Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Materi Presentasi oleh Bapak Yaury Tetanel (SAPA/Strategic Alliance for Poverty Alleviation) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Purwo Adi Wibowo
Merupakan contoh peta penelitian untuk memberi gambaran posisi penelitian dari proposal yang hendak disusun.
Proposal penelitian tersebut berjudul: ANALISIS HUBUNGAN ARUS KAS DENGAN INVESTASI DI PASAR MODAL TIDAK SEMPURNA: KURVA BERBENTUK “U”.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (MELIPUTI
AKSIOMA, PROSES, DAN KARAKTERISTIK)
PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Aksioma Dasar Kuantitatif Kualitatif
Sifat realitas Dapat diklasifikasi,
konkrit, teramati, terukur
Ganda, holistik, dinamis,
hasil konstruksi dan
pemahaman
Hubungan peneliti
dengan yang diteliti
Independen, supaya
terbangun obyektivitas
Interaktif dengan sumber
data supaya memperoleh
makna
Hubungan variabel Sebab – akibat (kausal)
Timbal balik/ interaktif
Kemungkinan
generalisasi
Cenderung membuat
generalisasi
Transferability (hanya
mungkin dalam ikatan
konteks dan waktu)
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan
sumber data
PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF
No. Kuantitatif Kualitatif
1 A. Desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap
sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah
demi langkah
A. Desain
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang, dan muncul
dalam proses penelitian
2 B. Tujuan
a. Menunjukan hubungan
antar variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
B. Tujuan
a. Menemukan pola hubungan
yang bersifat interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang
kompleks
d. Memperoleh pemahaman
makna
3 C. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara
terstruktur
C. Teknik Pengumpulan Data
a. Participant observation
b. In depth interview
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
4 D. Instrumen Penelitian
a. Test, angket, wawancara
terstruktur
D. Instrumen Penelitian
a. Peneliti sebagai instrumen
(human instrumen)
2. b. Instrumen yang telah
tersandar
b. Buku catatan, tape recorder,
camera, handycam, dll.
5 E. Data
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel
yang dioperasikan dengan
menggunakan instrumen
E. Data
a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan
lapangan, ucapan dan tindakan
responden, dokumen dll.
6. F. Sampel
a. Besar
b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
F. Sampel
a. Kecil
b. Tidak represntatif
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selam proses
penelitian
7 G. Analisis
a. Setelah selesai
pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan Statistik
untuk menguji hipotesis
G. Analisis
a. Terus-menerus sejak awal
penelitian sampai akhir
penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, thema,
teori
8 H. Hubungan dengan Responden
a. Dibuat berjarak, bahkan
sering tanpa kontak supaya
obyektif
b. Kedudukan peneliti lebih
tinggi dari responden
c. Jangka pendek sampai
hipotesis dapat dibuktikan
H. Hubungan dengan Responden
a. Empati, akrab, supaya
memperoleh pemahaman yang
mendalam
b. Kedudukan sama bahkan
sebagai guru, konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan
hipotesis atau teori
9 I. Usulan Desain
a. Luas dan rinci
b. Literatur yang berhubungan
dengan masalah, dan
variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan
rinci langkah-langkahnya
d. Masalah dirumuskan
dengan spesifik dan jelas
e. Hipotesis drumuskan
dengan jelas
f. Ditulis secara rinci dan jelas
sebelum terjun ke lapangan
I. Usulan Desain
a. Singkat, umum dan bersifat
sementara
b. Literatur yang digunakan
bersifat sementara, tidak
menjadi pegangan utaman
c. Prosedur bersifat umum,
d. Masalah bersifat sementaradan
akan ditemukan setelah studi
pendahuluan
e. Tidak dirumuskan hipotesis
karena justru akan
menemukan hipotesis
f. Fokus penelitian ditetapan
setelah diperoleh data awal
dari lapangan
3. 10 J. Kapan penelitian dianggap
selesai?
Setelah semua kegiatan yang
direncanakan dapat diselesaikan
J. Kapan penelitian dianggap
selesai?
Setelah tidak ada data yang
dianggap baru
11 K. Kepercayaan terhadap hasil
penelitian
Pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen
K. Kepercayaan terhadap hasil
penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitas,
proses dan hasil penelitian
PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DILIHAT DARI PROSES PENELITIAN
NO Kuantitatif Kualitatif
Linear, langkah-langkahnya jelas,
yaitu:
a. Rumusan masalah
b. Berteori
c. Berhipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Analisis data
f. Kesimpulan dan saran
Sirkuler, prosesnya adalah:
a. Tahap orientasi/deskripsi (apa
yang dilihat, didengar
dirasakan dan ditanyakan.
b. Tahap reduksi/focus
(mereduksi informasi yang
diperoleh pada tahap pertama)
c. Tahap seleksi ( menguraikan
focus yang telah ditetapkan
menjadi lebih rinci)
Referensi: Sugiono.2008.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.