A., Fijriah, F., dan Hidayatin T. 2008. Potensi Bonggol Pisang dan
Limbah Cangkang Udang sebagai Bahan Baku Plastik sebaga Kemasan Ramah
Lingkungan. Karya Tulis Ilmiah Lingkungan Hidup. Surabaya.
Sasse, H, R., Lehmkamper, O., dan Kwasny-Echterhagen R. 1995. Polymer
granulates for masonry mortars and outdoor plaster. Di dalam: Ohama Y, editor.
Disposal and Recycling of Organic and Polymeric Construction Materials.
Proceeding of the International RILEM Workshop. Chapman & Hall. Tokyo: 26-
28 Maret, hal 75-85.
Setiawan, E. 2005. Studi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah di PT SIER.
Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP – ITS, Surabaya.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
19. 19
Paulrud, S., dan Nilsson, C. 2001. Briquetting and Combustion of Spring-harvested
Reed Canary-grass: Effect of Fuel Composition. Jurnal of Biomass ang
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Bioenergy, 20, hal 25-35.
Budhi, A. S. 2003. Pembuatan Briket Arang dari Faeces Sapi dan Tempurung
Kelapa Sebagai Alternatif Sumber Energi. Tugas Akhir S1, Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP – ITS. Surabaya.
Campbell, Paul D.Q. 1996. Plastic Component Design. First edition. Industrial
Press Inc. New York.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2005. Blueprint Pengelolaan
Energi Nasional 2005-2025.
Sumber Internet:
Bagus, Aris.Plastik Modern sebagai Alat Kebutuhan Manusia
dalam www.fib.ac.id diakses tanggal 23 September 2014