SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan terutama dilakukan
dengan menggunakan salah satu dari empat teknik kromatografi atau gabungan
teknik tersebut. Keempat teknik kromatografi itu terdiri atas : kromatografi kertas
(KKt), kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi gas cair (KGC), dan
kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).1
Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmenwarna yang
digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil
digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang
sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas,
sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan
resin tahan air). Selain itu, ada surfaktan yang merupakan unsur basah yang
menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan yang memungkinkan
penyebaran dengan mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan
antara dua cairan). Dalam tinta juga terdapat materi-materi partikuler, pemijar,
dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan
banyak fungsi seperti unsur pembawa tinta, pewarna, dan bahan-bahan tambahan
1Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia
(Bandung: ITB, 1987), h. 9.
1
2
lainnya yang digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan, dan bentuk tinta ketika
kering..2
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukanlan percobaan tentang
kromatografi kertas untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode pemisahan
kromatografi lapis tipis dan mengetahui pigmen warna dalam tinta.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi
lapis tipis(KLT) ?
2. Bagaimana cara pemisahan pigmen warna dari tinta dengan menggunakan
metode kromatografi lapis tipis (KLT) ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara pemisahan dengan menggunakan metode
kromatografi lapis tipis (KLT).
2. Untuk mengetahui cara pemisahan pigmen warna dari tinta dengan
menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT).
2β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi cair-padat pada umumnya sangat cocok untuk
cuplikan-cuplikan yang larut dalam pelaut nonpolar dan kurang larut yang
mengandung air seperti yang digunakan dalam kromatografi partisi fasa terikat.
Kromatografi partisi, senyawa-senyawa dengan perbedaan jenis dan jumlah gugus
fungsi biasanya dipisahkan. Kehebatan kromatografi partisi, yang tidak dimiliki
oleh metode lain, metode lain adalah kemampuan untuk memisahkan isomer.
Perbandingan seelektivitas kromatografi partisi dengan adsorbsi untuk beberapa
analit. Terlihat bahwa, bahwa resolusi homolog dan benzolog umumnya lebih
baik dengan kromatografi partisi fasa terbalik. Akan tetapi, pemisahan isomer-
isomer biasanya lebih baik dengan menggunakan kromatografi adsorbsi3
Kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan atas
distribusi diferensial komponen sampel di antara dua fasa, yaitu fasa diam
(stationary phase) dan fasa gerak (mobil phase). Fasa diam dapat berupa padatan
atau cairan yang terikat pada permukaan padatan (kertas atau suatu adsorben),
sedangkan fasa gerak dapat berupa cairan disebut eluen atau pelarut.4
Pemisahan dan pemurnian suatu bahan terutama dilakukan dengan
menggunakan salah satu dari beberapa teknik kromatografi ataupun menggunakan
3 Hendayana. Sumar, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforensis
Modern (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 103.
4 Alimin MS, Muh. Yunus dan Irfan Idris, Kimia Analitik (Makassar: Alauddin Press,
2007), h. 74 3
4
gabungan teknik-teknik tersebut. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar
tergantung pada sifat kelarutan dan keatsirian senyawa yang akan terpisah.5
Kromatografi adsorpsi diperkenalkan oleh Kuch dan ledere pada tahun 1931.
Metode ini dibangun untuk analisis biokimia dan organik, teknik pelaksanaannya
dilakukan dengan menggunakan kolom. Sebagai fasa diam dalam kolom dapat digunakan
silika ataupun alumina6
Kromaografi lapis tipis mirip dengan kromatografi kertas. Bedanya kertas
diganti dengan kaca atau plastik yang dilapisi dengan lapisan tipis absorben
seperti alumina, silika gel, selulosa ataupu material lainnya. kromatografi lapis
tipis boleh ulang (reproduksibel) dari pada kromatografi kertas7
Campuran sampel diteteskan pada kertas dan batas migrasi pelarut
ditandai. Setelah kertas dikeringkan, posisi senyawa-senyawa yang ada dalam
campuran sampel dapat dilihat dengan reaksi pewarnaan yang sesuai. Rasio jarak
yang ditempuh oleh senyawa dan jarak yang ditempuh oleh pelarut disebut nilai
Rf (retention factor) dan nilainya kurang lebih konstan untuk senyawa tertentu,
sistem pelarut dan kertas dibawah kondisi konsentrasi zat terlarut, suhu dan pH
yang terkontrol dengan baik. Nilai Rf berhubungan dengan koefisien partisi Ξ±:8
Ξ± = =
𝐴𝑙
𝐴𝑠
(
1
𝑅𝑓
βˆ’ 1)
Al : Daerah pembatas fasa cair dan
As : Daerah pembatas fasa diam padat
5Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian,h.141.
6Alimin. M.S, dkk, Buku Daras Kimia Analitik,h.77.
7Alimin. M.S, dkk, Buku Daras Kimia Analitik, h.77.
8 Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian, h. 151.
5
Kromatografi lapis tipis memiliki kelebihan dalam keserbagunaan,
kecepatan, dan kepekaannya dibandingkan dengan kromatografi kertas.
Keserbagunaan kromatografi lapis tipis disebabkan oleh kenyataan bahwa
disamping selulosa, sejumlah penjerap berbeda-beda dapat disamputkan pada plat
kaca atau penyangga lain dan digunakan untuk kromatografi. Walaupun silika gel
paling banyak digunakan untuk kromatografi jenis ini, lapisan lain juga dapat
digunakan seperti alumunium oksida, kalsium hidroksida, damar penukar ion,
magnesium fosfat, selulosa dan campuran dua bahan atau lebih9
Kekurangan dari kromatografi lapis tipis ialah kerja penyaputan pelat kaca
dengan penjerap. Kerja ini kemudian agak diringankan dengan adanya penyaput
otomatis. Meski begitu, dengan menggunakan alat itu tetap diperlukan tindakan
pencegahan tertentu. Pelat kaca harus dibersihkan dengan hati-hati menggunakan
aseton untuk menghilangkan lemak. Kemudin bubur silika gel (penjerap) dalam
air harus dikoncok dengan kuat terlebih dahulu sebelum penyabutan. Tergantung
pada ukuran penjerap, mungkin harus ditambahkan kalsium sulfat semihidrat
(15%) untuk membantu melekatkan penjerap pada pelat kaca. Selanjutnya plat
kaca harus dikeringkan dalam suhu kamar dan kemudian diaktifkan dengan
pemanasan dalam tanur pada 100-110oC selama 30 menit. Pada beberapa
pemisahan biasanya akan menguntungkan bila sifat penjerap diubah dengan
menambahkan garam organik (misalnya perak nitrat untu kromatografi lapis tipis
pemerakan) dan hal ini yang paling baik dikerjakan ketika plat sedang disaput.
Alasan lain masih digunakan plat yang disaput sendiri di laboratorium ialah
9Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia,
h.13.
6
karena kadar air dari silika gel dapat dikendalikan. Hal ini merupakan faktor-
faktoe kritis untuk beberapa pemisahan.10
Pencapaian pemisahan dengan teknik kromatografi tertentu dalam
perdagangan tersedia beberapa jenis kertas saring yang sudah dimodifikasi,
misalnya sifat polar selulosa dapat dikurangi dengan memadukan asam silikat atau
alumina ke dalam kertas sehingga lebih cocok untuk pemisahan lipid. Kertas juga
dapat dimodifikasi di laboratorium. Misalnya merendam dalam paraffin atau
minyak silikon agar dapat digunakan kromatografi fase balik juga untuk lipid.11
Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmenwarna yang
digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil
digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang
sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas,
sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan
resin tahan air). Selain itu, ada surfaktan yang merupakan unsur basah yang
menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan yang memungkinkan
penyebaran dengan mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan
antara dua cairan). Dalam tinta juga terdapat materi-materi partikuler, pemijar,
dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan
banyak fungsi seperti unsur pembawa tinta, pewarna, dan bahan-bahan tambahan
10Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia,
h.13.
11J. B Harborne. Phytochemical Methods, terj. Kosasih Padmawinata. Metode Fitokimia
(Bandung: ITB, 1987), h. 11.
7
lainnya yang digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan, dan bentuk tinta ketika
kering..12
Tinta berpigmen berisi unsur-unsur lain yang memperkuat peresapan dari
pigmen pada permukaan dan menghindarkan tinta dari terhapus oleh gesekan
mekanis. Material-material ini biasanya berkaitan sebagai resin (dalam tinta
berbahan celupan) atau unsur pengikat (dalam tinta berbahan dasar air)
Dikarenakan tinta berpigmen berada di permukaan kertas, tidak ada tinta yang
diperlukan untuk membuat intensitas warna sebagaimana tinta berbasis pelarut.
Tinta berpigmen juga ditengarai lebih tahan ketika tercuci, karenanya tinta-tinta
jenis ini sangat disarankan untuk penggunaan permanen. Tinta-tinta jenis jel
selalu tahan hapus dan seringkali sangat disarankan sekali bahkan oleh mereka
yang biasa membuat pemalsuan dokumen.13
Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen,
celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion
polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah yang menurunkan
tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan penyebaran yang mudah,
surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan), materi-materi
partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut
menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-bahan addiktif
lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa tinta ketika kering.14
12β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).
13β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).
14β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Senin / 19 Mei 2014
Pukul : 08.00 – 10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu, oven, chamber,
pipet volum gelas 5 mL, pipet volum 10 mL, kimia 250 ml, cawan
porselin,gunting, pinset, mistar, dan pensil.
2. Bahan
Bahan–bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : aquades
(H2O), aluminium foil, n-heksan (C6H14), plat silika gel, tinta biru, hitam,
merah dan ungu, serta tissu.
8
9
C. Prosedur Percobaan
Prosedur kerja dalam percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan empat lembar plat silika gel dengan ukuran panjang 7 cm
dan lebar 2 cm.
2. Mengoven kertas saring ke dalam oven.
3. Memberi tanda batas pada bagian atas dan bawah 0,5 cm.
4. Memipet 1 ml n-heksan (C6H14) ke dalam gelas kimia.
5. Memipet 1 ml air (H2O) ke dalam gelas kimia yang berisi n-heksan
(C6H14). Kemudian menghomogenkan campuran.
6. Memasukkan campuran ke dalam chamber.
7. Menotol masing-masing plat silika gel dengan tinta hitam, merah, biru
dan ungu.
8. Memasukkan plat silika yang telah ditotol ke dalam chamber yang berisi
pelarut dari campuran n-heksan (C6H14) dan air (H2O).
9. Mengoven kertas saing ke dalam oven.
10. Mengamati jarak tempuh pelarut dan noda hingga peratunya berada pada
tanda batas atas plat silika gel.
11. Mengeluarkan plat silika dari chamber.
12. Mengukur jarak pelarut.
13. Mengeringkan plat silika gel dengan menggunakan oven.
14. Mengukur jarak noda dan tinta.
15. Menghitung harga Rf noda dan tinta.
10
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
a. Air (H2O) + n-heksan (C6H14) (1:1)
No.
Warna
Tinta
Jarak
Pelarut
Warna
Noda
Jarak
Tinta
Rf Gambar
1. Hitam 6 cm Hitam 5 cm 0.83
2. Pink 6 cm Pink 6 cm 1
3. Biru 6 cm
Biru
muda
6 cm 1
4. Ungu
6 cm
6 cm
Ungu
Biru
4,6 cm
4 cm
0.76
0.67
10
11
b. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)
Sampel
Jarak Eluen
(cm)
Jarak Noda
(cm)
Rf Gambar
Hitam 5,5 5 0,9090
Pink 5,5 5 0,9090
Biru 5,5 5 0,9090
Ungu 5,5 5,3 0,9636
12
c. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)
No. Warna
Jarak
eluen
(cm)
Noda
Jarak
Noda (cm)
Rf Gambar
1. Hitam 4,4 Hitam 4,4 1
2. Pink 4,5 Pink 0,9 0,2
3. Biru 4,5
Biru muda
Biru tua
2,5
0,3
0,55
0,06
4. Ungu 4,5
Biru
Pink
Ungu
4,5
0,1
0,3
1
0,02
0,06
13
d. Air (H2O) dan kloroform (CHCl3) (1:1)
No
.
Warna Jarak
Eluen (cm)
Noda Jarak
Noda
(cm)
Rf Gambar
1 Hitam 6 Hitam
Kuning
Merah
4,8
2
3,5
0,8
0,33
0,58
2 Pink 6 Merah muda
Biru
2
3,9
0,33
0,65
3 Biru 6 Biru
Merah muda
5,5
1,3
0,92
0,22
4 Ungu 6 Ungu
Biru
Hitam
5,5
5,5
0,6
0,9
0,9
0,1
14
2. Analisi Data
a. Air (H2O) + n-heksan (C6H14) (1:1)
1. Warna Hitam
Hitam: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
5 cm
6 π‘π‘š
= 0.83
2. Warna Pink
Pink: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
6 cm
6 π‘π‘š
= 1
3. Warna Biru
Biru Muda: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
6 cm
6 π‘π‘š
= 1
4. Warna Ungu
Ungu: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
4,6 cm
6 π‘π‘š
= 0.76
Biru: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
4 cm
6 π‘π‘š
= 0.67
15
b. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)
1. Warna Hitam
Hitam: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
5 cm
5,5 π‘π‘š
= 0,9090
2. Warna Pink
Pink: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
5 cm
5,5 π‘π‘š
= 0,9090
3.Warna Biru
Biru Muda: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
5 cm
5,5 π‘π‘š
= 0,9090
4.Warna Ungu
Ungu: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
5,3 cm
5 π‘π‘š
= 0,9636
16
c. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)
1.Warna Hitam
Hitam: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
4,4
4,4
= 1
2. Warna Pink
Pink: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
0,9
4,5
= 0,2
5. Warna Biru
Biru muda: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
2,5
4,5
= 0,55
Biru tua: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
0,3
4,5
= 0,06
6. Warna Ungu
Biru: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
4,5
4,5
= 1
Pink: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
Rf =
0,1
4,5
= 0,02
Ungu: Rf =
Jarak yang di tempuh zat terlarut
π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
17
Rf =
0,3
4,5
= 0,06
d. Air (H2O) dan kloroform (CHCl3) (1:1)
1. Hitam
Hitam 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
4,8 cm
6 cm
= 0,8
Kuning 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
2 cm
6 cm
= 0,33
Merah 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
3,5 cm
6 cm
= 0,58
2. Tinta merah muda
Merah muda 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
2 cm
6 cm
= 0,33
Biru 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
3,9cm
6 cm
= 0,65
18
3. Tinta biru
Biru 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
5,5 cm
6 cm
= 0,92
Merah muda 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
1,3 cm
6 cm
= 0,22
4. Tita ungu
Ungu 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
5,5 cm
6 cm
= 0,92
Biru 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
5,5 cm
6 cm
= 0,92
Ungu 𝑅𝑓 =
Jarak tempuh zat terlarut
Jarak tempuh zat pelarut
𝑅𝑓 =
0,6 cm
6 cm
= 0,1
19
B. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui cara pemisahan
dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan menentukan pigmen warna
dalam tinta dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Adapun tinta yang
digunakan dalam percobaan ini adalah tinta berwarna hitam, merah, biru muda
dan biru tua. Fase diam yang digunakan adalah alumina yang merupakan
penyusun dari plat lapis tipis (KLT). Pengukuran plat lapis tipis (KLT) sepanjang
7x2 cm kemudian memberi batas garis atas 0,5 cm dan batas bawah 0,5 cm atau
spot. Spot berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan dipisahkan.
Pembuatan batas dilakukan dengan menggunakan pensil dikarenakan bahan pensil
tidak dapat bereaksi dengan pelarut (eluen) yang digunakan. Eluen yang
merupakan campuran dari n-heksan (C6H14) dan akuades (H2O) dengan
perbandingan 1:1 dalam 5 mL. Kedua pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam
percobaan ini karena akuades (H2O) merupakan pelarut polar, sedangkan n-
heksan (C6H14) merupakan pelarut non polar sehingga komponen dalam tinta yang
bersifat polar dan nonpolar dapat dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari
setiap komponen. Eluen berfungsi sebagai fase gerak yang akan mengelusi sampel
sehingga terjadi pemisahan.
Pada percobaan ini menggunakan 4 sampel yaitu tinta merah, tinta biru
muda, tinta hitam dan tinta biru tua dengan menggunakan pelarut berupa
campuran akuades (H2O) dan n-heksan (C6H14). Setelah mengikuti prosedur
percobaan yang ada, diperoleh perbedaan jarak antara noda yang ada dalam
pelarut masing-masing sebesar 6 cm sedangkan jarak noda untuk tinta hitam
20
sebesar 5 cm, tinta merah 6 cm, tinta biru 6 cm dan tinta biru tua 4,6 dan 4 cm.
Harga Rf untuk tinta hitam sebesar 0.83 cm, tinta merah 1 cm, biru muda 1 cm
dan biru tua diperoleh jarak 0.76 cm dan 0.67 cm.
Perbedaan jarak yang ditempuh zat terlarut disebabkan karena
dipengaruhi oleh kepolaran masing-masing tinta tersebut sehingga harga Rf yang
dihasilkan juga bebeda. Larutan yang bersifat non-polar akan memperlambat
proses kromatografi komponennya, karena komponennya bersifat polar, sehingga
akan mempengaruhi harga Rf, karena perbedaan kelarutan serta sifat dari
campuran tersebut.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dilakukan dengan cara
menotolkan sampel pada lempengan lapis tipis kemudian memasukkannya
ke dalam chamber yang berisi eluen dengan perbandingan pelarut tertentu.
2. Pigmen warna pada tinta hitam yaitu hitam, untuk tinta merah diperoleh
warna pigmen merah muda, tinta biru diperoleh warna pigmen yaitu biru
muda serta untuk tinta biru tua diperoleh warna pigmen biru dan ungu.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu sebaiknya pada
percobaan berikutnya digunakan perbandingan (5:1) untuk membedakan dengan
perbandingan (1:1).
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.
Day, R. A dan A. L Underwood. Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta Erlangga, 2002
Harborne, J.B. Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode
Fitokimia. Bandung: ITB, 1987.
Hendayana. Sumar. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforensis
Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
M. S., Alimin, Muh. Yunus dan Irfan Idris. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin
Press, 2007.
β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta, 2014.

More Related Content

What's hot

spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomDyah Asih Setiatin
Β 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
Β 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenolXINYOUWANZ
Β 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
Β 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Phalenopsis Seung Gi
Β 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Β 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
Β 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
Β 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
Β 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik Dokter Tekno
Β 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiAde Irma Suryani
Β 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
Β 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
Β 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
Β 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
Β 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERRr-Clara Adelina P
Β 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
Β 

What's hot (20)

spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
Β 
Titik lebur
Titik leburTitik lebur
Titik lebur
Β 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
Β 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
Β 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Β 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Β 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
Β 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
Β 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
Β 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Β 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Β 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
Β 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Β 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
Β 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
Β 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
Β 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
Β 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Β 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
Β 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
Β 

Similar to Kromatografi lapis tipis (klt)

ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiFransiska Puteri
Β 
Kromatografi nike
Kromatografi nikeKromatografi nike
Kromatografi nikeNike Febrianti
Β 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografirebolegi
Β 
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Β 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
Β 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiRita Usdeka
Β 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxFirmaYulianis2
Β 
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...puspa pratidina
Β 
Materi3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptxMateri3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptxAsepSaepudin211095
Β 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
Β 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiSalsabila Azzahra
Β 

Similar to Kromatografi lapis tipis (klt) (20)

Laporan tlc
Laporan tlcLaporan tlc
Laporan tlc
Β 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
Β 
kromatografi kertas
kromatografi kertaskromatografi kertas
kromatografi kertas
Β 
Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt
Β 
Kromatografi nike
Kromatografi nikeKromatografi nike
Kromatografi nike
Β 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Β 
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Β 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Β 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
Β 
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
Β 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
Β 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
Β 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptx
Β 
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Β 
Kimia analisis
Kimia analisisKimia analisis
Kimia analisis
Β 
Pemisahan campuran
Pemisahan campuranPemisahan campuran
Pemisahan campuran
Β 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Β 
Materi3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptxMateri3 Kromatografi Kertas.pptx
Materi3 Kromatografi Kertas.pptx
Β 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Β 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Β 

More from UIN Alauddin Makassar

Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerUIN Alauddin Makassar
Β 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Β 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomUIN Alauddin Makassar
Β 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
Β 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasUIN Alauddin Makassar
Β 
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]UIN Alauddin Makassar
Β 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasUIN Alauddin Makassar
Β 
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahayaReduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahayaUIN Alauddin Makassar
Β 

More from UIN Alauddin Makassar (18)

Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Β 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Β 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Β 
Potensiometer
PotensiometerPotensiometer
Potensiometer
Β 
Asam lemak
Asam lemakAsam lemak
Asam lemak
Β 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
Β 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Β 
Ekstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cairEkstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cair
Β 
Destilasi
DestilasiDestilasi
Destilasi
Β 
Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
Β 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
Β 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Β 
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Β 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Β 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
Β 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
Β 
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahayaReduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
Β 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
Β 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
Β 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Β 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 

Kromatografi lapis tipis (klt)

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan terutama dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat teknik kromatografi atau gabungan teknik tersebut. Keempat teknik kromatografi itu terdiri atas : kromatografi kertas (KKt), kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi gas cair (KGC), dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).1 Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmenwarna yang digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air). Selain itu, ada surfaktan yang merupakan unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan yang memungkinkan penyebaran dengan mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan). Dalam tinta juga terdapat materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi seperti unsur pembawa tinta, pewarna, dan bahan-bahan tambahan 1Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia (Bandung: ITB, 1987), h. 9. 1
  • 2. 2 lainnya yang digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan, dan bentuk tinta ketika kering..2 Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukanlan percobaan tentang kromatografi kertas untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode pemisahan kromatografi lapis tipis dan mengetahui pigmen warna dalam tinta. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah cara pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis(KLT) ? 2. Bagaimana cara pemisahan pigmen warna dari tinta dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) ? C. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui cara pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). 2. Untuk mengetahui cara pemisahan pigmen warna dari tinta dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). 2β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kromatografi cair-padat pada umumnya sangat cocok untuk cuplikan-cuplikan yang larut dalam pelaut nonpolar dan kurang larut yang mengandung air seperti yang digunakan dalam kromatografi partisi fasa terikat. Kromatografi partisi, senyawa-senyawa dengan perbedaan jenis dan jumlah gugus fungsi biasanya dipisahkan. Kehebatan kromatografi partisi, yang tidak dimiliki oleh metode lain, metode lain adalah kemampuan untuk memisahkan isomer. Perbandingan seelektivitas kromatografi partisi dengan adsorbsi untuk beberapa analit. Terlihat bahwa, bahwa resolusi homolog dan benzolog umumnya lebih baik dengan kromatografi partisi fasa terbalik. Akan tetapi, pemisahan isomer- isomer biasanya lebih baik dengan menggunakan kromatografi adsorbsi3 Kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan atas distribusi diferensial komponen sampel di antara dua fasa, yaitu fasa diam (stationary phase) dan fasa gerak (mobil phase). Fasa diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat pada permukaan padatan (kertas atau suatu adsorben), sedangkan fasa gerak dapat berupa cairan disebut eluen atau pelarut.4 Pemisahan dan pemurnian suatu bahan terutama dilakukan dengan menggunakan salah satu dari beberapa teknik kromatografi ataupun menggunakan 3 Hendayana. Sumar, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforensis Modern (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 103. 4 Alimin MS, Muh. Yunus dan Irfan Idris, Kimia Analitik (Makassar: Alauddin Press, 2007), h. 74 3
  • 4. 4 gabungan teknik-teknik tersebut. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar tergantung pada sifat kelarutan dan keatsirian senyawa yang akan terpisah.5 Kromatografi adsorpsi diperkenalkan oleh Kuch dan ledere pada tahun 1931. Metode ini dibangun untuk analisis biokimia dan organik, teknik pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan kolom. Sebagai fasa diam dalam kolom dapat digunakan silika ataupun alumina6 Kromaografi lapis tipis mirip dengan kromatografi kertas. Bedanya kertas diganti dengan kaca atau plastik yang dilapisi dengan lapisan tipis absorben seperti alumina, silika gel, selulosa ataupu material lainnya. kromatografi lapis tipis boleh ulang (reproduksibel) dari pada kromatografi kertas7 Campuran sampel diteteskan pada kertas dan batas migrasi pelarut ditandai. Setelah kertas dikeringkan, posisi senyawa-senyawa yang ada dalam campuran sampel dapat dilihat dengan reaksi pewarnaan yang sesuai. Rasio jarak yang ditempuh oleh senyawa dan jarak yang ditempuh oleh pelarut disebut nilai Rf (retention factor) dan nilainya kurang lebih konstan untuk senyawa tertentu, sistem pelarut dan kertas dibawah kondisi konsentrasi zat terlarut, suhu dan pH yang terkontrol dengan baik. Nilai Rf berhubungan dengan koefisien partisi Ξ±:8 Ξ± = = 𝐴𝑙 𝐴𝑠 ( 1 𝑅𝑓 βˆ’ 1) Al : Daerah pembatas fasa cair dan As : Daerah pembatas fasa diam padat 5Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian,h.141. 6Alimin. M.S, dkk, Buku Daras Kimia Analitik,h.77. 7Alimin. M.S, dkk, Buku Daras Kimia Analitik, h.77. 8 Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian, h. 151.
  • 5. 5 Kromatografi lapis tipis memiliki kelebihan dalam keserbagunaan, kecepatan, dan kepekaannya dibandingkan dengan kromatografi kertas. Keserbagunaan kromatografi lapis tipis disebabkan oleh kenyataan bahwa disamping selulosa, sejumlah penjerap berbeda-beda dapat disamputkan pada plat kaca atau penyangga lain dan digunakan untuk kromatografi. Walaupun silika gel paling banyak digunakan untuk kromatografi jenis ini, lapisan lain juga dapat digunakan seperti alumunium oksida, kalsium hidroksida, damar penukar ion, magnesium fosfat, selulosa dan campuran dua bahan atau lebih9 Kekurangan dari kromatografi lapis tipis ialah kerja penyaputan pelat kaca dengan penjerap. Kerja ini kemudian agak diringankan dengan adanya penyaput otomatis. Meski begitu, dengan menggunakan alat itu tetap diperlukan tindakan pencegahan tertentu. Pelat kaca harus dibersihkan dengan hati-hati menggunakan aseton untuk menghilangkan lemak. Kemudin bubur silika gel (penjerap) dalam air harus dikoncok dengan kuat terlebih dahulu sebelum penyabutan. Tergantung pada ukuran penjerap, mungkin harus ditambahkan kalsium sulfat semihidrat (15%) untuk membantu melekatkan penjerap pada pelat kaca. Selanjutnya plat kaca harus dikeringkan dalam suhu kamar dan kemudian diaktifkan dengan pemanasan dalam tanur pada 100-110oC selama 30 menit. Pada beberapa pemisahan biasanya akan menguntungkan bila sifat penjerap diubah dengan menambahkan garam organik (misalnya perak nitrat untu kromatografi lapis tipis pemerakan) dan hal ini yang paling baik dikerjakan ketika plat sedang disaput. Alasan lain masih digunakan plat yang disaput sendiri di laboratorium ialah 9Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia, h.13.
  • 6. 6 karena kadar air dari silika gel dapat dikendalikan. Hal ini merupakan faktor- faktoe kritis untuk beberapa pemisahan.10 Pencapaian pemisahan dengan teknik kromatografi tertentu dalam perdagangan tersedia beberapa jenis kertas saring yang sudah dimodifikasi, misalnya sifat polar selulosa dapat dikurangi dengan memadukan asam silikat atau alumina ke dalam kertas sehingga lebih cocok untuk pemisahan lipid. Kertas juga dapat dimodifikasi di laboratorium. Misalnya merendam dalam paraffin atau minyak silikon agar dapat digunakan kromatografi fase balik juga untuk lipid.11 Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmenwarna yang digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air). Selain itu, ada surfaktan yang merupakan unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan yang memungkinkan penyebaran dengan mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan). Dalam tinta juga terdapat materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi seperti unsur pembawa tinta, pewarna, dan bahan-bahan tambahan 10Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia, h.13. 11J. B Harborne. Phytochemical Methods, terj. Kosasih Padmawinata. Metode Fitokimia (Bandung: ITB, 1987), h. 11.
  • 7. 7 lainnya yang digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan, dan bentuk tinta ketika kering..12 Tinta berpigmen berisi unsur-unsur lain yang memperkuat peresapan dari pigmen pada permukaan dan menghindarkan tinta dari terhapus oleh gesekan mekanis. Material-material ini biasanya berkaitan sebagai resin (dalam tinta berbahan celupan) atau unsur pengikat (dalam tinta berbahan dasar air) Dikarenakan tinta berpigmen berada di permukaan kertas, tidak ada tinta yang diperlukan untuk membuat intensitas warna sebagaimana tinta berbasis pelarut. Tinta berpigmen juga ditengarai lebih tahan ketika tercuci, karenanya tinta-tinta jenis ini sangat disarankan untuk penggunaan permanen. Tinta-tinta jenis jel selalu tahan hapus dan seringkali sangat disarankan sekali bahkan oleh mereka yang biasa membuat pemalsuan dokumen.13 Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-bahan addiktif lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa tinta ketika kering.14 12β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014). 13β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014). 14β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).
  • 8. 8 BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Hari / Tanggal : Senin / 19 Mei 2014 Pukul : 08.00 – 10.00 WITA Tempat : Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu, oven, chamber, pipet volum gelas 5 mL, pipet volum 10 mL, kimia 250 ml, cawan porselin,gunting, pinset, mistar, dan pensil. 2. Bahan Bahan–bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : aquades (H2O), aluminium foil, n-heksan (C6H14), plat silika gel, tinta biru, hitam, merah dan ungu, serta tissu. 8
  • 9. 9 C. Prosedur Percobaan Prosedur kerja dalam percobaan ini yaitu sebagai berikut: 1. Menyiapkan empat lembar plat silika gel dengan ukuran panjang 7 cm dan lebar 2 cm. 2. Mengoven kertas saring ke dalam oven. 3. Memberi tanda batas pada bagian atas dan bawah 0,5 cm. 4. Memipet 1 ml n-heksan (C6H14) ke dalam gelas kimia. 5. Memipet 1 ml air (H2O) ke dalam gelas kimia yang berisi n-heksan (C6H14). Kemudian menghomogenkan campuran. 6. Memasukkan campuran ke dalam chamber. 7. Menotol masing-masing plat silika gel dengan tinta hitam, merah, biru dan ungu. 8. Memasukkan plat silika yang telah ditotol ke dalam chamber yang berisi pelarut dari campuran n-heksan (C6H14) dan air (H2O). 9. Mengoven kertas saing ke dalam oven. 10. Mengamati jarak tempuh pelarut dan noda hingga peratunya berada pada tanda batas atas plat silika gel. 11. Mengeluarkan plat silika dari chamber. 12. Mengukur jarak pelarut. 13. Mengeringkan plat silika gel dengan menggunakan oven. 14. Mengukur jarak noda dan tinta. 15. Menghitung harga Rf noda dan tinta.
  • 10. 10 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Tabel Pengamatan a. Air (H2O) + n-heksan (C6H14) (1:1) No. Warna Tinta Jarak Pelarut Warna Noda Jarak Tinta Rf Gambar 1. Hitam 6 cm Hitam 5 cm 0.83 2. Pink 6 cm Pink 6 cm 1 3. Biru 6 cm Biru muda 6 cm 1 4. Ungu 6 cm 6 cm Ungu Biru 4,6 cm 4 cm 0.76 0.67 10
  • 11. 11 b. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1) Sampel Jarak Eluen (cm) Jarak Noda (cm) Rf Gambar Hitam 5,5 5 0,9090 Pink 5,5 5 0,9090 Biru 5,5 5 0,9090 Ungu 5,5 5,3 0,9636
  • 12. 12 c. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1) No. Warna Jarak eluen (cm) Noda Jarak Noda (cm) Rf Gambar 1. Hitam 4,4 Hitam 4,4 1 2. Pink 4,5 Pink 0,9 0,2 3. Biru 4,5 Biru muda Biru tua 2,5 0,3 0,55 0,06 4. Ungu 4,5 Biru Pink Ungu 4,5 0,1 0,3 1 0,02 0,06
  • 13. 13 d. Air (H2O) dan kloroform (CHCl3) (1:1) No . Warna Jarak Eluen (cm) Noda Jarak Noda (cm) Rf Gambar 1 Hitam 6 Hitam Kuning Merah 4,8 2 3,5 0,8 0,33 0,58 2 Pink 6 Merah muda Biru 2 3,9 0,33 0,65 3 Biru 6 Biru Merah muda 5,5 1,3 0,92 0,22 4 Ungu 6 Ungu Biru Hitam 5,5 5,5 0,6 0,9 0,9 0,1
  • 14. 14 2. Analisi Data a. Air (H2O) + n-heksan (C6H14) (1:1) 1. Warna Hitam Hitam: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 5 cm 6 π‘π‘š = 0.83 2. Warna Pink Pink: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 6 cm 6 π‘π‘š = 1 3. Warna Biru Biru Muda: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 6 cm 6 π‘π‘š = 1 4. Warna Ungu Ungu: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 4,6 cm 6 π‘π‘š = 0.76 Biru: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 4 cm 6 π‘π‘š = 0.67
  • 15. 15 b. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1) 1. Warna Hitam Hitam: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 5 cm 5,5 π‘π‘š = 0,9090 2. Warna Pink Pink: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 5 cm 5,5 π‘π‘š = 0,9090 3.Warna Biru Biru Muda: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 5 cm 5,5 π‘π‘š = 0,9090 4.Warna Ungu Ungu: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 5,3 cm 5 π‘π‘š = 0,9636
  • 16. 16 c. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1) 1.Warna Hitam Hitam: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 4,4 4,4 = 1 2. Warna Pink Pink: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 0,9 4,5 = 0,2 5. Warna Biru Biru muda: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 2,5 4,5 = 0,55 Biru tua: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 0,3 4,5 = 0,06 6. Warna Ungu Biru: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 4,5 4,5 = 1 Pink: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž Rf = 0,1 4,5 = 0,02 Ungu: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarut π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž
  • 17. 17 Rf = 0,3 4,5 = 0,06 d. Air (H2O) dan kloroform (CHCl3) (1:1) 1. Hitam Hitam 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 4,8 cm 6 cm = 0,8 Kuning 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 2 cm 6 cm = 0,33 Merah 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 3,5 cm 6 cm = 0,58 2. Tinta merah muda Merah muda 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 2 cm 6 cm = 0,33 Biru 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 3,9cm 6 cm = 0,65
  • 18. 18 3. Tinta biru Biru 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 5,5 cm 6 cm = 0,92 Merah muda 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 1,3 cm 6 cm = 0,22 4. Tita ungu Ungu 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 5,5 cm 6 cm = 0,92 Biru 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 5,5 cm 6 cm = 0,92 Ungu 𝑅𝑓 = Jarak tempuh zat terlarut Jarak tempuh zat pelarut 𝑅𝑓 = 0,6 cm 6 cm = 0,1
  • 19. 19 B. Pembahasan Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan menentukan pigmen warna dalam tinta dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Adapun tinta yang digunakan dalam percobaan ini adalah tinta berwarna hitam, merah, biru muda dan biru tua. Fase diam yang digunakan adalah alumina yang merupakan penyusun dari plat lapis tipis (KLT). Pengukuran plat lapis tipis (KLT) sepanjang 7x2 cm kemudian memberi batas garis atas 0,5 cm dan batas bawah 0,5 cm atau spot. Spot berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan dipisahkan. Pembuatan batas dilakukan dengan menggunakan pensil dikarenakan bahan pensil tidak dapat bereaksi dengan pelarut (eluen) yang digunakan. Eluen yang merupakan campuran dari n-heksan (C6H14) dan akuades (H2O) dengan perbandingan 1:1 dalam 5 mL. Kedua pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam percobaan ini karena akuades (H2O) merupakan pelarut polar, sedangkan n- heksan (C6H14) merupakan pelarut non polar sehingga komponen dalam tinta yang bersifat polar dan nonpolar dapat dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari setiap komponen. Eluen berfungsi sebagai fase gerak yang akan mengelusi sampel sehingga terjadi pemisahan. Pada percobaan ini menggunakan 4 sampel yaitu tinta merah, tinta biru muda, tinta hitam dan tinta biru tua dengan menggunakan pelarut berupa campuran akuades (H2O) dan n-heksan (C6H14). Setelah mengikuti prosedur percobaan yang ada, diperoleh perbedaan jarak antara noda yang ada dalam pelarut masing-masing sebesar 6 cm sedangkan jarak noda untuk tinta hitam
  • 20. 20 sebesar 5 cm, tinta merah 6 cm, tinta biru 6 cm dan tinta biru tua 4,6 dan 4 cm. Harga Rf untuk tinta hitam sebesar 0.83 cm, tinta merah 1 cm, biru muda 1 cm dan biru tua diperoleh jarak 0.76 cm dan 0.67 cm. Perbedaan jarak yang ditempuh zat terlarut disebabkan karena dipengaruhi oleh kepolaran masing-masing tinta tersebut sehingga harga Rf yang dihasilkan juga bebeda. Larutan yang bersifat non-polar akan memperlambat proses kromatografi komponennya, karena komponennya bersifat polar, sehingga akan mempengaruhi harga Rf, karena perbedaan kelarutan serta sifat dari campuran tersebut.
  • 21. 21 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut: 1. Pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dilakukan dengan cara menotolkan sampel pada lempengan lapis tipis kemudian memasukkannya ke dalam chamber yang berisi eluen dengan perbandingan pelarut tertentu. 2. Pigmen warna pada tinta hitam yaitu hitam, untuk tinta merah diperoleh warna pigmen merah muda, tinta biru diperoleh warna pigmen yaitu biru muda serta untuk tinta biru tua diperoleh warna pigmen biru dan ungu. B. Saran Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu sebaiknya pada percobaan berikutnya digunakan perbandingan (5:1) untuk membedakan dengan perbandingan (1:1). 21
  • 22. 22 DAFTAR PUSTAKA Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010. Day, R. A dan A. L Underwood. Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta Erlangga, 2002 Harborne, J.B. Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia. Bandung: ITB, 1987. Hendayana. Sumar. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforensis Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. M. S., Alimin, Muh. Yunus dan Irfan Idris. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press, 2007. β€œTinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta, 2014.