Dokumen tersebut membahas mengenai etika dan integritas ASN serta kewajiban bela negara. Pertama, dijelaskan mengenai pengertian etika dan integritas beserta hubungannya dengan tugas ASN. Kedua, dibahas mengenai contoh-contoh teladan bela negara dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ketiga, ditekankan pentingnya wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara sebagai landasan integritas
2. PENGERTIAN ETIKA
01
Semasa belum lahir menjadi perbuatan,
yakni berupa rencana dalam hati atau niat.
02 Perbuatan nyata atau pekerti
03
Akibat atau hasil dari perbuatannya itu
apakah baik atau buruk.
Berdasarkan tingkatannya, perilaku dan atau perbuatan
manusia itu selanjutnya dinilai dari 3 (tiga) tingkat
(Soegiono, 2012), yaitu:
3. Melekat pada
subyek (ASN)
Terkait langsung
dengan individu
bukan kelompok
atau organisasi
Integritas bagus
tingkatkan
kepercayaan
atasan
Kendalikan tingkat
pemahaman moral yg
universal yg secara
rasional dapat
dipertanggung-
jawabkan
Integritas diterapkan
dgn sungguh sungguh
jadi cerminan sikap
bela negara dapat
menciptakan google
public governance
Pemerintahan yang baik ini
akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan
pemerintah terhadap warganya.
Menurut KBBI Integritas
adalah mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang
memancarkan kewibawaan
(Kemendikbud, 2016).
PENGERTIAN INTEGRITAS
4. Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat
dalam pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 yang
berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara".
Dalam Penjelasan Pasal 9 Ayat (1), UU No. 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, upaya
bela negara didefinisikan sebagai “Sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara
Pada kenyataannya, terlihat di dalam UU yang masih d
inyatakan berlaku saat ini, bahwa Bela negara terlebih
dahulu diatur di dalam UU No. 39 Tahun 1999
mengenai HAM. baru setelah itu bela
negara diamanatkan di dalam UU No.3 Tahun 2002
tentang pertahanan negara yang menegaskan bahwa
bela negara dapat dilakukan melalui pengabdian
sesuai profesi.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban
dasar manusia, juga merupakan Hak bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan pe
nuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa
Bela negara juga diatur lebih lanjut dalam berbagai
UU yang lain seperti UU No. 40 Tahun 2009 tentang
Kepemudaan. Oleh sebab itu pandangan maupun
kekhawatiran apalagi tuduhan bahwa bela negara
merupakan wajib militer dan bersifat militeristik bukan
hanya tidak tepat, melainkan juga tidak sesuai dengan
kenyaataan riil dan yuridis bahwa bela negara tidak
boleh dan tidak akan mampu mengatasi dinamika
ancaman yang berkembang jika hanya dilaksanakan
dengan cara-cara militer
5. NILAI-NILAI DASAR DAN TELADAN
BELA NEGARA, SERTA REFLEKSI
AMANAH ASN DALAM SEJARAH
KEMERDEKAAN
6. Khusus dalam konteks bela negara, UU
D 1945 dahulu meletakkan bela negara
di bawah bab mengenai pertahanan
negara. Namun dengan kesadaran
perkembangan bentuk dan sifat anca-
man yang makin beragam, maka UUD
1945 sekarang meletakkan bela negara
di bawah bab mengenai hak dan kewa-
jiban warga negara. Berbagai bentuk
ancaman yang saat ini dihadapi oleh
bangsa Indonesia tentunya tidak hanya
dapat diatasi dengan cara
mengangkat senjata.
Ancaman di bidang pangan memer-
lukan peran ahli gizi dan para petani.
Ancaman siber memerlukan peran ahli-
ahli komputer yang mumpuni. Ancaman
ekonomi harus dihadapi oleh pelaku-
pelaku ekonomi yang tangguh dan nasi
onalis. Perubahan letak amanat bela
negara di dalam UUD 1945 yang kini
berada di bawah bab hak dan kewaji-
ban warga negara menunjukkan bahwa
bela negara terlebih dahulu merupakan
hak rakyat sebagai penguasa negara
dan harus mendayagunakan segenap k
eahlian dan profesi untuk menghadapi
ancaman-acaman yang makin beragam
.
7. Rasa Cinta Tanah Air dan Setia
Kepada Pancasila Sebagai Ideologi
Negara
Mempunyai Semangat Untuk Mewujudkan
Negara yang Berdaulat, Adil dan Makmur
Mempunyai Kemampuan Awal Bela
Negara
Sadar Berbangsa dan Bernegara
Rela berkorban Untuk Bangsa dan
Negara
Nilai- Nilai Dasar
Bela negara
8. 01
Lulusan OSVIA tahun 1927
Pamong Praja, wakil kepala
jaksa, dan kemudian asisten
wedana di Jombang, Jawa
Timur. Bergabung menjadi an
ggota Pembela Tanah Air
(PETA)
H.R Muhammad Mangoendiprodjo
Menteri Kemakmuran Tahun 1947
Saat Agresi Militer Belanda ke-2
berinisiatif bentuk Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia dengan
Gubernur Sumatera TM Hasan,
Demi menyelamatkan Indonesia
yang berada dalam kondisi bahaya
Mr. Syafruddin Prawiranegara
Perancang lambang negara, Garuda
Pancasila. Kata Pancasila diambil
dari kitab Negarakretagama karangan
Mpu Prapanca pada tahun 1365
Sesanti Bhinneka Tunggal Ika yang
digenggam erat oleh Garuda Panca-
sila sebagai semboyan bangsa dan
negara kita, diambil dari kitab
Sutasoma karangan Mpu Tantular
Sultan Hamid Al Kadrie dari
Tanjungpura
9. Mochamad Idjon Djanbi
Bapak Koppasus
HS Dillon
Sikh Keturunan India
Sikh keturunan India,
Kepala Badan Koordinasi
Penanggulangan Kemis-
kinan, Berjasa membela
HAM kaum tertindas, ter-
utama buruh tani yang
dianggap berperan besar
dalam penyediaan pangan
rakyat Indonesia
Mantan tentara sekutu
Keluar dari militer, dan meni
kahi perempuan Sunda
Diminta Kesatuan Angkatan
Darat untuk bergabung dan
melatih prajurit TNI
16 April 1952 dibentuklah
Kesatuan Komando Teritori
um Tentara III/Siliwangi di
bawah kepemimpinannya,
yang kemudian menjadi
Kopassus
10. Keutuhan kaitan Pancasila dengan UUD
NRI tahun 1945 melalui keberadaan
rumusan pancasila secara ekplisit pada
paragraf terakhir dari pembukaan UUD
NRI Tahun 1945
.
Kemerdekaan memeluk agama
jelas tercermin di dalam sila pertama
Kemerdekaan menyatakan pendapat
merupakan komplemen bagi kemerd
ekaan dari rasa takut yang juga terce
rmin di dalam sila keempat
Kemerdekaan dari keinginan dan
kebutuhan didasarkan pada sila kelima
yang menjadi perwujudan cita-cita
keadilan dan kemakmuran
Pentingnya persatuan bangsa di
dalam sila ketiga
Sementara persatuan pada tataran
yang lebih tinggi yaitu persaudaraan
antar manusia tercermin dari sila kedua
12. Berasal dari bahasa Yunani,
yaitu ethos yang artinya tempat
tinggal, kandang, kebiasaan,
sikap, watak, atau cara
berpikir
Berarti ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral/akhlak
(KBBI)
Penajaman dari KBBI dilakukan
Bartens dalam Dayat NS Wiranta
(2015), adalah nilai dan norma
moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya
13. Nilai dan Norma Moral
Benar & Salah
Dianut oleh Masyarakat
Jadi pegangan bagi sese-
orang atau suatu kelompok
Kumpulan Azas Berkenaan dengan Akhlak
Tata Susila
Mengatur tingkah lakunya
Berisikan Perintah dan Larangan
Baik dan Buruk
14. A
B
C
D
E
A
B
C
D
E
Penerapannya sangat luas karena menyangkut saat
sekarang maupun yang akan datang
Antar individu maupun kelompok
Sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan
Agar dapat disetujui maupun ditolak atau diberikan
hukuman bilamana diketemukan adanya
penyalahgunaan
Melalui kewajiban untuk memberitahukan dan
menjelaskan tiap dan segenap tindakan dan
keputusan yang diambil
15. Terlihat ketika adanya gangguan dari luar
Selalu dikaitkan dengan pekerjaan
Memancing pekerja untuk melanggar atau
membocorkan rahasia organisasi
16. Menurut KBBI integritas ada-
lah mutu, sifat, atau keadaan
yang menunjukkan kesatuan
yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yan
g memancarkan kewibawaan
.
Tolak ukur untuk memberikan
reward and punishment bagi
pegawai.
Integritas berperan mengarah-
kan kompetensi untuk meng-
hasilkan kinerja baik dan
berkualitas
Etika dalam dunia kerja selalu
bersanding dengan integritas
Integritas berasal dari bahasa
Latin integer yang artinya seluruh
17. ASN wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD NRI 19
45, negara, dan pemerintah, serta wajib menjaga persatu
an dan kesatuan bangsa dalam NKRI (Pasal 4 UU tentan
g Pokok- Pokok Kepegawaian)
Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai bela
negara menjadi landasan idiil dalam pelak-
sanaannya
2
Penanaman kesadaran dalam berbangsa
dan bernegara menjadi modal integritas
secara utuh terhadap pengabdiannya
kepada negara
4
Komitmen PNS /ASN adalah sumpah/ janji
saat pengangkatan
1
Pancasila menjadi kendali atas setiap lang-
kah yang dilakukan ASN dalam menjalankan
tugasnya
3
1 2
3
4
18. 01
03
02
04
Wawasan kebangsaan menjadi wadah dari unsur-unsur pentin
g konstitusi negara yang biasa disebut dengan empat konsens
us dasar kehidupan berbangsa dan bernegara:
Pancasila,
Bhinneka Tunggal Ika
UUD NRI 1945
Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI),
20. Rendahnya kemampuan empati aparatur.
Aparatur kurang memiliki responsiveness dan respo
nsibilitas.
Jumlah aparatur yang dianggap terlalu banyak secara
kuantitas.
Intensitas komunikasi antara aparatur yang rendah dan lemah
.
Pola pikir dan tujuan serta kesalahan persepsi dalam memahami
fungsi sebagai aparatur
Kemahiran aparatur membuat strategi bertahan untuk melangg
engkan keberadaan dirinya pada jabatan tertentu.
Adanya tindakan penyimpangan yang terakumulasi secara
sistematis.
Adanya kekhawatiran akan terjebak dalam lingkaran yang tidak
berujung pangkal
21. Kewaspadaan Nasional menurut Modul Bidang
Studi Kewaspadaan Nasional Lembaga Ketaha-
nan Nasional (Lemhanas) adalah suatu sikap
dalam hubungannya dengan nasionalisme yang
dibangun dari rasa peduli dan rasa tanggung
jawab serta perhatian seorang warga negara ter-
hadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dari suatu potensi
ancaman (Triwidodo, et al., 2019).
Pertahankan, Pelihara, Bahkan Tingkatkan
Kewaspadaan Nasional
22. Your Text Here
Your
Text
Here
Perlakuan persamaan hak bagi
setiap warga negara.
Jaminan keadilan bagi setiap war
ga negara.
Dukungan partisipasi masyara-
kat dalam proses penyeleng-
gaaan negara
Dapat mewujudkan Kewaspa-
daan Nasional dalam konteks
integrasi nasional dapat dila-
kukan beberapa langkah
sebagai berikut:
Keterbukaan pandangan secara
luas untuk mengembangkan
potensi dan kekuatan seluruh
bangsa.