Dokumen tersebut membahas lima jenis kerusakan ikan, yaitu kerusakan fisiologis yang disebabkan enzim alami, kerusakan mekanis akibat benturan selama pasca panen dan pengangkutan, kerusakan mikrobiologis yang disebabkan mikroorganisme berbahaya, kerusakan fisik akibat perlakuan fisik, dan kerusakan biologis oleh serangga dan binatang.
Dokumen tersebut membahas lima jenis kerusakan ikan, yaitu kerusakan fisiologis yang disebabkan enzim alami, kerusakan mekanis akibat benturan selama pasca panen dan pengangkutan, kerusakan mikrobiologis yang disebabkan mikroorganisme berbahaya, kerusakan fisik akibat perlakuan fisik, dan kerusakan biologis oleh serangga dan binatang.
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa bioaktif dan antioksidan dalam makanan. Senyawa bioaktif seperti isoflavon dalam kedelai, peptida bioaktif, dan antioksidan alami seperti fenol dan asam lemak linoleat memiliki manfaat kesehatan seperti mencegah oksidasi sel, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Antioksidan dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel melalui berbagai mekanisme se
Dokumen membahas tentang bahan penyegar seperti kopi, teh, dan coklat. Kopi diperoleh dari biji tanaman kopi yang mengandung zat bioaktif seperti kafein. Teh diperoleh dari daun tanaman teh melalui proses fermentasi dan pembakaran, dan mengandung zat bioaktif seperti polifenol. Coklat diperoleh dari biji tanaman kakao melalui proses pengolahan, dan mengandung zat bioaktif seperti teobrom
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan faktor penyebab kerusakan bahan pangan. Kerusakan bahan pangan dapat terjadi akibat faktor mikrobiologi, mekanik, fisik, biologi, dan kimia. Faktor-faktor seperti aktivitas air, pH, zat gizi, suhu penyimpanan, dan perlakuan fisik dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan menyebabkan kerusakan pada bahan pangan.
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa bioaktif dan antioksidan dalam makanan. Senyawa bioaktif seperti isoflavon dalam kedelai, peptida bioaktif, dan antioksidan alami seperti fenol dan asam lemak linoleat memiliki manfaat kesehatan seperti mencegah oksidasi sel, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Antioksidan dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel melalui berbagai mekanisme se
Dokumen membahas tentang bahan penyegar seperti kopi, teh, dan coklat. Kopi diperoleh dari biji tanaman kopi yang mengandung zat bioaktif seperti kafein. Teh diperoleh dari daun tanaman teh melalui proses fermentasi dan pembakaran, dan mengandung zat bioaktif seperti polifenol. Coklat diperoleh dari biji tanaman kakao melalui proses pengolahan, dan mengandung zat bioaktif seperti teobrom
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan faktor penyebab kerusakan bahan pangan. Kerusakan bahan pangan dapat terjadi akibat faktor mikrobiologi, mekanik, fisik, biologi, dan kimia. Faktor-faktor seperti aktivitas air, pH, zat gizi, suhu penyimpanan, dan perlakuan fisik dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan menyebabkan kerusakan pada bahan pangan.
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme, serangga, aktivitas enzim, dan kerusakan fisik. Jenis kerusakan mencakup kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, biologis, dan kimia. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan nutrisi mempengaruhi laju kerusakan.
1. Dokumen membahas tentang bakteria dan kulat pada makanan serta tanda-tanda kerusakan pada beberapa jenis makanan. 2. Dibahas pula keperluan pertumbuhan bakteria dan kulat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Berbagai kaedah pengawetan makanan dijelaskan seperti pengeringan, pendinginan, pengawetan, pengasinan dan pemasteran.
Dokumen ini membahas tentang kerusakan makanan yang disebabkan oleh kulat dan bakteri, serta cara-cara pengawetan makanan seperti pengeringan, pendidihan, penyejukan, dan lainnya untuk memperlambat proses kerusakan makanan.
Dokumen tersebut membahas kerusakan mikrobiologis pada produk pangan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan tepung. Jenis-jenis kerusakan yang disebutkan meliputi busuk lunak bakteri, busuk kapang abu-abu, busuk lunak Rhizopus, anthracnose, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan mikrobiologis adalah nutrisi, waktu, suhu, pH, ketersediaan oksigen
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan pendahuluan tentang karakteristik bahan pangan hasil pertanian. Tujuannya antara lain memberikan keseragaman pada komoditas hasil pertanian, menyederhanakan komoditas, dan memudahkan penyimpanan. Dibahas pula karakteristik agronomis, fisiologis, dan gizi dari bahan pangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kerusakan yang dapat terjadi pada buah dan sayuran pasca panen, yaitu kerusakan fisik, mekanis, mikrobiologis, biologis, dan kimia. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan, langkah-langkah pencegahan, serta kondisi penyimpanan yang optimal untuk meminimalkan kerusakan pada berbagai jenis buah dan sayuran.
Pektin adalah campuran dari polisakarida yang tidak dapat dicerna, sehingga tidak dapat dicerna oleh tubuh dalam bentuk alami. Namun, bentuk pektin yang diubah disebut modified citrus pectin (MCP) sehingga mengandung sifat-sifat yang memungkinkannya untuk dicerna.
Selain MCP, salah satu jenis pektin yang paling umum adalah apel pektin, serat larut yang terutama ditemukan dalam buah dengan nama yang sama, tetapi juga dapat berasal dari buah-buahan lain juga. Apel pektin biasanya dibuat menjadi suplemen makanan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai manfaat.
Similar to Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan (20)
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganSutyawan
Dokumen tersebut membahas tentang serealia, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan sayuran serta buah-buahan. Serealia dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat dan protein, sedangkan umbi-umbian dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral penting seperti vitamin A dan C. Komposisi zat gizi setiap jenis pangan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Sutyawan
Dokumen tersebut membahas tentang komponen kimia dan gizi pangan. Terdiri atas komponen gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta komponen non-gizi seperti zat anti-gizi, zat aktif, zat warna dan flavor, zat racun. Juga membahas tentang jenis, sumber dan klasifikasi karbohidrat, protein dan asam lemak.
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
Dokumen ini membahas tentang konversi berat pangan segar dan terolah, meliputi: (1) menghitung bagian yang dapat dimakan dari berbagai makanan, (2) mengkonversikan berat mentah ke masak dan sebaliknya, (3) menghitung penyerapan minyak dalam makanan goreng, (4) memperkirakan konsumsi garam dalam berbagai hidangan. Dokumen ini berisi contoh perhitungan dan soal latihan terkait topik tersebut
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas pangan yang meliputi pengertian, tujuan, dan cara penilaian kualitas makanan secara obyektif dan subyektif. Secara obyektif meliputi uji fisik, kimia, dan mikrobiologis menggunakan alat, sedangkan secara subyektif menggunakan uji organoleptik oleh panelis.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. KERUSAKAN BAHAN PANGAN
• Perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan makanan yang
tidak diinginkan atau penyimpangan dari karakteristik normal.
• Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik seperti warna, bau,
tekstur, bentuk.
• Karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar
air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dsb.
• Kerusakan bahan pangan akan berakibat Kebusukan
• Ciri-ciri Kebusukan pada Bahan Pangan :
Irreversible, Bau tidak seda, Perubahan bentuk secara drastis,
Kehilangan daya tarik
3. KERUSAKAN BAHAN PANGAN
• Kebusukan bahan pangan atau makanan dapat berlangsung secara
cepat atau lambat
• tergantung dari : – jenis bahan panga antau makanan yang
bersangkutan – kondisi lingkungan penyimpanan
• Bahan pangan yang kaya akan zat gizi akan lebih mudah rusak dan
menimbulkan resiko keamanan pangan yang lebih besar dibandingkan
dengan bahan yang kandungan gizinya lebih rendah.
4. KLASIFIKASI BAHAN PANGAN
Berdasarkan mudahnya terjadi kerusakan, makanan dpt
diklasifikasi kedalam 3 golongan sbb :
a. Makanan yg tdk mudah rusak (non perishable foods) ,
yaitu yg dpt disimpan dlm waktu relative lama pd suhu
kamar beras dan kacang2an yg telah dikeringkan
b. Makanan yg agak mudah rusak (semi perishable foods),
yaitu makanan yg dapat disimpan pada waktu jangka waktu
terbatas umbi-umbian
c. Makanan yg mudah rusak (perishable foods) yaitu makanan
yang cepat rusak bila disimpan tanpa perlakuan
penanganan (pengawetan) seperti
daging, ikan, susu, buah yang matang, dan sayuran
5. Bagaimana dengan kadar air yang rendah???
KERUSAKAN PANGAN
Semenjak dipanen, dikumpulkan dsb, bhan
pangan akan mengalami kerusakan, tergantung
macam bahan pangannya.
Sayuran setelah dipanen, bila tidak diangkut
dengan cepat dari tempat hasil kebun dan
mendapat perlindungan serta penyimpanan
yang baik, maka akan cepat rusak, dan
kegiatan memproduksi akan menjadi sia-sia.
Lanjutan ….
6. Tabel 1. Umur simpan beberapa bahan pangan
Lanjutan ….
Macam Bahan Pangan Umur simpan (hari) pada 700F
(21,11 0 C)
Daging segar
Ikan segar
Unggas
Daging dan ikan kering, asin
atau diasap
Buah-buahan segar
Buah-buahan kering
Sayuran daun
Umbi-umbian
Biji-bijian kering
1-2
1-2
1-2
360 atau lebih
1-7
360 atau lebih
1 – 2
7 – 20
360 atau lebih
7. JENIS – JENIS KERUSAKAN BAHAN
PANGAN
Bila ditinjau dari penyebabnya,
1. Kerusakan mikrobiologis
2. Kerusakan mekanis
3. Kerusakan Fisik
4. Kerusakan Biologi
5. Kerusakan Kimia
8. 1. Kerusakan Mikrobiologis
•Mikroba → kapang, bakteri dan ragi mrpakan daya
perusak bahan pangan.
•Caranya → menghidroliss / mendegradasi
makromolekul yg menyusun bahan tsb menjadi lebih
sederhana/kecil.
•Contoh : karbohidrat mjd gula sederhana/pemecahan lebi
lanjut dr gula mjd asam-asam dgn jumlah atom karbon
yang rendah.
10. Protein mjd gugus peptida dan senyawa amida serta gas-gas
amoniak. Lemak dipecah mjd gliserol dan asam-asam lemak.
Karbohidrat terpecah → tekstur mjd lunak → terbentuknya asam
hingga menurunkan pH, terbentuknya gas-gas hasil pemecahan
hingga mempengaruhi bau dan citarasa bahan.
Kerusakan mikrobiologis → berbahaya bagi kesehatan, karena
mgd racun , penularan dan penjalaran kerusakan yg cepat.
Contoh : Kerusakan susu yaitu terdapatnya bakteri tuberkulose yg
membahayakan kesehatan konsumen.
Kerusakan mikrobiologis → tjd pd bahan mentah, setengah jadi,
maupun jadi.
11. 2. Kerusakan Mekanis
•Disebabkan oleh benturan-benturan mekanis, misalnya bentuk
antara bahan itu sendiri atau karena benturan alat dg bahan tsb /
dinding wadah.
•Kerusakan mekanis → dpt terjadi pd saat buah dipanen dgn alat.
Contoh : mangga, durian yg dipanen dng galah bamboo dpt rusak
oleh galah tsb , memar dan jatuh terbentur batu / tanah keras.
•Umbi-umbian mjd cacat karena tersobek/ terpotong oleh
cangkul/alat penggali lainnya. Tertindihnya bahan pangan oleh
benda lain → penyebab kerusakan secara mekanis.
•Kerusakan mekanis → selama pengangkutan
•Bahan pangan hasil panen terjatuh dr tangan atau alat
pengangkutan, sehingga terbentur dgn keras dan benda benda
keras lain → memar.
12. Contoh Kerusakan Mekanis
Gambar. Telur retak akibat benturan
saat transportasi
Gambar . Buah memar akibat terjatuh
menimpa tanah
13. 3. Kerusakan fisik
•Terjadi karena perlakuan fisik. Misal : perlakuan pengeringan
tjd case hardening. Dlm pendinginan tjd chilling injuries atau
freezing injuries dan freezer burn pd bhn pangan yg
dibekukan.
Pd penggorengan / pembakaran yg terlalu lama hingga terjadi
kegosongan → kerusakan fisik.
Pecahnya telur yg didinginkan / rusaknya bahan yg dibekukan
karena sel-sel mengalami pemecahan → kerusakan fisik
Terjadi pada penyimpanan dalam gudang yang basah
sehingga tepung mengeras - penggunaan suhu terlalu
tinggi(thermal degradation).
Penyimpanan dlm gudang yg basah hingga bahan
menyerap air → hardening pd tepung-tepungan yg kering
hingga tepung tsb mengeras/membatu.
14. Contoh Kerusakan fisik
Gambar 2. Kegosongan akibat suhu tinggi Gambar. Kerusakan pisang akibat suhu
dingin (chilling injuries)
15. 4. Kerusakan Kimiawi
• Kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti reaksi oksidasi,
hidrolisis, reaksi enzimatis.
• Kerusakan kimia merupakan hasil dari kerusakan fisik yang dialami oleh
bahan pangan itu sendiri, misalnya; denaturasi protein dan degradasi
lemak - reaksi pencoklatan yang tidak diinginkan
16. 5. Kerusakan Biologis
Yaitu kerusakan yg disebabkan karena kerusakan fisiologis,
serangga dan binatang pengerat (rodentia)
Kerusakan fisiologis → yg disebabkan reaksi-reaksi metabolism
dlam bahan / enzim-enzim yg tdp didlam secara alami hingga
tjd proses autolysis hingga menyebabkan
kerusakan/pembusukan.
•Contoh : daging yg membusuk krna proses autolysis (pada
suhu kamar). Hal serupa juga terjadi pada beberapa buah-
buahan.
Tjd nya noda hitam pd makanan kaleng → adanya senyawa
FeS karna coating / enamel lapisan kaleng tidk baik shg tdj
reaksi H-S dengan bhan makanan tsb.
17. Contoh Kerusakan biologis
Gambar . Kerusakan ikan akibat adanya
serangga (lalat)
Gambar. Kerusakan pisang akibat disimpan
lama pada suhu ruang
18. TANDA – TANDA KERUSAKAN BAHAN
PANGAN
•Bahan pangan rusak → ditandai terjadinya penyimpangan yg
melewati batas secara normal oleh panca indra / parameter
lain yg biasa digunakan, penyimpangan konsistensi tekstur.
•Proses pematangan buah merupakan suatu rangkaian reaksi
kimia yg panjang, yg berakhir dg kemtian sel dan
pembusukan, sama halnya dengan sayuran.
•Bahan pangan yg secara normal dgn konsistensi kental, ttpi
dlm keadaannya mempunyai konsistensi encer → rusak.
•Bahan pangan yg secara normal dgn konsistensi keras (ubi
jalar, kentang, wortel dll), ttp dlm keadaanya mempunyai
konsistensi menjadi lunak → rusak
19. • Memar pada buah-buahan (sawo, mangga, apel, jambu
dsb) → rusak pada bagian dalam
• Bahan pangan jadi (sayur asin) → bukan berarti rusak,
karna walaupun secara normal rasanya asam/asin,
tetapi hal tersebut memang dikehendaki. Tetapi jika
sayur asin tersebut menjadi berlendir/bau busuk →
tanda kerusakan.
• Pada makanan kaleng → rusak, ditandai oleh pH yang
menyimpang, penggelembungan kaleng, bau busuk, dan
warna yang menyimpang.
• Beberapa bahan pangan dianggap rusak jika tjd
kegosongan oleh karna pemanasan terlalu tinggi (suhu
tinggi).
• Reaksi browning → reaksi yg tidak diinginkan salah
satu tanda kerusakan
20. • Tepung-tepungan yang menggumpal dan mengeras →
tanda kerusakan. Contoh tepung telur albumin, yang
mengeras karena disimpan, menyebabkan daya larut
dan daya buih albumin menjadi rendah, kadar kasein
menurun.
• Bahan pangan yang dikeringkan berwarna hitam dan
ditumbuhi kapang → ditandai adnya mycelium dan
spora → tanda kerusakan
• Bau minyak goreng tdk normal (tengik) → tanda
kerusakan/penyimpangan → tjd karna hasil oksidasi dan
degradasi dari asam-asam tdk jenuh pada minyak
goreng tsb.
21. • Tanda-tanda fisik (berlubang, adanya bekas-bekas
gigitan) oleh karena serangan serangga/tikus,
terdapatnya kepompong/ulat → tanda kerusakan.
• Adaya keretakan pada kulit telur, telur menjadi encer
→ tanda kerusakan
• Bau busuk pada daging, kadang-kadang berulat dan
warna yang menyimpang, berlendir → tanda kerusakan
pada daging
• Pada ikan ; insang menjadi pucat, mata tenggelam,
tekstur menjadi sangat lunak, mengeluarkan bau busuk
dan berlendir secara berlebihan → mengalami
kerusakan.
22. FAKTOR UTAMA PENYEBAB KERUSAKAN PANGAN
1) Bakteri, kapang dan khamir
2) Air
3) Suhu
4) Konsentrasi Ion Hidrogen
5) Oksigen
6) Enzim
7) Serangga, Parasit dan Tikus
8) Pemanasan dan Pendinginan
9) Kadar Air
10) Udara dan Oksigen
11) Sinar (cahaya)
12) Waktu
23. 1) Bakteri, kapang dan khamir
• Ditemukan dimana saja, udara, air, diatas kulit/bulu
ternak, didalam usus dsb.
• Bahan pangan dgn mudah akan terkontaminasi dgn
udara, hingga akhirnya mengandung mikroba yg
merugikan hingga menyebabkan kerusakan pangan.
• Contoh : susu sapi yg sehat mula-mula steril
ketika didlam kelenjar susu, kemudian diperah akan
terkontaminasi dgn udara. Begitu juga dgn buah-
buahan, sayuran, biji-bijian akan terkontaminasi dgn
udara secara cepat ketika dikupas kulitnya.
24. • Kapang hitam pada roti, warna merah jingga pd oncom,
atau warna putih dan hitam pd tempe disebabkan oleh
warna konodia atau spora pada kapang.
• Mikroba → menghidrolisis karbohidrat / pati/ selulosa →
fermentasi gula
• Mikroba → menghidrolisis lemak → tengik → bau busuk
- amoniak
• Beberapa mikroba dpt membentuk lender, gas, busa ,
warna , asam, toksin dsb. Faktor-faktor yg
mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu air, pH, RH,
suhu, oksigen, mineral dsb.
25. 2) Air
Pertumbuhan mikroba tdk pernah tjd tanpa adanya air.
Pertumbuhan bakteri dan khamir membutuhkan lebih byk air
dibanding dgn kapang.
3) Suhu
Suhu minimum terendah dimana mikroba masih dpt tumbuh dn suhu
maksimum yaitu suhu tertinggi untuk pertumbuhan mikroba
4) Konsetrasi Ion Hidrogen (pH)
Setiap mikroba mempunyai pH optimum, minimum, dan maksimum
untuk pertumbuhannya. Sebagian besar bakteri tumbuh baik pd pH
mendekati netral. Pertumbuhan kapang kisaran pH 2 – 8,5. Kisaran
pH untuk pertumbuhan khamir yaitu 4 – 4,5.
26. 5) Oksigen
Berdasarkan proses respirasinya, mikroba dibagi menjadi 4
golongan yaitu
Aerobik → memerlukan molekul oksigen bebas
Anaerobik → tidak memerlukan oksigen bebas, dpt
tumbuh baik tanpa oksigen bebas
Fakultatif → dpt tumbuh baik, dgn atau tanpa oksigen
bebas
Mikroaerofilik → membutuhkan jumlah molekul oksigen dgn
sgt sedikit.
27. 6) Enzim
Enzim berasal dr bhan pangan itu sendiri atau
berasal dr mikroba. Enzim ini memungkinkan tjd
reaksi kimia dgn lebih cepat hingga mengakibatkan
perubahan pd komposisi bahan pangan.
Enzim dapat diinaktifkan dng perlakuan panas, reaksi
kimia, atau perlakuan lainnya
Enzim enzim tertentu mgkn akan lebih tahan thp
pemanasan, pendinginan, pengeringan dsb, hingga
mungkin akan lebih efektif untuk membunuh mikroba
28. 7) Serangga, parasit, dan Tikus
•Yg terpenting adalah bahwa serangga akan melukai
permukaan bahan pagan hingga menyebabkan
kontaminan oleh bakteri, khamir, dan kapang.
•Biji-bijian dan buah-buahan yg kering dpt dicegah dr
serangga dgn fumigasi (metal bromide/etilen oksida).
•Telur-telur serangga dapat tertinggal didalam makan
sebelum /setelah pengolahan.
•Parasit yg banyak ditemukan didalam daging babi →
cacing pita (Trichinosis nematode) yg masuk ke dlm
tubuh babi melalui sisa-sisa makanan mereka. Nematode
mgkn dpt dihancurkan dg pembekuan
•Kotoran, rambut dan urine tikus merupakan media yang
baik untuk bakteri dan dapat menimbulkan bau yang tdk
enak