SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
MOOC PPPK
Massive Open Online Course
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
(PPPK)
JURNAL
Disusun oleh:
Nama : Ebah Habibah, S.Pd.
NIP : 198104082022212014
Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 08 April 1981
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru KELAS
Tempat Tugas : SDN 2 SADEWATA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA ( LAN )
TAHUN 2023
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nationcharacter) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (nationalsystem) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari
serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap
keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Beberapa Titik Penting dalam Sejarah Bangsa Indonesia:
1. 20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu mereka
sepakat mendirikan organisasi Boedi Oetomo.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang
menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor
kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI)
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden,
Belanda.
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”, yang
kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh
wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong SumatranenBond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong
IslamietenBond, StuderendenMinahasaers, kemudian Jong BataksBond dan Pemuda
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah
pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
4 (empat) konsesus dasar berbangsa dan bernegara:
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila,
dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata
pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera, bahasa,
dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar merupakan pengakuan
atas Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang
dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia.
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia menjadi kekuatan
yang sanggup menghimpun serpihan sejarah Nusantara yang beragam sebagai bangsa besar dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia bahkan cenderung berkembang menjadi
bahasa perhubungan luas. Penggunaannya oleh bangsa lain yang cenderung meningkat dari waktu
ke waktu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman. Nilai dasar Bela Negara meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia
pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan
awal Bela Negara. Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga
Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan
dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.
B. Analisis Isu dan Kontemporer
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia. mulai saat ini kita harus bergegas menentukan bentuk masa depan, jika tidak
maka orang (bangsa) lain yang akan menentukan masa depan (bangsa) kita. Perubahan yang
diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih dari pada itu, perubahan
yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik untuk memuliakan
manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia).
PNS diharapkan mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis
melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari
pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi
perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan
masyarakat. Fungsi dan Tugas ASN yaitu melaksanakan Kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undangan; Memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Republik Indonesia. Menjadi PNS yang profesional berarti mampu mengambil tanggung jawab,
menunjukkan sikap mental positif, mengutamakan keprimaan, menunjukkan kompetensi,
memegang teguh kode etik.
PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga
internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.
Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme,
money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan
Hoax, dan lain sebagainya.
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan, selanjutnya dilakukan analisis
secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria AKPK atau USG atau teknik tapisan lainnya
dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan system
berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-
kurangnya menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar
dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu yang akan
diusulkan.
C. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siapsiaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsadan bernegara.
Rumusan Nilai Bela Negara :
1. Rasa Cinta Tanah Air;
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara;
3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara;
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara; dan
6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara, baik
secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan
(kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non
fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang
mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
Aksi nasional bela negara adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa
untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR PNS
A. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks
ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu
masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima
oleh penerima layanan.
Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pelayanan
publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
Berprilaku ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan. Selain itu dapat melakukan perbaikan
tiada henti.
B. Akuntabel
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Aspek – Aspek
akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang akuntabel
adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5)
keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9) konsistensi. Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung 3 dimensi yaitu Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses,
Akuntabilitas program, dan Akuntabilitas kebijakan.
Pengelolaan konflik kepentingan dan kebijakan gratifikasi dapat membantu pembangunan
budaya akuntabel dan integritas di lingkungan kerja. Akuntabilias dan integritas dapat menjadi
faktor yang kuat dalam membangun pola pikir dan budaya antikorupsi.
C. Kompeten
Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi bagian
ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar (organizational
learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan
dalam era global yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan
teknologi yang berubah cepat.
Kompeten berarti terus berkembang dan kembangkan kapabilitas. Berkinerja yang
BerAkhlak, Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah
keniscayaan, Membantu Orang Lain Belajar, melaksanakan tugas dengan kualitas yang terbaik.
D. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan
bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan
untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan
kepada pelanggan.
Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian
tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam
melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas, dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. PNS juga
harus memiliki sikap toleran atas perbedaan. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga
harus memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya
yang membutuhkan pertolongan. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
E. Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak
terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa
setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku
loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”. Secara umum, untuk menciptakan
dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut
dilakukan:
1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat
diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-
harinya
F. Adaptif
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai
bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level
organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan
beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab,
unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye
untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi
untuk mencapai tujuannya. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu adaptif atau mampu
menyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan, cepat menyesuaikan diri dalam menghadapi
tantangan zaman, terus berinovasi mengembangkan kreatifitas dan selalu bertindak positif.
G. Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan
menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang
saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk
mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit. Agar kolaborasi dapat berhasil,
diharuskan untuk mengidentifikasi kapan dan bagaimana berkolaborasi. Hal ini bisa dicapai dengan
berlatih. Begitu pula pemahaman tentang mitra kerja sama. Dibutuhkan pemahaman dan
penghargaan pada keahlian, kompetensi serta karakter orang lain.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada
pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik. Sedangkan faktor yang dapat
menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah diantaranya ketidak jelasan batasan masalah
karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatankolaborasi. Selain itu, dasar hukum kolaborasi
juga tidak jelas. Maka panduan prilaku kolaboratif adalah seperti memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi , terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah,
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
A. SMART ASN
Literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja
literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.
Keempat pilar tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapan
dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu
dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib
yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.
B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Berikut kedudukan, peran, hak dan kewajiban ASN PNS dan PPPK.
a. Kedudukan ASN :
1. PNS (Pegawai Negeri Sipil), Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, di
angkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional
2. PPPK (Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja), Warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah dan ketentuan perundang-undangan.
b. Peran ASN
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayanan publik
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
c. Hak ASN
Hak ASN PNS dan ASN PPPK pada dasarnya sama hanya saja ASN PPPK tidak memperoleh
jaminan pensiun dan hari tua. Adapun hak tersebut adalah Gaji tunjangan, perlindungan (Jaminan
kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, bantuan hukum), pengembangan
Kompetensi, jaminan Pensiun dan Hari Tua, dan cuti
d. Kewajiban ASN
Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, menjaga Persatuan dan Kesatuan
Bangsa, melaksanakan Kebijakan yang dirumuskan Pejabat Pemerintah yang berwenang,
menaati ketentuan peraturan perundang-undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan
penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab, menunjukkan Integritas dan
keteladanan sikap, perilaku, ucapan, dan tindakankepada setiap orang baik didalam maupun
diluar kedinasan, menyimpan rahasia jabatan, dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Kode etik dan Kode Perilaku menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegrasi tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif dan
efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi. Manfaat sistem merit bagi
organisasi diantaranya untuk mendukung keberadaan Penerapan Prinsip Akuntabilitas; dapat
mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya; instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya.
Adapun manfaat sistem merit bagi pegawai diantaranya untuk menjamin keadilan dan ruang
keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai; memiliki kesempatan yang sama untuk
meningkatkan kualitas diri.
Mekanisme pengelolaan ASN merupakan kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek
manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan,
penempatan, mutasi, promosi, pengembangan, penilaian dan penghargaan.

More Related Content

What's hot

Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila
Dwi Ayu
 
Presentasi pancasila
Presentasi pancasilaPresentasi pancasila
Presentasi pancasila
helen_slide
 
Resume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.doc
Resume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.docResume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.doc
Resume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.doc
ArjunMaulana2
 

What's hot (20)

Pilar kebangsaan
Pilar kebangsaan Pilar kebangsaan
Pilar kebangsaan
 
1. perumusan UUD NRI Tahun 1945
1. perumusan UUD NRI Tahun 19451. perumusan UUD NRI Tahun 1945
1. perumusan UUD NRI Tahun 1945
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
 
Presentasi pancasila
Presentasi pancasilaPresentasi pancasila
Presentasi pancasila
 
Evaluasi 1
Evaluasi 1Evaluasi 1
Evaluasi 1
 
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
 
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptxBAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
BAB 1 menggali ide gagasan pendiri bangsa.pptx
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020
 
2. AKUNTABEL.pptx
2. AKUNTABEL.pptx2. AKUNTABEL.pptx
2. AKUNTABEL.pptx
 
1. Kisi-Kisi PAT PPKn K7.docx
1. Kisi-Kisi PAT PPKn K7.docx1. Kisi-Kisi PAT PPKn K7.docx
1. Kisi-Kisi PAT PPKn K7.docx
 
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
 
Prsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IXPrsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IX
 
Organisasi Regional dan Global.pptx
Organisasi Regional dan Global.pptxOrganisasi Regional dan Global.pptx
Organisasi Regional dan Global.pptx
 
Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Resume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.doc
Resume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.docResume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.doc
Resume-Analisis-Isu-Kontemporer bu dea.doc
 

Similar to JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf

Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Septian Muna Barakati
 
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxResume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
malbertscool
 
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
sriningsih63
 

Similar to JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf (20)

JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdfJURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
 
RESUME MOOC PPPK 2022.pdf
RESUME MOOC PPPK 2022.pdfRESUME MOOC PPPK 2022.pdf
RESUME MOOC PPPK 2022.pdf
 
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdfTUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
 
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdfRESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
RESUME AGENDA 1 emmi w.pdf
 
JURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docx
JURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docxJURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docx
JURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docx
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaan
 
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docxResume MODUL ORIENTASI P3K.docx
Resume MODUL ORIENTASI P3K.docx
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
ETIKA_DAN_INTEGRITAS.pptx
ETIKA_DAN_INTEGRITAS.pptxETIKA_DAN_INTEGRITAS.pptx
ETIKA_DAN_INTEGRITAS.pptx
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdfresume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
 
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraWawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
 
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
 
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
 
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
 
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN_baru.pdf
 
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN.pdf
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 

JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf

  • 1. MOOC PPPK Massive Open Online Course PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) JURNAL Disusun oleh: Nama : Ebah Habibah, S.Pd. NIP : 198104082022212014 Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 08 April 1981 Golongan : IX Jabatan : Ahli Pertama – Guru KELAS Tempat Tugas : SDN 2 SADEWATA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA ( LAN ) TAHUN 2023
  • 2. AGENDA I SIKAP PERILAKU BELA NEGARA A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nationcharacter) dan kesadaran terhadap sistem nasional (nationalsystem) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945. Beberapa Titik Penting dalam Sejarah Bangsa Indonesia: 1. 20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu mereka sepakat mendirikan organisasi Boedi Oetomo. 2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. 3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”, yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong SumatranenBond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong IslamietenBond, StuderendenMinahasaers, kemudian Jong BataksBond dan Pemuda 4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan. 5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945. 4 (empat) konsesus dasar berbangsa dan bernegara: 1. Pancasila 2. Undang-Undang Dasar 1945 3. Bhineka Tunggal Ika 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan
  • 3. Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia. Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun serpihan sejarah Nusantara yang beragam sebagai bangsa besar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia bahkan cenderung berkembang menjadi bahasa perhubungan luas. Penggunaannya oleh bangsa lain yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. Nilai dasar Bela Negara meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal Bela Negara. Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional. B. Analisis Isu dan Kontemporer Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan peradaban manusia. mulai saat ini kita harus bergegas menentukan bentuk masa depan, jika tidak maka orang (bangsa) lain yang akan menentukan masa depan (bangsa) kita. Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih dari pada itu, perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik untuk memuliakan manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia). PNS diharapkan mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat. Fungsi dan Tugas ASN yaitu melaksanakan Kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undangan; Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Menjadi PNS yang profesional berarti mampu mengambil tanggung jawab, menunjukkan sikap mental positif, mengutamakan keprimaan, menunjukkan kompetensi, memegang teguh kode etik.
  • 4. PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya. Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria AKPK atau USG atau teknik tapisan lainnya dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya- kurangnya menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan. C. Kesiapsiagaan Bela Negara Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siapsiaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsadan bernegara. Rumusan Nilai Bela Negara : 1. Rasa Cinta Tanah Air; 2. Sadar Berbangsa dan Bernegara; 3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara; 4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara; 5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara; dan 6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur. Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat. Aksi nasional bela negara adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
  • 5. AGENDA II NILAI-NILAI DASAR PNS A. Berorientasi Pelayanan Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan. Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Berprilaku ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan. Selain itu dapat melakukan perbaikan tiada henti. B. Akuntabel akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Aspek – Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9) konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses, Akuntabilitas program, dan Akuntabilitas kebijakan. Pengelolaan konflik kepentingan dan kebijakan gratifikasi dapat membantu pembangunan budaya akuntabel dan integritas di lingkungan kerja. Akuntabilias dan integritas dapat menjadi faktor yang kuat dalam membangun pola pikir dan budaya antikorupsi. C. Kompeten Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.
  • 6. Kompeten berarti terus berkembang dan kembangkan kapabilitas. Berkinerja yang BerAkhlak, Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan, Membantu Orang Lain Belajar, melaksanakan tugas dengan kualitas yang terbaik. D. Harmonis Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor- faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. E. Loyal Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku: 1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah 2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta 3. Menjaga rahasia jabatan dan negara Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”. Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan: 1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki 2. Meningkatkan Kesejahteraan 3. Memenuhi Kebutuhan Rohani 4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir 5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
  • 7. Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari- harinya F. Adaptif Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu adaptif atau mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan, cepat menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan zaman, terus berinovasi mengembangkan kreatifitas dan selalu bertindak positif. G. Kolaboratif Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit. Agar kolaborasi dapat berhasil, diharuskan untuk mengidentifikasi kapan dan bagaimana berkolaborasi. Hal ini bisa dicapai dengan berlatih. Begitu pula pemahaman tentang mitra kerja sama. Dibutuhkan pemahaman dan penghargaan pada keahlian, kompetensi serta karakter orang lain. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik. Sedangkan faktor yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah diantaranya ketidak jelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatankolaborasi. Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas. Maka panduan prilaku kolaboratif adalah seperti memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi , terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah, menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
  • 8. AGENDA III KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI A. SMART ASN Literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Keempat pilar tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital. Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara. B. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut kedudukan, peran, hak dan kewajiban ASN PNS dan PPPK. a. Kedudukan ASN : 1. PNS (Pegawai Negeri Sipil), Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, di angkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional 2. PPPK (Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja), Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan perundang-undangan. b. Peran ASN 1. Pelaksana kebijakan publik 2. Pelayanan publik 3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
  • 9. c. Hak ASN Hak ASN PNS dan ASN PPPK pada dasarnya sama hanya saja ASN PPPK tidak memperoleh jaminan pensiun dan hari tua. Adapun hak tersebut adalah Gaji tunjangan, perlindungan (Jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, bantuan hukum), pengembangan Kompetensi, jaminan Pensiun dan Hari Tua, dan cuti d. Kewajiban ASN Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, melaksanakan Kebijakan yang dirumuskan Pejabat Pemerintah yang berwenang, menaati ketentuan peraturan perundang-undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab, menunjukkan Integritas dan keteladanan sikap, perilaku, ucapan, dan tindakankepada setiap orang baik didalam maupun diluar kedinasan, menyimpan rahasia jabatan, dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. e. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Kode etik dan Kode Perilaku menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. 1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegrasi tinggi; 2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan; 4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; 6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara; 7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien; 8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; 10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; 11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan 12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi. Manfaat sistem merit bagi organisasi diantaranya untuk mendukung keberadaan Penerapan Prinsip Akuntabilitas; dapat
  • 10. mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya; instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya. Adapun manfaat sistem merit bagi pegawai diantaranya untuk menjamin keadilan dan ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai; memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri. Mekanisme pengelolaan ASN merupakan kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan, penilaian dan penghargaan.