SlideShare a Scribd company logo
Kerusakan Pangan
Agnescia Clarissa Sera, S.Gz
Jenis-Jenis
Penyebab
Tanda-Tanda
Deteksi
Jenis-Jenis Kerusakan Pangan
Kerusakan
Fisik
Kerusakan
Kimia
Kerusakan
Biologis
Kerusakan Fisik
• Disebabkan karena perlakuan-perlakuan fisik, misalnya benturan
mekanis : benturan antara bahan dengan bahan, benturan antara
bahan dengan alat (sayatan)
• Bahan pangan dapat mengalami kerusakan mekanis mulai dari
proses panen, pengangkutan, penyimpanan
• Contoh :
• Panen buah  buah dilempar ke dalam keranjang  terjadi benturan
antara buah satu dengan yang lain  kulit buah memar, sobek, lecet
• Bulk transportation  buah yang berada di bagian bawah tertindih
oleh buah yg di atasnya  buah menjadi lecet, memar
• Buah jatuh dari tangan, menghantam batu/tanah  kulit buah lecet
• Case hardening pada tepung, chilling injury / freeze burn pada buah,
sayur dan makanan yang dibekukan  fisik pangan memar
Kerusakan Kimia
• Kerusakan kimia karena reaksi-reaksi kimia, baik enzimatis
maupun nonenzimatis yang menyebabkan perubahan fraksi-
fraksi kimia dalam bahan pangan
• Contoh :
• Ketengikan
• Pencoklatan (browning)
Kerusakan Biologis
• Disebabkan karena mikroorganisme perusak makanan (kapang,
khamir, bakteri), serangga, binatang pengerat (rodentia)
• Cara pengrusakan mo : menghidrolisa / mendegradasi
makromolekul-makromolekul yang menyusun bahan tersebut
menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil
• Contoh : karbohidrat  gula sederhana  asam-asam dengan
jumlah atom karbon rendah
• Karbohidrat dipecah  tekstur bahan melunak  pH menurun
(terbentuk asam)  terbentuk gas  mempengaruhi bau dan cita
rasa makanan
• Kerusakan mikrobiologis : merugikan, berbahaya bagi kesehatan,
karena racun yang diproduksi, penularan, serta penjalaran
kerusakan cepat
Penyebab Kerusakan Pangan
Bakteri, kapang
dan khamir
Aktivitas enzim Serangga,
parasit dan tikus
Suhu
Kadar air Udara / oksigen Sinar Waktu
Bakteri, kapang dan khamir
• Tumbuhnya bakteri, kapang dan khamir di dalam bahan pangan
dapat mengubah komposisi bahan pangan.
• Beberapa di antaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau
menyebabkan fermentasi gula, sedangkan yang lainnya dapat
menghidrolisa lemak dan menyebabkan ketengikan, atau dapat
mencerna protein dan menghasilkan bau busuk dan amoniak
• Beberapa mikroba dapat membentuk lendir, gas, busa, warna,
asam, toksin dan lain-lain.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara
lain air, pH, Rh, suhu, oksigen, mineral
Aktivitas Enzim
• Enzim dapat berasal dari mikroba atau memang ada pada bahan
pangan secara normal.
• Enzim menyebabkan terjadinya reaksi kimia dan perubahan
komposisi bahan pangan.
• Keaktifan maksimum dari enzim pada umumnya pada pH 4-8 atau
di sekitar pH 6.Tetapi enzim peptin masih aktif sampai pH 2, dan
enzim phosphatase di dalam darah aktif sampai pH 9
• Jika enzim telah diinaktifkan baik oleh panas, bahan kimia,
radiasi, atau perlakuan lainnya, maka tentu saja reaksi kimia
berjalan sangat lambat atau berhenti sama sekali
Serangga, parasit dan tikus
• Serangga terutama dapat merusak buah-buahan, sayuran, biji-
bijian dan umbi-umbian.
• Serangga dapat melukai permukaan bahan pangan sehingga
menyebabkan kontaminasi oleh bakteri, khamir atau kapang
• Cegah serangga dengan fumigasi menggunakan metil bromida,
etilen oksida, propilen oksida. Etilen dan propilen oksida tidak
boleh digunakan pada bahan pangan dengan kadar air tinggi
karena dapat membentuk racun
• Contoh parasit : cacing pita (Trichinosis nematode) pada daging
babi.
• Kotoran, rambut dan urine tikus merupakan media yang baik
untuk bakteri dan dapat menimbulkan bau tak sedap
Suhu (Pemanasan dan Pendinginan)
• Pemanasan dan pendinginan yang tidak diawasi dengan teliti
dapat menyebabkan kebusukan bahan pangan.
• Bila pemanasan dilakukan pada suhu 10-38° C, maka untuk setiap
kenaikan 10°C kecepatan reaksi termasuk rekasi enzimatik dan
nonenzimatik rata-rata akan bertambah 2xlipat
• Pemanasan yang berlebihan dapat menyebabkan denaturasi
protein, pemecahan emulsi, menghancurkan vitamin dan
degradasi lemak atau minyak
• Pembekuan yang dilakukan terhadap sayur dan buah akan
menyebabkan bahan tersebut mengalami thawing setelah
dikeluarkan dari tempat pembekuan, sehingga teksturnya
menjadi lunak dan dapat menyebabkan kontaminasi mikroba
Kadar Air
• Kadar air pada permukaan bahan dipengaruhi oleh kelembaban
nisbi (Rh) udara di sekitarnya
• Bila kadar air bahan rendah sedangkan Rh di sekitar tinggi, maka
akan terjadi penyerapan uap air dari udara, sehingga bahan
menjadi basah atau kadar airnya menjadi lebih tinggi.
• Bila suhu bahan lebih rendah (dingin) akan terjadi kondensasi
udara pada permukaan bahan dan dapat menjadi media yang
baik bagi perkembangbiakan bakteri atau pertumbuhan kapang
• Kondensasi ini tidak selalu berasal dari luar bahan.Di dalam
pengepakan, beberapa bahan seperti buah dan sayur dapat
menghasilkan air dari respirasi dan transpirasi. Air ini dapat
membantu pertumbuhan mikroba.
Udara / Oksigen
• Udara dan oksigen selain dapat merusak vitamin (terutama
vitamin A dan C), warna bahan pangan, flavor dan kandungan
lain, juga penting untuk pertumbuhan kapang. Umumnya kapang
bersifat aerobik, sehingga sering ditemukan tumbuh di
permukaan pangan
• Oksigen dapat dikurangi jumlahnya dengan cara menghisap
udara keluar secara vakum, atau penambahan gas inert selama
pengolahan, mengganti udara dengan nitrogen (N) atau CO2, atau
dengan menangkap molekul oksigen dengan pereaksi kimia.
• Pada bahan makanan yang mengandung lemak tinggi, oksigen
dapat menyebabkan tengik
Sinar
• Sinar dapat merusak beberapa vitamin, terutama riboflavin,
vitamin A dan vitamin C  menyebabkan warna pangan berubah
• Contoh lain : susu disimpan dalam botol tembus cahaya, flavornya
dapat berubah karena terjadinya oksidasi lemak dan perubahan
protein yang dikatalis oleh sinar.
• Bahan-bahan yang sensitif terhadap sinar dapat dilindungi
dengan cara pengemasan di dalam bahan yang tidak tembus
sinar
Waktu
• Sesudah penyembelihan, pemanenan, atau pengolahan, terdapat
saat dimana bahan mempunyai mutu yang terbaik, namun hal ini
hanya berlangsung sementara
• Perumbuhan mikroba, keaktifan enzim, kerusakan oleh serangga,
pengaruh pemanasan atau pendinginan, kadar air, oksigen dan
sinar semuanya dipengaruhi oleh waktu.
• Waktu yang lebih lama akan menyebabkan kerusakan yang lebih
besar, kecuali yang terjadi pada keju, minuman anggur, wisky,
dan produk pangan lainnya yang tidak rusak selama aging
Tanda-tanda Kerusakan Pangan
• Perubahan kekenyalan, biasanya pada produk daging dan
ikan. Disebabkan oleh pemecahan struktur daging oleh bakteri
• Pelunakan tekstur, biasanya pada sayur, terutama disebabkan
oleh Erwina carotovora, Pseudomonas marginalis, Sclerotinia
sclerotiorum
• Perubahan kekentalan, biasanya pada susu dan santan.
Disebabkan oleh penggumpalan protein dan pemisahan serum
(skim)
• Pembentukan lendir, pada produk daging, ikan, sayur.
Disebabkan oleh khamir, bakteri asam laktat (contoh:
Lactobacillus viredences yang membentuk lendir berwarna
hijau)
• Pembentukan asam, disebabkan oleh bakteri Lactobacillus,
Acinebacter, Bacillus, Pseudomonas, Proteus, Micrococci,
Clostridium, Enterococci
Tanda-tanda Kerusakan Pangan
• Pembentukan warna hijau, pada produk daging. Disebabkan
oleh pembentukan hidrogen peroksida (H2O2) oleh L. viridescens,
L. fructorans, L. jensenii dan pembentukkan hidrogen sulfida (H2S)
oleh Pseudomonas mephita, Shewanell putrefaciens, L.sake
• Pembentukan warna kuning, pada produk daging. Disebabkan
oleh Enterococcus cassliflavus dan E. mundtii
• Pembentukkan warna hitam, pada sayuran. Disebabkan oleh
Xanthomonas camprestis,Aspergilus niger, Ceratocystis frimbiata
• Perubahan warna, pada biji-bijian dan serealia karena kapang
Penicillum sp (biru-hijau), Aspergillus sp (hijau), Rhizopus sp
(hitam)
• Perubahan bau, misalnya timbul bau busuk oleh bakteri karena
terbentuk amonia, H2S, indol dan senyawa amin (diamin
kadaverin, putresin) dan timbul bau anyir (pada ikan) karena
terbentuk trimetilamin (TMA) dan histamin
Deteksi Kerusakan Pangan
Uji organoleptik
• Perubahan
tekstur/kekenyalan
• Kekentalan
• Warna
• Bau
• Pembentukkan
lendir
Uji fisik
• Perubahan pH
• Kekentalan
• Tekstur
• Indeks refraktif
Deteksi Kerusakan Pangan
Uji kimia
• Uji H2S
• Uji TMA
• Uji VRS
• Uji reduksi nitrat
• Uji katalase
• Uji reduksi warna
(susu dan santan)
• Uji etanol (susu)
Uji mikrobiologis
• Metode hitungan
cawan
• MPN
• Mikroskopis
Tugas
1. Mikroba yang mengontaminasi makanan, makanan yang sering
terkontaminasi, penyakit yang disebabkan dan gejala yang
ditimbulkan.
materi ajar ITPFood Safety Music - Microbes Medley - Animation -
YouTube.flv
Terima Kasih
Ada Pertanyaan ??
QUIZZZZ…
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kerusakan pangan yang kamu
ketahui!
2. Sebutkan minimal 5 penyebab kerusakan pangan!
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba!
4. Pada pH berapa umumnya suatu enzim masih dalam bentuk aktif?
5. Apa yang terjadi apabila enzim diinaktifkan oleh panas/bahan
kimia?
QUIZZZZ…
6. Bagaimana cara mengurangi/menghambat kerusakan pangan
yang disebabkan oleh:
a. serangga, parasit dan hewan pengerat
b. oksigen/udara
c. sinar
7. Sebutkan tanda-tanda kerusakan pangan yang kamu ketahui!
8. Ada berapa cara untuk mendeteksi kerusakan pangan? Sebutkan
dan beri contoh!

More Related Content

What's hot

Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Sutyawan
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
winautm
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
University of Brawijaya
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Ekal Kurniawan
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
UIN Alauddin Makassar
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbi
Aila Yumeko
 
Susu
SusuSusu
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
Agnescia Sera
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
Agnescia Sera
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
Rizza Muh
 
Ikan
IkanIkan
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi Licia Dewi
 

What's hot (20)

kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbi
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
 

Viewers also liked

Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Agnescia Sera
 
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Agnescia Sera
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggas
Agnescia Sera
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
Agnescia Sera
 
Gizi dasar
Gizi dasarGizi dasar
Gizi dasar
Agnescia Sera
 
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
University of Brawijaya
 
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
University of Brawijaya
 
7 d marceline es doger
7 d marceline   es doger7 d marceline   es doger
7 d marceline es doger
Martinez Meinardi
 
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
University of Brawijaya
 
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
University of Brawijaya
 
Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3
Nurlina Arfah
 
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Eva Yuniritha
 
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANPOTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
Marisa Lestari
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
Agnescia Sera
 
Periodisasi
PeriodisasiPeriodisasi
Periodisasi
Agnescia Sera
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
Agnescia Sera
 
Sejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiSejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologi
Agnescia Sera
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Agnescia Sera
 
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumanPenyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minuman
sanggede
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Agnescia Sera
 

Viewers also liked (20)

Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
 
Pengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggasPengolahan pangan daging dan unggas
Pengolahan pangan daging dan unggas
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Gizi dasar
Gizi dasarGizi dasar
Gizi dasar
 
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
 
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
 
7 d marceline es doger
7 d marceline   es doger7 d marceline   es doger
7 d marceline es doger
 
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
 
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
 
Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3
 
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
 
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANPOTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Periodisasi
PeriodisasiPeriodisasi
Periodisasi
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
Sejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiSejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologi
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
 
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumanPenyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minuman
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 

Similar to Kerusakan pangan

2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
asridwiyanti1
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
elvina181
 
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
NicholasGmarzai1
 
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxKerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
AyuNilaRatna
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
AMALINA870766
 
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Syartiwidya Syariful
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
SuwarSono8
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
Ratnawati Sigamma
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Ismi Hawa Ahmad
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
GhufronFisheries
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
GhufronFisheries
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
Syartiwidya Syariful
 
Toksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptx
Toksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptxToksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptx
Toksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptx
AnonymousHLzd5nVdx2
 
6. Pembekuan
6. Pembekuan6. Pembekuan
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
ZholaVaryanMuhammad
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
Agnescia Sera
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Muhammad Eko
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
iinmashar
 

Similar to Kerusakan pangan (20)

2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
 
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxKerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
 
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Toksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptx
Toksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptxToksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptx
Toksikologi-Pangan di bidang kesehatan Presentasi pptx
 
6. Pembekuan
6. Pembekuan6. Pembekuan
6. Pembekuan
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
 

More from Agnescia Sera

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)
Agnescia Sera
 
Mobile marketing
Mobile marketingMobile marketing
Mobile marketing
Agnescia Sera
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet Poison
Agnescia Sera
 
Fungi and algae
Fungi and algaeFungi and algae
Fungi and algae
Agnescia Sera
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Agnescia Sera
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Agnescia Sera
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteri
Agnescia Sera
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Agnescia Sera
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi Pangan
Agnescia Sera
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
Agnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
Agnescia Sera
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature review
Agnescia Sera
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media Marketing
Agnescia Sera
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal Usaha
Agnescia Sera
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Agnescia Sera
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Agnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
Agnescia Sera
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modern
Agnescia Sera
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolah
Agnescia Sera
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
Agnescia Sera
 

More from Agnescia Sera (20)

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)
 
Mobile marketing
Mobile marketingMobile marketing
Mobile marketing
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet Poison
 
Fungi and algae
Fungi and algaeFungi and algae
Fungi and algae
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteri
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi Pangan
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature review
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media Marketing
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal Usaha
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklanan
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modern
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolah
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 

Recently uploaded

Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 

Recently uploaded (7)

Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 

Kerusakan pangan

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Kerusakan Pangan Agnescia Clarissa Sera, S.Gz Jenis-Jenis Penyebab Tanda-Tanda Deteksi
  • 6. Kerusakan Fisik • Disebabkan karena perlakuan-perlakuan fisik, misalnya benturan mekanis : benturan antara bahan dengan bahan, benturan antara bahan dengan alat (sayatan) • Bahan pangan dapat mengalami kerusakan mekanis mulai dari proses panen, pengangkutan, penyimpanan • Contoh : • Panen buah  buah dilempar ke dalam keranjang  terjadi benturan antara buah satu dengan yang lain  kulit buah memar, sobek, lecet • Bulk transportation  buah yang berada di bagian bawah tertindih oleh buah yg di atasnya  buah menjadi lecet, memar • Buah jatuh dari tangan, menghantam batu/tanah  kulit buah lecet • Case hardening pada tepung, chilling injury / freeze burn pada buah, sayur dan makanan yang dibekukan  fisik pangan memar
  • 7. Kerusakan Kimia • Kerusakan kimia karena reaksi-reaksi kimia, baik enzimatis maupun nonenzimatis yang menyebabkan perubahan fraksi- fraksi kimia dalam bahan pangan • Contoh : • Ketengikan • Pencoklatan (browning)
  • 8. Kerusakan Biologis • Disebabkan karena mikroorganisme perusak makanan (kapang, khamir, bakteri), serangga, binatang pengerat (rodentia) • Cara pengrusakan mo : menghidrolisa / mendegradasi makromolekul-makromolekul yang menyusun bahan tersebut menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil • Contoh : karbohidrat  gula sederhana  asam-asam dengan jumlah atom karbon rendah • Karbohidrat dipecah  tekstur bahan melunak  pH menurun (terbentuk asam)  terbentuk gas  mempengaruhi bau dan cita rasa makanan • Kerusakan mikrobiologis : merugikan, berbahaya bagi kesehatan, karena racun yang diproduksi, penularan, serta penjalaran kerusakan cepat
  • 9. Penyebab Kerusakan Pangan Bakteri, kapang dan khamir Aktivitas enzim Serangga, parasit dan tikus Suhu Kadar air Udara / oksigen Sinar Waktu
  • 10. Bakteri, kapang dan khamir • Tumbuhnya bakteri, kapang dan khamir di dalam bahan pangan dapat mengubah komposisi bahan pangan. • Beberapa di antaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi gula, sedangkan yang lainnya dapat menghidrolisa lemak dan menyebabkan ketengikan, atau dapat mencerna protein dan menghasilkan bau busuk dan amoniak • Beberapa mikroba dapat membentuk lendir, gas, busa, warna, asam, toksin dan lain-lain. • Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain air, pH, Rh, suhu, oksigen, mineral
  • 11. Aktivitas Enzim • Enzim dapat berasal dari mikroba atau memang ada pada bahan pangan secara normal. • Enzim menyebabkan terjadinya reaksi kimia dan perubahan komposisi bahan pangan. • Keaktifan maksimum dari enzim pada umumnya pada pH 4-8 atau di sekitar pH 6.Tetapi enzim peptin masih aktif sampai pH 2, dan enzim phosphatase di dalam darah aktif sampai pH 9 • Jika enzim telah diinaktifkan baik oleh panas, bahan kimia, radiasi, atau perlakuan lainnya, maka tentu saja reaksi kimia berjalan sangat lambat atau berhenti sama sekali
  • 12. Serangga, parasit dan tikus • Serangga terutama dapat merusak buah-buahan, sayuran, biji- bijian dan umbi-umbian. • Serangga dapat melukai permukaan bahan pangan sehingga menyebabkan kontaminasi oleh bakteri, khamir atau kapang • Cegah serangga dengan fumigasi menggunakan metil bromida, etilen oksida, propilen oksida. Etilen dan propilen oksida tidak boleh digunakan pada bahan pangan dengan kadar air tinggi karena dapat membentuk racun • Contoh parasit : cacing pita (Trichinosis nematode) pada daging babi. • Kotoran, rambut dan urine tikus merupakan media yang baik untuk bakteri dan dapat menimbulkan bau tak sedap
  • 13. Suhu (Pemanasan dan Pendinginan) • Pemanasan dan pendinginan yang tidak diawasi dengan teliti dapat menyebabkan kebusukan bahan pangan. • Bila pemanasan dilakukan pada suhu 10-38° C, maka untuk setiap kenaikan 10°C kecepatan reaksi termasuk rekasi enzimatik dan nonenzimatik rata-rata akan bertambah 2xlipat • Pemanasan yang berlebihan dapat menyebabkan denaturasi protein, pemecahan emulsi, menghancurkan vitamin dan degradasi lemak atau minyak • Pembekuan yang dilakukan terhadap sayur dan buah akan menyebabkan bahan tersebut mengalami thawing setelah dikeluarkan dari tempat pembekuan, sehingga teksturnya menjadi lunak dan dapat menyebabkan kontaminasi mikroba
  • 14. Kadar Air • Kadar air pada permukaan bahan dipengaruhi oleh kelembaban nisbi (Rh) udara di sekitarnya • Bila kadar air bahan rendah sedangkan Rh di sekitar tinggi, maka akan terjadi penyerapan uap air dari udara, sehingga bahan menjadi basah atau kadar airnya menjadi lebih tinggi. • Bila suhu bahan lebih rendah (dingin) akan terjadi kondensasi udara pada permukaan bahan dan dapat menjadi media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri atau pertumbuhan kapang • Kondensasi ini tidak selalu berasal dari luar bahan.Di dalam pengepakan, beberapa bahan seperti buah dan sayur dapat menghasilkan air dari respirasi dan transpirasi. Air ini dapat membantu pertumbuhan mikroba.
  • 15. Udara / Oksigen • Udara dan oksigen selain dapat merusak vitamin (terutama vitamin A dan C), warna bahan pangan, flavor dan kandungan lain, juga penting untuk pertumbuhan kapang. Umumnya kapang bersifat aerobik, sehingga sering ditemukan tumbuh di permukaan pangan • Oksigen dapat dikurangi jumlahnya dengan cara menghisap udara keluar secara vakum, atau penambahan gas inert selama pengolahan, mengganti udara dengan nitrogen (N) atau CO2, atau dengan menangkap molekul oksigen dengan pereaksi kimia. • Pada bahan makanan yang mengandung lemak tinggi, oksigen dapat menyebabkan tengik
  • 16. Sinar • Sinar dapat merusak beberapa vitamin, terutama riboflavin, vitamin A dan vitamin C  menyebabkan warna pangan berubah • Contoh lain : susu disimpan dalam botol tembus cahaya, flavornya dapat berubah karena terjadinya oksidasi lemak dan perubahan protein yang dikatalis oleh sinar. • Bahan-bahan yang sensitif terhadap sinar dapat dilindungi dengan cara pengemasan di dalam bahan yang tidak tembus sinar
  • 17. Waktu • Sesudah penyembelihan, pemanenan, atau pengolahan, terdapat saat dimana bahan mempunyai mutu yang terbaik, namun hal ini hanya berlangsung sementara • Perumbuhan mikroba, keaktifan enzim, kerusakan oleh serangga, pengaruh pemanasan atau pendinginan, kadar air, oksigen dan sinar semuanya dipengaruhi oleh waktu. • Waktu yang lebih lama akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar, kecuali yang terjadi pada keju, minuman anggur, wisky, dan produk pangan lainnya yang tidak rusak selama aging
  • 18. Tanda-tanda Kerusakan Pangan • Perubahan kekenyalan, biasanya pada produk daging dan ikan. Disebabkan oleh pemecahan struktur daging oleh bakteri • Pelunakan tekstur, biasanya pada sayur, terutama disebabkan oleh Erwina carotovora, Pseudomonas marginalis, Sclerotinia sclerotiorum • Perubahan kekentalan, biasanya pada susu dan santan. Disebabkan oleh penggumpalan protein dan pemisahan serum (skim) • Pembentukan lendir, pada produk daging, ikan, sayur. Disebabkan oleh khamir, bakteri asam laktat (contoh: Lactobacillus viredences yang membentuk lendir berwarna hijau) • Pembentukan asam, disebabkan oleh bakteri Lactobacillus, Acinebacter, Bacillus, Pseudomonas, Proteus, Micrococci, Clostridium, Enterococci
  • 19. Tanda-tanda Kerusakan Pangan • Pembentukan warna hijau, pada produk daging. Disebabkan oleh pembentukan hidrogen peroksida (H2O2) oleh L. viridescens, L. fructorans, L. jensenii dan pembentukkan hidrogen sulfida (H2S) oleh Pseudomonas mephita, Shewanell putrefaciens, L.sake • Pembentukan warna kuning, pada produk daging. Disebabkan oleh Enterococcus cassliflavus dan E. mundtii • Pembentukkan warna hitam, pada sayuran. Disebabkan oleh Xanthomonas camprestis,Aspergilus niger, Ceratocystis frimbiata • Perubahan warna, pada biji-bijian dan serealia karena kapang Penicillum sp (biru-hijau), Aspergillus sp (hijau), Rhizopus sp (hitam) • Perubahan bau, misalnya timbul bau busuk oleh bakteri karena terbentuk amonia, H2S, indol dan senyawa amin (diamin kadaverin, putresin) dan timbul bau anyir (pada ikan) karena terbentuk trimetilamin (TMA) dan histamin
  • 20. Deteksi Kerusakan Pangan Uji organoleptik • Perubahan tekstur/kekenyalan • Kekentalan • Warna • Bau • Pembentukkan lendir Uji fisik • Perubahan pH • Kekentalan • Tekstur • Indeks refraktif
  • 21. Deteksi Kerusakan Pangan Uji kimia • Uji H2S • Uji TMA • Uji VRS • Uji reduksi nitrat • Uji katalase • Uji reduksi warna (susu dan santan) • Uji etanol (susu) Uji mikrobiologis • Metode hitungan cawan • MPN • Mikroskopis
  • 22. Tugas 1. Mikroba yang mengontaminasi makanan, makanan yang sering terkontaminasi, penyakit yang disebabkan dan gejala yang ditimbulkan. materi ajar ITPFood Safety Music - Microbes Medley - Animation - YouTube.flv
  • 24. QUIZZZZ… 1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kerusakan pangan yang kamu ketahui! 2. Sebutkan minimal 5 penyebab kerusakan pangan! 3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba! 4. Pada pH berapa umumnya suatu enzim masih dalam bentuk aktif? 5. Apa yang terjadi apabila enzim diinaktifkan oleh panas/bahan kimia?
  • 25. QUIZZZZ… 6. Bagaimana cara mengurangi/menghambat kerusakan pangan yang disebabkan oleh: a. serangga, parasit dan hewan pengerat b. oksigen/udara c. sinar 7. Sebutkan tanda-tanda kerusakan pangan yang kamu ketahui! 8. Ada berapa cara untuk mendeteksi kerusakan pangan? Sebutkan dan beri contoh!