Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan gangguan penghidu, mulai dari anatomi hidung, fisiologi penghidu, jenis-jenis gangguan penghidu, etiopatogenesis, pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi dan sensori, penatalaksanaan, serta prognosis gangguan penghidu.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis rinitis yaitu rinitis akut, rinitis atrofi, rinitis alergi, dan rinitis vasomotor. Rinitis akut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri sementara rinitis atrofi disebabkan oleh infeksi hidung kronik yang menyebabkan atrofi mukosa dan tulang hidung. Rinitis alergi disebabkan oleh reaksi alergi terhadap alergen yang melibatkan IgE sementara rinitis
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Batuk adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan dari benda asing, meskipun batuk berlebihan dapat mengganggu aktivitas. Batuk dipicu oleh stimulasi reseptor batuk di saluran pernafasan oleh iritan kimia atau mekanis. Sinyal batuk diteruskan ke pusat batuk di otak untuk memicu kontraksi otot dan pembukaan pita suara guna mengeluarkan benda asing.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan gangguan penghidu, mulai dari anatomi hidung, fisiologi penghidu, jenis-jenis gangguan penghidu, etiopatogenesis, pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi dan sensori, penatalaksanaan, serta prognosis gangguan penghidu.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis rinitis yaitu rinitis akut, rinitis atrofi, rinitis alergi, dan rinitis vasomotor. Rinitis akut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri sementara rinitis atrofi disebabkan oleh infeksi hidung kronik yang menyebabkan atrofi mukosa dan tulang hidung. Rinitis alergi disebabkan oleh reaksi alergi terhadap alergen yang melibatkan IgE sementara rinitis
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Batuk adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan dari benda asing, meskipun batuk berlebihan dapat mengganggu aktivitas. Batuk dipicu oleh stimulasi reseptor batuk di saluran pernafasan oleh iritan kimia atau mekanis. Sinyal batuk diteruskan ke pusat batuk di otak untuk memicu kontraksi otot dan pembukaan pita suara guna mengeluarkan benda asing.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi hidung sebagai indera penciuman. Hidung terdiri atas hidung luar, hidung dalam, dan sinus paranasal yang dilapisi selaput lendir. Serabut saraf olfaktori di hidung dalam dapat mendeteksi aroma dan mengirimkan sinyal ke otak untuk ditafsirkan. Gangguan pada hidung dapat menyebabkan kelainan seperti anosmia, hiposmia, dan disosmia.
Jantung terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari atrium dan ventrikel. Darah beredar melalui sirkulasi sistemik ke seluruh tubuh dan sirkulasi pulmonal ke paru-paru. Fungsi jantung dipengaruhi oleh beban awal, kontraktilitas, beban akhir, dan frekuensi jantung untuk menentukan volume sekuncup dan curah jantung.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas anatomi 23 otot-otot wajah yang berperan dalam ekspresi wajah. Otot-otot tersebut berasal dari berbagai bagian tengkorak dan wajah serta memiliki serat yang menghubungkan ke kulit dan jaringan lain di wajah. Otot-otot tersebut dipersarafi oleh saraf fasial (VII) dan berfungsi untuk menggerakkan berbagai bagian wajah seperti alis mata, telinga, hidung, bib
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan saluran nafas oleh dokter anestesi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain anatomi saluran nafas atas, indikasi dan persiapan intubasi, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan intubasi seperti sistem klasifikasi Mallampati.
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasR.F Hakim
Medulla spinalis dan sistem saraf sensorimotorik memberikan informasi tingkat tinggi dan esensial. Medulla spinalis terletak di dalam canal tulang belakang dan berisi inti-inti abu-abu yang membentuk lintasan saraf sensorik dan motorik. Lintasan-lintasan ini menghubungkan medulla spinalis dengan otak dan memfasilitasi komunikasi saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang epistaksis dan polip nasal. Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, infeksi, atau kelainan sistemik. Penatalaksanaannya meliputi hentikan perdarahan, cegah komplikasi, dan cegah epistaksis berulang. Polip nasal adalah kelainan benjolan mukosa hidung dan sinus yang disebabkan oleh peradangan kronik dan gangguan keseimbangan vask
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi hidung sebagai indera penciuman. Hidung terdiri atas hidung luar, hidung dalam, dan sinus paranasal yang dilapisi selaput lendir. Serabut saraf olfaktori di hidung dalam dapat mendeteksi aroma dan mengirimkan sinyal ke otak untuk ditafsirkan. Gangguan pada hidung dapat menyebabkan kelainan seperti anosmia, hiposmia, dan disosmia.
Jantung terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari atrium dan ventrikel. Darah beredar melalui sirkulasi sistemik ke seluruh tubuh dan sirkulasi pulmonal ke paru-paru. Fungsi jantung dipengaruhi oleh beban awal, kontraktilitas, beban akhir, dan frekuensi jantung untuk menentukan volume sekuncup dan curah jantung.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas anatomi 23 otot-otot wajah yang berperan dalam ekspresi wajah. Otot-otot tersebut berasal dari berbagai bagian tengkorak dan wajah serta memiliki serat yang menghubungkan ke kulit dan jaringan lain di wajah. Otot-otot tersebut dipersarafi oleh saraf fasial (VII) dan berfungsi untuk menggerakkan berbagai bagian wajah seperti alis mata, telinga, hidung, bib
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan saluran nafas oleh dokter anestesi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain anatomi saluran nafas atas, indikasi dan persiapan intubasi, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan intubasi seperti sistem klasifikasi Mallampati.
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasR.F Hakim
Medulla spinalis dan sistem saraf sensorimotorik memberikan informasi tingkat tinggi dan esensial. Medulla spinalis terletak di dalam canal tulang belakang dan berisi inti-inti abu-abu yang membentuk lintasan saraf sensorik dan motorik. Lintasan-lintasan ini menghubungkan medulla spinalis dengan otak dan memfasilitasi komunikasi saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang epistaksis dan polip nasal. Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, infeksi, atau kelainan sistemik. Penatalaksanaannya meliputi hentikan perdarahan, cegah komplikasi, dan cegah epistaksis berulang. Polip nasal adalah kelainan benjolan mukosa hidung dan sinus yang disebabkan oleh peradangan kronik dan gangguan keseimbangan vask
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
Dokumen tersebut membahas fisiologi dan patofisiologi sistem fonasi mulai dari anatomi organ penghasil suara seperti faring dan laring hingga berbagai kondisi gangguan seperti radang faring-laring, hipertrofi adenoid, tonsilitis, laringitis, dan kelainan laring lainnya.
Dokumen tersebut merupakan pedoman diagnosis dan penatalaksanaan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Indonesia yang mencakup definisi PPOK, permasalahan di Indonesia, faktor risiko, patogenesis, kriteria diagnosis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang, klasifikasi, penatalaksanaan umum dan khusus PPOK stabil maupun eksaserbasi akut, serta komplikasi dan pencegahan PPOK.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang rinosinusitis kronik, termasuk anatomi hidung dan sinus paranasal, fisiologi hidung, definisi klinis rinosinusitis, dan faktor yang berkaitan dengan rinosinusitis kronik.
2) Salah satu faktor penting yang berkaitan dengan rinosinusitis kronik adalah gangguan fungsi silia yang berperan dalam pembersihan sinus dan mencegah inflamasi kronik.
Dokumen tersebut membahas kasus otomikosis pada seorang perawat wanita berusia 29 tahun yang mengeluhkan telinga kanannya terasa gatal dan penuh selama seminggu terakhir. Pemeriksaan fisik menemukan adanya filamen berwarna putih di liang telinga kanan. Diagnosis yang ditegakkan adalah otomikosis telinga kanan. Pasien diberikan terapi pembersihan telinga, obat anti jamur sistemik, dan antibiotik untuk mence
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan klinis pada modul THT, yang meliputi pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok dan leher. Terdapat penjelasan tentang cara melakukan pemeriksaan otoskopi dan inspeksi telinga, rhinoskopi dan inspeksi hidung, serta pemeriksaan bibir, mulut, tenggorok, lidah dan leher. Juga dibahas beberapa masalah klinis seperti otalgia, otorhea, otom
Assistant:
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah
- Mencatat hasil bedah- Mencatat hasil bedah
- Membant
Dokumen tersebut membahas tentang aspirasi benda asing ke dalam saluran pernafasan, termasuk definisi, klasifikasi, faktor risiko, gejala, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan dengan bronkoskopi. Benda asing dalam saluran pernafasan dapat menyebabkan berbagai gangguan mulai dari ringan hingga fatal, sehingga diperlukan diagnosis dan penanganan segera.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai keabnormalan saluran pernafasan bagian atas secara kongenital, termasuk choanal atresia, laryngeal atresia, laryngeal web, larygotracheoesophageal cleft, laryngomalacia, tracheomalacia, bronchogenic cyst, pulmonary sequestration, congenital lobar emphysema, dan congenital malformation adenomatoid cyst. Berbagai gejala, diagnosis, dan pengobatan untuk masing-masing kondisi dijelaskan.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang transfusi darah dan reaksi transfusi. Terdapat beberapa komponen darah yang dapat ditransfusikan seperti eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma. Reaksi transfusi dapat terjadi secara imunologis maupun non-imunologis, dengan manifestasi yang bervariasi dari ringan hingga fatal. Pencegahan dan penatalaksanaan reaksi transfusi perlu dilakukan.
Dokumen tersebut membahas toksoplasmosis, termasuk siklus hidup parasit Toxoplasma gondii, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya pada berbagai kondisi seperti infeksi akut, infeksi kongenital, dan pasien imunokompromais."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies, termasuk penyebabnya (virus rabies), gejalanya, diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatannya, dan pencegahannya. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Vaksinasi merupakan cara utama untuk mencegah penularan penyakit ini.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
Dokumen ini membahas tentang askariasis, infeksi cacing Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa hidup di usus halus manusia dan bertelur, telur tersebar lewat kontaminasi makanan atau air minum. Siklus hidupnya meliputi telur, larva yang bermigrasi, dan cacing dewasa di usus. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pencernaan, infeksi paru, atau komplikasi lain. Diagnosa didasarkan p
Ankylostomiasis disebabkan oleh cacing tambang yang menginfeksi usus halus manusia. Cacing betina mengeluarkan telur yang menjadi larva di lingkungan basah dan hangat sebelum menginfeksi manusia melalui kulit atau mulut. Gejalanya bervariasi mulai dari ruam kulit hingga anemia berat tergantung jumlah cacing dewasa. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing dalam tinja dan pengobatan spesifik menggunakan obat-
6. PEMERIKSAANPEMERIKSAAN
AnamnesisAnamnesis
- lama, hilang timbul / terus menerus,- lama, hilang timbul / terus menerus,
unilateral, bau bgm ?, penyakit lain,unilateral, bau bgm ?, penyakit lain,
trauma, obattrauma, obat
- kelainan sensoris lain- kelainan sensoris lain
(pengecap/penglihatan)(pengecap/penglihatan)