1. PELUANG DALAM ILMUMata Kuliah Filsapat Ilmu II
Dosen
Prof. Dr. Yett Supriati, Mpd
METAFISIKA
ASUMSI
2.
3. Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar & Sapto3
Mencari
pengetahuan
1. Pengamatan
2. Penelitian
ILMU
Peneliti/Pengamat
Hasil
1. Teori baru
2. Menguji teori
yang sudah ada
Prilaku berfikir
akumulatif
1. Mengamati
2. Meneliti
Eksplorasi
Pengetahuan
OBJEK
Informasi untuk maksud tertentu
Mengupas
1. Ontologianalisis filsafat tentang kenyataan dan keberadaan yang
berkaitan dengan hakikat
2. Epistimologitentang pengetahuan yang berkaitan dengan cara
memperoleh pengetahuan dan metode keilmuan
3. Aksiologitentang nilai atau makna
Nalar yang benar
dalam berfikir
1. Gagasan
2. Pendapat yg
tertib, runtut dan
teratur serta
logis
1. Menjelaskan
2. Meramalkan
3. Mengendalikan
keadaan/kejadian
1. Induksi: berpangkal dari pendapat umum,
teori, hokum,
kaedahungkapan/kesimpulan yang
berkepatian logis
2. Deduksi: berpangkal dari sejumlah fakta
empirikmelebihi peluang untuk
menciptakan ide baru
KEGIATAN YANG SIFATNYA OPERASIONAL
KEGIATANYANGSIFATNYAOPERASIONAL
4. Metafisika
4
cabang ilmu filsafat yang
membahas persoalan
keberadaan atau eksistensi
(existence)
suatu penyelidikan terhadap
masalah perihal keberadaan
(Archie J.Bahm,1986:6,
Metaphisic an introduction)
Metafisika berasal dari Bahasa
yunani ‘meta’,’taphisica’
berarti yang ada dibalik atau
dibelakang benda-benda fisik
aristoteles
▪ membuat uraian tentang sesuatu
yang ada dibelakang gejala-gejala
fisik, seperti bergerak, berubah,
hidup&mati.
▪ studi pemikiran tentang sifat yang
terdalam (ultimate nature dari
kenyataan atau keberadaan)
✓ Bidang metafisika merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran
filsafat, termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika berusaha menggagas
jawaban tentang apakah alam ini.
✓ Mengapa ontologi terkait dengan metafisika? Ontologi membahas
hakikat yang “ada”, metafisika menjawab pertanyaan apakah
hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya? Pada suatu pembahasan,
metafisika merupakan bagian dari ontologi, tetapi pada pembahasan
lain, ontologi merupakan salah satu dimensi saja dari metafisika.
Karena itu, metafisika dan ontologi merupakan dua hal yang saling
terkait. (Jujun, 2005).
Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar dan Sapto
6. ALIRAN DUALISME
naturalisme
ALIRAN MONOISME
materialisme
Metafisika Umum
Ontologi hakikat
manusia
▪ memandang bahwa sumber
yang adal itu hanya tunggal
▪ unsur alam adalah atom
▪ hanya kebiasaan ”manis itu
manis”
▪ gelaja lama dapat di dekati
dengan proses kimia fisika
▪ memandang alam ini menjadi
dua macam hakikat sebagai
sumbernya
▪ proses kimia fisika sebagai
gejala alam dapat diterapkan,
tetapi hanya meliputi unsur dan
zat yang mati saja
Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar & Sapto6
7. Metafisika khusus
Psikologi dan antropologi Kosmologi Teologi
a.Psikologi
• psyche :jiwa, Logos : ilmu
• Ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku dan proses mental
• Tiga fungsi sebagai ilmu : menjelaskan,
memprediksikan, pengendalian
b. Antropologi
• Bahasa yunani : anthropos(manusia atau
orang), logos (ilmu)
• Ilmu yang mempelajari manusia dari segi
keanekaragaman fisik serta kebudayaan
(cara-cara berperilaku, tradisi, dan
nilai)yang dihasilkan sehingga setiap
manusia yang satu dengan yang lainnya
tampak berbeda
• Bahasa Yunani : Kosmos
(dunia, alam semesta), Logos
(ilmu)
• Kosmologi adalah ilmu yang
memandang alam semesta
sebagai suatu keseluruhan
yang integral.
• Berhubungan dengan asal
mula dan evolusi dari suatu
subjek
• Bahasa Yunani : Theos,
Allah, tuhan dan Logia,
kata-kata, ucapan atau
wacana
• Teologi adalah ilmu yang
mempelajari segala
sesuatu yang berkaitan
dengan keyakinan
beragama
Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar & Sapto7
8. asumsi
✓ mengatasi penelahaan suatu
permasalahan menjadi lebar
✓ objek/kajian bidang sumsi
✓ asumsi sempit ruang gerak
penelahaan suatu objek observasi
✓ gagasan primitiv / gagasan tampa
penumpu yang diperlukan untuk
menumpu gagasan lain yang akan
muncul kemudian
Pembukaan UUD 1945: “
…kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa..”
“…penjajahan diatas
bumi…tidak sesuai
dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan”.
• Ya, jika diperiksa ke belakang (backward)
maka hipotesis merupakan asumsi.
• Jika diperiksa ke depan (forward) maka
hipotesis merupakan kesimpulan.
Contoh Bawalah payung agar pakaianmu tidak
basah waktu sampai ke sekolah”.
• hujan akan jatuh di tengah perjalanan ke
sekolah.
• memakai payung akan menghindarkan
pakaian dari kebasahan karena hujan
APAKAH SUATU HIPOTESIS MERUPAKAN ASUMSI?
PREMISE
Pangkal pendapat dalam suatu entimen
AKSIOMA
Pernyataan yang disetujui umum tanpa
memerlukan pembuktian karena
kebenaran sudah membuktikan sendiri.
POSTULAT
Pernyataan yang dimintakan
persetujuan umum tanpa pembuktian,
atau suatu fakta yang hendaknya
diterima saja sebagaimana adanya
1
2
3
✓ Relatif stabil.
✓ Terintegrasi dengan baik.
✓ Elemen dari masyarakat itu memiliki
fungsi masing–masing dan saling
berkoordinasi.
✓ Struktur sosial tercipta berdasarkan
konsensus, bukan pemaksaan (coercion )
✓ Konflik
✓ Dalam pendekatan yang menggunakan
asumsi ini, masyarakat memiliki sifat :
✓ Mengalami perubahan di banyak aspek
✓ Mengalami konflik di banyak aspek.
Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar & Sapto8
9. Peluang dinyatakan dari angka 0
sampai 1
✓ Angka 0 menyatakan bahwa suatu
kejadian itu tidak mungkin terjadi.
✓ angka 1 menyatakan bahwa
sesuatu itu pasti terjadi.
✓ hanya menyatakan distribusi
kemungkinan/peluang dari nilai besaran dalam
kasus-kasus individual.
✓ Misalnya peluang munculnya angka tertentu
dari lemparan dadu adalah 1/6.
a. Hukum statistik tidak meramalkan apa yang
akan terjadi atau apa yang pasti terjadi dalam
suatu lemparan dadu.
b. Hukum ini hanya menyatakan jika kita
melempar dalam jumlah lemparan yang banyak
sekali maka setiap muka dadu diharapkan untuk
muncul sama seringnya.
Ilmu Probabilistik
Hukum statistika
“scientific hypotheses in the form of statistical
probability statements can be, and are, tested by
examining the long-run relative frequencies of the
outcomes concerned, and the confirmation of such
hypotheses is then judged, broadly speaking, in terms of
the closeness of the agreement between hypothetical
probabilities and observed frequencies.”,
Filsuf sains utama pada abad 20 Carl Hempel dalam karya
monumentalnya, Philosophy of Natural Science l
dua jenis wujud hukum yang berperan di dalam eksplanasi
ilmiah:
1. hukum yang universal (laws of universal form)
2. hukum yang probabilistik (laws of probabilistic form).
Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar & Sapto9
10. 1. Metafisika tidak dapat dikatakan sebagai ilmu, manakala yang dimaksud dengan ilmu itu sendiri adalah sesuatu yang
bersifat pasti.
2. Metafisika dapat dikatakan sebuah ilmu, manakala yang dimaksud dengan ilmu itu adalah suatu penyelidikan yang
dikaitkan dengan sikap (attitude) dan metode tertentu.
3. Asumsi diperlukan untuk mengatasi penelaahan suatu permasalahan menjadi lebar. Semakin terfokus obyek telaah
suatu bidang kajian, semakin memerlukan asumsi yang lebih banyak.
4. Asumsi dapat dikatakan merupakan latar belakang intelektal suatu jalur pemikiran. Asumsi dapat diartikan pula
sebagai merupakan gagasan primitif, atau gagasan tanpa penumpu yang diperlukan untuk menumpu gagasan lain
yang akan muncul kemudian. Asumsi diperlukan untuk menyuratkan segala hal yang tersirat.
5. Dasar teori keilmuan di dunia ini tidak akan pernah terdapat hal yang pasti mengenai satu kejadian, hanya
kesimpulan yang probabilistik. Ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar pengambilan keputusan di mana
didasarkan pada penafsiran kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.
Tugas Kelompok IV Filsafat Ilmu II : Maizar & Sapto
1