SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
FILSAFAT ILMU

OLEH:
AFIFAH ASRA, S.Pd
NIM. 1104146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KONSENTRASI PENDIDIKAN EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
FILSAFAT ILMU
1. Apakah Filsafat Ilmu?
a. Pengertian
Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan
batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih
memadai. Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan “a higher level of
knowledge”, maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan
filsafat umum. Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat menempatkan objek
sasarannya Ilmu (Pengetahuan). Secara harfiah filsafat ilmu adalah suatu
cabang filsafat khusus mengkaji seluk-beluk pengetahuan ilmiah, terutama
berkenaan dengan hakekat dan lingkup ilmu pengetahuan, termasuk dasardasar,
sumber
ilmu
pengetahuan,
pengandaian-pengandaiannya
(presuppositions), cara kerja ilmu dan metode untuk mendapatkannya serta
tujuan hakikinya.
b. Cabang Filsafat Ilmu
Karakteristik dari filsafat ilmu adalah ia merupakan cabang dari filsafat.
Selain itu filsafat ilmu berusaha menelaah ilmu secara filosofis dari berbagai
sudut pandang dengan sikap kritis dan evaluative terhadap criteria-kriteria
ilmiah, sistematis berpangkal pada metode ilmiah, analisis obyektif, etis dan
falsafi atas landasan ilmiah dan sikap konsisten dalam membangun teori
serta tindakan ilmiah.
Menurut Burhanuddin (2009: 130), cabang-cabang atau bagian-bagian
filsafat sebagai berikut:
1) Tentang Pengetahuan : LOGIKA
2) Tentang „Ada‟ : METAFISIKA
3) Tentang Dunia Material : KOSMOLOGI (PHILOSOPHY OF NATURE/
COSMOLOGY)
4) Tentang Manusia : FILSAFAT TENTANG MANUSIA (PHILOSOPHY OF
MAN/ ANTHROPOLOGIA METAFISIKA/ PSYCHOLOGIA METAFISIKA)
5) Tentang Kesusilaan : ETIKA (ATHICS/ FILSAFAT MORAL)
6) Tentang Tuhan : THEODYCEA
c. Ruang Lingkup
Filsafat ilmu memiliki lingkup pembahasan yang meliputi: cakupan
pembahasan landasan ontologism ilmu (teori mengenai realitas atau
kenyataan yang menjadi objek ilmu pengetahuan), pembahasan mengenai
landasan epistemology ilmu (teori pengetahuan yaitu mengenai metodemetode atau cara-cara mendapatkan pengetahuan) dan pembahasan
mengenai landasan aksiologis dari sebuah ilmu (teori nilai/ nilai guna).
d. F. Bacon Sebagai Perintis Filsafat Ilmu Barat
Filosof asal Prancis Fancis Bacon (1561-1626) yang dikenal sebagai
“Bapak Empirisme”. Ungkapannya yang terkenal adalah “knowledge is
power”. Selain menekankan pentingnya ilmu yang menambah kekuasaan
manusia, ia juga merintis penelitian atas cara kerja yang tepat bagi ilmu-
ilmu empiris. Maka, ia bisa dianggap sebagai Bapak Metodologi Ilmu-ilmu
alam modern.
e. Manfaat/Benefit
Melalui defenisi filsafat ilmu tersebut dapat kita peroleh manfaat
mempelajari Filsafat Ilmu. Pertama, filsafat ilmu membantu manusia dalam
menjawab pertanyaan asasi manusia mengenai tanggungjawabnya. Kedua,
filsafat ilmu membantu manusia dalam berpikir lebih luas dan mendalam
mengenai keberadaan sesuatu Karena seluruh pertanyaan mengenai alam
semesta ini terlalu luas untuk dipelajari dan dijawab hanya dengan
menggunakan teori. Ketiga, filsafat ilmu memberikan dasar-dasar bagi
manusia baik untuk hidupnya sendiri maupun untuk bidang ilmu
pengetahuan lainnya sehingga pertanyaan mengenai keberadaan tentang
suatu ilmu dapat terjawabkan. Keempat, filsafat ilmu bermanfaat sebagai
pembebasan, maksudnya adalah dengan berfilsafat manusia dibebaskan
untuk berpikir keluar dari pengaruh mitos yang selama ini telah menjadi
kebiasaan dan tradisi berpikir manusia. Kelima, melalui Filsafat Ilmu
manusia dibantu agar mampu membedakan antara persoalan yang ilmiah
dan tidak ilmiah.

2. Apakah Ilmu Pengetahuan?
a. Pengertian
Knowledge and Science
Secara khusus ada perbedaan makna antara ilmu dan pengetahuan.
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang menjelaskan tentang adanya
sesuatu hal yang diperoleh secara biasa atau sehari-hari melalui
pengalaman-pengalaman, kesadaran, informasi, dan sebagainya. Sedangkan
Ilmu (science) di dalamnya terkandung adanya pengetahuan yang pasti, lebih
praktis, sistematis, metodis, ilmiah, dan mencakupkebenaran umum
mengenai objek studi yang lebih bersifat fisis (natural).
Dengan demikian, dipahami bahwa pengetahuan mempunyai cakupan
yang lebih luas dan umum daripada ilmu. Oleh karena itu, keberadaan ilmu
dan pengetahuan hendaknya tidak boleh dipisahkan, sama pentingnya bagi
kehidupan. Ilmu membentuk intelegensia, yang melahirkan adanya skill
atau keterampilan yang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan pengetahuan membentuk daya moralitas keilmuan yang
kemudian melahirkan tingkah laku kehidupan manusia. Ilmu dan
pengetahuan memiliki keterkaiatan satu sama lainnya. Di mana ilmu adalah
hasil dari pengetahuan, dan pengetahuan adalah hasil tahu (ilmu) manusia
terhadap sesuatu objek yang dihadapinya.
3 hal pokok yang menjadi persyaratan ilmu pengetahuan, yaitu:
a. Pengakuan atas kenyataan bahwa setiap manusia, terlepas dari
kasta, kepercayaan, jenis kelamin atau usia, mempunyai hak yang
tidak dapat diganggu gugat atau dipersoalkan lagi untuk mencari
ilmu.
b. Metode ilmiah itu tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi,
tetapi juga teori dan sistematisasi.
c. Semua orang harus mengakui bahwa ilmu pengetahuan berguna dan
berarti untuk individu maupun sosial.
Berkenaan dengan persyaratan ilmu pengetahuan, yang dapat
dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan harus tercantum di dalam beberapa
poin yang bersama-sama menentukan bagi adanya ilmu pengetahuan, yaitu
meliputi objek, metode, system, dan kebenaran.
b. Cirri-ciri
Cirri-ciri ilmu pengetahuan secara umum adalah adanya problem,
terbuka, dinamis, obyektif, kritis-analitis, metodologis, regulative,
predictable, dan bermanfaat.
c. Struktur Ilmu
1. Dalil/ hokum
2. Teori
3. Model
4. Hipotesa
5. Konsep
6. Fakta
7. Data
8. Masalah
9. Kenyataan
d. Hakekat Ilmu
Hakekat Ilmu dapat kita telaah berangkat dari untuk apa Ilmu
Pengetahuan. Tujuan hakiki dari ilmu pengetahuan adalah ilmu sebagai
tujuan dan ilmu sebagai sarana. Ilmu sebagai Tujuan, ilmu merupakan
bagian yang hidup di tengah-tengah kita untuk mencapai perkembangan
(peradaban) manusia yang lebih utuh. Artinya bahwa ilmu pengetahuan
merupakan hasil dari perkembangan manusia. Dengan demikian ilmu
pengetahuan merupakan hal yang harus dituju atau yang menjadi tujuan
dari manusia. Sedangkan Ilmu sebagai Sarana artinya ilmu sebagai sarana
untuk mencapai tujuan.

3. Taksonomi Ilmu Pengetahuan Dalam Lintasan Sejarah Ilmu
Pengetahuan
a. Ilmu Itu Hanya Satu
Menurut paham kaum positivist pada abad ke-19 dijelaskan bahwa
sebuah ilmu yang bisa memahami dunia yaitu ilmu alam. Oleh
karena itu, setiap disiplin ilmu ilmiah harus mengikuti prinsipprinsip metodologid ilmu alam.
b. Ilmu Itu Beraneka Ragam
Maksudnya ilmu itu tidak tunggal, melainkan jamak. Tiap ilmu itu
ada` metodenya tersendirinya untuk memecahkan masalahnya
sendiri. Tiap masalah tertentu memerlukan metodenya sendiri.
c. Pembagian Klasik Ilmu Pengetahuan
Menurut Burhanuddin (2009: 18), ilmu pengetahuan dibedakan
atas 2 menurut Pembagian Klasik, yaitu:
1) Natural Science (kelompok ilmu-ilmu alam)
2) Social Sciences (kelompok ilmu-ilmu sosial)
4. Apakah Teori Ilmiah?
a. Pengertian
Menurut Gie (2007: 145) sebuah teori adalah seperangkat pengertian/
konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan
sebuah pandangan sistematik tentang fenomena-fenomena dengan
menentukan hubungan-hubungan antara variable-variabel dengan tujuan
menerangkan dan meramalkan fenomena-fenomena itu. Teori ilmiah
merupakan sebuah kumpulan pernyataan yang saling berhubungan dan
didukung dengan baik yang menjelaskan berbagai pengamatan dan dapat
digunakan untuk membuat prediksi yang dapat diuji.
b. Dasar Teori Ilmiah
1) Teori ilmiah bukan suatu kesatuan doktrin
2) Kesatuan ilmu metodologis dan structural
c. Struktur Teori Ilmiah
1) Teori ilmiah harus mampu menjelaskan fakta-fakta yang diamati
sebagai konsekuensinya secara logis sudah semestinya.
2) Teori ilmiah harus sesuai dengan teori-teori lain.
3) Teori-teori ilmiah harus bebas dari hipotesis-hipotesis khusus.
4) Teori ilmiah harus mampu memilih satu dari teori-teori yang
ekuivalen satu sama lainnya.
5) Teori ilmiah harus mampu memilih suatu pengujian yang
menentukan.
d. Berfikir Teoritis
Berikut ini cara berfikir teoritis dalam penelitian, yaitu:
1) Masalah
Masalah adalah suatu keadaan/ realita yang tampak tidak sesuai
dengan harapan. Dalam penelitian ilmiah harus ada masalah yang
dirasakan.
2) Hipotesis Awal
Harus ada garis besar dari teori yang akan diteliti. Menemukan fakta,
kemudian baru berteori.
3) Pengumpulan Fakta Tambahan
4)

5)
6)

7)

Perlu penambahan fakta untuk dapat memberikan penjelasanpenjelasan yang benar-benar memuaskan.
Merumuskan Hipotesis
Pada tahap penyidikan ilmuwan akan merasakan bahwa ia telah
memperoleh fakta ysng dibutuhkan untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya.
Menyimpulkan Akibat Lebih Lanjut
Menguji Akibat
Ramalan yang dibuat berdasarkan hipotesis itu mungkin
membutuhkan bermacam-macam sarana untuk mengujinya.
Penerapan
Membuat penerapan dari teorinya, yakni menggunakan teori dalam
fakta.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir. 2006. Filsafat Ilmu. Bandung : Rosda.
Burhanuddin, Salam. 2009. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.
Reading Material Filsafat Ilmu-Kompilasi Bahan Kuliah.
Gie, The Liang. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

More Related Content

What's hot

makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
Santi Susanti
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
ayu Naoman
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
Ram Dhany
 

What's hot (20)

makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
 
Teori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karlTeori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karl
 
Struktur Ilmu
Struktur IlmuStruktur Ilmu
Struktur Ilmu
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Konsep Dasar Sejarah IPS
Konsep Dasar Sejarah IPSKonsep Dasar Sejarah IPS
Konsep Dasar Sejarah IPS
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Post Positivisme
Post PositivismePost Positivisme
Post Positivisme
 
Filsafat dan kebenaran
Filsafat dan kebenaranFilsafat dan kebenaran
Filsafat dan kebenaran
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 

Similar to Filsafat Ilmu

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
juniotrov
 

Similar to Filsafat Ilmu (20)

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
Ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agamaIlmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
 

More from Afifah Asra

Pajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiPajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusi
Afifah Asra
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSO
Afifah Asra
 
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianLatar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Afifah Asra
 
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Afifah Asra
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Afifah Asra
 
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan MasalahMetode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
Afifah Asra
 

More from Afifah Asra (7)

Pajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiPajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusi
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSO
 
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianLatar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
 
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
Pajak daerah & retribusi (UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Ret...
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan MasalahMetode Penelitian, Perumusan Masalah
Metode Penelitian, Perumusan Masalah
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Filsafat Ilmu

  • 1. FILSAFAT ILMU OLEH: AFIFAH ASRA, S.Pd NIM. 1104146 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KONSENTRASI PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. FILSAFAT ILMU 1. Apakah Filsafat Ilmu? a. Pengertian Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan “a higher level of knowledge”, maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan filsafat umum. Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat menempatkan objek sasarannya Ilmu (Pengetahuan). Secara harfiah filsafat ilmu adalah suatu cabang filsafat khusus mengkaji seluk-beluk pengetahuan ilmiah, terutama berkenaan dengan hakekat dan lingkup ilmu pengetahuan, termasuk dasardasar, sumber ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaiannya (presuppositions), cara kerja ilmu dan metode untuk mendapatkannya serta tujuan hakikinya. b. Cabang Filsafat Ilmu Karakteristik dari filsafat ilmu adalah ia merupakan cabang dari filsafat. Selain itu filsafat ilmu berusaha menelaah ilmu secara filosofis dari berbagai sudut pandang dengan sikap kritis dan evaluative terhadap criteria-kriteria ilmiah, sistematis berpangkal pada metode ilmiah, analisis obyektif, etis dan falsafi atas landasan ilmiah dan sikap konsisten dalam membangun teori serta tindakan ilmiah. Menurut Burhanuddin (2009: 130), cabang-cabang atau bagian-bagian filsafat sebagai berikut: 1) Tentang Pengetahuan : LOGIKA 2) Tentang „Ada‟ : METAFISIKA 3) Tentang Dunia Material : KOSMOLOGI (PHILOSOPHY OF NATURE/ COSMOLOGY) 4) Tentang Manusia : FILSAFAT TENTANG MANUSIA (PHILOSOPHY OF MAN/ ANTHROPOLOGIA METAFISIKA/ PSYCHOLOGIA METAFISIKA) 5) Tentang Kesusilaan : ETIKA (ATHICS/ FILSAFAT MORAL) 6) Tentang Tuhan : THEODYCEA c. Ruang Lingkup Filsafat ilmu memiliki lingkup pembahasan yang meliputi: cakupan pembahasan landasan ontologism ilmu (teori mengenai realitas atau kenyataan yang menjadi objek ilmu pengetahuan), pembahasan mengenai landasan epistemology ilmu (teori pengetahuan yaitu mengenai metodemetode atau cara-cara mendapatkan pengetahuan) dan pembahasan mengenai landasan aksiologis dari sebuah ilmu (teori nilai/ nilai guna). d. F. Bacon Sebagai Perintis Filsafat Ilmu Barat Filosof asal Prancis Fancis Bacon (1561-1626) yang dikenal sebagai “Bapak Empirisme”. Ungkapannya yang terkenal adalah “knowledge is power”. Selain menekankan pentingnya ilmu yang menambah kekuasaan manusia, ia juga merintis penelitian atas cara kerja yang tepat bagi ilmu-
  • 3. ilmu empiris. Maka, ia bisa dianggap sebagai Bapak Metodologi Ilmu-ilmu alam modern. e. Manfaat/Benefit Melalui defenisi filsafat ilmu tersebut dapat kita peroleh manfaat mempelajari Filsafat Ilmu. Pertama, filsafat ilmu membantu manusia dalam menjawab pertanyaan asasi manusia mengenai tanggungjawabnya. Kedua, filsafat ilmu membantu manusia dalam berpikir lebih luas dan mendalam mengenai keberadaan sesuatu Karena seluruh pertanyaan mengenai alam semesta ini terlalu luas untuk dipelajari dan dijawab hanya dengan menggunakan teori. Ketiga, filsafat ilmu memberikan dasar-dasar bagi manusia baik untuk hidupnya sendiri maupun untuk bidang ilmu pengetahuan lainnya sehingga pertanyaan mengenai keberadaan tentang suatu ilmu dapat terjawabkan. Keempat, filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebasan, maksudnya adalah dengan berfilsafat manusia dibebaskan untuk berpikir keluar dari pengaruh mitos yang selama ini telah menjadi kebiasaan dan tradisi berpikir manusia. Kelima, melalui Filsafat Ilmu manusia dibantu agar mampu membedakan antara persoalan yang ilmiah dan tidak ilmiah. 2. Apakah Ilmu Pengetahuan? a. Pengertian Knowledge and Science Secara khusus ada perbedaan makna antara ilmu dan pengetahuan. Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang menjelaskan tentang adanya sesuatu hal yang diperoleh secara biasa atau sehari-hari melalui pengalaman-pengalaman, kesadaran, informasi, dan sebagainya. Sedangkan Ilmu (science) di dalamnya terkandung adanya pengetahuan yang pasti, lebih praktis, sistematis, metodis, ilmiah, dan mencakupkebenaran umum mengenai objek studi yang lebih bersifat fisis (natural). Dengan demikian, dipahami bahwa pengetahuan mempunyai cakupan yang lebih luas dan umum daripada ilmu. Oleh karena itu, keberadaan ilmu dan pengetahuan hendaknya tidak boleh dipisahkan, sama pentingnya bagi kehidupan. Ilmu membentuk intelegensia, yang melahirkan adanya skill atau keterampilan yang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pengetahuan membentuk daya moralitas keilmuan yang kemudian melahirkan tingkah laku kehidupan manusia. Ilmu dan pengetahuan memiliki keterkaiatan satu sama lainnya. Di mana ilmu adalah hasil dari pengetahuan, dan pengetahuan adalah hasil tahu (ilmu) manusia terhadap sesuatu objek yang dihadapinya. 3 hal pokok yang menjadi persyaratan ilmu pengetahuan, yaitu: a. Pengakuan atas kenyataan bahwa setiap manusia, terlepas dari kasta, kepercayaan, jenis kelamin atau usia, mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atau dipersoalkan lagi untuk mencari ilmu. b. Metode ilmiah itu tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi, tetapi juga teori dan sistematisasi.
  • 4. c. Semua orang harus mengakui bahwa ilmu pengetahuan berguna dan berarti untuk individu maupun sosial. Berkenaan dengan persyaratan ilmu pengetahuan, yang dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan harus tercantum di dalam beberapa poin yang bersama-sama menentukan bagi adanya ilmu pengetahuan, yaitu meliputi objek, metode, system, dan kebenaran. b. Cirri-ciri Cirri-ciri ilmu pengetahuan secara umum adalah adanya problem, terbuka, dinamis, obyektif, kritis-analitis, metodologis, regulative, predictable, dan bermanfaat. c. Struktur Ilmu 1. Dalil/ hokum 2. Teori 3. Model 4. Hipotesa 5. Konsep 6. Fakta 7. Data 8. Masalah 9. Kenyataan d. Hakekat Ilmu Hakekat Ilmu dapat kita telaah berangkat dari untuk apa Ilmu Pengetahuan. Tujuan hakiki dari ilmu pengetahuan adalah ilmu sebagai tujuan dan ilmu sebagai sarana. Ilmu sebagai Tujuan, ilmu merupakan bagian yang hidup di tengah-tengah kita untuk mencapai perkembangan (peradaban) manusia yang lebih utuh. Artinya bahwa ilmu pengetahuan merupakan hasil dari perkembangan manusia. Dengan demikian ilmu pengetahuan merupakan hal yang harus dituju atau yang menjadi tujuan dari manusia. Sedangkan Ilmu sebagai Sarana artinya ilmu sebagai sarana untuk mencapai tujuan. 3. Taksonomi Ilmu Pengetahuan Dalam Lintasan Sejarah Ilmu Pengetahuan a. Ilmu Itu Hanya Satu Menurut paham kaum positivist pada abad ke-19 dijelaskan bahwa sebuah ilmu yang bisa memahami dunia yaitu ilmu alam. Oleh karena itu, setiap disiplin ilmu ilmiah harus mengikuti prinsipprinsip metodologid ilmu alam.
  • 5. b. Ilmu Itu Beraneka Ragam Maksudnya ilmu itu tidak tunggal, melainkan jamak. Tiap ilmu itu ada` metodenya tersendirinya untuk memecahkan masalahnya sendiri. Tiap masalah tertentu memerlukan metodenya sendiri. c. Pembagian Klasik Ilmu Pengetahuan Menurut Burhanuddin (2009: 18), ilmu pengetahuan dibedakan atas 2 menurut Pembagian Klasik, yaitu: 1) Natural Science (kelompok ilmu-ilmu alam) 2) Social Sciences (kelompok ilmu-ilmu sosial) 4. Apakah Teori Ilmiah? a. Pengertian Menurut Gie (2007: 145) sebuah teori adalah seperangkat pengertian/ konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan sebuah pandangan sistematik tentang fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan-hubungan antara variable-variabel dengan tujuan menerangkan dan meramalkan fenomena-fenomena itu. Teori ilmiah merupakan sebuah kumpulan pernyataan yang saling berhubungan dan didukung dengan baik yang menjelaskan berbagai pengamatan dan dapat digunakan untuk membuat prediksi yang dapat diuji. b. Dasar Teori Ilmiah 1) Teori ilmiah bukan suatu kesatuan doktrin 2) Kesatuan ilmu metodologis dan structural c. Struktur Teori Ilmiah 1) Teori ilmiah harus mampu menjelaskan fakta-fakta yang diamati sebagai konsekuensinya secara logis sudah semestinya. 2) Teori ilmiah harus sesuai dengan teori-teori lain. 3) Teori-teori ilmiah harus bebas dari hipotesis-hipotesis khusus. 4) Teori ilmiah harus mampu memilih satu dari teori-teori yang ekuivalen satu sama lainnya. 5) Teori ilmiah harus mampu memilih suatu pengujian yang menentukan. d. Berfikir Teoritis Berikut ini cara berfikir teoritis dalam penelitian, yaitu: 1) Masalah Masalah adalah suatu keadaan/ realita yang tampak tidak sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ilmiah harus ada masalah yang dirasakan. 2) Hipotesis Awal Harus ada garis besar dari teori yang akan diteliti. Menemukan fakta, kemudian baru berteori. 3) Pengumpulan Fakta Tambahan
  • 6. 4) 5) 6) 7) Perlu penambahan fakta untuk dapat memberikan penjelasanpenjelasan yang benar-benar memuaskan. Merumuskan Hipotesis Pada tahap penyidikan ilmuwan akan merasakan bahwa ia telah memperoleh fakta ysng dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Menyimpulkan Akibat Lebih Lanjut Menguji Akibat Ramalan yang dibuat berdasarkan hipotesis itu mungkin membutuhkan bermacam-macam sarana untuk mengujinya. Penerapan Membuat penerapan dari teorinya, yakni menggunakan teori dalam fakta. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Tafsir. 2006. Filsafat Ilmu. Bandung : Rosda. Burhanuddin, Salam. 2009. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Reading Material Filsafat Ilmu-Kompilasi Bahan Kuliah. Gie, The Liang. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta