Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi dalam praktikum mikrobiologi. Terdapat penjelasan mengenai definisi dan jenis-jenis sterilisasi dan desinfeksi, baik secara fisika maupun kimia. Jenis-jenis sterilisasi fisika meliputi pemanasan kering, pemanasan basah, radiasi, dan filtrasi. Sedangkan desinfeksi dapat dilakukan secara fisika dengan merebus atau sinar UV, atau secara kim
5. JENIS-JENIS STERILISASI
Sterilisasi fisika, melalui
1. Pemanasan kering
• Pemijaran di atas api bunsen
• pembakaran di atas api bunsen
(tidak sampai berpijar)
• Hot air oven
• Insinerator
2. Pemanasan basah
• Autoklaf manual
• Autoklaf digital
3. Radiasi
• Ionisasi
• Sinar UV
4. Filtrasi
Sterilisasi kimiawi, melalui:
1. Uap formaldehide atau hydrogen
peroksida digunakan untuk sterilisasi
filter HEPA pada BSCs.
2. Glutaraldehyde bersifat sporisidal,
yaitu membunuh spora bakteri dalam
waktu 3-10 jam pada peralatan medis
karena tidak merusak lensa, karet,
dan logam.
TAPI Glutaraldehyde bersifat iritatif
7. STERILISASI
FISIKA
Pemanasan kering
• Pembakaran di atas
api bunsen TIDAK
sampai
berpijar/menyala
Contoh:
• melewatkan mulut tabung yang berisi
kultur bakteri di atas api bunsen
• memanaskan kaca objek di atas api
busnen sebelum digunakan
• memanaskan pinset sebelum digunakan
untuk meletakkan disk antibiotic pada
cawan petri yang telah ditanam bakteri
untuk pemeriksaan uji kepekaan
antibiotik.
8. STERILISASI
FISIKA
Pemanasan kering
• Hot air oven, suhu
160-180 C, 1.5-3 jam
• Alat dibungkus
dengan kertas
sebelum dimasukkan
ke oven
digunakan untuk benda-benda dari
kaca/gelas, petri, tabung erlenmeyer,
TIDAK boleh bahan yang terbuat dari
karet atau plastik
9. STERILISASI
FISIKA
Pemanasan kering
• Insinerator, dengan
suhu 870-980 c,
menghasilkan asap, abu
• Untuk mematikan bahan-
bahan infeksius
Untuk bahan-bahan infeksius seperti
jarum bekas suntikan, darah yang
ditampung dalam safety box
biohazard
10. STERILISASI
FISIKA
Pemanasan basah, dengan
tekanan tinggi, suhu 121 C
selama 15 menit
• Autoklaf manual
Kekurangan: Setelah suhu mencapai
121 C setelah 15 menit, jika tidak
dimatikan maka suhu akan terus naik,
air dapat habis, dan DAPAT
MELEDAK.
11. STERILISASI
FISIKA
Pemanasan basah, dengan
tekanan tinggi, suhu 121 C
selama 15 menit
• Autoklaf otomatis
/digital
Setelah suhu tercapai, maka suhu
akan otomastis turun sampai
mencapai 50 C dan tetap stabil pada
suhu tersebut, sehingga LEBIH AMAN
12. STERILISASI
FISIKA
• Radiasi, ionisasi dengan
menggunakan panjang
gelombang pendek dan
sinar gamma high energy
• menggunakan microwave
untuk mensterilkan alat-alat berupa
bahan plastik seperti plastik spuit
injeksi, atau sarung tangan sebelum
digunakan
13. STERILISASI
FISIKA
Filtrasi, untuk bahan-bahan
yang sensitive terhadap
panas seperti radioisotope,
kimia toksik
• Filtrasi berupa cairan dengan
menggunakan prinsip melewatkan
larutan pada membran selulosa
asetat atau selulosa nitrat.
• Filtrasi berupa berupa udara
dengan menggunakan high-
efficiency particulate air (HEPA)
untuk menyaring organisme
dengan ukuran lebih besar dari
0.3 µm dari ruang biology savety
cabinet (BSCs)
15. JENIS-JENIS DESINFEKSI
DESINFEKSI fisika, dengan
cara
1. Merebus
2. radiasi non-ionisasi seperti
ultraviolet (UV)
desinfeksi kimiawi,
dengan desinfektan berupa
1. Etil alcohol 70%
2. Halogen: chlorin dan iodine
17. DESINFEKSI
FISIKA
Sinar ultraviolet memiliki
gelombang yang panjang
dengan low energy.
Contoh: Untuk membunuh bakteri yang ada di
permukaan BSCs. Sebelum menggunakan BSCs,
sinar UV harus dinyalakan terlebih dahulu yaitu
kurang lebih 30 menit sebelum penggunaan.