SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
MAKALAH POLIMERMAKALAH POLIMER
POLIURETANPOLIURETAN
DISUSUN OLEH :DISUSUN OLEH :
 NAMA NAMA ANGGOTAANGGOTA ::
1.1. REFSKYREFSKY FITRIONFITRIONOO (121150(121150
2.2. ARIYAARIYA SETIYANASETIYANA (121150077)(121150077)
3.3. YUSHINTAYUSHINTA PUTIPUTI UTIFAUTIFA (12115(121150085)0085)
PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRIPRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTAYOGYAKARTA
20162016
BAB I . PENDAHULUANBAB I . PENDAHULUAN
I.1.I.1. Latar belakangLatar belakang
Perkembangan poliuretan telah dimulai sejak perang dunia II. PoliuretanPerkembangan poliuretan telah dimulai sejak perang dunia II. Poliuretan
ditemukan oleh Otto Bayer dan telah diaplikasikan sebagai alat perekatditemukan oleh Otto Bayer dan telah diaplikasikan sebagai alat perekat
(isolasi) pada lemari es dan pesawat terbang. Poliuretan merupakan jenis(isolasi) pada lemari es dan pesawat terbang. Poliuretan merupakan jenis
 polimer polimer yangyang murah,murah, mudahmudah dibentuk,dibentuk, dapatdapat dibuatdibuat oleholeh manusiamanusia dandan
 jumlahnya jumlahnya berlimpah.berlimpah. PoliuretanPoliuretan mempunyaimempunyai potensipotensi besarbesar untukuntuk dapatdapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Poliuretan banyak digunakandiaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Poliuretan banyak digunakan
dalam bentuk foam,dalam bentuk foam, coasting coasting , adhesive dan elastmer., adhesive dan elastmer.
Poliuretan mulai berkembang di Indonesia sendiri,Poliuretan mulai berkembang di Indonesia sendiri, peluangpeluang bisnisbisnis
 polyurethane polyurethane semakin berkembang sejak tahun 1993. Perkembangan pasarsemakin berkembang sejak tahun 1993. Perkembangan pasar
yang cepat dikarenakan semakin banyak orang yang menemukan bahwayang cepat dikarenakan semakin banyak orang yang menemukan bahwa
materimateri polyurethane bisapolyurethane bisa membantu memotongmembantu memotong costproduksi. Polyurethanecostproduksi. Polyurethane
memiliki katarestik kuat dan awet sehingga bisa digunakan dalam waktu lama.memiliki katarestik kuat dan awet sehingga bisa digunakan dalam waktu lama.
Jadi tidak heranJadi tidak heran bila pasar polybila pasar polyurethane sangat mengiurkanurethane sangat mengiurkan dan semakindan semakin
 berkembang. berkembang. TidakTidak tertutuptertutup kemungkinkemungkin polyurethanepolyurethane IndonesiaIndonesia bisabisa menjadimenjadi
 peluang bisnis yang paling d peluang bisnis yang paling diincar nantinya.iincar nantinya.
I.2.I.2. Ruang lingkupRuang lingkup
Polimer PoliuretanPolimer Poliuretan
I.3.I.3. TujuanTujuan
a.a. Untuk mengetahui sejarah dari poliuretanUntuk mengetahui sejarah dari poliuretan
 b. b. Untuk mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekuranganUntuk mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekurangan
dan kelebihan dari poliuretandan kelebihan dari poliuretan
c.c. Untuk mengetahui cara penguraian poliuretanUntuk mengetahui cara penguraian poliuretan
I.4.I.4. ManfaatManfaat
a.a.Mengetahui sejarah dari poliuretanMengetahui sejarah dari poliuretan
 b.Mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekurangan dan
kelebihan dari poliuretan
c.Mengetahui cara penguraian poliuretan
BAB II. ISI
II.1. Pengertian Poliuretan
Poliuretan merupakan bahan polimer yang mempunyai ciri khas adanya
gugus fungsi uretan (-NHCOO-) dalam rantai utama polimer. Gugus fungsi
uretan dihasilkan dari reaksi antara senyawa yang mengandung gugus
hidroksil (-OH) dengan senyawa yang mengandung gugus isosianat (-NCO-).
Poliuretan disebut juga dengan polikarbamat yaitu turunan ester-amida
dari asam karbonat. Poliuretan banyak diaplikasikan dalam bidang termasuk
serat (elastis), bahan perekat, pelapis, elastomer, dan busa-busa yang fleksibel
dan kuat (Stevens, 2001). Poliuretan adalah nama umum dari jenis sintesis
kopolimer yang mengandung rantai uretan sebagai unit pengulangnya.
Poliuretan mengandung tiga reaktan sebagai bahan dasar yaitu poliol,
diisosianat, dan pemanjang rantai (chain extender) yang berupa diol atau
diamin (Vermette, 2001).
II.2. Sejarah Polimer : Poliuretan
Poliuretan [PU] ditemukan pada tahun 1937 oleh Otto Bayer dan
rekan kerjanyanya di laboratorium I.G. Farbenin Leverkusen, Jerman. Karya-
karya awal mereka difokuskan pada produk PU yang diperoleh dari alifatik
diisosianat dan diamin yang membentuk polyurea, hingga akhirnya diperoleh
sesuatu yang diberi nama PU yang diproduksi dari diisosianat alifatik dan
glikol. Kemudian Polyisocyanates menjadi tersedia secara komersial pada
tahun 1952, segera setelah dilakukan produksi skala komersial PU yang
diproduksi dari toluena diisosianat (TDI) dan poliol poliester. Dalam tahun-
tahun berikutnya (1952-1954), sistem poliester-polyisocyanate yang berbeda
dikembangkan oleh Bayer. Poliol poliester secara bertahap digantikan
 bypolyether poliol karena beberapa kelebihan seperti biaya rendah,
kemudahan penanganan, dan stabilitas hidrolitik yang meningkat. Poli
(tetramethylene eter) glikol (PTMG), diperkenalkan oleh DuPont pada tahun
1956 oleh polimerisasi tetrahidrofuran, sebagai yang pertama yang tersedia
secara komersial polieter poliol. Kemudian, pada tahun 1957, BASF dan Dow
Chemical diproduksi glikol polialkilena. Berdasarkan PTMG dan 4,4'-
diphenylmethane diisosianat (MDI), dan etilen diamin, kemudian dihasilkan
serat Spandex disebut Lycra diproduksi oleh Dupont. Satu dekade kemudian,
PU dikembangkan menjadi busa PU fleksibel (1960) dan busa PU kaku
(polyisocyanurate busa-1967) dan menemukan beberapa agen bahan
tambahan pengembang ,polieter poliol, dan isosianat polimer seperti poli
metilen difenildiisosianat (pMDI). Busa PU yang ditambahkan pMDI
menunjukkan ketahanan yang baik pada panas dan menghambat api.
Pada tahun 1969, diperkenalkan PU Reaksi Injection Moulding [PU
RIM] dimana teknologi ini merupakan teknologi yang lebih maju. Kemudian
 pengembangan teknologinya dilanjutkan dengan adanya Injection Reaksi
Moulding [RRIM] yang mapu memproduksi PU dengan kinerja yang tinggi.
Pada tahun 1983 menghasilkan body mobil bahan plastik pertama di Amerika
Serikat. Pada 1990-an, karena kesadaran akan bahaya menggunakan chloro-
alkana sebagai blowing agen (Montreal protocol, 1987), beberapa agen
 pengembang lainnya mulai tersedia di pasar (misalnya, karbon dioksida,
 pentana, 1,1,1,2-tetrafloroetana, 1,1,1,3,3-pentafluoropropane). Pada saat yang
sama, kemudian dihasilkan dua-pack PU, yaitu Pu- polyurea spray coating
teknologi yang berhasil diproduksi dan mendapatkan keuntungan signifikan
misalnya kelembaban sensitif dengan reaktivitas cepat. Kemudian
 berkembang strategi pemanfaatan tumbuhan yang menganding poliol berbasis
minyak untuk pengembangan PU. Saat ini dunia PU telah jauh lebih moderen
dengan adanya PU hibrida, komposit PU, non-isosianat PU, dengan aplikasi
yang beragam dan serbaguna di beberapa bidang. Banyaknya produk dari PU
muncul karena sintesis yang sederhana dan cara pengaplikasinya sederhana,
hanya menggunakan reaktan dasar dan akan diperoleh sifat-sifat produk akhir
yang unggul.
II.3. Kegunaan Poliuretan
Application penggunaan (millions of pounds) Percentage of total
Konstruksi bangunan 1,459 26.8%
Transportasi 1,298 23.9%
Furniture & Bedding 1,127 20.6%
peralatan rumah 278 5.1%
Pengemasan 251 4.6%
Tekstil, Serat & Elektronik 181 3.3%
Mesin & pengecoran 178 3.3%
Elektronik 75 1.4%
Sepatu 39 0.7%
kegunaan lain 558 10.2%
Total 5,444 100.0%
 Untuk Alat-alat angkutan(transportasi), misalnya : Escalator ,Elevator , Lift ,
Hand Pallet ,Caster Heavy Duty.
 Untuk Industri Plat Lembaran, Almunium Lembaran, Seng Lembaran,
misalnya : Transfer Roll, Roll Printing
 Untuk Industri Automotif, Misalnya : Grommet, Engine Seal Tester, Alat
 pembantu perakitan, Mounting
 Untuk Industri Kayu, misalnya : Roll Feeder,Disegment Filter, Membran,
 Nozzle Bottom Cleaner, Anvil Roll, Roda Moulding
 Untuk Industri Mining, misalnya : Pompa, Screen, Pipa saluran pasir
 Untuk Industri Pipa, misalnya : Hydrotester Seal, V. Roll
II.4. Bahan baku yang digunakan
PU berasal dari reaksi kimia antara di/poly isoyanate dan diol/poliol
yang akan membentuk gugus ulang uretan, umumnya dengan adanya chain
extender, katalis, dan atau aditif. Seringkali ester, eter, dan cincin aromatik
 juga dihasilkan sebagai hasil samping uretan dalam keterkaitannya dengan
struktur rantai PU.
1. Isosianate
Isosianate merupakan komponen penting yang dibutuhkan dalan
sintesis PU. Terdapat polifungsional isosianat yang mengandung dua
atau lebih gugus  –  NCO per molekul. Dapat bersifat alifatik,
sikloalifati, polisiklik atau aromatik pada alam seperti toluena
diisosianat (TDI), Metana diisosianat (MDI), xylena diisosianat(XDI),
meta-tetrametilxylena diisosianat(TMXDI), hidrogen xylena
diisosianat(HXDI), naftalen diisosianat (NDI), hexametilen diisosianat
(HDI), isophorone diisosianat (IPDI), disiklohexyletan diisosianat
(H12MDI). Contoh:
Gugus isosianat menghasilkan ikatan ganda berurutan seperti R-
 N=C=O, dimana reaktivitas isosianat diatur oleh sifat positif dari atom
karbon namun rentan terhadap serangan nukleofil, oksigen dan
elektrofil nitrogen.
Jika R adalah gugus aromatik, muatan negatif akan
terdelokalisasi kedalam R,
dengan demikian, isosianat aromatik lebih reaktif daripada alifatik
atau isosianat sikloalifatik. Dalam kasus isosianat aromatik, sifat dari
substituen juga menentukan reaktivitas, yaitu, elektron menarik
substituen di posisi orto atau para meningkatkan reaktivitas dan
elektron menyumbangkan substituen kelompok isosianat dengan
reaktivitas lebih rendah. Pada diisosianat, kehadiran elektron menarik
isosianat kedua meningkatkan reaktivitas dari isosianat pertama; para
digantikan diisosianat aromatik yang lebih reaktif dan sebagai
 pengganti orto mereka yang utama dihubungkan dengan halangan
sterik yang diberikan oleh fungsi -NCO kedua. Dengan reaktivitas dari
dua gugus -NCO diisosianat juga berbeda dalam hal satu sama lain,
 berdasarkan posisi gugus -NCO. Misalnya, dua gugus -NCO dalam
isophorone diisosianat (IPDI) berbeda dalam reaktivitasnya karena
 perbedaan titik lokasi gugus -NCO. Meta-tetrametilxylena
diisosianat(TMXDI) berfungsi sebagai isosianat alifatik sejak dua
gugus isosianat tidak dikonjugasi dengan cincin aromatik. Isosianat
lain yang penting untuk meningkatkan reaktifitas adalah dengan
mentermisnasi vinil isosianat bersama dengan gugus -NCO, gugus
vinil ekstra memberikan tempat untuk ikatan silang.
Poliisosianat seperti triisocyanates diturunkan sebagai TDI,
IPM, IPDI adisi dengan trimetilolpropan (TMP), isosianat
terdimerisasi disebut sebagai uretdiones, polimer MDI,isosianat
diblokir (di mana alkohol, fenol, Oxime, laktam, hydroxylamines
memblokir agen) juga digunakan dalam produksi PU. Akhir-akhir ini,
asam lemak isosianat yang diturunkan juga disusun melalui Curtius
 penataan ulang dengan maksud untuk menghasilkan sepenuhnya
 biobased PU. Pilihan dari isosianat untuk produksi PU diatur oleh
sifat-sifat yang diperlukan untuk penggunaan akhir aplikasi. Untuk
mempersiapkan keras PU, isosianat aromatik yang dipilih, namun, PU
 berasal dari isosianat ini menunjukkan lebih rendah oksidatif dan
ultraviolet stabilitas.
2. Poliol
Poliol adalah alkohol yang mengandung lebh dari satu gugus
hidroksil. Senyawa ini juga mengandung ester, eter, amida, akrilik,
logam, metalloid dan lain lain, antara lain gugus hidroksil. Poliol
 poliester (PEP) terdiri dari ester dan kelompok hidroksil dalam satu
struktur rantai. Senyawa ini umumnya disusun oleh reaksi kondensasi
antara glikol, yaitu, etilena glikol, 1,4-butana diol, diol 1,6-heksana
dan asam dikarboksilat anhidrat (alifatik atau aromatik). Sifat-sifat PU
 juga tergantung pada ikatan silang serta berat molekul PEP awal.
Sedangkan hasil PEP bercabang akan menghasilkan PU yang keras
dengan ketahanan terhadap panas yang baik dan tahan bahan kimia,
sedangkan PEP dengan cabang sedikit akan menghasilkan PU
dengan fleksibilitas yang baik (pada suhu yang rendah) dan ketahanan
kimia yang rendah. Demikian pula, poliol dengan berat molekul
rendah menghasilkan PU dengan sifat yang kaku, sedangkan berat
molekul tinggi poliol rantai panjang akan menghasilkan PU dengan
sifat fleksibel yang sangat baik. Contoh PEP alami adalah minyak
 jarak .
Reaksi Minyak nabati lainnya oleh bahan kimia transformasi
 juga akan menghasilkan PEP. PEP sangat rentan terhadap hidrolisis
karena adanya gugus atau kelompok ester, dan hal ini akan
menyebabkan kerusakan sifat mekanik dari snyawa. Masalah ini
dapat diatasi dengan penambahan sedikit karbodiimida.
Polieter poliol (PETP) yang lebih murah dari PEP. Senyawa ini
diproduksi oleh reaksi penambahan etilena atau propilena oksida
dengan alkohol atau amina permulaan dengan ditambahkan asam atau
 basa. PU yang dikembangkan dari PETP akan memiliki sifat dengan
menunjukkan ketahanan dengan kelembaban tinggi dan rendah Tg, hal
ini yang menjadi dasar pada penggunaan poliurethan yang luas dalam
industri pelapis dan cat.
Contoh lain dari poliol adalah acrylated poliol (ACP) yang
dibuat oleh polimerisasi radikal bebas etil hidroksil akrilat / metakrilat
dengan akrilik lainnya. ACP menghasilkan PU dengan stabilitas
termal yang lebih tinggi dan juga memberikan karakteristik PU yang
khas yang dihasilan dari sifat akrilik. PU yang dihasilkan dari reaksi
ini banyak diaplikasikan sebagai bahan pelapis. Poliol selanjutnya
dimodifikasi dengan garam logam (misalnya, asetat
logam,karboksilat, klorida) membentuk logam yang mengandung
 poliol atau poliol hybrid (MHP). PU yang diperoleh dari MHP
menunjukkan sifat dengan stabilitas termal yang baik, tampilannya
gloss dan memiliki sifat anti-mikroba. Kebanyakan produk PU yang
dihasilkan dari PEP ,VO, PETP, ACP, MHP digunakan sebagai bahan
 pelapis. Dari bahan awal pengembangan PU ini telah menunjukkan
sifat PU dengan stabilitas termal yang baik dan bersifat hidrolitik
disebabkan oleh gugus amida dalam diol atau struktur rantai poliol.
3. Aditif
Seiring dengan reaksi poliol dan isosianat, beberapa aditif juga
diperlukan selama proses produksi PU, terutama untuk mengontrol
reaksi, memodifikasi kondisi reaksi, dan juga untuk menyelesaikan
atau memodifikasi produk akhir. Bahan aditif ini termasuk katalis,
 pemanjang rantai, crosslinkers, pengisi, penyerap kelembaban,
 pewarna dan lain-lain. Dalam produksi PU, katalis ditambahkan
kedalam reaksi untuk meningkatkan laju reaksi, pada suhu yang lebih
rendah, tujuannya adalah untuk menangani deblocking isosianat.
Katalis yang biasa digunakan adalah sejumlah amina alifatik dan
aromatik (misalnya, diaminobicyclooctane (DABCO),senyawa
organologam (misalnya, dibutiltin dilaurat, dibutiltin diasetat),
alkaligaram logam dari asam karboksilat dan fenol (kalsium,
magnesium, strontium, barium, garam-garamhexanoic, (oktanoat,
naftenat, asam linolenat). Dalam senyawa amina tersier, aktivitas
katalitik mereka ditentukan oleh struktur mereka serta kebasaan
mereka. Aktivitas katalitik meningkat dengan meningkatnya kebasaan
dan menurun dengan adanya halangan sterik pada atom nitrogen
amina. Senyawa ini akan melakukan proses katalitik mereka dengan
 pembentukan kompleks antara amina dan isosianat, dengan
menyumbang elektron pada atom nitrogen amina tersier pada atom
karbon bermuatan positif dari isosianat.
Katalis logam kalah keunggulan atas amina tersier karena katalis
logam yang relatif kurang stabil dan kurang toksik. Logam
mengkatalisis reaksi isosianat-hidroksil oleh pembentukan kompleks
dengan kedua isosianat dan gugus hidroksil. Pusat logam positif
 berinteraksi dengan atom elektron kaya oksigen dari kedua isosianat
dan hidroksil kelompok membentuk sebuah kompleks menengah atau
lebih dari hasil penataan ulang dalam pembentukan ikatan uretan.
Difungsi berat molekual rendah diol (etilena glikol, 1,4-butanadiol,
1,6-heksandiol), sikloheksana dimethanol, diamina, hidroksil-amina
(dietanolamina dan trietanolamin) digunakan sebagai rantai extender
dalam sintesis PU sementara mereka dengan fungsi 3 atau lebih dari 3
digunakan sebagai crosslinkers.
Sifat isosianat terlalu sensitif terhadap kelembaban atau air
 bahkan mampu meninggalkan bekas penyerapan air akan bereaksi
lebih mudah dengan air dari isosianat, sifat ini digabungkan untuk
memotong menghilangkan keterlibatan air selama sintesis PU,
misalnya, derivatif oksazolidin, jenis zeolit. Agen pembusa digunakan
untuk menghasilkan busa PU dengan struktur seluler ketika diproses
akan berbusa (misalnya, hidrokarbon, CO2, hidrazin)
II.5. Reaksi Pembentukan
PU adalah turunan asam karbonat. Istilah yang lebih umum adalah
senyawa ester dari substitusi asam karbamat, polycarbamate, dari asam
karbamat. PU dibentuk oleh (i) reaksi polimerisasi kondensasi
 bischloroformates dengan diamina (Skema 3) dan (ii) Selain itu juga dengan
reaksi polimerisasi adisi diisosianat dengan di atau senyawa hidroksi
 polifungsi, atau senyawa lain yang memiliki sejumlah atom hidrogen aktif
(Skema 4). Metode terakhir lebih penting dari sudut pandang industri karena
dalam metode ini tidak ada oleh-produk dibentuk.
Reaksi isosianat menawarkan kemungkinan untuk memproduksi
 produk polimer tailor-made mulai dari serat karet. Umumnya, reaksi
isosianat dibagi menjadi dua kelas yaitu adisi (a) (primer dan sekunder)
reaksi dengan senyawa yang mengandung hidrogen aktif (Skema 5 dan
6),dan reaksi adisi (b) oleh senyawa itu sendiri (Scheme 7). Dalam beberapa
reaksi, CO2 akan dilepaskan diamana proses ini yang membantu dalam
 pembentukan busa PU.
Wurts pada tahun 1848 menemukan reaksi dasar isosianat (Skema 4).
Ia menemukan bahwa isosianat yang memiliki struktur R-N = C = O, di
mana R = alkil atau gugus aril, bereaksi cepat pada suhu kamar dengan
senyawa yang mengandung atom hidrogen aktif, seperti amina, air, alkohol,
asam karboksilat, urethanes dan urea (Skema 8).
Hal ini diamati bahwa PU linear terbentuk ketika sebuah diisosianat
 bereaksi dengan diol sementara PU bercabang atau silang adalah hasil
dengan reaksi senyawa polihidrat (poliol). Itu bercabang atau silang terkait
PU juga terbentuk ketika suatu senyawa yang mengandung tiga atau lebih
kelompok isosianat bereaksi dengan diol.
Mekanisme
Reaksi isosianat dengan senyawa hidrogen aktif dilakukan dengan
atau tanpa katalis. Reaksi adisi oleh senyawa itu sendiri dari penambahan
isosianat biasanya tidak dapat dilakukan dengan mudah seperti reaksi
dengan senyawa hidrogen aktif.
1. Reaksi dengan tidak adanya katalis
Senyawa aktif itu sendiri bertindak sebagai katalis dalam reaksi
sebagai berikut (Skema 9)
Seperti yang diberikan dalam Skema 9, dalam reaksi yang berjalan
dengan tidak adanya katalis, dimana karbon elektrofilik dari isosianat
diserang oleh pusat nukleofilik aktif senyawa hidrogen; hidrogen
ditambahkan ke grup -NCO. Reaktivitas  –  NCO meningkat karena
kehadiran sejumlah gugus penarik elektron, dan menurun dengan
kehadiran sejumlah elektron yang menyumbangkan. Sementara isosianat
aromatik lebih reaktif dari isosianat alifatik. Dengan adanya sterik
halangan di kelompok -NCO atau HXR 'mengurangi reaktivitas. Urutan
reaktivitas senyawa hidrogen aktif dengan isosianat pada reaksi tanpa
katalis adalah sebagai berikut: amina alifatik> amina aromatik> utama
alkohol> air> alkohol sekunder> alkohol tersier> fenol> asam
karboksilat> urea> amida> urethanes.
2. Reaksi dengan adanya katalis
Reaksi isosianat kelas (a) juga sangat rentan terhadap katalisis.
Berbagai Reaksi isosianat dipengaruhi untuk luasan yang berbeda dengan
katalis yang berbeda. Banyak aplikasi komersial isosianat memanfaatkan
reaksi dikatalisis. amina tersier, logam senyawa seperti senyawa timah yang
 paling banyak digunakan katalis untuk reaksi (Skema 10 dan 11).
Mekanisme mirip dengan yang ada pada Reaksi uncatalyzed (Skema 9).
Reaksi Garam logam dengan katalis Amina tersier adalah sebagai
 berikut:
Aktivitas katalitik amina memiliki hubungan erat sejajar dengan
kekuatan dasar amina kecuali ketika halangan sterik ditambahkan. Katalis
ini juga efektif untuk reaksi adisi oleh senyawa itu sendiri (self addition).
Reaksi senyawa garam logam umumnya kurang berpengaruh; senyawa
timah yang khususnya katalis miskin dalam reaksi ini.
II.6. Pemanfaatan poliuretan yang paling banyak
Poliuretan memiliki banyak kegunaan, diantaranya sekitar 70 %
digunakan sebagai busa, selebihnya sebagai bahan elastomer, lem dan
 pelapis. Busa poliuretan yang elastis digunakan sebagai isolator, termasuk
laminat-laminat tekstil untuk pakaian musim dingin, panel pelindung pada
mobil, kain pelapis, tempat tidur, dan karpet dasar spon sintetis, sedangkan
 busa yang keras digunakan dalam panel-panel konstruksi terisolasi,
 pengemasan barang-barang lunak dan untuk furnitur ringan .
Selain itu, poliuretan digunakan sebagai bahan perekat logam, kayu,
karet, kertas, kain, keramik, plastik polivinilklorida (PVC), penyambung
tangki bahan bakar cryogenic, pelindung muka, kantong darah, dan
 poliuretan juga dapat diaplikasikan sebagai perekat (isolasi) pada lemari es
dan pesawat terbang.
Poliuretan disebut juga dengan polikarbamat yaitu turunan ester-
amida dari asam karbonat. Banyak diaplikasikan dalam bidang serat
(spandex), bahan perekat, pelapis, elastomer, dan busa-busa yang fleksibel
dan kuat.
II.7. Kelebihan dan kekurangan poliuretan
Kelebihan :
a. Kekerasannya sangat beragam yaitu dari shore A sampai dengan
shore D.
Dengan menggunakan bahan Polyurethane kekerasan suatu
spare part dapat diatur sedemikian rupa dari hardness 10 shore A
sampai dengan 95 shore A.
 b. Amat sangat tahan aus.
Mempunyai tingkat abrasi yang tinggi yang mengakibatkan
material yang terbuat dari bahan Polyurethane tidak mudah aus.
c. Amat sangat tahan pukulan.
d. Amat sangat tahan gesek.
e. Cocok untuk heavy duty industry.
f. Kekenyalan yang sangat baik.
g. Tetap flexible pada temperature rendah.
Material yang dibuat dari bahan Polyurethane dapat flexible
terhadap temperatur rendah (Low Temperature), bahkan dapat
diaperasikan sampai dengan dibawah 0° C.
h. Kemampuan isolasi yang baik.
i. Ketahanan terhadap keburukan yang disebabkan oleh atmosfir,
oksigen dan ozon.
 j. Tahan terhadap oli, gemuk dan beberapa bahan kimia lainnya.
Oil grease and chemical resistane : material yang dibuat
dari bahan Polyurethane tahan terhadap beberapa jenis kimia
ringan diantaranya Oli dan gemuk.
Kekurangan :
II.8. Cara penguraian poliuretan
a. Metode thermal
Metode thermal dibagi menjadi tiga yaitu : pirolisis,
 pebakaran limbah, dan pembelahan termal untuk menentukan
senyawa.
Pirolisis dicoba beberapa kali untuk menghasilkan bahan
yang berguna seperti gas sintesis atau senyawa tak jenuh kecil
untuk digunakan dalam polimerisasi radial. penciptaan dasar
yang ditunjukkan di atas. sejak itu jenis daur ulang tidak setiap
kepentingan industri di hadapan karena reaksi non-spesifik dan
 produk itu tidak dibahas lebih lanjut.
Pembakaran dicoba dengan produk poliuretan tunggal
untuk memberikan panas dan energi listrik dan sebagai bahan
 bakar tambahan energik tinggi untuk limbah pabrik pembakaran
sampah. Poliuretan mengandung sejumlah besar energi panas
dalam kisaran. 30MJ / kg.
 Nilai kalori tinggi dari poliuretane membuat sangat
diminati sebagai bahan bakar tambahan di pembakaran limbah
dengan kalori rendah karena pemisahan sampah dan kadar air
yang tinggi dari limbah rumah tangga.
Pembelahan termal telah dicoba untuk menghasilkan
isosianat di jalan ini. Oleh karena itu, oligo dan poliuretan
khusus telah dirancang untuk menghasilkan hasil yang tinggi
dari isosianat. menurut informasi terakhir proses dikembangkan
sejauh menghasilkan hasil di kisaran 25% sampai 27% b. w. dari
isosianat aromati dan hasil sedikit lebih tinggi dengan alifatik
diisosianat.
 b. Hidrolisis poliuretan
Hidrolisis poliuretane yaitu reaksi antara air atau uap di
dengan kondisi yang ditinggikan, tipe pertaa hasil daur ulang
digunakan oleh Ford Motor Co. Pada tahun 60an.
c. Glykolisis poliuretan
Glikol adalah alkohol bervalensi dua dengan titik didih
lebih tinggi sehingga pada suhu tinggi tidak ada tekanan harus
diterapkan. Akibatnya, proses ini secara luas dipelajari dan
 beberapa jalur menjelaskan hasilkan produk daur ulang.
glikolisis memiliki keuntungan lain: sejak glikol bereaksi
dengan diisosianat untuk membentuk makromolekul linear serta
mereka mungkin membiarkan reaksi campuran sebagai
komponen untuk menghasilkan poliuretan. Glikolisis dilakukan
sebagai proses satu tahap dengan atau tanpa katalis. Hampir
semua jenis katalis telah digunakan - amined tersier, cimpounds
logam, organice timah, organik bismut, alkali hydroxidew atau
garam dari asam karboksilat, garam anorganik, asam anorganik,
senyawa organik fosfor, fosfat atau fosfor ester a. s. o.Glikolisis
 biasanya dilakuakan pada suhu 200-270ºC dengan waktu 3-10
 jam.
Cara penanggulangan yang dianggap paling bersahabat dengan
lingkungan dan tidak menimbulkan masalah baru adalah dengan
 proses biodegradasi, yakni perusakan poliuretan dengan cara biologis
atau mengunakan mikroorganisme tertentu sebagai pengurainya.
Sumber mikroorganisme yang digunakan dalam penelitian ini berasal
dari lumpur aktif IPAL Bantul, Yogyakarta. Pada penelitian ini proses
 biodegradasi dilakukan selama 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 hari dengan
temperatur 4 inkubasi 37 ºC dalam media malka padat. Selama proses
 biodegradasi, setiap 5 hari sekali dilakukan penggantian media dengan
harapan agar mikroorganisme dalam lumpur aktif akan mendapatkan
kembali keadaan yang kaya nutrisi dan dapat meningkatkan kembali
aktivitasnya, sehingga diharapkan semakin banyak
 bagian rantai polimer yang akan terdegradasi. Keberhasilan proses
 biodegradasi poliuretan hasil sintesis oleh mikroorganisme dalam
lumpur aktif dapat diketahui dengan membandingkan karakter
 poliuretan hasil sintesis sebelum dan sesudah dibiodegradasi, yang
meliputi analisis gugus fungsi dengan FTIR dan penentuan derajat
kristalinitasnya dengan XRD, menentukan persen kehilangan massa
dan dengan menentukan biodegradabilitasnya. Mikroorganisme
menguraikan polimer dengan mengkatalisis berbagai reaksi hidrolisis
dan oksidasi. Adanya gugus fungsional sensitif cahaya dan gugus
fungsional yang dapat terhidrolisis akan lebih efektif untuk terurainya
 polimer-polimer massa molekul tinggi dalam lingkungan alam.
Semakin rendah massa molekul polimer, maka polimer akan
terdegradasi semakin cepat (Stevens, 2001 :146).
BAB III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Polimer:poliuretan
” penulis menyimpulkan bahwa banyak keuntungan dari
 peanfamanfaatan penggunaan poliuretan sebagai bahan baku. Tapi
tidak sedikit juga bahaya yang ditimbulkan dari bahan poliuretan
ini.
III.2. Saran
Penggunaan poliuretan di Indonesia sangatlah berkembang.
Perkebangan yang sangatpesat ini sebanding dengan eningkatnya
limbah dari poliuretan ini. Penulis berharap kedepannya akan ada
 pengolahan limbah poliuretan yang tidak berdampak buruk pada
lingkungan serta kehidupan makhluk hidup.

More Related Content

What's hot

laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
Wd-Amalia Wd-Amalia
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
Indriati Dewi
 
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemakHubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Ilmu-bermanfaat23
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
reza_kaligis
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
Fransiska Puteri
 

What's hot (20)

Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 
Saponifikasi
SaponifikasiSaponifikasi
Saponifikasi
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
 
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemakHubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Terpenoid
TerpenoidTerpenoid
Terpenoid
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
 
Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Translasi DNA
Translasi DNATranslasi DNA
Translasi DNA
 
Analisa Kimia Parfum
Analisa Kimia ParfumAnalisa Kimia Parfum
Analisa Kimia Parfum
 
Titrasi
TitrasiTitrasi
Titrasi
 

Similar to makalah poliuretan

33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer
33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer
33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer
azty_islas
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganya
Reza Mhk
 
Makalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan BiogasMakalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan Biogas
Meidina Yellisa
 
Definisi plastik
Definisi plastikDefinisi plastik
Definisi plastik
juherdi
 

Similar to makalah poliuretan (20)

33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer
33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer
33316878 sejarah-dan-tata-nama-polimer
 
Hidrokabon dalam kehidupan sehari hari
Hidrokabon dalam kehidupan sehari hariHidrokabon dalam kehidupan sehari hari
Hidrokabon dalam kehidupan sehari hari
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 
Pengertian polimer
Pengertian polimerPengertian polimer
Pengertian polimer
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganya
 
proses petrokimia
 proses petrokimia proses petrokimia
proses petrokimia
 
Polimer makromolekul
Polimer makromolekulPolimer makromolekul
Polimer makromolekul
 
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrateTEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Artikel Tugas kimia dasar artikel ilmiah populer (bahaya plastik bagi kehidupan)
Artikel Tugas kimia dasar artikel ilmiah populer (bahaya plastik bagi kehidupan)Artikel Tugas kimia dasar artikel ilmiah populer (bahaya plastik bagi kehidupan)
Artikel Tugas kimia dasar artikel ilmiah populer (bahaya plastik bagi kehidupan)
 
Makalah alfayed pembuatan-plastik (2)
Makalah alfayed pembuatan-plastik (2)Makalah alfayed pembuatan-plastik (2)
Makalah alfayed pembuatan-plastik (2)
 
Ddb asli
Ddb asliDdb asli
Ddb asli
 
Polimer makalah
Polimer makalahPolimer makalah
Polimer makalah
 
Makalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan BiogasMakalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan Biogas
 
Definisi plastik
Definisi plastikDefinisi plastik
Definisi plastik
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Makalah hidro karbon
Makalah hidro karbonMakalah hidro karbon
Makalah hidro karbon
 
INDUSTRI BERKELANJUTAN
INDUSTRI BERKELANJUTANINDUSTRI BERKELANJUTAN
INDUSTRI BERKELANJUTAN
 
Materi MAKROMOLEKUL (SMA), sub polimer
Materi MAKROMOLEKUL (SMA), sub polimerMateri MAKROMOLEKUL (SMA), sub polimer
Materi MAKROMOLEKUL (SMA), sub polimer
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
HeriGeologist
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
arisvanrush
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) Samarinda
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953
 

Recently uploaded (15)

Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 

makalah poliuretan

  • 1. MAKALAH POLIMERMAKALAH POLIMER POLIURETANPOLIURETAN DISUSUN OLEH :DISUSUN OLEH :  NAMA NAMA ANGGOTAANGGOTA :: 1.1. REFSKYREFSKY FITRIONFITRIONOO (121150(121150 2.2. ARIYAARIYA SETIYANASETIYANA (121150077)(121150077) 3.3. YUSHINTAYUSHINTA PUTIPUTI UTIFAUTIFA (12115(121150085)0085) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRIPRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTAYOGYAKARTA 20162016
  • 2. BAB I . PENDAHULUANBAB I . PENDAHULUAN I.1.I.1. Latar belakangLatar belakang Perkembangan poliuretan telah dimulai sejak perang dunia II. PoliuretanPerkembangan poliuretan telah dimulai sejak perang dunia II. Poliuretan ditemukan oleh Otto Bayer dan telah diaplikasikan sebagai alat perekatditemukan oleh Otto Bayer dan telah diaplikasikan sebagai alat perekat (isolasi) pada lemari es dan pesawat terbang. Poliuretan merupakan jenis(isolasi) pada lemari es dan pesawat terbang. Poliuretan merupakan jenis  polimer polimer yangyang murah,murah, mudahmudah dibentuk,dibentuk, dapatdapat dibuatdibuat oleholeh manusiamanusia dandan  jumlahnya jumlahnya berlimpah.berlimpah. PoliuretanPoliuretan mempunyaimempunyai potensipotensi besarbesar untukuntuk dapatdapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Poliuretan banyak digunakandiaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Poliuretan banyak digunakan dalam bentuk foam,dalam bentuk foam, coasting coasting , adhesive dan elastmer., adhesive dan elastmer. Poliuretan mulai berkembang di Indonesia sendiri,Poliuretan mulai berkembang di Indonesia sendiri, peluangpeluang bisnisbisnis  polyurethane polyurethane semakin berkembang sejak tahun 1993. Perkembangan pasarsemakin berkembang sejak tahun 1993. Perkembangan pasar yang cepat dikarenakan semakin banyak orang yang menemukan bahwayang cepat dikarenakan semakin banyak orang yang menemukan bahwa materimateri polyurethane bisapolyurethane bisa membantu memotongmembantu memotong costproduksi. Polyurethanecostproduksi. Polyurethane memiliki katarestik kuat dan awet sehingga bisa digunakan dalam waktu lama.memiliki katarestik kuat dan awet sehingga bisa digunakan dalam waktu lama. Jadi tidak heranJadi tidak heran bila pasar polybila pasar polyurethane sangat mengiurkanurethane sangat mengiurkan dan semakindan semakin  berkembang. berkembang. TidakTidak tertutuptertutup kemungkinkemungkin polyurethanepolyurethane IndonesiaIndonesia bisabisa menjadimenjadi  peluang bisnis yang paling d peluang bisnis yang paling diincar nantinya.iincar nantinya. I.2.I.2. Ruang lingkupRuang lingkup Polimer PoliuretanPolimer Poliuretan I.3.I.3. TujuanTujuan a.a. Untuk mengetahui sejarah dari poliuretanUntuk mengetahui sejarah dari poliuretan  b. b. Untuk mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekuranganUntuk mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekurangan dan kelebihan dari poliuretandan kelebihan dari poliuretan c.c. Untuk mengetahui cara penguraian poliuretanUntuk mengetahui cara penguraian poliuretan I.4.I.4. ManfaatManfaat a.a.Mengetahui sejarah dari poliuretanMengetahui sejarah dari poliuretan
  • 3.  b.Mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekurangan dan kelebihan dari poliuretan c.Mengetahui cara penguraian poliuretan
  • 4. BAB II. ISI II.1. Pengertian Poliuretan Poliuretan merupakan bahan polimer yang mempunyai ciri khas adanya gugus fungsi uretan (-NHCOO-) dalam rantai utama polimer. Gugus fungsi uretan dihasilkan dari reaksi antara senyawa yang mengandung gugus hidroksil (-OH) dengan senyawa yang mengandung gugus isosianat (-NCO-). Poliuretan disebut juga dengan polikarbamat yaitu turunan ester-amida dari asam karbonat. Poliuretan banyak diaplikasikan dalam bidang termasuk serat (elastis), bahan perekat, pelapis, elastomer, dan busa-busa yang fleksibel dan kuat (Stevens, 2001). Poliuretan adalah nama umum dari jenis sintesis kopolimer yang mengandung rantai uretan sebagai unit pengulangnya. Poliuretan mengandung tiga reaktan sebagai bahan dasar yaitu poliol, diisosianat, dan pemanjang rantai (chain extender) yang berupa diol atau diamin (Vermette, 2001). II.2. Sejarah Polimer : Poliuretan Poliuretan [PU] ditemukan pada tahun 1937 oleh Otto Bayer dan rekan kerjanyanya di laboratorium I.G. Farbenin Leverkusen, Jerman. Karya- karya awal mereka difokuskan pada produk PU yang diperoleh dari alifatik diisosianat dan diamin yang membentuk polyurea, hingga akhirnya diperoleh sesuatu yang diberi nama PU yang diproduksi dari diisosianat alifatik dan glikol. Kemudian Polyisocyanates menjadi tersedia secara komersial pada tahun 1952, segera setelah dilakukan produksi skala komersial PU yang diproduksi dari toluena diisosianat (TDI) dan poliol poliester. Dalam tahun- tahun berikutnya (1952-1954), sistem poliester-polyisocyanate yang berbeda dikembangkan oleh Bayer. Poliol poliester secara bertahap digantikan  bypolyether poliol karena beberapa kelebihan seperti biaya rendah, kemudahan penanganan, dan stabilitas hidrolitik yang meningkat. Poli
  • 5. (tetramethylene eter) glikol (PTMG), diperkenalkan oleh DuPont pada tahun 1956 oleh polimerisasi tetrahidrofuran, sebagai yang pertama yang tersedia secara komersial polieter poliol. Kemudian, pada tahun 1957, BASF dan Dow Chemical diproduksi glikol polialkilena. Berdasarkan PTMG dan 4,4'- diphenylmethane diisosianat (MDI), dan etilen diamin, kemudian dihasilkan serat Spandex disebut Lycra diproduksi oleh Dupont. Satu dekade kemudian, PU dikembangkan menjadi busa PU fleksibel (1960) dan busa PU kaku (polyisocyanurate busa-1967) dan menemukan beberapa agen bahan tambahan pengembang ,polieter poliol, dan isosianat polimer seperti poli metilen difenildiisosianat (pMDI). Busa PU yang ditambahkan pMDI menunjukkan ketahanan yang baik pada panas dan menghambat api. Pada tahun 1969, diperkenalkan PU Reaksi Injection Moulding [PU RIM] dimana teknologi ini merupakan teknologi yang lebih maju. Kemudian  pengembangan teknologinya dilanjutkan dengan adanya Injection Reaksi Moulding [RRIM] yang mapu memproduksi PU dengan kinerja yang tinggi. Pada tahun 1983 menghasilkan body mobil bahan plastik pertama di Amerika Serikat. Pada 1990-an, karena kesadaran akan bahaya menggunakan chloro- alkana sebagai blowing agen (Montreal protocol, 1987), beberapa agen  pengembang lainnya mulai tersedia di pasar (misalnya, karbon dioksida,  pentana, 1,1,1,2-tetrafloroetana, 1,1,1,3,3-pentafluoropropane). Pada saat yang sama, kemudian dihasilkan dua-pack PU, yaitu Pu- polyurea spray coating teknologi yang berhasil diproduksi dan mendapatkan keuntungan signifikan misalnya kelembaban sensitif dengan reaktivitas cepat. Kemudian  berkembang strategi pemanfaatan tumbuhan yang menganding poliol berbasis minyak untuk pengembangan PU. Saat ini dunia PU telah jauh lebih moderen dengan adanya PU hibrida, komposit PU, non-isosianat PU, dengan aplikasi yang beragam dan serbaguna di beberapa bidang. Banyaknya produk dari PU muncul karena sintesis yang sederhana dan cara pengaplikasinya sederhana, hanya menggunakan reaktan dasar dan akan diperoleh sifat-sifat produk akhir yang unggul. II.3. Kegunaan Poliuretan
  • 6. Application penggunaan (millions of pounds) Percentage of total Konstruksi bangunan 1,459 26.8% Transportasi 1,298 23.9% Furniture & Bedding 1,127 20.6% peralatan rumah 278 5.1% Pengemasan 251 4.6% Tekstil, Serat & Elektronik 181 3.3% Mesin & pengecoran 178 3.3% Elektronik 75 1.4% Sepatu 39 0.7% kegunaan lain 558 10.2% Total 5,444 100.0%  Untuk Alat-alat angkutan(transportasi), misalnya : Escalator ,Elevator , Lift , Hand Pallet ,Caster Heavy Duty.  Untuk Industri Plat Lembaran, Almunium Lembaran, Seng Lembaran, misalnya : Transfer Roll, Roll Printing  Untuk Industri Automotif, Misalnya : Grommet, Engine Seal Tester, Alat  pembantu perakitan, Mounting  Untuk Industri Kayu, misalnya : Roll Feeder,Disegment Filter, Membran,  Nozzle Bottom Cleaner, Anvil Roll, Roda Moulding  Untuk Industri Mining, misalnya : Pompa, Screen, Pipa saluran pasir  Untuk Industri Pipa, misalnya : Hydrotester Seal, V. Roll II.4. Bahan baku yang digunakan
  • 7. PU berasal dari reaksi kimia antara di/poly isoyanate dan diol/poliol yang akan membentuk gugus ulang uretan, umumnya dengan adanya chain extender, katalis, dan atau aditif. Seringkali ester, eter, dan cincin aromatik  juga dihasilkan sebagai hasil samping uretan dalam keterkaitannya dengan struktur rantai PU. 1. Isosianate Isosianate merupakan komponen penting yang dibutuhkan dalan sintesis PU. Terdapat polifungsional isosianat yang mengandung dua atau lebih gugus  –  NCO per molekul. Dapat bersifat alifatik, sikloalifati, polisiklik atau aromatik pada alam seperti toluena diisosianat (TDI), Metana diisosianat (MDI), xylena diisosianat(XDI), meta-tetrametilxylena diisosianat(TMXDI), hidrogen xylena diisosianat(HXDI), naftalen diisosianat (NDI), hexametilen diisosianat (HDI), isophorone diisosianat (IPDI), disiklohexyletan diisosianat (H12MDI). Contoh: Gugus isosianat menghasilkan ikatan ganda berurutan seperti R-  N=C=O, dimana reaktivitas isosianat diatur oleh sifat positif dari atom
  • 8. karbon namun rentan terhadap serangan nukleofil, oksigen dan elektrofil nitrogen. Jika R adalah gugus aromatik, muatan negatif akan terdelokalisasi kedalam R, dengan demikian, isosianat aromatik lebih reaktif daripada alifatik atau isosianat sikloalifatik. Dalam kasus isosianat aromatik, sifat dari substituen juga menentukan reaktivitas, yaitu, elektron menarik substituen di posisi orto atau para meningkatkan reaktivitas dan elektron menyumbangkan substituen kelompok isosianat dengan reaktivitas lebih rendah. Pada diisosianat, kehadiran elektron menarik isosianat kedua meningkatkan reaktivitas dari isosianat pertama; para digantikan diisosianat aromatik yang lebih reaktif dan sebagai  pengganti orto mereka yang utama dihubungkan dengan halangan sterik yang diberikan oleh fungsi -NCO kedua. Dengan reaktivitas dari dua gugus -NCO diisosianat juga berbeda dalam hal satu sama lain,  berdasarkan posisi gugus -NCO. Misalnya, dua gugus -NCO dalam isophorone diisosianat (IPDI) berbeda dalam reaktivitasnya karena  perbedaan titik lokasi gugus -NCO. Meta-tetrametilxylena diisosianat(TMXDI) berfungsi sebagai isosianat alifatik sejak dua
  • 9. gugus isosianat tidak dikonjugasi dengan cincin aromatik. Isosianat lain yang penting untuk meningkatkan reaktifitas adalah dengan mentermisnasi vinil isosianat bersama dengan gugus -NCO, gugus vinil ekstra memberikan tempat untuk ikatan silang. Poliisosianat seperti triisocyanates diturunkan sebagai TDI, IPM, IPDI adisi dengan trimetilolpropan (TMP), isosianat terdimerisasi disebut sebagai uretdiones, polimer MDI,isosianat diblokir (di mana alkohol, fenol, Oxime, laktam, hydroxylamines memblokir agen) juga digunakan dalam produksi PU. Akhir-akhir ini, asam lemak isosianat yang diturunkan juga disusun melalui Curtius  penataan ulang dengan maksud untuk menghasilkan sepenuhnya  biobased PU. Pilihan dari isosianat untuk produksi PU diatur oleh sifat-sifat yang diperlukan untuk penggunaan akhir aplikasi. Untuk mempersiapkan keras PU, isosianat aromatik yang dipilih, namun, PU  berasal dari isosianat ini menunjukkan lebih rendah oksidatif dan ultraviolet stabilitas. 2. Poliol Poliol adalah alkohol yang mengandung lebh dari satu gugus hidroksil. Senyawa ini juga mengandung ester, eter, amida, akrilik, logam, metalloid dan lain lain, antara lain gugus hidroksil. Poliol  poliester (PEP) terdiri dari ester dan kelompok hidroksil dalam satu
  • 10. struktur rantai. Senyawa ini umumnya disusun oleh reaksi kondensasi antara glikol, yaitu, etilena glikol, 1,4-butana diol, diol 1,6-heksana dan asam dikarboksilat anhidrat (alifatik atau aromatik). Sifat-sifat PU  juga tergantung pada ikatan silang serta berat molekul PEP awal. Sedangkan hasil PEP bercabang akan menghasilkan PU yang keras dengan ketahanan terhadap panas yang baik dan tahan bahan kimia, sedangkan PEP dengan cabang sedikit akan menghasilkan PU dengan fleksibilitas yang baik (pada suhu yang rendah) dan ketahanan kimia yang rendah. Demikian pula, poliol dengan berat molekul rendah menghasilkan PU dengan sifat yang kaku, sedangkan berat molekul tinggi poliol rantai panjang akan menghasilkan PU dengan sifat fleksibel yang sangat baik. Contoh PEP alami adalah minyak  jarak . Reaksi Minyak nabati lainnya oleh bahan kimia transformasi  juga akan menghasilkan PEP. PEP sangat rentan terhadap hidrolisis karena adanya gugus atau kelompok ester, dan hal ini akan menyebabkan kerusakan sifat mekanik dari snyawa. Masalah ini dapat diatasi dengan penambahan sedikit karbodiimida. Polieter poliol (PETP) yang lebih murah dari PEP. Senyawa ini diproduksi oleh reaksi penambahan etilena atau propilena oksida dengan alkohol atau amina permulaan dengan ditambahkan asam atau  basa. PU yang dikembangkan dari PETP akan memiliki sifat dengan menunjukkan ketahanan dengan kelembaban tinggi dan rendah Tg, hal ini yang menjadi dasar pada penggunaan poliurethan yang luas dalam industri pelapis dan cat. Contoh lain dari poliol adalah acrylated poliol (ACP) yang dibuat oleh polimerisasi radikal bebas etil hidroksil akrilat / metakrilat dengan akrilik lainnya. ACP menghasilkan PU dengan stabilitas termal yang lebih tinggi dan juga memberikan karakteristik PU yang khas yang dihasilan dari sifat akrilik. PU yang dihasilkan dari reaksi ini banyak diaplikasikan sebagai bahan pelapis. Poliol selanjutnya
  • 11. dimodifikasi dengan garam logam (misalnya, asetat logam,karboksilat, klorida) membentuk logam yang mengandung  poliol atau poliol hybrid (MHP). PU yang diperoleh dari MHP menunjukkan sifat dengan stabilitas termal yang baik, tampilannya gloss dan memiliki sifat anti-mikroba. Kebanyakan produk PU yang dihasilkan dari PEP ,VO, PETP, ACP, MHP digunakan sebagai bahan  pelapis. Dari bahan awal pengembangan PU ini telah menunjukkan sifat PU dengan stabilitas termal yang baik dan bersifat hidrolitik disebabkan oleh gugus amida dalam diol atau struktur rantai poliol. 3. Aditif Seiring dengan reaksi poliol dan isosianat, beberapa aditif juga diperlukan selama proses produksi PU, terutama untuk mengontrol reaksi, memodifikasi kondisi reaksi, dan juga untuk menyelesaikan atau memodifikasi produk akhir. Bahan aditif ini termasuk katalis,  pemanjang rantai, crosslinkers, pengisi, penyerap kelembaban,  pewarna dan lain-lain. Dalam produksi PU, katalis ditambahkan kedalam reaksi untuk meningkatkan laju reaksi, pada suhu yang lebih rendah, tujuannya adalah untuk menangani deblocking isosianat. Katalis yang biasa digunakan adalah sejumlah amina alifatik dan aromatik (misalnya, diaminobicyclooctane (DABCO),senyawa organologam (misalnya, dibutiltin dilaurat, dibutiltin diasetat), alkaligaram logam dari asam karboksilat dan fenol (kalsium, magnesium, strontium, barium, garam-garamhexanoic, (oktanoat, naftenat, asam linolenat). Dalam senyawa amina tersier, aktivitas katalitik mereka ditentukan oleh struktur mereka serta kebasaan mereka. Aktivitas katalitik meningkat dengan meningkatnya kebasaan dan menurun dengan adanya halangan sterik pada atom nitrogen amina. Senyawa ini akan melakukan proses katalitik mereka dengan  pembentukan kompleks antara amina dan isosianat, dengan menyumbang elektron pada atom nitrogen amina tersier pada atom karbon bermuatan positif dari isosianat.
  • 12. Katalis logam kalah keunggulan atas amina tersier karena katalis logam yang relatif kurang stabil dan kurang toksik. Logam mengkatalisis reaksi isosianat-hidroksil oleh pembentukan kompleks dengan kedua isosianat dan gugus hidroksil. Pusat logam positif  berinteraksi dengan atom elektron kaya oksigen dari kedua isosianat dan hidroksil kelompok membentuk sebuah kompleks menengah atau lebih dari hasil penataan ulang dalam pembentukan ikatan uretan. Difungsi berat molekual rendah diol (etilena glikol, 1,4-butanadiol, 1,6-heksandiol), sikloheksana dimethanol, diamina, hidroksil-amina (dietanolamina dan trietanolamin) digunakan sebagai rantai extender dalam sintesis PU sementara mereka dengan fungsi 3 atau lebih dari 3 digunakan sebagai crosslinkers. Sifat isosianat terlalu sensitif terhadap kelembaban atau air  bahkan mampu meninggalkan bekas penyerapan air akan bereaksi lebih mudah dengan air dari isosianat, sifat ini digabungkan untuk memotong menghilangkan keterlibatan air selama sintesis PU, misalnya, derivatif oksazolidin, jenis zeolit. Agen pembusa digunakan untuk menghasilkan busa PU dengan struktur seluler ketika diproses akan berbusa (misalnya, hidrokarbon, CO2, hidrazin) II.5. Reaksi Pembentukan PU adalah turunan asam karbonat. Istilah yang lebih umum adalah senyawa ester dari substitusi asam karbamat, polycarbamate, dari asam karbamat. PU dibentuk oleh (i) reaksi polimerisasi kondensasi  bischloroformates dengan diamina (Skema 3) dan (ii) Selain itu juga dengan reaksi polimerisasi adisi diisosianat dengan di atau senyawa hidroksi  polifungsi, atau senyawa lain yang memiliki sejumlah atom hidrogen aktif (Skema 4). Metode terakhir lebih penting dari sudut pandang industri karena dalam metode ini tidak ada oleh-produk dibentuk.
  • 13. Reaksi isosianat menawarkan kemungkinan untuk memproduksi  produk polimer tailor-made mulai dari serat karet. Umumnya, reaksi isosianat dibagi menjadi dua kelas yaitu adisi (a) (primer dan sekunder) reaksi dengan senyawa yang mengandung hidrogen aktif (Skema 5 dan 6),dan reaksi adisi (b) oleh senyawa itu sendiri (Scheme 7). Dalam beberapa reaksi, CO2 akan dilepaskan diamana proses ini yang membantu dalam  pembentukan busa PU.
  • 14. Wurts pada tahun 1848 menemukan reaksi dasar isosianat (Skema 4). Ia menemukan bahwa isosianat yang memiliki struktur R-N = C = O, di mana R = alkil atau gugus aril, bereaksi cepat pada suhu kamar dengan
  • 15. senyawa yang mengandung atom hidrogen aktif, seperti amina, air, alkohol, asam karboksilat, urethanes dan urea (Skema 8). Hal ini diamati bahwa PU linear terbentuk ketika sebuah diisosianat  bereaksi dengan diol sementara PU bercabang atau silang adalah hasil dengan reaksi senyawa polihidrat (poliol). Itu bercabang atau silang terkait PU juga terbentuk ketika suatu senyawa yang mengandung tiga atau lebih kelompok isosianat bereaksi dengan diol.
  • 16. Mekanisme Reaksi isosianat dengan senyawa hidrogen aktif dilakukan dengan atau tanpa katalis. Reaksi adisi oleh senyawa itu sendiri dari penambahan isosianat biasanya tidak dapat dilakukan dengan mudah seperti reaksi dengan senyawa hidrogen aktif. 1. Reaksi dengan tidak adanya katalis Senyawa aktif itu sendiri bertindak sebagai katalis dalam reaksi sebagai berikut (Skema 9) Seperti yang diberikan dalam Skema 9, dalam reaksi yang berjalan dengan tidak adanya katalis, dimana karbon elektrofilik dari isosianat diserang oleh pusat nukleofilik aktif senyawa hidrogen; hidrogen ditambahkan ke grup -NCO. Reaktivitas  –  NCO meningkat karena
  • 17. kehadiran sejumlah gugus penarik elektron, dan menurun dengan kehadiran sejumlah elektron yang menyumbangkan. Sementara isosianat aromatik lebih reaktif dari isosianat alifatik. Dengan adanya sterik halangan di kelompok -NCO atau HXR 'mengurangi reaktivitas. Urutan reaktivitas senyawa hidrogen aktif dengan isosianat pada reaksi tanpa katalis adalah sebagai berikut: amina alifatik> amina aromatik> utama alkohol> air> alkohol sekunder> alkohol tersier> fenol> asam karboksilat> urea> amida> urethanes. 2. Reaksi dengan adanya katalis Reaksi isosianat kelas (a) juga sangat rentan terhadap katalisis. Berbagai Reaksi isosianat dipengaruhi untuk luasan yang berbeda dengan katalis yang berbeda. Banyak aplikasi komersial isosianat memanfaatkan reaksi dikatalisis. amina tersier, logam senyawa seperti senyawa timah yang  paling banyak digunakan katalis untuk reaksi (Skema 10 dan 11). Mekanisme mirip dengan yang ada pada Reaksi uncatalyzed (Skema 9). Reaksi Garam logam dengan katalis Amina tersier adalah sebagai  berikut:
  • 18. Aktivitas katalitik amina memiliki hubungan erat sejajar dengan kekuatan dasar amina kecuali ketika halangan sterik ditambahkan. Katalis ini juga efektif untuk reaksi adisi oleh senyawa itu sendiri (self addition). Reaksi senyawa garam logam umumnya kurang berpengaruh; senyawa timah yang khususnya katalis miskin dalam reaksi ini. II.6. Pemanfaatan poliuretan yang paling banyak Poliuretan memiliki banyak kegunaan, diantaranya sekitar 70 % digunakan sebagai busa, selebihnya sebagai bahan elastomer, lem dan  pelapis. Busa poliuretan yang elastis digunakan sebagai isolator, termasuk laminat-laminat tekstil untuk pakaian musim dingin, panel pelindung pada mobil, kain pelapis, tempat tidur, dan karpet dasar spon sintetis, sedangkan  busa yang keras digunakan dalam panel-panel konstruksi terisolasi,  pengemasan barang-barang lunak dan untuk furnitur ringan . Selain itu, poliuretan digunakan sebagai bahan perekat logam, kayu, karet, kertas, kain, keramik, plastik polivinilklorida (PVC), penyambung tangki bahan bakar cryogenic, pelindung muka, kantong darah, dan
  • 19.  poliuretan juga dapat diaplikasikan sebagai perekat (isolasi) pada lemari es dan pesawat terbang. Poliuretan disebut juga dengan polikarbamat yaitu turunan ester- amida dari asam karbonat. Banyak diaplikasikan dalam bidang serat (spandex), bahan perekat, pelapis, elastomer, dan busa-busa yang fleksibel dan kuat. II.7. Kelebihan dan kekurangan poliuretan Kelebihan : a. Kekerasannya sangat beragam yaitu dari shore A sampai dengan shore D. Dengan menggunakan bahan Polyurethane kekerasan suatu spare part dapat diatur sedemikian rupa dari hardness 10 shore A sampai dengan 95 shore A.  b. Amat sangat tahan aus. Mempunyai tingkat abrasi yang tinggi yang mengakibatkan material yang terbuat dari bahan Polyurethane tidak mudah aus. c. Amat sangat tahan pukulan. d. Amat sangat tahan gesek. e. Cocok untuk heavy duty industry. f. Kekenyalan yang sangat baik. g. Tetap flexible pada temperature rendah. Material yang dibuat dari bahan Polyurethane dapat flexible terhadap temperatur rendah (Low Temperature), bahkan dapat diaperasikan sampai dengan dibawah 0° C. h. Kemampuan isolasi yang baik. i. Ketahanan terhadap keburukan yang disebabkan oleh atmosfir, oksigen dan ozon.  j. Tahan terhadap oli, gemuk dan beberapa bahan kimia lainnya.
  • 20. Oil grease and chemical resistane : material yang dibuat dari bahan Polyurethane tahan terhadap beberapa jenis kimia ringan diantaranya Oli dan gemuk. Kekurangan : II.8. Cara penguraian poliuretan a. Metode thermal Metode thermal dibagi menjadi tiga yaitu : pirolisis,  pebakaran limbah, dan pembelahan termal untuk menentukan senyawa. Pirolisis dicoba beberapa kali untuk menghasilkan bahan yang berguna seperti gas sintesis atau senyawa tak jenuh kecil untuk digunakan dalam polimerisasi radial. penciptaan dasar yang ditunjukkan di atas. sejak itu jenis daur ulang tidak setiap kepentingan industri di hadapan karena reaksi non-spesifik dan  produk itu tidak dibahas lebih lanjut. Pembakaran dicoba dengan produk poliuretan tunggal untuk memberikan panas dan energi listrik dan sebagai bahan  bakar tambahan energik tinggi untuk limbah pabrik pembakaran sampah. Poliuretan mengandung sejumlah besar energi panas dalam kisaran. 30MJ / kg.  Nilai kalori tinggi dari poliuretane membuat sangat diminati sebagai bahan bakar tambahan di pembakaran limbah dengan kalori rendah karena pemisahan sampah dan kadar air yang tinggi dari limbah rumah tangga. Pembelahan termal telah dicoba untuk menghasilkan isosianat di jalan ini. Oleh karena itu, oligo dan poliuretan khusus telah dirancang untuk menghasilkan hasil yang tinggi dari isosianat. menurut informasi terakhir proses dikembangkan sejauh menghasilkan hasil di kisaran 25% sampai 27% b. w. dari isosianat aromati dan hasil sedikit lebih tinggi dengan alifatik diisosianat.  b. Hidrolisis poliuretan Hidrolisis poliuretane yaitu reaksi antara air atau uap di dengan kondisi yang ditinggikan, tipe pertaa hasil daur ulang digunakan oleh Ford Motor Co. Pada tahun 60an.
  • 21. c. Glykolisis poliuretan Glikol adalah alkohol bervalensi dua dengan titik didih lebih tinggi sehingga pada suhu tinggi tidak ada tekanan harus diterapkan. Akibatnya, proses ini secara luas dipelajari dan  beberapa jalur menjelaskan hasilkan produk daur ulang. glikolisis memiliki keuntungan lain: sejak glikol bereaksi dengan diisosianat untuk membentuk makromolekul linear serta mereka mungkin membiarkan reaksi campuran sebagai komponen untuk menghasilkan poliuretan. Glikolisis dilakukan sebagai proses satu tahap dengan atau tanpa katalis. Hampir semua jenis katalis telah digunakan - amined tersier, cimpounds logam, organice timah, organik bismut, alkali hydroxidew atau garam dari asam karboksilat, garam anorganik, asam anorganik, senyawa organik fosfor, fosfat atau fosfor ester a. s. o.Glikolisis  biasanya dilakuakan pada suhu 200-270ºC dengan waktu 3-10  jam. Cara penanggulangan yang dianggap paling bersahabat dengan lingkungan dan tidak menimbulkan masalah baru adalah dengan  proses biodegradasi, yakni perusakan poliuretan dengan cara biologis
  • 22. atau mengunakan mikroorganisme tertentu sebagai pengurainya. Sumber mikroorganisme yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari lumpur aktif IPAL Bantul, Yogyakarta. Pada penelitian ini proses  biodegradasi dilakukan selama 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 hari dengan temperatur 4 inkubasi 37 ºC dalam media malka padat. Selama proses  biodegradasi, setiap 5 hari sekali dilakukan penggantian media dengan harapan agar mikroorganisme dalam lumpur aktif akan mendapatkan kembali keadaan yang kaya nutrisi dan dapat meningkatkan kembali aktivitasnya, sehingga diharapkan semakin banyak  bagian rantai polimer yang akan terdegradasi. Keberhasilan proses  biodegradasi poliuretan hasil sintesis oleh mikroorganisme dalam lumpur aktif dapat diketahui dengan membandingkan karakter  poliuretan hasil sintesis sebelum dan sesudah dibiodegradasi, yang meliputi analisis gugus fungsi dengan FTIR dan penentuan derajat kristalinitasnya dengan XRD, menentukan persen kehilangan massa dan dengan menentukan biodegradabilitasnya. Mikroorganisme menguraikan polimer dengan mengkatalisis berbagai reaksi hidrolisis dan oksidasi. Adanya gugus fungsional sensitif cahaya dan gugus fungsional yang dapat terhidrolisis akan lebih efektif untuk terurainya  polimer-polimer massa molekul tinggi dalam lingkungan alam. Semakin rendah massa molekul polimer, maka polimer akan terdegradasi semakin cepat (Stevens, 2001 :146).
  • 23. BAB III. PENUTUP III.1. Kesimpulan Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Polimer:poliuretan ” penulis menyimpulkan bahwa banyak keuntungan dari  peanfamanfaatan penggunaan poliuretan sebagai bahan baku. Tapi tidak sedikit juga bahaya yang ditimbulkan dari bahan poliuretan ini. III.2. Saran Penggunaan poliuretan di Indonesia sangatlah berkembang. Perkebangan yang sangatpesat ini sebanding dengan eningkatnya limbah dari poliuretan ini. Penulis berharap kedepannya akan ada  pengolahan limbah poliuretan yang tidak berdampak buruk pada lingkungan serta kehidupan makhluk hidup.