2. Hakikat Kenyataan: menanggapi
kenyataan yang terdalam
• Ontologi yang bersahaja: segala sesuatu dipandang
dalam keadaannya yang wajar
• Ontologi membicarakan hakikat yang terdalam, dan
kosmologi membicarakan hubungan yaitu ketertiban serta
tatanan kenyataan
• Ontologi kuantitatif (jamak atau tunggal) dan kualitatif
(esensi terakhir dari kenyataan)
• Ontologi monistik; segala sesuatu sama hakikatnya, ada
dua paham disini yaitu idealisme dan materialisme.
3. Istilah-istilah dasar dalam bidang ontologi: 1.Yang-
Ada dan Yang Tiada (Non-Being)
• Ciri paling umum dari sesuatu
• Yang-ada: segenap hal yang dapat diberikan pengertian,
yang sungguh ada ( yang nyata ada dalam kenyataan
(the real), yang nampak ada (dalam pikiran); dan yang
mungkin ada. Penggunaan yang ada terkadang
dipandang sebagai jenis yg tertinggi (summum genus)
dan di lain pihak dipandang sebagai predikat yang dapat
diterapkan kepada segala sesuatu.
• Yang-ada sebagai himpunan
• Yang-ada dan Eksistensi;
• Yang-nyata ada dan Yang-tampak ada; spt lidi di dalam
gelas berisi air
4. • Yang-ada senantiasa dapat diketahui; setidak-tidaknya
diketahui melalui pengaruh-pengaruhnya atau dalam
salah satu bentuk tertentu lainnya yang tdk langsung.
Maka tolak ukur bagi yang ada adalah: pastilah pada
dasarnya dapat diketahui.
• Yang-ada pasti mempunyai hubungan; berhubungan
berarti mempunyai semacam pengaruh terhadap hal-hal
yang lain, apa saja yang dapat mempengaruhi hal yang
lain dapatlah diakatakan ada.
• Suatu pernyataan yang bersifat universal; berdasarkan
bentuknya dan berdasarkan sifatnya yang a priori
• Yang-ada dan kenyataan
• Yang-ada dan yang-tiada
5. no Yang-Ada dan Yang-
Tiada (Non Being)
Segenap
hal
Yang nyata
ada dlm
kenyataan
Yang
nampak ada
dalam
pikiran
Penerapan
1. Yang ada √ Jenis tertinggi dan
predikat segala
sesuatu
1a. Yang-ada sungguh ada √
1b. Yg ada-mungkin ada √
2. Yang ada sebagai
himpunan
Yang bersifat pasti
ada
3. Yang ada dan eksistensi Eksistensi Yang ada belum
tentu bereksistensi
4. Yang-nyata ada dan Yang-
tampak ada
√ √ Spt lidi
5. Yang ada senantiasa
dapat diketahui
Melalui pengaruh-
pengaruhnya
6. Yang ada pasti
mempunyai hubungan
Melalui pengaruh-
pengaruhnya
7. Suatu pernyataan yang
bersifat semesta
(universal)
Bentuknya dan
sifatnya yg apriori
6. 2. Kenyataan dan Kenampakan
• Yang-nyata ada, pasti ada
• Kenyataan tidak bersifat universal: terbukti atau tdknya
krn banyaknya penyelidikan yg dilakukan
• Kenyataan tidak sepenuhnya sama dengan eksistensi
• Pengalaman sebagai bukti kajian: obyek yang bersifat
material, yg dpt ditangkap scr inderawi, nyata ada jika
mungkin untuk dialami
• Keserasian sebagai tolak ukur; yg mengandung
keserasian dg hal-hal lain yg nyata ada
• Sejumlah pembedaan; antara halnya yang menampak
dan kenampakannya sendiri
• Kenyataan sebagai himpunan
7. 3. Eksistensi dan Non-Eksistensi
• Perlunya pemilahan esensi dan eksistensi; hakikat dan
yang nyata ada dalam kenyataan
• Adanya esensi tidak senantiasa berarti terhadapnya
eksistensi; contoh segitiga
• Tolak ukur bagi eksistensi; dalam ruang dan waktu, serta
obyek dari inderawi
• Apakah universalia bereksistensi? Kualitas merupakan
kenyataan
• Eksistensi sebagai himpunan
8. Kesimpulan
• Ontologi merupakan cabang filsafat yang penting:
ontologi merupakan hakikat kenyataan
• Pada dasarnya ilmu bersifat naturalistis serta realistis.
Agama pada umumnya didasarkan atas supernaturalisme
serta dualisme di antara roh dan alam. Komunisme
didasarkan atas salah satu bentu materialisme, dan
demokrasi berakar pada jenis pragmatisme yang realistis.
• Apapun ontologi yang anda anut, sudah pasti hal ini akan
mempunyai pengaruh tertentu terhadap pendirian anda
mengenai nilai kehidupan dan hakikat norma-norma
kesusilaan.
9. Daftar Pustaka
• Louis O.Kattsoff. 1992. Pengantar Filsafat, alih bahasa
Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana.